Menurut Etimologinya dari bahasa Inggris “Design” yang artinya rancangan, rencana
atau reka rupa
Mencipta, memikir atau merancang
Proses merencanakan bentuk agar benda yang dirancang, memiliki fungsi atau
berguna dan juga memiliki nilai keindahan.
TUJUAN DESAIN
JENIS DESAIN
Desain struktur suatu wujud dari sebuah benda yang terdiri dari unsurunsur desain
antara susunana garis, bentuk, ukuran, warna tekstur dan nilai gelap terangnya
Desain hiasan yang memiliki tujuan untuk menghias desain struktur sebuah benda
atau busana.
METODE DESAIN
Konsep artistik seni rupa Indonesia perwujudan dari nilai-nilai integral perpaduan dari
dualisme yang saling melengkapi “konsep dwitunggal”
Dekoratif (Simbolik)
Dinamis (Keseragaman)
Artistik
PENGERTIAN
Terbentuk dari suatu susunan yang terdiri atas berbagai corak serta pembagian bidang yang
beraturan
Ragam artinya banyak atau bermacam, Hias artinya memperindah→ilmu yang mempelajari
bermacam hiasan
• KamusBesarBahasa Indonesia
Ragam Hias
Desain yang dibuat dari bagian bentuk, berbagai macam garis atau elemen kuat
dipengaruhi oleh bentuk situasi alam benda, dengan gaya dan ciri khas tersendiri Motif/Corak
Ornamen
Proporsi yaitu kesesuaian antara ukuran ruang gambar dengan ukuran bentuk gambar,
berkaitan dengan jarak, ukuran, jumlah, dan bidang suatu model sehingga serasi.
Komposisi yaitu kesesuaian ukuran, macam, dan bentuk dasar sehingga tercipta
bentuk gambar yang serasi, indah, dan berseni.
Nilai seni (Estetika) yaitu nilai-nilai yang mengutamakan keindahan dengan aspek
proporsi dan komposisi yang terlihat dari sebuah karya seni dan ditata sedemikian
rupa → ada wujud, bobot dan penyajian.
Flora
Fauna
Geometris
Bebas
Deformasi adalah :
Stilasi adalah :
Penggayaan bentuk atau penggambaran dari bentuk alami menjadi bentuk ornamental
(hiasan) dengan cara pengurangan atau penyederhanaan objek sebagai bangun hias
yang menggambarkan sesuatu dan akan disusun pada bidang hias.
Untuk menciptakan suatu karya yang lebih menarik dari pada objek aslinya. Adapun objek
yang digunakan biasanya adalah tentang flora, fauna, dan manusia.
Bentuk pola hias yang diperoleh dengan cara mengulang-ulang suatu motif hias yang
ditempatkan secara teratur pada jarak–jarak tertentu. Pola serak biasanya motifnya kecil,
penempatan motif dapat menghadap ke satu arah, dua arah atau ke semua arah.
POLA BERANGKAI
Pola berangkai bentuknya hampir sama seperti pola serak, hanya pada pola berangkai motif
hiasnya antara motif satu motif dengan motif lainnya saling berhubungan (ada garis
penghubung). Garis yang menghubungkan motifnya dapat berupa garis vertikal, garis
horizontal atau garis diagonal. Motif pada pola berangkai dapat diulang ke bagian atas,
bagian bawah, bagian kiri atau kanan.
POLA PINGGIRAN
Pola pinggiran adalah bentuk pola hias yang diperoleh dengan cara menjajarkan motif hias
yang dibuat secara berulang-ulang. Pengulangan motif hias dapat dilakukan mengarah ke
sebelah kiri, ke kanan, ke atas atau bawah.
Pinggiran simetris
Pinggiran simetris, motif pinggiran simetris, jika dibelah tengah, akan terdapat dua
bagian yang sama. Motif bentuk simetris dapat diulang ke bagian atas, ke bawah, ke
kanan atau ke kiri dengan motif yang sama.
Berjalan
Pinggiran berjalan, motif hiasnya disusun agak condong ke kiri atau ke kanan
sehingga motifnya tampak berjalan atau saling berkejaran. Bentuk motif dapat diulang
ke sebelah kanan atau ke kiri.
Tegak
Pinggiran tegak, penyusunan motif hias untuk pinggiran tegak, motifnya pada bagian
bawah lebih berat (besar) dan bagian atas lebih ringan. Motif dibuat tegak dan dapat
diulang ke bagian kiri atau ke bagian kanan.
Bergantung
Pinggiran bergantung, kebalikan dari motif tegak, yaitu motif bagian atas berat (besar)
dan motif bagian bawahnya ringan. Motif ini tampak seperti menggantung.
Pola bentuk bebas disusun menurut kebutuhan atau bidang yang akan dihias. Pola bentuk
bebas rangkaian motifnya dapat dibentuk dan diletakkan sesuai dengan bentuk bidang yang
akan dihias.
Untuk mendapatkan hiasan yang serasi, dalam arti sesuai dengan bidang atau bentuk
bendanya, maka pola hias yang didesain perlu memperhatikan bentuk bidang maupun
penempatannya
Penempatan hiasan untuk bidang segi empat berbeda dengan penempatan untuk bidang
berbentuk bundar atau oval. Di samping itu ukuran suatu motif hias harus disesuaikan pula
dengan bidang yang akan dihias.
Hiasan Batas
Merupakan pola hiasan yang membentuk batas pada suatu bidang.Hiasan batas pada
umumnya ditempatkan pada sekeliling tepi bidang, baik bidang berbentuk bundar,
oval, segi empat dan sebagainya
Hiasan Sudut
Merupakan motif hias yang ditempatkan pada sudut suatu bidang. Bentuk motif
hiasan sudut hendaknya serasi dengan bentuk sudut bidang tersebut.
Hiasan Pusat
Merupakan pola hiasan yang ditempatkan pada tengah–tengah suatu bidang. Motif
hias hendaknya menyebar atau menutup semua latar belakang bidangnya.
Hiasan Tengah Sisi
Sulaman putih dikerjakan pada kain polos dengan benang hias sewarna, lebih tua atau lebih
muda. Pada zaman dahulu sulaman putih dikerjakan pada tenunan yang putih dengan benang
hias putih. Keindahan dari sulaman ini terletak pada serat timbul dan berlubang dari ragam
hias.
a. Sulaman Inggris
Sulaman Inggris dikenal pada bentuk motif hias yang terdiri dari lubang-lubang
bundar, lonjong atau berbentuk tetes air yang diselesaikan dengan tusuk feston atau
tusuk cordon,dirangkai dengan tusuk pipih dan tusuk tangkai. Tepi sulaman diberi
pinggiran yang berbentuk lengkungan yang disebut bentuk ringgitan. Untuk membuat
lubang, digunakan alat pelubang yang disebut priem. Untuk membuat lubang yang
besar dan bentuk yang lonjong, keliling lubang dijelujur dua kali kemudian lubang
dibuat dengan menggunakan gunting kecil.
b. Sulaman Perancis
Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul, karena motifnya diisi dengan
tusuk rantai hingga bentuknya cembung. Sulaman ini banyak dipergunakan untuk
monogram ataupun simbol, dengan demikian bentuk dari sulaman Perancis tidaklah
terlalu besar, secukupnya saja karena hanya merupakan simbol.
c. Sulaman Richelieu
Sulaman ini disebut juga dengan sulaman terbuka karena efeknya terbuka (seperti
renda). Motif dari sulaman ini berlubang-lubang. Lubang tersebut diberi beberapa
rentangan benang yang difeston (brides).
d. Sulaman Bayangan
Disebut sulaman bayangan karena yang berfungsi sebagai hiasan adalah bayangannya
saja, karena bayangannya yang kita manfaatkan maka kain yang kita gunakan adalah
kain yang tembus terang seperti paris dan sifon.
SULAMAN BERWARNA
a. Sulaman Bebas
Adalah sulaman yang digunakan untuk menghias dinding atau vigura, menggunakan
berbagai macam teknik menghias kain, dengan bahan dan tusuk hias yang disesuaikan
dengan teknik menghias kain tersebut serta mempunyai ragam hias bebas dan
mem[unyai cerita atau tema.
b. Sulaman Fantasi
Sulaman fantasi adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam tusuk hias
dengan aneka warna benang. Motif hias yang akan dibuat dikerjakan dengan
bermacam-macam tusuk hias paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian tusuk
hias harus sesuai dengan bentuk ragam hias. Motif hias dapat berbentuk bunga,
pemandangan atau geometris.
c. Sulamana Melekatkan
Melekatkan benang adalah teknik menghias kain yang menggunakan benang tebal
untuk membuat hiasan berbentuk garis yang bersambung. Untuk menjahitkan benang
tebal digunakan tusuk balut.
d. Merubah dan Menghias Corak
Merubah Corak : yaitu corak yang sudah ada dirubah dengan tusuk silang tertentu,
sehingga corak atau motifnya berubah. Warna benang tidak boleh berbeda dari salah
satu warna.
Menghias Corak : yaitu corak geometris tersebut dihias dengan menambahkan tusuk
hias pada motifnya menggunakan tusuk hias boleh saja, dan warna benang boleh
berbeda.
e. Lekapan (Aplikasi dan Inkrustasi)
Inkrustasi : Adalah meletakkan secamping kain lain pada bagian buruk kain yang
akan dihias dengan menggunakan tusuk hias. Untuk kain pelekatnya pada inkrustasi
ini cukup satu warna saja atau menggunakan kain tula. Jadi yang dipotong (digunting)
untuk motif adalah kain yang di hias. Pada bagian yang sama dengan kain yang akan
dihias yaitu dengan menggunakan bahan yang tembus pandang.
Aplikasi : Adalah meletakkan secamping kain pada kain yang lain bagian baiknya
dengan menggunakan tusuk hias. Bahan yang dapat di hias dengan teknik aplikasi
adalah sesuai jenis bahan, baik polos, berbunga, kotak-kotak dan sebagainya.
Begitupun untuk kain pelekatnya, benang hias yang di gunakkan hendaknya yang kuat
dan lentur aplikasi dikerjakan pada bagian baik benda.
https://reezeva.wordpress.com/sulaman-putih/
http://kursusjahityogya.blogspot.com/2013/08/sulaman-perancis.html
https://likaya2.wordpress.com/tugas-xi/
http://sen1budaya.blogspot.com/2012/07/sulaman.html
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya ucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Pencipta Semesta
Alam, karena atas rahmat, karunia dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan kumpulan
tugas ini yang merupakan tugas mata kuliah Desain Hiasan.
Penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Desain Hiasan, Ibu Vera Utami Gede Putri, S.Pd, M.Ds.
Penulis menyadari, tugas ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian, semoga tugas ini dapat memberikan manfaat, umumnya kepada para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri. Aamiin.
NIM. 1515617028