Prinsip dasar menggambar yang dimaksud dalam tulisan ini adalah komposisi suatu gambar. Komposisi
merupakan susunan beberapa unsur rupa yang tersusun secara seimbang dan serasi (harmonis). Unsur-
unsur komposisi terdiri dari : kesatuan, keseimbangan, irama, proporsi, keselarasan, penekanan.
a. Kesatuan
Kesatuan adalah susunan elemen-elemen yang membangun suatu objek tertata dengan rapi menurut
yang semestinya. Kesatuan atau lazim juga disebut unity merupakan gabungan antar bagian-bagian yang
secara keseluruhan menyatu. Namun kesatuan tidak ditentukan oleh kuantitas atau jumlah bagian, akan
tetapi lebih menekankan pada kualitas hubungan antara bagian-bagian itu.
Pertimbangan kesatuan ini, penting oleh karena berdasarkan teori psikologi bahwa pengamatan
seseoarang itu akan memperoleh suatu kesatuan jika ada kedekatan, ketertutupan, dan kesamaan.
b. Keseimbangan
Keseimbangan (blance) berkaitan dengan bobot. Dalam karya seni rupa dua dimensi, misalnya
gambar atau lukisan, penerapan prinsip keseimbangan ini lebih menekankan pada bobot secara kualitatif
atau di sebut juga bobot visual, artinya berat ringannya objek hanya di rasakan. Sementara pada karya
seni rupa tiga dimensi, misalnya patung, keseimbangan ini berkaitan juga dengan keseimbangan atau
bobot aktual atau sesungguhnya.
Dengan demikian bobot visual ini dapat di pengaruhi oleh pengguna warna, ukuran atau kedudukan
raut atau objek.
Pada karya rupa tradisional, keseimbangan ini adalah dengan membagi bagian permukaan menjadi
dua bagian yang sama. Bagian kanan dan kiri, atas dan bawah. Dengan objek yang sama secara
berhadapan seringkali digunakan istilah setangkup, formal atau keseimbangan simetris. Kebalikan dari
keseimbangan simetris adalah keseimbangan asimetris atau informal. Keseimbangan asimetris adalah
tidak mempertimbangkan bentuk kanan dan kiri memberikan variasi unsur yang lebih kaya, tetapi
tidakmenimbulkan kesan berat sebelah
c. Proporsi
Proposi adalah perbandingan ukuran antara bagian yang satu dengan bagian yang lain, oleh karena
itu di sebut juga prinsip perbandingan.
Selanjutnya perbandingan digunakan untuk mempertimbangkan luas bidang gambar dengan objek
yang di gambar. Jika objek yang di gambar terlalu besar maka ada bagiannya yang nampak terpotong.
d. Perspektif
Perspektif merupakan suatu kondisi keterbatasan kemampuan mata manusia melihat suatu objek
atau benda. Misalnya sebuah kotak diletakkan di atas meja, lalu diamati dari dari salah salah satu pojok
kotak tersebut, maka garis-garis sejajar (sisi-sisi kotak) dengan horizon (garis rata tanah) pada kotak
tersebut akan menuju ke suatu titik hilang.
Garis-garis vertical (tegak) dari kotak-kotak tersebut terlihat semakin pendek menuju ke suatu titik,
sedangkan pada kotak yang sesungguhnya garis-garis vertikal pada kotak pasti sama tingginya.
e. Penekanan
Penekanan adalah suatu bagian gambar yang dibuat berbeda atau menonjol, sehingga menjadi
pusat perhatian si pengamat gambar tersebut.
f. Plastisitas
Perubahan cahaya pada benda yang secara bertahap dari terang menuju gelap tanpa ada batas-
batas perubahannya, sehingga benda itu tampak melengkung (cembung atau cekung) itulah yang
disebut dengan plastisitas.
a) Mata
Mata merupakan elemen wajah yang paling sering dijadikan patokan dasar bagi seseorang
penggambar.
b) Hidung
Hidung merupakan elemen wajah yang berada pada bagian tengah, sehingga membagi wajah atas
dua bagian kiri dan kanan.
c) Mulut
Mulut merupakan elemen wajah yang utama setelah mata dan hidung.
d) Pencahayaan
Pencahayaan adalah sinar yang jatuh kepada suatu objek, sehingga menambah kejelasan bentuk
serta memberi bayangan, guna mendapatkan bentuk yang estetis.
Untuk lebih memudahnya mengenali teknik pencahayaan pada wajah dimulai dengan mengamati
foto atau potret.
e) Simpulan
Menggambar wajah adalah suatu kegiatan memindahkan pengalaman mengamati wajah orang ke
bidang gambar dengan bantuan goresan atau arsiran sehingga menghasilkan gradasi cahaya membentuk
bagian-bagian yang ditonjolkan dan bagian yan merupakan lekukan.
Sketsa adalah gambar rancangan dari sebuah objek, yang nantinya akan dilanjutkan dengan
mengarsir atau mewarnai, untuk menghasilkan bentuk yang sesungguhnya.
Peranan sketsa adalah untuk mendapatkan bentuk dengan proporsi dan perspektif yang benar,
serta komposisi terhadap luasnya bidang gambar.
Langkah awal dalam membuat sketsa adalah memperhatikan luas bidang gambar. Kemudian
menetapkan layout (atau garis singgung luar) objek gambar yang kita harapkan.
Sebaiknya jika menggambar beberapa wajah dalam suatu bidang gambar, tertentu