Anda di halaman 1dari 12

Menggambar merupakan proses pengungkapan gagasan dan ide seseorang melalui bahasa gambar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menggambar merupakan kegiatan meniru barang,
manusia, binatang, dan sebagainya yang dibuat menggunakan goresan pensil atau alat lainnya pada
media dua dimensi seperti kertas, dinding dan sebagainya. Namun, hasil dari kegiatan seni menggambar
tidak hanya sebatas meniru suatu obyek. Sebuah gambar dapat menyampaikan perasaan, ide, dan apa
yang dirasakan oleh sang pembuat gambar. Kita dapat melihat bagaimana kondisi perasaan dan emosi
seseorang melalui gambar yang dibuatnya. Jenis-jenis gambar sangat beragam, salah satunya adalah
gambar model. Berikut ini pengertian, prinsip-prinsip, teknik gambar model lengkap dengan contoh
gambarnya.

Pengertian Menggambar Model

Model merupakan objek gambar yang menjadi bahan ispirasi dalam kegiatan menggambar model.
Menggambar model merupakan kegiatan menggambar dengan menentukan objek gambar berupa objek
tiga dimensi yang digambar atau direkam diatas bidang dua dimensi dengan ketentuan, kemiripan/
ketepatan, bentuk dan warna. Untuk menghasilkan gambar yang menarik dan tepat perlu
memperhatikan prinsip-prinsip, langkah-langkah, dan teknik menggambar model yang baik dan benar.
Objek gambar model sangat beragam, antara lain seperti objek benda hidup (manusia, hewan dan
tumbuhan), dan benda mati (gelas, piring, botol, mangkuk, dan lain-lain).

pengertian-menggambar-model

#doniwiyanta17

Dalam menggambar model benda hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki tingkat
kesulitan yang lebih tinggi dalam menggambar. Menggambar binatang merupakan objek gambar yang
memiliki tingkat kesulitan paling tinggi dalam menggambarnya. Karena gerak dan posisi binatang tidak
dapat diatur sesuai keinginan penggambar, sehingga memerlukan kejelian dan kecermatan yang lebih
dalam menggambar binatang. Beberapa contoh objek gambar model binatang yang cukup mudah
antara lain seperti menggambar sapi, kerbau, kambing, kucing, anjing, ayam, kuda, kelinci, dan jenis-
jenis binatang peliharaan lainnya.

Dalam menggambar model dengan objek manusia perlu memahami karakter anatomi (kedudukan
struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil, cekung cembung tubuh manusia) dan proporsi
(perbandingan bagian perbagian dengan keseluruhan) tubuh manusia. Hal ini diperlukan untuk
mengetahui perbandingan ukuran yang tepat dan rasional, seperti perbandingan ukuran kepala dengan
tubuh, panjang lengan atas dibandingkan lengan bawah, ukuran lebar bahu dibandingkan tinggi badang
yang tepat, dan lain sebagainya. Secara umum dalam menggambar manusia sudah ditentukan rumus/
aturan baku proporsi tubuh manusia, antara lain sebagai berikut ini;
a. Tinggi manusia dewasa: 7 x tinggi kepala (Indonesia)

b. Tinggi manusia dewasa: 7 ½ x tinggi kepalanya (Barat)

c. Tinggi manusia dewasa: 8 x tinggi kepalanya (Veryhigh)

d. Tinggi anak usia 10 tahun: 6 x tinggi kepala

e. Tinggi anak usia 5 tahun: 5 x tinggi kepala

f. Tinggi rata-rata balita: 4 x tinggi kepalanya

g. Bahu pria lebih lebar dari pada bahu perempuan

h. Panjang telapak tangan = lebar wajah

i. Panjang telapak kaki = tinggi wajah

j. Letak mata 1/2 tinggi wajah

k. Panjang mata 1/5 lebar wajah

l. Letak cuping hidung: posisi ditengah antara dagu dan letak mata

m. Letak bibir: posisi ditengah antara dagu dan cuping hidung

n. Panjang telinga: sebatas cuping hidung dan tinggi mata

Objek gambar model berupa tumbuh-tumbuhan merupakan objek gambar yang menarik. Secara teknis
dan proses pengerjaannya lebih mudah daripada menggambar Model dengan objek Manusia dan
Binatang. Namun, semudah dan sesulit apapun objek gambar model tersebut, perhatikanlah ketentuan-
ketentuan dalam menggambar model seperti prinsip-prinsip, unsur-unsur, dan teknik menggambar
model yang baik dan benar, agar hasil menggambar kalian sesuai dengan ketentuan dan aturan yang
benar. Beberapa objek gambar model tumbuh-tumbuhan yang cukup mudah digambar antara lain
seperti menggambar beragam jenis bunga di taman, menggambar aneka jenis pohon dikebun,
menggambar bermacam-macam buah hasil kebun, dan lain-lain.

Prinsip-Prinsip Mengambar Model

Untuk mendapatkan hasil gambar yang baik dan benar diperlukan penerapan prinsip-prinsip
menggambar model, yang terdiri dari:

1. Komposisi
Komposisi adalah susunan atau tataletak objek gambar antara objek gambar yang satu dengan objek
lainnya sehingga memiliki satu kesatuan bentuk yang harmonis.

Komposisi merupakan cara mengatur susunan objek gambar yang digunakan sebagai model gambar,
sehingga hasil gambar tampak menarik, harmonis dan indah. Komposisi dapat dilakukan dengan cara
mengatur susunan objek gambar menurut bentuk, ukuran, warna, maupun jenis objek gambar dengan
latar belakang gambar. Jenis-jenis komposisi antara lain, sebagai berikut;

a. Kompisisi Simetris, yaitu susunan objek gambar pada posisi seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri
baik dalam susunan bentuk maupun objeknya.

b. Komposisi Asimetris, yaitu susunan objek gambar dalam posisi maupun ukuran yang tidak sama
antara sisi kanan dan sisi kiri, namun masih tetap memperhatikan proporsi, keseimbangan, dan kesatuan
antar objek gambar.

c. Komposisi Sentral, Susunan objek gambar pada posisi sentral/ ditengah-tengah bidang gambar
sebagai pusat perhatian, dengan memperhatikan proporsi bentuk dan model gambar agar tercipta
keseimbangan dan kesatuan antar objek gambar.

2. Proporsi

Proporsi adalah perbandingan ukuran dan bentuk objek antara bagian satu dengan bagian yang lain
secara ideal dan harmonis. Menggambar dengan proporsi yang tepat akan menghasilkan hasil yang ideal
dan enak dipandang. Namun jika gambar dibuat tanpa memperhatikan proporsi yang tepat maka akan
terkesan janggal dan tidak nyaman dipandang. Sebagai contoh misalnya menggambar benda berupa
peralatan minum seperti gelas, porong, dan kendi tanpa memperhatikan proporsi yang tepat akan
sangat janggal dan kurang harmonis apabila ukuran gelas sama dengan ukuran porong dan kendi.

3. Keseimbangan

Keseimbangan adalah keselarasan antara objek gambar, bidang gambar dan gambar yang dihasilkan.
Keseimbangan dalam menggambar model dapat diperoleh dengan cara memberikan efek perspektif
pada objek gambar, sudut pandang gambar, maupun dengan cara membuat skala.

Keseimbangan juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana unsur-unsur objek gambar yang satu
dengan yang lain memiliki kesamaan bobot. Jenis-jenis keseimbangan antara lain sebagai berikut;

a. Keseimbangan Simetris, yaitu keadaan dimana unsur yang satu dengan unsur yang lainnya memiliki
persamaan.
b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keadaan dimana unsur yang satu dengan unsur yang lainnya kurang
memiliki persamaan.

4. Kesatuan

Kesatuan adalah penataan unsur dengan cara menggabungkan unsur satu dengan unsur lainnya
berdasarkan bentuk, ukuran maupun jenisnya sehingga memperoleh hubungan yang kuat, erat, dan
saling mendukung antar satu dengan yang lain sehingga memiliki kesatuan yang tidak terpisahkan.

Kesatuan juga dapat diartikan keserasian dalam mengatur objek gambar sehingga objek yang diatur
antara satu dengan lainnya memiliki kesan ruang, kedalaman, dan saling mendukung antar objek satu
dengan yang lainnya sehingga menghasilkan gambar yag baik.

5. Perspektif

Perspektif adalah memperhitungkan hukum alam dengan mempertimbangkan jauh dekat benda dari
pandangan mata kita, jika benda dekat dengan mata kita akan terlihat jelas, sementara benda yang jauh
dari pandangan mata akan terlihat samar dan tidak jelas. Contoh penerapan hukum perspektif ini
dilakukan pada saat menggambar objek misalnya kereta api yang berjalan mendekati kita, pada bagian
yang dekat seperti mesin kerata terlihat jelas sedangkan bagian gerbong kereta api bagian belakang
hingga semakin jauh terlihat kurang jelas dan semakin samar.

6. Lay out

Lay out adalah tata letak objek gambar dengan keseluruhan bidang gambar. Prinsip lay out diperlukan
dalam menentukan tata letak atau posisi objek gambar dengan bidang gambar, misalnya apabila objek
yang digambar tinggi sebaiknya bidang gambar vertikal/ portrait, sedangkan apabila menggambar
dengan objek yang lebar sebaiknya bidang gambar horizontal/ landscape, begitu juga dalam
mempertimbangkan posisi objek gambar secara keseluruhan.

7. Gelap Terang

Gelap terang adalah efek gelap dan terangnya suatu permukaan objek atau bidang dari pengaruh cahaya
pada objek atau bidang tersebut, atau latar belakang karena pengaruh cahaya. Prinsip gelap terang
dalam menggambar suatu objek tidak hanya diterapkan pada permukaan objek karena pengaruh
cahaya, namun juga dapat diterapkan pada bayangan objek dan latar belakang objek karena efek cahaya
pada objek tersebut.
8. Plastisiteit

Plastisiteit adalah kesan natural dari hasil gambar yang seolah-olah seperti benda aslinya. Plastisiteit
dapat diperoleh dengan mengolah secara maksimal anatomi, warna, tekstur, pencahayaan, bayangan,
latar belakang, dan efek-efek lainnya.

Unsur-Unsur Menggambar Model

Menggambar model merupakan bagian dari seni rupa, jadi unsur-unsur gambar model sama dengan
unsur-unsur dalam seni rupa, diantaranya yaitu;

1. Titik

Unsur titik merupakan unsur seni rupa dalam hal ini gambar model yang paling sederhana. Unsur titik
akan tampak dan berarti apabila dalam jumlah yang banyak. Gabungan dari banyak titik-titik akan
membentuk sebuah garis.

2. Garis

Garis merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang terbentuk dari gabungan atau rangkaian titik-
titik yang terjalin dalam kesatuan memanjang dengan kedua ujung terpisah. Terdapat bermacam-
macam bentuk garis, seperti garis lurus, garis, putus-putus, garis lengkung, garis berombak, garis zigzag,
garis panjang, garis pendek, garis tebal, garis tipis, garis halus, dan lain-lain.

3. Bidang

Bidang merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang terbentuk dari gabungan atau pertemuan dari
beberapa garis. Bentuk bidang dapat dikategorikan ke dalam beberapa macam, antara lain seperti
bidang geometris, bidang nongeometris, bidang biomorfosis, dan bidang bersudut.

4. Bentuk

Bentuk merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang terbentuk dari gabungan beberapa bidang
yang membentuk ruang atau volume. Terdapat beberapa macam jenis bentuk, seperti bentuk kubistis,
silindris, limas, prisma, kerucut, bola, dan lain-lain.
5. Warna

Warna merupakan kesan yang dihasilkan oleh pantulan cahaya pada mata. Terdapat bermacam-macam
jenis warna yang secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu spektrum warna (me-ji-
ku-hi-bi-ni-u) dan pigmen warna (warna primer, sekunder, tersier, komplementer, dan analog).

6. Tekstur

Tekstur merupakan nilai permukaan suatu benda sehingga dapat memberikan kesan tertentu jika
dirasakan menggunakan indera peraba, sehingga dapat dikatakan halus, kasar, licin, mengkilap, rata,
berlubang, kusam, dan lain-lain. Secara visual terdapat dua macam tekstur, yaitu tekstur nyata (keadaan
benda saat dilihat dan diraba sama nilainya) dan Tekstur semu (keadaan benda saat dilihat dan diraba
berbeda).

7. Gelap Terang

Gelap terang merupakan keadaan suatu bidang yang terjadi karena adanya perbedaan warna dan
intensitas cahaya yang diterima oleh suatu objek. Gelap terang dapat diterapkan dengan menggunakan
warna tua (gelap) dan warna muda (terang) . Gelap terang dapat menimbulkan kesan tekstur dan
kedalaman suatu benda.

8. Ruang

Ruang merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang dapat memberikan kesan kedalaman, baik
dalam bentuk nyata maupun semu. Unsur ruang dalam bentuk nyata dapat ditemui pada karya seni rupa
tiga dimensi, sedangkan dalam bentuk semu dapat ditemui pada karya seni rupa dua dimensi.

Alat dan Bahan Menggambar Model

Alat dan bahan yang diperlukan dalam menggambar model sangat beragam tergantung kemampuan
dan keahlian masing-masing individu untuk menggunakan alat dan bahan menggambar tersebut sesuai
dengan karakteristik gambarannya. menggambar model dapat menggunakan media seperti pensil, arang
(carcoal), pensil warna, crayon, cat air, pena, bahkan bolpoin dan spidol.

Secara umum terdapat beberapa macam alat dan bahan untuk menggambar model bagi pemula yang
memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, yaitu;
1. Pensil

Pilihlah pensil berukuran 2H-H (keras), HB (medium), dan B-2B (lunak). Gunakan peraut pensil untuk
memperuncing ujung pensil. Kita juga bisa menggunakan sepotong kecil kertas amplas untuk
mempermudah mengatur keruncingan pensil sesuai kebutuhan.

2. Penghapus

Pilihlah penghapus yang lunak dan lentur untuk membersihkan garis-garis pensil tanpa merusak kertas.

3. Kertas

Gunakan kertas gambar sesuai dengan kebutuhan. Jangan terlalu tipis dan usahakan yang memiliki
tekstur. Beberapa jenis kertas dapat digunakan untuk menggambar model seperti kertas ukuran standar
(A3, A4, dan kwarto). Untuk latihan, bisa juga menggunakan kertas buram.

4. Pensil Warna

Penggunaan pensil warna dapat dilakukan dengan cara mengarsir atau memblok warna. Tekanan pada
penggunaan pensil sangat memengaruhi ketajaman warna.

5. Krayon

Bahan krayon terdiri atas dua macam, yaitu bahan berbasis kapur dan minyak (lilin).

6. Cat Air

Cat air merupakan salah satu bahan menggambar yang menghasilkan kesan warna berbasis air. Cat air
terdiri atas bentuk tube dan batangan. Bentuk tube menggunukan palet dan campuran air, sedangkan
cat air dalam bentuk batangan dapat langsung digunakan tanpa mencampurnya dengan air.

Langkah-Langkah Menggambar Model

Sebelum menggambar hendaknya dipersiapkan alat dan bahan untuk menggambar, kemudian
persiapkan objek yang akan digambar dengan memperhatikan prinsip-prinsip gambar model. Aturlah
sudut pandang, jangan terlalu jauh agar dapat mengamati dengan lebih jelas. Biasakan menggambar di
atas papan permukaan miring, bukan permukaan yang datar. Permukaan datar mengakibatkan gambar
yang dibuat tidak proporsional (distorsi).

Gunakan pensil 2H atau H untuk membuat garis bantu. Jenis pensil keras ini sangat membantu dalam
membuat sketsa gambar model karena menghasilkan garis yang cukup tipis. Dengan pensil 2H atau H
kita tidak terganggu dengan garis maupun coretan tebal. Kita juga tidak perlu membuang waktu untuk
menghapus berulang-ulang coretan garis yang salah.

Biasakan dalam membuat rancangan gambar awal dengan membuat proporsi, bentuk dan gesture
secara global menggunakan pensil 2H atau H. Apabila sudah sesuai dengan model yang digambar,
lanjutkan dengan menggambar bagian-bagian yang lebih detil. Kemudian, gambar diperjelas dengan
pensil HB, B, atau 2B dan dapat juga menggunakan pensil warna, cat, maupun spidol.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan perihal langkah-langkah urutan kerja sebelum kita memulai
menggambar model, diantaranya yaitu;

1. Persiapan alat dan bahan, maksudnya adalah sebelum kita memulai menggambar harus
mempersiapkan alat dan bahan yang kita gunakan sesuai dengan apa yang akan kita gambar, baik itu
kertas, pensil, pastel, krayon, konte, kanvas, cat, dan sebagainya yang kita perlukan supaya kegiatan
menggambar kita tidak terhambat karena ketidaksiapan kita melengkapi alat atau bahannya.

2. Pengamatan, yaitu kegiatan untuk mengamati obyek gambar (model) yang akan kita gambar. Dalam
hal ini kecermatan atau ketelitian, ketepatan memilih objek gambar dan dalam menentukan sudut
pandang sangat menentukan hasil kerja kita.

3. Menentukan teknik menggambar, hal ini sangat berkaitan erat dengan bahan dan alat yang kita
gunakan, apakah menggunakan teknik kering (pensil, krayon, pastel, konte) atau teknik basah (cat air,
cat minyak, tinta). Biasanya dengan menggunakan teknik kering waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan lebih singkat bila dibandingkan menggunakan teknik basah. Untuk teknik kering bisa
menggunakan teknik arsir, teknik dussel, atau teknik pointilis, sedangkan teknik basah bisa secara
transparent atau aquarel dan teknik plakat.
4. Membuat sket (sketsa) atau rancangan gambar, yaitu kegiatan awal dalam menggambar dengan
membuat rancangan gambar dari objek yang kita amati secara bertahap dari bentuk keseluruhan
kemudian bagian-perbagian dan selanjutnya detailnya.

5. Penyelesaian gambar, yaitu menyempurnakan gambar Iebih lanjut hingga selesai sempurna tentang
persoalan perspektif, gelap terang, tekstur, warna, serta penekanan pada bagian-bagian tertentu
sehingga hasilnya indah dan menarik.

6. Finishing, yaitu penyelesaian akhir gambar hingga tahap penyajian karya dengan diberi pelapis anti
jamur. kaca atau pigura.

Untuk mengasah keterampilan dalam menggambar model lakukan latihan terus menerus sampai
memahami bentuk yang sebenarnya. Gunakan pensil dan kertas buram sebagai media dan alat saat
latihan menggambar. Latihan yang dilakukan sekaligus melatih imajinasi dan kepekaan rasa serta
merekam bentuk-bentuk objek sebagai referensi visual dalam menggambar model.

Teknik Menggambar model

Teknik menggambar model merupakan cara yang dilakukan dalam menggambar model. Terdapat
berbagai macam cara atau teknik dalam menggambar model tergantung media yang digunakan. Teknik
menggambar model menurut media yang digunakan tersebut antara lain.

1. Menggambar dengan Media Pensil, Arang, Pensil warna, dan Crayon

a. Teknik arsir

Teknik arsir adalah pengulangan garis secar acak & saling menyilang dengan tujuan untuk menentukan
gelap terang suatu objek gambar sehingga tampak memiliki kesan ruang atau kedalaman. Teknik arsir
biasanya dilakukan dengan menggunakan media pensil dan arang.

Macam-Macam Teknik Arsir

1) Teknik Arsiran satu arah (Hatching)


Teknik arsir hatching adalah teknik dasar dalam mengarsir. Teknik ini dilakukan dengan cara membuat
goresan pensil secara sejajar dan beruntun, semakin padat dan tebal goresan garis arsiran akan semakin
gelap dan tegas. Untuk mendapatkan arsiran yang bagus gunakan pensil tipe B (2B, 4B, 9B).

macam-macam-teknik-arsir

2) Teknik Arsiran silang (Crosshatching)

Teknik Arsir Crosshatching merupakan salah satu teknik dalam membuat arsiran dengan cara
menggoreskan pensil secara meyilang. Untuk mendapatkan goresan yang tebal/ tegas arsiran dilakukan
dengan cara membuat goresan sejajar satu arah dengan garis yang menyilang dengan cara ditumpuk
hingga intensitas goresan semakin tebal dan gelap.

3) Teknik Arsiran searah kontur (Contour Hatching)

Teknik Contour Hatching merupakan teknik arsir yang dilakukan dengan membuat goresan mengikuti
kontur/ garis bidang yang ingin diarsir. Teknik arsiran ini biasanya dipakai dalam menggambar figur
manusia, hewan, dan tumbuhan.

4) Teknik Arsiran coretan bebas (Scumbling)

Teknik scumbling merupakan salah satu teknik arsir yang dilakukan dengan cara membuat goresan
bebas. Goresan arsir dengan teknik ini tidak berupa garis lurus, tetapi dalam bentuk garis acak dengan
intensitas menurut hasil yang dikehendaki.

5) Teknik Arsiran titik (Stippling)

Teknik stippling merupakan teknik arsir yang dilakukan dengan cara membuat titik-titik seperti teknik
pointilisme pada teknik melukis. Semakin tebal dan rapat titik-titik yang dibuat makan semakin gelap
dan tegas arsiran yang dihasilkan.

6) Teknik Arsiran melingkar (Circusilm)

Teknik Arsir Circusilm merupakan teknik arsir yang dilakukan dengan cara membuat goresan lingkaran
spiral kecil-kecil yang disusun secara beruntun. Untuk mendapatkan kesan gelap dan tebal dilakukan
dengan membuat goresan spiral/lingkaran secara tegas dan berulang-ulang, sebaliknya apabila ingin
mendapatkan arsiran tipis goresan spiral lebih diperhalus dan tipis.
b. Teknik pointilis

Teknik pointilis adalah suatu teknik menggambar dengan cara membuat rangkaian titik-titik sebanyak-
banyaknya yang disusun menjadi suatu objek gambar atau untuk memberikan kesan gelap terang pada
gambar. Teknik pointilis dapat diterapkan dengan media pensil, pensil warna, spidol, maupun crayon.

c. Teknik dussel

Teknik dussel adalah suatu teknik menggambar dengan cara menggoreskan pensil secara horizontal
pada kertas, kemudian digosok dengan kapas atau jari telunjuk sehingga arah goresan tidak kelihatan.

2. Menggambar dengan Media Cat

macam-macam-teknik-menggambar

a. Teknik Transparan (Aquarel)

Teknik aquarel adalah teknik menggambar dengan cat air yang dilakukan dengan sapuan warna tipis dan
transparan. Semakin banyak campuran air pada cat air maka hasil sapuan warna semakin transparan.

b. Teknik Plakat

Teknik plakat adalah teknik menggambar dengan media cat dengan sapuan warna tegas dan tebal,
sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. Teknik ini biasanya dilakukan dengan media cat poster,
cat akrilik.

c. Teknik Pointilis

Teknik pointilis merupakan teknik menggambar dengan membuat rangkaian titik-titik yang disusun
menjadi suatu objek gambar. Teknik Pointilis tidak hanya dapat dilakukan dengan media pensil maupun
crayon, menggambar dengan media cat juga dapat dilakukan dengan teknik ini. Teknik pointilis dengan
media cat membutuhkan kesabaran dan kecermatan dalam berkarya, maka dari itu teknik ini sangat
jarang dilakukan oleh pemula dalam menggambar menggunakan media cat.
d. Teknik Blok

Teknik blok merupakan teknik menggambar dengan cara menutup bidang gambar dengan satu sapuan
warna sehingga hanya tampak bentuk globalnya saja/ siluet. Teknik ini biasanya dilakukan dengan media
cat poster, tinta bak.

Anda mungkin juga menyukai