Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG

PEMELIHARAAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea) DI P4S KUNTUM

Nama Mahasiswa : Riza Liana

NIM : C1M018111

Program Studi : Agroekoteknologi

Jurusan : Budidaya Pertanian

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG

PEMELIHARAAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea) DI P4S KUNTUM

Nama Mahasiswa : Riza Liana

NIM : C1M018111

Program Studi : Agroekoteknologi

Jurusan : Budidaya Pertanian

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan Praktik Kerja Lapang

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Praktik Kerja Lapang : Pemeliharaan Tanaman Kailan (Brassica oleraceae


L.) di P4S Kuntum

Nama Mahasiswa : Riza Liana

NIM : C1M018111

Program Studi : Agroekoteknologi

Waktu Pelaksanaan : 23 Maret 2021 – 21 April 2021

Nama Institusi/pengusaha/petani PKL : P4S Kuntum

Alamat : Jl. Aji Sucipto,Pejarakan Karya, Kec. Selaparang,


Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Mataram, 13 April 2021

Yang Melaksanakan PKL,

Riza Liana
NIM: C1M018111

Mengetahui: Menyetujui:
Ketua Program Studi, Pembimbing,

Ir. Aluh Nikmatullah, M.Agr.Sc., Ph.D. Dr. Ni Wayan Sri Suliartini, SP., M.Si.
NIP. 19650224 199203 2 003 NIP. 19690709 199703 2 008
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik Kerja Lapang merupakan bagian dari proses perkuliahan pada fakultas
Pertanian Program Studi Agroekoteknologi Universitas Mataram. Dengan adanya Praktik
Kerja Lapang ini, mahasiswa diharapkan untuk menerapkan ilmunya serta memperoleh
pengalaman terutama dalam bidang pertanian di tempat yang dipilih sebagai tempat
Praktik Kerja Lapang. Praktek Kerja Lapang merupakan langkah awal sebagai alat
perkenalan mahasiswa pada dunia kerja.

Pelaksanaan PKL ini difokuskan pada kegiatan pemeliharaan tanaman Kailan


(Brassica oleracea), yang dilakukan di P4S Kuntum (Japri Farm). Tanaman kailan
merupakan salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam kelas dicotyledoneae. Sistem
perakarannya adalah jenis akar tunggang dengan cabang-cabang akar yang kokoh. Cabang
akar (akar sekunder) tumbuh dan menghasilkan akar tertier yang berfungsi menyerap unsur
hara dari dalam tanah. Jumlah penduduk Indonesia bertambah setiap tahunnya, dan
kesadaran akan pentingnya kebutuhan gizi juga semakin meningkat sehingga minat
masyarakat terhadap sayur juga semakin meningkat. Dengan adanya kesadaran terhadap
pentingnya mengonsumsi sayuran, maka prospek ekonomi tanaman sayuran dapat
dikatakan cerah. Sayur-sayuran berperan penting dalam kesehatan manusia, karena
mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Salah satu sayuran
yang bermanfaat bagi kesehatan manusia adalah Kailan, yang mengandung banayak nutrisi
penting seperti kalsium, zeaxanthin, lutein, vitamin C, vitamin K, serta beta-karoten yang
berfungsi sebagai antioksidan dan antiradang.

Tanaman Kailan (Brassica oleraceae L.) merupakan sayuran yang memiliki


kandungan gizi seperti mineral, vitamin, dan protein, selain itu rasa daun dan batangnya
juga manis. Keberhasilan dan produksi tanaman kailan sangat dipengaruhi oleh
lingkungan. Selain itu, salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil
tanaman Kailan adalah pemberian pupuk. Pemupukan nitrogen bagi sayuran daun seperti
tanaman Kailan ini berperan dalam sintesis protein, bagian yang tidak terpisahkan dari
molekul klorofil, dan pemberian N dalam jumlah yang cukup diharapkan dapat
memberikan pertubuhan vegetatif yang baik serta warna hijau yang segar. Pemberian
pupuk termasuk dalam teknik pemeliharaan tanaman.

Selanjutnya ada juga teknik penyiraman tanaman, yang dilakukan sejak awal
penanaman sampai panen. Pemberian air yang cukup dapat membantu menstabilkan
kelembaban tanah. Kelembaban tanah yang diperlukan yaitu tidak boleh kurang dari 60-
70% dari kapasitas lapang. Dalam melakukan pengairan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain, jumlah air yang disiram tidak menyebablan tanaman tergenang,
sebaiknya dilakukan per periodic yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman, dan
waktu yang paling baik untuk menyiraman adalah ketika suhu masih rendah pada waktu
awal pagi atau sore hari.

Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya


kurang baik dengan tanaman yang baru. Kematian atau pertumbuhan yang kurang baik
dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti penanaman yang kurang teliti serta kegagalan
adaptasi tanaman pasca pemindahan ke lahan, terendam air, kekeringan, atau terserang
hama dan penyakit. Penyulaman dilakukan jika ada tanaman yang mati paling lambat satu
minggu setelah tanam.

Penyiangan adalah pengendalian gulma yang bertujuan untuk mengurangi jumlah


gulma. Jika 40-50% tanaman tertutupi gulma atau tumbuhan liar, maka perlu dilakukan
penyiangan. Penyiangan dilakukan pada waktu musim kemarau dan musim hujan. Jika
tanaman pokok mampu bersaing dengan tanaman liar dalam memperoleh cahaya matahari
(over-toppping), maka penyiangan dapat dihentikan.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapang

1.2.1 Tujuan Umum PKL adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar:

a. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan dengan


memberikan kontribusi pengetahuannya pada perusahaan atau instansi, secara
jelas dan konsisten dengan komitmen yang tinggi.

b. Dapat memahami konsep-konsep non-akademis dan teknis di dunia kerja.

c. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja.

1.2.2 Tujuan khusus:

a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang teknik pemeliharaan


tanaman Kailan (Brassica oleraceae L.).
b. Untuk melihat dan memahami secara langsung pengembangan agribisnis, khususnya
garibisnis tanaman Kailan (Brassica oleraceae L.) di P4S KUNTUM.
1.3 Manfaat PKL

a. Menambah pengetahuan teori dan praktis serta pengalaman sesuai dengan bidang
yang ditekuni dalam PKL.

b. Memberikan peluang berwirausaha bagi mahasiswa setelah lulus melalui


hubungannya dengan Lembaga/institusi tempat PKL.

c. Menambah peluang kerjasama Lembaga/institusi dengan Program studi/Fakultas.


d. Memberikan saran untuk perbaikan pelaksanaan PKL di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan. 2009. Kailan dan Budidayanya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Indriyanto. 2000. Pengaruh Beberapa Cara Penyiangan Terhadap Pertumbuhan Sengon.


Prosiding Seminar Nasional III Pengembangan Wilayah Lahan Kering. Bandar
Lamoung: Universitas Lampung.

Samadi, B. 2013. Budidaya Intensif Kailan secara Organik dan Anorganik. Pustaka Mina.
Jakarta.

Sugito, Y. 1994. Dasar-dasar Agronomi. Malang: Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya


Malang.

Anda mungkin juga menyukai