Anda di halaman 1dari 5

Komunikasi Kelompok dalam Progam Serap Gabah (Sergab)

pada Kelompok Tani Sri Rahayu Desa Purwosari, Kecamatan


Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur

TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN

Disusun oleh :
MUHAMMAD YOGA FAKHRI ADINATA (135190062)

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2020
Komunikasi Kelompok dalam Progam Serap Gabah (Sergab) pada
Kelompok Tani Sri Rahayu Desa Purwosari, Kecamatan Babadan,
Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur

A. Latar Belakang
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Komunikasi adalah suatu proses maupun bentuk penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Sedangkan komunikasi kelompok
adalah interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang
telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang
mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota
yang lain secara tepat. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi
antarpersonal. Oleh karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpersonal berlaku
juga bagi komunikasi kelompok.
Salah satu contoh komunikasi kelompok terdapat pada Kelompok Tani Sri
Rahayu yang terletak di Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten
Ponorogo, Jawa Timur. Kelompok Tani Sri Rahayu adalah salah satu kelompok tani
di Kabupaten Ponorogo yang menerima progam Sergab. Progam Sergab di
Kelompok Tani Sri Rahayu mulai dilaksanakan pada musim panen bulan November
2016. Progam Sergab dicanangkan untuk menanggulangi anjloknya harga gabah di
tingkat petani pada saat panen tiba. Pelaksanaan progam Sergab di Kelompok Tani
Sri Rahayu mengalami kendala yaitu respon petani yang kurang terhadap
adanya progam tersebut dan tidak adanya media yang memadai dalam
penyampaian informasi progam Sergab dari PPL Kecamatan Babadan kepada
petani anggota Kelompok Tani Sri Rahayu.
Secara teoristis fungsi komunikasi kelompok dapat mempengaruhi
kelompok tersebut dalam proses pencapaian tujuan kelompok. Pelaksanaan
progam Sergab di Kelompok Tani Sri Rahayu mengalami beberapa
permasalahan terkait dengan komunikasi antar berbagai pihak yang terlibat
dalam progam Sergab, seperti respon petani yang kurang terhadap progam
Sergab dan fasilitas yang tidak memadai ketika penyuluh memberikan informasi
tentang progam Sergab. Tujuan komunikasi kelompok akan tercapai apabila
fungsi komunikasi kelompok dapat berjalan dengan baik, sebaliknya apabila
fungsi komunikasi kelompok tidak berjalan dengan baik, maka akan menghambat
pencapaian tujuan kelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi yang terjadi pada Kelompok Tani Sri Rahayu?
2. Bagaimana penerapan fungsi komunikasi kelompok pada Kelompok Tani Sri
Rahayu di Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo dalam
menerima progam Sergab?

C. Tujuan
1. Mengetahui komunikasi yang terjadi pada Kelompok Tani Sri Rahayu.
2. Mengetahui penerapan fungsi komunikasi kelompok pada Kelompok Tani Sri
Rahayu di Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo dalam
menerima progam Sergab.
D. Pembahasan

1. Komunikasi yang terjadi pada Kelompok Tani Sri Rahayu


Kelompok Tani Sri Rahayu terletak di Desa Purwosari, Kecamatan Babadan,
Kabupaten Ponorogo. Anggotanya merupakan warga sekitar yang
bermatapencaharian sebagai petani gabah. Jumlah anggotanya ada 62 orang
petani. Banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sri Rahayu dari
proses penanaman hingga pemasaran yang ditangani sendiri oleh Kelompok
Tani Sri Rahayu menimbulkan komunikasi yang terjadi baik antar anggota
Kelompok Tani Sri Rahayu maupun dengan pihak luar yang terkait dengan
program Sergab. Komunikasi merupakan suatu proses menghubungkan
informasi dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi yang terjadi di dalam
lingkup Kelompok Tani Sri Rahayu termasuk dalam komunikasi kelompok yang
dilakukan antar anggotanya. Komunikasi ini dapat berupa rapat ataupun diskusi
bulanan yang dilaksanakan dan dihadiri oleh seluruh anggota Kelompok Tani Sri
Rahayu untuk membahas berbagai masalah yang terjadi di dalam kelompok
tersebut. Bentuk komunikasi ini termasuk komunikasi langsung, karena setiap
anggotanya bertatapan muka satu sama lain dan saling menyampaikan
kepentingannya secara langsung. Adanya komunikasi tersebut dapat
mengetahui apa saja masalah yang dihadapi oleh Kelompok Tani Sri Rahayu
dan cara mengatasinya secara bersama-sama. Komunikasi lain yang terjadi
adalah antara anggota kelompok dengan pihak penyelenggara program Sergab
yaitu Babinsa, PPL, dan Bulog. Komunikasinya berupa rapat dan penyuluhan
yang diberikan kepada petani tentang program Sergab tersebut. Untuk
pemasarannya petani dibantu oleh Bulog agar lebih mudah terjual. Diharapkan
program Sergab dicanangkan untuk menanggulangi anjloknya harga gabah di
tingkat petani pada saat panen tiba.

2. Penerapan fungsi komunikasi kelompok pada Kelompok Tani Sri Rahayu


dalam menerima program Sergab
Fungsi komunikasi kelompok merupakan hal yang sangat berpengaruh
dalam proses pencapaian tujuan kelompok dan proses hubungan antar anggota
kelompok atau hal-hal yang berkaitan diluar kelompok itu sendiri. Keberadaan
suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi-fungsi
komunikasi kelompok yang dijalankannya. Misalnya komunikasi yang terjadi
saat menjalankan program Sergab maupun diluarnya.
Fungsi hubungan sosial merupakan penetapan dan pemeliharaan hubungan
sosial diantara para anggota kelompok maupun segala pihak yang terkait dalam
program Sergab untuk melakukan kegiatan seperti rapat dan berdiskusi antar
anggotanya untuk membahas kemajuan Kelompok Tani Sri Rahayu dan
program Sergab yang dijalankannya. Dapat juga untuk menjaga hubungan
sosial antar anggotanya untuk melakukan kegiatan santai dan menghibur.
Fungsi hubungan sosial di Kelompok Tani Sri Rahayu dalam progam Serap
Gabah (Sergab) menunjukkan bahwa petani memiliki hubungan sosial yang
cukup baik dengan sesama anggota maupun pihak pelaksana progam
Sergab. Hubungan sosial yang baik mengartikan bahwa komunikasi yang
terjalin antara petani dengan Babinsa, PPL, maupun Bulog di luar program
Sergab sudah dilaksanakan dengan santai dan menghibur. Komunikasi yang
dilakukan dengan santai, mengartikan bahwa tidak adanya tekanan dan
ketegangan dalam proses komunikasi.
Fungsi pendidikan merupakan pertukaran pengetahuan dan informasi dari
PPL, Babinsa, dan Bulog sebagai penyelenggara program Sergab dengan
petani anggota Kelompok Tani Sri Rahayu. Petani cukup memahami secara
keseluruhan informasi dari PPL ketika melakukan penyuluhan progam
Sergab. Petani mampu memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh
PPL, terutama tentang kriteria gabah dari Bulog. Artinya komunikasi yang
berlangsung diantara keduanya berjalan dengan lancar dan jelas.
Fungsi pemecahan masalah dan pengambilan keputusan adalah
pemecahan masalah dalam kelompok mulai dari penemuan alternatif atau
solusi, pembuatan keputusan sampai pada penerapan solusi tersebut. Dalam
fungsi ini komunikasi antara anggota Kelompok Tani dengan pihak
penyelenggara Sergab kurang maksimal. Hal tersebut dikarenakan para pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan progam Sergab tidak maksimal untuk
saling berdiskusi dan berkoordinasi ketika terdapat permasalahan dalam
progam Sergab. Tidak baiknya penerapan fungsi pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan tersebut mengartikan bahwa tidak berjalannya fungsi
umum komunikasi, yaitu untuk memelihara hubungan bersama dan mengambil
keputusan
Fungsi terapi mempunyai tujuan yakni untuk membantu menterapi para
anggota kelompok agar mencapai perubahan yang diinginkannya. Fungsi terapi
dalam komunikasi ini merupakan peningkatan kerjasama, peningkatan rasa
kekeluargaan, dan peningkatan pendapatan petani anggota Kelompok Tani Sri
Rahayu. Tetapi petani belum mendapatkan manfaat secara maksimal dari
pelaksanaan progam Sergab terutama dalam aspek ekonomi. Petani masih
ragu untuk menjual gabahnya langsung ke Bulog, karena petani masih
membandingkan harga beli gabah dari Bulog dan harga beli gabah dari
pengepul.

E. Kesimpulan

Terdapat komunikasi kelompok yang terdapat dalam Kelompok Tani Sri


Rahayu, yaitu antara anggota Kelompok Tani Sri Rahayu dan komunikasi dengan
pihak-pihak terkait program Sergab, yaitu PPL, Babinsa, dan Bulog. Penerapan
fungsi komunikasi kelompok yang terjadi dibagi menjadi empat, yaitu : fungsi
hubungan sosial, fungsi pendidikan, fungsi pemecahan masalah, dan fungsi terapi.
Fungsi komunikasi kelompok yang terjadi belum berjalan dengan baik, sehingga
tujuan dari kelompok tersebut pun masih belum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA/article/view/41093/24965 (Diakses pada Senin, 17


Februari pukul 20.00)

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-komunikasi-kelompok-group-
communication/9000 (Diakses pada Senin 17 Februari pukul 21.30)

Anda mungkin juga menyukai