= |
SOSIOLOGI PERTANIAN
si tersendiri terhadap masyarakat Metode
ini juan untuk meneliti kegunaan dari lembaga-lembaga
i reat dan struktur sosial dalam masyarakat petri
Dalam praktiknya, metode-metode sebagai diuraikan dj
atasdigunakan secara terpadu (dua atau lebih). Dengan demikia
ekurangan metode yang satu dilengkapi dengan kelebihan
metode yang lain, sehingga hasil penelitian yang dicapai menjadi
lebih baik,
14 Kegunaan Sosiologi Pertanian
mempunyai fung'
Sejak awal pembangunan di Indonesia dititikberatkan
pada pembangunan pertanian, Hal ini diantaranya disebabkan
oleh (1) negara Indonesia merupakan negara agraris, sehingga
mayoritas penduduk bermatapencaharian di sektor pertanian,
dan (2) pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam
perekonomian Indonesia.
Pembangunan pertanian terus ditingkatkan melalui usaha-
usaha intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasiTujuannya
bukan saja untuk meningkatkan produksi pertanian dalam
upaya memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan ekspor,
melainkan juga untuk meningkatkan harkat dan martabat
Masyarakat petani, meningkatkan arus transmigrasi dan
meng meniadikan sektor petanian semakin kuat dalam usaha
ae ee Perkembangan industri. Secara bertahap, pada
didulam ‘apkan akan tercipta sektor industri yang maju,
Bee sektor pertanian yang kuat.
dengan ner a Produkst Pertanian hanya dapat dicapai
dan ramah lat ehangen baru yang bersifat tepat guna
dengan segala era". Teknologi panca usaha pertanian
podeiny. merupakan contoh nyata dalam
Pemerintah agar a Pertanian, yang selalu diusahakan oleh
segenap lapisan merata dan intensif diterapkan oleh
rumah tangga petani yang merupakan bagian
10
eeeWAYAN SUDARTA
tetbesar penduduk Indonesia, Dalam kenyataannya petani
sebagai anggota masyarakat tidaklah serta merta mau menerima
dan menerapkan suatu teknologi baru di bidang pertanian, Hal
ni dapat dipahami karena penerapan teknologi itu memerlukan
adanya perubahan perilaku (pengetahuan, keterampilan, dan
sikap) dari semua pihak yang terlibat di dalam pembangunan
pertanian, terutama petani sebagai golongan sasaran. Dalam hal
ini perubahan perilaku itu akan terjadi lebih cepat dan terarah
jika didukung oleh perubahan lembaga-lembaga sosial yang ada
i lingkungan masyarakat petani.
Dalam perubahan perilaku para pelaku pembangunan
pertanian dan perubahan lembaga-lembaga sosial dalam
upaya menyukseskan pembangunan pertanian tersebut,
sosiologi pertanian mempunyai arti penting. Apa kegunaan
atau sumbangan yang dapat diberikan oleh sosiologi pertanian
dalam kaitan ini, Untuk menjawab pertanyaan ini, baiklah
diawali dengan maksud mempelajari sosiologi pertanian.
Secara singkat dapat dikatakan, bahwa maksud mempelajari
Sosiologi pertanian untuk mengumpulkan keterangan atau fakta
sebanyak-banyaknya tentang masyarakat petani dan menelaah
hubungan-hubungannya, yang diantaranya dapat dilakukan
melalui penelitian-penelitian. Hasil penelitian tersebut dapat
dimanfaatkan untuk usaha-usaha perbaikan penghidupan
dan Kehidupan masyarakat petani. Dengan memanfaatkan
hasil penelitian sosiologi pertanian, usaha-usaha tersebut
dapat dirumuskan secara lebih baik, karena hasil penelitian
itu dapat menggambarkan setepat-tepatnya perasaan, sikap,
jalan pikiran, motif, dan kegiatan atau tindakan manusia yang
hidup di lingkungan masyarakat petani dan faktor-faktor
yang mempengaruhi atau yang membatasinya, Selain itu,
Penelitian tersebut dapat pula menghindari terhadap
mungkinan timbulnya kesalahan dalam penafsiran sesuatu
kejadian yang berlangsung di lingkungan masyarakat petani.
Dari uraian tersebut dapat dipahami, bahwa hasil-hasil
Penelitian sosiologi pertanian berguna untuk menyusun strategi
aot|
SOSIOLOG! PERTANIAN
sedemikian rupa, sehingga segala kebijakan dan tindakan
dalam akselerasi pembangunan pertanian menjadi lebih efisien,
Demikian pula halnya dengan perubahan perilaku para pelaky
pembangunan pertanian (terutama petani) dan perubahan
Jembaga-lembaga sosial sebagai dimaksudkan di atas, sosiologi
pertanian memberikan kegunaan yang sama. Meskipun inovator
atau penyuluh pembangunan pertanian tidak bermaksud
menjajah masyarakat petani, sekadar sebagai suatu ilustrasi
‘untuk mempertajam pemahaman tentang kegunaan sosiologi
pertanian, perlu diketahui sebagai berikut. Pihak Belanda pemah
mengatakan, bahwa mereka berhasil menjajah Indonesia hampir
tiga setengah abad, bukan karena mereka pandai memerintah,
melainkan Karena mereka menguasai sosiologi masyarakat
Indonesia terutama Jawa (Departemen Pertanian, 1981).
Dalam kaitannya dengan petani sebagai pelaku langsung
pembangunan pertanian, dinyatakan oleh Mosher (1977),
umumnya petani sangat menghargai goodwill dan kata sepakat
dari keluarga dan tetangga mereka dalam menerapkan sesuatu,
termasuk menerapkan inovasi di bidang pertanian. Petani lebih
menghendaki persahabatan dan persetujuan lingkungan dan
tidak ingin dicemohkan atau dikucilkan dari masyarakatnya.
Petani tidak senang didesak-desak dan diberi instruksi tentang
apa yang harus mereka lakukan. Apa implikasi dari pernyataan
tersebut bagi penyuluh pembangunan pertanian? Pertama;
penyuluh pertanian berusaha mengubah sikap masyarakat petani
yang menghargai petani yang bekerjadengan cara-cara’ tradisional
yang tidak efisien, menjadi sikap yang menghargai petani yang
bisa meningkatkan produktivitas usahataninya dengan jalan
menerapkan metode baru yang lebih efisien. Kedua; petani ingin
diperlakukan secara manusiawi (bukan diperlakukan sebagat
pihak yang dijajah oleh penjajah), sebagai orang yang cerdas
yang banyak makan garam di bidang pertanian, dan bertangguns
jawab. Petani dapat menerima bantuan dan anjuran orang lain,
hanya kalau tidak melukai harga dirinya dan integritasny@
sebagai individu,
12