Disusun Oleh :
Andhika Vidian
Annisa Martha Amelia (150510130087)
Cleverest Ubaidillah K (150510130088)
Nita Komala
Rian Aprianti (150510130085)
Rizki Barkah Aulia
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta,
berkat Ridho Nya, penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah mengenai
Organ Tanaman .
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat,
sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada
kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada : Ibu dan Ayah,
atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan makalah ini. Bapak/Ibu
dosen mata kuliah Dasar Ilmu Tanaman, yang selalu membimbing kami dalam
penulisan makalah ini. Teman-teman Kelas yang telah memberikan semangat dan
motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan
baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI ORGAN
2.2 ORGAN VEGETATIF
2.3 ORGAN GENERATIF
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
spesialisasi ).
Pada tumbuhan tingkat rendah organnya disebut thallus dan tumbuhannya disebut
Thallophyta atau Thallus. Pada tumbuhan tingkat tinggi organnya disebut cormat
atau cormus dan tumbuhannya disebut Cormophyta.
Organ pada tumbuhan tingkat tinggi (cormat) dibagi ke dalam dua bagian
yaitu organ vegetatif (organa vegetativa) dan organ reproduktif (organa
reproductive). Organ vegetatif adalah organ tumbuhan yang berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan sedangkan organ reproduktif adalah organ yang
berperan dalam pembiakan seksual (pembiakan generatif). Organ vegetatif dibagi
menjadi tiga bagian yaitu : (1) organ utama atau alat pokok (organa principalia) ;
(2) organ metamorfa (organa metamorpha) ; (3) organ tambahan atau organ
aksesoria ( organa accessoria).
Yang termasuk ke dalam organ utama (organa principalia) adalah akar(radix),
batang(caulis), dan daun(folium). Yang termasuk organ metamorfa antara lain
kuncup (gemma), ubi(tuber), umbi(bulbus) dan sulur(cirrus). Yang termasuk
organ tambahan (organa accessoria) antara lain rambut-rambut (trikhomata),
rambut penyengat (stimulus), bulu-bulu (pilus) dan duri temple (asculeus). Yang
termasuk organ reproduktif (organa reproduktiva) adalah bunga (flos),
buah(fructus) dan biji(semen).
1.2 TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar dapat memahami dan menjelaskan
struktur, pembagian organ dan fungsi organ yang berperan dalam proses produksi
dan reproduksi tanaman.
BAB II
PEMBAHASAN
Organ adalah
kumpulan
dari
beberapa
jaringan
yang
secara
Organa principalia
Organa metemorpha
Organ tumbuh-tumbuhan, yang berasal dari organ utama (akar, batang, daun) yang
telah berubah struktur, bentuk , dan fungsinya.
Organ yang termasuk kedalam organ metamorpha :
a.
Ubi (tuber)
b.
Umbi (bulbus)
c.
Sulur (cirrus)
d. kuncup
3.
Organa accesoria
Flos (Bunga)
Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual pada
a. Fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah organ seksual, sebagai wadah menyatunya gamet
jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa bunga
adalah analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada
abad ke-17 di Eropa.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat
hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau
aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi kurang
menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan akan segera membentuk
bunga apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah. Contoh yang paling
dikenal adalah bunga kertas Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan
apabila tumbuhan mati, biji diharapkan telah terbentuk sebagai usaha sintasan
(survival).
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni
sehingga memiliki arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu
tumbuhan sebagai tanaman hias.
b. Morfologi bunga
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat
betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian
disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap
apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari
luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni
merpati memunculkan
bunga
apabila mengalami malam yang dingin. Berbagai kultivar yute bersifat fotoperiodik
sehingga
waktu
tanam
sangat
vital
dalam
menentukan
hasil
panen.
Tanaman kopi dikenal memerlukan periode kering sekitar dua bulan dan diikuti oleh
hujan secukupnya untuk memicu terbentuknya bunga.
Kajian yang dilakukan pada Arabidopsis thaliana, suatu tumbuhan model,
menunjukkan bekerjanya Teori ABC dalam pembentukan bunga. Substansi A
diperlukan untuk membentuk daunkelopak (sepal) dan daun mahkota (petal).
Substansi B diperlukan dalam pembentukan daun mahkota dan benang sari (stamen).
Substansi C diperlukan untuk terbentuknya benang sari dan daun buah (carpellum,
sebagai penyusun putik).
2.
Fructus (Buah)
3.
Semen (Biji)
lembaga (embrio).
cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio.
pelindung biji, yakni kulit biji.
Lembaga (embrio) adalah jaringan bakal tumbuhan dari mana tumbuhan yang baru
akan berkembang manakala kondisi lingkungannya sesuai. Lembaga ini memiliki
satu helai daun lembaga (kotiledon) pada tetumbuhan berkeping satu (monokotil);
dua helai daun lembaga pada hampir semua tetumbuhan berkeping dua (dikotil); dan
dua atau lebih pada tetumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Selanjutnya
lembaga juga memiliki calon akar yang disebut radikula dan calon tunas yang disebut
plumula. Calon batang yang terletak di atas titik perlekatan daun lembaga disebut
epikotil, dan yang terletak di bawahnya disebut hipokotil.
Cadangan makanan, yang diperlukan oleh tumbuhan baru ketika mulai tumbuh
membesar. Bentuk nutrisi yang disimpan bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan
tersebut. Pada Angiospermae, cadangan ini bermula dari jaringan yang disebut
endosperma, yang berasal dari tetumbuhan induk melalui proses pembuahan ganda.
Endosperma yang biasanya triploid ini kaya akan minyak nabati atau zat pati dan
protein.
Pada Gymnospermae seperti halnya konifera, jaringan makanan cadangan ini berasal
dari bagian gametofit betina, jadi bersifat haploid. Pada beberapa spesies, lembaga
melekat pada endosperma atau gametofit betina, yang cadangan makanannya kelak
digunakan ketika lembaga berkecambah. Pada jenis-jenis yang lain, cadangan
makanan pada endosperma telah diserap lembaga dalam tahap perkembangan biji,
dan kemudian disimpan di dalam daun lembaga. Dalam kasus terakhir ini, biji yang
telah masak tidak lagi memiliki endosperma dan disebut biji eksalbumina
(exalbuminous seeds).
Beberapa contohnya adalah biji kacang-kacangan (misalnya buncis, kacang merah,
dan kacang ercis), pasang, lobak, dan bunga matahari. Sementara biji yang tetap
memiliki endosperma hingga masak dikenal sebagai biji albumina (albuminous
seeds). Kebanyakan monokotil (misalnya jenis-jenis rumput dan palma), sebagian
dikotil (misalnya jarak), dan semua Gymnospermae memiliki tipe biji albumina ini.
Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari ovula
(bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada
kacang tanah) atau tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk
menjaga lembaga dari kekeringan dan kerusakan mekanis.
Di samping ketiga bagian utama biji di atas, beberapa spesies memiliki bagian
tambahan pada biji yang dihasilkannya; misalnya salut biji (arilus) pada pala, rambut
pada kapas, atau sejenis struktur yang mengandung minyak yang disebut elaiosome
(misalnya pada biji jarak dan biji aneka jenis Euphorbiaceae lainnya). Biji-biji juga
acap memiliki tanda bekas tali pusat yang disebut hilum (pusar atau pusat) dan rafe
(garis biji).
BAB III
PENUTUPAN
3.1 PERTANYAAN-PERTANYAAN
Organa vegetative
1.
Organa principalia
Organa metemorpha
Organ tumbuh-tumbuhan, yang berasal dari organ utama (akar, batang, daun) yang
telah berubah struktur, bentuk , dan fungsinya.
3.
Organa accesoria
Organa reproduktive
Flos (Bunga)
Fructus (Buah)
Organ tumbuh-tumbuhan, berupa ovarium (bakal buah) yang matang, yanng tumbuh,
berkembang dan membesar, dengan didahului atau tanpa didahului amphimixis
(pollinasi dan fertilasasi).
3.
Semen (Biji)
Organ tumbuh-tumbuhan barupa ovulum (bakal biji) yang matang yang tumbuh,
berkembang dan membesar, dengan didahului atau tanpa didahului amphimixis
(pollinasi dan fertilasasi).
tidak berbuku-buku,
tidak beruas-ruas,
umumnya berklorofil,
umumnya sebagian / seluruhnya berada dalam substat (tanah atau air)
Sifat-sifat akar :
negative.
Bentuk : silindris, Polisimetris, seperti papan
Bagian ujung : meruncing, tumbuh terus, meristematis
Umumnya tidak dapat hidup bila terpisah dari pangkalnya
Umumnya tidak dapat menumbuhkan tunas, daun, bunga, dsb.
Fungsi akar :
Mengabsorpsi air dan unsur-unsur hara mineral dalam bentuk larutan garam-
Bagian akar :
Collum radics
Corpus radics
Apex radics
Ujung dasar sumbu lembaga dan merupakan akar embrio serta terletak di bawah
hipokotil.
b.
c.
d.
Ramosus (bercabang-cabang)
b.
c.
d.
e.
f.
Akar tunjang
Meristem
Merupakan titik tumbuh yang termasuk meristem primer dan dibentuk oleh
promeristem.
b.
2.
Calyptras
Epidermis
Eksodermis
Korteks
Endodermis
Stele
Batang (Caulis)
Sifat-sifat batang :
Hidrotropisme negative
Pada buku batang tumbuh / keluar daun, cabang, ranting, bunga, buah.
Fungsi batang :
dengan fungsinya.
Menghimpun jaringan pembuluh, yaitu
Xylem : mengangkut air dan unsure hara
Bagian-bagian batang :
Collum Calinum
Hydcotyl
Adex Caulinum
Primordia Daun
Primordia cabang
Jenis-jenis batang :
Planta acaulis
Caudex
Rhizome
Herbaceous
Lignosus
Teres (bulat)
Angulari
Levis (licin)
Costatus
Succatus (beralur)
Alatus (bersayap)
Erectus (tegak)
Depends (menggantung)
Ascends
Scandens (memanjat/bersandar)
Humifusus/Prostatus (berbaring)
Mutans (mengangguk)
Repens (menjalar)
Epidermis
Perenkim
Endodermis
Kayu
Jaringan pembuluh
3.
Daun (Folium)
Sifat-sifat daun :
Sudah terbentuk sejak tanaman berupa embrio lalu menjadi daun lembaga
Pada tanaman dewasa, primordial daun, tumbuh secara acropetal, di bawah
titik tumbuh
Berada di atas tanah
Berwarna hijau
Berbentuk lembaran-lembaran tipis
Berpermukaan luas berlapiskan kutikula, lilin, kersik, dan karbonat
Arah tumbuh fototropis positif
Sewaktu-waktu bisa luruh, yaitu di daerah tropis pada musim kemarau,
sedangkan di daerah subtropics pada musim gugur
Fungsi-fungsi daun :
Fotosintesis
Respirasi
Transpirasi
4. Organ metamorpha
a. Apa yang dimaksud dengan organa metamorpha?
Jawab :
Organa metamorpha adalah organ tumbuh-tumbuhan yang berasal dari organ utama
(akar, batang, daun) yang telah berubah struktur, bentuk dan fungsinya.
Umbi
batang
umumnyatidak
memiliki
sisa-sisa
daun
atau
penjelmaannya, sehingga permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan ruasruasnya tidak jelas. Karena tidak adanya sisa daun seringkali dinamakan
umbitelanjang (tuber nodus), seperti yang terdapat pada kentang (Solanum tuberosum
L,) dan ketela rambat(Ipomoea batatas Poir).
b.
berlapis-lapis, yaitu yang terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak dan
berdaging,merupakan bagian umbi yang menyimpan zat makanan cadangan, sedang
batangnya sendiri hanyamerupakan bagian yang kecil pada bagian bawah umbi lapis
itu
c.
tumbuhan yang biasanya menyerupai spiral dan berguna untuk membelit benda-benda
yang di sentuhnya
d.
adalah calon tunas, terdiri atas calon batang beserta calon daun-daunnya. Kuncup
dilindungi oleh alat-alat seperti rambut-rambut, sisik-sisik, daun penumpu dan lainlain. Kuncup tidak boleh mengalami kerusakan akibat pengaruh factor-faktor
luar,karena kuncup adalah bagian yang sangat lemah. Jika kuncup mulai berkembang,
biasanya pelindungkuncup runtuh. Namun, bagi tumbuhan yang berbeda runtuhnya
kulit luar tubuh tumbuhan saja yang ikit menagmbil bagian . Trikoma pada
tumbuhan dapat berupa :
sisik bulu (ramentum), ialah bulu-bulu yang pipih yang menutupi
batang tau bagian tumbuhan yang lain, missal pakis haji (Cycas
rumphii Miq.)
sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih yang menempel rapat pada alatalat tumbuhan, misalnya pada sisi bawah daun durian ( Durio
zibethinus Murr.)
bulu-bulu atau rambut halus (pilus). Bulu-bulu atau rambut ini sangat
bermacam bentuk dan susunannya, ada yang bercabang dan ada pula
6.
Sumber
http://biologimediacentre.com/reproduksi-generatif-pada-
tumbuhan/
7.
1.
Thallophyta
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh yang
berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih
belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah
dapat dibedakan antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri
laen dari tumbuhan talus ini adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga
banyak sel yang kadang-kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah
mengalami diferensiasi). Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif
(aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya.
Ganggang (algae)
b.
Jamur (fungi)
c.
2.
Cormophyta, adalah tumbuhan yang batang, akar dan daun sudah jelas yang
meliputi
tiga
divisi
selain
thalophita
yaitu
bryophita,
pteridophita
dan
Gymnospermae
Angiospermae
Tumbuhan angiospermae merupakan tumbuhan berbiji tertutup. Tumbuhan ini
memiliki bunga sesungguhnya dengan berbagai macam bentuk dan susunan. Karena
tanaman ini memiliki alat kelamin jantan dan betina, kebanyakan bunga
angiospermae bersifat hermafrodit. Alat reproduksi berupa bunga (antopita).
b.
8. A. Apa yang dimaksud dengan spina (duri kayu) dan acculeus (duri tempel)?
Jawab :
Duri kayu (spina) merupakan metamorfosis salah satu bagian pokok tumbuhan. Duri
ini biasa disebut duri sejati menurut asalnya dibedakan dalam :
Sedangkan duri tempel adalah duri yang bukan merupakan metamorfosis suatu alat,
melainkan hanya semacam alat tambahan yang menempel pada kulit, oleh karena itu
sering juga disebut duri kulit atau duri tempel (aculeus).
B. Sebutkan 3 (tiga) macam perbedaan antara spina dengan acculeus
Spina(Duri Kayu)
Duri Sejati
Organa Methamorpha
Menempel pada jaringan
bawah kulit
di
Acculeus(Duri Tempel)
Duri Semu
Organa Accessoria
Menempel pada jaringan kulit
3.2 KESIMPULAN
Akar
Akar tersusun dari jaringan-jaringanepiderms, parenkim, endodermis, kayu,
pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan kambium pada tumbuhan dikotil.
Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar
memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh
lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam
pertukaran hara dan memperkokoh tumbuhan serta interaksi dengan organisme
(mikroba) lain.
Batang
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan
epidermis, parenkim, endodermis, kayu, jaringan pembuluh, dan kambium pada
tumbuhan dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang,
maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali
dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik).
Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses
lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras.
Daun
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun
sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun
batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri
tersusun dari jaringan-jaringan dasar yaitu epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga
karang dan jaringan pembuluh. Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh
kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa,
spora jamur, ataupun tetesan air hujan.
yang maximal.
Kepada pengamat disarankan agar lebih teliti saat melakukan percobaan agar
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan
di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik dan tidak
terhambat.
DAFTAR PUSTAKA
http://afifahlufianti.blogspot.com/2011/10/tumbuhan-kormophyta.html
http://id.scribd.com/doc/71752959/ORGAN-TANAMAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Biji
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga
http://www.slideshare.net/feisarachman/m12-kelompok-7-organ-tanaman
http://tugasbalqis-agroteknologi.blogspot.com/2010/11/organ-dit-12.html
http://yudiagussaputra.blogspot.com/2012/10/fructus-buah.html