Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

Bunga dan Biji

Disusun Oleh:
Putri Qomariyyah (2220801017)

Dosen Pengampu:
Ike Apriani M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2023
2
ABSTRAK
Bunga merupakan alat reproduksi seksual tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berpembuluh. Disebut sebagai organ reproduksi, karena bunga
menghasilkan biji yang merupakan bakal tanaman, Proses menghasilkan biji
dilakukan bunga dengan didahului oleh proses penyerbukan Tujuan praktikum
bunga dan biji ini bertujuan untuk melihat struktur anatomi tangkai sari, putik,
benang sari dan bakal buah dan mengamati jaringan penyusun biji. Metode
praktikum yang dilakukan yaitu sayatan bunga Hibiscus rosa-sinensis, biji Zea
mays, dan biji Phaseolus vulgaris. dibuat dan ditempatkan diatas kaca objek
kemudian diamati anatomi bunga dan biji. Hasil Hibiscus rosa-sinensis L. tangkai
serbuk sari bunga kembang sepatu terletak di tengah bunga dan menopang
benang sari yang menghasilkan serbuk sari, dan di sekitar tangkai serbuk sari
terdapat putik, hasil dari biji Phaseolus vulgaris L. mempunyai beberapa
komponen jaringan, antara lain epidermis luar yang melindungi benih, dan biji
Zea mays L. mempunyai jaringan epidermis yang membentuk lapisan luar yang
melindungi benih, dan lapisan endosperma sebagai sumber nutrisi utama embrio.

Keyword: Bunga, Biji, Hibiscus rosa-sinensis, Zea mays, Phaseolus vulgaris,


epidermis
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan Praktikum ...................................................................................................2
BAB II TINJAUN PUSTAKA ..........................................................................................3
A. Pengertian Bunga.....................................................................................................3
B. Pengertian Biji.........................................................................................................3
C. Struktur Biji.............................................................................................................4
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM.......................................................................6
A. Waktu dan Tempat...................................................................................................6
B. Alat dan Bahan........................................................................................................6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................7
A. Pengamatan Bunga Hibiscus rosa sinensis .............................................................8
B. Pengamatan Biji Buncis Phaselo vulgaris...............................................................9
C. Pengamatan Biji Jagung Zea mays..........................................................................9
BAB V PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................................10
B. Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat
artikel Pembentukan bunga). Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang
sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga
berdasar simetri bentuknya yaitu aktinomorf (berbentuk simetri radial) dan
zigomorf (simetri ermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai
(Yudianto, 2022).
Organ generatif yang dimiliki tumbuhan adalah bunga dan buah.
Adanya bunga dan buah. membuktikan tumbuhan spermatophyta sebagai
kelompok tumbuhan modern. Bunga memiliki susunan tersendiri salah
satunya adalah benang sari. Bagi tumbuhan benang sari merupakan alat
kelamin jantan seperti halnya dengan bagian-bagian bunga lainnya. Selain
benang sari pada bunga juga terdapat bagian-bagian lain salah satunya adalah
putik yang merupakan alat kelamin betina. Bunga berfungsi utama
menghasilkan buah (Yudianto, 2022).
Menurut botaniawan, bunga adalah sepotong batang atau cabang
dengan. sekumpulan daun yang mengalami metamorfosis yang berhubungan
dengan fungsinya untuk bereproduksi. Dikatakan mengalami perubahan
bentuk karena di antara daun-daun ini ada yang mungkin menyerupai daun
biasa, tetapi yang lain. berbeda sekali dalam strukturnya sehingga sukar
dinamakan daun (Yudianto, 2022).
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau
lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak
tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada

1
tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di sekililingnya. Cerita
lengkap mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi
dalam stamen dan pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio,
pembentukan kulit biji dan perkembangan penyediaan cadangan makanan
yang digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji berkecambah (Rahmat,
2019).

Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Biji masak terdiri
dari 3 bagian yaitu embrio, endosperm (hasil pembuahan ganda), dan kulit biji
yang dibentuk oleh dinding bakal biji termasuk kedua integumennya. Embrio
adalah sporofit muda yang tidak segera melanjutkan pertumbuhannya,
melainkan memasuki masa dorman. Saat itu biasanya embrio tahan stres.
Embrio senantiasa diiringi cadangan makanan baik organik maupun anorganik
yang berada disekeliling embrio atau di dalam jaringannya sendiri. Kulit biji
atau testa bersifat tahan atau kadang-kadang memiliki permukaan yang
memudahkan penyebarannya oleh angin. Biji mampu bertahan pada
lingkungan yang keras(Hidayat, 2015).
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk melihat struktur anatomi tangkai sari, putik, benang sari dan bakal
buah.
2. Untuk mengamati jaringan penyusun biji.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bunga
Bunga merupakan alat reproduksi seksual tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berpembuluh. Disebut sebagai organ reproduksi, karena bunga
menghasilkan biji yang merupakan bakal tanaman, Proses menghasilkan biji
dilakukan bunga dengan didahului oleh proses penyerbukan. Dua organ vital
yang berperan dalam melakukan reproduksi pada bunga adalah benangsari
(organ kelamin jantan) dan putik (organ kelamin betina) (Ardian, 2021).
Bunga seringkali memiliki warna yang menyolok dan warna warni.
Salah satu keuntungan yang didapat dari warna yang mencolok pada bunga ini
adalah menarik serangga untuk melekat dan secara tidak langsung membantu
penyerbukan secara mekanis. Bunga biasanya terbentuk saat tumbuhan
mengalami kekurangan air dan garam mineral. Sekaligus, ini sebagai upaya
tumbuhan untuk mengurangi metabolisme saat kondisi suplay’ makanan
(Ardian, 2021).
Bunga merupakan modifikasi dari daun batang, dan berkembang dari
pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi daun yanng terspesialisasi pada
ruas dan buku batang yang sangat rapat. Bunga terdiri atas dasar bunga
(receptaculum)yaitu ujung runcing pangkal bunga yang membengkak,
sehingga pertumbuhan ujung batang terhenti dan daun mrngalami
metamorfosis menjadi kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik. Pada
bagian bawah bunga terdapat tangkai bunga yang biasanya dilindungi oleh
daun pelindung (bractea) (Rahmat, 2019). Tangkai bunga berperan sebagai
penopang bunga dan penyambung antara bunga dan batang. Tumbuhan
berbunga dibedakan menjadi 2 yaitu:

3
1. Monocarpa, yaitu tumbuhan yang hanya berbunga dan berbuah
satu kali dalam siklus hidupnya lalu mati. Contohnya Jagung (Zea
mays).
2. Polycarpa, yaitu tumbuhan yang berbunga dan berbuah beberapa
kali selama daur hidupnya.
Bunga merupakan bagian yang steril dan fertil yang terdapat pada
sumbu yang disebut dasar bunga atau reseptakulum. Bagian steril terdiri atas
kelopak (kaliks) yang tersusun oleh sejumlah daun kelopak atau sepal, serta
mahkota atau petal. Kelopak dan mahkota sama-sama disebut hiasan bunga
(periant). Jika hiasan bunga tidak dapat dibedakan dikenal dengan Tenda
bunga (perigonium). Tenda bunga disusun oleh daun tenda bunga (tepala).
Bagian reproduktif (kelamin bunga) adalah benang sari (mikrosporofil) dan
karpel (megasporofil). Keseluruhan benang sari disebut andresium dan
keseluruhan karpel membentuk ginesium. Benang sari terletak sebelah dalam
daun mahkota, merupakan alat kelamin jantan (androecium). Benangsari
terdiri atas: tangkai sari (filamentum) yang pada ujungnya terdapat kepala sari
(theca), yang berisi serbuk sari (pollen). Putik merupakan alat kelamin betina
(ginaecium), terdiri dari: tangkai putik (stylus) (Hasanuddin, 2017).
B. Pengertian Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan
perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak
keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup
generasinya (Yuniarsih, 2016).
Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami
pembuahan. Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari
tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain
(buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada
Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau
tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. Biji hanya terdapat pada tumbuhan

4
berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma-biji, phyton-tumbuhan)
merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu
organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan
di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu: lembaga. Lembaga akan
terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh
pembuahan (Kamil, 2022).
C. Struktur Biji
Menurut Sutopo (2020) bagian-bagian dasar biji terdiri dari:
a. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-
gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang
berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut:
epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan
radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan
oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu
kotiledon misalnya rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai
dua kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas
Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya
pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan
(grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya
disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil,
sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule
yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
b. Jaringan penyimpan cadangan makanan (Sutopo, 2020).
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan
penyimpan cadangan makanan, yaitu Kotoledon, misalnya pada kacang-
kacangan, semangka dan labu. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan
golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih
dan dapat dimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal pada famili
Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae, Gametophytic betina yang haploid

5
misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus. Cadangan makanan yang
tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan
mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis
biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya
akan protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat (Rahmat, 2019).
c. Pelindung biji

Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan
endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa)
berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses
pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat
berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit
biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau
serangan cendawan, bakteri dan insekta. Dalam hal penggunaan cadangan
makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan
dikotiledon dimana pada: Sub kelas monokotiledon cadangan makanan dalam
endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan serta
telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon
cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah
mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-
kacangan, bunga matahari dan labu (Rahmat, 2019).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat

6
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 28 November 2023, hari
Selasa pada pukul 08:45-10:25 WIB. Bertempat di Laoratorium Terpadu
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan selama praktikum Batang adalah: Mikroskop,
Silet, Pipet, Kaca penutup, Kaca preparat.
2. Bahan
Bahan yang digunakan selama praktikum Batang yaitu: Bunga
Hibiscus rosa sinensis, Biji buncis (Phaseolus vulgaris),Biji jagung (Zea
mays).
C. Cara Kerja
1. Preparat Bunga Hibiscus rosa sinensis
- Buatlah irisan melintang dari tangkai sari, putik dan benang sari,
perhatikan strukturnya. Dapatkah ditemukan epidermis, parenkim, dan
berkas pengangkut. Perhatikan berkas pengangkutnya.
- Ambil bakal buah kembang sepatu, irislah setipis mungkin amati di bawah
mikroskop. Perhatikan dinding ovariumnya yang terdiri epidermis dan
parenkim. Adakah berkas pengangkutnya. Berapa ruang ovariumnya.
Perhatikanlah letak bakal bijinya. Perhatikan trikoma pada epidermisnya
dan struktur septumnya. Gambar dan berilah keterangan.
2. Preparat Biji Buncis (Phaseolus vulgaris)
- Amati dibawah mikroskop preparat yang disediakan.
- Gambar bagian biji dengan detail beri keterangan bagian-bagiannya.
3. Preparat Biji Jagung (Zea mays)
- Amati dibawah mikroskop yang disediakan.
- Gambar bagian biji dengan detail beri keterangan bagian-bagiannya.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengamatan Bunga Hibiscus rosa sinensis
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Eudicotil
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis L (Wijaya & Dewi, 2020).
Bunga jenis ini terdiri dari 5 helai daun kelopak, yang dilindungi
oleh kelopak tambahan (epicalyx), sehingga terlihat seperti dua lapis
kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika
merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi
tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di
dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima (Aprianty, 2018).

Ikatan pembuluh

Butir serbuk

Kantong sari

Preparat Bunga Hibiscus rosa sinensis

8
Pada pengamatan bunga Hibiscus rosa-sinensis L. memiliki
anatomi yang menarik dan penting dalam proses reproduksi tanaman.
Tangkai serbuk sari bunga kembang sepatu terletak di tengah bunga dan
menopang benang sari yang menghasilkan serbuk sari. Di sekitar tangkai
serbuk sari terdapat putik, yaitu organ kewanitaan yang berisi bakal buah
tempat berkembangnya sel telur. Benang sari Hibiscus rosa-sinensis L.
terdiri dari tabung berisi serbuk sari, yang menempel pada kepala putik
dan memulai proses penyerbukan. Setelah pembuahan, ovarium yang
sedang berkembang mulai membentuk ovarium, yang kemudian menjadi
buah berisi biji setelah proses perkembangan benih dan pembuahan
selesai. (Maryanti., 2019).
B. Pengamatan Biji Buncis (Phaseolus vulgaris)

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyte
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub-kelas : Calyciflorae
Ordo : Leguminales
Family : Leguminoceae
Sub-family : Papillionaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L. (Hodiyah, 2017).
Bunga tanaman buncis berbentuk bulat panjang (silindris) yang
panjangnya 1,3 cm dan lebar bagian tengah 0,4 cm. Bunga buncis
berukuran kecil. Kelopak bunga berjumlah 2 buah dan pada bagian bawah
atau pangkal bunga berwarna hijau. Bunga buncis memiliki tangkai yang
panjang sekitar 1 cm. Bagian lain dari bunga buncis adalah mahkota
bunga yang memiliki warnaberagam, ada yang berwarna putih, ungu,
hijau keputihan, ungu mudah, dan ungu tua, tergantung pada varietasnya.

9
Mahkota bunga berjumlah 3 buah dimana yang 1 buah berukuran lebih
besar dari pada yang lainnya (Fachruddin, 2020).

Biji buncis yang telah tua agak keras dan warnanya sangat
bervariasi, tergantung pada varietasnya. Ada yang berwarna putih, hitam,
cokelat keungu-Unguan. Cokelat kehitam-hitaman, merah, ungu tua, dan
Biji buncis memiliki rasa hambar. Biji buncis berukuran agak besar,
berbentuk bulat lonjong dengan bagian tengah (mata biji) agak
melengkung (cekung), berat biji buncis berkisar antara 16-40,6 g (berat
100 biji), tergantung pada varietasnya (Fachruddin, 2020).

Tampak atas Buncis Tampak bawah Buncis

Preparat Biji Buncis (Phaselo vulgaris)

Pada pengamatan biji Phaseolus vulgaris L. mempunyai struktur


yang terdiri dari beberapa jaringan yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Biji Phaseolus vulgaris L. mempunyai beberapa
komponen jaringan, antara lain epidermis luar yang melindungi benih,
lapisan endosperm yang berfungsi sebagai penyimpan makanan bagi
embrio, dan embrio itu sendiri yang mengandung struktur tanaman
potensial seperti akar, batang, dan akar kecil. Jaringan epidermis
membentuk lapisan pelindung luar yang kuat untuk melindungi isi benih,

10
sedangkan lapisan endosperm menyimpan nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan awal ketika benih mulai berkecambah. Cikal bakal biji
Phaseolus vulgaris L.merupakan bagian penting yang berkembang
menjadi tanaman baru setelah biji tersebut berkecambah dan mulai
tumbuh (Minardi, 2022).
C. Pengamatan Biji Jagung (Zea mays)

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Famili. : Graminae

Genus. : Zea

Spesies. : Zea mays (Sitompul, 2015).

Bunga jagung adalah bunga tidak sempurna. Namun, jagung


termasuk tanaman berumah satu, maksudnya, bunga jantan dan bunga
betinanya berada di dalam satu tanaman. Bunga jantan berada di ujung
batang. Bunga jantan disebut juga dengan staminate. Bunga jantan terdiri
dari serbuk sari, sekam kelopak (glumae), sekam tajuk atas (palae), sekam
tajuk bawah (lemma), dan kantong sari (Sutoro, 2017).

11
Preparat Biji Jagung (Zea mays)

Berdasarkan pengmatan biji Zea mays L . memiliki struktur


kompleks yang terdiri dari banyak jaringan yang mendukung
perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Biji Zea mays L .mempunyai
jaringan epidermis yang membentuk lapisan luar yang melindungi benih,
dan lapisan endosperma yang berfungsi sebagai sumber nutrisi utama
embrio. Jaringan endosperma yang kaya akan pati menyediakan nutrisi
yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio saat benih mulai
berkecambah. Embrio biji Zea mays L . terdiri dari beberapa bagian: tunas
yang berkembang menjadi tunas pertama, radikula yang menjadi akar,
dan kotiledon yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan embrio. Semua
jaringan tersebut bekerja sama untuk mendukung proses perkecambahan
dan pertumbuhan awal tanaman jagung (Firti dan Nurhayati, 2022).

12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bunga terdapat bagian-bagian yang akan menghasilkan buah
yang didalamnya terdapat biji jika terjadi penyerbukan dan pembuahan.
Bunga merupakan modifikasi dari batang dan daun. Bunga umumnya
memiliki sifat-sifat yaeg menarik. Bagian-bagian penyusun bunga pada setiap
bunga dapat berbeda dapat pula sama. Ada bunga yag memiliki bagian yang
lengkap dan ada bunga yang tidak memiliki salah satu atau salah dua bagin
tersebut. Bunga dikatakan bungan sejati atau bunga lengkap jika memiliki
kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Biji merupakan suatu struktur
kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaan
makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di
dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam
jaringan di sekililingnya. Cerita lengkap mengenai biji harus menerangkan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan pistil, proses
penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan
perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan
muda ketika biji berkecambah.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan sesudah pratikum adalah setelah praktikum
selesai, luangkan waktu untuk merevisi dan meninjau catatan lapangan yang
anda buat selama praktikum. Pastikan catatan tersebut lengkap dan akurat,
termasuk pengamatan yang Anda lakukan, alat yang digunakan, serta hasil-
hasil yang Anda peroleh.

13
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Estiti B. (2015). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.
Hodiyah, I., Fitri Kurniati, dan Pipit ER Puspita, (2017), Pertumbuhan dan Hasil

Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) yang Diberi Kotoran Ayam

Difermentasi “M-BIO”, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangai,

Tasikmalaya.

Yuniarsih, 2016. KEDELAI Kanisius: Yogyakarta.

Kamil, Jurnalis. 2022. Teknologi Benih 1. Penerbit Angkasa. Bandung.

Fachruddin, L., (2020), Budidaya Kacang-kacangan, Kanisius, Yogyakarta.

Minardi, S., (2022), Kajian Komposisi Pupuk NPK Terhadap Hasil Beberapa

Varietas Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L) di Tanah Alfisol,

Jurnal Sains Tanah 2(1): 18-24.

Sitompul, S. M. dan B.guritno. 2015. Analisis Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea


mays). Gadjah

Mada University Press. Yogyakarta.

Suprapto Dan Marzuki, 2015. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman

14
Jagung (Zea Mays Saccharata Sturt).

Soegito dan Adie. 2013. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Penerbit Aksi Agraris.

Kanisius. Yogyakarta. 84 hlm.

Sutoro, Y. ,Soeleman dan Iskandar. 2017. Budidaya Tanaman Jagung. Dalam

Subandi, M. Syam, dan A.Widjono (penyunting) : Jagung. Badan

Litbang Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman. Bogor.

hal 49-66.

Fitri-Nurhayati, P.K., Sutoyo, A. Syarif and T. Prasetyo. 2022. Performance of Maize


Single-Cross

Hybrids Evaluated on Acidic Soils. Inter. J. on Advanced Sci.Eng.


Information Tech. 4 (3):31-33.

Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta.

Wijaya-Dewi, P.K. 2020. Buku Ajar Analisis Rancangan dalam Pemuliaan Tanaman.
Program

Studi Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas.


Padang. 113 hal.

Maryanti, T. 2019 . Kandungan Kimia dan Bioaktivitas Tamanan . UNPAD


PRESS. 138 halaman.

Yudianto dan Suroso. 2022. Pengantar Botany Cryptogamae (sistemik

Tumbuhan Rendah). Tarsito. Bandung.

Rahmat, P. S. (2019). Penelitian Kualitatif. Jurnal Equilibrium, 5, 40-57.

Hasanuddin, 2017. Muhibbuddin, Wardiah , Mulyadi. Anatomi Tumbuhan.

Aprianty, N.M dan D. Kriswiyanti. 2018. Studi Variasi Ukuran Serbuk Sari

15
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dengan Warna Bunga

Berbeda. Jurnal Biologi. 12 (1): 14-18.

Ardian Pgs. 2021. Anatomi Tumbuhan: Tentang Bunga dan Bagian-Bagian Biji.

16

Anda mungkin juga menyukai