Anda di halaman 1dari 8

Nama : Zuhrotul Mufidah

NIM : 180341617558
OFF :A

EVALUASI
(MARI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI, PENALARAN
ILMIAH DAN PEMECAHAN MASALAH)

1. Berdasarkan kelimpahan spesiesnya, Filum Arthropoda menempati posisi pertama


sebagai filum yang memiliki anggota spesies terbesar di dunia dengan jumlah anggotanya
lebih dari 800.000 spesies. Berikut merupakan tabel beberapa anggota filum Arthropoda
yang dapat kita temui.
NO NAMA SPESIES NO NAMA SPESIES
1. Geophilella americana 16. Appias libythea
2. Brevipalpus phoenicis 17. Nephila inaurata
3. Eurypterus fischeri 18. Scutigerella immaculata
4. Abludomelita obtusata 19. Scolopendra morsitans
5. Heterometrus spinifer 20. Nymphon rubrum
6. Linguatua serrata 21. Eurypauropus spinorpus
7. Pauropus huxleyi 22. Porocephalus armillatus
8. Trianthus eatoni 23. Limulus polyphemus
9. Julus terrestis 24. Macrobanchium rosenbergi
10. Macrobiotus shultzei 25. Lithobius forficatus
11. Ischnura heterosticta 26. Achelia transfugoides
12. Peripatus basilensis 27. Patanga japonica
13. Gasteracantha cancriformis 28. Hypsibius dujardini
14. Anopheles stephensi 29. Neptunus pelagicus
15. Peripatoides indigo 30. Trigoniulus corallinus

Berdasarkan tabel di atas, kerjakan tugas berikut.


a. Hewan-hewan di atas merupakan anggota filum Arthropoda. Kelompokkan hewan-
hewan di atas ke dalam tingkatan subfilum dan beri keterangan bagaimana Anda
mengelompokkan hewan-hewan tersebut ke dalam suatu subfilum !
b. Setelah mengelompokkan ke dalam subfilum, kelompokkan lagi hewan-hewan
tersebut ke dalam kelas pada filum Arthropoda ! Identifikasilah apa yang menyebabkan
mereka dikelompokkan menjadi satu kelas !
c. Berdasarkan apakah Anda mengelompokkan anggota filum Arthropoda ke dalam
tingkatan subfilum dan kelas, berilah argumen terkait pengelompokkan tersebut !
d. Jika diberikan kesempatan untuk mengamati semua hewan Arthropoda di atas, apakah
hewan di atas memiliki persamaan mendasar ? Jelaskan hasil identifikasi Anda !
e. Berdasarkan hasil analisis Anda apakah hewan-hewan pada tiap kelompok memiliki
struktur tubuh hingga peranan yang sama ? Jelaskan pendapat Anda berdasarkan
pengelompokkan yang Anda buat !
f. Buatlah kesimpulan terkait bagaimana cara Anda mengklasifikasi hewan-hewan di
atas !
Jawab:
a. Hewan-hewan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Kategori Subfilum
Trilobita Chelicerata Onychophora Mandibulata
Ciri-ciri Sudah Tubuh terdiri dari Cacing Memiliki mandibula
punah, sefalotorak dan beludru, dan antena
tubuh abdomen, memiliki 6 memiliki 14-43
terdiri dari pasang kaki. pasang kaki
kepala dan (lopodia)
torak.
Spesies Trianthus Brevipalpus phoenicis, Peripatus Geophilella americana,
eatoni Eurypterus fischeri, basilensis, dan Abludomelita obtusata,
Heterometrus spinifer, Peripatoides Pauropus huxleyi, Julus
Linguatua serrata, indigo, terrestis, Ischnura
Macrobiotus shultzei, heterosticta, Anopheles
Gasteracantha stephensi, Appias
cancriformis, Nephila libythea, Scutigerella
inaurata, Nymphon immaculata,
rubrum, Porocephalus Scolopendra morsitans,
armillatus, Limulus Eurypauropus
polyphemus, Achelia spinorpus,
transfugoides, dan Macrobanchium
Hypsibius dujardini, rosenbergi, Lithobius
forficatus, Patanga
japonica, Neptunus
pelagicus, dan
Trigoniulus corallinus

b. Jika dikelompokkan ke dalam kelas, maka sebagai berikut :


 Subfilum Chelicerata
Kategori Pycnogonidea Merostomata Arachnida Tardigrada Pentastomidea
Ciri-ciri Laba-laba Tubuh terdiri Laba-laba, Tubuh terdiri Seperti cacing,
laut, kaki dari tubuh terdiri dari kepala parasit.
memiliki 9 sefalotorak dari dan badan,
segmen. dan sefalotorak kaki tidak
abdomen. dan abdomen. bersegmen.
Spesies Nymphon Eurypterus Brevipalpus Macrobiotus Linguatua
rubrum, fischeri, phoenicis, shultzei, serrata,
Achelia Limulus Heterometrus Hypsibius Porocephalus
transfugoides polyphemus spinifer, dujardini armillatus
Gasteracantha
cancriformis,
Nephila
inaurata,
 Subfilum Onychophora hanya terdiri dari satu kelas, yaitu Onycophora.
Merupakan cacing beludru dengan 14-43 pasang kaki (lopodia), spesiesnya adalah
Peripatus basilensis dan Peripatoides indigo.
 Subfilum Mandibulata
Kategori Crustacea Insekta Chilopoda Diplopoda Pauropoda Symphyla
Ciri-ciri Tubuh terdiri Tubuh Setiap Setiap Kepala Tubuh terdiri
dari sefalotorak terdiri segmen segmen dan badan, dari kepala
dan abdomen. dari memiliki memiliki antena dan badan
kepala, sepasang dua pasang bercabang
kaki. kaki. tiga.
dada, dan
perut.
Spesies Abludomelita Anopheles Scolopendra Julus Pauropus Geophilella
obtusata, stephensi, morsitans, terrestis, huxleyi americana,
Eurypauropus Appias Lithobius Trigoniulus Scutigerella
spinorpus, libythea, forficatus corallinus immaculata,
Macrobanchium Patanga
rosenbergi, japonica
Neptunus
pelagicus
c. Klasifikasi pada Arthropoda berdasarkan struktur atau susunan tubuh dan jumlah
kakinya. Pada subfilum Trilobita memiliki struktur tubuh yaitu kepala dan torak. Pada
subfilum Chelicerata dibedakan menjadi sefalotorak dan abdomen. Pada bagian
sefalotorak memiliki 6 pasang apendik yaitu kelisera, pedipalpus, dan 4 pasang kaki.
Subfilum Onychopora disebut cacing beludru memiliki 14-43 pasang kaki (lopodia).
Sedangkan subfilum Mandibulata merupakan Arthropoda yang memiliki mandibula
dan antena. Begitupun dengan klasifikasi pada tingkat kelas juga berdasarkan susunan
tubuh serta jumlah kaki.
d. Persamaan yang mendasar antara beberapa hewan Arthropoda adalah memiliki susunan
tubuh yang terdiri dari kepala, dada, dan perut yang tergabung atau terpisah. Selain itu,
kaki pada Arthropoda beruas-ruas dan memiliki kerangka luar yang keras.
e. Struktur tubuh pada Arthropoda hampir sama satu sama lainnya, namun ada beberapa
kelompok yang memiliki struktur tambahan atau modifikasi sebagai bentuk pertahanan
diri. Misalnya pada laba-laba yang memiliki kelisera serta diujungnya terdapat racun
yang digunakan untuk menangkap mangsa. Berbeda dengan kepiting yang memiliki
pedipalpus atau kaki yang termodifikasi menjadi capit yang berfungsi untuk
menangkap mangsanya.

2. Sub filum Onycophora diduga merupakan bentuk pertengahan antara Annelida dan
Arthropoda. Bagaimanakah pendapat Anda mengenai pernyataan tersebut ? berikan
argumen Anda disertai data pendukung !
Jawaban harus memuat beberapa indikator kemampuan argumentasi yakni claim
(pernyataan), ground (data), warrant (bukti), backing (dukungan), dan rebuttal
(sanggahan).

Menurut saya, kelas Onycophora bukan termasuk Annelida karena dari struktur
tubuhnya telah memenuhi ciri dari filum Arthropoda. Onycophora merupakan
hewan yang terdiri dari kepala dan badan, memiliki antena, serta memiliki sepasang
kaki pada setiap segmennya. Dari ciri tersebut, maka Onycophora dapat
dikelompokkan ke dalam filum Arthropoda.

3. Molting merupakan peristiwa penggantian kutikula pada eksoskeleton serangga. Molting


pada setiap serangga berbeda-beda, ada serangga dengan beberapa kali molting hingga
dewasa, ada yang berkali-kali dengan jumlah tidak tentu, ada pula yang bergantung
kondisi lingkungan. Menurut Anda, faktor apakah yang mempengaruhi molting pada
serangga? Bagaimanakah peranan molting pada serangga ? Lingkungan seperti apakah
yang mempengaruhi molting serangga ? serta Bagaimana proses molting terjadi?
Jawaban harus memuat beberapa indikator kemampuan argumentasi yakni claim
(pernyataan), ground (data), warrant (bukti), backing (dukungan), dan rebuttal
(sanggahan).

Faktor yang mempengaruhi proses molting pada serangga adalah hormon.


Ketika serangga tiba waktunya mendapatka eksoskeleton yang baru, input
sensorik dari tubuh serangga mengaktifkan sel-sel saraf tertentu dalam otak
sehingga memicu keluarnya prothoracicotropic hormone. Proses molting pada
serangga sangat penting dilakukan agar dapat bertahan hidup. Hal ini
dikarenakan tubuh serangga yang terus tumbuh namun kerangkanya tidak dapat
tumbuh, sehingga harus dilakukan pergantian eksoskeleton tersebut. Jadi,
menurut saya lingkungan tidak berpengaruh terhadap proses molting pada
serangga. Karena tujuan awal molting karena menyesuaikan ukuran tubuh
serangga yang terus tumbuh. Proses molting pada serangga terjadi dalam tiga
tahap, yaitu apolysis, esdysis, dan sklerotinisasi.
 Apolysis : Pelepasan kutikula lama. Pada tahap ini, hormon molting
dilepaskan ke dalam haemolymph dan kutikula lama terpisah dari sel
epidermis yang berada di bawahnya. Ukuran epidermis akan meningkat
karena mitosis dan kemudian kutikula baru dihasilkan. Enzim yang
disekresikan oleh sel epidermis mencerna endokutikula lama.
 Ecdysis : Pembentukan kutikula baru. Tahap ini dimulai dengan
pemisahan kutikula lama, biasanya dimulai pada garis tengah sisi dorsal
thoraks. Pemisahan terjadi,terutama, karena tekanan haemolymph yang
dipaksa masuk menuju thoraks oleh kontraksi otot abdomen yang
disebabkan karena serangga menerima udara atau air. Setelah ini,
serangga akan keluar dari kutikula lama.
 Sclerotinisasi : Pengerasan kutikula baru. Kutikula baru yang baru
terbentuk, sangat lembut dan pucat sehingga ini merupakan saat yang
sangat rentan bagi serangga. Dengan demikian, serangga harus
melakukan pengerasan (hardening) terhadap kutikula baru tersebut.
Sklerotinisasi terjadi setelah satu atau dua jam, dimana eksokutikula
akan mengeras dan menjadi gelap. Pada serangga dewasa, sayap akan
berkembang karena kekuatan haemolymph yang masuk melalui vena
sayap (Borror, 2005).
Sumber : Borror, D.J. Triplehorn dan Johnson, N.F. 2005. Study of Insects.
7 th Edition. United Stated: Thomson Brooks.

4. Belangkas atau kepiting ladam merupakan anggota suku Limulidae yang menghuni
perairan dangkan air tawar hingga payau di kawasan mangrove. Hewan ini dikenal
sebagai fosil hidup dan pemenang evolusi karena hewan ini telah bertahan hidup hingga
445 juta tahun lamanya melewati 5 proses kepunahan masal. Belangkas ini memiliki
banyak keunikan yang bermanfaat bagi manusia, diantaranya darahnya dapat digunakan
menjadi vaksin karena keunikan pada darahnya. Namun, karena manfaat inilah
kehidupan belangkas mulai terancam punah. Selain adanya predator seperti burung yang
mengincar telur-telur belangkas, juga adanya perburuan liar belangkas yang
menyebabkan jumlah belangkas menurun drastis. Selain itu, setiap tahunnya diperlukan
darah dari 500.000 belangkas untuk digunakan sebagai ujicoba kontaminasi bakteri
berbagai produk, mulai dari lensa kontak hingga vaksin. Selain itu masyarakat di
beberapa negara memanfaatkan belangkas ini sebagai umpan pancing dan sumber
pangan. Adanya kegiatan tersebut jelas sekali menurunkan populasi belangkas dunia
setiap tahunnya. Berdasarkan masalah di atas, analisislah pertanyaan di bawah ini !
a. Identifikasilah masalah apa yang muncul pada wacana di atas !
b. Identifikasilah makhluk hidup diatas berdasarkan morfologi dan anatominya !
c. Menurut Anda, apakah permasalahan di atas dapat diatasi ? Metode apa yang dapat
dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas ?
d. Tentukan satu topik utama permasalahan, kemudian analisislah solusi yang dapat
ditawarkan terhadap masalah ini !
e. Analisislah hasil evaluasi solusi yang Anda tawarkan dengan mempertimbangkan asal
usul masalah, dan dampak terhadap solusi !
f. Berdasarkan solusi yang Anda pilih, kemukakan langkah-langkah penyelesaian untuk
melakukan upaya preventif untuk mencegah masalah tersebut terjadi !
g. Analisislah kemungkinan tingkat keberhasilan dari penyelesaian yang Anda berikan !

Jawab :
a. Populasi kepiting ladam semakin menurun karena adanya eksplorasi yang dilakukan
terus menerus tanpa adanya upaya untuk melestarikan populasinya.
b. Kepiting ladam memiliki rahang, pedipalpus yang digunakan sebagai kaki berjalan
yang berujung penjepit dan digunakan saat kawin untuk mempertahankan kulit betina.
Empat pasang kaki lain memiliki cakar, sepasang terakhir memiliki struktur seperti
lembaran digunakan untuk menanam. Memiliki mata majemuk besar di kedua sisi
prosoma dengan visi monokromatik, lima mata sederhana pada karapas dan dua mata
sederhana pada perut tepat di depan mulut. Kepiting ini memiliki darah hemocyanin
yang mengandung tembaga dan mengandung protein pada konsentrasi sekitar 50 g/l.
c. Masalah diatas tentu dapat diatasi, salah satu caranya dengan membudidayakan
kepiting ladam tersebut di habitat asli maupun di habitat buatan.
d. Permasalahan utamanya adalah hampir punahnya populasi kepiting ladam akibat
eksplorasi besar-besaran. Solusi yang dapat dilakukan adalah mengadakan budidaya
atau pelestarian agar habitat hewan tersebut dapat terlindungi. Selain itu, agar
perkembang-biakan hewan tersebut lebih meningkat. Sehingga masih dapat digunakan
untuk kebutuhan manusia.
e. Dengan mengadakan budidaya atau pelestarian terhadap hewan tersebut, maka dapat
menekan angka kepunahan kepiting ladam. Jika populasi kepiting tersebut dirasa sudah
aman, maka dapat kembali dieksplorasi asal dengan batas yang sewajarnya. Hal ini juga
perlu perhatian lebih dari pemerintah setempat.
f. Agar kepunahan tersebut tidak terjadi, langkah yang harus dilakukan adalah membatasi
pengeksploran terhadap hewan ini. Selanjutnya dilakukan pembudidayaan dan
pelestarian sampai populasinya normal atau bahkan meningkat. Dalam proses tersebut,
sebaiknya jangan dilakukan eksplorasi terhadap hewan ini, agar pemulihannya dapat
cepat teratasi. Ketika populasinya sudah meningkat, eksplorasi boleh dilakukan asal
dengan batas yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka
kepunahan dari populasi ini.
g. Tingkat keberhasilan tinggi tergantung pelaksana, pihak eksplorasi, dan pemerintah
setempat. Jika ketiganya berperan baik, maka solusi akan berjalan dengan lancar dan
terhindar dari kepunahan kepiting ladam.

Anda mungkin juga menyukai