NIM : 180341617558
OFF :A
EVALUASI
(MARI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI, PENALARAN
ILMIAH DAN PEMECAHAN MASALAH)
2. Sub filum Onycophora diduga merupakan bentuk pertengahan antara Annelida dan
Arthropoda. Bagaimanakah pendapat Anda mengenai pernyataan tersebut ? berikan
argumen Anda disertai data pendukung !
Jawaban harus memuat beberapa indikator kemampuan argumentasi yakni claim
(pernyataan), ground (data), warrant (bukti), backing (dukungan), dan rebuttal
(sanggahan).
Menurut saya, kelas Onycophora bukan termasuk Annelida karena dari struktur
tubuhnya telah memenuhi ciri dari filum Arthropoda. Onycophora merupakan
hewan yang terdiri dari kepala dan badan, memiliki antena, serta memiliki sepasang
kaki pada setiap segmennya. Dari ciri tersebut, maka Onycophora dapat
dikelompokkan ke dalam filum Arthropoda.
4. Belangkas atau kepiting ladam merupakan anggota suku Limulidae yang menghuni
perairan dangkan air tawar hingga payau di kawasan mangrove. Hewan ini dikenal
sebagai fosil hidup dan pemenang evolusi karena hewan ini telah bertahan hidup hingga
445 juta tahun lamanya melewati 5 proses kepunahan masal. Belangkas ini memiliki
banyak keunikan yang bermanfaat bagi manusia, diantaranya darahnya dapat digunakan
menjadi vaksin karena keunikan pada darahnya. Namun, karena manfaat inilah
kehidupan belangkas mulai terancam punah. Selain adanya predator seperti burung yang
mengincar telur-telur belangkas, juga adanya perburuan liar belangkas yang
menyebabkan jumlah belangkas menurun drastis. Selain itu, setiap tahunnya diperlukan
darah dari 500.000 belangkas untuk digunakan sebagai ujicoba kontaminasi bakteri
berbagai produk, mulai dari lensa kontak hingga vaksin. Selain itu masyarakat di
beberapa negara memanfaatkan belangkas ini sebagai umpan pancing dan sumber
pangan. Adanya kegiatan tersebut jelas sekali menurunkan populasi belangkas dunia
setiap tahunnya. Berdasarkan masalah di atas, analisislah pertanyaan di bawah ini !
a. Identifikasilah masalah apa yang muncul pada wacana di atas !
b. Identifikasilah makhluk hidup diatas berdasarkan morfologi dan anatominya !
c. Menurut Anda, apakah permasalahan di atas dapat diatasi ? Metode apa yang dapat
dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas ?
d. Tentukan satu topik utama permasalahan, kemudian analisislah solusi yang dapat
ditawarkan terhadap masalah ini !
e. Analisislah hasil evaluasi solusi yang Anda tawarkan dengan mempertimbangkan asal
usul masalah, dan dampak terhadap solusi !
f. Berdasarkan solusi yang Anda pilih, kemukakan langkah-langkah penyelesaian untuk
melakukan upaya preventif untuk mencegah masalah tersebut terjadi !
g. Analisislah kemungkinan tingkat keberhasilan dari penyelesaian yang Anda berikan !
Jawab :
a. Populasi kepiting ladam semakin menurun karena adanya eksplorasi yang dilakukan
terus menerus tanpa adanya upaya untuk melestarikan populasinya.
b. Kepiting ladam memiliki rahang, pedipalpus yang digunakan sebagai kaki berjalan
yang berujung penjepit dan digunakan saat kawin untuk mempertahankan kulit betina.
Empat pasang kaki lain memiliki cakar, sepasang terakhir memiliki struktur seperti
lembaran digunakan untuk menanam. Memiliki mata majemuk besar di kedua sisi
prosoma dengan visi monokromatik, lima mata sederhana pada karapas dan dua mata
sederhana pada perut tepat di depan mulut. Kepiting ini memiliki darah hemocyanin
yang mengandung tembaga dan mengandung protein pada konsentrasi sekitar 50 g/l.
c. Masalah diatas tentu dapat diatasi, salah satu caranya dengan membudidayakan
kepiting ladam tersebut di habitat asli maupun di habitat buatan.
d. Permasalahan utamanya adalah hampir punahnya populasi kepiting ladam akibat
eksplorasi besar-besaran. Solusi yang dapat dilakukan adalah mengadakan budidaya
atau pelestarian agar habitat hewan tersebut dapat terlindungi. Selain itu, agar
perkembang-biakan hewan tersebut lebih meningkat. Sehingga masih dapat digunakan
untuk kebutuhan manusia.
e. Dengan mengadakan budidaya atau pelestarian terhadap hewan tersebut, maka dapat
menekan angka kepunahan kepiting ladam. Jika populasi kepiting tersebut dirasa sudah
aman, maka dapat kembali dieksplorasi asal dengan batas yang sewajarnya. Hal ini juga
perlu perhatian lebih dari pemerintah setempat.
f. Agar kepunahan tersebut tidak terjadi, langkah yang harus dilakukan adalah membatasi
pengeksploran terhadap hewan ini. Selanjutnya dilakukan pembudidayaan dan
pelestarian sampai populasinya normal atau bahkan meningkat. Dalam proses tersebut,
sebaiknya jangan dilakukan eksplorasi terhadap hewan ini, agar pemulihannya dapat
cepat teratasi. Ketika populasinya sudah meningkat, eksplorasi boleh dilakukan asal
dengan batas yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka
kepunahan dari populasi ini.
g. Tingkat keberhasilan tinggi tergantung pelaksana, pihak eksplorasi, dan pemerintah
setempat. Jika ketiganya berperan baik, maka solusi akan berjalan dengan lancar dan
terhindar dari kepunahan kepiting ladam.