TENTIR PIKKG CL 6
Oleh : IKGD 7
Annisa Putri ( QC )
Aulia Madina
Chika Rimira
Cindy Lorenza (QC)
Darian Jaya
Delphia
Farhan Ismawan
Hawa Annisa
Herialdi Hardan
Muzdalifah
Nada
Rizka Safira ( QC )
CL 6
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Kelengkapan dari puskesmas dibahas pada Peraturan Kementerian Kesehatan no. 75 Tahun
2014 tentang Puskesmas.
- Pasal 9 dijelaskan bahwa :
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan.
Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas.
Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas.
Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
peralatan kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium.
5. Sistem Rujukan
- Sistem ini diaplikasikan di Indonesia dalam SKN yang merupakan implementasi dari UU
No. 40 Tahun 2004 ttg Jaminan Sosial Nasional (SJSN) di bid. kesehatan dg konsep
Universal Health Coverage (UHC).
a. Rujukan Medis :
Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan
lain-lain.
Pengiriman bahan (spesiemen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat.
b. Rujukan Kesehatan
Rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan
promotif, yang antara lain meliputi bantuan :
Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau
berjangkitnya penyakit menular.
Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah.
Penyidikan sebab keracunan, bantuan tekhnologi penanggulangan keracunan dan
bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan massal.
Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk pengungsi atas terjadinya
bencana alam.
Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih
bagi masyarakat umum.
Pemeriksaan spesiemen air di Laboratorium Kesehatan dan sebagainya.
(Dari gambar : rujukan emergency akan berjalan sesuai dg kebutuhan layanan kegawatdaruratan yg
dialami pasien, sedangkan rujukan konvensional akan berlangsung secara berjenjang diikuti rujukan
baliknya).
B. Fungsi Manajemen
Fungsi administrasi menurut Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengarahan (directing)
4. Pengawasan (controlling)
5. Pengkoordinasian (coordinating)
6. Penilaian (evaluating)
Fungsi administrasi menurut Freeman :
1. Perencanaan (planning)
2. Penggerakan (actuating)
3. Pengkoordinasian (coordinating)
4. Bimbingan (guidance)
5. Membebaskan (freedom)
6. Pertanggungjawaban (responsibility)
Fungsi administrasi menurut George R. Terry (POAC) :
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Penggerakan (actuating)
4. Pengawasan (controlling)
Berdasarkan sifat dan perilaku organisasi, maka gaya kepemimpinan seorang pemimpin
juga berbeda. Ada empat macam gaya kepemimpinan : diktator, autokratis, demokratis,
dan santai.
1. Diktator
Upaya mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutan dan
ancaman
Tidak ada hubungan dengan bawahan
Bentuk ekstrim dari teori X
2. Autokratis
Keputusan berada di tangan pemimpin
Pendapat dari bawahn tidak pernah dibenarkan
Pelaksanaan teori X
3. Demokratis
Keputusan dilakukan secara musyawarah
Hubungan dengan bawahan dipelihara dengan baik
Pelaksanaan teori Y
4. Santai
Peranan pemimpin tidak terlihat
Anggota organisasi melaksanakan kegiatan sesuai kehendak masing-masing
Pelaksanaan ekstrim teori Y
Gaya kepemimpinan sangat ditentukan oleh berbagai situasi dan kondisi untuk
mencapai efektifitas yang dibagi menjadi tiga unsur sebagai berikut:
1. Hubungan pimpinan dan bawahan
Harus dikaji apakah hubungan tersebut baik atau tidak serta apakah bawahan
percaya dan loyal kepada pemimpinnya.
2. Struktur tugas
Meliputi jenis dan pembagian tugas antar anggota serta apakah pengaturannya
telah dibuat dengan baik.
3. Derajat kekuasaan yang dimiliki pimpinan
Meliputi seberapa jauh wewenang yang dimiliki serta sampai seberapa jauh
wewenang tersebut didukung oleh peraturan dan ketentuan yang ada.
Teori lain mengenai gaya kepemimpinan dikemukakan oleh Rensis Likert yang
membedakan gaya kepemimpunan atas dua kutub:
1. Employee-centered leadership
Pemimpin lebih mengutamakan kepentingan anggota dan mengupayakan
hubungan yang baik dengan bawahan.
2. Production-centered leadership
Pemimpin lebih mengutamakan kepentingan perusahaan yang menyangkut
peningkatan produksi dan kurang memperhatikan kepentingan karyawan, serta
menggunakan wewenang dan kekuasaan.
IV. PUSKESMAS
A. Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) → unit pelaksana fungsional yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan, serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (faskes tingkat 1) yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada
suatu masyarakat yang bertempat tinggal pada suatu wilayah tertentu. Puskesmas
merupakan suatu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia
dan bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau
bagian wilayah kecamatan.
Usaha Pokok Puskesmas melalui Pendekatan Lintas Sektor dan Lintas Program
1. Pendekatan Lintas Sektor dan Lintas Program
a. Pendekatan Lintas Sektor
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang-orang di luar sektor
kesehatan yang bertujuan mempengaruhi faktor yang berpengaruh pada
kesehatan manusia. Kerja sama lintas sektor adalah kerja sama dengan organisasi
lain seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerintah desa, ataupun
dengan perusahaan-perusahaan terkait. Kerja sama lintas sektor bertujuan untuk
mempermudah pencapaian keberhasilan kegiatan dengan fokus utama kesehatan
masyarakat.
b. Pendekatan Lintas Program
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang diterapkan puskesmas
yaitu dengan melibatkan beberapa program terkait yang ada di puskesmas itu
sendiri. Tujuan khusus kerja sama lintas program ialah untuk menggalang kerja
sama dalam tim.
Contoh dari kerja sama lintas program adala pelaksanaan Desa Siaga yang di
dalamnya mencakup program imunisasi, pengobtatan, kesehatan lingkungan, gizi,
dan lain-lain.
3. Contoh Usaha Pokok pada Puskesmas Kebayoran Baru dan Kali Jati, Subang
Kegiatan Puskesmas Kebayoran Baru, Jakarta
1. Program Esensial
a. Pelayanan Promosi Kesehatan, termasuk Upaya Kesehatan Sekolah
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (TB, PTM)
f. Pelayanan Perawatan kesehatan Masyarakat
2. Program Pengembangan
a. Pelayanan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
b. Pelayanan Kesehatan Lansia
c. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
d. Pelayanan Upaya Kesehatan Jiwa
e. Pelayanan Ketok Pintu Layani Dengan Hati
f. Pelayanan Kematian
g. Pelayanan Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat