Anda di halaman 1dari 42

PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)

DAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
KELURAHAN TIPES
TAHUN 2021

LAPORAN HASIL

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JAYENGAN
Jln. Wirotamtomo RT 02 RW V Telp. ( 0271 ) 641247
Email : puskesmasjayengan@gmail.com
SURAKARTA 57152
19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas ijin dan
kehendak-Nya, sehingga Laporan Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Kalurahan Tipes Puskesmas
Jayengan Tahun 2021 selesai disusun.
Laporan hasil survei ini bertujuan mengenali kesehatan
masyarakat, mengenali masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat
dan mengetahui potensi kebutuhan dan harapan masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan melalui identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jayengan Kota Surakarta
Tahun 2021.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan hasil survei ini masih
banyak kekurangan dalam penyajian data, kelengkapan data, akurasi data
serta ketepatan waktu penyajian. Guna kesempurnaan penyusunan profil
dimasa datang maka kritik dan saran pembaca kami harapkan.
Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil
ini kami ucapkan terimakasih dan semoga bermanfaat.

Surakarta, 28 Oktober 2021


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Jayengan Penyusun
Kota Surakarta
1. Rhovi Mustaqimah, SKM
2. Novitasari, SKM

dr. ANJANG KUSUMA NETRA


NIP. 19821209 200902 1 008

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................


DAFTAR ISI .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Tujuan .............................................................................................
C. Manfaat ...........................................................................................
BAB II KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEI MAWAS DIRI ..................
A. Kerangka Pemikiran ........................................................................
B. Kebijakan Survei Mawas Diri ...........................................................
C. Rencana Pelaksanaan Survei Mawas Diri ......................................
D. Penilaian Survei Mawas Diri ...........................................................
BAB III LAPORAN HASIL KEGIATAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)
KELURAHAN JAYENGAN TAHUN 2021 .............................................
A. Hasil Survei Mawas Diri (SMD) .......................................................
1. DBD ……………………………………………………………... 8
2. Covid 19 .....................................................................................
3. Diare ........................................................................................
4. Lepthospirosis...........................................................................
5. Tuberkulosis (TBC) ..................................................................
6. Kematian Ibu.............................................................................
7. Gizi Kurang ..............................................................................
8. Kematian Bayi.…………………………………………………31
9. PTM ……………………………………………………………..31
10. Lingkungan …………………………………………………….32
B. Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan
Perumusan Masalah......................................................................
C. Penentuan Prioritas Masalah ........................................................

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

BAB VI PENUTUP .........................................................................................

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Amandemen Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945 telah mengatur beberapa hak asasi manusia di bidang
kesehatan. Pada pasal 28 H dinyatakan bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi (Pasal 1 Angka 1 UU No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan). Aspek kesehatan merupakan dasar
pengakuan derajat kemanusiaan. Tanpa adanya kesehatan, maka
individu masyarakat menjadi tidak sederajat secara kondisional yang
menghambat pemerolehan hak-hak hidup lainnya.
Derajat kesehatan masyarakat merupakan poin utama upaya
kesehatan dalam menggerakkan perilaku hidup sehat masyarakat
dengan cara memelihara kesehatannya melalui pemanfaatan
puskesmas secara promotif. Keuntungan masyarakat dalam
mengakses puskesmas secara strategis yaitu jarak yang lebih
terjangkau, pembiayaan yang murah, dan efektif dalam mengurangi
kemungkinan risiko penyakit melalui pemeliharaan kesehatan rutin
secara preventif.
Guna mewujudkan masyarakat agar mau dan mampu untuk
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, maka diperlukan upaya
eksplorasi untuk mengenal realitas keadaan masalah yang
sesungguhnya. Hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan survey
lapangan dalam menggali potensi kesehatan yang ada di masyarakat,
melalui Survei Mawas Diri (SMD) yang hasilnya diintegrasikan dengan

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

implementasi penyelesaian masalah secara terpadu melalui


Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Hal ini penting untuk
diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar selanjutnya masyarakat
dapat digerakkan untuk berperan aktif memperkuat upaya-upaya
perbaikannya, sesuai batas kewenangannya.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka UPT
Puskesmas Jayengan Kota Surakarta turut berperan serta
mengupayakan optimalisasi kesehatan masyarakat secara manajemen
melalui penyusunan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) Kelurahan Jayengan Tahun 2021.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini dalam rangka Survei Mawas Diri
yang dimaksudkan untuk beberapa hal sebagai berikut :
1. Mengetahui keadaan tingkat kesehatan masyarakat di Kelurahan
Tipes wilayah Kerja UPT Puskesmas Jayengan Kota Surakarta
Tahun 2021.
2. Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat di
Kelurahan Jayengan wilayah Kerja UPT Puskesmas Jayengan
Kota Surakarta Tahun 2021.
3. Mengetahui potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan di wilayah Kerja UPT Puskesmas Jayengan
Kota Surakarta Tahun 2021.

C. Manfaat
1. Bagi Pemerintah/Dinas Kesehatan
Upaya menyediakan bahan informasi yang faktual secara empirik
guna memfasilitasi dukunga peran serta dalam pengembangan
Puskesmas secara terpadu.
2. Bagi Pemerintah/Kelurahan Jayengan

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Memberikan masukan kepada pihak Kelurahan dan informasi


permasalahan faktual yang ada di masyarakat terutama berkaitan
dengan kesehatan yang nantinya akan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan musrenbangkel (Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Kelurahan).
3. Bagi Puskesmas
Menilai kebutuhan kesehatan masyarakat dalam upaya
merencanakan strategi promosi kesehatan secara terpadu dengan
memperhatikan data suveilans yang kongkrit sesuai kesehatan
komunitas.
4. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pemahaman dalam mengidentifikasi kebutuhan
kesehatan masyarakat di lingkungan keluarga sekaligus
meningkatkan keterlibatannya terhadap upaya-upaya penyelesaian
masalah kesehatan secara mandiri dan terpadu.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

BAB II
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SURVEI MAWAS DIRI

A. Kerangka Pemikiran
Kesehatan merupakan aspek penting dalam tujuan pembangunan
berkelanjutan untuk menjamin hak-hak hidup atas kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat. Kesehatan masyarakat merupakan pioner
yang mencerminkan realitas kesejahteraan masyarakat terhadap hidup
sehat. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu aspek pelayanan
publik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dalam
implementasinya pelayanan kesehatan perlu memenuhi asumsi
kebutuhan yang diperlukan guna mencapai upaa kesehatan
seutuhnya.
Optimalisasi kesehatan masyarakat tidak akan tumbuh dengan
sendirinya. Dalam pencapaiannya diperlukan suatu gerakan
implementasi gagasan yang realistis dengan mempergunakan sistem
atau cara-cara yang sistematis, sehingga upaya yang dilakukan dapat
diterima di masyarakat sekaligus memperoleh kemanfaatan hasil
sesuai tujuan kesehatan.
Dalam rangka sistem tata kelola diperlukan suatu kemandirian,
mengingat karakteristik lahan maupun area masyarakat secara etnis
cenderung berbeda-beda. Hal inilah yang melandasi diperlukannya
suatu analisis terpadu melalui upaya Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Kelurahan Banyuanyar Tahun
2021

B. Kebijakan Survei Mawas Diri

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Kebijakan Kepala Puskesmas terhadao Survei Mawas Diri UPT


Puskesmas Jayengan berlandaskan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi, dinyatakan bahwa
pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan mulai dari pelaksanaan
survei mawas diri, keterlibatan dalam perencanaan kegiatan,
monitoring dan evaluasi. Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan
dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, sektor
terkait, dan kegiatan survei mawas diri, serta memperhatikan data
surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas
(community health analysis) sebagai bahan penyusunan rencana
Puskesmas.
Pembahasan dengan masyarakat dapat dilakukan melalui Survei
Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), maupun
pertemuan-pertemuan konsultatif dengan masyarakat.
Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan yang mewajibkan
penanggung jawab dan pelaksana UKM Puskesmas untuk
memfasilitasi peran serta masyarakat dan sasaran dalam survei
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan UKM Puskesmas.

C. Rencana Pelaksanaan Survei Mawas Diri


Pelaksanaan survei mawas diri berpedoman pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas sebagai berikut :
1. Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan
masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki
masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi yang
dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-
peluang yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

oleh masyarakat sendiri, agar selanjutnya masyarakat dapat


digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat upaya-upaya
perbaikannya, sesuai batas kewenangannya.
2. Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data
sekunder, pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi
yang ada dan membangun kesepakatan bersama masyarakat dan
kepala desa/kelurahan, untuk bersama-sama mengatasi masalah
kesehatan di masyarakat.
3. Instrumen SMD disusun Puskesmas sesuai masalah yang dihadapi
dan masalah yang akan ditanggulangi Puskesmas. Instrumen yang
disusun mencakup format pendataan yang dilakukan wakil
masyarakat yang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan
masyarakat.
4. Kegiatan Survei Mawas Diri yang akan dilaksanakan di Kelurahan
Jayengan direncanakan dengan jadwal sebagai berikut :
Waktu
No Rincian Kegiatan 18 19-20 21-30 1- 6 7-10
11-
12
Sept Sept Sept Okt OKt
Okt

Persiapan kegiatan SMD


1 √
bersama kader pelaksana
2 Menyiapkan instrumen √
3 Membagikan instrumen √
4 Pelaksanaan kegiatan √
5 Pengumpulan hasil √
6 Analisis hasil √
7 Menyusun laporan hasil √

D. Penilaian Survei Mawas Diri


Upaya penilaian hasil SMD sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesias Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas. Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi, yaitu :
1. Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan
pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, sector terkait, dan

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

kegiatan survei mawas diri, serta memperhatikan data surveilans


untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas
(community health analysis) sebagai bahan penyusunan rencana
Puskesmas.
2. Pembahasan dengan masyarakat dapat dilakukan melalui Survei
Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), maupun
pertemuan-pertemuan konsultif dengan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan mulai dari
pelaksanaan survei mawas diri, perencanaan kegiatan monitoring
dan evaluasi kegiatan Puskesmas.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

LAPORAN HASIL KEGIATAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD)


KELURAHAN TIPES
TAHUN 2021

A. Hasil Survei Mawas Diri (SMD)


SMD dilaksanakan pada Bulan September 69 RT di Kelurahan Tipes.
Teknik random sampling dengan jumlah sampel 138 KK. Adapun hasil
SMD adalah sebagai berikut :

1. DEMAM BERDARAH
Masalah demam berdarah berhubungan erat dengan faktor risiko
adanya jentik yang ditemukan di tempat penampungan air yang
ada di lingkungan rumah. Dari hasil survei mawas diri diketahui
bahwa masih ada 6 KK yang lingkungan rumahnya positif jentik.

ADA JENTIK DI PENAMPUNGAN AIR

6 KK
2.5%

YA TIDAK

132 KK
97.5 %

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Dari diagram tersebut di atas, terlihat ada 6 KK yang terdapat


jentik di penampungan air selama kurun waktu 1 tahun terakhir.

ANGGOTA KELUARGA DENGAN SAKIT PANAS

3 KK
11.1%

YA TIDAK

135 KK
88.9 %

2. COVID-19

KASUS COVID DI LINGKUNGAN RT

29 KK
21%

109
KK
TIDAK
79%

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Dari grafik tersebut di atas, adanya kasus covid-19 di lingkungan


RT dengan jumlah sebanyak 29 KK positif covid-19.

PANAS TANPA SEBAB

YA, 8 KK
6%

TIDAK 130 KK
94%

Dari diagram di atas, bisa dilihat bahwa masih ada 6% (8 KK)


yang ada anggota keluarganya mengalami panas tanpa sebab.

TIDAK SOCIAL DISTANCING

TIDAK
61% 54 KK
YA
39%

84 KK

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Dari diagram di atas dapat terlihat sebanyak 39% (54 KK) tidak
menerapkan social distancing.

TIDAK MANDI SETELAH AKTIVITAS DILUAR RUMAH

TIDAK
68 KK
50.7% YA
49.3%

70 KK

Dari diagram tersebut dapat dilihat masyarakat yang tidak mandi


setelah melakukan aktivitas diluar rumah sejumlah 68 KK sebesar
49.3%.

tidak ada tempat cuci tangan disertai sabun

TIDAK
57%

60 KK YA
43%

78 KK

Dari diagram diatas terlihat bahwa masih ada 60 KK yang tidak


ada tempat cuci tangan disertai sabun.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

tidak ada alat pelindung diri ( masker/face shield )

YA
2,5%

22 KK

TIDAK
97,5%

116 KK

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa tidak adanya alat


pelindung diri ( masker/face shield ) di 22 kk.

ada keluarga yang datang dari luar kota

YA
2,5%

4 KK

TIDAK
97,5%

134 KK

Diagram tersebut memperlihatkan adanya keluarga yang datang


dari luar kota sebanyak 4 kk, yang dimana merupakan factor
resiko terjadinya covid-19

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

anggota keluarga tidak selalu mencuci tangan pakai sabun dan air
mengalir

YA
2,5%
31 KK

107 KK
TIDAK
97,5%

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat anggota


keluarga tidak selalu mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir sebagai perilaku pencegahan covid-19 sebanyak 31 kk.

anggota keluarga tidak selalu menggunakan masker saat berada


didalam maupun diluar rumah

TIDAK
46%

64 KK

74KK

YA
54%

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat anggota


keluarga tidak selalu menggunakan masker didalam dan diluar
rumah sebagai perilaku pencegahan covid-19 sebanyak 74kk.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

anggota keluarga tidak menerapkan jaga jarak


TIDAK
38%
54 KK

FAKTOR RISIKO TERBESAR


COVID -19

84 KK

YA
62%

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa factor resiko covid-19


terbesar adalah masih terdapatnya anggota keluarga tidak selalu
menerapkan jaga jarak sebagai perilaku pencegahan covid-19
sebanyak 84 kk ( 62% ).

3. Diare

DIARE

2
1%

YA TIDAK

136
99%

Dari diagram tersebut di atas, terlihat ada 2 KK yang mengalami


diare selama kurun waktu 1 tahun terakhir.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Perilaku BABS
YA
7%

10 KK

128 KK
TIDAK
93%

Dari grafik tersebut di atas, BABS merupakan faktor risiko terbesar


dengan jumlah sebanyak 10 KK masih melakukan BABS.

TIDAK MENUTUP MAKANAN

YA
5%
31 KK

107 KK
TIDAK
95%

Dari diagram tersebut dapat dilihat masyarakat yang tidak


menutup makanan sejumlah 31 KK.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

MEMBUANG SAMPAH DI SEMBARANG TEMPAT

47 KK
YA
34 %

TIDAK 91 KK
66%

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat perilaku


negatif masyarakat yaitu membuang sampah di sembarang
tempat sebesar 34 % atau 47 KK.

kebiasaan tidak cuci tangan sebelum atau sesudah BAB

YA 38 KK
27.5 %

100 KK
TIDAK
72.5%

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat perilaku


negatif masyarakat yaitu kebiasaan tidak mencuci tangan pakai
sabun setelah dan sebelum BAB sebesar 27.5 % atau 38 KK.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

tidak mencuci bahan makanan

YA
15 % 21 KK

117 KK

TIDAK
85%

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat perilaku


negatif masyarakat yaitu kebiasaan tidak mencuci bahan makanan
yang akan dimasak sebesar 15 % atau 85 KK.

4. Lepthospirosis
Dari hasil survei mawas diri yang dilakukan, diketahui ada 113
KK yang terdapat tikus di dalam rumah sebagai factor resiko
terjadinya lepthospirosis. Hal tersebut terlihat dalam dalam
diagram sebagai berikuti :

ada tikus dalam rumah

TIDAK
18%

25 KK

YA
82 %
113 KK

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

rumah sering banjir


YA
7%

10 KK

128 KK

TIDAK
93%

Diagram diatas menunjukkan bahwa masih ada rumah yang


letaknnya didaerah rawan banjir, ada 10 KK.

5. Tuberculosis (TBC)
Di Kelurahan Tipes sampai dengan Bulan Juli 2021 ditemukan 5
orang penderita TBC yang memperoleh pengobatan.

BATUK 2 MINGGU YA
3%

4 KK

134 KK

TIDAK
97%

Masyarakat yang mengalami batuk selama 2 minggu tercatat


sebanyak 4 KK (3%) sedangkan hal ini merupakan faktor risiko
tuberkulosis.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

berat badan turun


YA
8%

11 KK

127 KK

TIDAK
92%

Masyarakat yang mengalami berat badan menurun tercatat


sebanyak 11 KK (8%) sedangkan hal ini merupakan faktor risiko
tuberkulosis.

Nafsu Makan Berkurang


YA
10%

14 KK

124 KK

TIDAK
90%

Masyarakat yang mengalami nafsu makan berkurang tercatat


sebanyak 14 KK (10%) sedangkan hal ini merupakan faktor risiko
tuberkulosis.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Berkeringat di malam hari


YA
4%

6 KK

132 KK

TIDAK
96%

Masyarakat yang mengalami berkeringat di malam hari tercatat


sebanyak 6 KK (4%) sedangkan hal ini merupakan faktor risiko
tuberkulosis.

MEROKOK

55 KK
83 KK
YA
40%

TIDAK
60%
Faktor risiko terbesar

Faktor risiko perilaku merokok ditemukan pada 55 KK yang ada


wilayah Kelurahan Tipes, merupakan factor terbesar TBC.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

TIDAK ADA
SINAR MATAHARI
36 KK

YA
26%

102 KK TIDAK
74%

Masih ada 36 KK rumah yang tidak mendapatkan sinar matahari


dari Total 138 KK.

kurang ventilasi

YA
29%
29 KK
TIDAK
71%

109 KK

Masih ada 29 KK rumah yang kurang ventilasi dari KK rumah


yang dilakukan survei.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

KEBIASAAN
MEMBUKA JENDELA
32 KK

YA
23%

TIDAK
77%

106 KK

Masih ada 32 KK (23%) rumah yang tidak pernah/jarang


membuka jendela dari 138 KK yang dilakukan survei.

LANTAI DARI TANAH


YA
7%

10 KK

128 KK

TIDAK
93%

Masih ada rumah masyarakat yang lantai dari tanah sebesar 7% (10 KK)
sedangkan 128 KK lantai sudah tidak dari tanah.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

RUMAH PADAT PENGHUNI

YA
34%

47 KK
TIDAK
66%
91 KK

Terlihat pada diagram tersebut masih terdapat 47 KK rumah yang


padat penghuni sebesar 34%.

tidak menjemur kasur/bantal/guling

YA
35%

48KK
TIDAK
65%
90 KK

Terlihat pada diagram tersebut masih terdapat 48 KK rumah yang


tidak menjemur Kasur/bantal/guling sebesar 35%.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Riwayat keluarga dengan TB


YA
8%

TIDAK 11 KK
92%

127 KK

Terlihat pada diagram tersebut masih terdapat 11 KK yang


mempunyai riwayat keluarga pernah positif TB.

meludah sembarang tempat


YA
7%

TIDAK 10 KK
93%

128 KK

Terlihat pada diagram tersebut masih terdapat 10 KK yang masih


meludah di sembarang tempat, yang merupakan factor resiko
menularnya TB Paru.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

6. Kematian ibu

bengkak pada kehamilan

YA
TIDAK

137

Terdapat 1 (satu) ibu hamil yang mengalami bengkak pada


kehamilan.

BUMIL DENGAN LILA <23.5 cm

YA
TIDAK

137

Terdapat 1 (satu) ibu hamil dengan Lila <23.5 cm

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

SERING MELAHIRKAN >3, JARAK <2TH

YA
TIDAK

137

Terdapat 1 (satu) ibu hamil yang mempunyai factor resiko


sering melahirkan.

USIA < 20 ATAU >35

YA
TIDAK

136

Terdapat 1 ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau > 35
tahun.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Pemeriksaan < 4x

YA
TIDAK

136

Terdapat 2 (dua) ibu hamil yang melakukan pemeriksaan


kehamilan kurang dari 4 kali selama kehamilan.

TIDAK IMUNISASI TT 2X
1

YA
TIDAK

137

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa terdapat 1 ibu yang tidak


melakukan imunisai Tetanus Toksoid kurang dari 2x.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Riwayat Persalinan dengan Tindakan


2

YA
TIDAK

136

Dari hasil survei mawas diri diketahui, dari ibu hamil yang ada
dengan riwayat opersalinan dengan tindakan (operasi/vacuum )
sebanyak 2 orang.

7. Balita Gizi Kurang

BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH


(BBLR)

YA
TIDAK

132

Dari diagram tersebut terlihat bahwa masih terdapat 6 (enam) bayi


dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

ANAK BGM
9

YA
TIDAK

129

Dari diagram tersebut, masih terdapat 9 anak dengan


Pemantauan Grafik Berat Badan dibawah Garis Merah.

PENYAKIT BAWAAN
1

YA
TIDAK

137

Dari diagram tersebut, masih terdapat 1 anak dengan penyakit


bawaan.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Pola Asuh tidak baik

YA
TIDAK

136

Dari diagram tersebut, masih terdapat 2 anak dengan pola asuh


tidak baik.

TIDAK DIBERI ASI EKSKLUSIF

YA
TIDAK

135

Pemberian ASI eksklusif merupakan faktor yang berpengaruh


pada status gizi anak, diagram tersebut memperlihatkan bahwa
masih ada 3 anak yang tidak diberi ASI eksklusif.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

8. Kematian Bayi

BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

YA
TIDAK

136

Diagram tersebut memperlihatkan bahwa terdapat 2 kejadian bayi


dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang merupakan faktor
risiko kematian bayi.

9. Hipertensi
Dari hasil survei mawas diri yang dilakukan, diketahui ada 99 KK
yang menderita hipertensi. Hal tersebut terlihat dalam dalam
diagram sebagai berikuti :

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

TIDAK
24%
HIPERTENSI

99 KK

3 9 KK

YA
76%

Penyakit hipertensi disebabkan oleh berbagai faktor risiko,


diantaranya adalah merokok, tidak pernah melakukan
pemeriksaan rutin secara berkala, dan tidak pernah / jarang
melakukan aktifitas fisik.

10. Lingkungan

TIDAK MEMPUNYAI JAMBAN

TIDAK
67%
YA
33%

92 KK 46 KK

Terlihat pada diagram tersebut masih terdapat 46 KK rumah yang


tidak mempunyai jamban sendiri 33%.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Sulit memperoleh Air Bersih

TIDAK
13%

18 KK

120 KK

YA
87%

Terlihat pada diagram tersebut masih terdapat 120 KK rumah


yang sulit memperoleh air bersih 87%.

sampah terbuka

TIDAK
31% 43 KK 95 KK

YA
69%

Terlihat pada diagram tersebut masih terdapat 95 KK rumah yang


sulit memperoleh air bersih 69%.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

B. Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dan


Perumusan Masalah
Pelaksanaan kegiatan MMD diselenggarakan oleh tim
Puskesmas Jayengan dalam memecahkan masalah kebutuhan dan
harapan terhadap prioritas upaya kesehatan (PHBS) melalui
kesepakatan dengan perangkat desa dan kader kesehatan
masyarakat dalam MMD. Kegiatan MMD dilaksanakan bertempat di
Pendhopo Kelurahan Jayengan, waktu pertemuan pada periode bulan
Oktober tahun 2021 secara terjadwal.
1. Tahap Persiapan
- Tahap persiapan dari kegiatan ini dimulai dengan melakukan
komunikasi dan koordinasi dengan Lurah Tipes dan Pengurus
Kelurahan Siaga. Dari hasil komunikasi dan koordinasi
tersebut, diperoleh kesepakatan jadwal pelaksanaan kegiatan,
sasaran yang akan diundang, tempat pelaksanaan kegiatan,
dan menyusun perlengkapan yang akan digunakan untuk
mendukung kegiatan.
- Petugas menyiapkan dan mendistribusikan undangan
- Petugas membantu menyiapkan bahan paparan dan alat yang
diperlukan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pelaksanaan kegiatan :
Hari / Tanggal : Selasa / 12 Oktober 2021
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : Pendopo Kalurahan Tipes
Jumlah sasaran : 35 orang, terdiri dari kelurahan, tokoh
masyarakat, ketua RT/RW, kader, Pengurus Desa Siaga,
Pengurus GSI, Ketua PKK, POKJA 4, WPA, Karangtaruna

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

b. Peran Lintas Sektor dan Lintas Program :


1) Lintas Sektor
- Kelurahan Tipes : menyiapkan sarana dan
prasarana dan memberi sambutan
- Kelurahan Siaga : menyiapkan materi, menyajikan
paparan hasil SMD, memandu jalannya musyawarah
sampai pada penandatanganan kesepakatan
2) Lintas Program
- Upaya KIA dan KB : memberi rekomendasi teknis
- Upaya Gizi : memberi rekomendasi teknis
- Upaya Kesling : memberi rekomendasi teknis
- Upaya P2P : memberi rekomendasi teknis
- Upaya Promkes : menyiapkan alat dan bahan,
memastikan persiapan sudah dilaksanakan, melakukan
koordinasi dengan lintas sektor, mendokumentasikan hasil
pelaksanaan kegiatan.

c. Rangkaian Kegiatan :
SUSUNAN ACARA
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
KALURAHAN TIPES
Selasa, 12 Oktober 2021
NO JAM ACARA PELAKSANA

1 09.00 – 09.30 Absensi Panitia

Pembukaan
Pembawa Acara
2 09.30 – 10.00 Menyanyikan Lagu
Petugas Dirijen
Indonesia Raya
Kepala Kelurahan
3 10.00 – 10.15 Sambutan
Tipes
FKK Kelurahan
4 10.15 – 10.45 Paparan hasil SMD
Tipes
FKK Kelurahan
5 10.45 – 11.45 Diskusi MMD
Tipes

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

Penyusunan
6 11.45 – 12.30 Moderator
kesepakatan
Kesimpulan dan FKK Kelurahan
7 12.30 – 13.00
Penutup Tipes

Berdasarkan hasil SMD yang sudah dilakukan dan selanjutnya


dirundingkan pada pertemuan MMD, berikut perumusahan masalah
kesehatan yang ada di Kelurahan Tipes :

NO MASALAH KESEHATAN PENYEBAB MASALAH

- KURANG PROKES
1 COVID 19
- VIRUS COVID 19
- Kurang Pengetahuan Ibu ttg
2 BALITA GIZI KURANG Gizi balita
- Ekonomi menengah kebawah
3 DIARE Perilaku CTPS belum dilakukan
- Rumah kurang ventilasi
4 TB PARU
Tidak Teratur minum obat
5 DBD - PSN kurang
- Perilaku cek kesehatan secara
6 PTM
berkala belum dilakukan
7 LINGKUNGAN Banyak Tempat Sampah terbuka

C. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH


Dari analisa masalah dengan metode USG, diperoleh hasil urutan
prioritas masalah di Kelurahan Tipes dengan usulan intervensi
masalah sebagai berikut :
1. Masalah Covid 19, dikarenakan masih kurangnya kesadaran
masyarakat untuk selalu menerapkan protocol kesehatan
covid 19 dan untuk mencegah penyebaran covid 19
a. Sosialisasi Protokol kesehatan
b. Pengadaan tempat CTPS

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

c. Menggalakkan vaksinasi covid 19


2. Masalah Gizi Kurang, dikarenakan kurangnya pengetahuan
ibu tentang gizi anak dan tingkat social ekonomi rendah:
a. Pendampingan dan Pemberian PMT
b. Penyuluhan gizi balita
c. Orientasi Ibu Hamil
3. Masalah DBD, dikarenakan kurangnya PSN:
a. JUMANTIK
b. 3M
c. Abatesasi
d. Kerja bakti

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021


19

1. Kegiatan Survei Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Desa


Kelurahan Tipes tahun 2021 telah berjalan dengan lancar dan
berbagai usulan rencana kegiatan akan ditindaklanjuti dalam Pra
Musrenbangkel sehingga pihak Kelurahan juga turut berperan
dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat.
2. Kesepakatan yang dibuat pada kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa Kelurahan Tipes tahun 2021 sebagai berikut:
a. Semua tokoh masyarakat dan warga berkomitmen untuk
mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat
b. Seluruh warga bersepakat untuk menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat
c. Ketua RT, ketua RW, tokoh masyarakat dan lintas sektor
pengurus kelurahan siaga akan mengawal pengusulan rencana
kegiatan melalui Musrenbangkel
d. Kelurahan Jayengan segera menindaklanjuti rencana usulan
kegiatan yang sifatnya jangka pendek

B. Saran
Bagi masyarakat, diharapkan lebih terpadu bersama komunitas
lingkungannya sebagai kader kesehatan bekerja sama dengan
perangkat desa dalam mewujudkan lingkungan masyarakat yang
sehat sehingga dapat hidup layak dan terbebas dari penyakit dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

LAPORAN HASIL SMD MMD KELURAHAN JAYENGAN | UPT PUSKESMAS JAYENGAN, 2021

Anda mungkin juga menyukai