Lap Hasil SMD KEL - JAYENGAN 2021
Lap Hasil SMD KEL - JAYENGAN 2021
DAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
KELURAHAN JAYENGAN
TAHUN 2021
LAPORAN HASIL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas ijin dan
kehendak-Nya, sehingga Laporan Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Kalurahan Jayengan Puskesmas
Jayengan Tahun 2021 selesai disusun.
Laporan hasil survei ini bertujuan mengenali kesehatan
masyarakat, mengenali masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat
dan mengetahui potensi kebutuhan dan harapan masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan melalui identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jayengan Kota Surakarta
Tahun 2021.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan hasil survei ini masih
banyak kekurangan dalam penyajian data, kelengkapan data, akurasi data
serta ketepatan waktu penyajian. Guna kesempurnaan penyusunan profil
dimasa datang maka kritik dan saran pembaca kami harapkan.
Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil
ini kami ucapkan terimakasih dan semoga bermanfaat.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amandemen Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945 telah mengatur beberapa hak asasi manusia di bidang
kesehatan. Pada pasal 28 H dinyatakan bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi (Pasal 1 Angka 1 UU No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan). Aspek kesehatan merupakan dasar
pengakuan derajat kemanusiaan. Tanpa adanya kesehatan, maka
individu masyarakat menjadi tidak sederajat secara kondisional yang
menghambat pemerolehan hak-hak hidup lainnya.
Derajat kesehatan masyarakat merupakan poin utama upaya
kesehatan dalam menggerakkan perilaku hidup sehat masyarakat
dengan cara memelihara kesehatannya melalui pemanfaatan
puskesmas secara promotif. Keuntungan masyarakat dalam
mengakses puskesmas secara strategis yaitu jarak yang lebih
terjangkau, pembiayaan yang murah, dan efektif dalam mengurangi
kemungkinan risiko penyakit melalui pemeliharaan kesehatan rutin
secara preventif.
Guna mewujudkan masyarakat agar mau dan mampu untuk
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, maka diperlukan upaya
eksplorasi untuk mengenal realitas keadaan masalah yang
sesungguhnya. Hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan survey
lapangan dalam menggali potensi kesehatan yang ada di masyarakat,
melalui Survei Mawas Diri (SMD) yang hasilnya diintegrasikan dengan
B. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini dalam rangka Survei Mawas Diri
yang dimaksudkan untuk beberapa hal sebagai berikut :
1. Mengetahui keadaan tingkat kesehatan masyarakat di Kelurahan
Jayengan wilayah Kerja UPT Puskesmas Jayengan Kota Surakarta
Tahun 2021.
2. Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat di
Kelurahan Jayengan wilayah Kerja UPT Puskesmas Jayengan
Kota Surakarta Tahun 2021.
3. Mengetahui potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi
masalah kesehatan di wilayah Kerja UPT Puskesmas Jayengan
Kota Surakarta Tahun 2021.
C. Manfaat
1. Bagi Pemerintah/Dinas Kesehatan
Upaya menyediakan bahan informasi yang faktual secara empirik
guna memfasilitasi dukunga peran serta dalam pengembangan
Puskesmas secara terpadu.
2. Bagi Pemerintah/Kelurahan Jayengan
BAB II
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SURVEI MAWAS DIRI
A. Kerangka Pemikiran
Kesehatan merupakan aspek penting dalam tujuan pembangunan
berkelanjutan untuk menjamin hak-hak hidup atas kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat. Kesehatan masyarakat merupakan pioner
yang mencerminkan realitas kesejahteraan masyarakat terhadap hidup
sehat. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu aspek pelayanan
publik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dalam
implementasinya pelayanan kesehatan perlu memenuhi asumsi
kebutuhan yang diperlukan guna mencapai upaa kesehatan
seutuhnya.
Optimalisasi kesehatan masyarakat tidak akan tumbuh dengan
sendirinya. Dalam pencapaiannya diperlukan suatu gerakan
implementasi gagasan yang realistis dengan mempergunakan sistem
atau cara-cara yang sistematis, sehingga upaya yang dilakukan dapat
diterima di masyarakat sekaligus memperoleh kemanfaatan hasil
sesuai tujuan kesehatan.
Dalam rangka sistem tata kelola diperlukan suatu kemandirian,
mengingat karakteristik lahan maupun area masyarakat secara etnis
cenderung berbeda-beda. Hal inilah yang melandasi diperlukannya
suatu analisis terpadu melalui upaya Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Kelurahan Banyuanyar Tahun
2021
1. DEMAM BERDARAH
Masalah demam berdarah berhubungan erat dengan faktor risiko
adanya jentik yang ditemukan di tempat penampungan air yang
ada di lingkungan rumah. Dari hasil survei mawas diri diketahui
bahwa masih ada 2 KK yang lingkungan rumahnya positif jentik.
2 KK
2.5%
YA TIDAK
79 KK
97.5 %
9 KK
11.1%
YA TIDAK
72 KK
88.9 %
2. COVID-19
TIDAK
48%
39 KK
42 KK
52%
YA, 10 KK
12%
TIDAK 71 KK
88%
Dari diagram di atas, bisa dilihat bahwa masih ada 12% (10 KK)
yang ada anggota keluarganya mengalami panas tanpa sebab.
14 KK
TIDAK
98,3%
67 KK
Dari diagram di atas dapat terlihat sebanyak 1.7% (14 KK) tidak
menerapkan social distancing.
17 KK
YA
1,87%
64 KK
TIDAK
98,13%
YA
12%
TIDAK 10 KK
88%
71 KK
YA
2,5%
8 KK
TIDAK
97,5%
73 KK
YA
2,5%
2 KK
TIDAK
97,5%
79 KK
anggota keluarga tidak selalu mencuci tangan pakai sabun dan air
mengalir
YA
2,5%
9 KK
TIDAK
97,5%
72 KK
27 KK
YA
2,5%
TIDAK
97,5%
54 KK
YA
2,5% 18 KK
TIDAK
97,5%
63 KK
3. Diare
DIARE
5
6%
YA TIDAK
76
94%
Perilaku BABS
YA
6%
5 KK
76 KK
TIDAK
94%
YA
5%
4 KK
77 KK
TIDAK
95%
26 KK
YA
3.2 %
55 KK
TIDAK
96.8%
4. Lepthospirosis
Dari hasil survei mawas diri yang dilakukan, diketahui ada 40
KK yang terdapat tikus di dalam rumah sebagai factor resiko
terjadinya lepthospirosis. Hal tersebut terlihat dalam dalam
diagram sebagai berikuti :
40 KK
YA
50 %
TIDAK
50%
41 KK
5. Tuberculosis (TBC)
Di Kelurahan Jayengan sampai dengan Bulan Juli 2021 ditemukan
1 orang penderita TBC yang memperoleh pengobatan.
2 KK
79 KK
TIDAK
98%
MEROKOK
YA 22 KK
59 KK 27%
TIDAK
73%
Faktor risiko terbesar
TIDAK ADA
SINAR MATAHARI
8 KK YA
10%
73 KK
TIDAK
90%
kurang ventilasi
YA
12%
10 KK
TIDAK
88%
71 KK
KEBIASAAN
5 KK MEMBUKA JENDELA
YA
6%
76 KK
TIDAK
94%
18 KK
63 KK
TIDAK
78%
Masih ada rumah masyarakat yang lantai dari tanah sebesar 22% (18 KK)
sedangkan 63 KK lantai sudah tidak dari tanah.
YA
16%
TIDAK
84% 13 KK
68 KK
YA
11%
TIDAK 9 KK
89%
72 KK
TIDAK 1 KK
99%
80 KK
6. Kematian ibu
YA
TIDAK
80
Terdapat 1 ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau > 35
tahun.
riwayat penyakit
YA
TIDAK
79
YA
TIDAK
77
Dari hasil survei mawas diri diketahui, dari ibu hamil yang ada
dengan riwayat opersalinan dengan tindakan (operasi/vacuum )
sebanyak 4 orang.
YA
TIDAK
79
PENYAKIT BAWAAN
YA
TIDAK
79
YA
TIDAK
80
8. Hipertensi
Dari hasil survei mawas diri yang dilakukan, diketahui ada 53 KK
yang menderita hipertensi. Hal tersebut terlihat dalam dalam
diagram sebagai berikuti :
TIDAK
24% HIPERTENSI
53 KK
2 8 KK
YA
76%
9. Lingkungan
TIDAK
98%
79 KK 2 KK
22 KK
TIDAK
27%
59 KK
YA
73%
sampah terbuka
TIDAK
31%
56 KK
25 KK
YA
69%
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pelaksanaan kegiatan :
Hari / Tanggal : Kamis / 14 Oktober 2021
Waktu : 12.00 – Selesai
Tempat : Pendopo Kalurahan Jayengan
Jumlah sasaran : 25 orang, terdiri dari kelurahan, tokoh
masyarakat, ketua RT/RW, kader, Pengurus Desa Siaga,
Pengurus GSI, Ketua PKK, POKJA 4, WPA, Karangtaruna
b. Peran Lintas Sektor dan Lintas Program :
1) Lintas Sektor
- Kelurahan Jayengan : menyiapkan sarana dan
prasarana dan memberi sambutan
- Kelurahan Siaga : menyiapkan materi, menyajikan
paparan hasil SMD, memandu jalannya musyawarah
sampai pada penandatanganan kesepakatan
2) Lintas Program
- Upaya KIA dan KB : memberi rekomendasi teknis
- Upaya Gizi : memberi rekomendasi teknis
- Upaya Kesling : memberi rekomendasi teknis
- Upaya P2P : memberi rekomendasi teknis
- Upaya Promkes :menyiapkan alat dan bahan,
memastikan persiapan sudah dilaksanakan, melakukan
koordinasi dengan lintas sektor, mendokumentasikan hasil
pelaksanaan kegiatan.
c. Rangkaian Kegiatan :
SUSUNAN ACARA
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
KALURAHAN JAYENGAN
Kamis, 14 Oktober 2021
NO JAM ACARA PELAKSANA
Pembukaan
Pembawa Acara
2 12.30 – 13.00 Menyanyikan Lagu
Petugas Dirijen
Indonesia Raya
Kepala Kelurahan
3 13.00 – 13.15 Sambutan
Jayengan
FKK Kelurahan
4 13.15 – 13.45 Paparan hasil SMD
Jayengan
FKK Kelurahan
5 13.45 – 13.45 Diskusi MMD
Jayengan
Penyusunan
6 13.45 – 14.30 Moderator
kesepakatan
Kesimpulan dan FKK Kelurahan
7 14.30 – 15.00
Penutup Jayengan
- KURANG PROKES
1 COVID 19
- VIRUS COVID 19
- Kurang Pengetahuan Ibu ttg
2 BALITA GIZI KURANG Gizi balita
- Ekonomi menengah kebawah
3 DIARE Perilaku CTPS belum dilakukan
- Rumah kurang ventilasi
4 TB PARU
Tidak Teratur minum obat
- Perilaku cek kesehatan secara
5 PTM
berkala belum dilakukan
6 LINGKUNGAN Banyak Tempat Sampah terbuka
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan Survei Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Desa
Kelurahan Jayengan tahun 2021 telah berjalan dengan lancar dan
berbagai usulan rencana kegiatan akan ditindaklanjuti dalam Pra
Musrenbangkel sehingga pihak Kelurahan juga turut berperan
dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat.
2. Kesepakatan yang dibuat pada kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa Kelurahan Jayengan tahun 2021 sebagai berikut:
B. Saran
Bagi masyarakat, diharapkan lebih terpadu bersama komunitas
lingkungannya sebagai kader kesehatan bekerja sama dengan
perangkat desa dalam mewujudkan lingkungan masyarakat yang
sehat sehingga dapat hidup layak dan terbebas dari penyakit dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.