paute
Npm : 220192019
PERMASALAHAN
METABOLISME LEMAK
PENYEBAB DISLIPIDEMIA
PADA LANSIA
PENDAHULUAN
Usia seseorang sangat mempengaruhi proses yang terjadi di dalam tubuh manusia,
Semakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuh semakin menurun.
Dalam penelitian di atas diperoleh bahwa keadaan Dislipidemia masih banyak
terjadi pada rentang usia 60-69 tahun (42,4 %).
Sehingga Usia bisa memberikan pemandu bagi setiap orang dalam mengantisipasi
terjadinya Dislipidemia.
• Pada penelitian ini diperoleh 37,3 %
dari kelompok kasus yaitu perempuan,
sementera penderita Dislipidemia laki-
laki hanya 28,8 %. Hasil penelitian ini
juga berbanding lurus dengan data dari
RISKESDAS tahun 2013 dimana
perempuan lebih sering menderita
Dislipidemia dari pada laki-laki.
• Hal ini dikarenakan wanita produktif
terdapat efek perlindungan pada
ateroklerosis dari hormon reproduksi
yaitu estrogen, sementara pada pria
lebih banyak menderita aterosklerosis
karena hormon testosteron
mempercepat timbulnya aterosklerosis.
• Hasil analisis statistik dari penelitian diatas didapatkan
bahwa nilai p pada usia sebesar 0,004 (p<0,05) artinya usia
memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian
Dislipidemia pada Lansia di Poli Lansia RSUD Bangkinang.
• Lansia beresiko 3,347 kali menderita Dislipidemia yang
dilihat Dari hasil analisis dibandingkan seseorang yang
bukan dengan kelompok kontrol di Poli Lansia RSUD
Bangkinang (95 % CI 1,445 – 7,753). Hasil teersebut
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugeha
(2012) sehingga didapatkan bahwa peningkatan usia
(Lansia) beresiko 3,25 kali untuk terkena Dislipidemia.
• Dilihat dari kelompok usia pada lansia, kelompok
umur 60-69 tahun, merupakan kelompok umur
yang paling banyak terkenan Dislipidemia .
beberapa teori dan penelitian terdahulu
menjelaskan bahwa penyakit dyslipidemia akan
muda terserang pada kelompok usia lanjut hal ini
dikarenakan ketidak stabilan hormon dan fungsi
organ tubuhnya.
• Namun hal itu tidak terbukti secara
signifikan pada penelitian ini, karena
subyek penelitian pada kelompok umur >70
tahun yang mengalami Dislipidemia hanya
sebanyak 18,0 %. Meskipun peningkatan
usia merupakan faktor risiko Dislipidemia
yang tidak dapat dimodifikasi, bukan berarti
tidak dapat dilakukan upaya pencegahan.
• Justru dengan mengetahui faktor risiko
yang dimiliki bisa membuat sesorang
menjadi lebih berhati-hati untuk mengatur
dan mngontrol gaya hidup sehat agar
terhindar dari Dislipidemia.
KESIMPULAN
• Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayuning Lestari,
Myrnawati Crie Handini, Taruli Rohana Sinaga tentang faktor risiko kejadian
dislipidemia pada lansia di atas, dapat disimpulkan bahwa Peningkatan usia
selalu beriringan dengan berbagai penyakit atau permasalahan kesehatan
salah satunya memiliki risiko terhadap kejadian Dislipidemia pada lansia.
• Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut, baik usia, jenis
kelamin, kelebihan berat badan maupun kondisi lainnya, namun yang harus
kita perhatikan yaitu Perlunya pemeriksaan dan pengobatan dilakukan untuk
lansia serta pembatasan dalam mengonsumsi lemak atau lipid yang
berlebihan pada lansia agar tidak terjadi lagi permasahan permasalahn seperti
ini dan selalu tercipta keadaan yang baik.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH