Anda di halaman 1dari 14

Nama : Vira yuniar J.

paute
Npm : 220192019

PERMASALAHAN
METABOLISME LEMAK
PENYEBAB DISLIPIDEMIA
PADA LANSIA
PENDAHULUAN

• Dalam melakukan kegiatan atau aktivitas setiap hari


Manusia membutuhkan energi, baik untuk bergerak
maupun untuk bekerja.
• Metabolisme merupakan modifikasi dari senyawa
kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel.
Terdapat dua bentuk Metabolisme yaitu sintesis
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul
organik kompleks.
• Dislipidemia adalah suatu
penyakit atau gangguan yang
sering terjadi pada berbagai
masyarakat umum, disebabkan
karna pola hidup dan kebiasaan
dari berbagai negara
berkembang dan maju.
Abnormalitas pada
metabolisme lipid atau
transportasi lipid plasma atau
gangguan dalam sintesis
menyebabkan terjadinya
Dislipidemia.
• Data dari dinas kesehatan kabupaten kampar
tahun 2016, menunjukkan tingginya populasi
lansia yakni 35.289 dari 785.941 total
populasi, hal ini menunjukkan bahwa 22,2 %
populasi kabupaten kampar adalah lansia.
• Dinas kesehatan kabupaten kampar sudah
bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum
Daerah, rumah sakit swasta dan puskesmas
dengan menggalakkan program-program
peduli pada lansia. Saat ini telah banyak
rumah sakit dan puskesmas yang berada di
kabupaten Kampar serta dilengkapi dengan
poli khusus lansia, hal ini dibuat untuk
memudahkan proses pengobatan untuk lansia.
METODE

• Teknik studi literatur dari


berbagai penelitian yang sudah
terpublikasi sebelumnya.
HASIL
• Hubungan Usia dengan Kejadian
Dislipidemia pada Lansia
• Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayuning
Lestari, Myrnawati Crie Handini, Taruli
Rohana Sinaga tentang faktor risiko kejadian
dislipidemia pada lansia. Hubungan usia dan
jenis kelamin pada kejadian dislipidemia pada
lansia di poli lansia RUSD Bangkinan
ditunjukkan pada tabel.
Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Dislipidemia
Hubungan jenis kelamin terhadap kejadian Dislipidemia pada lansia di poli
lansia RSUD Bangkinang ditunjukkan pada tabel.
PEMBAHASAN
Dislipidemia merupakan kelainan yang terdapat pada Metabolisme lipid dengan
ditandai peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein),
Trigliserida diatas normal serta penurunan kadar kolesterol HDL (High Density
Lipoprotein) di dalam darah.

Usia seseorang sangat mempengaruhi proses yang terjadi di dalam tubuh manusia,
Semakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuh semakin menurun.
Dalam penelitian di atas diperoleh bahwa keadaan Dislipidemia masih banyak
terjadi pada rentang usia 60-69 tahun (42,4 %).

Sehingga Usia bisa memberikan pemandu bagi setiap orang dalam mengantisipasi
terjadinya Dislipidemia.
• Pada penelitian ini diperoleh 37,3 %
dari kelompok kasus yaitu perempuan,
sementera penderita Dislipidemia laki-
laki hanya 28,8 %. Hasil penelitian ini
juga berbanding lurus dengan data dari
RISKESDAS tahun 2013 dimana
perempuan lebih sering menderita
Dislipidemia dari pada laki-laki.
• Hal ini dikarenakan wanita produktif
terdapat efek perlindungan pada
ateroklerosis dari hormon reproduksi
yaitu estrogen, sementara pada pria
lebih banyak menderita aterosklerosis
karena hormon testosteron
mempercepat timbulnya aterosklerosis.
• Hasil analisis statistik dari penelitian diatas didapatkan
bahwa nilai p pada usia sebesar 0,004 (p<0,05) artinya usia
memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian
Dislipidemia pada Lansia di Poli Lansia RSUD Bangkinang.
• Lansia beresiko 3,347 kali menderita Dislipidemia yang
dilihat Dari hasil analisis dibandingkan seseorang yang
bukan dengan kelompok kontrol di Poli Lansia RSUD
Bangkinang (95 % CI 1,445 – 7,753). Hasil teersebut
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugeha
(2012) sehingga didapatkan bahwa peningkatan usia
(Lansia) beresiko 3,25 kali untuk terkena Dislipidemia.
• Dilihat dari kelompok usia pada lansia, kelompok
umur 60-69 tahun, merupakan kelompok umur
yang paling banyak terkenan Dislipidemia .
beberapa teori dan penelitian terdahulu
menjelaskan bahwa penyakit dyslipidemia akan
muda terserang pada kelompok usia lanjut hal ini
dikarenakan ketidak stabilan hormon dan fungsi
organ tubuhnya.
• Namun hal itu tidak terbukti secara
signifikan pada penelitian ini, karena
subyek penelitian pada kelompok umur >70
tahun yang mengalami Dislipidemia hanya
sebanyak 18,0 %. Meskipun peningkatan
usia merupakan faktor risiko Dislipidemia
yang tidak dapat dimodifikasi, bukan berarti
tidak dapat dilakukan upaya pencegahan.
• Justru dengan mengetahui faktor risiko
yang dimiliki bisa membuat sesorang
menjadi lebih berhati-hati untuk mengatur
dan mngontrol gaya hidup sehat agar
terhindar dari Dislipidemia.
KESIMPULAN
• Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayuning Lestari,
Myrnawati Crie Handini, Taruli Rohana Sinaga tentang faktor risiko kejadian
dislipidemia pada lansia di atas, dapat disimpulkan bahwa Peningkatan usia
selalu beriringan dengan berbagai penyakit atau permasalahan kesehatan
salah satunya memiliki risiko terhadap kejadian Dislipidemia pada lansia.
• Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut, baik usia, jenis
kelamin, kelebihan berat badan maupun kondisi lainnya, namun yang harus
kita perhatikan yaitu Perlunya pemeriksaan dan pengobatan dilakukan untuk
lansia serta pembatasan dalam mengonsumsi lemak atau lipid yang
berlebihan pada lansia agar tidak terjadi lagi permasahan permasalahn seperti
ini dan selalu tercipta keadaan yang baik.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai