NIM : PO.62.20.1.19.416
TAHUN 2021
1. KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK
Gangguan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam gerakan fisik dari suatu
atau lebih ekstremitas secara mandiri (SDKI, 2016:124).
Berdasarkan urayan di atas, seorang yang mengalami masalah gangguan mobilitas
fisik akan mengalami sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal tersebut
menandakan bahwa bagian ekstremitas sangat penting dalam melakukan kegian
sehari-sehari.
Post operasi SC
cemas mobilitas
Tidak adekuat
adekuat
perdarahan
lochea
anemi
hipovolemik
HBO2 menurun
Kekurangan olume cairan
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat
2. Data yang dikumpulkan perawat dari pasien
3. Riwayat kesehatan
B. Analisa Data
Nama Pasien : Ny. B
diagnosa keperawatan selama dirawat :
a. Gangguan mobilitas fisik
TTV :
TD : 130/80 MmHg
N : 90 x/m
RR : 20 x/m
SpO2 : 99%
S : 36,4◦C
Prioritas Diagnosa
a. Gangguan mobilitas fisik b/d kekakuan sendi dan gerakan terbatas
A. Diagnosa Keperawatan
No Prioritas Keperawatan Paraf
1. Gangguan mobilitas fisik b/d kekakuan sendi dan gerakan terbatas
B. Perencanaan
Diagnosa Tujuan dan Intervensi Paraf
Kriteria hasil
Gangguan Setelah dilakuakan - memberikan dukungan ambulasi untuk
mobilitas fisik b/d tindakan meningkatkan aktivitas berpindah
kekakuan sendi keperawatan - memberikan dukungan mobilisasi
dan gerakan selama 1x4 jam
terbatas pada Ny, B,
diharapkan
gangguan
mobilitas fisik
menurun dengan
kriteria hasil :
1. Kaku sendi
menurun (5)
2.Kelemahan fisik
menurun
3.Gerakan terbatas
menurun
C. Pelaksanaan
No Implementasi Evaluasi Paraf
1. Observasi S: - px mengatakan kaku sendi dan gerakan
- Monitor frekuensi terbatas sudah membaik dari sebelumnya
jantung dan tekanan
darah
- Monitor keadaan umum
selama melakukan
tindakan O: - kekuatan otot px sudah mulai meningkat
- Identifikasi toleransi dengan skala 5 dan tidak mengalami
fisik keterbatasan gerak
Terapeutik
- Fasilitasi aktivitas TTV
engan alat bantu TD : 120/80 MmHg
- Fasilitasi melakukan N : 90 x/m
pergerakan mobilisasi RR : 20 x/m
- Libatkan keluarga untuk SpO2 : 100%
membantu px dalam S : 35,5◦C
meningkatkan tindakan
Edukasi
- Menjelaskan tujuan dan A: - masalah belum teratasi
prosedur P:- lanjutkan intervensi,
- Anjurkan ambulasi dan
mobilisasi dini
- Berikan penkes
ambulasi dan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan seperti mika
miki, latihan
menggerakan sendi-
sendi lengan dan kaki,
duduk ditempat tidur
secara mandiri tanpa
adanya topangan atau
senderan dengan
perlahan dan berpindah
posisi secara perlahan
dan bertahap
D. Evaluasi
Diagnosa Tanggal Catatan perkembangan (SOAP) paraf
Gangguan mobilitas fisik 19 Februari 2021 S: - px mengatakan kaku sendi dan
b/d kekakuan sendi dan gerakan terbatas sudah
gerakan terbatas membaik dari sebelumnya
TTV
TD : 120/80 MmHg
N : 90 x/m
RR : 20 x/m
SpO2 : 100%
S : 35,5◦C
Agusti, A. (2017). Upaya peningkatan mobilisasi pada pasien post operasi jurnal
keperawatan.
Tim pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia :
definisi dan tindakan keperawatan. Jakarta selatan. Dewan pengurus pusat
PPNI.
Tim pokja SDKI DPP PPNI. (2019). Standar luaran keperawatan Indonesia :
definisi dan kriteria hasil keperawatan. Jakarta selatan: dewan pengurus
pusat PPNI.