Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PESTISIDA SINTETIK DAN BAHAN ALAMI

EFEKTIVITAS PESTISIDA NABATI MENGGUNAKAN EKSTRAK


DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Colletotrichum
gloeosporioides PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA
TANAMAN CABAI

DosenPengampu :

Ir. Hj. Melhanah, MP.


Ir. Lilies Supriati, MP.

KELOMPOK III

OLEH :

David Leon Piterson


CAA 118 027

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan
ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga laporan ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Saya berharap semoga laporan ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, Saya memahami bahwa laporan ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya laporan selanjutnya yang lebih baik lagi.

Palangka Raya, 12 Desember 2020

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang................................................................................. 1
I.2. Tujuan Praktikum............................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Penggolongan Pestisida.................................................................... 3
II.2........................................................................................................... Bentu
k-Bentuk Formulasi Pestisida............................................................ 3
II.3........................................................................................................... Kelebi
han dan Kekurangan Pestisida Kimia dan Pestisida Nabati.............. 4
II.4........................................................................................................... Hal-
Hal yang Diperhatikan Dalam Aplikasi Pestisida............................. 4
III. BAHAN DAN METODE
III.1..........................................................................................................Waktu
dan Tempat....................................................................................... 6
III.2.......................................................................................................... Bahan
dan Alat............................................................................................. 6
III.3.......................................................................................................... Cara
Kerja.................................................................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1..........................................................................................................Hasil
Pengamatan...................................................................................... 7
IV.2.......................................................................................................... Pemb
ahasan................................................................................................ 7
V. PENUTUP
V.1.Kesimpulan...................................................................................... 8
V.2.Saran................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
iv
I. PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang
Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan
untuk mengendalikan jasad penganggu yang merugikan kepentingan
manusia.Pestisida menurut para ahli yaitu : a) Menurut (Grandle, 1998), pestisida
telah cukup lama digunakan terutama dalam bidang kesehatan dan bidang
pertanian; b) Menurut (Arif, 2015), pestisida merupakan sarana yang penting.
Terutama digunakan dalam melindungi manusia dari gangguan secara langsung
oleh jasad tertentu maupun tidak langsung oleh berbagai vector penyakit menular.
Berbagai serangga vektor yang menularkan penyakit berbahaya bagi manusia,
telah berhasil dikendalikan dengan bantuan pestisida. Manusia telah dapat
dibebaskan dari ancaman berbagai penyakit berbahaya seperti penyakit malaria,
demam berdarah, penyakit kaki gajah, typhus dan lain-lain (Sastroutomo, 2011).
Manfaatpestisidapadabidangpertanianyaitu : a). Memberantashama-
hamadanpenyakit yang merusaktanaman, bagianatauhasilpertanian; b).
Memberantashama-hama air; c). Memberantashama-hamaluarpadahewan-
hewanpeliharaandanternak; d). Memberantasbinatang yang
dapatmenyebabkanpenyakitpadamanusiadanbinatang yang
perludilindungidenganpenggunaanpadatanaman, tanahdan air (Wiratno, 2010).
Manfaatmempelajaripengenalanpestisidadanaplikasinyaadalahmanfaatmempelajar
ipestisidainiadalah agar dapatlebihmengenaldanmengetahuiapaitupestisida,
keuntungandankerugian yang
tejadiakibatpenggunaanpestisidainisehinggakitadapatmemilahmulaidarijenistanam
an, golongandanjenispestisida yang akandigunakansesuaikeuntungandankerugian
yang dihasilkanmungkinuntukdihindarkandanjugaformulasipestisida yang
amanuntukdigunakandenganmenimbangdampak yang
terjaditidakmerusaklingkungandanekosistem.

1.2. TujuanPraktikum

1
TujuanpraktikumPestisida Sintetik dan Bahan Alamiyaituuntuk mengetahui
pengaruh pestisida nabati menggunakan ekstrak daun pepaya dalam pengendalian
hama dan penyakit.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2
2.1. PenggolonganPestisida
Pestisidadapatdibedakanmenjadibeberapajenisyaitu : a)
akarisida,untukpengendalianakar; b) bakterisida, untukpengendalianbakteri; c)
fungisida, untukpengendalianjamur; d) herbisida, untukpembasmigulma; e)
insektisida, untukmembasmihamaserangga; f)
nematisida,untukpengendaliannematoda;g) rodentisida, untukpengendalianhama
(Sastroutomo, 2011).

2.2. Bentuk-BentukFormulasiPestisida
Formulasipestisidadibagimenjadi 2 bentuk,
yaitucairdanpadat.Formulasipestisidabentukcairantaralainyaitu; a).EC
(EmulsifiableCocentrateatauEmulsibleCocentrate).Sediaanberbentukpekatan
(konsentrat) cairdengankonsentrasibahanaktif yang cukuptinggi; b). Soluble
Concentrate in water (WSC) atau Water Soluble Concentrate (WSC).
Formulasiinimirip EC, tetapibiladecampur air tidsakmembentukemulsi,
melainkanmembentuklarutanhomogen; c).Aeous Solution (AS) atauAquaous
Concentrate (AC).pekataninidiarutkandalam air. Pestisida yang
diformulasidalambentuk AS dan AC umumnyapestisidaberbentukgaram yang
mempunyaikelarutantinggidalamair.; d).Soluble
(SL).Pekatancairinijikadicampurkan air akanmembentuklarutan. SL
jugadapatmengacupadaformulasi slurry; e).Flowable (F) atauFlowabelini Water
(FW).Formulasiiniberupakonsentrasicairyangsangatpekat.Biladicampur air, F atau
FW akanmembentukemilsisepertihalnya WP; f).Ultra Low Volume
(ULV).Sediaankhususuntukpenyemprotandengan volume ultra rendah, yakni
volume semprotantara 1 hingga 5
liter/hektar.Sedangkanformulasipestisidadalambentukpadatantaralainyaitu; a).
Wettable Powder (WP), WP adalahformulasibentuktepung yang biladicampur air
akanmembentuksuspensi yang penggunaannyadengancaradisemprot; b).Soluble
powder (S atau SP).Formulasibentuktepung yang bisadicampur air
akanmenghasilkanlarutanhomogen; c).Butiran (G). Butiran yang
umumnyamerupakansediansiappakaidengankonsetrasirendah; d). Water

3
Dipersible Granule (WG atau WDG), WDG atau WG berbentukbutiran, mirip G,
tetapipenggunaanyasangatberbeda; e).Seed dreesing (SD) atau Seed Treatment
(ST).Sediaanberbentuktepung yang khususdigunakanuntukperawatanbenih;
f).TepugHembusatau Dust (D).Sediaansiappakaidengankonsentrasirendah yang
digunakandengancaradihembuskan; g).Umpanatau bait (B) ready Mix Bait (RB
atau RMB). umpanmerupakanformulasisiappakai yang
umumyadigunakanuntukformulasirodentisida (Pracaya, 2012).

2.3. KelebihandanKekuranganPestisida Kimia danPestisidaNabati


Keuntungandankerugianpenggunaanpestisidadalampengendalian OPT
yaitukeuntungandenganadanyapestisidadapatberperandalammengendalikanjasad-
jasadpengganggudalambidangpertaniandanrumahtanggauntukmengendalikanvekt
or (penular) penyakitmanusiadanbinatangpengganggukenyamananlingkungan,
dalambidangperumahanterutamauntukpengendalianrayapataugangguanserangga
yang lain (Wiratno, 2010).
Kerugianpenggunaanpestisidayaitudariwaktukewaktu,
hamamenjadikebalterhadappestisida, yang
kemudianmemaksapenggunaanpestisidadalamdosisi yang lebihtinggi. Hal
inimerupakan proses yang mahaldan lama.
Kekebalanhamainisemakinberkembangcepat di daerahtropisdaripada di
daerahberiklimsedangkarena proses biologisnyaberlangsunglebihcepatpadasuhu
yang lebihtinggi. Pestisidabukanhanyapembunuhorganisme yang
menyebabkankerusakanpadatanaman, namunjugamembunuhorganisme yang
bergunasepertimusuhalamihama. Seranganhama primer
dansekunderbisameningkatsetelahpestisidamembunuhmusuhalamihama ;Pestisida
yang tidakmudahterurai(Wiratno, 2010).

2.4. Hal-Hal Yang DiperhatikanDalamAplikasiPestisida


Hal-halteknis yang perludiperhatikandalamketepatanpenggunaanpestisidayaitu: a).
TepatDosis, merupakanjumlahpestisida yang dibutuhkan per satuanluaslahan
(Kg/Ha, Liter/ Ha), sedangkanKonsentrasiadalahjumlah yang
harusdicampurkandalamsetiap liter air (gram/liter, ml/ lt); b).

4
TepatWaktuPenyemprotan, sebaiknyadilakukanpagiantara jam 07.00 - 09.00 WIB
atau sore hariantara jam 16.00-17.00 WIB; c).
Tepatcarapenggunaanpestisidaharusdisesuaikandenganbentukpestisida; d).
Tepatsasaran, Hama, Penyakit, Gulma;
e).TepatJenis,digunakanharussesuaidenganhamaataupenyakit yang
akandikendalikan (Anonim, 2011).

5
III. BAHAN DAN METODE

3.1. WaktudanTempat
PraktikumPestisida Sintetik dan Bahan AlamidilaksanakanpadahariRabu,
9Desember 2020pukul 16.00- Selesai.Bertempat di JL.Borneo 1 Gg. 1A, Palangka
Raya.

3.2. BahandanAlat
Bahan yang digunakandalampraktikumPestisida Sintetik dan Bahan Alami
adalahdaunpepaya (Carica papaya L.) dan cabai yang
terserangpenyakitantraknose.Adapunalat yang dipakaiyaitu hand sprayer,
penumbuk, saringan, botolair mineral, toples, gunting, pisau, blender.

3.3. Cara Kerja


Cara kerja yang digunakanpadapraktikum Pestisida Sintetik dan Bahan
Alamiyaitu :
3.3.1. Pembuatan Pestisida
1. Memotong daun pepaya menjadi kecil.
2. Masukan daun pepaya yang telah dipotong ke dalam blender yang sudah
berisi air.
3. Memblender daun pepaya hingga halus.
4. Menyaring daun pepaya yang sudah di blender untuk mengambil ekstrak dari
daun pepaya.
5. Masukkan ekstrak daun pepaya ke dalam hand sprayer.
6. Ekstrak daun pepaya siap untuk digunakan di tanaman cabai.

3.3.2. Aplikasi Pestisida


1. Cari tanaman yang terserang penyakityang ada di lingkungan sekitar dengan
gejala yang disemprot menggunakan pestisida.
2. Amati gejala awal dan diberi perlakuan pestisida nabati.

6
3. Catat dan laporkan apakah ada pertambahangejala atau pengurangan gejala
atau tetap. Amati sampai hari ke-7 setelah aplikasi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan


Tabel Hasil Pengamatan Tanaman Cabai Terserang Penyakit Antraknosa
No. HariKe- Perlakuan Keterangan Gambar
1. Harike- 1 1x Semprot Belum ada
perubahan

2. Harike- 2 2x Semprot Belum ada


perubahan

3. Harike- 3 3x Semprot Belum ada


perubahan

4.2. Pembahasan
Hasil pengamatan tanaman cabai yang terserang penyakit antraknosa dapat
diketahui pada tabel diatas yaitu pada hari ke-1 dengan perlakuan 1x semprot
belum terjadi perubahan, pada hari ke-2 dengan perlakuan 2x semprot belum
terjadi perubahan, pada hari ke-3 dengan perlakuan 3x semprot masih belum
terjadi perubahan.
Pada hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian
pestisida nabati menggunakan ekstrak daun pepaya dikatakan kurang efektif. Hal
itu dapat terjadi disebabkan karena mungkin kurangnya dosis pada pestisida

7
tersebut dan kurangnya pemberian pestisida secara rutin pada tanaman cabai yang
terserang penyakit antraknosa tersebut.

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Pestisidasecaraumumdiartikansebagaibahankimiaberacun
yangdigunakanuntukmengendalikanjasadpenganggu
yangmerugikankepentinganmanusia.Pestisidamerupakansarana yang penting.
Terutamadigunakandalammelindungimanusiadarigangguansecaralangsungolehjas
adtertentumaupuntidaklangsungolehberbagaivektorpenyakitmenular.Berbagaisera
nggavektor yang menularkanpenyakitberbahayabagimanusia,
telahberhasildikendalikandenganbantuanpestisida.Dan berkatpestisida,
manusiatelahdapatdibebaskandariancamanberbagaipenyakitberbahayasepertipeny
akit malaria, demamberdarah, penyakit kaki gajah, tiphusdan lain-lain.

5.2. Saran
Saran saya pada praktikum ini agar mahasiswa lebih memahami dan mengerti
tentang materi pestisida nabati serta paham dalam pengendalian hama dan
penyakit pada berbagai tanaman secara tepat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011. Pedoman Pengendalian Hama Terpadu Hortikultura, Direktorat


Perlindungan Tanaman Pangan. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Budiman, E. 2014. Cara dan Upaya Budidaya Terung. CV. Wahana Iptek,
Bandung.

Djunaedy, A. 2013. Biopestisida sebagai Pengendali Organisme Pengganggu


Tanaman (OPT) yang ramah lingkungan. Embryo, 6 (1), 88-95.

Pracaya. 2012. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sastroutomo, S. S. 2011. Pestisida. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. 186 Hal.

Wiratno. 2010. Beberapa Formula Pestisida Nabati dari Cengkeh, Journal Agritek,
vol. 13. No.1 Hal. 6-12.

Anda mungkin juga menyukai