DosenPengampu :
KELOMPOK III
OLEH :
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan
ini bisa selesai pada waktunya.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang................................................................................. 1
I.2. Tujuan Praktikum............................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Penggolongan Pestisida.................................................................... 3
II.2........................................................................................................... Bentu
k-Bentuk Formulasi Pestisida............................................................ 3
II.3........................................................................................................... Kelebi
han dan Kekurangan Pestisida Kimia dan Pestisida Nabati.............. 4
II.4........................................................................................................... Hal-
Hal yang Diperhatikan Dalam Aplikasi Pestisida............................. 4
III. BAHAN DAN METODE
III.1..........................................................................................................Waktu
dan Tempat....................................................................................... 6
III.2.......................................................................................................... Bahan
dan Alat............................................................................................. 6
III.3.......................................................................................................... Cara
Kerja.................................................................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1..........................................................................................................Hasil
Pengamatan...................................................................................... 7
IV.2.......................................................................................................... Pemb
ahasan................................................................................................ 7
V. PENUTUP
V.1.Kesimpulan...................................................................................... 8
V.2.Saran................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
iv
I. PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan
untuk mengendalikan jasad penganggu yang merugikan kepentingan
manusia.Pestisida menurut para ahli yaitu : a) Menurut (Grandle, 1998), pestisida
telah cukup lama digunakan terutama dalam bidang kesehatan dan bidang
pertanian; b) Menurut (Arif, 2015), pestisida merupakan sarana yang penting.
Terutama digunakan dalam melindungi manusia dari gangguan secara langsung
oleh jasad tertentu maupun tidak langsung oleh berbagai vector penyakit menular.
Berbagai serangga vektor yang menularkan penyakit berbahaya bagi manusia,
telah berhasil dikendalikan dengan bantuan pestisida. Manusia telah dapat
dibebaskan dari ancaman berbagai penyakit berbahaya seperti penyakit malaria,
demam berdarah, penyakit kaki gajah, typhus dan lain-lain (Sastroutomo, 2011).
Manfaatpestisidapadabidangpertanianyaitu : a). Memberantashama-
hamadanpenyakit yang merusaktanaman, bagianatauhasilpertanian; b).
Memberantashama-hama air; c). Memberantashama-hamaluarpadahewan-
hewanpeliharaandanternak; d). Memberantasbinatang yang
dapatmenyebabkanpenyakitpadamanusiadanbinatang yang
perludilindungidenganpenggunaanpadatanaman, tanahdan air (Wiratno, 2010).
Manfaatmempelajaripengenalanpestisidadanaplikasinyaadalahmanfaatmempelajar
ipestisidainiadalah agar dapatlebihmengenaldanmengetahuiapaitupestisida,
keuntungandankerugian yang
tejadiakibatpenggunaanpestisidainisehinggakitadapatmemilahmulaidarijenistanam
an, golongandanjenispestisida yang akandigunakansesuaikeuntungandankerugian
yang dihasilkanmungkinuntukdihindarkandanjugaformulasipestisida yang
amanuntukdigunakandenganmenimbangdampak yang
terjaditidakmerusaklingkungandanekosistem.
1.2. TujuanPraktikum
1
TujuanpraktikumPestisida Sintetik dan Bahan Alamiyaituuntuk mengetahui
pengaruh pestisida nabati menggunakan ekstrak daun pepaya dalam pengendalian
hama dan penyakit.
2
2.1. PenggolonganPestisida
Pestisidadapatdibedakanmenjadibeberapajenisyaitu : a)
akarisida,untukpengendalianakar; b) bakterisida, untukpengendalianbakteri; c)
fungisida, untukpengendalianjamur; d) herbisida, untukpembasmigulma; e)
insektisida, untukmembasmihamaserangga; f)
nematisida,untukpengendaliannematoda;g) rodentisida, untukpengendalianhama
(Sastroutomo, 2011).
2.2. Bentuk-BentukFormulasiPestisida
Formulasipestisidadibagimenjadi 2 bentuk,
yaitucairdanpadat.Formulasipestisidabentukcairantaralainyaitu; a).EC
(EmulsifiableCocentrateatauEmulsibleCocentrate).Sediaanberbentukpekatan
(konsentrat) cairdengankonsentrasibahanaktif yang cukuptinggi; b). Soluble
Concentrate in water (WSC) atau Water Soluble Concentrate (WSC).
Formulasiinimirip EC, tetapibiladecampur air tidsakmembentukemulsi,
melainkanmembentuklarutanhomogen; c).Aeous Solution (AS) atauAquaous
Concentrate (AC).pekataninidiarutkandalam air. Pestisida yang
diformulasidalambentuk AS dan AC umumnyapestisidaberbentukgaram yang
mempunyaikelarutantinggidalamair.; d).Soluble
(SL).Pekatancairinijikadicampurkan air akanmembentuklarutan. SL
jugadapatmengacupadaformulasi slurry; e).Flowable (F) atauFlowabelini Water
(FW).Formulasiiniberupakonsentrasicairyangsangatpekat.Biladicampur air, F atau
FW akanmembentukemilsisepertihalnya WP; f).Ultra Low Volume
(ULV).Sediaankhususuntukpenyemprotandengan volume ultra rendah, yakni
volume semprotantara 1 hingga 5
liter/hektar.Sedangkanformulasipestisidadalambentukpadatantaralainyaitu; a).
Wettable Powder (WP), WP adalahformulasibentuktepung yang biladicampur air
akanmembentuksuspensi yang penggunaannyadengancaradisemprot; b).Soluble
powder (S atau SP).Formulasibentuktepung yang bisadicampur air
akanmenghasilkanlarutanhomogen; c).Butiran (G). Butiran yang
umumnyamerupakansediansiappakaidengankonsetrasirendah; d). Water
3
Dipersible Granule (WG atau WDG), WDG atau WG berbentukbutiran, mirip G,
tetapipenggunaanyasangatberbeda; e).Seed dreesing (SD) atau Seed Treatment
(ST).Sediaanberbentuktepung yang khususdigunakanuntukperawatanbenih;
f).TepugHembusatau Dust (D).Sediaansiappakaidengankonsentrasirendah yang
digunakandengancaradihembuskan; g).Umpanatau bait (B) ready Mix Bait (RB
atau RMB). umpanmerupakanformulasisiappakai yang
umumyadigunakanuntukformulasirodentisida (Pracaya, 2012).
4
TepatWaktuPenyemprotan, sebaiknyadilakukanpagiantara jam 07.00 - 09.00 WIB
atau sore hariantara jam 16.00-17.00 WIB; c).
Tepatcarapenggunaanpestisidaharusdisesuaikandenganbentukpestisida; d).
Tepatsasaran, Hama, Penyakit, Gulma;
e).TepatJenis,digunakanharussesuaidenganhamaataupenyakit yang
akandikendalikan (Anonim, 2011).
5
III. BAHAN DAN METODE
3.1. WaktudanTempat
PraktikumPestisida Sintetik dan Bahan AlamidilaksanakanpadahariRabu,
9Desember 2020pukul 16.00- Selesai.Bertempat di JL.Borneo 1 Gg. 1A, Palangka
Raya.
3.2. BahandanAlat
Bahan yang digunakandalampraktikumPestisida Sintetik dan Bahan Alami
adalahdaunpepaya (Carica papaya L.) dan cabai yang
terserangpenyakitantraknose.Adapunalat yang dipakaiyaitu hand sprayer,
penumbuk, saringan, botolair mineral, toples, gunting, pisau, blender.
6
3. Catat dan laporkan apakah ada pertambahangejala atau pengurangan gejala
atau tetap. Amati sampai hari ke-7 setelah aplikasi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan
Hasil pengamatan tanaman cabai yang terserang penyakit antraknosa dapat
diketahui pada tabel diatas yaitu pada hari ke-1 dengan perlakuan 1x semprot
belum terjadi perubahan, pada hari ke-2 dengan perlakuan 2x semprot belum
terjadi perubahan, pada hari ke-3 dengan perlakuan 3x semprot masih belum
terjadi perubahan.
Pada hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian
pestisida nabati menggunakan ekstrak daun pepaya dikatakan kurang efektif. Hal
itu dapat terjadi disebabkan karena mungkin kurangnya dosis pada pestisida
7
tersebut dan kurangnya pemberian pestisida secara rutin pada tanaman cabai yang
terserang penyakit antraknosa tersebut.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pestisidasecaraumumdiartikansebagaibahankimiaberacun
yangdigunakanuntukmengendalikanjasadpenganggu
yangmerugikankepentinganmanusia.Pestisidamerupakansarana yang penting.
Terutamadigunakandalammelindungimanusiadarigangguansecaralangsungolehjas
adtertentumaupuntidaklangsungolehberbagaivektorpenyakitmenular.Berbagaisera
nggavektor yang menularkanpenyakitberbahayabagimanusia,
telahberhasildikendalikandenganbantuanpestisida.Dan berkatpestisida,
manusiatelahdapatdibebaskandariancamanberbagaipenyakitberbahayasepertipeny
akit malaria, demamberdarah, penyakit kaki gajah, tiphusdan lain-lain.
5.2. Saran
Saran saya pada praktikum ini agar mahasiswa lebih memahami dan mengerti
tentang materi pestisida nabati serta paham dalam pengendalian hama dan
penyakit pada berbagai tanaman secara tepat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, E. 2014. Cara dan Upaya Budidaya Terung. CV. Wahana Iptek,
Bandung.
Wiratno. 2010. Beberapa Formula Pestisida Nabati dari Cengkeh, Journal Agritek,
vol. 13. No.1 Hal. 6-12.