Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK II

• Nama Anggota :

1. Alek Candra Aditama


2. Fitri Adriani
3. Ledy Anggare Larasati Damek
4.Ocviriosa Aliana Putri
5. Ria
6. Roky Yohanes
7. SonieSonia
8. Tuminse
9. Yessie
10. Yapan Harianto
KEBUTUHAN DAN PENGATURAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA
TUBUH MANUSIA
• Teknik dan prosedur pelaksanan asuhan/praktik keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan elektrolit .

• Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya
yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya
dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya
lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”.

• Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali oleh kemampuan bagian ginjal,
seperti glomerulus dalam menyaring cairan. Rata-rata setiap satu liter darah mengandung 500
cc plasma yang mengalir melalui glomerulus, 10% nya disaring keluar. Cairan yang tersaring
(filtrate glomerulus), kemudian mengalir melalui tubuli renalis yang sel-selnya menyerap
semua bahan yang dibutuhkan.Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh
ADH dan aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/bb/jam.
• Fungsi cairan :

• Sebagai medium untuk reaksi metabolisme dalam sel


• Regulasi suhu tubuh,yaitu mengatur produksi keringat
• Sebagai pelumas / lubrikan
• Transport nutrien, membersihkan produk metabolisme dan subtansi lain

• Input / cairan masuk :


• infus
• obat
• minuman
• makanan
• oksidasi metabolik

• Output / cairan keluar :


• keringat
• urin
• feses
• MENGHITUNG INTAKE OUTPUT
Inteake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water Loss)
Intake / Cairan Masuk : mulai dari cairan infus, minum, kandungan cairan dalam makanan pasien, volume
obat-obatan, termasuk obat suntik, obat yang di drip, albumin dll.

Output / Cairan keluar : urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka hitung dalam ukuran di
urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus menampung urinenya sendiri, biasanya ditampung di botol air
mineral dengan ukuran 1,5 liter, kemudian feses.

Cairan masuk
ini terdiri dari 2 komponen, yakni cairan masuk yang bisa dilihat dan juga cairan masuk yang tidak bisa
dilihat. Jenis cairan masuk yang bisa dilihat diantaranya yaitu oral (minuman dan makanan), enteral (NGT,
obat oral), parenteral (IV line atau infus 20 tetes per menit, sebanyak 500 cc habis dalam 8 jam 10 menit), dan
injeksi (cefotaxime dengan pelarut aquabides 5 cc, Farmadol 100 cc).

Cairan Keluar
Jenis cairan keluar yang bisa dilihat meliputi BAB : feses ± 100 ml/hari, muntah, drain, NGT (residu, gastric
cooling), urin ( > 0,5-1 ml/kgBB/jam). Perkiraan produksi urin neonatus sebanyak 10-90 ml/kgBB/hari, bayi
sebanyak 80-90 ml/kgBB/hari, anak sebanyak 50 ml/kgBB/hari, remaja sebanyak 40 ml/kgBB/hari, dan
dewasa sebanyak 30 ml/kgBB/hari.
• Menghitung Balance Cairan

Balance cairan menunjukkan keseimbangan antara intake serta output cairan, khususnya untuk pasien yang
membutuhkan pengawasan terhadap kelebihan atau kekurangan cairan. Contohnya, pasien kelebihan volume
cairan : CKD, perdarahan (hemoragik), pasien kekurangan volume cairan : pasien diare. Tanda positif
menunjukkan bahwa cairan masuk (input) lebih banyak jika dibandingkan dengan cairan yang keluar
(output).

Beberapa faktor yang mempengaruhi balance cairan diantaranya yaitu umur, iklim, diet, stress, kondisi sakit,
tindakan medis, dan pengobatan. Gangguan balance cairan menyebabkan dehidrasi dan juga syok
hipovolemik

Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor, meliputi Berat Badan dan Umur.
Karena penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda.
Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake cairan dan mana
yang output cairan.
• Menghitung Kebutuhan Cairan

Untuk energi sebesar 1 kilokalori (kkal), dibutuhkan 1 mililiter (mL) air. Hal ini berarti, jika seseorang
memiliki kebutuhan energi 1.800 kkal, berarti kebutuhan akan cairan sebesar 1x1.800 = 1.800 mililiter atau
setara dengan 1,8 liter air.

Jika ditinjau dari berat badan, bisa menggunakan rumus sebagai berikut. Untuk 10 kilogam pertama berat
badan, butuh 1 liter air. Untuk 10 kilogram kedua, membutuhkan 500 mililiter air. Sisanya, untuk setiap
kilogram berat badan membutuhkan 20 mililiter air.

Dari mana kita dapat memenuhi kebutuhan cairan? Pada intinya dari dua sumber, yaitu makanan (sayur, buah,
dan sebagainya) dan minuman. Umumnya cairan yang diperoleh dari makanan berjumlah sekitar 20 persen,
sedangkan 80 persen lainnya berasal dari minuman.

Anda mungkin juga menyukai