Anda di halaman 1dari 9

PAPER BIOKIMIA

SIKLUS KREBS (ENERGETIKA)

DISUSUN OLEH :

1. ATIKA YUNIA SARI


2. BHARATA BAGUS B
3. DELIMA FITRI H
4. DIANA CHOIRUNNISA
5. EFI SULISTIANI
6. EMA AMALIA

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahakan rahmat hidayah dan karunia-NYA sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SIKLUS KREBS”.
Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas dari mata kuliah
biomedik dasar kimia. Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
dukungan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penusunan makalah ini jauh dari
kata sempurna, hal ini disesbabkan oleh keterbatasan wawasan
pengetahuan dan pengalaman dari kami. Oleh karena itu demi kelancaran
dan kesempurnaan makalah ini, kami mengharap saran dan msuka dari
semua pihak.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami pada khususnya dan bagi masyarakat bagi umumnya.

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
SIKLUS KREBS

TAHAPAN SIKLUS KREBS

MEKANISME PENGATURAB DAUN KREBS

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai sikkus
krebs atau siklus asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama
oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Siklus krebs adalah proses
utama kedua dalam reaksi pernafasan sel. Siklus krebs ini ditemukan
oleh Hans Krebs (1900-1981). Reaksi pernafasan sel tersebut disebut
juga sebagai daur asam sitrat atau daur asam trikarboiksilat. Hans Kebs
(1937) yang telah memberikan sumbangan percobaan eksperimental
dan konseptual agar siklus ini dapat dipahami. Siklus Krebs terkait
dengan segi metabolisme biokimia yang sebenarnya, bahan yang
masuk berasal dari karbohidrat dapat keluar membentuk lemak,
sedangkan bahan masuk yang berasal dari asam amino dapat keluar
membentuk karbohidrat. Namun, teramat jarang ialah dari lemak
menuju karbohidrat.
Glukosa, asam lemah dan banyak asam amino akan dimetabolisme
menjadi asetil koA atau intermediet yang ada pada siklus asam sitrat.
Asetil koA selanjutnya dioksidasi yang akan menghasilkan hidrogen
atau elektron sebagai ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut
kemudian memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP
dihasilkan dalam bentuk proses fosforilasi oksidatif. Enzim enzim
yang yang berperan pada siklus asam sitrat terdapat didalam
mitikondria.
Siklus asam sitrat adalah jalur bersama terakhir untuk oksidasi
karbohidrat, lipid, protein karena glukosa, asam lemak, dan sebagian
asam amino dimetbolisme menjadi asetil-koA atau zat zat antara siklus
ini. Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis,
lipogenesis dan interkonversi asam asam amino. Banyak proses ini
berlangsung disebagian besar jaringan, tetapi hati adalah salah satunya
jaringantempat semuanya berlangsuung dengan tingkat yang
signifikan. Jadi, akibat yang timbul dapat parah jika, contohnya
sejumlah sel besar sel hati rusak, seperti pada hepatitis aku atau diganti
oleh jaringan ikat ( seperti pada sirotis). Beberapa defek genetik pada
enzim enzim siklus asam sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan
kerusakan saraf berat karena sangat terganggunya pembentukan ATP
disistem saraf pusat.

Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud siklus krebs ?

2. Bagaimana tahapan reaksi siklus krebs ?

Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud siklus krebs

2. Mengetahui bagaimana tahapan dalam siklus krebs

3. Mengatahui bagaimana mekanisme pengaturan daun kreb

BAB II

PEMBAHASAN

1. SIKLUS KREBS

Siklus krebs adalah reaksi metabolisme antara asetil ko-A


dengan asam oksaloasetat yang terjadi setelah proses glikolisis. Reaksi
ini juga disebut siklus asam sitrat dan merupakan pusat dari sekitar 500
reaksi metabolisme yang terjadi di dalam sel. Fase kedua respirasi
aerob adalah siklus krebs, hasilnya adalah karbondioksida dan energi
damal bentuk adenosis trifosfat (ATP) yang berasal dari
karbohidrat,lemak,dan protein. Atp adalah sumber utama energi tubuh.
Jalur ini dapat menghasilkan energi kimia yang dapat digunakan dalam
bentuk ATP. Pada sel eukariotik, siklus krebs terjadi didalam
mitokondria. Pada sel prokariotik seperti bakteri yang tidak memiliki
mitrokondria, urutan reaksi dilakukan di dalam sitosol.

A. Reaksi Siklus Krebs (energetika)

Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus
krebs atau siklus asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama
oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Adalah peran dari HA Krebs
(1937) yang telah memberikan sumbangan percobaan eskperimental
dan konseptual agar siklus ini dapat dipahami.
Siklus Krebs terkait dengan segi metabolisme biokimia yang
sebenarnya; bahan yang masuk berasal dari karbohidrat dapat keluar
membentuk lemak, sedangkan bahan yang masuk berasal dari asam
amino dapat keluar membentuk karbohidrat. Namun, teramat jarang
ialah dari lemak menuju karbohidrat.Glukosa, asam lemak dan banyak
asam amino akan dimetabolisasi menjadi asetil koA atau intermediet
yang ada pada siklus asam sitrat.
Asetil koA selanjutnya dioksidasi yang akan menghasilkan
hidrogen atau elektron sebagai ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut
kemudian memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP
dihasilkan dalam prses fosforilasi oksidatif. Enzim enzim yang
berperanan pada siklus asam sitrat terdapat didalam mitokondria.
Siklus reaksi diawali dengan reaksi antara asetil KoA dan (2C)
dan asam oksaloasetat (4C) yang menghasilkan asam trikarboksilat,
sitrat. Selanjutnya sejumlah 2 molekul atom CO2 dirilis dan
teregenerasi. Sebenarnya hanya sedikit oksaloasetat yang dibutuhkan
untuk menginisiasi siklus asam sitrat sehingga oksaloasetat dikenal
dengan perannnya sebagai agen katalitik pada siklus Krebs.

Fungsi Utama Siklus Krebs

1. Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.


2. Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan
rantai pernapasan untuk produksi ATP.
3. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang
berlebihan untuk digunakan pada sintesis asam lemak.
4. Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan
asam nukleat.
5. Melakukan pengendalian langsung (produk bakal produk) atau
tidak langsung (alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui
komponen- komponen siklus.

2. Tahapan Reaksi Siklus Krebs

Tahap 1. sitrat sintase (hidrolisis)


Asetil KoA + oksaloasetat + H2O sitrat + KoA-SH.
Merupakan reaksi kondensasi aldol yg disertai hidrolisis dan
berjalan searah--> Klinis: sitrat sintase sangat spesifik terhadap zat
yang dikerjakan. Flouroasetil KoA dapat menggantikan gugus –
asetil KoA. Flourosasetat kadang digunakan sebagai racun tikus.
Bila termakan dapat berakibat fatal.

Tahap 2. aconitase, memerlukan 2 tahap


Sitrat diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase yg
mengandung Fe++ caranya : mula-mula terjadi dehidrasi menjadi
cis-akonitat ( yg tetap terikat enzim )kemudian terjadi rehidrasi
menjadi isositrat
Tahap 3. isositrat dehidrogenase (dekarboksilasi pertama)
Isositrat dioksidasi menjadi oksalosuksinat (terikat enzim)
oleh isositrat dehidrogenase yg memerlukan NAD+.Reaksi ini
diikuti dekarboksilasi oleh enzim yg sama menjadi α-ketoglutarat.
Enzim ini memerlukan Mn++ / Mg++.
Ada 3 jenis isozim isositrat dehidrogenase :
Satu jenis isozim menggunakan NAD + (intramitokondria)
-> isozim ini hanya ditemukan di dalam mitokondria NADH + H +
yg terbentuk akan diteruskan dalam rantai respirasiDua jenis
isozim yg lain menggunakan NADP+ dan ditemukan di luar
mitokondria (ekstramitokondria) dan sitosol.

Tahap 4. α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks


(dekarboksilasi)
Dekarboksilasi oksidatif α-ketoglutarat (caranya seperti
pada dekarboksilasi oksidatif piruvat) menjadi suksinil KoA oleh
enzim α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks. Enzim ini
memerlukan kofaktor seperti : TPP, Lipoat,NAD+, FAD dan KoA-
SH.Reaksi ini secara fisiologis berjalan searah--> Klinis: Reaksi ini
dapat dihambat oleh arsenit mengakibatkan akumulasi /
penumpukan α-ketoglutarat.

Tahap 5. suksinat thikonase (fosforilasi tingkat substrat)


Suksinil KoA -> Suksinat. Reaksi ini memerlukan ADP
atau GDP yg dengan Pi akan membentuk ATP atau GTP. Juga
memerlukan Mg++. Reaksi ini merupakan satu2nya dalam TCA
cycle yg membentuk senyawa fosfat berenergi tinggi pada tingkat
substrat. Pada jaringan dimana glukoneogenesis terjadi (hati &
ginjal) terdapat 2 jenis isozim suksinat thiokonase, satu jenis
spesifik GDP, satu jenis untuk ADP. Pada jaringan
nonglukoneogenik hanya ada isozim yg menggunakan ADP.

Tahap 6: Suksinat dehidrogenase (dehidrogenasi & oksidasi)


Suksinat + FAD -> Fumarat + FADH2. Reaksi ini tdak
lewat NAD, Klinis: dihambat oleh malonat, asam dikarboksilat
berkarbon 3. Suksinat dapat tertimbun dan pernapasan terhambat.

Tahap 7 : Fumarase (dehidrasi)


Fumarat + H2O -> L-Malat. Tidak memerlukan koenzim.

Tahap 8: Malat dehidrogenase


L-Malat + NAD+ -> Oksaloasetat + NADH + H+. Reaksi
ini membentuk kembali oksaloasetat. Terdapat 6 isozim MDH,
50% isozim MDH adalah tipe IV. Klinis: kerusakan jaringan
seringkali mengakibatkan kenaikan MDH tetapi pemeriksaan
MDH tidak lazim dilakukan, karena lebih mudah untuk memeriksa
dengan LDH

Energetika Siklus Krebs


Persamaan berikut ini menunjukkan rangkuman reaksi
kimia siklus Krebs : Asetil KoA + 3NAD + +FAD + GDP + Pi +
2H2O --> 2CO2 + KoASH + 3NADH + H+ + FADH2 + GTP.
Untuk setiap molekul asetil KoA yang mengalami pembakaran
dalam siklus adalah 12 mol

Regulasi siklus Asam Sitrat diatur oleh:

 citrate synthase
 isocitrate dehydrogenase
 α-ketoglutarate dehydrogenase

Kontrol regulasi:

1. Ketersediaan substrat – oxaloacetate menstimulasi sitrat sintase


2. Inhibis produk- substrat sitrat berkompetisi dengan oksaloasetat
untuk sitrat sintase, NADH menginhibisi isositrat
dehidrogenase dan α-ketoglutarate dehydrogenase, succinyl-
CoA menginhibisi α-ketoglutarate dehydrogenase
3. Inhibisi feedback kompetitif - NADH menginhibisi sitrat
sintase, suksinil KoA berkompetisi dengan asetil KoA pada
reaksi sitrat sintase. Regulator penting: Substrat -acetyl-CoA
dan oksaloasetat memproduksi - NADH

Ciri siklus Krebs terkait dengan jumlah atom karbon memiliki 2


kekhasan:
1. Masuknya dua karbon ke dalam siklus Krebs sebagai asetil
KoA dan keluarnya 2 atom karbon sebagai CO2 memberikan
makanya tidak ada hasil bersih atom karbon.
2. Atom karbon yang keluar sebagai CO2 tidak sama dengan yang
masuk sebagai asetil Ko-A

BAB III KESIMPULAN

Siklus Krebs merupakan sarana pengaruh bermacam zat


yang berasal dari berbagai jalur metabolisme menjadi beberapa
macam zat-antara yang lazim berperan pada jalur katabolisme dan
anabolisme. Beberapa enzim berperan sebagai alat bantu,
mengkatalisis berbagai reaksi anaplerotik untuk mempertahankan
dan atau mengisi kembali komponen-komponen siklus
Krebs.Kepentingan siklus Krebs erat rangkaiannya dengan rantai
pernapasan serta dihasilkannya ATP yang diperlukan pada
gerakan, transportasi, dan biosintesis

DAFTAR PUSTAKA

http://carijawabananda.blogspot.co.id/2014/05/siklus-
krebs-krebs-cycle.html diunggah pada 17 desember 2015 pukul
11.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai