PENDAHULUAN
ajaran
Catur
Marga
ada
diajarkan
dalam
pustaka
suci
Bhagawadgita. Terutama pada trayodhyaya tentang karma yoga/marga yakni sebagai satu
sistem yang berisi ajaran yang membedakan antara ajaran subha karma (perbuatan baik)
dengan ajaran asubha karma (perbuatan yang tidak baik) yang dibedakan menjadi perbuatan
tidak berbuat (akarma) dan wikarma (perbuatan yang keliru).
Karma memiliki dua makna yakni karma terkait ritual atau yajna dan karma dalam arti
tingkah perbuatan. Kedua, tentang bhakti yoga marga yakni menyembah Tuhan dalam wujud
yang abstrak dan menyembah Tuhan dalam wujud yang nyata, misalnya mempergunakan
nyasa atau pratima berupa arca atau mantra. Ketiga, tentang jnana yoga marga yakni jalan
pengetahuan suci menuju Tuhan Yang Maha Esa.
1.1
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Catur Marga
Catur Marga berasal dari dua kata yaitu Catur
berarti empat dan Marga berarti jalan/cara ataupun usaha. Jadi catur
marga adalah empat jalan atau cara umat Hindu untuk menghormati dan
menuju ke jalan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Catur
Marga juga sering disebut dengan Catur Yoga Marga.
Empat jalan spiritual yang utama untuk mewujudkan Tuhan adalah
Karma Yoga, Bhakti Yoga, Raja Yoga dan Jnana Yoga. Karma Yoga cocok
bagi orang yang bertemperamen aktif, bhakti Yoga bagi orang yang
bertemperamen bhakti, Raja Yoga bagi orang yang bertemperamen mistis,
dan Jnana Yoga bagi orang yang bertemperamen rasional dan filosofis.
Dalam Bhagavad Gita, 7:21 disebutkan.
Yo-yo y- y tanu bhakta raddhayrcitum icchati,
tasya tasy cal radd tm eva vidadhmy aham
Terjemahannya adalah :
Kepercayaan apa pun yang ingin dipeluk seseorang, Aku perlakukan
mereka
sama dan Ku-berikan berkah yang setimpal supaya ia lebih mantap.1
Tidaklah mesti orang harus berpegangan pada salah satu marga saja,
bahkan keempat nya itu hendaknya digerakkan secara harmonis seperti
halnya seekor burung. Kalau kami umpakan sayap kiri dari burung adalah
Jnana Marga, maka sayap kanannya adalah Bhakti Marga, sedangkan
ekornya burung adalah Raja Marga dan kekuatannya mendorongnya
adalah Karma Marga. Seekor burung akan bisa melayang dengan baik
kalau sayap kiri dan kanan seimbang. Burung tidak akan bisa mencapai
tujuan yang dikehendaki kalau tidak memiliki daya dorong yang kuat.
diantaranya:
param
apnoti
purusah.
melalui
pengendalian
diri,
pengendalian
pikiran
dan
suatu
obyek.
Tuhan
dengan
hati
yang
tulus
ikhlas
dengan
memuja
dewi
yang
dilambangkan
sebagai
ilmu
pengetahuan yaitu Dewi saraswati. Hari saraswati ini jatuh pada hari
Saniscara Umanis Watugunung dan diperingati setiap 210 hari. Pada
hari ini semua pustaka terutama Weda dan sastra-sastra agama
dikumpulkan sebagai lambang stana pemujaan Dewi Saraswati
untuk diberikan suatu upacara.
Sedangkan
Tumpek
Wariga
merupakan
upacara
untuk
atau
orang
tua.
b. Ajaran Aguron-Guron
Merupakan suatu ajaran mengenai proses hubungan guru dan
murid. Namun istilah dan proses ini telah lama dilupakan karena
sangat susah mendapatkan guru yang mempunyai kualifikasi
tertentu dan juga sangat sedikit orang menaruh perhatian dan
minat terhadap hal ini. Maka untuk memenuhi kualifikasi tertentu,
hendaknya
kurikulum
seorang
yang
guru
membawa
mencari
sekolah
kesadaran
kita
yang
mempunyai
melambung
tinggi
ini
hal
Sedangkan
upacara
keagamaan,
matatulungan
ini
seperti
bisa
odalan-odalan/karya.
dilakukan
terhadap
antar
kita
lakukan.
Dalam
agama
hindu
ada
slogan
yang sangat mendalam, baik dalam arti pada kehidupan sosial umat
dan
juga
sebagai
diri
sendiri/individu
yang
memiliki
pasti
selalu
berkarma
buruk
maka
hukuman
nerakalah
yang
diterimanya.
4. Raja Marga Yoga.
a. Ajaran Astangga Yoga
Astangga yoga merupakan delapan anggota dari raja yoga
yang terdiri dari Yama, Niyama, Asana, Pranayama, Pratyahara,
Dharana, Dhyana, dan Samadhi adalah delapan anggota (anga) dari
Rajayoga iyama membentuk disiplin etika yang memurnikan hati.
b. Catur Brata Penyepian
Hari raya nyepi Sesuai dengan hakekat Hari Raya Nyepi di
atas maka umat Hindu wajib melakukan tapa, yoga, dan semadi.
Brata tersebut didukung dengan Catur Brata Nyepi sebagai berikut :
Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan memahami dan
menerapkan ajaran Catur Marga, diharapkan segenap umat Hindu dapat menjadi umat yang
berkualitas, bertanggung jawab, memiliki loyalitas, dedikasi, jati diri yang mulia dan harapan
lainnya guna tercapai kehidupan yang damai, rukun, tenteram, sejahtera, bahagia dan
sebagainya. Jadi dengan penerapan ajaran Catur Marga diharapkan agar tujuan dari agama
Hindu dapat terwujud.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Catur
Marga
Yoga
adalah
empat
jalan
untuk
mencapai
Salah
satu
implementasi
dari
Bhakti
Marga
Yoga
adalah
dengan
jalan
berbuat
baik
tanpa
pamrih.
Salah
satu
DAFTAR PUSTAKA
Partadjaja,Rai,Tjok dan Asli,Luh.2009.Pendidikan Agama Hindu.
(Singaraja:UNDIKSHA)
Sukartha,I Ketut,dkk.2004.Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP.
(Jakarta:Ganeca Exact.)
Paramartha, I Wayan. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti.( Jakarta: