Anda di halaman 1dari 13

Pemberian Obat Intra Cutan

(IC)
Nama Kelompok :

1.) Adzfilla Raraswati 215001

2.) Anastasya Alfita 215003

3.) Arifah Sabrina 215008

4.) Aufa Widya Hapsari 215009


Pengertian Intra Cutan
Intra Cutan adalah memberikan obat melalui suntikan ke dalam jarin
gan kulit, (lapisan dermis atau dibawah epidermis)
pada lengan bawah bagian dalam atau ditempat
lain. Intra cutan biasa digunakan untuk mengetahui sensitivitas
(alergi) tubuh terhadap obat yang
disuntikan dan cara menyuntikannya obat dengan sudut jarum injeksi 5-15
derajat,
setelah itu tunggu reaksi obat antara 10-15 menit. Misalnya skin test
pada obat cefotaxime. Injeksi intra kutan dimasukkan langsung kelapisan
epidermis
tepat dibawah startum korneum.Umumnya berupa larutan atau suspensi dal
am air, volume yang disuntikkan sedikit (0,1 - 0,2 ml).
Tujuan Injeksi
-Memberikan obat tertentu yang
pemberiannya hanya dapat dilakukan dengan cara
suntikan intra cutan
-
Pada umumnya Injeksi dilakukan dengan tujuan untuk
mempercepat proses penyerapan (absorbsi)
obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat.
-Menghindarkan pasien dari efek alergi obat( dengan skin
test).
-Membantu menentukan diagnose terhadap penyakit
tertentu misalnya tubercullin test
Indikasi

Injeksi biasanya dilakukan pada pasien


yangtidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena
tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral.
Apabila klien tidak sadar atau bingung,
sehingga klien tidak mampu menelan atau
mempertahankan obat dibawah lidah. Oleh karena itu,
untuk memenuhi kebutuhan obat klien dilakukan
dengan pemberian obat secara injeksi.
Persiapan Alat Steril dan Non Steril
-Spuit 1 cc dan jarum steril dalam tempatnya
(Steril)
-NaCl 0,9 % / aquades dan obat yang
diperlukan (Steril)
-Kapas alkohol 70% (Steril)
-Bak Instrumen (Steril)
-Bengkok (Steril)
-Perlak dan Pengalas (Non Steril)
-Sarung Tangan Steril (Handschoen)
-Catatan dan Pulpen (Non Steril)
Persiapan Pasien
- Cek perencanaan Keperawatan klien ( dosis,
nama klien, obat, waktu pelaksanaan, tempat
injeksi )
- Kaji riwayat alergi dan siapkan klien
- Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang
akan dilakukan

Persiapan Lingkungan
- Memberi salam dan menjelaskan prosedur kerja
pada pasien
- Menjelaskan tujuan dan manfaat dari prosedur
yang akan dilakukan
- Memasang sampiran
- Mengusahakan ruangan mendapatkan
pencahayaan yang cukup.
PROSEDUR KERJA
Persiapan pasien
1.Tutup sampiran
2.Jelaskan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan
3.Menanyakan kesiapan/ persetujuan klien sebelum kegiatan
dilakukan.
4.Perawat mencuci tangan
5.Atur posisi pasien
6.Siapkan obat injeksi(spuit telah terisi dengan obat)
7.Memakai sarung tangan (handschoen).
8.Tentukan bagian yang akan diberikan obat.
9.Membebaskan area yang akan disuntik dari pakaian
10.Pilih area penyuntikan yang tepat. Letakan pengalas
bila perlu.
11.Membersihkan area penyuntikan dengan menggunakan
kapas alkohol dari tengah keluar secara melingkar sekitar
5 cm, menggunakan tangan yang tidak untuk menginjeksi.
12.Gunakan spuit, lepaskan kap penutup secara tegak lurus
sambil menunggu antiseptik kering dan keluarkan udara
dari spuit
13.Pegang spuit dengan salah satu tangan yang dominan antara ibu
jari dan jari telunjuk dengan telapak tangan menghadap kebawah.
Pegang erat lengan klien dengan tangan kiri, tegangkan area
penyuntikan
14.Secara hati – hati tusuk / suntikan jarum dengan lubang jarum
menghadap keatas, sudut 15’ sampai 30 derajat.
16.Raih pangkal jarum dengan ibu jari, lalu dorong cairan obat
perlahan-lahan.
17.Beri tanda pada area suntikan menggunakan spidol atau polpen.
Tuliskan jam pada saat melakukan skintest.
18.Setelah 10-15 menit check kembali reaksi obat yang telah
disuntikan apakah bernilai positif atau negative
19.Membereskan alat – alat.
Buang spuit tanpa harus menutup jarum dengan kap nya (guna
mencegah cidera pada perawat) pada tempat pembuangan secara
benar.
20.Melepas sarung tangan dan merapihkan pasien
21.Mencuci tangan
22.Dokumentasi, Catat pemberian obat yang telah dilaksanakan (dosis,
waktu, cara) pada lembar obat.atau catatan perawat.Evaluasi respon
klient setelah pemberian tindakan pemberian obat melalui intra cutan.
Kesimpulan

Memberikan obat melalui suntikan intracutan atau intradermal adalah suatu


tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan ke dalam
jaringan kulit atau intra dermis. Indikasi untuk injeksi ic, yaitu: Pasien yang
membutuhkan tes alergi (mantoux tes), pasien yang akan melakukan
vaksinasi, menegakkan diagnosa penyakit, dan dilakukan sebelum
memasukkan obat. Prinsipnya, sebelum memberikan obat, perawat harus
mengetahui diagnosa medis pasien, indikasi pemberian obat, dan efek
samping obat, setelah dilakukan injeksi, juga tidak boleh dilakukan
pemijatan pada area yang telah diinjeksi karena akan mempengaruhi hasil
tes. Sebelum dilakukan prosedur injeksi, terlebih dahulu dilakukan
persiapan alat, persiapan pasien, dan persiapan lingkungan. Setelah
tindakan perawat juga harus melakukan dokumentasi, mencatat tindakan
yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi/ respon
klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai