Anda di halaman 1dari 15

Puja Pagi 1

1. NAMAKâRA GâTHâ

Arahaÿ Sammà Sambuddho Bhagavà,


Buddhaÿ Bhagavantaÿ abhivàdemi.
(namaskàra)

Svàkkhàto Bhagavatà Dhammo,


Dhammaÿ namassàmi.
(namaskàra)

Supañipanno Bhagavato sàvakasaïgho,


Saïghaÿ namàmi.
(namaskàra)

DOA SUJUD

Sang Bhagavà, Yang Maha Suci, Yang telah mencapai


penerangan sempurna; aku bersujud di hadapan Sang
Buddha, Sang Bhagavà.

(bersujud)

Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang


Bhagavà; aku bersujud di hadapan Dhamma.

(bersujud)

Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak sempurna;


PUJA PAGI aku bersujud di hadapan Saïgha.

(bersujud)

2. PæJâ GâTHâ
Puja Pagi 2

Yamamha kho mayaÿ Bhagavantaÿ saraõaÿ gatà,


1
Uddissa pabbajjità yo no Bhagavà satthà, yassa Pemimpin Kebaktian :
ca mayaÿ Bhagavato Dhammaÿ rocema, imehi Handa mayaÿ Buddhàbhithutiÿ karoma se.
sakkàrehi taÿ Bhagavantaÿ sasadhammaÿ Marilah kita memuji keluhuran Buddha.
sasàvakasaïghaÿ abhipåjayàma.
Bersama-sama :
SYAIR PERSEMBAHAN Yo so Tathàgato Arahaÿ Sammà sambuddho,
Vijjà-caraõa sampanno sugato lokavidå, Anuttaro
Kami berlindung kepada Sang Bhagavà. Dengan Purisadammasàrathi Satthà devamanussànaÿ
meninggalkan rumah untuk menempuh kehidupan Buddho Bhagavà, Yo imaÿ lokaÿ sadevakaÿ
suci, kami menjunjung Sang Bhagavà. Dalam Dhamma
samàrakaÿ sabrahmakaÿ, sassamaõabràhmaõiÿ
Sang Bhagavà kami berbahagia. Dengan persembahan
ini kami melakukan puja kepada Sang Bhagavà, pajaÿ sadeva-manussaÿ sayaÿ abhi¤¤à
Dhamma sejati serta Saïgha para siswa. sacchikatvà pavedesi, Yo Dhammaÿ desesi
àdikalyàõaÿ majjhekalyàõaÿ pariyosànakalyàõaÿ,
3. PUBBABHâGANAMAKâRA sàtthaÿ sabya¤janaÿ kevala-paripuõõaÿ
parisuddhaÿ brahmacariyaÿ pakàsesi, Tamahaÿ
Pemimpin Kebaktian : Bhagavantaÿ abhipåjayàmi Tamahaÿ Bhagavantaÿ
Handa mayaÿ Buddhasa Bhagavato sirasà namàmi.
pubbabhàganamakàraÿ karoma se.
Marilah kita mengucapkan penghormatan awal kepada MEMUJI KELUHURAN BUDDHA
Sang Buddha, Sang Bhagavà
Beliau yang telah mendapatkan kebenaran, terbebas
Bersama-sama : dari kekotoran batin, telah mencapai penerangan
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammà sempurna atas usaha-Nya sendiri, sempurna
Sambuddhassa pengetahuan serta tindak-tanduknya, sempurna
(tiga kali) menempuh Sang Jalan, Pengenal Segenap Alam,
Pembimbing Manusia Yang Tiada Taranya, Guru para
PENGHORMATAN AWAL
dewa dan manusia, Yang Sadar (Bangun), Yang Patut
Terpujilah Sang Bhagavà, Yang Maha Suci, dimuliakan. Yang tiada taranya dalam membabarkan
Yang telah mencapai Penerangan Sempurna. (tiga Dhamma, Yang setelah mencapai Pengetahuan
kali) Tertinggi, menerangi dunia ini, dengan para dewa,
4. BUDDHâBHITUTIÑ mara, dan brahmanya, generasi sekarang dengan
samana dan brahmanya, beserta dengan pengatur
1
Uddissa pabbajjita khusus untuk Bhikkhu / Sàmaõera / negara dan rakyat. Yang telah mengajarkan Kebenaran
Brahmacari
Puja Pagi 3

yang indah pada permulaan, yang indah pada Yo so supañipanno Bhagavato sàvaka-saïgho,
pertengahannya, yang indah pada akhirnya, yang Ujupañipanno Bhagavato sàvakasaïgho,
telah menerangkan kehidupan suci dengan arti, isi, ¥àyapañipanno Bhagavato sàvakasaïgho,
harafiahnya lengkap dan sempurna, yang benar-benar Sàmãcipañipanno Bhagavato sàvaka-saïgho.
suci. Kepada Sang Bhagavà kami memuji, kepada Yadidaÿ: cattàri purisayugàni aññapurisa
puggalà, Esa Bhagavato sàvakasaïgho,
Sang Bhagavà kami bersujud.
àhuneyyo pàhuneyyo dakkhineyyo
a¤jalikaraõãyyo, Anuttaraÿ pu¤¤a-kkhettaÿ
5. DHAMMâBHITHUTIÑ lokassa, Tamahaÿ Saïghaÿ abhipåjayàmi Tamahaÿ
Saïghaÿ sirasà namàmi.
Pemimpin Kebaktian :
Handa mayaÿ Dhammàbhithutiÿ karoma se. MEMUJI KELUHURAN SAðGHA
Marilah kita memuji keluhuran Dhamma.
Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak baik,
Bersama-sama : Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertidak lurus,
Yo so svàkkhàto Bhagavatà Dhammo, Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak benar,
sandiññhiko, akàliko, ehipassiko, opanayiko Saïgha siswa Sang Bhagavà telah bertindak patut.
Yaitu: empat pasang makhluk, terdiri dari delapan jenis
paccattaÿ veditabbo vi¤¤åhi, tamahaÿ Dhammaÿ
makhluk suci. Itulah Saïgha siswa Sang Bhagavà; Patut
abhipåjayàmi tamahaÿ Dhammaÿ sirasà namàmi.
menerima pemberian, tempat bernaung, persembahan
serta penghormatan. Lapangan untuk menanam jasa
MEMUJI KELUHURAN DHAMMA yang tiada taranya di dunia. Kepada Saïgha kami
memuji, kepada Saïgha kami bersujud.
Kebenaran telah dibabarkan dengan sempurna oleh
Sang Bhagavà; berada sangat dekat, tak lapuk oleh 7. RATANATTAYAPPAöâMAGâTHâ
waktu, mengundang untuk dibuktikan; menuntun ke
dalam batin, dapat diselami oleh para bijaksana dalam Pemimpin Kebaktian :
batin masing-masing. Kepada Dhamma kami memuji, Handa mayaÿ Ratanattayappaõàmagàthàyo ceva
kepada Dhamma kami bersujud. saÿvegaparikittana pàtha¤cabhanàma se.
Marilah kita memanjatkan penghormatan kepada Tiga
Mustika untuk mendapatkan ketenangan.
6. SAðGHâBHITHUTIÑ
Bersama-sama :
Pemimpin Kebaktian : Buddho susuddho karuõàmahaõõavo,
Handa mayaÿ Saïghàbhithutiÿ karoma se. Yoccantasuddhabbara¤àõalocano,
Marilah kita memuji keluhuran Saïgha. Lokassa pàpåpakilesaghàtako,
Bersama-sama : Vandàmi Buddhaÿ ahamàdarena taÿ.
Puja Pagi 4

aniccaÿ, vedanà aniccà, sa¤¤à aniccà, saïkhàrà


Dhammo padãpo viya tassa satthuno, aniccà, vi¤¤iõàÿ aniccaÿ, råpaÿ anattà, vedanà
Yo maggapàkàmatabhedabhinnako, anattà, sa¤¤à anattà, saïkhàrà anattà, vi¤¤àõaÿ
Lokuttaro yo ca tadatthadãpano, anattà, sabbe saïkhàrà aniccà, sabbe dhammà
Vandàmi Dhammaÿ ahamàdarena taÿ. anattàti. 2
Te mayaÿ, otiõõàmha jàtiyà
jaràmaraõena, sokehi paridevehi dukkhehi
Saïgho sukhettàbhayatikhettasa¤¤ito, domanass-ehi upàyàsehi, dukkhotiõõà
Yo diññhasanto sugàtanubodhako, dukkhaparetà, appevanà-mimassa kevalassa
Lolappahãno Ariyo Sumedhaso, dukkhakkhandhassa antakiriyà pa¤¤àyethàti.
Vandàmi Saïghaÿ ahamàdarena taÿ.
Ciraparinibbutampi taÿ Bhagavantaÿ uddissa
Iccevamekantabhipåjaneyyakaÿ, Arahantaÿ Sammàsambuddhaÿ, saddhà agàrasmà
Vatthuttayaÿ vandayatàbhisaïkhataÿ, anagàriyaÿ pabbajità, tasmiÿ bhagavati brahma-
Pu¤¤aÿ mayà yaÿ mama sabbupaddavà, cariyaÿ caràma, 3
Bhikkhånaÿ sikkhàsàjãva-
mà hontu ve tassa pabhàvasiddhiyà. samàpannà, taÿ no brahma-cariyaÿ, imassa
kevalassa dukkhakkhandhassa antakiriyàya
SAÑVEGAPARIKITTANAPâòHA saÿvattatåti.

Idha Tathagàto loke uppanno Arahaÿ Sammà- Catatan: Untuk umat biasa, bait terakhir diganti
sambuddho, Dhammo ca desito niyyàniko menjadi:
upasamiko parinibbàniko sambodhagàmã
sugatappavedito, mayantaÿ Dhammaÿ sutvà Ciraparinibbutampi taÿ Bhagavantaÿ saraõaÿ
evam jànàma, jàtipi dukkhà jaràpi dukkhà gato, dhamma¤cà bhikkhusaïgha¤ca tassa
maraõampi dukkhaÿ, sokapari- bhagavato sàsanaÿ, yathàsatti yathàbalaÿ
devadukkhadomanassupàyàsàpi dukkhà, manasikaroma anupañipajjàma, sà sà no
appiyehi sampayogo dukkho piyehi vippayogo pañipatti, imassa kevalassa dukkhakkhandhassa
dukkho yampicchaÿ na labhati tampi dukkhaÿ, antakiriyàya saÿvattatåti.
saïkhittena pa¤cupàdànakkhandà dukkhà,
seyyathãdaÿ: råpå-pàdànakkhandho, PENGHORMATAN KEPADA TIGA MUSTIKA UNTUK
vedanåpàdànakkhandho, sa¤¤å- MENDAPATKAN KETENANGAN
pàdànakkhandho, saïkharåpàdànakkhandho,
vi¤¤à-õåpadanakkhandho, yesaÿ pari¤¤àya, Sang Buddha yang benar-benar murni,
dharamàno so Bhagavà, evaÿ bahulaÿ sàvake memiliki kasih sayang seperti lautan,
vineti, evaÿ bhàgà ca panassa bhagavato 2
Tà untuk wanita
sàvakesu anusàsanã, bahulà pavattati, råpaÿ 3
Sàmaõeranaÿ untuk sàmaõera
Puja Pagi 5

memiliki kebijaksanaan yang mutlak suci, diinginkan adalah dukkhà. Dengan singkat, lima
Pelenyap noda batin, pelenyap kejahatan dunia. kelompok ikatan adalah dukkhà, yaitu: kelompok
ikatan jasmani, kelompok ikatan perasaan, kelompok
Dhamma dapat disamakan dengan ikatan pencerapan, kelompok ikatan bentuk-bentuk
sebuah lampu yang bersinar, pikiran, kelompok ikatan kesadaran. Sewaktu Sang
dibedakan antara Sang Jalan dan Hasilnya, Bhagavà masih hidup, dengan Pengetahuan
Abadi, terang melampaui dunia. Sempurnanya, Beliau sering menganjurkan para
siswanya untuk merenungkan: tubuh adalah tidak
Saïgha adalah lapangan yang lebih baik kekal, perasaan adalah tidak kekal, pencerapan adalah
daripada yang terbaik, tidak kekal, bentuk-bentuk pikiran adalah tidak kekal,
Yang telah melihat, tenang, kesadaran adalah tidak kekal; tubuh bukan aku,
mencapai penerangan setelah Beliau, perasaan bukan aku, pencerapan bukan aku, bentuk-
telah menghancurkan segala sesuatunya, bentuk pikiran bukan aku, kesadaran bukan aku.
para Aryawan, para Bijaksana. Segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak kekal,
seluruh Dhamma bukan aku. Kita semua tidak
Sesungguhnyalah pemujaan tertinggi ini terbebas dari kelahiran, usia tua, kematian, kesedihan,
yang harus dilakukan, ratap tangis, kesakitan, kekhawatiran, dan putus asa,
kepada Sang Tiratana yang layak dihormati tidak terbebas dari dukkhà, dibelenggu oleh dukkhà.
dengan jasa-jasa kita di sini, Sesungguhnya adalah baik jika mengakhiri secara
semua rintangan berakhir. mutlak dari kelompok dukkhà yang telah diketahui.

MENDATANGKAN KETENANGAN Walaupun Beliau lama telah Parinibbàna, Beliau yang


Maha Suci, Yang telah mencapai penerangan
Di sini Tathàgata yang telah mendapatkan kebenaran sempurna, dengan keyakinan kita telah melakukan
muncul di dunia, seorang yang terbebas dari pelepasan, menempuh kehidupan tanpa rumah,
kekotoran, telah mencapai penerangan sempurna. melaksanakan kehidupan suci. Dengan kehidupan suci
Dhamma yang telah dibabarkan Beliau menuntun ini, semoga kelompok dukkhà ini dapat diakhiri secara
keluar dari penderitaan, menimbulkan ketenangan, mutlak.
menuntun ke Nibbàna, membawa kepada penerangan
batin, demikianlah yang telah dinyatakan oleh Sang Catatan: Untuk umat biasa, bait terakhir diganti
Bhagavà. Kita, setelah mendengarkan Dhamma ini, menjadi:
mengetahui bahwa: kelahiran adalah dukkhà, usia tua Walaupun Beliau lama telah Parinibbàna, kepada Sang
adalah dukkhà, kematian adalah dukkhà, kesedihan, Bhagavà kami berlindung, bersama-sama dengan
ratap tangis, kesakitan, kekhawatiran, dan putus asa Dhamma serta Bhikkhu Saïgha yang Beliau ajarkan.
adalah dukkhà, berkumpul dengan yang tidak Kami akan berusaha semampu kami untuk
disenangi adalah dukkhà, berpisah dengan yang mengikutinya dan lebih jauh lagi semoga memberikan
dicintai adalah dukkhà, tidak mendapatkan apa yang
Puja Pagi 6

hasil bagi kami. Dengan praktek ini, semoga kelompok aku belum mengatasi kematian. Segala milikku yang
dukkhà dapat diakhiri secara mutlak. kucintai dan kusenangi akan berubah, akan terpisah
dariku. Aku adalah pemilik perbuatanku sendiri,
8. ABHIöHAPACCAVEKKHAöAPâTHA pewaris perbuatanku sendiri, lahir dari perbuatanku
sendiri, berhubungan dengan perbuatanku sendiri,
Pemimpin Kebaktian : terlindung oleh perbuatanku sendiri, apa pun
Handa mayaÿ Abhiõhapaccavekkhanapàthaÿ perbuatan yang kuperbuat, baik atau buruk, itulah
bhanàma se. yang akan kuwarisi. Hendaklah setiap saat
Marilah kita memanjatkan perenungan setiap saat. direnungkan.

Bersama-sama : Oh, tak lama lagi tubuh ini akan terbujur kaku di atas
Jaràdhammomhi jaraÿ anatãto, tanah, dibuang serta tanpa kesadaran bagai sebatang
byàdhidhammomhi byàdhiÿ anatãto, kayu yang tidak berguna.
maraõadhammomhi maraõaÿ anatãto, sabbhehi
me piyehi manàpehi nànàbhàvo vinàbhàvo, Tidak kekal adalah sifat segala sesuatu yang
kammassakomhi kammàdàyado kamma-yoni berkondisi
kammabandhu kammapañisarano, yaÿ kammaÿ Mereka bersifat muncul dan lenyap
karissàmi kalyàõaÿ và pàpakaÿ và tassa dàyàdo Setelah muncul mereka akan musnah kembali
bhavissàmãti. Tasmàtihamhehi evaÿ abhiõhaÿ Dengan tercapainya keseimbangan maka tercapailah
paccavekkhitabbhaÿ. kebahagiaan.

Acciraÿ vatayaÿ kàyo pañhaviÿ adhisessati, Semua makhluk akan mengalami kematian
Chuóóoapetavi¤¤àõo niratthaÿ va kaliïgaraÿ. Mereka telah berkali-kali mengalami kematian, dan
akan selalu demikian, saya pun akan mengalami
Aniccà vata saïkhàrà, uppàdavayadhamino, kematian juga
uppajjitvà nirujjhanti, tesaÿ våpasamo sukho. Keragu-raguan tentang hal ini tidak ada dalam diriku.

Sabbe sattà maranti ca, mariÿsu ca marissare, 9. DHâTUPATIKæLAPACCAVEKKHAöAPâTHO


Tathevàhaÿ marissàmi, natthi me ettha saÿsayo.
Pemimpin Kebaktian :
PERENUNGAN SETIAP SAAT Handa mayaÿ
Dhàtupatikulapaccavekkhanapàthaÿ bhanàma se.
Aku akan menderita usia tua, aku belum mengatasi Marilah kita memanjatkan perenungan pada unsur-
usia tua, aku akan menderita sakit, aku belum unsur yang menjijikkan.
mengatasi penyakit, aku akan menderita kematian, Bersama-sama :
Puja Pagi 7

Yathàpaccayaÿ pavattamànaÿ kehidupan yang kekal, kosong (tanpa aku atau jiwa
dhàtumattamevetaÿ yadidaÿ cãvaraÿ, yang dapat memiliki). Semua jubah ini adalah belum
tadupabhu¤jako ca puggalo dhàtu-mattako menjijikkan, tetapi setelah disentuh badan yang kotor
nissatto nijjãvo su¤¤o, sabbàni pana imàni ini menjadi benar-benar menjijikkan.
cãvaràni ajigucchanãyàni imaÿ påtikàyaÿ patvà,
ativiya jigucchanãyàni jàyanti. Tergantung dan hidup melalui sebab-sebabnya,
semata-mata dengan berkumpulnya berbagai macam-
Yathàpaccayaÿ pavattamànaÿ
macam unsur adalah keduanya, makanan ini dan
dhàtumattamevetaÿ yadidaÿ piõóapàto,
orang yang memakannya; bukan seorang makhluk,
tadupabhu¤jako ca puggalo dhàtumattako
nissatto nijjãvo su¤¤o, sabbo panàyaÿ piõóapàto tidak memiliki suatu prinsip kehidupan yang kekal,
ajigucchaniyo imaÿ påtikàyaÿ patvà, ativiya kosong (tanpa aku atau jiwa yang yang dapat
jigucchanãyo jàyati. memiliki). Semua gumpalan makanan ini adalah belum
menjijikkan, tetapi setelah disentuh badan yang kotor
Yathàpaccayaÿ pavattamànaÿ ini, menjadi benar-benar menjijikkan.
dhàtumattamevetaÿ yadidaÿ senàsanaÿ,
tadupabhu¤jako ca puggalo dhàtumattako Tergantung dan hidup melalui sebab-sebabnya,
nissatto nijjãvo su¤¤o, sabbàni pana imàni semata-mata dengan berkumpulnya bermacam-
senàsanàni ajigucchanãyàni imaÿ påtikàyaÿ macam unsur adalah keduanya, tempat tinggal ini dan
patvà, ativiya jigucchanãyàni jàyanti. orang yang bertempat tinggal di dalamnya hanya
unsur-unsur, bukan seorang makhluk, tidak memiliki
Yathàpaccayaÿ pavattamànaÿ suatu prinsip kehidupan yang kekal, kosong (tanpa aku
dhàtumattamevetaÿ yadidaÿ gilànapaccaya
atau jiwa yang dapat memiliki). Semua tempat tinggal
bhesajjaparikkhàro, tadupa-bhu¤jako ca puggalo
ini adalah belum menjijikkan, tetapi setelah disentuh
dhàtumattako nissatto nijjàvi su¤¤o, sabbo
badan yang kotor ini, menjadi benar-benar menjijikkan.
panàyaÿ gilànapaccayabhesajjapari-kkhàra
ajigucchanãyo imaÿ påtikàyaÿ patvà, ativiya
jigucchanãyo jàyati. Tergantung dan hidup melalui sebab-sebabnya,
semata-mata dengan berkumpulnya bermacam-
PERENUNGAN PADA UNSUR-UNSUR YANG macam unsur adalah keduanya, bantuan untuk orang
MENJIJIKKAN sakit ini, obat dan orang yang
memakannya/menggunakannya hanya unsur-unsur,
Tergantung dan hidup melalui sebab-sebabnya, bukan seorang makhluk, tidak memiliki suatu prinsip
semata-mata dengan berkumpulnya berbagai macam kehidupan yang kekal, kosong (tanpa aku atau jiwa
unsur adalah keduanya, jubah ini dan orang yang yang dapat memiliki). Semua obat-obatan ini adalah
mempergunakannya hanya unsur-unsur; bukan belum menjijikkan, tetapi setelah disentuh badan yang
seorang makhluk, tidak memiliki suatu prinsip kotor ini, menjadi benar-benar menjijikkan.
Puja Pagi 8

10. Pañisaïkhà yoniso


gilànapaccayabhesajjaparikkhàraÿ pañisevàmi,
TAðKHAöIKAPACCAVEKKHAöAPâTHO yàvadeva uppannànaÿ veyyàbàdhikànaÿ
vedanànaÿ pañighàtàya, abyapajjhaparamatayati.
Pemimpin Kebaktian :
Handa mayaÿ Tankhanikapaccavekkhanapàthaÿ PERENUNGAN PADA SAAT MENGGUNAKAN
bhanàma se.
Marilah kita memanjatkan perenungan pada saat Merenungkan tujuan sebenarnya saya
menggunakan. mempergunakan jubah ini: hanya untuk menahan rasa
dingin, untuk menahan rasa panas, untuk menahan
Bersama-sama : gigitan lalat-lalat ternak, nyamuk-nyamuk, angin, dan
Pañisaïkhà yoniso cãvaraÿ pañisevàmi, yàvadeva binatang-binatang melata, hanya untuk tujuan
sãtassa pañighàtàya, uõhassa pañighàtàya, menutupi organ-organ seks (yang menimbulkan rasa
malu).
óaÿsamà-kasavàtàtapasiriÿsapasamphassànaÿ
pañighàtàya, yàvadeva
Merenungkan tujuan sebenarnya saya memakan
hirikopinapañicchàdanatthaÿ. makanan ini: tidak untuk kesenangan, tidak untuk
pemabukan, tidak untuk menggemukkan badan,
Pañisaïkhà yoniso pindapàtaÿ patisevàmi, neva ataupun untuk memperindah diri, tetapi hanya untuk
dàvaya na madàya na maõóanàya na kelangsungan dan mempertahankan tubuh ini, untuk
vibhåsanàya, yàvadeva imassa kàyassa ñhitiyà menghentikan rasa tidak enak dan untuk membantu
yàpanàya vihiÿ suparatiyà kehidupan suci, (berpikir) saya akan menghilangkan
brahmacariyànuggahàya, iti puraõa¤ca vedanaÿ perasaan lapar yang lama dan tidak akan
pañihaïkhàmi nava¤ca vedanaÿ na uppà-dessàmi, menimbulkan perasaan baru (dengan makan berlebih-
yàtrà ca me bhavissati anavajjatà ca phàsu- lebihan, dll), dengan demikian akan terdapat
vihàro càti. kebebasan bagi (tubuh)ku dari gangguan-gangguan
dan hidup dengan tentram.
Pañisaïkhà yoniso senàsanaÿ pañisevàmi,
Merenungkan tujuan sebenarnya saya
yàvadeva sãtassa pañighàtàya, uõhassa
mempergunakan tempat tinggal ini: hanya untuk
pañighàtàya, óaÿsamà-
menahan rasa dingin, untuk menahan rasa panas,
kasavàtàtapasiriÿsamphassànaÿ pañighàtaya, untuk menahan gigitan lalat-lalat ternak, nyamuk-
yàva-deva utuparissayavinodanaÿ nyamuk, angin, matahari, dan binatang-binatang
pañisallànàràmatthaÿ. melata, hanya untuk menyingkirkan bahaya-bahaya
dari iklim dan untuk hidup dalam kesunyian.
Puja Pagi 9

persendian, air kencing, dan otak dari badan yang di


Merenungkan tujuan sebenarnya saya dalamnya terdapat sumsum.
mempergunakan obat-obatan ini: hanya untuk
menghilangkan perasaan-perasaan sakit yang telah 12. VIPASSANâBHæMIPâòHA
timbul, untuk kebebasan setinggi-tingginya dari
penyakit. KHANDHA PABBA
11.
Pa¤cakkhandà: råpakkhandho, vedanàkkhandho,
KOòòHâSA sa¤¤àkkhandho, saïkhàrakkhandho, vi¤¤àõa-
kkhandho.
Imamewa kàyaÿ uddhaÿ pàdatarà adho âYATANA PABBA
kesamatthakà, tacapariyantaÿ påraÿ
nànappakàrassa asucino paccavekkati. Dvàdasàyatanàni: cakkhavàyatanaÿ råpàyatanaÿ,
sotàyatanaÿ saddàyatanaÿ, ghànàyatanaÿ
Atthi imasmiÿ kàye, kesà lomà nakhà danta taco, gandhà-yatanaÿ, jivhàyatanaÿ rasàyatanaÿ,
maïsaÿ nahàrå aññhi aññhimi¤jaÿ vakkaÿ, kàyàyatanaÿ phoññahabbàyatanaÿ, manàyatanaÿ
hadayaÿ yakanaÿ kilomakaÿ pihakaÿ papphàsaÿ, dhammà-yatanaÿ.
antaÿ antaguõaÿ udariyaÿ karãsaÿ, pittaÿ semhaÿ
pubbo lohitaÿ sedo medo, assu vasà khelo DHâTU PABBA
siïghàõika lasikà muttaÿ matthake
matthalunganti. Aññhàrasa dhàtuyo: cakkhudhàtu råpadhàtu
cakkhuvi¤¤àõadhàtu, sotadhàtu saddadhàtu
UNSUR-UNSUR sota-vi¤¤àõadhàtu, ghànadhàtu gandhadhàtu
ghàna-vi¤¤àõadhàtu, jivhàdhàtu rasadhàtu
jivhàvi¤¤àõa-dhàtu, kàyadhàtu phoññhabbadhàtu
Dengan memperhatikan tubuh ini dari ujung tapak kaki kayavi¤¤aõa-dhàtu, manodhàtu dhammadhàtu
hingga bulu halus pada rambut kepala paling atas mano-vi¤¤àõadhàtu.
yang di dalamnya terkandung kotoran-kotoran yang
dilapisi kulit. INDRIYA PABBA

Tubuh ini terdiri dari: rambut kepala, bulu badan, Bhàvãsatindriyàni: cakkhundriyaÿ, sotindriyaÿ,
kuku, gigi, kulit, daging, otot-otot, tulang-tulang, ghànindriyaÿ, jivhindriyaÿ, kàyindriyaÿ, manin-
sumsum, ginjal, jantung, hati, sekat rongga badan, driyaÿ, itthindriyaÿ, purisindriyaÿ, jãvitindriyaÿ,
limpa kecil, paru-paru, usus besar, selaput usus, sukhindriyaÿ, dukkhindriyaÿ, somanassindriyaÿ,
lambung, tahi, empedu, lendir, nanah, darah, peluh, domanassindriyaÿ, upekkhindriyaÿ,
lemak, air mata, lemak cair, ludah, ingus, minyak saddhindriyaÿ, virindriyaÿ, satindriyaÿ,
samàdhindriyaÿ, pa¤¤in-driyaÿ,
Puja Pagi 10

ana¤¤àta¤¤assàmãtindriyaÿ, a¤¤indriyaÿ, indera daya hidup, indera rasa senang dari jasmani,
a¤¤àtàvindriyaÿ. indera rasa derita dari jasmani, indera rasa senang
dari batin, indera rasa derita dari batin, indera
PERENUNGAN TERHADAP DASAR UNTUK perasaan masa bodoh, indera keyakinan, indera
MENCAPAI PANDANGAN TERANG semangat, indera kesadaran, indera konsentrasi,
indera kebijaksanaan, indera bakat kejiwaan, indera
Pembagian Lima Kelompok Kehidupan
bakat kejiwaan mencapai penerangan, indera bakat
kejiwaan mengetahui keadaan semua makhluk dan
Lima kelompok kehidupan: kelompok jasmani,
kelompok perasaan, kelompok pencerapan, kelompok alam semesta.
bentuk-bentuk pikiran, kelompok kesadaran. 13.
Pembagian Landasan
PAòICCASAMUPPâDAPâòHA
Dua belas landasan: landasan mata - landasan bentuk,
landasan telinga - landasan suara, landasan hidung - SAMUDAYA VâRA
landasan bau, landasan lidah - landasan rasa,
landasan jasmani - landasan sentuhan, landasan Avijjàpaccayà saïkhàrà,
Saïkhàràpaccayàvi¤¤ànaÿ, Vi¤¤àõapaccayà
pikiran - landasan kesan pikiran.
nàmaråpaÿ, Nàmaråpapaccayà saëà-yatanaÿ,
Saëàyatanapaccayà phasso, Phassapaccayà
Pembagian Unsur
vedanà, Vedanàpaccayà taõhà, Taõhàpaccayà
upà-dànaÿ, Upàdànapaccayà bhavo,
Delapan belas unsur: unsur mata - unsur bentuk -
Bhavapaccayà jàti, Jàtipaccayà jaràmaraõaÿ,
unsur kesadaran mata, unsur telinga - unsur suara -
Sokaparidevadukkha-domanassupàyàsà
unsur kesadaran telinga, unsur hidung - unsur bau -
Sambhavanti, Evametassa keva-lassa
unsur kesadaran hidung, unsur lidah - unsur rasa -
dukkhakkhandhassa samudayo hoti.
unsur kesadaran lidah, unsur jasmani - unsur sentuhan
- unsur kesadaran jasmani, unsur batin - unsur kesan- NIRODHA VâRA
kesan batin - unsur kesadaran batin.
Avijjàyatveva asesaviràganirodhà
Pembagian Indera saïkhàrànirodho, Saïkhàrànirodhà
vi¤¤àõanirodho, Vi¤¤àõanirodhà
Dua puluh dua indera: indera mata, indera telinga, nàmaråpanirodho, Nàmaråpanirodhà saëàyatana-
indera hidung, indera lidah, indera jasmani, indera nirodho, Saëàyatananirodhà phassanirodho,
batin, indera kelamin betina, indera kelamin jantan,
Puja Pagi 11

Phassa-nirodhà vedanànirodho, Vedanànirodha


taõhànirodho, Taõhànirodhà upàdànanirodho, Demikianlah dengan lenyapnya segala ketidaktahuan
Upàdànanirodha bhavanirodho, Bhavanirodhà maka lenyaplah bentuk-bentuk kehendak, dengan
jàtinirodho, Jàtinirodhà jaràmaraïaÿ, lenyapnya bentuk-bentuk kehendak maka lenyaplah
sokaparidevadukkhadomanassupàyàsà kesadaran, dengan lenyapnya kesadaran maka
Nirujjhanti, evametassa kevalasa lenyaplah batin dan jasmani, dengan lenyapnya batin
dukkhakkhandhassa nirodho hoti. dan jasmani maka lenyaplah landasan indera, dengan
lenyapnya landasan indera maka lenyaplah kontak,
ARIYASACCA dengan lenyapnya kontak maka lenyaplah perasaan,
dengan lenyapnya perasaan maka lenyaplah nafsu
Cattàri Ariyasaccàni: Dukkhaÿ ariyasaccaÿ, keinginan, dengan lenyapnya nafsu keinginan maka
Dukkhasamudayo ariyasaccaÿ, Dukkhanirodho lenyaplah kemelekatan, dengan lenyapnya
ariya-saccaÿ, dukkhanirodhagàminã pañipadà kemelekatan maka lenyaplah penjadian/dumadi,
ariyasaccaÿ. dengan lenyapnya penjadian maka lenyaplah
PERENUNGAN TERHADAP SEBAB MUSABAB YANG kelahiran, dengan lenyapnya kelahiran maka
SALING BERGANTUNGAN lenyaplah usia tua dan kematian, sedih, ratap tangis,
derita (badan), duka cita, putus asa telah padam. Inilah
Sebab Mulia
dikatakan sebagai kebenaran mulia tentang lenyapnya
dukkhà.
Dengan adanya ketidaktahuan timbullah bentuk-
bentuk kehendak, dengan adanya bentuk-bentuk
kehendak timbullah kesadaran, dengan adanya Kebenaran Mulia
kesadaran timbullah batin dan jasmani, dengan
adanya batin dan jasmani timbullah landasan indera, Empat kebenaran mulia: kebenaran mulia tentang
dengan adanya landasan indera timbullah kontak, dukkhà, kebenaran mulia tentang sebab dukkhà,
dengan adanya kontak timbullah perasaan, dengan kebenaran mulia tentang lenyapnya dukkhà,
adanya perasaan timbullah nafsu keinginan, dengan kebenaran mulia tentang jalan menuju lenyapnya
adanya nafsu keinginan timbullah kemelekatan, dukkhà.
dengan adanya kemelekatan timbullah
penjadian/dumadi, dengan adanya penjadian timbullah 14. SATIPAòòHâNA PâTHO
kelahiran, dengan adanya kelahiran timbullah usia tua
dan kematian, sedih, ratap tangis, derita (badan), duka Atthi kho tena Bhagavatà jànatà passatà Arahatà
cita, putus asa muncul. Inilah dikatakan sebagai Sammà sambuddhena. Ekàyano ayaÿ maggo
kebenaran mulia tentang sebab dari dukkhà.
sammadakkhàto, sattànaÿ visuddhhiyà sokapari-
devàõaÿ samatikkamàya, dukkhadomanassànaÿ
Pelenyapan Mulia
aññhaïgamàya, ¤àyassa adhigamàya,
Puja Pagi 12

Nibbànassa sacchikiriyàya. Yadidaÿ: cattàro vedananupassã viharati, ajjhattabahiddhà và


satipatthànà. Katame cattàro? vedanàsu vedanà-nupassã viharati.
Samudayadhammànupassã va vedanàsu viharati,
UDDESA VâRA vayadhammànupassã va vedanàsu viharati,
samudayavayadhammànupassã và vedanàsu
viharati. Atthi vedanàti và panassa sati
Idha Bhikkhu kàye kàyànupassã viharati, àtàpã paccupaññhità hoti, yàvadeva ¤àõamattàya
sampajàno satimàvineyya loke patissatimattàya. Anissito ca viharati na ca ki¤ci
abhijjhàdomanassaÿ. Vedanàsu vedanànupassã loke upàdiyati; evaÿ kho Bhikkhu vedanàsu
viharati, àtàpã sampajàno satimà vineyya loke vedanànupassã viharati.
abhijjhàdomanassaÿ. citte cittànupassã viharati,
àtàpã sampajàno satimà vineyya loke CITTâNUPASSANâ
abhijjhàdomanassaÿ. Dhammesu dhammà-
nupassi viharati, àtàpã sampajàno satimà Katha¤ca Bhikkhu citte cittànupassã viharati?
vineyya loke abhijjhàdomanassaÿ. Idha Bhikkhu ajjhattaÿ và citte cittànupassã
viharati, bahiddhà và citte cittànupassã viharati,
NIDDESA VâRA
ajjhatta-bahiddhà và citte cittànupassã viharati.
KâYâNUPASSANâ Samudaya-dhammànupassã va cittasmiÿ viharati,
vayadhammà-nupassã và cittasmiÿ viharati,
Katha¤ca Bhikkhu kàye kàyànupassã viharati? samudayavaya-dhammànupassã và cittasmiÿ
Idha Bhikkhu ajjhattaÿ và kàye kàyànupassã viharati. Atthi cittanti và panassa sati
viharati, bahiddhà và kàye kàyànupassã viharati, paccupaññhità hoti, yàvadeva ¤àõamattaya
ajjhatta-bahiddhà và kàye kàyànupassi viharati. patissatimattàya. Anissito ca viharati na ca ki¤ci
Samudaya-dhammànupassã và kàyasmiÿ viharati, loke upàdiyati; evaÿ kho Bhikkhu citte
vayadhammà-nupassã và kàyasmiÿ viharati, cittanuppassi viharati.
samudayavaya-dhammànupassã và kàyasmiÿ
viharati. Atthi kàyoti và panassa sati DHAMMâNUPASSANâ
paccupaññhità hoti, yàvadeva ¤àõamattàya
patissatimattàya. Anissito ca viharati na ca ki¤ci
Katha¤ca Bhikkhu dhammesu dhammànupassã
loke upàdiyati; evaÿ kho Bhikkhu kàye
viharati? Idha Bhikkhu ajjhattaÿ và dhammesu
kàyànupassã viharati.
dhammànupassã viharati, bahiddhà và
dhammesu dhammànupassã viharati,
VEDANâNUPASSANâ ajjhattabahiddhà và dhammesu dhammànupassã
viharati. Samudaya-dhammànupassã và
Katha¤ca Bhikkhu vedanàsu vedanànupassã dhammesu viharati, vaya-dhammànupassã và
viharati? Idha Bhikkhu ajjhattaÿ và vedanàsu dhammesu viharati, samudaya-
vedanànupassã viharati, bahiddhà và vedanàsu
Puja Pagi 13

vayadhammànupassã và dhammesu viharati. dan penuh perhatian setelah menyingkirkan


Atthi dhammàti và panassa sati paccupaññhita keserakahan dan kesedihan duniawi. Ia berdiam dalam
hoti, yavadeva ¤àõamattàya patissatimattàya. Perenungan terhadap Kesadaran dengan tekun,
Anissito ca viharati na ca ki¤ci loke upàdiyati; pengertian terang dan penuh perhatian setelah
evaÿ kho Bhikkhu dhammesu dhammànupassã menyingkirkan keserakahan dan kesedihan duniawi. Ia
viharati.
berdiam dalam Perenungan terhadap Bentuk-bentuk
pikiran dengan tekun, pengertian terang dan penuh
Ayaÿ kho tena Bhagavatà jànatà passatà Arahatà
Sammàsambuddhena. Ekàyano maggo samma- perhatian setelah menyingkirkan keserakahan dan
dakkhàto, sattànaÿ visuddhhiyà sokaparidevànaÿ kesedihan duniawi.
samatikkamàya, dukkhadomanassànaÿ atthaïga-
màya, ¤àyassa adhigamàya, Nibbànassa sacchi- GAMBARAN MULIA
kiriyàya. Yadidam: cattàro satipaññhànàti. Perenungan Terhadap Tubuh

Ekayànaÿ jàtikhayantadassã maggaÿ pajànàti Bagaimanakah seorang siswa berdiam dalam


hitànukampã. Perenungan terhadap Tubuh? Di sinilah seorang siswa
berdiam dalam Perenungan terhadap Tubuh sendiri
Etena maggena tariÿsu pubbe tarissare ceva atau terhadap tubuh orang lain, atau terhadap
taranti coghanti.
keduanya. Ia mengamat-amati bagaimana munculnya
EMPAT DASAR KESADARAN
Tubuh, bagaimana lenyapnya Tubuh, ia mengamat-
amati muncul lenyapnya tubuh. “Ada sesosok Tubuh”.
Inilah sesungguhnya Jalan Satu-satunya yang telah
Inilah perhatian terang, cukup untuk pengertian dan
ditembus, diselami, dipaparkan dengan baik oleh Sang
kesadaran; dan ia hidup bebas, tidak melekat pada
Bhagavà Sang Arahat, Sang Sammà sambuddha, yang
menuju kesucian makhluk-makhluk, diatasinya apapun juga di dunia ini. Demikianlah ia berdiam
kesusah-an, putus asa, mengakhiri derita dan dalam Perenungan terhadap Tubuh.
kesedihan, pelaksanaan jalan benar dan dicapainya
Nibbàna, yakni: Empat Dasar Kesadaran, apakah yang Perenungan Terhadap Perasaan
Empat itu?
Bagaimanakah seorang siswa berdiam dalam
Petunjuk Mulia Perenungan terhadap Perasaan? Di sinilah seorang
siswa berdiam dalam Perenungan terhadap Perasaan
Di sinilah seorang siswa berdiam dalam Perenungan sendiri atau terhadap perasaan orang lain, atau
terhadap Tubuh dengan tekun, pengertian terang dan terhadap keduanya. Ia mengamat-amati bagaimana
penuh perhatian setelah menyingkirkan keserakahan munculnya Perasaan, bagaimana lenyapnya Perasaan,
dan kesedihan duniawi. Ia berdiam dalam Perenungan ia mengamat-amati muncul lenyapnya Perasaan. “Ada
terhadap Perasaan dengan tekun, pengertian terang Perasaan-perasaan”. Inilah perhatian terang, cukup
Puja Pagi 14

untuk pengertian dan kesadaran; dan ia hidup bebas,


tidak melekat pada apapun juga di dunia ini. Inilah sesungguhnya Jalan Satu-satunya yang telah
Demikianlah ia berdiam dalam Perenungan terhadap ditembus, diselami, dipaparkan dengan baik oleh Sang
Perasaan. Bhagavà Sang Arahat, Sang Sammà sambuddha, yang
menuju kesucian makhluk-makhluk, diatasinya
kesusahan, putus asa, mengakhiri derita dan
Perenungan Terhadap Kesadaran kesedihan, pelaksanaan jalan benar dan dicapainya
Nibbàna, yakni: Empat Dasar Kesadaran.
Bagaimanakah seorang siswa berdiam dalam
Perenungan terhadap Kesadaran? Di sinilah seorang Telah ditembus Satu-satunya Jalan Welas Asih.
siswa berdiam dalam Perenungan terhadap Kesadaran Di selami-Nya (Jalan) untuk mengakhiri tumimbal lahir.
sendiri atau terhadap Kesadaran orang lain, atau Dengan Jalan ini dilintasi Yang lampau.
terhadap keduanya. Ia mengamat-amati bagaimana Inilah Perahu yang melintasi danau.
munculya Kesadaran, bagaimana lenyapnya
Kesadaran, ia mengamat-amati muncul lenyapnya 15. UDDISANâDHIòòHâNAGâTHâ
Kesadaran. “Ada Kesadaran”. Inilah perhatian terang,
cukup untuk pengertian dan kesadaran; dan ia hidup Pemimpin Kebaktian :
bebas, tidak melekat pada apapun juga di dunia ini. Handa mayaÿ Uddisanàdhiññhàna gàthàyo
bhaõàma se.
Demikianlah ia berdiam dalam Perenungan terhadap
Marilah kita memanjatkan doa pelimpahan jasa.
Kesadaran.
Bersama-sama :
Perenungan Terhadap Bentuk-Bentuk Pikiran Iminà pu¤¤àkammena Upajjhàyà guõuttarà
âcariyåpakàrà cà
Bagaimanakah seorang siswa berdiam dalam Màtàpità ca ¤àtakà.
Perenungan terhadap Bentuk-bentuk Pikiran? Di sinilah
Suriyo candimà ràjà
seorang siswa berdiam dalam Perenungan terhadap
Guõavantà naràpi ca
Bentuk-bentuk Pikiran sendiri atau terhadap Bentuk-
bentuk Pikiran orang lain, atau terhadap keduanya. Ia Brahmamàrà ca indà ca Lokapàlà ca devatà.
mengamat-amati bagaimana munculya Bentuk-bentuk Yamo mittà manussà caMajjhattà verikàpi ca
Pikiran, bagaimana lenyapnya Bentuk-bentuk Pikiran, Sabbe sattà sukhã hontu
ia mengamat-amati muncul lenyapnya Bentuk-bentuk Pu¤¤àni pakatàni me.
Pikiran. “Ada Bentuk-bentuk Pikiran”. Inilah perhatian Sukha¤ca tividhaÿ dentu Khippaÿ pàpetha vo
terang, cukup untuk pengertian dan kesadaran; dan ia mataÿ.
hidup bebas, tidak melekat pada apapun juga di dunia
ini. Demikianlah ia berdiam dalam Perenungan Iminà pu¤¤àkammena Iminà uddisena ca
terhadap Bentuk-bentuk Pikiran.
Puja Pagi 15

Khippàhaÿ sulabhe ceva Dengan Kebajikan dari perbuatanku dan melalui


Taõhupàdànachedanaÿ. pelimpahan jasa ini, semoga demikian pula aku akan
Ye santàne hinà dhammà Yàva segera mencapai pemutusan kemelekatan nafsu
Nibbànato mamaÿ keinginan (tanha).
Nassantu sabbadàyeva Yatha
jàto bhave bhave. Apapun kelemahan yang terdapat dalam diriku saat ini
Ujucittaÿ sati pa¤¤à Sallekho vãriyamhinà sampai aku mencapai Nibbàna, semoga semuanya
Màrà labhantu nokàsaÿ Kàtu¤ca vãriyesu me. lenyap. Di mana pun aku dilahirkan, kehidupan demi
Buddhàdipavaro nàtho kehidupan.
Dhammo nàtho
varuttamo Semoga akan selalu ada pikiran yang lurus, kesadaran
Nàtho paccekabuddho ca Sangho dan kebijaksanaan, kesederhanaan dan semangat.
nàthottaro mamaÿ. Semoga Mara tidak memperoleh kesempatan untuk
Tesottamànubhàvena Màrokasaÿ labhantu melemahkan upayaku itu.
mà.
Sang Buddha adalah perlindungan yang paling Mulia,
PELIMPAHAN JASA Dhamma adalah perlindungan yang Utama, Pacceka
Buddha adalah Pelindung, dan Saïgha adalah
Dengan Kebajikan yang telah kuperbuat, semoga Para perlindungan yang Tertinggi. Dengan kekuatan Para
Guru dari kebijaksanaan yang tinggi, Para Guru, Orang Mulia ini, semoga tidak ada kesempatan bagi Mara
Tua, dan sanak Saudara (orang-orang yang aku cintai) untuk mendekatiku.
yang penolong.

Raja Matahari, Ratu Bulan, Pemerintah, dan Orang-


orang Yang Bajik, Makhluk-makhluk Utama (Brahma),
Makhluk-makhluk Yang Jahat (Mara), Raja Para Dewa
(Indra), Para Dewa penjaga Dunia, dan Makhluk-
makhluk Suci, Raja Kematian (Yama), dan Orang-orang
Yang bersahabat, Yang netral, maupun Yang
bermusuhan.
Semoga semua Makhluk berbahagia! Semoga
kebajikan yang aku perbuat membawa kebahagiaan
bagi semua makhluk dalam tiga lipat kebahagiaan
(saat ini, masa mendatang, dan Nibbàna). Semoga hal
ini akan cepat mendorong semua Makhluk ke
keabadian (Nibbàna).

Anda mungkin juga menyukai