Anda di halaman 1dari 3

Tak ada kejahatan bagaimanapun besarnya yang

Keagungan dapat mempengaruhi mereka yang bermeditasi


pada Gita; bagaikan daun teratai yang tak
Bhagavad Gītā terbasahi oleh air.
4-5
gītāyāh pustakam̒ yatra
yatra pātahaḥ pravartate,
tatra sarvāṇi tīrthāni
prayāgādini tatra vai

atha s̒rīgītāmāhātmyam sarve devās̒ca ṛ̣ṣayo


yoginaḥ pannagās̒ca ye,
Om S̒rī Gaṇesāya namaḥ gopāla gopikā vāpi
nāradoddhavap̄arṣadaiḥ.
Sembah Sujud Kepada Úri Ganeúa
Dimana terdapat buku Bhagavadgita, dimana
oṁ S̒ri rādhāramanāya namaḥ. niat untuk mempelajari timbul, sesungguhnya
“ Sembah Sujud kepada S̒rī Rādhāramaṇa” disana muncul segala tempat suci seperti
Prayaga dan yang lainnya.

1 Disana juga ada para Deva, para Rsi, Yogi dan


dharo’wāca para Pannaya, demikian juga pada Gopala dan
bhagavān prames̒āna Gopika, dengan Narada, Uddhava serta seluruh
bhaktir avyabhicāriṇī teman-teman bermain mereka.
prārabdhaṁ bhujyamānasya
kathaṁ bhavati he prabho
6
Dhara (Ibu bumi) Bertanya : sahāyo jāyate s̒ighraṁ
Wahai Bhagavan, penguasa tertinggi, yatra gītā pravartate,
bagaimanakah seseorang yang dicengkeram yatra gītāvicaras̒ca
opeh Prarabdha karmanya dapat mencapai pathanaṁ pathanaṁ s̒rutam
pengabdian yang tak tergoyahkan?
tatrāhaṁ nis̒citaṁ pṛthvi
nivasāmi sadaiva hi
2
s̒rī wiṣṇur uwāca Dimanapun Bhagavadgita dibaca, dengan segera
prārabdham bhujyamāno ia akan membantu. Dimanapun Gita
higitābhyāsarataḥ sadā, dibicarakan, diucapkan, diajarkan ataupun
sa muktaḥ sa sukhī loke didengarkan, wahai bumi, disana keragu-raguan
karmaṇā nopalipyate diatasi karena Aku sendiri bersemayam disana
terus menerus
Sri Visnu bersabda :
Bila seseorang taad melaksanakan ajaran Gita
secara konstan, walaupun ia ditahan oleh
7
Prarabdha karma, namun ia berkeadaan Mukta, gītās̒raye ‘haṁ tiṣthāmi
bahagia didunia ini juga. Ia tak akan ternoda gitā me cottamam̄ gṛham,
oleh karma baru. gītājñānam upāṡritya
trīnlokānpalāyāmyaham

3 Dalam perlindungan Bhagavadgita Aku berdiam;


mahāpāpādipāpāni karena Gita merupakan tempat kediaman-Ku
gitādhyānam̄ karoti cet, yang utama. Dan dengan bergantung pada
kvacit spars̒am̒ na kurvanti kebijaksanaan Gita, Aku memelihara ketiga
nalīnīdalam am̒buvat. dunia ini.
8-9 Dengan pengucapan sepertiganya, ia
memperoleh ganjaran yang sama dengan mandi
gitā me paramā vidyā
disungai Ganga. Dengan mengulang seperenam
brahmarūpā na saṁs̒ayaḥ,
bagian ia memperoleh hasil dari upacara korban
ardhamātrākṣarā nityā
soma.
svānirvācyapadātmikā

cidānandena kṛṣṇena 13
proktā svamukhato ‘rjunam ekādhyāyaṁ tu yo
vedatrayī parānandā nityaṁ paṭhate bhaktisaṁyutaḥ,
tattvārtha jñāna saṁyutā. rudra lokamavāpnoti
guṇo bhūtvā vasecciram
Bhagavadgita adalah pengetahuan Tertinggi-Ku,
yang secara pasti tak terpisahkan dari Brahman, Ia yang membaca dengan penuh pengabdian,
sehingga pengetahuan ini adalah mutlak, Abadi, walaupun hanya satu bab saja sehari, mencapai
kekal, dan merupakan Keadaan-Ku yang tak Rudraloka, dan tinggal disana dalam jangka
terungkapkan. Pengetahuan yang terdiri dari waktu lama, setelah menjadi satu dengan
ketiga Veda, yang merupakan kebahagiaan mereka yang melayani Siva.
utama dan mengandung realisasi sang Diri yang
sejati, yang dinyatakan sendiri oleh Yang Mulia 14
Sri Krsna, yang mahamengetahui, melalui bibir-
adhyāyam̄ s̒lokapādaṁ vā
Nya sendiri kepada Arjuna.
nityam yaḥ pathate naraḥ,
sa yāti naratāṁ yāvan
10 manvantaraṁ vasundhare
yo ‘stādas̒a japonityaṁ
naro nis̒calamānasaḥ, Orang yang setiap hari membaca seperempat
Jñānasiddhiṁ sa labhate bab, atau sebuah sloka, wahai Bumi, mencapai
tato yāti paraṁ padam. kelahiran manusia selama jangka waktu seorang
Manu.
Orang yang mengucapkan dengan pikiran
mantap delapanbelas bab sehari, mencapai 15-16
kesempurnaan pengetahuan sehingga mencapai
gitāyāh s̒lokadas̒akaṁ
wilayah tertinggi.
sapta pan̄ca catuṣṭayam,
dvau trīnekaṁ tadardhaṁ
11 vā s̒lokānāṁ yaḥ paṭhennaraḥ
pāṭhe samagre ‘sampūrne
tato ‘rdham̄ pāṭhamācaret. candralokamāvapnoti
tadā godānajaṁ punyaṁ varṣānamayutaṁ dhruvam,
labhate nātra saṁs̒ayaḥ. gitāpāṭhasamāyukto
mṛto mānuṣatām vrajet.
Bila keseluruhaan tak dapat diucapkan,
separuhnya juga dapat dibaca; dan mereka yang Orang yang mengucapkan sepuluh, tujuh, lima,
melakukan hal ini akan memperoleh ganjaran empat, tiga atau dua sloka, atau bahkan satu
yang sama dengan sedekah seekor sapi. Hal ini atau setengah sloka dari Gita, secara pasti akan
tak perlu diragukan lagi. tinggal di Candraloka selama 10.000 tahun.

12 Ia yang menanggalkan badannya sementara


sedang mengucapkan Gita, mencapai dunia
tribhāgaṁ pathamānastu
manusia
gaṅgāsnānaphalaṁ labhet,
ṣaḍam̒ s̒aṁ japamānastu
somayāgaphalaṁ labhet
17 Ia yang setelah menyelesaikan membaca Gita,
tidak membaca Mahatmya seperti yang
gitābhyāsaṁ punaḥ krtvạ
dinyatakan disini, pembacaannya sia-sia dan
labhate muktimuttamām,
semua usahanya sia-sia
gītetyuccārasaṁyukto
mriyamāno gatiṁ labhet.
22
Disamping itu, dengan melaksanakan ajaran etanmāhātmyasaṁyuktaṁ
Gita, ia mencapai Mukti Tertinggi. Orang gītābhyāsaṁ karoti yaḥ,
meninggal ketika sedang mengucapkan kata sa tatphalamavāpnoti
Gita akan mencapai tujuan. durlabhām gatimāpnuyāt.

18 Ia yang mempelajari Gita yang disertai dengan


wejangan Mahatmya-nya, mendapatkan hasil
gitārtha s̒ravanā ‘sakto
seperti yang dinyatakan disini dan mencapai
mahāpāpayuto ‘pi vā,
tujuan yang sulit dicapai pada umumnya
vaikunthaṁ samavāpnoti
viṣṇunā saha modate
23
Orang yang senang mendengar makna dari Gita, sūta uwāca
walaupun ia telah melakukan dosa yang māhātmyametad gītāyā
mengerikan, mencapai surga dan tinggal dalam mayā proktaṁ sanātanam,
kegembiraan dengan Visnu. gītānte ca paṭhedyastu
yaduktaṁ tatphalaṁ labhet.
19
Sūta Berkata :
gitārthaṁ dhyāyate nityaṁ
Ia yang akan membaca keagungan Gītā yang
krtvā karmāni bhūris̒aḥ,
abadi, yang Aku nyatakan ini, setelah selesai
Jīvanmuktaḥ sa vijñeyo
membaca Gita itu sendiri akan memperoleh
dehānte paramaṁ padam.
hasil yang diuraikan disini.
Ia yang secara konstan bermeditasi pada makna
iti s̒rīwārāhapurāṇe
dari Gita, walaupun ia melakukan Karma secara
s̒rīgītāmāhātmyaṁ saṁpūrṇam.
terus menerus, ia dianggap sebagai Jivanmukta;
dan setelah penghancuran badan mencapai
Demikianlah berakhir wejangan yang dinyatakan
wilayah pengetahuan tertinggi.
sebagai keagungan Bhagavadgītā, dalam kitab
Wārāha Purāṇa.
20
gitāmās̒ritya bahavo
bhūbhujo janakādayaḥ,
nirdhūtakalmaṣā loke
gītā yātāḥ paraṁ padam.

Dengan bantuan Gita ini, banyak para raja


seperti Janaka menjadi bebas dari ketidak
murniannya dan mencapai tujuan tertinggi
demikianlah ia disanjung.

21
gītāyāḥ paṭhanam krtvā
māhātmyam naiva yaḥ pathet,
vṛthā pāṭho bhavettasya
s̒rama eva hyudāhrtaḥ

Anda mungkin juga menyukai