Anda di halaman 1dari 3

AHASA INDONESIA

Nama: Karina Raissa Annura


Kelas: 9.1
Absen: 10

Tugas Cerpen
Pagi ini gerimis, sepertinya seharian ini matahari tidak akan menampakan diri. Aku menghela
nafas berat dan sedikit mengoceh “hujan seperti ini lebih baik tidur dari pada pergi kesekolah”
kataku. Bagaimana tidak? Semua orang di pagi yang dingin pasti mengharapkan seperti itu
bukan?

Walaupun tadi aku sempat mengoceh dan sedikit malas, aku tetap pergi untuk belajar disekolah
bersama temen temen ku. Kalau saja aku tidak pergi memilih tidur, mungkin aku tidak akan
diberi uang saku oleh kakak aku. Ya kaka aku, dia yang menyekolahkan aku, jadi tentu saja aku
harus patuh padanya. Oh ya, dia orang yang sangat baik.

Aku duduk dibangku smp kelas 1. Setibanya aku disekolahku, seperti biasa aku dengan siswa
siswa lain menjalankan aktivitas disekolah seperti biasanya. Mulai dari apel, belajar, bermain
bersama teman teman, dan pulang dan biasanya setiap guru itu memberikan tugas atau pr yang
lumayan menumpuk.

Sepulang sekolah ditengah hari yang masih gerimis. Aku menaro tas sekolah ku dan sepatu ku
ditempat biasanya, lalu aku makn siang serta ga lupa aku menjalankan kewajiban aku. Aku
mengabaikan tugas tugas ku dan dengan cepat aku mengambil hp di laci.

Tiga jam berlalu dan aku masih asik bermain dengan hp ku ini. Tanpa aku sadari aku
melewatkan banyak hal byang harusnya aku lakukan. Aku selalu saja asik menonton drama
korea yang sudah aku list di notes hp ku. Bukan saja pelajaran yang ku catat, aku malah
mencatat hal hal yang tidak bermanfaat.

Tak lama setelah itu setiap pagi aku melewatkan sarapan ku karena aku selalu bangun
terlambat. Aku selalu terburu buru pergi kesekolah untuk mengerjakan tugas tugasku yang
seharusnya aku kerjakan dari jauh jauh hari sebelum hari deadline.

Kemalaskan itu tidak berlanjut lama. Ketika aku mendapatkan kabar kalau kaka ku
diberhentikan dari tempat kerjanya. “kamu kayanya engga lanjut sekolah sampai SMA deh,
kakak Cuma sanggup bayar kamu sampai lulus smp.” Kata kaka ku. Aku sangat kaget sampai aku
tidak bisa nangis. Hampir setiap aku sedang sendiri aku tak berhenti memikirkan bagaimana aku
bisa sekolah.

Jujur aku sangat menyesal selama satu tahun sekolah aku tidak mendapatkan apapun. Tidak
memanfaatkan waktu dengan baik. Bermalas malsan, sangat angat tdak produktif dan tidak
memperpedulikan apapun. Aku mengomeli diri ku sendri “kenapa engga dari dulu sih aku
menikmati masa masa sekolahku?kenapa aku seperti ini?” kata ku dengan menangis.

Ketika aku udah lelah menyesali itu, aku bertekad untuk membuka lembaran baru dan
memperbaiki diri.aku selalu menjalankan kewajibanku lalu aku membuat jadwal ku sendiri agar
aku menjadi lebih produktif. Aku banyak melakukan hal positif dari pada biasanya dan mulai
menabung untuk biaya SMA nanti. Aku pikir mungkin dua tahun menabung cukup untuk
membantu meringankan kaka ku dan akan sedikit membantu biaya SMA nanti.

Aku ga pernah berhenti untuk berdoa agar aku diberikan kemudahan dalam urusan ku didunia
maupun diakhirat nanti. Aku selalu bangun ditengah malam untuk mencurahkan dan berkeluh
kesah kepada sang maha pencipta. Aku meminta dimudahkan rezeki ku agar aku dapat
memenuhi segala keinginanku salah satunya sekolah tinggi dan meraih cita cita ku.

Aku selalu berdoa ditengah malam karena kaka ku selalu bilang “coba bayangkan ketika k2amu
sedag mengalami kesulitan dan kamu menangis sambil bersujud. Kamu bercerita ke tanah lalu
ke langit yang mendengarkan dan tahun yang mengabulkan? Hebat kan?” kata kaka ku seperti
itu.

Kaka ku duduk diteras dengan tangan yang sedang memijit pelipisnya. Pikirannya tengah kacau.
Mungkin kaka sedang memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa pergi kesekolah dengan
uang jajan. Karena besok itu adalah hari senin. Jadi ia pasti sangat kebingungan.

Aku berjalan pelan dan menghampirinya. “kakak besok ngga usah kasih aku uang jajan” ucap ku
berhasil membuyarkan lamunannya. “loh kenapa?” jawab kaka ku. “aku besok akan mulai
berpuasa senin kamis, jadi ngga butuh uang jajan” kaka ku menatap ku dengan sedih. La
menghela nafas lalu tersenyum manis. Tangan kaka ku mengusap-usao kepalaku lembut, aku
senang diperlakukan seperti ini. “semangat ya besok puasanya, sekarang cepet bobo biar
sahurnya ngga susah bangun.” Kata kaka. Aku mengangguk setuju lalu “soalnya kamu kalo bobo
kaya kebo sih susah bangun” ia menatapku jenaka. Aku mendengus kesal.

Aku manjalani hari hari ku dengan produktif, aku bergabung denganstudytwit agar aku seakin
berambisi. Aku jadi mempunyai banyak teman dari berbagai kota dan provinsi. Kita saling
bertukar cerita, cerita berbagi ilmu, dan belajar via virtual. Kadang kadang aku mandapatkan
informasi webinar gratis dan mengikutinya, lalu mengikuti lomba lomba kecil di instagram.

Sebenernya banyak hal positive di media sosial kalau kita memilih untuk mencari berbagai hal
yang positive. Terus menerus aku berdoa, melakukan hal hal kecil yang bermanfaat sampai
disuatu hari kaka ku berkata “nanti pas kamu SMA, kamu harus tambah rajin ya. Kaka ngga mau
kalau kamu salah ngambil langkah. Kaka pengen kamu bisa banggain keluarga” kata kaka ku.
Lalu dia meninggalkan ku yang masih menatapnya cengo.

Yaa, aku lanjut SMA. Sang pencipta mendengarkan doa doa ku. Usaha ku tidak mengkhianatiku.
Aku terlalu bahagia sampai tidak bisa tertawa. Bener ya kalau kita bersungguh sungguh pasti
akan berhasil. Teman teman menurutku sekolah itu sebuah keberhasilanyang ngga semua
orang bisa mendapatkannya. Beruntunglah kita yang masih bisa sekolah dengan nyaman tanpa
terbebani apa pun. Ketika aku sedang lelah dalam menyelesaikan sesuatu aku selalu ingat
empat alasan untuk tidak pernah menyerah, pertama, aku bahkan belom mencobanya, kedua,
kesuksesan tidak sejauh yang ku kira, ketiga, aku tidak akan menyesal jika berjuang sampai
akhir, keempat selama kita masih hidup, segalanya masih mungkin terjadi.

Anda mungkin juga menyukai