Anda di halaman 1dari 2

TEMA SUKA CITA ANAK INDONESIA BELAJAR SEPANJANG HAYAT

PERJUANGAN HIDUPKU DALAM MENUNTUT ILMU

Perkenalkan namaku Nurudin. Aku anak pertama dari lima bersaudara. Aku lahir dari
keluarga yang sangat sederhana. Walaupun demikian, aku memiliki motivasi yang sangat besar
dalam hal pendidikan. Perjuangan hidupku penuh dengan tantangan. Namun hal tersebut tak
sedikitpun mematahkan semangatku.

Kepahitan itu kian membuat keluargaku terpukul, setelah ayahku pergi meninggalkan
kami semua. Tentu semua tanggung jawab dibebankan kepada ibu. Mengingat usia kami yang
masih kecil dan masih membutuhkan kasih sayang.

Kini aku sudah berumur 11 tahun, dan sudah duduk di bangku kelas V SD. Melihat
kehidupan keluarga yang kian memburuk membuatku semakin giat untuk menuntut ilmu. Demi
satu tujuan yaitu ingin membahagiakan ibuku.

Waktu terus bergulir, dan kini aku sudah naik ke kelas VI SD. Tentu biaya kian tahun
makin bertambah. Ibukupun semakin kesulitan untuk membiayaiku. Bahakan ibuku sempat
memnginginkan agar aku berhenti sekolah.

Ibuku mengatakan “Nak, maafkan ketidaksanggupan ibu dalam mengurus kamu, ibu
rasa perjuanganmu untuk menimba ilmu cukup sampai disini, ibu tidak memiliki apa-apa
sekarang. Maafkan ibu nak”. Mendengar hal tersebut, membuatku terdiam sejenak. Terlintas di
pikiranku, akankah semua ini akan berakhir?

Namun kecemasakankupun pupus, karena aku dibawa keluar kota oleh tante Nafisah
untuk dibiayai semua kebutuhanku, termasuk biaya pendidikan. Hari yang kunantikan telah
tiba. Aku mulai masuk sekolah di hari pertamaku di sekolah yang baru. Rasa gembirapun
terpancar dari wajahku, mengingat aku dapat melanjutkan sekolahku.

Lonceng sekolah berbunyi, menandakan waktu pelajaran telah usai. Akupun berkemas
dan bergegas meninggalkan ruangan untuk segera pulang bersama teman baruku. Namun
sesampai di rumah aku langsung disuguhkan dengan sebuah baskom kecil yang berisi kue lemet
oleh tanteku. Akupun segera berganti baju, sholat, makan dan segera bergegas untuk berjualan.
Langkah demi langkah aku menatihkan kakiku, bertehdukan matahari yang cukup terik. Badan
bercucuran keringat dan akupun mulai bersuara dengan lantang.

“ Bu, kue.. kue.. kue.. kue bu..”

Haripun semakin sore, semua kue habis terjual. Dengan hati yang amat senang, aku
bergegas untuk pulang. Kemudian memberikan semua uang hasil jualanku hari ini kepada
tanteku. Itulah kegiatanku sehari- hari setelah pulang sekolah.

Waktu bergulir dengan cepat. Sekarang aku sudah lulus sekolah dasar dan melanjutkan
pendidikan ke SMP. Aku semakin giat belajar, agar dapat naik kelas dengan hasil yang
memuaskan. Sampai akhirnya aku lulus dan mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.
Setelah lulus SMP, aku ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA. Namun harapan
itu hampir sirna. Tanteku tidak dapat membiayai pendidikanku lagi karena suaminya mengalami
kecelakaan kerja sehingga membutuhkan biaya pengobatan yang sangat banyak.

Cobaan yang amat berat kini kembali membelitku. Namun aku harus menerima dengan
hati yang lapang. Akupun kembali ke kampung halamanku. Sesampai di kampung halaman, aku
mulai mencari pekerjaan apapun itu agar aku tetap dapat melanjutkan sekolahku. Sebab aku
memiliki impian yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Akhirnya dengan semangat dan
kerja kerasku aku dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA sambil bekerja menanam
sayur- sayuran. Demikian kisah hidupku, semoga bias menjadi inspirasi untuk teman- teman
semua.

Anda mungkin juga menyukai