Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rian Djatmoko

NIM : 250211105808
Prodi : PGSD (A)

Setelah mengamati video tersebut, silakan menjawab pertanyaan berikut ini:


LK Individu 25
Dari pengamatan tentang kondisi daerah tersebut:
1. Pernahkah Anda mengalami hal yang serupa? Bila ya, apa saja hal yang sama dan
berbeda yang Anda temui?
Jawaban :
Saya tidak pernah mengalami hal serupa, Alhamdulillah saya lahir dan besar di
pulau jawa, yang notabenenya pusat dari perkembangan Indonesia. Seluruh
Fasilitas baik itu Kesehatan maupun Pendidikan sangat mudah didapatkan dan
sangat-sangat memadahi.
2. Apa yang Anda pikirkan dan rasakan tentang kondisi pendidikan tersebut?
Jawaban :
Miris, Sedih, dan Ingin membantu, karena saya lihat pada video tersbut di upload
ke Kanal Youtube pada tahun 2017 dimana kita ketahui pada tahun tersbut
Pendidikan di Indonesia Sudah bisa dikatakan tidak tertinggal lagi namun
sayangnya memang pemerataan Pendidikan yang masih sangat jauh dari kata baik
karena pada video tersebut berlokasi di daerah Indonesia Timur lebih tepatnya di
kabupatan Asmat Provinsi Papua yang notabenenya jauh dari pusat pemerintahan
Negara ini. Sehingga patutlah kita nilai bahwa pemerataan Pendidikan pada saat
itu masih sangatlah buruk.
3. Apa yang Anda pikirkan tentang pendidikan di masa itu?
Jawaban :
Pemerataan Pendidikan pada saat itu sangatlah buruk, karena beberapa aspek yang
memang membuat haltersebut terjadi, Namun dari seluruh aspek tersebut
penyebab utamanya adalah lokasi geografis Indonesia yang sangat beragam dan
dipisahkan oleh Lautan sehingga menyebabkan pemerataan Pendidikan tersbut
masih sangat buruk.
Selanjutnya, silakan jawab pertanyaan reflektif berikut ini:
1. Bila Anda mendapatkan tugas mengajar bagaimana Anda memperhatikan Isu-isu
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial,
budaya, ekonomi dan politik?
Jawaban :
Dalam memperhatikan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di
sekolah dari berbagai perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, ada beberapa
langkah yang dapat diambil:

1. Analisis Konteks Lokal


Memahami kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik di lingkungan sekitar
sekolah sangat penting. Ini melibatkan mempelajari demografi siswa, kondisi
sosio-ekonomi keluarga mereka, budaya lokal, serta faktor-faktor politik yang
mungkin memengaruhi pendidikan.

2. Pengamatan dan Analisis


Melakukan pengamatan langsung di sekolah untuk mengidentifikasi isu-isu
yang mungkin muncul dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Ini
bisa meliputi ketidaksetaraan dalam akses pendidikan, stereotip budaya yang
mempengaruhi pembelajaran, masalah keuangan yang membatasi sumber daya,
atau campur tangan politik dalam kebijakan pendidikan.

3. Studi Literatur
Membaca penelitian, artikel, dan laporan terkait untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu tertentu yang mempengaruhi
penyelenggaraan pendidikan. Ini dapat membantu dalam mengidentifikasi tren,
tantangan, dan solusi yang telah diusulkan atau diimplementasikan di tempat
lain.

4. Berinteraksi dengan Pihak Terkait


Berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk siswa, guru,
orang tua, staf sekolah, serta pemimpin lokal dan pejabat kebijakan pendidikan.
Mendengarkan pandangan mereka tentang isu-isu yang dihadapi sekolah dari
berbagai perspektif dapat memberikan wawasan yang berharga.
5. Penyusunan Solusi Berbasis Masyarakat
Membangun solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks masyarakat
setempat. Ini bisa melibatkan pendekatan kolaboratif antara sekolah, keluarga,
dan komunitas untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.

6. Advokasi dan Penguatan Kebijakan


Melalui pengumpulan data dan analisis, menyuarakan isu-isu tersebut kepada
para pembuat kebijakan untuk memperjuangkan perubahan kebijakan yang
lebih baik. Ini juga melibatkan penguatan kapasitas masyarakat untuk
memahami hak-hak mereka dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

7. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan


Penting untuk terus memantau dan mengevaluasi efektivitas solusi yang
diterapkan serta dampaknya terhadap isu-isu yang diidentifikasi. Hal ini
memungkinkan untuk menyesuaikan strategi jika diperlukan dan memastikan
bahwa upaya yang dilakukan memberikan hasil yang diinginkan.
Dengan memperhatikan isu-isu pendidikan dari berbagai perspektif ini, kita
dapat mengembangkan pendekatan yang lebih holistik dan inklusif dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

2. Siapkah Anda mengajar dengan memperhatikan Isu-isu penyelenggaraan


pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi
dan politik? Apa alasannya?.
Jawaban :
Ya, saya siap mengajar dengan memperhatikan isu-isu penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya,
ekonomi, dan politik. Alasannya adalah sebagai berikut:

1. Pentingnya Memahami Konteks Sosial dan Budaya


Siswa berasal dari latar belakang yang beragam, dan pemahaman tentang
konteks sosial dan budaya mereka memungkinkan saya untuk merancang
pembelajaran yang relevan dan inklusif. Dengan memperhatikan faktor-faktor
sosial dan budaya, saya dapat memastikan bahwa materi pembelajaran
dipresentasikan dengan cara yang mempertimbangkan keberagaman siswa.

2. Keterbatasan Ekonomi dan Akses Penddikan


Memperhatikan isu ekonomi memungkinkan saya untuk menyadari tantangan
yang dihadapi siswa yang kurang mampu secara finansial. Saya dapat mencari
cara untuk memfasilitasi akses mereka ke sumber daya pendidikan, seperti
beasiswa, bantuan belajar, atau program bantuan lainnya.

3. Dampak Politik terhadap Kebijakan Pendidikan


Perubahan dalam kebijakan pendidikan dapat memiliki dampak signifikan
pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dengan memperhatikan isu
politik yang relevan, saya dapat mengikuti perkembangan terkini dalam
kebijakan pendidikan dan menyesuaikan praktik pengajaran saya sesuai
dengan perubahan tersebut.

4. Mendukung Keterlibatan Komunitas


Dengan memperhatikan isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik, saya
dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan komunitas lokal. Ini
memungkinkan saya untuk melibatkan orang tua, pemimpin komunitas, dan
pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung pendidikan anak-anak.

5. Menjadi Guru yang Responsif dan Fleksibel


Dengan memperhatikan isu-isu tersebut, saya dapat menjadi guru yang lebih
responsif dan fleksibel terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi
siswa. Ini membantu saya merancang pengalaman pembelajaran yang lebih
relevan dan bermakna bagi setiap siswa di kelas saya.

Dengan memperhatikan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran


di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, saya dapat
menjadi guru yang lebih efektif dalam membantu semua siswa meraih potensi
maksimal mereka.

Anda mungkin juga menyukai