Anda di halaman 1dari 6

TOPIK 6 RUANG KOLABORASI

PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA

KELOMPOK 1 : 1. Leres Putra Pamungkas (260211105069)

2. Malikah Nurul Azizah (250211105684)


3. Nurma Okta Fiana (250211105735)
4. Rian Djatmoko (250211105808)

5. Rizki Putri Rahayu (250211105794)

6. Yoga Dwi Ardian (250211105792)

1. Apa pandangan masing-masing anggota kelompok tentang Isu-isu


penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial,
budaya, ekonomi dan politik yang mempengaruhi proses pendidikan serta
pembelajaran?

• Menurut Leres Putra Pamungkas :

Pandangan saya tentang Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran


di sekolah sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Secara sosial, ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan masih menjadi masalah,
terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu. Dari segi budaya,
pentingnya menghargai keberagaman dan merangkul pendekatan pembelajaran
yang inklusif menjadi sorotan. Di sisi ekonomi, keterbatasan sumber daya sering
kali menjadi hambatan untuk menyediakan fasilitas dan peluang pendidikan yang
merata.

• Menurut Malikah Nurul Azizah :

Pandangan saya tentang isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di


sekolah sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik yang
mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran. Dari segi sosial contohnya
banyak isu bahwa wanita tidak perlu menuntut ilmu terlalu tinggi karena
nantinya akan tetap menjadi seorang ibu rumah tangga. Dalam segi budaya
Contohnya perbedaan kultur antara masyarakat desa dan kota dimana masyarakat
desa biasanya memilih untuk menikah muda ketimbang masyarakat kota yang
mementingkan memiliki Pendidikan tinggi. dari segi ekonomi dan politik
kurangnya pemerataan pada dunia pendidikan mengakibatkan peserta didik
kesulitan untuk datang ke sekolah.

• Menurut Nurma Okta Fiana :

Pandangan saya tentang Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di


sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik yang mempengaruhi
proses pendidikan Serta pembelajaran yaitu proses pembelqjaran saat ini di
Indonesia bahwa pendidikan masih kurang merata hal ini terlihat jelas pada
perbedaan pendidikan di kota dan desa hingga daerah-daerah terpencil yangmana
pendidikan di kota dan di daerah yang maju pendidikan lebih maju sedangkan di
desa dan daerah terpencil masih jauh tertinggal. Hal ini juga akhirnya pendidikan di
Indonesia ini sangat terpengaruhi oleh sosial, budaya, ekonomi dan poliitik.
Pendidikan juga lebih mengarah ke Internasional sedangkan nilai
nasionalismenyamilai luntur.

• Menurut Rian Djatmoko :

Pandangan saya tentang isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di


sekolah perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi proses
pendidikan serta pembelajaran. Pertama dalam perspektif sosial seperti masalah
pada lingkungan sosial yang kurang mendukung seperti kurangnya motivasi dalam
belajar. Lingkungan sosial yang baik akan mempengaruhi proses pembelajaran.
Kedua dalam perspektif budaya seperti perbedaan suku, agama dan ras. Ketiga
dalam perspektif ekonomi yang sangat berpengaruh yaitu keadaan ekonomi yang
rendah menyebabkan putus sekolah karena terkendala finansial. Dan terakhir dalam
perspektif politik seperti kurang meratanya pendidikan di Indonesia dan perlu
perhatian dari pemerintah khususnya daerah yang tertinggal.

• Menurut Rizki Putri Rahayu :

Pandangan saya tentang pelaksanaan pendidikan saat ini pada proses pendidikan dan
pembelajarannya masih berfokus pada kurikulum atau kebiasaan-kebiasaan yang
sebelumnya sudah dijalankan, peserta didik juga lebih tertarik dengan banyaknya
budaya-budaya asing yang masuk di Indonesia, sehingga dalam proses
pembelajarannya, peserta didik lebih memilih menggambar atau menggunakan
bahasa dan budaya negara lain, sopan santun peserta didik saat ini juga mulai
meluntur.

• Menurut Yoga Dwi

Pandangan saya tentang Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di


sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik yang mempengaruhi
proses pendidikan Serta pembelajaran perlu disikapi dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dalam beberapa segi. Pada segi sosial: Adanya masalah linkungan social
yang kurang mendukung akan mengurangi motivasi anak dalam belaja. Budaya :
adanya aksi bullying karena konflik antar beda suku, agama dan ras. Ekonomi :
keterbatasan ekonomi akan berdampak pada anak putus sekolah, terkadang terjadi
eksploitasi anak untuk bekerja dalam pemenuhan hidup. Politik: kurangna perhatian
dan pemertaan pendidikan sehingga di wilayah tertentu masih kurang dalam hal
pendidikan, baik dalam sarana dan prasarana, akses jaan hingga Kurangnya tenaga
pendidik.

2. Apa pandangan masing-masing anggota kelompok tentang kesiapannya


mengajar dengan memperhatikan Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik
pada peserta didik?

• Menurut Leres Putra Pamungkas :

Pandangan saya tentang persiapan mengajar yaitu penting bagi saya calon guru
profesional untuk memahami dan mengakomodasi isu-isu penyelenggaraan
pendidikan dari berbagai perspektif. Sosial dan budaya menjadi fokus utama,
dengan mengakui keberagaman latar belakang peserta didik untuk menciptakan
lingkungan yang nyaman untuk belajar. Saya juga mempertimbangkan aspek
ekonomi dengan merancang strategi pembelajaran yang dapat diakses oleh semua
siswa, tanpa memndang latar belakang ekonomi mereka

• Menurut Malikah Nurul Azizah :

Pandangan saya tentang kesiapan mengajar yaitu, sebagai calon seorang guru saya
harus siap mengajar dengan memperhatikan Isu-isu penyelenggaraan pendidikan
dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif Sosial, budaya, ekonomi dan politik
pada peserta didik. Saya berharap sebagai calon seorang guru dapat mengatasi dan
memperbaiki permasalahan yang akan dihadapi terkait isu-isu yang ada di dunia
pendidikan. Sehingga dapat memberikan pembelajaran yang efektif dan berkualitas.

• Menurut Nurma Okta Fiana :

Pandangan saya selaku sebagai seorang guru di era ini, maka akrtinya saya perlu
menyesuaikan diri dnegan segala situasi dan kondisi yang ada, namun disinilah
tantangannya, dengan gempuran isu dan problematika ditenga-tengah pendidikan
saat ini, khusunya isu pendidikan dari berbagai perpektif, guru diharapkan mampu
menjadi agen perubahan dalam memberikan pendidikan yang optimal bagi peserta
didik. Mengetahui problematika dan tantangan yang akan dihadapi, guru yang
profesional sudah selayaknya siap dan mampu dengan segala konsekuensi yang
akan dihadapi suatu saat nanti ketika dihadapkan pada realita yang ada.

• Menurut Rian Djatmoko :

Pandangan saya tentang kesiapannya mengajar dengan memperhatikan Isu-isu


penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial,
budaya, ekonomi dan politik pada peserta didik yaitu menjadi seorang guru yang
profesional haruslah siap untuk mengajar peserta didiknya dan harus
memperhatikan mengenai latar belakang peserta didik untuk disesuaikan dengan
model pembelajaran yang kan diterapkan di kelas sehingga tujuan pembelajaranpun
akan tercapai.

• Menurut Rizki Putri Rahayu :

Pandangan saya tentang kesispan saya dalam isu-isu penyelenggaraan pendidikan


dan Pembelajaran di sekolah, sebagai pendidik saya harus siap terjun ke lapang
untuk mengajar dan mendidik dengan mempertimbangkan isu-isu yang sering
terjadi di lapangan. Harapannya kita sebagai guru menjadi lebih baik dalam
mengatasi berbagai permasalahan yang ada di lapangan, sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar

• Menurut Yoga Dwi

Pandangan saya tentang kesiapan dalam mengajar dengan memperhatikan isu-isu


penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial,
budaya, ekonomi dan politik pada peserta didik, dimana sebagai pendidik harus siap
menghadapi segala isu-isu dalam pendidikan yang terjadi disekolah dan dapat
mengatasi masalah tersebut sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan
baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Seorang pendidik harus memberikan
teladan yang baik dan dapat menanamkan nilai-nilai karakter yang menunjukkan
profil pelajar pancasila.

3. Apa persamaan dan perbedaan pandangan tentang isu-isu penyelenggaraan


Pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi
dan politik yang mempengaruhi proses Pendidikan yang dimiliki?

Persamaan

a. pendidikan harus memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk
mendapatkan pendidikan serta fasilitas pendidikan yang sama tidak dibeda-bedakan
berdasarkan kasta,ras, ekonomi, dan politik.
b. Semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan
kemampuan kognitif dan bakatnya, serta ibadahnya
c. Peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal hak, kewajiban serta
perlindungan dalam lingkungan sekolah.
d. Semua peserta didik difasilitasi untuk berkembang secara kognitif, emosinya, gaya
belajar, sosial, budaya, ekonomi dan politik.
e. Pandangan yang menganggap bahwa pendidikan harus lebih universal dan tidak
terpengaruh oleh konteks sosial, budaya, ekonomi dan politik.

Perbedaan

a. Instansi pendidikan menganggap bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan konteks


sosial, budaya, ekonomi dan politik yang relevan dengan peserta didik. Guru harus
memperhatikan lingkungan sosial, budaya, ekonomi dan politik peserta didik dan
mengintegrasikan konteks tersebut dalam pembelajaran.
b. Kebutuhan dana setiap instansi pendidikan berbeda-beda mengakibatkan perrbedaan
fasilitas-fasilitas sekolah yang berbeda
c. Lokasi sekolah yang memiliki strategis wilayah yang berbeda-beda banyak sekolah-
sekolah yang jauh dari kota memiliki lahan tanah sekolah yang luas sehiingga masih
bisa mengadakan perbanyakan gedung dan faslitis sekolah lainnya, sedangkan dikota
dengan wilayah tanah yang sempit lebih banyak prengadaan fasilitas secara teknologi.
4. Apa persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar, mengajar dengan
isu-isu penyelenggaraan Pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif
sosial, budaya, ekonomi dan politik pada peserta didik yang dimiliki?

Persamaan :

a. Keterlibatan: (1) dalam pembelajaran siswa harus dapat terlibat secara penuh
(student center) dalam proses belajar. (2) guru juga bisa megajak siswa untuk
menentukan tujuan pembelajaran dan merefleksi pembelajaran secara sama-sama.
b. Pembelajaran yang efektif: guru harus bisa menerapkan pembelajaran multi strategi,
multi media, menyenangkan, mudah dipahami, relevan, serta berbasiSTEM,
TPACK, berdiferensiasi, scaffolding untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
serta sesuai dengan kebutuhan gaya belajar peserta didik.
c. Keberagaman: Pendekatan ini menghormati dan menghargai keberagaman peserta
didik baik dalam hal kemampuan kognitif, kemampuan sosioemosiaonal,
keberagaman kultur budaya, gaya belajar serta lingkungan belajar keluarga yang
berbeda-beda.

Perbedaan :

a. Kegiatan mengajar mengikuti sarana dan prasarana yang ada disekolah, jiika
disekolah terfasilitasi LCD dan Wifi maka pembelajaran bisa menggunakan PPT,
Video, dan jika sekolah tidak memiliki fasilitas LCD dan wifi, pembelajaran bisa
menggunakan media maind map, bermain peran, peraga, dsb.
b. Kegiatan mengajar juga mengikuti karakteristik siswa misalnya: jika mayoritas
siswa memiliki gaya belajar auditori makan guru bisa lebih banyak menayangkan
video atau menjelaskan, jika siswa mayoritas memiliki gaya belajar visual guru
lebih banyak mengajar dengan menampilkwn gambar, bacaan, jika siswa mayoritas
memiliki gaya belajar Kinestetik maka guru dapat mengajar lebih banyak praktek.
jika siswa beragam gaya belajarnya makan guru bisa secara bergantian mengajar
dengwn memfasilitasi semua gaya belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi

Anda mungkin juga menyukai