Pandangan saya tentang pelaksanaan pendidikan saat ini pada proses pendidikan dan
pembelajarannya masih berfokus pada kurikulum atau kebiasaan-kebiasaan yang
sebelumnya sudah dijalankan, peserta didik juga lebih tertarik dengan banyaknya
budaya-budaya asing yang masuk di Indonesia, sehingga dalam proses
pembelajarannya, peserta didik lebih memilih menggambar atau menggunakan
bahasa dan budaya negara lain, sopan santun peserta didik saat ini juga mulai
meluntur.
Pandangan saya tentang persiapan mengajar yaitu penting bagi saya calon guru
profesional untuk memahami dan mengakomodasi isu-isu penyelenggaraan
pendidikan dari berbagai perspektif. Sosial dan budaya menjadi fokus utama,
dengan mengakui keberagaman latar belakang peserta didik untuk menciptakan
lingkungan yang nyaman untuk belajar. Saya juga mempertimbangkan aspek
ekonomi dengan merancang strategi pembelajaran yang dapat diakses oleh semua
siswa, tanpa memndang latar belakang ekonomi mereka
Pandangan saya tentang kesiapan mengajar yaitu, sebagai calon seorang guru saya
harus siap mengajar dengan memperhatikan Isu-isu penyelenggaraan pendidikan
dan pembelajaran di sekolah dalam perspektif Sosial, budaya, ekonomi dan politik
pada peserta didik. Saya berharap sebagai calon seorang guru dapat mengatasi dan
memperbaiki permasalahan yang akan dihadapi terkait isu-isu yang ada di dunia
pendidikan. Sehingga dapat memberikan pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Pandangan saya selaku sebagai seorang guru di era ini, maka akrtinya saya perlu
menyesuaikan diri dnegan segala situasi dan kondisi yang ada, namun disinilah
tantangannya, dengan gempuran isu dan problematika ditenga-tengah pendidikan
saat ini, khusunya isu pendidikan dari berbagai perpektif, guru diharapkan mampu
menjadi agen perubahan dalam memberikan pendidikan yang optimal bagi peserta
didik. Mengetahui problematika dan tantangan yang akan dihadapi, guru yang
profesional sudah selayaknya siap dan mampu dengan segala konsekuensi yang
akan dihadapi suatu saat nanti ketika dihadapkan pada realita yang ada.
Persamaan
a. pendidikan harus memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik untuk
mendapatkan pendidikan serta fasilitas pendidikan yang sama tidak dibeda-bedakan
berdasarkan kasta,ras, ekonomi, dan politik.
b. Semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan
kemampuan kognitif dan bakatnya, serta ibadahnya
c. Peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal hak, kewajiban serta
perlindungan dalam lingkungan sekolah.
d. Semua peserta didik difasilitasi untuk berkembang secara kognitif, emosinya, gaya
belajar, sosial, budaya, ekonomi dan politik.
e. Pandangan yang menganggap bahwa pendidikan harus lebih universal dan tidak
terpengaruh oleh konteks sosial, budaya, ekonomi dan politik.
Perbedaan
Persamaan :
a. Keterlibatan: (1) dalam pembelajaran siswa harus dapat terlibat secara penuh
(student center) dalam proses belajar. (2) guru juga bisa megajak siswa untuk
menentukan tujuan pembelajaran dan merefleksi pembelajaran secara sama-sama.
b. Pembelajaran yang efektif: guru harus bisa menerapkan pembelajaran multi strategi,
multi media, menyenangkan, mudah dipahami, relevan, serta berbasiSTEM,
TPACK, berdiferensiasi, scaffolding untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
serta sesuai dengan kebutuhan gaya belajar peserta didik.
c. Keberagaman: Pendekatan ini menghormati dan menghargai keberagaman peserta
didik baik dalam hal kemampuan kognitif, kemampuan sosioemosiaonal,
keberagaman kultur budaya, gaya belajar serta lingkungan belajar keluarga yang
berbeda-beda.
Perbedaan :
a. Kegiatan mengajar mengikuti sarana dan prasarana yang ada disekolah, jiika
disekolah terfasilitasi LCD dan Wifi maka pembelajaran bisa menggunakan PPT,
Video, dan jika sekolah tidak memiliki fasilitas LCD dan wifi, pembelajaran bisa
menggunakan media maind map, bermain peran, peraga, dsb.
b. Kegiatan mengajar juga mengikuti karakteristik siswa misalnya: jika mayoritas
siswa memiliki gaya belajar auditori makan guru bisa lebih banyak menayangkan
video atau menjelaskan, jika siswa mayoritas memiliki gaya belajar visual guru
lebih banyak mengajar dengan menampilkwn gambar, bacaan, jika siswa mayoritas
memiliki gaya belajar Kinestetik maka guru dapat mengajar lebih banyak praktek.
jika siswa beragam gaya belajarnya makan guru bisa secara bergantian mengajar
dengwn memfasilitasi semua gaya belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi