Anda di halaman 1dari 23

Topik 6

Demonstrasi
Kontekstual
PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL
DALAM PENDIDIKAN INDONESIA
Anggota Kelompok 1
Leres Putra Pamungkas
Malikah Nurul Azizah
Nurma Okta Fiana
Rian Djatmoko
Rizki Putri Rahayu
Yoga Dwi Ardian
Apa pandangan masing-masing anggota
kelompok tentang Isu-isu penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah
dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan
politik yang mempengaruhi proses pendidikan
serta pembelajaran?
Lere Putra
Pandangan saya tentang Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya,
ekonomi, dan politik. Secara sosial, ketidaksetaraan akses terhadap
pendidikan masih menjadi masalah, terutama bagi kelompok masyarakat
yang kurang mampu. Dari segi budaya, pentingnya menghargai
keberagaman dan merangkul pendekatan pembelajaran yang inklusif
menjadi sorotan. Di sisi ekonomi, keterbatasan sumber daya sering kali
menjadi hambatan untuk menyediakan fasilitas dan peluang pendidikan
yang merata.
Malikah Nurul
Pandangan saya tentang isu-isu penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah sangat
dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik
yang mempengaruhi proses pendidikan serta
pembelajaran. Dari segi sosial contohnya banyak isu bahwa
wanita tidak perlu menuntut ilmu terlalu tinggi karena
nantinya akan tetap menjadi seorang ibu rumah tangga.
Dalam segi budaya Contohnya perbedaan kultur antara
masyarakat desa dan kota dimana masyarakat desa
biasanya memilih untuk menikah muda ketimbang
masyarakat kota yang mementingkan memiliki pendidikan
tinggi. dari segi ekonomi dan politik kurangnya
pemerataan pada dunia pendidikan mengakibatkan
peserta didik kesulitan untuk datang ke sekolah.
Nurma Okta
Pandangan saya tentang Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi
dan politik yang mempengaruhi proses pendidikan Serta
pembelajaran yaitu proses pembelqjaran saat ini di Indonesia
bahwa pendidikan masih kurang merata hal ini terlihat jelas pada
perbedaan pendidikan di kota dan desa hingga daerah-daerah
terpencil yangmana pendidikan di kota dan di daerah yang maju
pendidikan lebih maju sedangkan di desa dan daerah terpencil
masih jauh tertinggal. Hal ini juga akhirnya pendidikan di
Indonesia ini sangat terpengaruhi oleh sosial, budaya, ekonomi
dan poliitik. Pendidikan juga lebih mengarah ke Internasional
sedangkan nilai nasionalismenyamilai luntur.
Rian Djatmoko
Pandangan saya tentang isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan
politik yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran.
Pertama dalam perspektif sosial seperti masalah pada lingkungan
sosial yang kurang mendukung seperti kurangnya motivasi dalam
belajar. Lingkungan sosial yang baik akan mempengaruhi proses
pembelajaran. Kedua dalam perspektif budaya seperti perbedaan
suku, agama dan ras. Ketiga dalam perspektif ekonomi yang sangat
berpengaruh yaitu keadaan ekonomi yang rendah menyebabkan
putus sekolah karena terkendala finansial. Dan terakhir dalam
perspektif politik seperti kurang meratanya pendidikan di Indonesia
dan perlu perhatian dari pemerintah khususnya daerah yang
tertinggal.
Rizki Putri

Pandangan saya tentang pelaksanaan pendidikan saat ini pada


proses pendidikan dan pembelajarannya masih berfokus pada
kurikulum atau kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya sudah
dijalankan, peserta didik juga lebih tertarik dengan banyaknya
budaya-budaya asing yang masuk di Indonesia, sehingga dalam
proses pembelajarannya, peserta didik lebih memilih menggambar
atau menggunakan bahasa dan budaya negara lain, sopan
santun peserta didik saat ini juga mulai meluntur.
Yoga Dwi
Pandangan saya tentang Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi dan
politik yang mempengaruhi proses pendidikan Serta pembelajaran
perlu disikapi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dalam beberapa segi.
Pada segi sosial: Adanya masalah linkungan social yang kurang
mendukung akan mengurangi motivasi anak dalam belaja. Budaya :
adanya aksi bullying karena konflik antar beda suku, agama dan ras.
Ekonomi : keterbatasan ekonomi akan berdampak pada anak putus
sekolah, terkadang terjadi eksploitasi anak untuk bekerja dalam
pemenuhan hidup. Politik: kurangna perhatian dan pemertaan
pendidikan sehingga di wilayah tertentu masih kurang dalam hal
pendidikan, baik dalam sarana dan prasarana, akses jaan hingga
Kurangnya tenaga pendidik.
Apa pandangan masing-masing anggota kelompok
tentang kesiapannya mengajar dengan
memperhatikan Isu-isu penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah dalam
perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik pada
peserta didik?
Leres Putra
Pandangan saya tentang persiapan mengajar yaitu penting
bagi saya calon guru profesional untuk memahami dan
mengakomodasi isu-isu penyelenggaraan pendidikan dari
berbagai perspektif. Sosial dan budaya menjadi fokus utama,
dengan mengakui keberagaman latar belakang peserta didik
untuk menciptakan lingkungan yang nyaman untuk belajar.
Saya juga mempertimbangkan aspek ekonomi dengan
merancang strategi pembelajaran yang dapat diakses oleh
semua siswa, tanpa memndang latar belakang ekonomi
mereka
Malikah Nurul
Pandangan saya tentang kesiapan mengajar yaitu, sebagai
calon seorang guru saya harus siap mengajar dengan
memperhatikan Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif Sosial, budaya,
ekonomi dan politik pada peserta didik. Saya berharap
sebagai calon seorang guru dapat mengatasi dan
memperbaiki permasalahan yang akan dihadapi terkait isu-
isu yang ada di dunia pendidikan. Sehingga dapat
memberikan pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Nurma Okta
Pandangan saya selaku sebagai seorang guru di era ini, maka
akrtinya saya perlu menyesuaikan diri dnegan segala situasi
dan kondisi yang ada, namun disinilah tantangannya, dengan
gempuran isu dan problematika ditenga-tengah pendidikan
saat ini, khusunya isu pendidikan dari berbagai perpektif,
guru diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam
memberikan pendidikan yang optimal bagi peserta didik.
Mengetahui problematika dan tantangan yang akan
dihadapi, guru yang profesional sudah selayaknya siap dan
mampu dengan segala konsekuensi yang akan dihadapi
suatu saat nanti ketika dihadapkan pada realita yang ada.
Rian Djatmoko
Pandangan saya tentang kesiapannya mengajar dengan
memperhatikan Isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya,
ekonomi dan politik pada peserta didik yaitu menjadi
seorang guru yang profesional haruslah siap untuk mengajar
peserta didiknya dan harus memperhatikan mengenai latar
belakang peserta didik untuk disesuaikan dengan model
pembelajaran yang kan diterapkan di kelas sehingga tujuan
pembelajaranpun akan tercapai.
Rizki Putri
Pandangan saya tentang kesispan saya dalam isu-isu
penyelenggaraan pendidikan dan Pembelajaran di sekolah,
sebagai pendidik saya harus siap terjun ke lapang untuk
mengajar dan mendidik dengan mempertimbangkan isu-isu
yang sering terjadi di lapangan. Harapannya kita sebagai
guru menjadi lebih baik dalam mengatasi berbagai
permasalahan yang ada di lapangan, sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
Yoga Dwi
Pandangan saya tentang kesiapan dalam mengajar dengan
memperhatikan isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dalam perspektif sosial, budaya,
ekonomi dan politik pada peserta didik, dimana sebagai
pendidik harus siap menghadapi segala isu-isu dalam
pendidikan yang terjadi disekolah dan dapat mengatasi
masalah tersebut sehingga kegiatan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Seorang pendidik harus memberikan teladan yang
baik dan dapat menanamkan nilai-nilai karakter yang
menunjukkan profil pelajar pancasila.
Apa persamaan dan perbedaan
pandangan tentang Isu-
isu penyelenggaraan pendidikan
dan pembelajaran di
sekolah dalam perspektif sosial,
budaya, ekonomi dan
politik yang mempengaruhi proses
pendidikan yang
dimiliki?
PERSAMAAN
1. pendidikan harus memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik
untuk mendapatkan pendidikan serta fasilitas pendidikan yang sama tidak
dibeda-bedakan berdasarkan kasta,ras, ekonomi, dan politik.
2. Semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan
kemampuan kognitif dan bakatnya, serta ibadahnya
3. Peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal hak, kewajiban
serta perlindungan dalam lingkungan sekolah.
4. Semua peserta didik difasilitasi untuk berkembang secara kognitif, emosinya,
gaya belajar, sosial, budaya, ekonomi dan politik.
5. Pandangan yang menganggap bahwa pendidikan harus lebih universal dan
tidak terpengaruh oleh konteks sosial, budaya, ekonomi dan politik.
PERBEDAAN
1. Instansi pendidikan menganggap bahwa pendidikan harus disesuaikan
dengan konteks sosial, budaya, ekonomi dan politik yang relevan dengan
peserta didik. Guru harus memperhatikan lingkungan sosial, budaya, ekonomi
dan politik peserta didik dan mengintegrasikan konteks tersebut dalam
pembelajaran.
2. Kebutuhan dana setiap instansi pendidikan berbeda-beda mengakibatkan
perrbedaan fasilitas-fasilitas sekolah yang berbeda
3. Lokasi sekolah yang memiliki strategis wilayah yang berbeda-beda banyak
sekolah-sekolah yang jauh dari kota memiliki lahan tanah sekolah yang luas
sehiingga masih bisa mengadakan perbanyakan gedung dan faslitis sekolah
lainnya, sedangkan dikota dengan wilayah tanah yang sempit lebih banyak
prengadaan fasilitas secara teknologi.
Apa persamaan dan perbedaan
pandangan tentang
mengajar mengajar dengan
memperhatikan Isu-isu
penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah
dalam perspektif sosial, budaya,
ekonomi dan politik pada
peserta didik yang dimiliki?
PERSAMAAN
1. Keterlibatan: (1) dalam pembelajaran siswa harus dapat terlibat secara penuh
(student center) dalam proses belajar. (2) guru juga bisa megajak siswa untuk
menentukan tujuan pembelajaran dan merefleksi pembelajaran secara sama-
sama.
2. Pembelajaran yang efektif: guru harus bisa menerapkan pembelajaran multi
strategi, multi media, menyenangkan, mudah dipahami, relevan, serta
berbasiSTEM, TPACK, berdiferensiasi, scaffolding untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik serta sesuai dengan kebutuhan gaya belajar peserta
didik.
3. Keberagaman: Pendekatan ini menghormati dan menghargai keberagaman
peserta didik baik dalam hal kemampuan kognitif, kemampuan
sosioemosiaonal, keberagaman kultur budaya, gaya belajar serta lingkungan
belajar keluarga yang berbeda-beda.
PERBEDAAN
1. Kegiatan mengajar mengikuti sarana dan prasarana yang ada disekolah, jiika
disekolah terfasilitasi LCD dan Wifi maka pembelajaran bisa menggunakan
PPT, Video, dan jika sekolah tidak memiliki fasilitas LCD dan wifi,
pembelajaran bisa menggunakan media maind map, bermain peran, peraga,
dsb.
2. Kegiatan mengajar juga mengikuti karakteristik siswa misalnya: jika mayoritas
siswa memiliki gaya belajar auditori makan guru bisa lebih banyak
menayangkan video atau menjelaskan, jika siswa mayoritas memiliki gaya
belajar visual guru lebih banyak mengajar dengan menampilkwn gambar,
bacaan, jika siswa mayoritas memiliki gaya belajar Kinestetik maka guru dapat
mengajar lebih banyak praktek. jika siswa beragam gaya belajarnya makan
guru bisa secara bergantian mengajar dengwn memfasilitasi semua gaya
belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai