Anda di halaman 1dari 1

Nama : Roberta Alfrina Simanjuntak

Mata Kuliah : Perspektif Sosiolkultural

PPG Prajabatan PGSD Gel 1 2024

T2-7 Koneksi Antar Materi

Pada modul 1, Anda sudah membuat koneksi antar materi dari pembelajaran mata kuliah
Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan dengan pembelajaran yang sudah, sedang atau akan
dipelajari di mata kuliah PPG lainnya. Silakan Anda lanjutkan proses membuat koneksi tersebut.

Jawaban :

Pada topik pertama, saya membuat hubungan antarmateri dengan menggunakan peta
pikiran yang menghubungkan mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan dengan
materi-materi dari mata kuliah PPG lainnya. Untuk topik kedua ini, saya akan membuat koneksi
antarmateri dengan membuat penjelasan atau cerita. Di dalam topik kedua, terdapat materi
tentang konsep dasar Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan yang dapat membantu calon
guru seperti saya dalam menjalankan peran di bidang pendidikan. Materi tersebut melibatkan
status sosial ekonomi dan interaksi antara orang dewasa dan anak. Secara lebih luas, materi
mengenai status sosial ekonomi terkait dengan materi pada topik pertama tentang perspektif
sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Dalam materi mengenai status sosial ekonomi, dijelaskan bahwa status sosial ekonomi
(SES) memengaruhi pendidikan seorang anak. Pengaruh ini dapat terlihat dari interaksi antara
orang dewasa dan anak, seperti saat orang tua memberikan nilai dan harapan untuk membantu
menghubungkan hubungan antara guru dan mungkin menunda pengaruh teman sebaya. Semua
ini terkait dengan motivasi, sikap, dan tujuan anak. Materi ini juga terkait dengan mata kuliah
Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajarannya, yang mencakup integrasi teori perkembangan
kognitif, sosial emosional, dan konteks sosial yang diperlukan untuk memahami peserta didik
serta menentukan pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang mereka.

Dalam interaksi antara orang dewasa dan anak, sejarah belajar anak dibangun bersama
dalam zona perkembangan proksimal. Internalisasi ini dimediasi oleh alat budaya, seperti sistem
tanda dan konsep, yang diberikan kepada anak melalui interaksi sosial, baru kemudian
diinternalisasikan dan diubah untuk digunakan sendiri. Keterampilan linguistik dan kognitif,
nilai, harapan, dan metode interaksi masa depan menjadi inti dari hasil interaksi antara orang
dewasa dan anak, diartikulasikan dalam konteks tertentu sebagai modal budaya.

Roberta Alfrina Simanjuntak

Anda mungkin juga menyukai