Anda di halaman 1dari 2

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

TOPIK 4 KONEKSI ANTAR MATERI

MERGI DINA PANGESTU


2501022587
Seni Budaya-01

Indonesia telah mengalami perubahan serta pembaharuan sistem pendidikan seiring


dengan perkembangan zaman, hal ini berlangsung sejak sebelum dan sesudah kemerdekaan
Indonesia hingga saat ini yaitu kurikulum merdeka belajar. Indonesia terus menyesuaikan
pendidikan sesuai gagasan Ki Hajar Dewatara terkait pendidikan abad 21 dan perkembangan
ilmu teknologi menjadi faktor pendukung perubahan. Namun Indonesia tetap berpedoman
pada Pancasila sebagai landasan serta tetap memperhatikan entitas dan identitas manusia
dalam pendidikan. Pancasila sebagai entitas dan identitas nasional merupakan ciri khas yang
dimiliki bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain dan menjadi dasar
masyarakat Indonesia dalam menjalankan hidup yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila.
Sehingga dengan adanya pancasila dapat dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia dan
menghadapi tantangan abad 21. Oleh karena itu pendidikan memiliki peran mengatasi
tantangan tersebut dengan cara menjadikan nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman
mempertahankan identitas bangsa Indonesia dalam abad 21.
Pendidikan menurut KHD harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat
zamannya, sehingga pelaksanaan proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan perkembangan zaman yang dialaminya, sehingga untuk
mewujudkan hal tersebut dengan menerapkan profil pelajar pancasila yang memuat nilai-nilai
luhur pancasila. Melihat hal tersebut sebagai guru harus mengubah mindsetnya, terbuka
dengan pembaharuan, dan adabtif terhadap tuntutan peradaban yaitu dalam membuat kelas
menjadi interaktif, memberikan perhatian yang sama ke semua peserta didik, memahami
karakteristik dan kebutuhan peserta didik, dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran
untuk menciptakan suasana belajar yang sesuai dengan abad 21. Sehingga, pendidikan di
Indonesia saat ini dalam kurikulumnya memuat profil pelajar pancasila guna dapat
mewujudkan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
abad 21 yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila dengan enam dimensi antara
lain: beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, kebrkebinekaan
global, bergotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.
Penerapan sistem among yang sesuai dasar pikiran KHD dalam usaha mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila di pembelajaran abad 21 yang berpusat pada peserta didik, tentunya
sangat diperlukan pendidik untuk menuntun anak serta menumbuhkan Profil Pelajar
Pancasila ini dengan memberikan keteladanan dalam menjalankannya sehingga nantinya akan
dilihat dan kemudian dipelajari oleh para peserta didik. Kemudian sebagai guru membantu
siswa untuk menemukan, mengembangkan, mencoba mempraktikkan kemampuan-
kemampuan yang mereka miliki dan membiarkan siswa belajar dari pengalamannya sendiri.
Perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan
budi pekerti perpaduan antara Cipta, Karsa sehingga menciptakan Karya, mengacu pada
konsep pendidikan menurut KHD, yaitu menjadi tauladan (ing ngarsa sung tulada),
membimbing dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa (ing madya mangun
karsa) mendorong peserta didik dalam menginplementasikan apa yang dipelajari (tut wuri
handayani).
Pelajar yang memiliki Profil Pelajar Pancasila adalah pelajar yang terbangun utuh
keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini antara lain : 1) Beriman, bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3) Bergotong-royong, 4)
Berkebinekaan global, 5) Bernalar kritis, 6) Kreatif. Pembiasaan penguatan profil pelajar
pancasila pada proses pembelajaran menjadi sebuah solusi dalam menghadapi tantangan
pendidikan abad 21, serta dengan mengimplementasikan nilai-nilai pancasila untuk
melestarikan nilai keberagaman yang ada di Indonesia. Melalui pendidikan yang berdasarkan
pada nilai-nilai Pancasila diharapkan peserta didik mampu mengembangkan life skill untuk
kemajuan bangsa yang memiliki rasa tanggung jawab, pemecahan masalah, bekerjasama,
dapat menganalisis terhadap masalah-masalah sehingga dapat membentuk identitas karakter
dan keterampilan peserta didik yang unggul sebagai manusia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai