NIM : 2315091 Tugas : T5 Ruang Kolaborasi Prodi/Kelas : PPG PPKn / B Mata Kuliah : Perancangan dan Pengembangan Kurikulum
Kelompok 3
Rancangan Pembelajaran yang efektif dalam Understanding by Desain (UbD) - Lembar
Kerja E (EQUIP) Menurut Wiggins & McTighe, 2005 untuk merancang sebuah pembelajaran maka terdapat beberapa elemen sebagai lampu utama. Elemen tersebut biasa dikenal dengan lembar kerja dan disebut dengan WHERE TO. W (WHERE, WHY) – Pastikan peserta didik memahami where (ke mana) arah unit ini, dan why (mengapa). H (HOOK) – Hak peserta didik pada awalnya dan menahan perhatian mereka. E (EQUIP) – Memberi kelengkapan dengan pengalaman, alat, pengetahuan, dan pengetahuan yang diperlukan peserta didik untuk memenuhi tujuan kinerja. R (PROVIDE) – Menyediakan banyak peluang kepada peserta didik untuk memikirkan kembali ide-ide besar, merefleksikan kemajuan, dan merevisi pekerjaan mereka. E (EVALUATE) – Mengkonstruksi dalam peluang bagi peserta didik untuk mengevaluasi kemajuan diri. T (TO BE TAILORED) – Disesuaikan untuk mencerminkan bakat, minat, gaya, dan kebutuhan individu. O (TO BE ORGANIZED) – Diatur untuk mengoptimalkan pemahaman yang mendalam, bukan superfisial. (Pertanyaan 1) Bagaimana caranya peserta didik akan terlibat dalam mengeksplorasi ide-ide besar dan pertanyaan penting? (Jawaban) E—Pelajar EQUIP dengan pengalaman, alat, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan kinerja. Peserta didik harus merasa mampu melakukan tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan melalui scaffolding dari pelajaran sebelumnya ke pelajaran saat ini. Dengan demikian untuk menghidupkan suasana kelas perlu dilakukan stimulus agar merangsang siswa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran diantaranya dengan melakukan 1. Menerapkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. (dengan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan tentu dapat menambah motivasi belajar siswa dan berpengaruh terhadap kesiapan siswa dalam belajar) 2. Mengajak siswa berpikir kritis dengan mengintegrasikan materi pembelajaran yang sebelumnya telah diberikan dengan materi baru dan kehidupan sehari-hari yang relevan dengan pengalaman siswa. (dengan memberikan korelasi materi yang akan disampaikan dengan materi sebelumnya akan membuat memudahkan siswa dalam memahami materi yang baru akan disampaikan terlebih jika dikaitkan dengan pengalaman sehari-hari dapat meningkatkan persentase pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan) 3. Menyesuaikan kemampuan peserta didik dalam mengeksekusi penyelesaian tugas sesuai dengan keahlian yang dimiliki (hasil pengerjaan siswa dilatar belakangi oleh gaya belajar dan karakteristik yang dimiliki oleh siswa dengan menyesuaikan kemampuan tersebut tentu kreativitas dan inovasi siswa akan muncul untuk membuat karya yang mencerminkan dirinya dalam konteks pemahamannya terhadap materi pembelajaran tersebut) 4. Memberikan siswa pengalaman dalam penyelesaian masalah dengan mengungkapkan argumentasi dan elaborasi pemahaman dengan rekan lewat hasil diskusi yang dilakukan. (dengan menggunakan proses diskusi siswa dipacu untuk memiliki kemampuan untuk menyatukan persepsi terhadap argumentasi pemahaman individu yang akan disatukan dalam bentuk satu karya yang merupakan hasil elaborasi pemahaman yang dimiliki oleh kelompoknya). (Pertanyaan 2) Kegiatan belajar apa, untuk penampilan kemampuan puncak siswa? Pekerjaan rumah dan pengalaman di luar kelas apa yang diperlukan untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan dan memperdalam pemahaman mereka tentang ide-ide penting? (Jawaban) Terdapat banyak bentuk kegiatan belajar untuk menampilkan memungkinkan peserta didik mengembangkan dan memperdalam pemahaman mereka tentang ide-ide yang didapatkan dalam pembelajaran yanng diterima diantaranya sebagai berikut 1. Guru memberikan pemahaman materi pembelajaran kepada siswa guna menstimulasi siswa dalam berpikir kritis (Guru memberikan pemahaman materi di awal untuk memperjelas arah pembelajaran yang sedang berjalan dan guna menstimulus siswa sebagai bekal diskusi terhadap pemahaman dalam konteks materi yang sedang disampaikan). 2. Menerapkan model pembelajaran berkelompok kecil dengan bimbingan guru. (Dengan menerapkan kelompok kecil dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa mendapat pemahaman dari sudut pandang lain terhadap pemahaman materi yang disampaikan oleh guru, hal tersebut juga sebagai upaya memperkaya pemahaman siswa lewat diskusi yang dilakukan oleh kelompok tersebut). 3. Membebaskan siswa mengekspresikan hasil karya diskusi kedalam bentuk yang diinginkan namun dapat difahami oleh orang lain. (Dengan memberikan kebebasan siswa dalam mengekspresikan hasil karya dalam pembelajaran merupakan bentuk cerminan pemahaman siswa tersebut sesuai dengan karakteristik dan gaya belajar yang dominan bagi dirinya, juga dapat menstimulasi kreativitas dalam inovasi yang dimiliki siswa). 4. Mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok dengan menunjukan hasil karya yang dibuat. (Dengan melakukan demonstrasi dari hasil diskusi yang dilakukan dengan kelompoknya juga merupakan bentuk penyampaian pemahaman kepada kelompok lain agar proses pemahaman yang dimiliki semua siswa dapat merata, hal tersebut juga merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap pemahaman materi dari hasil diskusi yang dilakukan).
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional