Anda di halaman 1dari 4

Filosofi Pendidikan Indonesia

Topik 3: Identitas Manusia Indonesia


01.01.2-T3-7. Koneksi Antar Materi - Manusia Indonesia dari Perspektif yang Beragam

Nama : Dinda Utami Putri


Kelas : PGSD B

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari
Topik III dengan Topik I dan Topik II. Sejauh mana topik tentang identitas manusia Indonesia
menjadi sebuah pemahaman yang berkesinambungan dalam proses belajar. Mahasiswa
membangun perspektif kritis dengan mengacu pada Mata Kuliah Sosio-Kultural dan Mata
Kuliah Psikologi Perkembangan untuk melihat bagaimana latar belakang sosial budaya dan
pola asuh serta Mata Kuliah Pendidikan di Daerah Khusus.

Jawab:

Pada topik 1 materi Filosofi Pendidikan Indonesia, kita belajar mengenai PendidikanI ndonesia
berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Dari materi tersebut saya mengetahui bahwa
beliau berperan penting mengenai pendidikan di Indonesia. Kita mengetahui bahwa kurikulum
paradigma bari adalah suatu bentuk keinginan untuk merealisasikan pemikiran-pemikiran Ki
Hajar Dewantara yang sudah sejak lama dicetuskan oleh beliau yang belum diimplementasikan
pada kurikulum sebelumny. Pada topik 1 ini kita mengenal sejarah perjalanan Indonesia yang
sudah ada sejak jaman kolonial hingga sekarang dimana terdapat berbagai macam perbedaan
kebijakan, kurikulum, dan pola mendidik. Terdapat banyak tokoh untuk memperjuangkan
pendidikan di Indonesia agar menjadi pendidikan yang merdeka salah satunya Ki Hajar
Dewantara, yang mana beliau mencetuskan beberapa konsep pendidikan. Adanyas ystem Tri
Pusat Pendidikan yang satu sama lain saling berkaitan yaitu pendidikan dalam keluarga,
sekolah, dan masyarakat bahwa mendidik anak membutuhkan dorongan dan dukungan dari
tiga hal tersebut sesuai dengan kodratnya.

Pada topik 2 kita belajar lebih mendalam mengenai pemikiran pemikiran Ki Hajar Dewantara,
di topik 2 ini kita dikenalkan dengan berbagai macam ide pendidikan yang dicetuskan oleh Ki
Hajar Dewantara, diantaranya:

a) Budi Pekerti
Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan,
dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Perlu diketahui bahwa budi
berarti pikiran-perasaan-kemauan, sedangkan pekerti artinya ‘tenaga’. Jadi, budi pekerti
merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan hingga menjelma sebagaitenaga.
b) Memperhatikan Kodrat Alam
Kodrat alam di Indonesia dengan memperhatikan 2 (musim hujan dan musim kemarau) serta
bertentangan alam mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan memiliki keragaman dalam
memaknai dan menghayati hidup
c) Memperhatikan Kodrat Zaman
Cara mendidik peserta didik itu adalah dengan cara mengikuti perkembangan zaman.
d) Menerapkan Sistem Among
Sistem among memberika kesempatan seluas-luasnya pada kemandirian siswa. Peserta
didik didorong untuk mengembangkan disiplin diri yang sejati, melalui pengalaman,
pemahaman dan upaya sendiri. Yang terpenting adalah menjaga agar kesempatan ini tidak
membahayakan sang anak atau mengancam keselamatan orang lain.
e) Menerapkan Teori Trikon
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan sebagai
usaha dalam memberikan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Upaya pendidikanyang dapat
dilakukan dengan sikap dikenal dengan teori trikon yaitu kontinu, konsentris dan konvergen.
Kontinu artinya pendidikan di Indonesia mesti dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan. Konsentris artinya untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia harus
sesuai dengan kebudayaan serta nilai luhur bangsa yang ditanam dalam generasi muda.
Konvergen artinya mengembangkan mutu Pendidikan Indonesia agar setara dengan kualitas
pendidikan yang maju di dunia barat. Teori in sendiri sudah dilakukan sejak menuntut ilmu
di Belanda. Beliau berhasil menyaring ilmu pendidikan ini untuk dimanfaatkan di Indonesia
dengan tetap berpijak pada akar budaya tanah air, sehingga konsep mengenai pendidikan
nasional berakar pada budaya Nusantara.
f) Ing Ngarso sung Tuladha, Ing Madya Mangn Karsa, Tut Wuri Handayani
Ki Hajar Memiliki Trilogi Pendidikan yakni ing ngarsa sung tuladha, maksudnya
bilaseseorang atau guru berada di depan diharapkan mampu menjadi teladan atau conto yang
baik bagi anak buah atau pengikutnya, ing madya mangun karsa, maksudnya posisseseorang
atau guru di level menengah diharapkan mampu menuangkan gagasan danide-ide yang baru
untuk mendukung program yang ditetapkan, tutwuri Handayani berart pemimpin atau guru
mengikuti dari belakang, memberi kemerdekaan bergerak yangdipimpinya.
g) Pembelajaran yang Merdeka
Jika dicermati, maka‘sistem merdeka’ dari Ki Hajar sejalan dengan pandangan
konstruktivisme. Dasar pemikiran konstruktivisme: pengetahuan merupakan hasil
konstruksi manusia. Orang yang belajar tidak hanya meniru atau mencerminkan apa
yangyang diajarkan, melainkan menciptakan sendiri pengertian. Konsep konstruktivisme Ki
Hajar Dewantara dalam Taman Siswa yaitu menghindari paksaan, perintah dan hukuman
yang tidak sesuai dengan sistem pengasuhan dari budaya timur. Baginya perlu dihindari
pendidikan yang hanya menghasilkan orang yang sekadar menurut dan melakukan perintah
(dhawuh). Ki Hajar mengartikan mendidik sebagai “berdaya-upaya dengan sengaja untuk
memajukan hidup-tumbuhnya budi- pekerti”.

Pada topik 3 kita mempelajari tentang Identitas manusia Indonesia. Kemanusiaan Indonesia
meliputi nilai, jiwa, Hasrat, martabat, sosialitas, tradisi. Tiga hal hakiki nilai kemanusiaan
khas Indonesia yaitu kebhinekaan, Pancasila, dan religiusitas. Dalam kebhinekaan ada tiga
wujud budaya yaitu gagasan, ide, nilai atau norma. Kedua yaitu aktivitas atau pola Tindakan
sebagai sistem social. Terakhir yaitu benda bernilai atau arti fact. Nilai kemanusiaan khas
Indonesia yang kedua yaitu Pancasila, Pancasila merupakan intisari nilai-nilai, jiwa dan
semangat menjunjung nilai gotong royong. Yang terakhir yaitu nilai religiusitas yang dapat
diartikan sebagai inti dan daya agama. Karakeristik peserta didik meliputi etnik,
perkembangan emosi, perkembangan social, perkembangan moral dan spiritual, serta
perkembangan motoric. Setelah melihat karakteristik peserta didik, materi pemebelajaran
juga diajarkan sesuai dengan tingkat perkembangan usia peserta didik. Dalam ilmu
psikologi perkembangan jika dikaitkan denga keberagaman identitas manusia Indonesia
dapat diketahui bahwa cara-cara tradisi sebuah budaya itu dapat mengatur, mempengaruhi,
dan mentransformasikan perilaku manusia, sehingga perlu adanya sikap toleransi dalam
menyatukan keberagaman khas Indonesia.

Hubungan pada topik 1, 2, dan 3 yaitu pada topik 1 perjalanan pendidikan di Indonesia
senantiasa terus berganti seiring perkembangan zaman. Pendidikan di Indonesia tentunya
akan berubah-ubah peraturannya sesuai dengan perkembangan zaman. Maka dari itu untuk
membentuk sistem pendidikan di Indonesia dan karakteristik peserta didik di Indonesia
menjadi lebih baik maka perlu adanya tokoh pendidikan yang membantu menyongsong
pendidikan di Indonesia salah satunya Ki Hajar Dewantara bersama dengan buah pikirannya
yang dijelaskan secara rinci pada topik 2, pada intinya sebagai pendidik harus membimbing
dan menuntun peserta didik sesuai dengan kodratnya. Untuk membimbing dan menuntun
peserta didik maka seorang guru harus bisa mengetahui cara untuk mengenal karakteristik
pada setiap manusia kususnya peserta didik, hal tersebut dijelaskan di topik 3 bahwa
terdapat berbagai nilai hakiki yang perlu dipahami tentang identitas manusia didik.

Anda mungkin juga menyukai