Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2.1.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 2.

1 Pembelajaran
Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran Berdiferensiasi merupakan suatu paradigma atau cara pikir. Pembelajaran
berdiferensiasi adalah pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Pembelajaran
berdiferensiasi bertujuan mendukung semua murid di kelas. Jadi, pembelajaran berdiferensiasi
adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan
belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan
pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon
kebutuhan belajar murid.

Bagaimana Melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi di kelas

Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan di kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(1) menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas (sesuai dengan KD dan indikator)
(2) mengetahui dan merespon kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan/
atau profil belajar murid
(3) menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen awal
(4) menciptakan suasana kelas yang berbudaya positif dalam proses pembelajaran,
(5) melaksanakan penilaian yang berkelanjutan, dan
(6) melakuakan refleksi secara rutin akan proses pembelajaran yang terlaksana serta tindak
lanjutnya.

Pembelajaran Berdiferensiasi dapat Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid dan Membantu


Mencapai Hasil Belajar yang Optimal
Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid karena guru
mempertimbangkan kebutuhan belajar murid yanga dapat dikategorikan dalam bentuk kesiapan
belajar, minat, atau profil belajar murid dalam menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran berdiferensiasi juga bersifat proaktif/ dinamis, berakar pada penilaian yang
berkelanjutan, dapat menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan keragaman murid,
dan tak kalah penting berpusat pada murid. Oleh karena itu, proses pembelajaran berdiferensiasi
akan akan membantu murid dalam mencapai hasil belajar optimal dengan mempertimbangkan
keragaman murid dalam menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Kaitan antara Materi dalam Modul 2.1 dengan Modul Lain di Program Pendidikan Guru
Penggerak

Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara menekankan akan
tujuan pendidikan yang menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan
kodrat anak-anak. Tentunya, kekuatan kodrat anak satu dan lainnya beragam.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu cara yang masuk akal untuk
menumbuhkembangkan kekuatan kodrat anak ini dengan memperhatikan kebutuhan belajar murid
menurut kesiapan belajar, minat belajar, dan/atau profil belajar murid dengan mengedepankan
pembelajaran yang berpihak pada murid.
Modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak di mana seorang guru diharapkan
memiliki nilai guru penggerak: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada
Murid. Nilai-nilai ini diharapkan terus tumbuh dan dilestarikan dalam diri seorang Guru
Penggerak. Kelima ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya diharapkan menjadi
pedoman berperilaku untuk seorang Guru Penggerak. Guru dalam menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi sadar ataupun tak sadar telah mengejawantahkan nilai-nilai guru penggerak.
Modul 1.3 Visi Guru Penggerak menjadi sebuah acuan penting dalam melangkah dan berperan
dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada peserta didik. Dalam menyusun visi, guru
pastinya memiliki beberapa pertimbangan dan latar belakang yang mana bertujuan untuk murid,
murid, dan murid. Tentunya, para guru memiliki visi untuk mewujudkan pembelajaran yang
berpihak pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu jawaban dari bagaimana cara
mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid dan berkarakter profil pelajar Pancasila.
Modul 1.4 merupakan modul tentang Budaya Positif. Untuk membangun budaya positif, sekolah
perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman dan nyaman agar murid -- murid mampu
berpikir, bertindak dan mencipta dengan merdeka, mandiri dan bertanggung jawab. Pembelajaran
berdiferensiasi dapat dilaksanakan dengan efektif jika budaya postif di kelas sudah berjalan dengan
baik. Sehingga, proses pembelajaran berdiferensiasi dapat mencapai hasil yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai