Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

DI SDN SUSUKAN 05 PAGI

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016

Oleh

DITA APRIYANI

NIM : 1201045151

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2015
LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

(PPL)

DI SDN SUSUKAN 05 PAGI JAKARTA

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Ferawati, S.Pd., M.Pd Sri Mulyani, S.Pd


NIDN : 0326027602 NIP. 196403011985032005
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada saya sehingga tugas

Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang diselenggarakan di SDN Susukan 05

Pagi dapat berjalan dengan baik dan praktikan dapat menyelesaikan tugas ini tepat

pada waktunya.

Pada kesempatan ini, praktikan ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Ibu Noneng Susilawati, S.Pd, M.M selaku Kepala Sekolah SDN Susukan 05

Pagi.

2. Ibu Ferawati, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing.

3. Ibu Sri Mulyani, S.Pd selaku guru pamong.

4. Guru – guru, Staf, dan Karyawan SDN Susukan 05 Pagi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan kesempatan selama pelaksanaan PPL.

5. Rekan – rekan seperjuangan yang telah banyak memberikan semangat dan

motivasi dalam menjalani setiap langkah pelaksanaan PPL ini.

Praktikan menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, namun besar

harapan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri praktikan dan pembaca.

Praktikan juga mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun motivasi

kita.

Jakarta, November 2015

Praktikan
BAB I

MASALAH – MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN

PPL

A. Penyusunan RPP

Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu

bagian terpenting dalam melaksanakan PPL. Dikatakan penting, karena untuk

mahasiswa praktikan PPL tersebut merupakan skenario yang harus dilalui

tahap demi tahap dalam kegiatan belajar mengajar kepada siswa. Dalam

pelaksanaan PPL, setiap praktikan wajib dan menjadi syarat mutlak untuk

membuat RPP, sebelum proses penampilan di dalam kelas atau lapangan

dengan terlebih dahulu mendapatkan bimbingan dan arahan dari guru pamong

atau guru bidang studi. Dalam penyusunan RPP ini setiap praktikan harus

berpedoman pada program pengajaran baik itu program diklat (bidang studi)

serta kalender akademik

Dalam suatu kegiatan belajar mengajar seorang guru wajib membuat

suatu rancangan pembelajaran atau yang disebut Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dimana RPP adalah aspek terpenting dalam proses

belajar mengajar yang berisi rancangan-rancangan atau hal-hal yang memuat

langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan

belajar mengajar.

Dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang saya

lakukan di SDN Susukan 05 Pagi, terkadang terdapat maslah-masalah yang


saya alami selama pelaksanaan PPL. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai

berikut:

Penyusunan RPP I

Dalam penyusunan RPP pertama untuk mata pelajaran

Matematika kelas IV, pada tanggal 13 Agustus 2015 tentang operasi

hitung bilangan. Permasalahan yang dialami oleh praktikan yaitu

kurangnya persiapan dalam proses pembelajaran sehingga materi ajar

yang saya berikan kurang dikuasai.

Dalam menentukan model pembelajaran praktikan memiliki

hambatan. Hambatannya yaitu praktikan masih bingung menentukan

model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan di

ajarkan.

Penyusunan RPP II

Dalam penyusunan RPP kedua untuk mata pelajaran IPS kelas III

A, pada tanggal 19 Agustus 2015 tentang kerja sama. Permasalahan yang

dialami oleh praktikan yaitu dalam pemilihan model pembelajaran

mengalami kendala karna hanya menyediakan media tulisan-tulisan yang

berkaitan dengan kerja sama tersebut yang hanya berupa gambar kerja

sama.

Penyusunan RPP III

Dalam penyusunan RPP ketiga untuk mata pelajaran B.Indonesia

kelas V, pada tanggal 28 Agustus 2015 tentang peristiwa. Permasalahan

yang dialami oleh praktikan yaitu menentukan peristiwa yang akan


dijelaskan pada video dalam pembelajaran, karena banyak anak yang

masih kurang paham pada materi peristiwa. Praktikan juga mengalami

kendala dalam menentukan metode pembelajaran yang cocok dan

menarik dengan materi menentukan peristiwa, karna seperti yang kita

ketahui anka-anak mudah bosan dengan pelajaran B.indonesia yang

hanya membaca saja.

Penyusunan RPP IV

Dalam penyusunan RPP keempat untuk mata pelajaran IPS kelas

III B, pada tanggal 3 September 2015 tentang membandingkan

lingkungan buatan yang terawat dan tidak terawat. Tidak ada

permasalahan yang saya hadapi pada materi tersebut, saya cukup

menguasai pada materi ini dan saya menggunakan media visual yang

dapat memudahkan pada proses pembelajaran berlangsung.

Penyusunan RPP V

Dalam penyusunan RPP kelima untuk mata pelajaran PKN kelas II

A, pada tanggal 10 September 2015 tentang manfaat saling berbagi

dalam suka dan duka. Permasalahan yang dialami oleh praktikan yaitu

mencari media nyata untuk anak didik agar siswa dapat lebih paham.

Karna jika materi tentang manfaat saling berbagi dalam suka dan duka

lebih banyak tentang cerita dan anak murid banyak yang cenderung

bosan dalam pembelajaran.

Penyusunan RPP VI
Dalam penyusunan RPP keenam untuk mata pelajaran IPA kelas

IV, pada tanggal 16 September 2015 tentang bagian-bagian bunga.

Praktikan tidak menemukan kesulitan dalam penyususnan RPP, maupun

Evaluasi.

Penyusunan RPP VII

Dalam penyusunan RPP ketujuh untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas II B, pada tanggal 17 September 2015 tentang kalimat

tanya. Parktikan ini hanya memiliki kendala dalam membuat evaluasinya

saja.

Penyusunan RPP VIII

Dalam penyusunan RPP kedelapan untuk mata pelajaran IPA kelas

V, pada tanggal 23 September 2015 tentang tumbuhan hijau. Praktikan

memiliki kendala yaitu kurangnya waktu mengajar pada saat evaluasi

sehingga evaluasi tidak sempat dibahas dan menjadi pekerjaan rumah

untuk pada siswa.

Penyusunan RPP IX

Dalam penyusunan RPP kesembilan praktikan membuat dua RPP

karena menjadi guru kelas pada tanggal 19 Oktober 2015. RPP pertama

untuk mata pelajaran PKN tentang norma di sekolah, di rumah, dan di

lingkungan. dan RPP kedua untuk mata pelajaran Matematika tentang

pembagian kebawah. Praktikan tidak menemui kesulitan dalam

menyusun kedua RPP tersebut.


B. Proses Penampilan Mengajar

Penampilan Mengajar I

Masalah yang saya hadapi dalam mengajar, masih kurangnya

pendekatan dan komunikasi kepada peserta didik, penguasaan kelas

belum begitu baik, banyaknya materi yang harus disampaikan sehingga

alokasi waktu kurang terarah dengan baik sehingga kegiatan

pembelajaran kurang begitu efektif.

Penampilan Mengajar II

Pada penampilan mengajar yang kedua di kelas 3 mengenai kerja

sama. Saya menghadapi permasalahan dalam menjelaskan materi bagi

para siswa-siswi yang belum mengerti tentang materi tersebut. Saya

masih kurangnya komunikasi terhadap siswa pada proses pembelajaran.

Penampilan Mengajar III

Pada penampilan mengajar yang ketiga di kelas 5 mengenai

peristiwa. Saya mengalami kendala dalam mengkondisikan kelas, karena

ketika pada saat beberapa siswa diminta maju kedepan untuk

membacakan peristiwa yang ada di video saya hanya terfokus kepada

siswa yang ada di depan tidak memperhatikan siswa yang lainnya.

Penampilan Mengajar IV

Pada penampilan mengajar keempat di kelas 3 mengenai

lingkungan buatan yang terawat dan tidak terawat. Saya tidak mengalami

kendala dalam menyampaikan materi karena kelas 3 ini termasuk siswa-

siswi yang langsung mengerti jika di terangkan, tetapi ada beberapa


siswa yang masih tidak mengerti walaupun sudah di jelaskan secara

berulang-ulang materinya. Dan juga saya menggunakan media visual

yang memudahkan siswa dapat mengerti dengan cepat pada materi ini.

Penampilan Mengajar V

Pada penampilan mengajar yang kelima di kelas 2 mengenai

manfaat saling berbagi dalam suka dan duka, masalah yang saya alami

ketika menjelaskan materinya karena siswa kelas rendah masih banyak

yang asik sendiri kondisi kelas tidak kondusif dan suara yang saya

jelaskan pun kurang terdengar oleh murid.

Penampilan Mengajar VI

Pada penampilan mengajar keenam di kelas 4 mengenai bagian-

bagian bunga. Saya tidak mengalami masalah apapun dalam proses

pembelajaran di kelas. Tetapi ada beberapa anak saja yang masih belum

mengerti karena malas untuk belajar dan mengerjakan evaluasi.

Penampilan Mengajar VII

Dalam penampilan mengajar ketujuh dikelas 2B mengenai kalimat

tanya. Saya hanya mengalami mengalami masalah mengenai beberapa

anak yang tidak bisa kondusif ketika pelajaran sedang berlangsung.

Banyak anak yang masih tidak serius dalam proses belajar mengajar

dikelas tersebut.

Penampilan Mengajar VIII

Penampilan mengajar kedelapan di kelas 5 pelajaran IPA mengenai

tumbuhan hijau. Saya mengalami masalah dalam mengkondisikan kelas.


Kemudian masalah yang saya hadapi yaitu ketika saya meminta

siswa-siswi untuk membuat kelompok dan duduk sesuai dengan

kelompoknya, kelas menjadi kurang kondusif dan ada beberapa

kelompok yang kurang memperhatikan instruksi yang diberikan oleh

saya dalam mengerjakan tugas kelompok yang harus dikerjakan.

Penampilan Mengajar IX

Dalam penampilan kesembilan ini saya menjadi wali kelas kelas III

B, mengajarkan mata pelajaran PKN tentang norma di rumah, di sekolah,

dan di lingkungan dan Matematika tentang pembagian kebawah. Masalah

yang saya hadapi yaitu ketika membagi mereka menjadi beberapa

kelompok diskusi, ada beberapa siswa yang tidak mau membuat

kelompok alasannya karena malas, kelas pun kurang kondusif. Kemudian

dalam pelajaran matematika siswa masih banyak yang kurang paham

pada mata pelajaran tersebut.

C. Bimbingan Belajar Ekstrakulikuler

Bimbingan belajar atau ekstrakurikuler di SDN Susukan 05 Pagi

Jakarta Timur dilakukan setiap minggunya sesuai jadwal. ekstrakurikuler

dilakukan oleh kelas tinggi IV, V, dan VI pada minggu kedua dan minggu

keempat. Praktikan tidak mengikuti bimbingan belajar atau ekstrakurikuler

secara khusus, namun hanya mendampingi para pembimbing ekstrakurikuler,

seperti praktikan mencoba mengikutin ekstrakulikuler pramuka, drumband,


qosyidah, dan marawis yang diajarkan oleh pelatih dan mendampingi siswa

saat berlatih tari.

D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/tempat Latihan

Permasalahn yang praktikan hadapi pertama kali adalah

penyesuaian diri dan bersosialisasi dengan guru-guru serta warga sekolah

yang lain. Selanjutnya kurangnya penyesuaian dengan kegiatan-kegiatan

sekolah terutama pada minggu pertama berada di sekolah. Pada kegiatan

berbaris setiap pagi ketika ingin memasuki kelas dan upacara bendera banyak

siswa kelas rendah terutama yang susah untuk diatur. Meluangkan waktu

untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang ada di SDN SUSUKAN 05

PAGI, serta berusaha menepati jadwal aktivitas di sekolah yang telah di

sepakati.

E. Proses Bimbingan

1. Dengan Dosen Pembimbing

Proses bimbingan dengan Dosen Pembimbing diantaranya adalah :

a. Mengikuti aturan yang ada di sekolah

b. Banyak bertanya

c. Disiplin

d. Bersosialisasi dengan lingkungan sekolah

e. Manjaga nama baik diri sendiri, Dosen pembimbing dan UHAMKA

2. Dengan Guru Pamong


Proses bimbingan yang dilakukan oleh guru pamong dan guru

kelas yaitu penyusunan RPP, penampilan mengajar, sosialisasi dengan

lingkungan sekolah, diantaranya dengan guru, staf, penjaga sekolah, ibu

kantin dan juga dengan siswa di sekolah ini.

3. Dengan Kepala Sekolah

Proses bimbingan yang dilakukan dengan kepala sekolah yaitu

mengenai jadwal mengajar, keikut sertaan dalam kegiatan-kegiatan di

seklah dan acara perpisahan.


BAB II

FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

A. Penyusunan RPP

1. Perbedaan persepsi dalam merealisasikan satuan pelajaran dan rencana

pembelajaran di SDN SUSUKAN 05 PAGI dengan yang di peroleh

praktikan di bangku kuliah, misalnya dalam pembuatan RPP yang baru

di mana dalam langkah pembelajaran pada kegiatan inti mencangkup

Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi dan ada juga yang masih

menggunakan RPP yang sudah lama dan ada perbedaan penggunaan

RPP di tiap kelas karena steiap guru memiliki pendapat yang berbeda

tentang RPP.

2. Skenario yang disusun kurang berdasarkan alokasi waktu yang

proporsional

3. Penentuan mengenai model pembelajaran atau strategi yang akan

diajarkan didalam kelas.

4. Penggunaan media yang kurang karena materi yang tidak mendukung

untuk menggunakan media pembelajaran yang menarik.

5. Penggunaan kalimat yang kurang tepat dalam membuat RPP.

B. Proses Penampilan

Faktor penyebab dari masalah-masalah yang dialami praktikan selama

proses penampilan di kelas antara lain:


1. Pada awal mengajar kurang terkonsep dengan baik, karena timbul rasa

kurang percaya diri saat berhadapan dengan para siswa di depan kelas saat

mengajar sehingga semua konsep yang sudah di rencanakan tidak sesuai

dengan harapan praktikan.

2. Belum memahami situasi, kondisi dan karakter siswa yang sebenarnya

pada saat proses pembelajaran , sehingga kurang mengkondisikan kelas

dan murid.

3. Kurangnya pengalaman praktikan mengajar di depan kelas. Praktikan

hanya didasari oleh pengalaman mengajar pada mata kuliah Pra PPL.

4. Sulit menentukan metode dan model pembelajaran

C. Bimbingan Belajar/Ekstraulikuler

Permasalahan yang dialami praktikan untuk membimbing kegiatan

ekstrakurikuler disebabkan:

1. Waktu dan Kegiatan

2. Kurangnya pengalaman tentang kegiatan yang dilakukan

3. Minat dan Kemampuan

Tidak semua praktikan memiliki minat yang sama untuk semua jenis

kegiatan dan yang terpenting adalah kemampuan praktikan di bidang

tertentu.

D. Pertisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan

Permasalahn yang praktikan hadapi pertama kali adalah penyesuaian

diri dan bersosialisasi dengan guru-guru serta warga sekolah yang lain. Pada
kegiatan berbaris setiap pagi ketika ingin memasuki kelas dan upacara

bendera banyak siswa kelas rendah terutama yang susah untuk diatur.

E. Proses Bimbingan

1. Dengan Dosen Pembimbing

Pada proses bimbingan kurang berjalan efektif dan efisien sehingga

kami harus membuat janji terlebih dahulu dengan Dosen Pembimbing,

tetapi kami memaklumi dengan keadaan tersebut.

2. Dengan Guru Pamong

Pada proses bimbingan dengan guru pamong yang menjadi faktor

penyebabnya hanyalah masalah waktu saja, harus menunggu beliau

memilki waktu saat senggang dengan tugas-tugasnya sebagai pengajar di

sekolah. Tetapi beliau selalu ada waktu luang untuk berdiskusi dan

memberikan masukan-masukan.

3. Dengan kepala sekolah

Kesibukan kepala sekolah yang padat mengakibatkan kurangnya

pertemuan untuk konsultasi .Walaupun kepala sekolah sibuk tetapi masih

menyempatkan diri untuk menanyakan kesulitan apa saja yang dialami

selama PPL dan memberikan nasehat dan masukan apabila kami

mendapat kesulitan selama kegiatan PPL ini sehingga dapat

memperbaikinya dengan baik dan benar.


BAB III

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

A. Penyusunan RPP

Setiap penulisan mengidentifikasi masalah dan faktor penyebabnya,

maka berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi permasalahan.Dalam

upaya menanggulangi permasalahan, praktikan melakukan segala upaya

walaupun pada pelaksanaannya masih terdapat kekurangan yang perlu

diperbaiki.Berkaitan dengan masalah yang dialami praktikan daalam

penyusunan RPP, praktikan berusaha untuk memperbaiki kekurangan-

kekurangan dalam penulisan dan pembuatan RPP. Adapun usaha-usaha yang

dilakukan praktikan antara lain:

1. Banyak berlatih dan belajar dari kesalahan untuk menjadi lebih baik

2. Lebih terliti dalam membuat RPP agar dalam pembuatan RPP tersusun

secara sistematika, mulai dari standar kompetensi ( SK ) sampai

penilaian.

3. Dapat memberikan metode dan model pembelajaran yang menarik agar

siswa dapat mengerti dengan mudah melalui model pembelajaran yang

sudah diterapkan

4. Seiring dengan perkembangan zaman yang mempengaruhi sistem

pendidikan sehingga pemerintah membuat pembaharuan di dalam

program pembelajaran yang disebut dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran ( RPP ), dimana RPP yang baru pada kegiatan inti terdapat
Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi. Hal ini bertujuan agar disetiap

kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan awal sampai akhir terinci dan

tersusun untuk memperoleh hasil pencapaian yang maksimal.

Namun,pada intinya, baik RPP yang baru maupun yang lama sama. Jadi

praktikan harus belajar dan cermati lagi dengan RPP tersebut.

5. Teliti dalam menentukan standar kompetensi ( SK ) dan kompetensi

dasar (KD ) pada pembelajaran Tematik sehingga sesuai dengan materi

yang ingin diajarkan

6. Pada saat membuat soal Evaluasi agar diperhatikan dengan teliti untuk

penggunaan kalimat sehingga mudah dipahami dan dicerna siswa.

7. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing, kepala sekolah, dan guru

pamong maupun guru kelas mengenai format RPP menurut Kurikulum

yang baru.

8. Dalam pengalokasian waktu disesuaikan dengan jam pelajaran yang

disediakan, sedangkan materinya sesuaikan dengan waktu yang ada

berdasarkan sub pokok bahasannya yang akan diajarkan.

9. Pembuatan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

diajarkan sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa.

10. Dalam penyusunan RPP pertama dijadikan sebagai bahan pembelajaran

untuk penyusunan RPP selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan dan

sesuai dengan kenyataan pada saat melakukan proses belajar mengajar di

kelas.
B. Proses Penampilan

Masalah saat peroses penampilan merupakan masalah yang paling

dominan,mengingat penampilan memakan waktu yang lebih banyak

dibandingkan kegiatan lain. Untuk mengatasi permasalahan dalam proses

penampilan, praktikan melakukan berbagai upaya sebagai berikut :

1. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing, guru pamong dan guru bidang

studi mengenai bagaimana cara mengatasi siswa.

2. Melakukan persiapan materi sebelum tampil, baik melalui membaca

buku ataupun sumber lainnya serta berdiskusi dengan praktikan lain yang

mengajar mata pelajaran yang berbeda.

3. Lebih menjiwai dalam mengajar, agar penjiwaan sebagai calon guru

terpancar dan tertanam dalam diri, melalui diri kegiatan PPL yang telah

dilakukan sampai nanti menjadi seorang guru.

4. Menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat bahwa kita bisa dan mampu

menjadi seorang pengajar ( guru ) yang profesional.

5. Mau belajar dari kesalahan karena dari kesalahanlah seseorang dapat

menjadi lebih baik asal didasari dengan niat kemauan dalam diri.

6. Selau bersabar, ikhlas, dan mampu mengontrol emosi pada perserta

didik.

7. Bersikap tenang dan berusaha memberikan variasi metodemenajar.

8. Mengkombinasikan anatara teori dan praktik sehingga siswa tidak jenuh

dalam kegiatan pembelajaran.


9. Guru juga harus lebih kreatif dalam mengembangkan materi yang

diajarkan, memberikan variasi dalam penggunaan metode pembelajaran.

10. Memberikan motivasi, baik berupa verbal atau kata-kata berupa pujian

maupun dalam bentuk reward yang berupa benda sehingga dapat

membangkitkan semangat siswa untuk lebih giat dalam belajar.

C. Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler pada dasarnya di laksanakan dengan tujuan

untuk menunjang kegiatan kurikuler dan untuk meningkatkan kepribadian

serta penyaluran bakat dan minat serta keterampilan perserta didik.kegiatan

ini penting untuk memberikan pengayan,kemampuan dan pengalaman bagi

perserta didik di luar tugas utamanya belajar di kelas .keberasilan program

ekstrakulikuler tidak lepas dari peranan berbagai pihak baik guru,perserta

didik dan masyarakat . oleh kerana itu bimbingan praktikan sangat di

harapkan, dengan jiwa dan semangat muda praktikan mampu memberikan

motivasi bagi pengembangan minat dan bakat peserta didik.

D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan

Upaya-upaya yang dilakukan praktikan untuk mengatasi kendala-

kendala pada partisifasi dalam kehidupan sekolah ini:

1. Melakukan adaptasi dengan tata aturan dan kebiasaan yang ada di SDN

SUSUKAN 05PAGI.
2. Meluangkan waktu untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang ada

di SDN SUSUKAN 05 PAGI.

3. Berusaha menepati jadwal aktivitas di sekolah yang telah di sepakati.

4. Berusaha bersosialisasi dengan siapapun yang ada di lingkungan SDN

SUSUKAN 05 PAGI.

5. Memberikan contoh yang baik pada semua siswa.

6. Berusaha memposisikan diri pada saat menjadi guru yang baik dan

bijaksana agar dapat dicontoh oleh siswa dan menjadi suri tauladan yang

baik.

7. Semakin mengeratkan kembali tali kekeluargaan antara mahasiswa PPL

dengan semua dewan guru, sehingga mengurangi kecanggungan

mahasiswa untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan

E. Proses Bimbingan

1. Dengan Dosen Pembimbing

Meskipun kegiatan dosen pembimbing padat, sebaiknya proses

bimbingan harus selalu dilakukan agar kami dapat menceritakan masalah

dan kesulitan-kesulitan yang dialami selama pelaksanaan PPL.

Hendaknya kami sering diperhatikan, dilihat perkembangan dan masalah-

masalah yang dialami oleh kami didalam penampilan mengajar dan

penyusunan RPP.Sehinga dosen pembimbing dapat memberi masukan

dan nasehat.

2. Dengan Guru Pamong


Kegiatan dengan guru pamong saya yakni selalu memberikan

saran dan masukan apabila saya konsultasi mengenai penyusunan RPP

saya yang salah. Ada beberapa guru kelas juga memberikan komentar

mengenai penampilan mengajar saya, sehingga dapat membantu saya

untuk memperbaiki kesalahan dalam proses penampilan mengajar saya.

3. Dengan Kepala Sekolah

Walaupun kepala sekolah sibuk tetapi masih menyempatkan diri

untuk menanyakan kesulitan apa saja yang dialami selama PPL dan

memberikan nasehat dan masukan apabila kami mendapat kesulitan

selama kegiatan PPL ini sehingga dapat memperbaiki kesalahan pada

PPL hari berikutnya. Kepala sekolah sering mengontrol dan membimbing

kami dalam kegiatan PPl ini.Diharapkan kepala sekolah melihat

penampilan mengajar yang disajikan olek mahasiswa PPL.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu program yang

merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagi / pengetahuan, sikap,

dan keterampilan dalam rangka pembentukkan guru professional dan handal.

Dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah saya lakukan,

di SDN SUSUKAN 05 PAGI banyak pengalaman yang telah dialami.

Pengalaman tersebut dapat dijadikan pembelajaran agar menjadi lebih baik

untuk kedepanya, agar praktikan dapat menjadi guru yang profesional.

Kegiatan tersebut semakin menambah wawasan dan pengetahuan saya pada

dunia pendidikan.

Untuk menjadi seorang guru yang profesional, dibutuhkan suatu

keterampilan untuk menciptakan suatu ide kreatif agar proses pembelajaran

dapat berjalan sesuai harapan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

adalah faktor terpenting sebelum seorang guru masuk ke dalam kelas untuk

mengajar.

Penggunaan metode dan model pembelajaran yang bervariasi pun

sangatlah diperlukan dalam proses pembelajaran. Tujuannya adalah agar siswa

tidak merasa jenuh ketika guru hanya menggunakan metode ceramah,

sehingga dibutuhkan variasi dalam penggunaan metode pembelajaran, agar


siswa pun merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru

dan siswa dapat menerima materi pelajaran secara maksimal.

B. Saran

Semoga dalam pengajaran nantinya di sekolah-sekolah yang saya

tempatkan. Diharapkan pada penampilan mengajar saya berikutnya dapat

menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dapat menjadi guru profesional yang

diharapkan. Selama menjadi pengajar dan pembimbing di SDN Susukan 05

Pagi semoga menjadi contoh yang baik untuk anak-anak.


DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2015. PEDOMAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. UHAMKA

PRESS. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai