Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

MASALAH, PERAN GURU PAMONG DAN SUPERVISOR

FIRDA HERLIANSYAH NOOR


A. Masalah
Selama praktikan melakukan praktik, meskipun mengajar telah
direncanakan namun dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan antara
lain:
1. Kesulitan dalam memilih dan menggunakan media yang akan sesuai
dengan materi.
2. Beberapa siswa-siswi yang jenuh dengan pembelajaran.
3. Beberapa siswa-siswi sering berbicara ketika guru menjelaskan materi di
depan kelas.
4. Siswa-siswi tidak pernah bertanya ketika guru membuka sesi tanya
jawab.

B. Upaya Pemecahan Masalah


Dalam menghadapi permasalahan yang terjadi, praktikan menggunakan
beberapa cara yang telah dilakukan, yaitu :
1. Memberi semangat, penggunaan media gambar, ice breaking dan game
yang terkait dengan pembelajaran agar siswa siswi merasa tidak jenuh.
2. Memberikan nilai atau reward bagi siswa yang aktif, agar siswa
bersemangat dalam belajar.
3. Mencoba menambahkan ice breaking di sela - sela pembelajaran.
4. Mencoba mempersingkat penjelasan namun tetap mudah dipahami agar
tidak melebihi waktu yang ditetapkan.
5. Mengadakan kegiatan permainan setelah penjelasan materi, kemudian
siswa-siswi yang kalah dalam permainan akan menjawab pertanyaan dari
teman ataupun dari guru.
6. Mempersiapkan strategi yang efektif dan efisien dalam materi
pembelajaran.

15
16

C. Peran Guru Pamong dan Supervisor


Selama kegiatan PPL II dilaksanakan, Ibu Hj. Masniah, S.Ag. selaku
guru pamong memiliki peran yang sangat penting, Karena dalam hal ini
beliau memberikan arahan dan bimbingan secara terus-menerus dalam
melaksanakan latihan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II). Dalam hal
ini, praktikan terus berkomunikasi dengan beliau terkait bagaimana membuat
rancangan pelaksanaan pembelajaran.
Selama kegiatan PPL II dilaksanakan, Ibu Hatmiah, M.Pd. selaku
supervisor kami memiliki peran yang sangat penting. Karena dalam hal ini,
beliau memberikan arahan dan bimbingan secara terus-menerus dalam
pelaksanaan PPL II. Dalam hal ini, kami terus berkomunikasi dengan beliau
untuk bertanya lebih banyak mengenai pelaksanaan PPL II ataupun dalam
penyusunan laporan.

D. Komentar Terhadap Kegiatan PPL II


Pada program kegiatan PPL adalah bentuk penerapan segala bentuk teori
dan praktik yang didapat selama di bangku perkuliah. Ketika hal tersebut
dipraktikkan dilapangan secara langsung tentu memiliki kendala yang
bermacam-macam seperti adanya rasa gugup, kurangnya motivasi siswa
dalam belajar bahkan sampai menentukan media yang sesuai dengan materi
yang akan diajarkan. Namun dengan melihat secara langsung terkait kendala
tersebut praktikan dapat menemukan solusi terbaik ketika di lapangan hingga
menjadikan kegiatan PPL II ini adalah bentuk menumbuhan rasa tanggung
jawab dan profesionalisme dalam melakukan pembelajaran sebagai seorang
calon pendidik.
1. Komentar untuk Tim PPL
Kinerja Tim PPL II sudah baik untuk memajukan kualitas mahasiswa
agar terlibat dan terjun langsung ke lingkungan pendidikan yang
sebenarnya. Namun, ada sedikit saran dari praktikan bahwa, hendaknya
Tim PPL II untuk kedepannya dapat memberikan informasi yang lebih
17

jelas dan mendetail sebelum diterjunkannya mahasiswa ketempat praktik.


Karena masih banyak dari praktikan yang masih sering bertanya-tanya
terkait kegiatan PPL II dan terkait sistematika penulisan ataupun susunan
dalam laporan. Selain itu praktikan juga mengajukan saran untuk tim PPL
II yang bertugas agar benar-benar memperhatikan penempatan dan
background mahasiswa yang akan menajalani kegiatan PPL II agar
kegiatan PPL II dapat berjalan optimal sebagaimana mestinya.
2. Komentar untuk Supervisor
Menurut praktikan, supervisor Ibu Hatmiah, M.Pd. mudah untuk
diajak berkomunikasi. Beliau juga sangat membantu praktikan mengatasi
beberapa masalah yang dihadapi selama kegiatan PPL II. Oleh karena itu
praktikan mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Hatmiah
M.Pd. atas waktu yang diluangkan untuk bimbingann, nasihat juga kritik
sehingga praktikan dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
3. Komentar untuk Guru Pamong
Praktikan mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada
guru pamong Ibu Hj. Masniah, S.Ag. atas kesediaan beliau untuk menjadi
guru pamong. Beliau mudah ketika diajak berkomunikasi untuk
mendiskusikan terkait pembuatan rancangan pelaksaan pembelajaran serta
pelaksanaan pembelajaran. Beliau memberikan kebebasan dalam hal
pelaksanaan pembelajaran sehingga membuat saya dapat menerapkan teori
yang di dapat saat di perkuliahan dan lebih kreatif dengan mencari-cari
informasi tentang pembelajaran yang menarik.
4. Komentar untuk Sekolah
Eksistensi PPL II disambut baik oleh pihak sekolah mulai dari kepala
sekolah maupun guru-guru yang ada di MTsS Al Falah Mahe. Selain itu,
para siswa juga menunjukkan sikap terbuka, akrab, dan mau bekerjasama
dengan paktikan sehingga lebih leluasa dalam menerapkan dan
menyampaikan materi selama dikelas.
18

5. Komentar untuk PBM (Proses Belajar Mengajar)


Menurut praktikan, proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik
dan lancar. Karena antara praktikan dan para peserta didik saling
mendukung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, meski
terkadang ada saja siswa yang kurang memperhatikan selama praktik
belajar mengajar berlangsung.
19

NUR ANNISA OKTAVIANI


A. Masalah
Selama praktikan melakukan praktik, meskipun mengajar telah
direncanakan namun dalam pelaksanaannya masih terdapat hambatan antara
lain:
1. Beberapa siswa-siswi sering berbicara ketika guru menjelaskan materi di
depan kelas.
2. Kesulitan dalam memberikan pengajaran kepada satu orang siswi
berkebutuhuan berkebutuhan khusus di kelas VIII B.
3. Siswa-siswi tidak pernah bertanya ketika guru membuka sesi tanya
jawab.

B. Upaya Pemecahan Masalah


Dalam menghadapi permasalahan yang terjadi, praktikan menggunakan
beberapa cara yang telah dilakukan, yaitu :
1. Membuat kesepakatan dengan menginstuksikan “Tepuk Diam” supaya
semua siswa diam dan kembali fokus mengikuti pembelajaran.
2. Mencoba mempersingkat penjelasan namun tetap mudah dipahami
kemudian ditulis di papan tulis agar siswi yang berkebutuhan khusus
dapat membaca atau menulis kembali apa yang diajarkan.
3. Mengadakan kegiatan permainan setelah penjelasan materi, kemudian
siswa-siswi yang kalah dalam permainan akan menjawab pertanyaan dari
teman ataupun dari guru.
20

C. Peran Guru Pamong dan Supervisor


Selama kegiatan PPL II dilaksanakan, Bapak H. Miftahurrasyid, S.Pd.I.
selaku guru pamong memiliki peran yang sangat penting, Karena dalam hal
ini beliau memberikan arahan dan bimbingan secara terus-menerus dalam
melaksanakan latihan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPLII). Dalam hal
ini, praktikan terus berkomunikasi dengan beliau terkait bagaimana membuat
rancangan pelaksanaan pembelajaran.
Selama kegiatan PPL II dilaksanakan, Ibu Hatmiah, M.Pd. selaku
supervisor kami memiliki peran yang sangat penting. Karena dalam hal ini,
beliau memberikan arahan dan bimbingan secara terus-menerus dalam
pelaksanaan PPL II. Dalam hal ini, kami terus berkomunikasi dengan beliau
untuk bertanya lebih banyak mengenai pelaksanaan PPL II ataupun dalam
penyusunan laporan.

D. Komentar Terhadap Kegiatan PPL II


Pada program kegiatan PPL adalah bentuk penerapan segala bentuk teori
dan praktik yang didapat selama di bangku perkuliah. Ketika hal tersebut
dipraktikkan dilapangan secara langsung tentu memiliki kendala yang
bermacam-macam seperti adanya beberapa siswa yang sibuk sendiri saat guru
menjelaskan materi di depan kelas, kurangnya keaktifan siswa dalam
bertanya atau menjawab pertanyaan bahkan sampai menentukan strategi yang
sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Namun dengan melihat secara
langsung terkait kendala tersebut praktikan dapat menemukan solusi terbaik
ketika di lapangan hingga menjadikan kegiatan PPL II ini adalah bentuk
menumbuhan rasa tanggung jawab dan profesionalisme dalam melakukan
pembelajaran sebagai seorang calon pendidik.
21

1. Komentar untuk Tim PPL


Kinerja Tim PPL II sudah baik untuk memajukan kualitas mahasiswa
agar terlibat dan terjun langsung ke lingkunan pendidikan yang
sebenarnya. Namun, ada sedikit saran dari praktikan bahwa, hendaknya
Tim PPL II untuk ke depannya dapat memberikan informasi yang lebih
jelas dan mendetail sebelum diterjunkannya mahasiswa ketempat praktik.
Karena masih banyak dari praktikan yang masih sering bertanya-tanya
terkait kegiatan PPL II dan terkait sistematika penulisan ataupun susunan
dalam laporan. Selain itu praktikan juga mengajukan saran untuk tim PPL
II yang bertugas agar benar-benar memperhatikan jarak tempat
penempatan mahasiswa yang akan menajalani kegiatan PPL II agar
kegiatan PPL II dapat berjalan optimal sebagaimana mestinya.
2. Komentar untuk Supervisor
Menurut praktikan, supervisor Ibu Hatmiah, M.Pd. mudah untuk
diajak berkomunikasi. Beliau juga sangat membantu praktikan dengan
memberikan saran-saran untuk mengatasi beberapa masalah yang dihadapi
selama kegiatan PPL II. Oleh karena itu praktikan mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Hatmiah, M.Pd. atas waktu yang
diluangkan untuk bimbingann, nasihat juga kritik sehingga praktikan dapat
menyelesaikan tugas dengan baik.
3. Komentar untuk Guru Pamong
Praktikan mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada
guru pamong Bapak H. Miftahurrasyid, S.Pd.I. atas kesediaan beliau untuk
menjadi guru pamong. Beliau mudah ketika diajak berkomunikasi untuk
mendiskusikan terkait pembuatan rancangan pelaksaan pembelajaran serta
pelaksanaan pembelajaran. Beliau memberikan kebebasan dalam hal
pelaksanaan pembelajaran sehingga membuat saya dapat menerapkan teori
yang didapat saat di perkuliahan dan lebih kreatif dengan mencari-cari
informasi tentang pembelajaran yang menarik.
22

4. Komentar untuk Sekolah


Eksistensi PPL II disambut baik oleh pihak sekolah mulai dari kepala
sekolah maupun guru-guru yang ada di MTsS Al Falah Mahe. Selain itu,
para siswa/i juga menunjukkan sikap terbuka, dan mau bekerja sama
dengan paktikan sehingga lebih leluasa dalam menerapkan dan
menyampaikan materi selama di kelas.
5. Komentar untuk PBM (Proses Belajar Mengajar)
Menurut praktikan, proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik
dan lancar. Karena antara praktikan dan para peserta didik saling
mendukung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, meski
terkadang ada saja siswa yang kurang memperhatikan selama praktik
belajar mengajar berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai