Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN SINGKAT

WITNNY S. WAROUW

PPG DALJAB ANGKATAN 1 TAHUN 2021


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
LK 3.7 LAPORAN SINGKAT KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR

KE-1 SAMPAI KE-3

I. Pendahuluan

Pelaksanaan PPL sebagai salah satu persyaratan tahapan Pendidikan Profesi

Guru yang harus dipenuhi mahasiswa untuk dapat lanjut ke tahap selanjutnya. PPL

juga merupakan wadah mengaplikasikan semua rancangan perangkat pembelajaran

yang sudah dirancang pada kegiatan sebelumnya. Adapun kegiatan ini dilaksanakan di

sekolah asal masing-masing mahasiswa.

I.1 Profil Singkat sekolah

Nama Sekolah : SDN Inpres 3/77 Danowudu

Alamat Sekolah : Jln. J.P Kalangi Kel. Danowudu Kec. Ranowulu

Kota Bitung, Sulawesi Utara

Kepala Sekolah : Lely Gagola, S.Pd

Jumlah Kelas/Rombel : 13

Jumlah Guru : 19 Orang

I.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran Siklus 1 – 3 dilaksanakan di kelas V.a dengan sistem tatap muka

terbatas. Hal tersebut dilakukan karena Kota Bitung, khususnya kecamatan

Ranowulu masuk dalam zona hijau dan bisa melaksanakan tatap muka disekolah

dengan jumlah peserta didik terbatas. Pembelajaran dilaksanakan dengan

menerapkan protokol kesehatan.


II. Deskripsi Jenis Kasus/Masalah Pelaksanaan Pembelajaran

a. Kasus Kegiatan Mengajar 1

1. Peserta didik kesulitan menyampaikan pendapatnya dan kesulitan membuat

kesimpulan

Data / Fakta : Pada bagian apersepsi, tanya jawab materi, maupun membuat

kesimpulan dari 8 orang peserta didik, hanya 4 orang yang aktif menjawab

atau merespon guru.

Gambar diatas menunjukan bahwa ketika ada pertanyaan, maupun

rangsangan dari guru untuk menyampaikan pendapat, peserta didik tidak

berani mengangkat tangan atau masih malu dan kurang percaya diri.

2. Posisi sikap sempurna saat menyanyikan lagu nasional masih ada peserta

didik yang tidak melakukan dengan baik

Data / Fakta :
3. Saat guru melaksanakan pembelajaran ada beberapa kegiatan pembelajaran

yang tertukar urutannya

Data / Fakta : Pada perencanaan pembelajaran yang sudah disusun ada 1

langkah yang terputar dalam penerapannya dalam kelas

Bagian pemberian penguatan harusnya dilaksanakan setelah kegiatan

kampanye poster. Namun bagian ini tertukar pelaksanaannya.

4. Hasil keterampilan peserta didik (poster) tidak maksimal

Data / Fakta :

Pada kelompok 1, poster belum selesai dan sudah kehabisan waktu

pengerjaan.
b. Kasus Kegiatan Mengajar 2

1. Peserta didik sulit mengingat materi yang telah diajarkan

sebelumnya

Data / Fakta :

Pada bagian apersepsi, peserta didik masih kesulitan mengingat materi

sebelumnya. Pembelajaran di siklus 2 merupakan lanjutan dari materi

matematika dasar statistika yang telah terlebih dahulu diajarkan di pertemuan

minggu sebelumnya.

Hanya ada beberapa peserta didik yang menjawab saat guru memberikan

pertanyaan rangsangan. Namun sudah lebih banyak daripada kegiatan

pembelajaran siklus 1.

2. Waktu pelaksanaan yang hampir tidak cukup untuk penerapan


model project based learning .
Data / Fakta :

Proyek yang berhasil dikerjakan peserta didik hanya 1 contoh penyajian data
c. Kasus Kegiatan Mengajar 3

1. Peserta didik masih belum percaya diri menyampaikan jawaban. Pada saat

mempresentasikan hasil karya mereka hanya menatap kearah karyanya tanpa

melihat teman-teman.

Data / Fakta :

Terlihat bahwa perwakilan yang melakukan presentasi terus menunduk

kearah karyanya dan tidak percaya diri menatap teman-temannya padahal

jawaban yang diberikan sudah benar.

2. Pada saat mengerjakan / membuat karya dalam kelompok bebrapa peserta

didik mulai menurunkan masker

Data / Fakta :

Disaat pembelajaran memasuki tahap persiapan praktek, beberapa peserta

didik mulai menurunkan masker, meskipun selalu diingatkan tapi terlihat

bahwa mereka merasa tidak nyaman dengan masker yang digunakan.


III. Deskripsi Faktor Penyebab

a. Faktor penyebab kasus Siklus 1

1. Kurangnya pernyataan yang mampu menstimulasi peserta didik untuk

menyampaikan pendapat maupun menyimpulkan materi

Data / Fakta :

Data ditemukan dari hasil refleksi guru ketika melaksanakan observasi lewat

video pembelajaran. Terlihat memang kalau pertanyaan yang diberikan

kurang maksimal menggali pengetahuan peserta didik sehingga hanya

sebagian yang termotivasi untuk menjawab.

2. Posisi duduk peserta didik yang dalam kelompok (berhadapan) tidak

diperhatikan oleh guru menyebabkan mereka kesulitan bersikap sempurna

saat menyanyikan lagu nasional

Data / Fakta :

Sejak awal kelas, peserta didik sudah diposisisikan saling berhadapan

membuat mereka harus memalingkan wajah untuk menghadap depan, maka

ketika kegiatan menyanyi lagu nasional, mereka tetap menoleh menghadap

teks di depan kelas, padahal seharusnya sikap sempurna kepala harus

menghadap ke depan.

3. Guru masih belum optimal menguasai seluruh rangkaian kegiatan

pembelajaran
Data / Fakta :

Sesuai hasil observasi pribadi dari video pembelajaran, maka terlihat guru

masih merasa gugup melaksanakan pembelajaran dengan direkam, karena

memang siklus 1 pertama dilakukan, maka ada bagian yang tidak sesuai

dengan rancangan atau tertukar.

4. Manejemen waktu pelaksanaan pembelajaran yang masih kurang optimal

Data / Fakta :

Peseta didik kurang bekerjasama dalam membuat poster, mereka sering

berdebat justru karena ingin mengambil bagian dalam pengerjaan, ada juga 1

peserta didik yang dominan, sehingga terlihat teman yang lain menjadi

enggan untuk membantu.

b. Faktor penyebab kasus Siklus 2

1. Peserta didik belum menguasai konsep teori materi penyajian data yang

sebelumnya sudah diajarkan, maka mereka kesulitan untuk mengingat

kembali.

Data / fakta :

Sesuai data observasi, konsep sebelumnya memang masih kurang dikuasai,

karena memang jam belajar matematika yang masih terbatas. Sehingga

pembelajaran sebelumnya juga belum maksimal.


2. Materi pembuatan proyek memang membutuhkan waktu yang lama

Data / Fakta :

Jangka waktu pengerjaan proyek yang memang dimaksimalkan dalam 2 x

pertemuan. Karena memang waktu PPL yang diberikan hanya 10 hari

sehingga harus mampu dimaksimalkan untuk menghasilkan proyek.

Namun dari beberapa proyek yang diberikan, semua kelompok berhasil

mengerjakan masing-masing 1 proyek.

c. Faktor penyebab kasus 3

1. Kebiasaan atau pola belajar peserta didik yang memang belum dibiasakan

untuk mengutarakan pendapat, atau untuk berbicara di depan kelas. Mereka

sebenarnya bukan tidak mampu tapi mereka tidak percaya diri / takut

membuat kesalahan.

Data / Fakta :

Sesuai data hasil observasi melalui video pembelajaran, peserta didik masik

kurang percaya diri ketika melaksanakan presentasi di depan kelas.

2. Cuaca yang lebih panas dari biasanya membuat peserta didik berkeringat,

apalagi pada proses pembuatan karya. Karena mereka antusias maka lebih

banyak bergerak dan mengakibatkan keringat membasahi masker sehingga

mereka tidak nyaman lagi menggunakan masker


Data / Fakta :

(Setiap faktor penyebab disertai fakta dan/data)

IV. Deskripsi Alternatif Solusi/Tindakan

a. Solusi/Tindakan siklus 1

1. Memperbanyak pertanyaan / pernyataan pemicu sehingga peserta didik dapat

lebih mudah menyimpulkan.

Memberi waktu peserta didik merespon guru sehingga mereka bisa lebih

berani dalam menyampaikan pendapatnya

2. Posisi duduk peserta didik diawal pembelajaran harus diatur dengan baik,

sehingga mereka siap untuk belajar.

3. Kegiatan pembelajaran di RPP harus dikuasai sepenuhnya oleh guru.

4. Waktu pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan rancangan yang sudah

dibuat, dan guru harus selalu mengingatkan peserta didik.

b. Solusi/Tindakan Siklus 2

1. Guru harus pintar merangsang dan menggali pengetahuan peserta didik

melalui pertanyaan-pertanyaan atau narasi yang membawa peserta didik untuk

bisa mengingat materi yang sudah dipelajari. Memotivasi peserta didik juga

untuk tertarik pada pelajaran yang akan diajarkan


2. Guru dapat mensiasati pembuatan proyek dengan memilih 1 proyek saja.

Tidak mengurangi kualitas dari proyek karena peserta didik tetap melakukan

langkah-langkah sesuai perencanaan awal.

c. Solusi/Tindakan Siklus 3

1. Peserta didik harus dibiasakan untuk tampil. Harus diberi kesempatan untuk

menyampaikan pendapatnya. Juga guru berperan memberikan motivasi bagi

peserta didik untuk lebih percaya diri.

Contoh solusi : Pada bagian literasi peserta didik dapat dibiasakan atau dilatih

untuk bercerita setiap pagi. Bisa dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di

rumah, dll. Intinya dimulai dari hal-hal yang kecil, sehingga lama kelamaan

mereka akan terbiasa untuk berbicara di depan dan lebih berani.

2. Pada kegiatan pembelajaran sebaiknya guru memang menyediakan masker

cadangan sehingga jika terjadi masalah dengan masker yang digunakan anak

nanti, bisa diganti dengan yang baru.

V. Uraian Hasil yang Didapatkan dari Tindakan

a. Hasil tindakan 1

Pada siklus 1 yang saya lakukan memang ada 4 masalah yang muncul.

Pertama terkait dengan peserta didik kesulitan menyampaikan pendapat dan

membuat kesimpulan, kedua pada saat menyanyikan lagu nasional posisi sikap

sempurna tidak dilakukan dengan baik, ketiga urutan kegiatan daam rancangan

yang tertukar penerapannya dan keempat hasil karya yang kurang maksimal.

Dari keempat masalah tersebut sudah saya lakukan perbaikan di siklus yang

kedua. Semuanya dapat teratasi dan tidak terulang disiklus yang kedua. Memang

dalam hal menyampaikan pendapat atau membuat kesimpulan, peserta didik

tidak langsung bisa secara lancar, namun sudah ada peningkatan, mereka sudah
tidak lagi saling dorong ketika diminta maju ke depan menyampaikan pendapat,

tapi sudah ada beberapa yang berani mengangkat tangan, menjawab spontan dan

bertanya jika tidak paham.

b. Hasil tindakan 2

Di siklus yang kedua sudah semakin baik dari siklus yang pertama. Hanya ada 2

masalah yang dominan yaitu mengenai pengetahuan sebelumnya / materi

sebelumnya yang sulit diingat dan masalah yang lain terkait teknis diantaranya

waktu pengerjaan proyek. Materi pelajaran di siklus 2 memang merupakan

lanjutan dari „konsep‟ yang memang harusnya sudah mereka kuasai

sebelumnya. Namun karena belum terlalu dipahami sehingga mereka kesulitan

mengingat. Tetapi ketika tindakan atau perbaikan telah dilakukan maka

diharapkan peserta didik sudah meningkat dalam hal memahami konsep-konsep

tersebut. 2 masalah di siklus kedua sudah diselesaikan dan diharapkan tidak

terulang di siklus yang ketiga.

c. Hasil tindakan 3

Siklus ketiga merupakan siklus terakhir yang memang diharapkan sudah tidak

banyak masalah lagi yang ditemukan karena memang sudah melalui 2 tahap

perbaikan yang dilakukan. Tapi memang masih ada 2 masalah yang muncul

pertama terkait dengan keberanian peserta didik menyampaikan pendapatnya

atau mempresentasikan materi di depan kelas. Setelah dilakukan tindakan,

memberikan motivasi memang sudah terlihat jauh peningkatan mereka. Yang

awalnya tidak ada yang berani, sekarang sudah ada yang bersedia tampil,

sebagian besar sudah aktif. Namun memang menurut saya pribadi, keterampilan

berbahasa dari segi berbicara di depan memerlukan keberanian yang diperoleh

dari sebuah proses, bukan sesuatu yang instan, seperti yang disampaiakan ibu

dosen, perlu dilatih, diberikan kesempatan dan dibiasakan dari hal-hal yang
kecil. Diharapkan ke depan, peserta didik di kelas ini dapat lebih percaya diri

karena sebenarnya mereka mampu.

VI. Simpulan

Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah sangat penting

bagi mahasiswa PPG dalam meningkatkan profesionalismenya. Dalam proses menjadi

seorang guru profesional memang tidak mudah, banyak hal yang harus dipelajari dan

dilaksanakan sehingga bukan hanya sebatas sebuah gelar, namun lebih kepada kualitas

diri seorang guru.

Dari ketiga siklus pembelajaran yang telah dilaksanakan memang tak luput dari

kekurangan-kekurangan bagi dari segi kemampuan guru, kemampuan peserta didik,

juga dalam hal teknis pelaksanaan, namun dari masukan dosen pembimbing, guru

pamong, bahkan teman-teman mahasiswa maka setiap masalah yang muncul dalam

pembelajaran dapat menemukan solusi yang tepat untuk diperbaiki. Memang mungkin

masih belum sempurna, namun proses yang dilalui juga memberikan berbagai

pembelajaran yang berguna sehingga menjadi bekal dalam melaksanakan tugas dan

kewajiban sebagai pendidik

VII. Saran

Dalam sebuah proses pelaksanaan pembelajaran diperlukan refleksi dalam hal

ini dari seorang guru. Seorang guru harus mengevaluasi diri, mencari kelemahan proses

pembelajarannya dan memperbaiki sehingga hari ke hari kualitas dari pembelajaran

dapat lebih meningkat. Ada ungkapan “pendidik harus terdidik” guru harus terus

berupaya dan tidak cepat puas karena pendidikan bergerak dinamis. Dan dalam hal ini

guru harus siap menerima masukan, kritik, saran, dalam meningkatkan kemampuan

pribadi maupun dalam tujuan mencerdaskan peserta didik. Kegiatan PPL yang

sebenarnya merupakan tugas pokok dari seorang guru, bagi saya pribadi menjadi wadah
untuk berbenah diri, mengevaluasi kekurangan dan kelebihan, serta mau dan bertekad

untuk terus belajar, berkawan dengan teknologi dan mengembangkan kompetensi diri,

sehingga guru dapat terus bertindak bukan hanya sebagai sumber belajar, namun

sebagai fasilitator dan motivator untuk peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai