Hari
Jam
Ke
Waktu
07.15-08.00
80.00-08.45
07.15-08.00
80.00-08.45
10.00-10.45
10.45-11.30
Jumat
Sabtu
Sabtu
Kelas
XII
TKR 5
XII
TKR 2
XII
RPL 2
Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan.
Inti.
Kegiatan Penutup.
12) Penilaian
-
Sikap Spiritual.
Sikap Sosial.
Pengetahuan.
Keterampilan.
B. Proses Penampilan
Penampilan mengajar pertama yang dialami yaitu :
a. Merasa gugup karena baru pertama kali mengajar di depan kelas dan
masih di dampingi Guru Pamong.
b. Kurangnya memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan di
ajarkan.
c. Mulai aktif berkomunikasi dengan siswa.
d. Praktikan sedikit lupa akan materi apa yang harus disampaikan didepan
kelas karena gugup.
Penampilan mengajar kedua :
a. Praktikan sudah tidak merasa gugup.
b. Praktikan di dampingi Guru Pamong.
c. Penampilan mengajar praktikan mulai terbiasa dan santai.
d. Praktikan lebih sering berkomunikasi dengan siswa.
e. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran praktikan.
f. Siswa antusias menjawab pertanyaan dari praktikan.
Penampilan mengajar ketiga
E. Proses Bimbingan
Pelaksanaan proses bimbingan antara Guru Pamong dengan praktikan baik
dan tidak ada kendala yang dirasakan oleh praktikan. Proses bimbingan
dilaksanakan setiap hari di sekolah. Namun terdapat sedikit kendala pada saat
proses bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPK dikarenakan kesibukan
beliau dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh praktikan.
Terlepas dari permasalahn waktu tersebut komunikasi anatara praktikan
dengan Dosen Pembimbing PPK berjalan dengan baik karena Dosen
Pembimbing PPK terus memantau dan menanyakan kendala dan masalah yang
dihadapi via telepon seluler dan Dosen Pembimbing PPK terus memberi
motivasi yang positif kepada para peserta praktikan.
BAB II
FAKTOR PERMASALAHAN YANG DIALAMI
A. Penyusunan RPP
Permasalahan dalam penyusunan RPP disebabkan oleh kurangnya
pemahaman praktikan terhadap implementasi kurikulum KTSP di lapangan,
serta kurang mendetailnya penjelasan tentang cara membuat RPP kurikulum
KTSP saat perkuliahan maka dari itu praktikan banyak mengalami kesulitan
dalam penyusunan RPP.
Sedangkan kendala lain yaitu dalam hal penentuan model/metode serta
media pembelajaran yang harus sesuai dengan penerapan model saintific dan
penilaian autentic pada kurikulum KTSP ini, disebabkan oleh masih sangat
kurang pengalaman praktikan dalam mengajar. Selain itu setiap kelas memiliki
kondisi dan karakter siswa yang berbeda-beda, sehingga suatu metode/model
yang diterapkan disuatu kelas belum tentu sesuai jika diterapkan dikelas yang
lain.
Berikut adalah faktor penyebab dari permasalahan-permasalahan yang
timbul :
1.
2.
4.
5.
6.
7.
Alokasi waktu harus sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh sekolah.
8.
9.
B. Proses Penampilan
Faktor-faktor penyebab dari masalah atau kendala yang muncul dalam
proses penampilan mengajar dikelas adalah sebagai berikut :
1. Praktikan belum terbiasa mengajar.
2. Praktikan belum mengenal karakteristik dari peserta didik secara umum
dikelas yang bersangkutan.
3. Kurangnya pengelolaan kelas dan pengorganisasian waktu.
4. Praktikan terkadang kurang bisa mengatasi kericuhan yang ada dikelas
dikarenakan siswanya yang terlalu aktif.
5. Siswa yang cenderung ramai, sehingga memicu siswa yang lainnya untuk
melakukan hal yang sama, sehingga kelas merasa kurang nyaman dan
tenang serta siswa tidak dapat menerima pelajaran dengan baik.
6. Cara belajar siswa yang lamban dalam hal mencatat materi yang di
tampilkan praktikan di LCD dan tidak cepat menerima apa yang dijelaskan
praktikan sehingga memakan waktu jam pelajaran yang banyak.
7. Sikap siswa yang tidak menghargai terhadap Guru praktikan, sehingga
siswa cenderung mengacuhkan tugas-tugas yang praktikan berikan,
cenderung melakukan kegiatan sendiri saat proses pembelajaran
berlangsung.
C. Bimbingan Belajar
Selama kegiatan bimbingan belajar praktikan tidak mengalami kesulitan,
hanya saja ada sedikit kendala dari peserta didik yang memang susah untuk
dikondisikan di karenakan memang ada satu kelas yang ekstrim yang dalam hal
ini seluruh siswa dalam kelas tersebut laki-laki dari jurusan mesin kendaraan
ringan.
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN
Praktikan konsultasi pada Dosen Pembimbing PPK serta Guru Pamong
tentang masalah yang dialami saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun
upayan penanggulangannya yaitu sebagai berikut :
A. Penyusunan RPP
Untuk penyusunan RPP paraktikan seringkali berkonsultasi dengan Guru
Pamong guna menyempurnakan dan menyesuaikan RPP praktikan dengan
kondisi kegiatan belajar mengajar yang sesungguhnya yang ada di lingkungan
SMK Negeri 6 Malang.
Praktikan menemui kesulitan dalam menentukan model, pendekatan dan
metode pembelajaran yang akan digunakan dalam RPP yang sesuai dengan
kondisi siswa di SMK Negeri 6 Malang, namun praktikan banyak berkonsultasi
dan mendapat masukan serta arahan dari Guru Pamong tentang masalah
tersebut dengan cara menggunakan pendekatan saintific sebagai acuan yang
sesuai dengan kondisi permasalahan belajar siswa.
Adapun upaya praktikan dalam menanggulangi masalah penyusunan RPP
ini adalah dengan :
1. Mengklasifikasikan materi-materi yang dianggap mudah dan sulit (materi
yang dianggap mudah beralokasikan waktu lebih singkat sedangkan materi
yang dianggap sulit beralokasikan waktu lebih lama).
2. Penyusunan RPP dilakukan jauh sebelum penampilan sehingga dapat
memunculkan ide serta gagasan dalam menentukan metode yang tepat.
3. Melakukan konsultasi sebelum praktikan mengajar.
4. Melakukan diskusi dengan sesama praktikan mengenai masalah-masalah
yang dihadapi bersama.
5. Praktikan membaca buku-buku referensi lainnya yang dapat menambah
pengetahuan praktikan tentang penyusunan RPP.
6. Melakukan pemahaman terhadap materi yang diajarkan secara menyeluruh
agar materi yang diajarkan dapat disampaikan secara menyeluruh pula.
2.
3.
4.
Membawa suasana kelas agar lebih santai dan rileks dengan sesekali
bercanda sehingga siswa tidak merasa tegang atau kaku pada saat
pembelajaran berlangsung diselingi dengan olahraga ringan agar siswa
merasa rileks. Selain itu agar praktikan juga bisa beradaptasi dengan
suasana kelas dan kondisi siswa yang cukup heterogen.
C. Bimbingan Belajar
Penyelesaian masalah selama kegiatan bimbingan belajar praktikan
berkenaan dengan mengkondisikan peserta didik di kelas yang ekstrim
yang dalam hal ini seluruh siswa dalam kelas tersebut laki-laki dari jurusan
mesin kendaraan ringan adalah dengan pendekatan, kuis dadakan (Pop
Quiz), serta hukuman.
Pada akhirnya praktikan dapat mengendalikan siswa dalam kelas
tersebut dengan penjelasan detail sebagai berikut :
1.
Pendekatan
Praktikan melakukan pendekatan secara personal dan kelompok
berkenaan dengan masalah yang sering mereka hadapi saat proses
pembelajaran berlangsung. Praktikan menanyakan kepada siswa
alasan
mengapa
mereka
susah
untuk
dikondisikan
dengan
Hukuman
pada akhirnya, praktikan tetap mengalami kendala dalam
menertibkan beberapa orang siswa yang memang susah untuk
mengikuti proses pembelajaran sehingga cenderung menjadi sumber
kegaduhan yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi dan fokus
siswa yang lainnya.
Untuk mengatasi kendala tersebut praktikan tidak segan-segan
memberikan hukuman ringan kepada siswa yang bersikap tidak sopan
dan membuat kegaduhan semata-mata untk menjaga ketertiban kelas
dengan cara :
- Praktikan menghukum menyanyi berbahasa inggris dngan
pelafan yang tepat kepada siswa yang berbicara diluar pelajaran.
- Praktikan menghukum menghafalkan 50 vocabulary bagi siswa
yang tidak mengerjakan tugas/kuis dan tidak mau melakukan
diskusi kelompok.
- Praktikan menghukum push-up bagi siswa yang bersikap tidak
sopan kepada praktikan, menjahili siswa lainnya, dan berkatakata kotor pada saat pembelajaran.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan PPK yang dilaksanakan oleh praktikan di SMK Negeri 6
Malang secara keseluruhan dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Banyak
pengalaman yang diperoleh praktikan dalam kegiatan PPK ini yang dapat
dipetik sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja kelak. Pengalaman ini
diperoleh dari Guru, karyawan, siswa dan rekan-rekan PPK lainnya.
Mesikpun dalam pelaksaan PPK ini praktikan terkadang menghadapai
kendala namun kendala ini tidak dijadikan alasan sebagai ketidaksuksesan
praktikan dalam pelaksanaan PPK. Kendala tersebut dijadikan pelajaran
berharga agar ketika praktikan menghadapi masalah yang sama bahkan lebih
besar praktikan dapat menghadapinya dengan tenang.
Selama praktikan melaksanakan kegiatan PPK di SMK Negeri 6 Malang,
praktikan dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu kegiatan PPL bertujuan
untuk melatih para calon pendidik (mahasiswa/praktikan) agar mendapatkan
pengalaman mendidik secara faktual di lapangan dan juga sebagai sarana
terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional dibidangnya. Dengan
adanya kegiatan PPK, mahasiswa dapat mempraktikan secara langsung dan
menerapkan ilmu yang diperoleh pada perkuliahan di kampus dalam
kenyataan yang tampak di lapangan serta dihadapkan pada permasalahan
yang ada dalam realitas yang sebenarnya di sekolah.
Adapun manfaat dari kegiatan PPK ini, diantaranya :
a. Membangun dan memperbaiki karakter diri sebagai seorang pendidik
agar menjadi lebih kreatif, inovatif dan berwibawa di hadapan para
siswa serta dalam mengembangkan media atau metode yang
digunakan dalam pembelajaran.
c. Menumbuhkan
berbagai
B. Saran
Setiap kegiatan tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan meskipun
terdapat banyak manfaat di dalamnya. Begitu pun dengan kegiatan PPK yang
telah dilaksanakan oleh praktikan di SMK Negeri 6 Malang selama kurang
lebih satu setengah bulan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena
itu, ada beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
praktikan ke depannya, P3G IKIP Budi Utomo Malang, maupun bagi SMK
Negeri 6 Malang.
1. Bagi Praktikan
Adapun saran bagi praktikan ke depannya, antara lain:
a. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas,
praktikan diharapkan untuk lebih mempersiapkan diri secara
maksimal agar senantiasa dapat melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan baik.
b. Sebaiknya praktikan selalu mencari referensi mengenai strategi dan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa maupun
materi yang akan diajarkan agar penyampaiannya dapat diterima
dan diserap oleh siswa secara efektif.
c. Praktikan harus senantiasa meminta masukan dan koreksi, baik
dari Dosen Pembimbing PPK, maupun dari Guru Pamong
terhadap penampilan di kelas maupun terhadap rencana
pengajaran yang telah dibuat.
d. Praktikan harus mampu bersikap, berpenampilan, dan bertindak
sebagaimana layaknya seorang guru yang profesional serta
senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa di dalam dan
di luar kelas.
e. Selalu berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran
yang dilakukan agar siswa tidak merasa bosan.
2. Bagi Pihak Universitas
Saran untuk pihak universitas, praktikan berharap agar meningkatkan
kualitas kegiatan PPK hingga mencapai keberhasilan yang maksimal
dengan cara memberikan pengarahan dan bimbingan kepada praktikan
secara kontinu baik sebelum pelaksanaan PPK II maupun pada saat
proses penyusunan
administrasi sekolah.
3. Bagi Pihak Sekolah Mitra
Adapun saran untuk pihak sekolah, praktikan berharap agar kerja
sama yang telah terjalin dapat terus berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Waktu
: 11.00 WIB
Tempat
Acara
Susunan acara :
Pembukaan
Doa
Sambutan Kepala Sekolah Negeri 6 Malang.
Sambutan Dosen Pembimbing PPK IKIP Budi Utomo Malang.
Sambutan Dosen Pembimbing PPL Universitas Wisnuwardhana Malang.
Sambutan perwakilan Guru Pamong/Koordinator PPL SMK Negeri 6
Malang.
Sambutan koordinator PPK IKIP Budi Utomo Malang di SMK Negeri 6
Malang.
Kesan dan pesan mahasiswa PPK yang diwakilkan oleh salah satu
praktikan dari masing-masing universitas.
Penyerahan cinderamata.
Penutup