Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kurikulum Pendidikan Seni
Oleh: Ivana Mella Yunarindra NIM S052208001
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2022 ANALISIS DESAIN KURIKULUM
1. Nama Kurikulum : Kurikulum 2013
2. Jenis Desain Kurikulum : Problem Centered Design 3. Hasil Analisis :
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mulai berlaku sejak
tahun 2013 dengan program pendidikan berbasis sains yang bertujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa Indonesia. Berdasarkan Permendikbud nomor 81A tahun 2013, disebutkan bahwa secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan agar dapat hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan prinsip berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik, meningkatkan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan, antara hard- skills dan soft-skills, berbasis keterampilan aplikatif, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai, etika, estetika, logika, serta menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif. Hal ini sesuai dengn konsep problem centered design menurut Ornstein & Hunkins (2018:199), bahwa kurikulum disusun berdasarkan kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan peserta didik sekarang dan yang akan datang. Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kurikulum 2013 diantaranya discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning. Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran langsung (direct instructional) dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Berikut ini tabel proses pembelajaran langsung dalam kurikulum 2013: LANGKAH KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan, menyimak, melihat ketelitian, mencari (tanpa atau dengan alat) informasi Menanya Mengajukan pertanyaan Mengembangkan tentang informasi yang kreativitas, rasa ingin tidak dipahami dari apa tahu, kemampuan yang diamati atau merumuskan pertanyaan untuk pertanyaan untuk mendapatkan informasi membentuk pikiran tambahan tentang apa kritis yang perlu untuk yang diamati hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat Mengumpulkan eksperimen - Mengembangkan sikap informasi melakukan eksperimen teliti, jujur,sopan, - membaca sumber lain menghargai pendapat selain buku teks - orang lain, kemampuan mengamati objek/ berkomunikasi, kejadian/ - aktivitas - menerapkan wawancara dengan kemampuan narasumber mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Mengasosiasikan/ Mengolah informasi Mengembangkan sikap mengolah informasi yang sudah jujur, teliti, disiplin, taat dikumpulkan dari yang aturan, kerja keras, bersifat menambah kemampuan keluasan dan kedalaman menerapkan prosedur sampai kepada dan kemampuan pengolahan informasi berpikir yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap pengamatan, jujur, teliti, toleransi, kesimpulan berdasarkan kemampuan berpikir hasil analisis secara sistematis, lisan, tertulis, atau mengungkapkan media lainnya pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Pengembangan nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap. Ditinjau dari konsep kurikulum 2013 diatas, desain kurikulum 2013 masuk dalam jenis problem centered design. Menurut Ornstein & Hunkins (2018:199), problem centered design berpusat pada masalah, berfokus pada kehidupan nyata masalah individu dan masyarakat, untuk memperkuat tradisi budaya dan menjawab kebutuhan masyarakat yang tidak terpenuhi sehingga didasarkan pada isu-isu sosial. Desain kurikulum ini juga mengutamakan peranan manusia, namun berbeda dengan learner centered yang mengutamakan manusia atau peserta didik secara individual, problem centered design menekankan manusia dalam kesatuan kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat. Konsep pendidikan para pengembang model kurikulum ini berangkat dari asumsi bahwa manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dan seringkali manusia juga menghadapi masalah- masalah yang harus dipecahkan bersama-sama. Selain itu kurikulum 2013 juga memiliki karakteristik diantaranya: a. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan sekolah dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah berimbang antara sikap dan kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements). Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti. g. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. h. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut. i. Buku Siswa lebih ditekankan pada activity base bukan merupakan bahan bacaan. Setiap buku memuat model pembelajaran dan project yang akan dilakukan oleh siswa. j. Buku Guru memuat panduan bagi guru dalam mengajarkan materi kepada siswa. Pendidikan seni dalam kurikulum 2013 dipelajari mulai dari jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Berikut ini Kompetennsi Inti dan Kompetensi Dasar yang termuat dalam masing-masing jenjang:
Jenjang KOMPETENSI INTI KD
SD 3. memahami pengetahuan 3.1 mengenal karya
faktual dengan cara ekspresi dua dan (Kelas I) mengamati (mendengar, tiga dimensi melihat, membaca) dan 3.2 mengenal elemen menanya berdasarkan rasa musik melalui ingin tahu tentang dirinya, lagu makhluk ciptaan Tuhan 3.3 mengenal gerak dan anggota tubuh kegiatannya, dan benda- melalui tari benda yang dijumpainya di 3.4 mengenal bahan rumah dan di alam dalam sekolah berkarya 4. menyajikan pengetahuan 4.1 membuat karya faktual dalam bahasa yang ekspresi dua dan jelas dan logis, tiga dimensi dalam karya yang estetis, 4.2 menirukan elemen dalam gerakan yang musik melalui mencerminkan anak lagu sehat, dan dalam tindakan 4.3 meragakan gerak yang mencerminkan anggota tubuh perilaku anak beriman dan melalui tari berakhlak mulia 4.4 membuat karya dari bahan alam
SD 3 memahami pengetahuan 3.1 mengenal karya
faktual imajinatif dua (Kelas dengan cara mengamati dan tiga dimensi II) (mendengar, melihat, 3.2 mengenal pola membaca) irama sederhana dan menanya berdasarkan melalui lagu anak-anak rasa 3.3 mengenal gerak ingin tahu tentang dirinya, keseharian dan makhluk ciptaan Tuhan dan alam dalam tari kegiatannya, dan benda- 3.4 mengenal benda pengolahan bahan alam yang dijumpainya di rumah dan buatan dalam dan di berkarya sekolah
4 menyajikan pengetahuan 4.1 membuat karya
faktual dalam bahasa yang imajinatif dua dan jelas dan logis, tiga dimensi dalam karya yang estetis, 4.2 menampilkan pola dalam gerakan yang irama sederhana mencerminkan anak melalui lagu anak-anak sehat, dan dalam tindakan 4.3 meragakan gerak yang mencerminkan keseharian dan perilaku anak beriman dan alam dalam tari berakhlak mulia 4.4 membuat hiasan dari bahan alam dan buatan SD 3 memahami pengetahuan 3.1 mengetahui unsur- faktual unsur rupa (Kelas dengan cara mengamati dalam karya dekoratif III) (mendengar, melihat, 3.2 mengetahui bentuk membaca) dan variasi dan menanya berdasarkan pola irama dalam lagu rasa 3.3 mengetahui ingin tahu tentang dirinya, dinamika gerak tari makhluk ciptaan Tuhan dan 3.4 mengetahui teknik kegiatannya, dan benda- potong, lipat, benda dan sambung yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
4 menyajikan pengetahuan 4.1 membuat karya
faktual dalam bahasa yang dekoratif jelas, sistematis dan logis, 4.2 menampilkan bentuk dalam karya dan variasi irama melalui yang estetis, dalam gerakan lagu yang mencerminkan anak 4.3 meragakan dinamika sehat, dan gerak tari dalam tindakan yang 4.4 membuat karya dengan mencerminkan perilaku teknik anak potong, lipat, dan sambung beriman dan berakhlak mulia
SD 3 memahami pengetahuan 3.1 mengetahui gambar
faktual dan bentuk tiga dimensi (Kelas dengan cara mengamati dan 3.2 mengetahui tanda IV) menanya berdasarkan rasa tempo dan tinggi rendah ingin nada tahu tentang dirinya, 3.3 mengetahui gerak makhluk tari kreasi daerah ciptaan Tuhan dan 3.4 mengetahui karya kegiatannya, seni rupa teknik tempel dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 4 menyajikan pengetahuan 4.1 menggambar dan faktual dalam bahasa yang membentuk tiga dimensi jelas, 4.2 menyanyikan lagu sistematis dan logis, dalam dengan memperhatikan karya tempo dan tinggi rendah yang estetis, dalam gerakan nada yang 4.3 meragakan gerak tari mencerminkan anak sehat, kreasi daerah dan 4.4 membuat karya kolase, dalam tindakan yang montase, mencerminkan perilaku aplikasi, dan mozaik anak beriman dan berakhlak mulia
SD 3 memahami pengetahuan 3.1 memahami gambar
faktual dengan cara cerita (Kelas mengamati dan 3.2 memahami tangga V) menanya berdasarkan rasa nada ingin tahu tentang dirinya, 3.3 memahami pola makhluk ciptaan Tuhan lantai dalam tari dan kegiatannya, dan kreasi daerah benda-benda yang 3.4 memahami karya dijumpainya di rumah, di seni rupa sekolah dan tempat daerah bermain 4 menyajikan pengetahuan 4.1 membuat gambar cerita faktual dalam bahasa yang 4.2 menyanyikan lagu-lagu jelas, sistematis dan logis, dalam dalam karya berbagai tangga nada yang estetis, dalam gerakan dengan iringan musik yang mencerminkan anak 4.3 mempraktikkan pola sehat, dan lantai pada gerak tari kreasi dalam tindakan yang dearah mencerminkan perilaku 4.4 membuat karya seni anak rupa daerah beriman dan berakhlak mulia
SD 3 memahami pengetahuan 3.1 memahami reklame
faktual dengan cara 3.2 memahami interval (Kelas mengamati dan nada VI) menanya berdasarkan rasa 3.3 memahami ingin tahu tentang dirinya, penampilan tari kreasi makhluk ciptaan Tuhan daerah dan kegiatannya, dan 3.4 memahami patung benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 4 menyajikan pengetahuan 4.1 membuat reklame faktual dalam bahasa yang 4.2 memainkan interval jelas, sistematis dan logis, nada melalui dalam karya lagu dan alat musik yang estetis, dalam gerakan 4.3 menampilkan tari yang mencerminkan anak kreasi daerah sehat, dan 4.4 membuat patung dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
SMP 3 memahami pengetahuan 3.1 memahami unsur,
(faktual, konseptual, dan prinsip, teknik (Kelas prosedural) berdasarkan dan prosedur VII) rasa ingin tahunya menggambar flora, tentang ilmu pengetahuan, fauna dan alam benda teknologi, seni, budaya dengan berbagai bahan terkait 3.2 memahami prinsip fenomena dan kejadian dan prosedur tampak mata menggambar gubahan flora, fauna, dan bentuk geometrik menjadi ragam hias 3.3 memahami prosedur penerapan ragam hias pada bahan buatan 3.4 memahami prosedur penerapan ragam hias pada bahan alam 4 mencoba, mengolah, dan 4.1 menggambar flora, menyaji dalam ranah fauna, dan alam benda konkret 4.2 menggambar gubahan (menggunakan, mengurai, flora, fauna, dan bentuk merangkai, memodifikasi, geometrik menjadi ragam dan hias membuat) dan ranah 4.3 membuat karya dengan abstrak berbagai motif ragam hias (menulis, membaca, pada bahan menghitung, menggambar, buatan dan mengarang) 4.4 membuat karya dengan sesuai dengan yang berbagai dipelajari di sekolah dan motif ragam hias pada sumber lain yang sama bahan alam dalam sudut pandang/teori
SMP 3 memahami dan menerapkan 3.1 memahami unsur,
pengetahuan (faktual, prinsip, teknik, (Kelas konseptual, dan prosedural) dan prosedur VIII) berdasarkan rasa menggambar ingin tahunya tentang ilmu menggunakan model pengetahuan, teknologi, dengan berbagai bahan seni, 3.2 memahami prosedur budaya terkait fenomena menggambar dan illustrasi dengan teknik kejadian tampak mata manual atau digital 3.3 memahami prosedur menggambar poster dengan berbagai teknik 3.4 memahami prosedur menggambar komik dengan berbagai teknik 4 mengolah, menyaji, dan 4.1 menggambar menalar menggunakan model dalam ranah konkret dengan berbagai bahan dan (menggunakan, mengurai, teknik merangkai, memodifikasi, berdasarkan pengamatan dan 4.2 menggambar illustrasi membuat) dan ranah dengan abstrak teknik manual atau digital (menulis, membaca, 4.3 membuat poster dengan menghitung, berbagai menggambar, dan bahan dan teknik mengarang) 4.4 menggambar komik sesuai dengan yang dengan berbagai teknik dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
SMP 3 memahami dan 3.1 memahami unsur,
menerapkan prinsip, teknik, dan (Kelas pengetahuan (faktual, prosedur berkarya seni IX) konseptual, dan lukis dengan berbagai prosedural) berdasarkan bahan rasa 3.2 memahami prosedur ingin tahunya tentang berkarya seni patung ilmu dengan berbagai bahan pengetahuan, teknologi, dan teknik seni, budaya terkait 3.3 memahami prosedur fenomena dan berkarya seni grafis kejadian tampak mata dengan berbagai bahan dan teknik 3.4 memahami prosedur penyelenggaraan pameran karya seni rupa 4 mengolah, menyaji, dan 4.1 membuat karya seni menalar dalam ranah lukis dengan berbagai konkret (menggunakan, bahan dan teknik mengurai, merangkai, 4.2 membuat karya seni memodifikasi, dan patung dengan berbagai membuat) dan ranah bahan dan teknik abstrak (menulis, 4.3 membuat karya seni membaca, menghitung, grafis dengan berbagai menggambar, dan bahan dan teknik mengarang) 4.4 menyelenggarakan sesuai dengan yang pameran seni rupa dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
SMA 3 memahami, 3.1 memahami konsep,
menerapkan, unsur, prinsip, (kelas menganalisis pengetahuan bahan, dan teknik dalam X) faktual, konseptual, berkarya prosedural berdasarkan seni rupa rasa ingin tahunya 3.2 memahami karya seni tentang ilmu rupa pengetahuan, teknologi, berdasarkan, jenis, tema, seni, dan nilai budaya, dan humaniora estetisnya dengan 3.3 memahami konsep wawasan kemanusiaan, dan prosedur kebangsaan, kenegaraan, pameran karya seni rupa dan peradaban terkait 3.4 memahami konsep, penyebab fenomena dan prosedur, dan kejadian, serta fungsi kritik dalam karya menerapkan pengetahuan seni rupa prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4 mengolah, menalar, dan 4.1 membuat karya seni menyaji rupa dua dimensi dalam ranah konkret dan menggunakan berbagai ranah media dan teknik dengan abstrak terkait dengan melihat model pengembangan dari yang 4.2 membuat karya seni dipelajarinya di sekolah rupa tiga dimensi dengan secara melihat model mandiri, dan mampu 4.3 menyelenggarakan menggunakan metoda pameran hasil karya seni sesuai rupa dua dan tiga kaidah keilmuan dimensi yang dibuat berdasarkan melihat model 4.4 membuat deskripsi karya seni rupa berdasarkan pengamatan dalam bentuk lisan atau tulisan SMA 3 memahami, menerapkan, 3.1 menganalisis konsep, dan menganalisis unsur, prinsip, bahan, (kelas pengetahuan faktual, dan teknik dalam XI) konseptual, prosedural, dan berkarya seni rupa metakognitif berdasarkan 3.2 menganalisis karya rasa seni rupa berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu jenis, tema, fungsi, dan pengetahuan, teknologi, seni, nilai estetisnya budaya, dan humaniora 3.3 menganalisis dengan wawasan perencanaan, kemanusiaan, kebangsaan, pelaksanaan, dan kenegaraan, dan pelaporan pameran karya peradaban terkait penyebab seni rupa fenomena dan kejadian, serta 3.4 menganalisis konsep, menerapkan pengetahuan prosedur, fungsi, tokoh, prosedural pada bidang dan nilai estetis dalam kajian yang spesifik sesuai karya seni rupa dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4 mengolah, menalar, dan 4.1 membuat karya seni
menyaji dalam ranah rupa dua dimensi dengan konkret dan ranah memodifikasi objek abstrak terkait dengan 4.2 membuat karya seni pengembangan dari yang rupa tiga dimensi dengan dipelajarinya di sekolah memodifikasi objek secara mandiri, bertindak 4.3 menyelenggarakan secara efektif pameran karya dan kreatif, serta mampu seni rupa dua dan tiga menggunakan metoda dimensi hasil modifikasi sesuai 4.4 membuat analisis kaidah keilmuan karya seni rupa berdasarkan konsep, prosedur, fungsi, tokoh, dan nilai estetis dalam bentuk lisan atau tulisan SMA 3 memahami, menerapkan, 3.1 mengevaluasi konsep, dan menganalisis unsur, prinsip, bahan, dan (kelas pengetahuan faktual, teknik dalam berkarya seni XII) konseptual, prosedural, dan rupa metakognitif berdasarkan 3.2 mengevaluasi karya rasa seni rupa ingin tahunya tentang ilmu berdasarkan jenis, tema, pengetahuan, teknologi, seni, fungsi dannilai estetisnya budaya, dan humaniora 3.3 mengevaluasi hasil dengan wawasan penyelenggaraan pameran kemanusiaan, kebangsaan, karyaseni rupa kenegaraan, dan 3.4 mengevaluasi karya peradaban terkait penyebab seni rupa berdasarkan fenomena dan kejadian, serta tema, jenis, fungsi menerapkan pengetahuan tokoh, dan nilai estetisnya. prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4 mengolah, menalar, dan 4.1 berkreasi karya seni
menyaji dalam ranah rupa dua konkret dan ranah dimensi berdasarkan abstrak terkait dengan imajinasi pengembangan dari yang dengan berbagai media dan dipelajarinya di sekolah teknik secara mandiri, bertindak 4.2 berkreasi karya seni secara efektif rupa tiga dan kreatif, serta mampu dimensi berdasarkan menggunakan metoda imajinasi sesuai dengan berbagai madia dan kaidah keilmuan teknik 4.3 menyelenggarakan pameran karya seni rupa dua dan tiga dimensi hasil kreasi sendiri 4.4 membuat evaluasi dalam bentuk kritik karya seni rupa berdasarkan tema, jenis, fungsi tokoh, dan nilai estetisnya dalam bentuk lisan atau tulisan
Pembelajaran seni yang dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan tersebut
tidak hanya fokus pada kompetensi pengetahuan saja, tetapi juga memperhatikan aspek keterampilan melalui pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi, berkreasi, dan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara. Sehingga hal ini sesuai denganp pendapat Ornstein & Hunkins (2018:199), bahwa problem centered design dapat memperkuat tradisi budaya serta menjawab kebutuhan komunitas dan masyarakat.
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita