Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS DESAIN KURIKULUM 2013

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kurikulum Pendidikan Seni

Oleh:
Ivana Mella Yunarindra
NIM S052208001

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
ANALISIS DESAIN KURIKULUM

1. Nama Kurikulum : Kurikulum 2013


2. Jenis Desain Kurikulum : Problem Centered Design
3. Hasil Analisis :

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mulai berlaku sejak


tahun 2013 dengan program pendidikan berbasis sains yang bertujuan untuk
mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa Indonesia. Berdasarkan
Permendikbud nomor 81A tahun 2013, disebutkan bahwa secara prinsip,
kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka
menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan agar dapat hidup dan untuk bermasyarakat,
berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh
karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua
potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 menggunakan prinsip
berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas peserta didik,
meningkatkan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan, antara hard-
skills dan soft-skills, berbasis keterampilan aplikatif, menciptakan kondisi
menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai, etika, estetika, logika, serta
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai
strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif,
efisien, dan bermakna. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam
penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena
alam, sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya,
kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan
peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan
berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan. Sehingga diharapkan
agar siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif. Hal ini sesuai dengn
konsep problem centered design menurut Ornstein & Hunkins (2018:199),
bahwa kurikulum disusun berdasarkan kebutuhan, kepentingan, dan
kemampuan peserta didik sekarang dan yang akan datang.
Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
kurikulum 2013 diantaranya discovery learning, project-based learning,
problem-based learning, inquiry learning. Kurikulum 2013 menggunakan
pembelajaran langsung (direct instructional) dan tidak langsung (indirect
instructional). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran
langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Berikut ini tabel proses pembelajaran langsung dalam
kurikulum 2013:
LANGKAH KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
menyimak, melihat ketelitian, mencari
(tanpa atau dengan alat) informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan Mengembangkan
tentang informasi yang kreativitas, rasa ingin
tidak dipahami dari apa tahu, kemampuan
yang diamati atau merumuskan
pertanyaan untuk pertanyaan untuk
mendapatkan informasi membentuk pikiran
tambahan tentang apa kritis yang perlu untuk
yang diamati hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan eksperimen - Mengembangkan sikap
informasi melakukan eksperimen teliti, jujur,sopan,
- membaca sumber lain menghargai pendapat
selain buku teks - orang lain, kemampuan
mengamati objek/ berkomunikasi,
kejadian/ - aktivitas - menerapkan
wawancara dengan kemampuan
narasumber mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ Mengolah informasi Mengembangkan sikap
mengolah informasi yang sudah jujur, teliti, disiplin, taat
dikumpulkan dari yang aturan, kerja keras,
bersifat menambah kemampuan
keluasan dan kedalaman menerapkan prosedur
sampai kepada dan kemampuan
pengolahan informasi berpikir
yang bersifat mencari
solusi dari berbagai
sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda
sampai kepada yang
bertentangan
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap
pengamatan, jujur, teliti, toleransi,
kesimpulan berdasarkan kemampuan berpikir
hasil analisis secara sistematis,
lisan, tertulis, atau mengungkapkan
media lainnya pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama


proses pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak
pengiring. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan
nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Pengembangan nilai
dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh
seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas,
sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran
kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat (luar
sekolah) dalam rangka mengembangkan moral dan perilaku yang terkait
dengan nilai dan sikap.
Ditinjau dari konsep kurikulum 2013 diatas, desain kurikulum 2013
masuk dalam jenis problem centered design. Menurut Ornstein & Hunkins
(2018:199), problem centered design berpusat pada masalah, berfokus pada
kehidupan nyata masalah individu dan masyarakat, untuk memperkuat
tradisi budaya dan menjawab kebutuhan masyarakat yang tidak terpenuhi
sehingga didasarkan pada isu-isu sosial. Desain kurikulum ini juga
mengutamakan peranan manusia, namun berbeda dengan learner centered
yang mengutamakan manusia atau peserta didik secara individual, problem
centered design menekankan manusia dalam kesatuan kelompok yaitu
kesejahteraan masyarakat. Konsep pendidikan para pengembang model
kurikulum ini berangkat dari asumsi bahwa manusia sebagai makhluk sosial
selalu hidup bersama dan seringkali manusia juga menghadapi masalah-
masalah yang harus dipecahkan bersama-sama. Selain itu kurikulum 2013
juga memiliki karakteristik diantaranya:
a. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci
lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari
peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata
pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan
sekolah dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang
pendidikan menengah berimbang antara sikap dan kemampuan
intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements).
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
g. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema
(SD). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata
pelajaran di kelas tersebut.
h. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD
yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.
i. Buku Siswa lebih ditekankan pada activity base bukan merupakan
bahan bacaan. Setiap buku memuat model pembelajaran dan project
yang akan dilakukan oleh siswa.
j. Buku Guru memuat panduan bagi guru dalam mengajarkan materi
kepada siswa.
Pendidikan seni dalam kurikulum 2013 dipelajari mulai dari jenjang
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Berikut ini Kompetennsi Inti dan
Kompetensi Dasar yang termuat dalam masing-masing jenjang:

Jenjang KOMPETENSI INTI KD

SD 3. memahami pengetahuan 3.1 mengenal karya


faktual dengan cara ekspresi dua dan
(Kelas I) mengamati (mendengar, tiga dimensi
melihat, membaca) dan 3.2 mengenal elemen
menanya berdasarkan rasa musik melalui
ingin tahu tentang dirinya, lagu
makhluk ciptaan Tuhan 3.3 mengenal gerak
dan anggota tubuh
kegiatannya, dan benda- melalui tari
benda yang dijumpainya di 3.4 mengenal bahan
rumah dan di alam dalam
sekolah berkarya
4. menyajikan pengetahuan 4.1 membuat karya
faktual dalam bahasa yang ekspresi dua dan
jelas dan logis, tiga dimensi
dalam karya yang estetis, 4.2 menirukan elemen
dalam gerakan yang musik melalui
mencerminkan anak lagu
sehat, dan dalam tindakan 4.3 meragakan gerak
yang mencerminkan anggota tubuh
perilaku anak beriman dan melalui tari
berakhlak mulia 4.4 membuat karya dari
bahan alam

SD 3 memahami pengetahuan 3.1 mengenal karya


faktual imajinatif dua
(Kelas dengan cara mengamati dan tiga dimensi
II) (mendengar, melihat, 3.2 mengenal pola
membaca) irama sederhana
dan menanya berdasarkan melalui lagu anak-anak
rasa 3.3 mengenal gerak
ingin tahu tentang dirinya, keseharian dan
makhluk ciptaan Tuhan dan alam dalam tari
kegiatannya, dan benda- 3.4 mengenal
benda pengolahan bahan alam
yang dijumpainya di rumah dan buatan dalam
dan di berkarya
sekolah

4 menyajikan pengetahuan 4.1 membuat karya


faktual dalam bahasa yang imajinatif dua dan
jelas dan logis, tiga dimensi
dalam karya yang estetis, 4.2 menampilkan pola
dalam gerakan yang irama sederhana
mencerminkan anak melalui lagu anak-anak
sehat, dan dalam tindakan 4.3 meragakan gerak
yang mencerminkan keseharian dan
perilaku anak beriman dan alam dalam tari
berakhlak mulia 4.4 membuat hiasan
dari bahan alam
dan buatan
SD 3 memahami pengetahuan 3.1 mengetahui unsur-
faktual unsur rupa
(Kelas dengan cara mengamati dalam karya dekoratif
III) (mendengar, melihat, 3.2 mengetahui bentuk
membaca) dan variasi
dan menanya berdasarkan pola irama dalam lagu
rasa 3.3 mengetahui
ingin tahu tentang dirinya, dinamika gerak tari
makhluk ciptaan Tuhan dan 3.4 mengetahui teknik
kegiatannya, dan benda- potong, lipat,
benda dan sambung
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah

4 menyajikan pengetahuan 4.1 membuat karya


faktual dalam bahasa yang dekoratif
jelas, sistematis dan logis, 4.2 menampilkan bentuk
dalam karya dan variasi irama melalui
yang estetis, dalam gerakan lagu
yang mencerminkan anak 4.3 meragakan dinamika
sehat, dan gerak tari
dalam tindakan yang 4.4 membuat karya dengan
mencerminkan perilaku teknik
anak potong, lipat, dan sambung
beriman dan berakhlak
mulia

SD 3 memahami pengetahuan 3.1 mengetahui gambar


faktual dan bentuk tiga dimensi
(Kelas dengan cara mengamati dan 3.2 mengetahui tanda
IV) menanya berdasarkan rasa tempo dan tinggi rendah
ingin nada
tahu tentang dirinya, 3.3 mengetahui gerak
makhluk tari kreasi daerah
ciptaan Tuhan dan 3.4 mengetahui karya
kegiatannya, seni rupa teknik tempel
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah
dan tempat bermain
4 menyajikan pengetahuan 4.1 menggambar dan
faktual dalam bahasa yang membentuk tiga dimensi
jelas, 4.2 menyanyikan lagu
sistematis dan logis, dalam dengan memperhatikan
karya tempo dan tinggi rendah
yang estetis, dalam gerakan nada
yang 4.3 meragakan gerak tari
mencerminkan anak sehat, kreasi daerah
dan 4.4 membuat karya kolase,
dalam tindakan yang montase,
mencerminkan perilaku aplikasi, dan mozaik
anak
beriman dan berakhlak
mulia

SD 3 memahami pengetahuan 3.1 memahami gambar


faktual dengan cara cerita
(Kelas mengamati dan 3.2 memahami tangga
V) menanya berdasarkan rasa nada
ingin tahu tentang dirinya, 3.3 memahami pola
makhluk ciptaan Tuhan lantai dalam tari
dan kegiatannya, dan kreasi daerah
benda-benda yang 3.4 memahami karya
dijumpainya di rumah, di seni rupa
sekolah dan tempat daerah
bermain
4 menyajikan pengetahuan 4.1 membuat gambar cerita
faktual dalam bahasa yang 4.2 menyanyikan lagu-lagu
jelas, sistematis dan logis, dalam
dalam karya berbagai tangga nada
yang estetis, dalam gerakan dengan iringan musik
yang mencerminkan anak 4.3 mempraktikkan pola
sehat, dan lantai pada gerak tari kreasi
dalam tindakan yang dearah
mencerminkan perilaku 4.4 membuat karya seni
anak rupa daerah
beriman dan berakhlak
mulia

SD 3 memahami pengetahuan 3.1 memahami reklame


faktual dengan cara 3.2 memahami interval
(Kelas mengamati dan nada
VI) menanya berdasarkan rasa 3.3 memahami
ingin tahu tentang dirinya, penampilan tari kreasi
makhluk ciptaan Tuhan daerah
dan kegiatannya, dan 3.4 memahami patung
benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain
4 menyajikan pengetahuan 4.1 membuat reklame
faktual dalam bahasa yang 4.2 memainkan interval
jelas, sistematis dan logis, nada melalui
dalam karya lagu dan alat musik
yang estetis, dalam gerakan 4.3 menampilkan tari
yang mencerminkan anak kreasi daerah
sehat, dan 4.4 membuat patung
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak
beriman dan berakhlak
mulia

SMP 3 memahami pengetahuan 3.1 memahami unsur,


(faktual, konseptual, dan prinsip, teknik
(Kelas prosedural) berdasarkan dan prosedur
VII) rasa ingin tahunya menggambar flora,
tentang ilmu pengetahuan, fauna dan alam benda
teknologi, seni, budaya dengan berbagai bahan
terkait 3.2 memahami prinsip
fenomena dan kejadian dan prosedur
tampak mata menggambar gubahan
flora, fauna,
dan bentuk geometrik
menjadi ragam hias
3.3 memahami prosedur
penerapan ragam hias
pada bahan buatan
3.4 memahami prosedur
penerapan
ragam hias pada bahan
alam
4 mencoba, mengolah, dan 4.1 menggambar flora,
menyaji dalam ranah fauna, dan alam benda
konkret 4.2 menggambar gubahan
(menggunakan, mengurai, flora, fauna, dan bentuk
merangkai, memodifikasi, geometrik menjadi ragam
dan hias
membuat) dan ranah 4.3 membuat karya dengan
abstrak berbagai motif ragam hias
(menulis, membaca, pada bahan
menghitung, menggambar, buatan
dan mengarang) 4.4 membuat karya dengan
sesuai dengan yang berbagai
dipelajari di sekolah dan motif ragam hias pada
sumber lain yang sama bahan alam
dalam sudut pandang/teori

SMP 3 memahami dan menerapkan 3.1 memahami unsur,


pengetahuan (faktual, prinsip, teknik,
(Kelas konseptual, dan prosedural) dan prosedur
VIII) berdasarkan rasa menggambar
ingin tahunya tentang ilmu menggunakan model
pengetahuan, teknologi, dengan berbagai bahan
seni, 3.2 memahami prosedur
budaya terkait fenomena menggambar
dan illustrasi dengan teknik
kejadian tampak mata manual atau digital
3.3 memahami prosedur
menggambar
poster dengan berbagai
teknik
3.4 memahami prosedur
menggambar
komik dengan berbagai
teknik
4 mengolah, menyaji, dan 4.1 menggambar
menalar menggunakan model
dalam ranah konkret dengan berbagai bahan dan
(menggunakan, mengurai, teknik
merangkai, memodifikasi, berdasarkan pengamatan
dan 4.2 menggambar illustrasi
membuat) dan ranah dengan
abstrak teknik manual atau digital
(menulis, membaca, 4.3 membuat poster dengan
menghitung, berbagai
menggambar, dan bahan dan teknik
mengarang) 4.4 menggambar komik
sesuai dengan yang dengan berbagai teknik
dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama
dalam sudut pandang/teori

SMP 3 memahami dan 3.1 memahami unsur,


menerapkan prinsip, teknik, dan
(Kelas pengetahuan (faktual, prosedur berkarya seni
IX) konseptual, dan lukis dengan berbagai
prosedural) berdasarkan bahan
rasa 3.2 memahami prosedur
ingin tahunya tentang berkarya seni patung
ilmu dengan berbagai bahan
pengetahuan, teknologi, dan teknik
seni, budaya terkait 3.3 memahami prosedur
fenomena dan berkarya seni grafis
kejadian tampak mata dengan berbagai bahan
dan teknik
3.4 memahami prosedur
penyelenggaraan
pameran karya seni rupa
4 mengolah, menyaji, dan 4.1 membuat karya seni
menalar dalam ranah lukis dengan berbagai
konkret (menggunakan, bahan dan teknik
mengurai, merangkai, 4.2 membuat karya seni
memodifikasi, dan patung dengan berbagai
membuat) dan ranah bahan dan teknik
abstrak (menulis, 4.3 membuat karya seni
membaca, menghitung, grafis dengan berbagai
menggambar, dan bahan dan teknik
mengarang) 4.4 menyelenggarakan
sesuai dengan yang pameran seni rupa
dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori

SMA 3 memahami, 3.1 memahami konsep,


menerapkan, unsur, prinsip,
(kelas menganalisis pengetahuan bahan, dan teknik dalam
X) faktual, konseptual, berkarya
prosedural berdasarkan seni rupa
rasa ingin tahunya 3.2 memahami karya seni
tentang ilmu rupa
pengetahuan, teknologi, berdasarkan, jenis, tema,
seni, dan nilai
budaya, dan humaniora estetisnya
dengan 3.3 memahami konsep
wawasan kemanusiaan, dan prosedur
kebangsaan, kenegaraan, pameran karya seni rupa
dan peradaban terkait 3.4 memahami konsep,
penyebab fenomena dan prosedur, dan
kejadian, serta fungsi kritik dalam karya
menerapkan pengetahuan seni rupa
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah
4 mengolah, menalar, dan 4.1 membuat karya seni
menyaji rupa dua dimensi
dalam ranah konkret dan menggunakan berbagai
ranah media dan teknik dengan
abstrak terkait dengan melihat model
pengembangan dari yang 4.2 membuat karya seni
dipelajarinya di sekolah rupa tiga dimensi dengan
secara melihat model
mandiri, dan mampu 4.3 menyelenggarakan
menggunakan metoda pameran hasil karya seni
sesuai rupa dua dan tiga
kaidah keilmuan dimensi yang dibuat
berdasarkan
melihat model
4.4 membuat deskripsi
karya seni rupa
berdasarkan pengamatan
dalam bentuk lisan atau
tulisan
SMA 3 memahami, menerapkan, 3.1 menganalisis konsep,
dan menganalisis unsur, prinsip, bahan,
(kelas pengetahuan faktual, dan teknik dalam
XI) konseptual, prosedural, dan berkarya seni rupa
metakognitif berdasarkan 3.2 menganalisis karya
rasa seni rupa berdasarkan
ingin tahunya tentang ilmu jenis, tema, fungsi, dan
pengetahuan, teknologi, seni, nilai estetisnya
budaya, dan humaniora 3.3 menganalisis
dengan wawasan perencanaan,
kemanusiaan, kebangsaan, pelaksanaan, dan
kenegaraan, dan pelaporan pameran karya
peradaban terkait penyebab seni rupa
fenomena dan kejadian, serta 3.4 menganalisis konsep,
menerapkan pengetahuan prosedur, fungsi, tokoh,
prosedural pada bidang dan nilai estetis dalam
kajian yang spesifik sesuai karya seni rupa
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah

4 mengolah, menalar, dan 4.1 membuat karya seni


menyaji dalam ranah rupa dua dimensi dengan
konkret dan ranah memodifikasi objek
abstrak terkait dengan 4.2 membuat karya seni
pengembangan dari yang rupa tiga dimensi dengan
dipelajarinya di sekolah memodifikasi objek
secara mandiri, bertindak 4.3 menyelenggarakan
secara efektif pameran karya
dan kreatif, serta mampu seni rupa dua dan tiga
menggunakan metoda dimensi hasil modifikasi
sesuai 4.4 membuat analisis
kaidah keilmuan karya seni rupa
berdasarkan konsep,
prosedur, fungsi, tokoh,
dan nilai estetis dalam
bentuk lisan atau tulisan
SMA 3 memahami, menerapkan, 3.1 mengevaluasi konsep,
dan menganalisis unsur, prinsip, bahan, dan
(kelas pengetahuan faktual, teknik dalam berkarya seni
XII) konseptual, prosedural, dan rupa
metakognitif berdasarkan 3.2 mengevaluasi karya
rasa seni rupa
ingin tahunya tentang ilmu berdasarkan jenis, tema,
pengetahuan, teknologi, seni, fungsi dannilai estetisnya
budaya, dan humaniora 3.3 mengevaluasi hasil
dengan wawasan penyelenggaraan pameran
kemanusiaan, kebangsaan, karyaseni rupa
kenegaraan, dan 3.4 mengevaluasi karya
peradaban terkait penyebab seni rupa berdasarkan
fenomena dan kejadian, serta tema, jenis, fungsi
menerapkan pengetahuan tokoh, dan nilai estetisnya.
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah

4 mengolah, menalar, dan 4.1 berkreasi karya seni


menyaji dalam ranah rupa dua
konkret dan ranah dimensi berdasarkan
abstrak terkait dengan imajinasi
pengembangan dari yang dengan berbagai media dan
dipelajarinya di sekolah teknik
secara mandiri, bertindak 4.2 berkreasi karya seni
secara efektif rupa tiga
dan kreatif, serta mampu dimensi berdasarkan
menggunakan metoda imajinasi
sesuai dengan berbagai madia dan
kaidah keilmuan teknik
4.3 menyelenggarakan
pameran karya
seni rupa dua dan tiga
dimensi
hasil kreasi sendiri
4.4 membuat evaluasi
dalam bentuk
kritik karya seni rupa
berdasarkan
tema, jenis, fungsi tokoh,
dan nilai
estetisnya dalam bentuk
lisan atau
tulisan

Pembelajaran seni yang dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan tersebut


tidak hanya fokus pada kompetensi pengetahuan saja, tetapi juga memperhatikan
aspek keterampilan melalui pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi, berkreasi, dan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan
mancanegara. Sehingga hal ini sesuai denganp pendapat Ornstein & Hunkins
(2018:199), bahwa problem centered design dapat memperkuat tradisi budaya
serta menjawab kebutuhan komunitas dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai