Anda di halaman 1dari 27

STKIP KUSUMA NEGARA

Jl. Raya Bogor, RT.3/RW.4, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota


Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13770

PENDEKATAN, MODEL, METODE, STRATEGI, TEKNIK


PEMBELAJARAN

EKA RISTA HARIMURTI


Pendekatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
Teknik (Cara) Pembelajaran
PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pendekatan pembelajaran memiliki dua klasifikasi umum, yakni


Student centered approach merupakan pendekatan
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan Teacher
centered approach yaitu pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada pendidik.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran pada kurikulum 2013 mengacu pada


pembelajaran dengan pendekatan saintifik (Scientific
approach) sebagaimana disebutkan pada Permendikbud No.
103 tahun 2014. Pendekatan saintifik lebih menekankan pada
aktivitas ilmiah meliputi pengumpulan data melalui observasi
atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis,
kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC APPROACH

Pembelajaran pada kurikulum 2013 mengacu pada pembelajaran


dengan pendekatan saintifik (Scientific approach) sebagaimana
disebutkan pada Permendikbud No. 103 tahun 2014. Pendekatan
saintifik lebih menekankan pada aktivitas ilmiah meliputi
pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah
informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan
menguji hipotesis.
Pendekatan ilmiah berupa langkah-langkah pokok: 1) mengamati
(Observing); 2) menanya (Questioning); 3) mengumpulkan informasi
(Experimenting); 4) mengasosiasi/mengolah
informasi/menganalisis data (Associating); dan 5)
mengkomunikasikan (Communicating). (Kemdikbud, 2013: 208)
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DALAM PENDEKATAN
SCIENTIFIC APPROACH
LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN

MENGAMATI Membaca, memperhatikan, Melatih keseriusan,


(OBSERVING) mengamati, mendengar dan kecermatan, mencari
melihat data/informasi

MENANYA Membuat pertanyaan Mengembangkan rasa ingin


(QUESTIONING) mengenai informasi yang tahu, keterampilan membuat
belum dimengerti dari hasil pertanyaan yang baik,
pengamatan untuk menstimulasi siswa dalam
memperoleh data tambahan berpikir kritis
untuk penguatan informasi
dari hasil pengamatan

SUMBER : GRAMEDIA BLOG


LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DALAM PENDEKATAN
SCIENTIFIC APPROACH
LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN

MENGUMPULKAN INFORMASI Melaksanakan kegiatan Melatih ketelitian,


(EXSPERIMENTING) eksperimen, membaca menghargai pendapat/opini
referensi, melihat objek orang lain, keterampilan
infomrasi.fenomena, komunikasi dan menghimpun
aktivitas, melakukan informasi baik dari
wawancara dengan wawancara maupun referensi
narasumber sumber lainnya

MENGASOSIASIKAN DATA Mengolah data dan informasi Melatih kejujuran dalam


DAN INFORMASI dari hasil pengamatan, penelitian, mampu kerjasama
(ASSOCIATING) wawancara dan sumber dan koordinasi serta
referensi lainnya keterampilan menyimpulkan
atau membuat sintesa

SUMBER : GRAMEDIA BLOG


LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DALAM PENDEKATAN
SCIENTIFIC APPROACH
LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN

MENGKOMUNIKASIKAN Mempresentasikan hasil Keterampilan berpikir kritis,


(COMMUNICATING) pengamatan, menyeluruh, rumit dan
kesimpulan/sintesa yang sistematis serta kemampuan
disusun berdasarkan hasil dalam komunikasi dan
pengamatan, wawancara dan membeirkan pendapat,
analisis argumen yang jelas dan
mendasar

SUMBER : GRAMEDIA BLOG


MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang disajikan


secara khas oleh pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran merupakan bingkai atau bungkus penerapan
suatu pendekatan, metode, strategi dan teknik pembelajaran
8 Pembelajaran di abad 21 : Discovery learning; Pembelajaran
berbasis proyek; Pembelajaran berdasar pada diri sendiri;
Pembelajaran kontekstual; Pembelajaran dengan bermain peran dan
simulasi; Pembelajaran kooperatif; Pembelajaran kolaboratif; dan
Diskusi kelompok kecil maupun besar.
MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang disajikan


secara khas oleh pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran merupakan bingkai atau bungkus penerapan
suatu pendekatan, metode, strategi dan teknik pembelajaran
8 Pembelajaran di abad 21 : Discovery learning; Pembelajaran
berbasis proyek; Pembelajaran berdasar pada diri sendiri;
Pembelajaran kontekstual; Pembelajaran dengan bermain peran dan
simulasi; Pembelajaran kooperatif; Pembelajaran kolaboratif; dan
Diskusi kelompok kecil.
Discovery learning

Belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian.


Contoh dalam pembelajaran pendidik menugaskan peserta didik
untuk menelusuri faktor penyebab terjadinya banjir di daerah
setempat. Peserta didik bekerja secara berkelompok menelurusi
informasi dengan mewawancarai penduduk disertai pelacakan
informasi di internet (bimbingan disesuaikan tingkatan usia) dan
kemudian diminta untuk membuat kesimpulan dilanjutkan
presentasi.
Pembelajaran berbasis proyek

Proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik
merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu oleh
pertanyaan menantang.
Contoh : Peserta didik SMK Kewirausahaan diberikan pertanyaan produk
kreatif berbahan lokal seperti apakah yang memiliki nilai tambah secara
ekonomis? Peserta didik bisa mengikuti tahapan pembelajaran seperti
eksplorasi ide, mengembangkan gagasan, merealisasikan gagasan
menjadi konsep produk, melakukan uji coba produk, dan memasarkan
produk. Pada prosesnya peserta didik bisa memanfaatkan teknologi
untuk mencari informasi bagi upaya pengembangan gagasan, membuat
sketsa produk menggunakan software tertentu, menguji produk melalui
respon pasar dengan google survey dan sebagainya.
Pembelajaran berdasar pada diri sendiri (Self Directed Learning)

SDL merupakan proses di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa


bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri mulai dari
mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan,
mengidentifikasi sumber, memilih dan menjalankan strategi belajar, dan
mengevaluasi belajarnya sendiri.
Contoh : Pendidik membantu peserta didik mengidentifikasi kebutuhan
belajar peserta didik atau mulai dari kemampuan apa yang ingin
dikuasai. Misalnya ingin menguasai cara melukis menggunakan software
corel draw maka pendidik dapat membantu peserta didik merumuskan
tujuan-tujuan penting yang dapat membantu mencapai tujuannya.
Peserta didik belajar mandiri mengeskplorasi tutorialnya melalui
youtube, menerapkan, dan mengevaluasi kemampuannya.
Pembelajaran Kontekstual

Pendidik mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia


nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik
menangkap makna dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan
baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki.
Contoh : Pembelajaran bentuk-bentuk tulang daun. Pendidik
menugaskan kepada peserta didik secara berkelompok
mengeksplorasi melalui internet. Pendidik menginginkan peserta
didik dapat memperoleh pengalaman bermakna yang mendalam
dan dapat mengkaitkan apa yang dipelajari dengan kehidupan
nyata.
Pembelajaran dengan bermain peran dan simulasi

Pendidik mengajak peserta didik bisa untuk bermain peran dan


menirukan adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu.
Contoh : seorang pendidik menggunakan tayangan video dari
youtube, peserta didik diminta mencermati alur cerita dan peran
dari tokoh-tokoh yang ada kemudian berlatih sesuai tokoh yang
diperankan. Pada tataran lebih kompleks membuat cerita sendiri
kemudian memperagakannya dengan bermain peran.
Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik. Peserta didik


berkelompok kecil dengan tugas yang sama saling bekerjasama
dan membantu untuk mencapai tujuan bersama.
Ada beberapa teknik cooperative learning, diantaranya yang
dikembangkan oleh Robert Slavin (1991) yaitu STAD, TGT, TAI,
dan CIRC?
Pembelajaran Kooperatif

STAD
Student Team-Achievement Division (STAD) merupakan strategi pembelajaran kooperatif
yang memadukan penggunaan metode ceramah, questioning, dan diskusi. Sebelum
pembelajaran dimulai, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok tim dan tempat
duduk ditata sedemikian rupa sehingga satu kelompok peserta didik dapat duduk
berdekatan.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyajian materi pelajaran oleh pendidik sampai
dengan selesai, kemudian dilanjutkan dengan kelompok/tim mendiskusikan materi yang
diajarkan untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok/tim sudah dapat menguasai
materi pelajaran yang diajarkan. Apabila ada anggota kelompok yang belum memahami,
maka anggota kelompok yang lain berusaha untuk membantunya sampai semua anggota
benar-benar menguasai materi ajar.
Ujian diadakan setelah semua kelompok menyatakan siap diuji, pendidik kemudian
memberi soal ujian kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab soal, anggota
kelompok tidak boleh saling membantu. Nilai ujian dihitung berdasarkan jumlah nilai semua
anggota kelompok.
Pembelajaran Kooperatif

TGT
Team Game Tournament (TGT) melibatkan aktivitas seluruh peserta didik
tanpa perbedaan status, melibatkan peran peserta didik sebagai tutor
teman sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan
(reinforcement). Metode TGT memberi peluang kepada peserta didik
untuk belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab,
kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Pembelajaran Kooperatif

TAI
Team Accelerated Instruction (TAI) merupakan kombinasi antara pembelajaran
individual dan kelompok. Peserta didik belajar dalam tim yang heterogen sama
seperti metode belajar tim yang lain tetapi peserta didik juga mempelajari materi
akademik sendiri. Masing-masing anggota tim saling mengecek pekerjaan temannya.
Skor tim berbasis pada skor rerata jumlah unit yang dapat diselesaikan per minggu
oleh anggota tim dan keakuratan unit tugas yang telah diselesaikan.
Tim yang telah menyelesaikan satu tugas dapat mengambil tugas berikutnya. Waktu
yang diperlukan untuk belajar dan menyelesaikan tugas antara tim yang satu dengan
tim lainnya tidak sama. Tim dapat memperoleh skor tinggi jika dapat menyelesaikan
materi yang lebih cepat dan lebih berkualitas dari tim lainnya. Metode ini sebaiknya
dilengkapi dengan teknik pemberian reward dan punishment supaya motivasi belajar
peserta didik terjaga dengan baik.
Pembelajaran Kooperatif

CIRC
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan metode
yang komprehensif/menyeluruh untuk pembelajaran membaca dan menulis
paper. Metode ini mengatur peserta didik untuk belajar atau bekerja dengan
cara berpasangan.
Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok dan diberi tugas membaca secara
terpisah, kemudian masing-masing anggota kelompok mengikhtisarkan
bagian-bagian materi yang dibaca. Ketika satu kelompok sedang menyajikan
paper hasil membacanya, maka kelompok lain bertugas sebagai pendengar.
Kelompok pendengar bertugas untuk menyimak, membuat prediksi akhir
cerita, menanggapi cerita, dan melengkapi bagian yang masih kurang, dsb.
Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk


mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kolaboratif lebih cocok
untuk peserta didik yang sudah menjelang dewasa.
Kolaborasi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi misalnya
melalui dialog elektronik, teknologi untuk memonitor interaksi,
dimana masing-masing pihak memegang kendali dirinya dalam
berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama.
Fasilitasi bisa diberikan oleh guru, ketua kelompok pelatih online
maupun mentor.
Diskusi kelompok kecil maupun besar

Diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan


dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi kelompok kecil
tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan
masalah terkait materi pokok dan persoalan yangihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Diskusi kelompok kecil bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
siswa karena lebih banyak siswa yang dilibatkan. Jumlah kelompok
diskusi antara empat sampai lima orang.
Metode diskusi digunakan untuk melatih kecakapan berpikir,
kecakapan berkomunikasi, kemampuan kepemimpinan, debat, dan
kompromi.
Diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan


dan pengalaman serta untuk melatih komunikasi kelompok kecil
tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan
masalah terkait materi pokok dan persoalan yangihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Diskusi kelompok kecil bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
siswa karena lebih banyak siswa yang dilibatkan. Jumlah kelompok
diskusi antara empat sampai lima orang.
Metode diskusi digunakan untuk melatih kecakapan berpikir,
kecakapan berkomunikasi, kemampuan kepemimpinan, debat, dan
kompromi.
SOAL (PERTANYAAN)

1. Jelaskan yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran dan


kegunaannya dalam pembelajaran
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran
3. Jelaskan yang dimaksud dengan model pembelajaran
4. Sebutkan dan jelaskan model-model pembelajaran
5. Berikan contoh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif
didalam proses belajar

Jawaban diketik dan diserahkan Rabu, 21 Juni 2023


(perkuliahan offline)
...to be continued on Wednesday, 21th June 2023

1. Metode Pembelajaran
2. Strategi Pembelajaran
3. Teknik (Cara) Pembelajaran

See you soon ya.


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai