Anda di halaman 1dari 10

BUNGA DWI PUTRI

14033004
PENDIDIKAN FISIKA B
TUGAS 1

A. Sistem pendidikan abad 21

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan bagi manusia karena dengan


pendidikan mereka mampu mengaktualisasikan kemampuan nya baik pendidikan
yang diperoleh dengan cara formal (disekolah) ataupun non-formal(diluar sekolah).
dalam Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1, dinayatakan bahwa "
Pendidikan adalah usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara". untuk menuju tujuan tersebut maka setiap jenjang
pendidikan perlu dan harus memiliki perangkat kurikulum. Kurikulum dalam dunia
pendidikan memiliki peranan strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan,
kurikulum dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan disekolah bagi
pihak-pihak yang terkait, secara langsung maupun tidak langsung.

Selain sebagai pedoman pelaksanaan, kurikulum juga memiliki fungsi sebagai


berikut sebagaiman yang dikemukakan Alexander Inglis (dalam Hamalik:1990) :

1. Fungsi Penyesuian (the adjustive or adaptive function)

2. Fungsi Integrasi (the integration function)

3. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)

4. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)

5. Fungsi Pemilihan (the selective function)

6. Fungsi Diagnostik (the diagnostick function


Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan informasi
Kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan tersebut, di Abad
21 pendidikan harus memiliki 4 pilar sebagaimana yang dikemukakan Komisi
Pendidikan Abad 21 kepada UNESCO, yaitu :

learning to know yaitu belajar untuk memperoleh pengetahuan

learning do yaitu belajar untuk memperoleh penguasaan kompetensi yang


memungkinkan seseorang untuk dapat hidup dalam berbagai keadaan

learning to be yaitu belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai individu


mandiri dengan memiliki timbangan dan tanggung jawab

learning to live together yaitu belajar untuk pengambangan pemahaman dan


apresiasi tentang nilai-nilai, spriritual, tradisi, dan mendasarkan pada semangat
baru.

dalam perkembangan teknologi informasi, satuan pendidikan kiranya perlu


mempertimbangkan format pendidikan yang bisa digunakan dalam mengembangkan
pendidikan di Indonesia umumnya dan disekolah masing-masing pada umumnya.

1. e-learning (elecktronik learning)

2. open and distance learning

3. Quntum learning (Quantum teaching)

4. Cooperative Learning

5. Society-Technology-Science (STS)

6. Accelerated Learning

Keterampilan dan Pengetahuan Abad 21 (21st Century Skills)


Skema ini menyajikan pandangan menyeluruh tentang keterampilan dan
pengetahuan peserta didik abad ke-21. Ada tiga subjek inti pendidikan abad 21, yaitu:
1) Life and Career Skills, 2) Learning and innovations Skills 4Cs, 3) Information,
Median and Technologi Skills.

Gambar 1. Skema Keterampilan - Pengatahuan Abad 21


1. Life and Career Skills
Life and Career skills (keterampilan hidup dan berkarir), meliputi:

1. Fleksibilitas dan adaptabilitas: Peserta didik memiliki kemampuan mengadaptasi


perubahan dan fleksibel dalam belajar dan berkegiatan dalam kelompok

2. Memiliki inisiatif dan dapat mengatur diri sendiri: Peserta didik memiliki
kemampuan mengelola tujuan dan waktu, bekerja secara independen dan menjadi
peserta didik yang dapat mengatur diri sendiri.

3. Interaksi sosial dan antar-budaya: Peserta didik memiliki kemampuan berinteraksi


dan bekerja secara efektif dengan kelompok yang beragam.

4. produktivitas dan akuntabilitas: Peserta didik mampu mengelola projek dan


menghasilkan produk.

5. Kepemimpinan dan tanggungjawab: Peserta didik mampu memimpin teman-


temannya dan bertanggungjawab kepada masyarakat luas.

2. Learning and Innovation Skills


Learning and innovation skills (keterampilan belajar dan berinovasi) meliputi:
1. Berpikir kritis dan mengatasi masalah: peserta didik mampu mengunakan
berbagai alasan (reason) seperti induktif atau deduktif untuk berbagai situasi;
menggunaan cara berpikir sistem; membuat keputusan dan mengatasi masalah

2. Komunikasi dan kolaborasi: peserta didik mampu berkomunikasi dengan jelas dan
melakukan kolaborasi dengan anggota kelompok lainnya.

3. Kreativitas dan inovasi: peserta didik mampu berpikir kreatif, bekerja secara
kreatif

3. Information Media and Technology Skills


keterampilan teknologi dan media informasi (Information media and technology
skills), meliputi:

1. Literasi informasi: peserta didik mampu mengakses informasi secara efektif


(sumber nformasi) dan efisien (waktunya); mengevaluasi informasi yang akan
digunakan secara kritis dan kompeten; mengunakan dan mengelola informasi
secara akurat dan efektf untuk mengatasi masalah.

2. literasi media: peserta didik mampu memilih dan mengembangkan media yang
digunakan untuk berkomunikasi.

3. Literasi ICT: peserta didik mampu menganalisis media informasi; dan


menciptakan media yang sesuai untuk melakukan komunikasi.

Pengembangan pendukung pencapaian pendidikan abad 21 tersebut di atas


dikembangan framework seperti pada gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Hasil Pendidikan Abad 21 & Sistem Pendukung
Unsur-unsur yang diuraikan di bawah ini adalah standar yang diperlukan
untuk memastikan peserta didik memiliki penguasaan keterampilan pengetahuan
abad ke-21, yaitu:
1) Standarisasi penilaian,
2) kurikulum,
3) Pengembangan profesionalisme pendidik
4) Pembelajaran inovatif

Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)

Pendekatan saintifik diadaptasi dari konsep Inovators DNA (Dyer, et al., 2009).
Pendekatan saintifik yang digunakan dalam pembelajaran dikemas secara berurutan,
menjadi (1) mengamati (observing), (2) menanya (questioning), (3) menalar
(associating), (4) mencoba (experimenting) dan (5) membuat jejaring (networking).
LANGKAH
KOMPETENSI YANG
PEMBELAJAR KEGIATAN BELAJAR
DIKEMBANGKAN
AN
Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
(observasi) menyimak, melihat (tanpa ketelitian, mencari
atau dengan alat) informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan Mengembangkan
tentang informasi yang tidak kreativitas, rasa ingin tahu,
dipahami dari apa yang kemampuan merumuskan
diamati atau pertanyaan pertanyaan untuk
untuk mendapatkan informasi membentuk pikiran kritis
tambahan tentang apa yang yang perlu untuk hidup
diamati cerdas dan belajar
sepanjang hayat
Menalar, melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
mengumpulkan membaca sumber lain selain teliti, jujur,sopan,
informasi/ buku teks menghargai pendapat
eksperimen mengamati objek/ orang lain, kemampuan
kejadian/aktivitas berkomunikasi,
wawancara dengan nara menerapkan kemampuan
sumber mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengolah Mengolah informasi yang Mengembangkan sikap
informasi/ sudah dikumpulkan baik jujur, teliti, disiplin, taat
mencoba terbatas dari hasil kegiatan aturan, kerja keras,
mengumpulkan/eksperimen kemampuan menerapkan
mau pun hasil dari kegiatan prosedur dan kemampuan
mengamati dan kegiatan berpikir induktif serta
mengumpulkan informasi deduktif dalam
menyimpulkan .
Mengkomunikasi Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap
LANGKAH
KOMPETENSI YANG
PEMBELAJAR KEGIATAN BELAJAR
DIKEMBANGKAN
AN
kan pengamatan, kesimpulan jujur, teliti, toleransi,
berdasarkan hasil analisis kemampuan berpikir
secara lisan, tertulis, atau sistematis,
media lainnya mengungkapkan pendapat
dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

B. Hakekat dan kedudukan media dalam sistem pendidikan abad 21


Pada umumnya kedudukan media pembelajaran berfungsi sebagai alat
perantara atau alat pengatur pesan dalam kegiatan pembelajaran yaitu memberikan
stimulus kepada siswa agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru,
dari konsep-konsep yang masih abstrak menjadi gmbaran yang konkrit. Sikap dan
perilaku seseorang juga akan mengalami perubahan setelah mereka mendapatkan
pengetahuan dan pengalan baru.
1. Kedudukan Media Pembelajaran Berdasarkan Karakteristiknya
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi
tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran media
belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-
media belajar itu perlu diklasifikasikan menurut satu metode tertentu sesuai dengan
karakteristik dan fungsinya terhadap pembelajaran.
2. Kedududkan Media Pembelajaran di Dunia Pendidikan
Kedududkan media dalam dunia pendidikan tidak hanya sekedar alat bantu guru ,
melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran guru sesuai dengan
kebutuhan siswa. Dengan demikian eorang guru dapat memuusatkan tugasnya pada
aspek-aspek lain seperti pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan individual dalam
kegiatan pembelajaran.

3. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran


System adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang
saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pembelajaran dikatakan
sebuah system karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
4. Kedudukan Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar
Dalam proses belajar-mengajar media pembelajaran memiliki kedudukan diantaranya
adalah :
a. Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat pengajar menyampaikan
pelajaran
b. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut
dan dipecahkan oleh siswa dalam proses belajar dan pengajar bisa menempatkan
media sebagai sumber pertanyaan atau stimulsi belajar siswa
c. Sumber belajar bagi siswa
d. Alat untuk mempertinggi proses interaksi guru siswa, dan interaksi siswa dengan
lingkungan sehingga memepertinggi kualitas proses belajar-mengajar.

C. Pengertian Media Pengajaran


Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu media dan pembelajaran.
Dengan memahami kedua kata tersebut, maka akan dapat membantu kita dalam
memberikan pengertian tentang istilah media pembelajaran.
Secara etimologi, media berasal dari bahasa latin , merupakan bentuk dari kata
medium yang berarti tengah, perantara, atau pengantar istilah perantara atau
pengantar ini, menurut Bovee (1977), digunakan karena fungsi media sebagai
perantara atau pengantar suatu pesan dari si pengirim (sender) kepada si penerima
(recevier) pesan. Dari ini berkembanglah beberapa definisi terminologis mengenai
media menurut beberapa ahli media dan pendidikan.
The Association communication and Technology (AECH, 1977) menyatakan bahwa
media adalah apa saja yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Sementara
menurut Suparman (1997), media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan
pesan dan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Selanjutnya
McLuhan (Midun,2008) memaknai media sebagai saluran informasi. Media
merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu proses komunikasi. Menurut
Baarlo dalam Miarso (1984), proses komunikasi melibatkan paling kurang tiga
kompenen utama, yaitu pengirim atau sumber pesan (source), perantara (media), dan
penerima (receiver).
Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa media memiliki peran
yang sangat penting, yaitu suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai
perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan
komunikan.
Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu
instruction. Instruction diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa
yang berlangsung secara dinamis. Ini berbeda dengan istilah teaching yang berarti
mengajar. Teaching memiliki konotasi proses belajar dan mengajar yang berlangsung
satu arah dari guru ke siswa. Dalam hal ini, hanya guru yang berperan aktif mengajar,
sedangkan siswa bersifat pasif. Penggunaan istilah pembelajaran sebagai pengganti
istilah lama proses belajar mengajar (PMB) tidak hanya sekedar merubah istilah
melainkan merubah peran guru dalam proses pembelajaran. Tugas guru dalam proses
pembelajaran disamping menyampaikan informasi juga bertugas mendiagnosa
kesulitan belajar siswa, menyeleksi materi ajar, menstimulasi kegiatan belajar,
memberikan bimbingan belajar, mengembangkan dan menggunakan strategi dan
metode. Selain itu guru juga mengembangkan dan menggunakan berbagai jenis media
dan sumber belajar, dan memberi motivasi agar siswa mau belajar.
Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.
Media pembelajaran berperan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran.
Setelah memahami pengertian kata media dan pembelajaran secara terpisah,
maka dengan menggabungkan kedua istilah tersebut pengertian media pembelajaran
dengan mudah dapat dipahami dengan mudah, yaitu apa saja yang digunakan sebagai
media dalam pembelajaran. Secara terminilogis, ada berbagai definisi yang diberikan
tentang media pembelajaran. Gagne (1970) mendefinisikan bahwa media adalah
berbagai komponen pada lingkungan belajar yang membantu pembelajar untuk
belajar. Briggs (1977) mendefinisikan media sebagai sarana fisik yang digunakan
untuk mengirim pesan kepada peserta didik sehingga merangsang mereka untuk
belajar. Pendapat Schramm tentang media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk
melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa
perangkat keras (Hardware), seperti komputer, televisi, projektor, dan perangkat lunak
(software) yang digunakan pada perangkat keras itu. Dalam hal ini, pendidik juga bisa
termasuk salah satu bentuk media pembelajaran sehingga menjadi kajian strategi
penyampaian pembelajaran.
Jadi media pembelajaran tidak hanya berupa benda mati, tetapi juga benda
hidup, seperti manusia. Sebagai benda hidup, media dapat juga merupakan pesan
yang dapat dipelajari. Berdasarkan pengertian di atas, media pembelajaran dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan
dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif
dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai