Anda di halaman 1dari 27

DIFUSI INOVASI

Tujuan Pembelajaran
• Menjelaskan konsep difusi dan inovasi
• Mengidentifikasi ciri-ciri inovasi
• Mendeskripsikan masing-masing komponen inovasi
• Menganalisis sifat-sifat inovasi
• Menjelaskan inovasi dalam pendidikan dan pembelajaran
Pentingnya Inovasi
• Usaha pemerataan pendidikan
• Peningkatan mutu
• Peningkatan efisiensi
• Peningkatan efektifitas pendidikan
• Relevansi pendidikan
Definisi Inovasi
Everett M. Rogers (1983) “Innovation as an idea, practice, or object that is
perceived as new by an individual or another unit of adoption”.

Stephen Robbins (1994) menyebut inovasi sebagai suatu gagasan baru


yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk
atau proses, dan jasa
Santoso S. Hamidjojo (2002) “suatu perubahan yang baru dan secara
kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu, termasuk dalam bidang pendidikan”.
Mattew B. Miles (1973) “Innovation is a species of the genus change”.
Yaitu suatu perubahan yang sifatnya khusus, memiliki nuansa kebaruan,
dan disengaja melalui suatu program yang jelas dan direncanakan
terlebih dahulu, serta dirancang untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dari suatu sistem tertentu.
Definisi Difusi

“ Penyebarluasan dari gagasan inovasi melalui suatu proses


komunikasi yang dilakukan dengan mengunakan saluran
tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu di antara
anggota sistem sosial dalam masyarakat ”

Everett M. Rogers (1983), “Diffusion is the process by which


an inovation is communicated through certain cannels over
time among the members of a social system.”
Ciri Inovasi
Rogers (1983) mengemukakan ada empat ciri penting yang
mempengaruhi difusi inovasi, termasuk inovasi pendidikan,
yaitu:
• esensi inovasi itu sendiri;
• saluran komunikasi;
• waktu dan proses penerimaan;
• sistem sosial.
Ciri Inovasi
Makna “inovasi” sering identik dengan “teknologi” yang
digunakan.
Kata “teknologi” itu sendiri diartikan sebagai “a design for
instrumental action that reduces the uncertainty in the
cause effect relationship involved in achieving in desired
outcomes”.
Teknologi adalah suatu disain aksi kegiatan yang ditempuh
guna mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab
akibat dari hasil yang ingin dicapai.
Bentuk teknologi itu sendiri, berupa (i) perangkat keras, dan
(ii) perangkat lunak
Pengambilan Keputusan Inovasi
Tahap 1
Pengetahuan
(knowledge);

Tahap 2
bujukan Tahap 5
(persuation) Konfirmasi
(confirmation)
Tahap 3
pengambilan Tahap 4
keputusan Implementasi
(decision making) (implementation)
Ciri Inovasi

1 Melalui
program yang
Memiliki
kekhasan/khusus 2
terencana 4

Memiliki ciri
Memiliki
atau unsur
tujuan
kebaruan
Derajat Adopsi
◇ Adanya keuntungan relatif (relative advantages)
◇ Memiliki kekompakan dan kesepahaman
(compatibility)
◇ Memiliki derajat kompleksitas (complexity)
◇ Dapat dicobakan (trialability)
◇ Dapat diamati (observability)
Kategori Individu

Para pembaharu atau


pioner/perintis 1
(inovators)

Para adopter awal Mayoritas akhir


(early adopters) 2 4
(late mayority)

Mayoritas awal
3
(early mayority) Adopter akhir
(late adopters) 5
Tahap Adopsi Inovasi
Design, yaitu tahap perencanaan dan perancangan.
Awareness-interest, yaitu tahap komunikasi untuk penyadaran
terhadap masyarakat yang diharapkan dapat mengadopsi inovasi
yang ditawarkan.
Evaluation, yaitu melakukan kajian atau evaluasi terhadap
kemungkinan pro kontra, ataupun kajian terhadap masyarakat yang
menerima atau menolak.
Trial, yaitu ujicoba atas produk inovasi tersebut, untuk melihat sampai
sejauhmana kemungkinan diterima atau ditolaknya inovasi kepada
target sistem.
Sifat Inovasi
• Penggantian (substitution)
• Perubahan (alternation)
• Penambahan (addition)
• Penghapusan (elimination)
• Penguatan (reinforcement)
• Penyusunan kembali (restructuring)
Hambatan Inovasi
§ Pertama, mental block barriers. Yaitu hambatan
yang lebih disebabkan oleh sikap mental.
§ Kedua, hambatan yang sifatnya culture block
(hambatan budaya)
§ Ketiga, hambatan social block (hambatan sosial).
Yaitu hambatan inovasi sebagai akibat dari faktor
sosial dan pranata masyarakat sekitar
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran
Modus Pembelajaran
Pendekatan
Saintifik
Modus Implemntasi

Modus Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum


(Permendikbud Nomor 81A/2013)

Proses Pembelajaran Langsung Proses Pembelajaran Tidak Langsung

Peserta didik mengembangkan Proses pendidikan yang terjadi


pengetahuan dan keterampilan selama proses pembelajaran
melalui interaksi langsung dengan langsung tetapi tidak dirancang
sumber belajar yang dirancang dalam dalam kegiatan khusus.
silabus dan RPP berupa kegiatan- Berkenaan dengan pengembangan
kegiatan pembelajaran. nilai dan sikap.
Konsep Pendekatan Scientific
• Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan
logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau
dongeng semata.
• Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
dari alur berpikir logis.
• Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
• Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan,
dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
• Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola
berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
• Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
• Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
Langkah-langkah Pembelajaran

Kurikulum 2013 Pendekatan ilmiah


menekankan pada (scientific appoach)
dimensi pedagogik dalam pembelajaran
Sikap
modern dalam sebagaimana dimaksud
(Tahu Mengapa)
pembelajaran, yaitu meliputi mengamati,
menggunakan menanya, menalar,
pendekatan ilmiah. mencoba, membentuk
Produktif jejaring untuk semua
Inovatif mata pelajaran.
Kreatif
Afektif
Keterampilan Pengetahuan
(Tahu Bagaimana) (Tahu Apa)

Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi.
Pendekatan Ilmiah dalam
Pembelajaran

Experimen- Networking
Observing Questioning Associating
ting (membentuk
(mengamati) (menanya) (menalar)
(mencoba) Jejaring)
Dalam pembelajaran langsung
peserta didik melakukan
kegiatan belajar :
• Mengamati
• Menanya
• Mengumpulkan informasi
• Mengasosiasi atau Pendekatan
menganalisis
• Mengkomunikasikan apa Saintifik
yang sudah ditemukan
dalam kegiatan analisis.
Deskripsi 5 M
Langkah
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan
Pembelajaran
Membaca, mendengar,
Melatih kesungguhan, ketelitian,
Mengamati menyimak, melihat (tanpa atau
mencari informasi
dengan alat)
Mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati Mengembangkan kreativitas, rasa
atau ingin tahu, kemampuan
pertanyaan untuk mendapatkan merumuskan pertanyaan untuk
Menanya
informasi tambahan tentang membentuk pikiran kritis yang perlu
apa yang diamati (dimulai dari untuk hidup cerdas dan belajar
pertanyaan faktual sampai ke sepanjang hayat
pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
Deskripsi 5 M
Langkah Kompetensi Yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan

Mengembangkan sikap teliti,


jujur, sopan,
• Melakukan eksperimen
menghargai pendapat orang lain,
• Membaca sumber lain
kemampuan berkomunikasi,
Mengumpulkan selain buku teks
menerapkan kemampuan
informasi/ • Mengamati objek/
mengumpulkan informasi
eksperimen kejadian/aktivitas
melalui berbagai cara yang
• Wawancara dengan nara
dipelajari, mengembangkan
sumber
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Deskripsi 5 M
Langkah Kompetensi Yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
• Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
eksperimen maupun hasil dari
Mengembangkan sikap
kegiatan mengamati dan kegiatan
jujur, teliti, disiplin, taat
mengumpulkan informasi.
aturan, kerja keras,
• Pengolahan informasi yang
Mengasosiasikan/ kemampuan menerapkan
dikumpulkan dari yang bersifat
Mengolah informasi prosedur dan kemampuan
menambah keluasan dan kedalaman
berpikir induktif serta
sampai kepada pengolahan informasi
deduktif dalam
yang bersifat mencari solusi dari
menyimpulkan.
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Deskripsi 5 M
Langkah
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan
Pembelajaran

Mengembangkan sikap jujur, teliti,


Menyampaikan hasil pengamatan, toleransi, kemampuan berpikir
kesimpulan berdasarkan hasil sistematis, mengungkapkan pendapat
Mengkomunikasikan
analisis secara lisan, tertulis, atau dengan singkat dan jelas, dan
melalui media lainnya . mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar
Penerapan Pembelajaran

• Proses pembelajaran yang semula terfokus pada EEK dilengkapi dengan


mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat.
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan
teladan.
Terima Kasih
Sampai Jumpa Lagi

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai