http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj
Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: ahmadatmaja18@yahoo.com
774
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
775
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
Pendidikan (FIP) sebesar 46,4%, Fakultas Bahasa seseorang itu mampu menciptakan lapangan
dan Seni (FBS) sebesar 31,2%, Fakultas Ilmu pekerjaan sendiri, dan tidak perlu mengandalkan
Sosial (FIS) sebesar 40,6%, Fakultas Matematika orang lain maupun perusahaan lain untuk
dan IPA (FMIPA) sebesar 25,7%, Fakultas mendapatkan pekerjaan lagi.
Teknik (FT) sebesar 34%, Fakultas Ilmu Jiwa wirausaha dapat tumbuh ketika
Keolahragaan (FIK) sebesar 44,9%, Fakultas seseorang mempunyai minat pada bidang
Ekonomi (FE) sebesar 38,8% dan Fakultas wirausaha. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa
Hukum (FH) sebesar 37,2%. keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
Jumlah angka pengangguran sebenarnya ada yang menyuruh (Djaali, 2007:121).
dapat diperkecil dengan keberanian menciptakan Sedangkan pengertian wirausaha menurut
lapangan kerja sendiri atau berwirausaha. Selain Zimmerer (dalam Kristanto, 2009:2) adalah
itu, dapat membantu meringankan beban seseorang yang menciptakan sebuah bisnis baru
pemerintah dengan menyerap tenaga kerja baru. dengan mengambil risiko dan ketidakpastian
Seperti yang dikemukakan Alma (2011:1) demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan
“Semakin maju suatu negara semakin banyak dengan cara mengidentifikasi peluang dan
orang terdidik, dan semakin dirasakan menggabungkan sumber daya yang dimiliki. Jadi
pentingnya dunia wirausaha”. Namun minat dapat disimpulkan bahwa minat wirausaha
mahasiswa untuk berwirausaha masih rendah adalah ketertarikan seseorang untuk
sehingga menjadi pemikiran serius dari berbagai menciptakan suatu usaha dengan melihat
pihak, baik pemerintah, dunia pendidikan, dunia peluang yang ada disekitar dan berani mengambil
industri, maupun masyarakat. Hal ini terbukti risiko yang kemungkinan terjadi dalam
berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pusat menjalankan usaha. Seseorang yang berminat
Pengembangan Layanan Konseling dan Bursa untuk berwirausaha akan terlihat pada tingkah
Kerja (Pusbang LK BK) Universitas Negeri laku yang menjurus pada keinginan, itu timbul
Semarang pada tahun 2012, bahwa hanya sebesar dari dalam diri dengan berani menanggung resiko
10,1% alumni yang berwirausaha, dengan dan cepat tanggap dalam menangani peluang
komposisi kelanjutan usaha yang sudah yang ada atau yang dimaksud adalah orang–
dijalankannya bukan merupakan kelanjutan orang yang mau bekerja.
usaha semasa kuliah dulu yaitu sebesar 30.3%, Minat wirausaha dipengaruhi oleh
sedangkan sebesar 9.3% menyatakan bahwa beberapa faktor, Menurut Hendro (2011:61-63)
usaha yang dijalankannya sekarang merupakan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat
kelanjutan usaha dari masa kuliah dulu. berwirausaha, antara lain (1) Faktor individual /
Berbagai upaya dilakukan untuk personal, (2) Pendidikan, (3) Dorongan keluarga,
menumbuhkan minat berwirausaha terutama (5) Keterpaksaan dan keadaan. Sedangkan
merubah mindset para mahasiswa yang selama ini menurut Mc. Lelland (dalam Suryana, 2013:109)
hanya berminat sebagai pencari kerjaapabila mengemukakan bahwa kewirausahaan
kelak menyelesaikan studi mereka di Perguruan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme,
Tinggi. Melihat kenyataan bahwa lapangan kerja sikap nilai, dan status kewirausahaan atau
yang ada tidak memungkinkan untuk menyerap keberhasilan. Keberhasilan wirausahawan
seluruh lulusan perguruan tinggi di Indonesia, ditentukan oleh perilaku kewirausahaan.
para lulusan perguruan tinggi seharusnya mulai Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor
memilih berwirausaha sebagai pilihan karirnya. internal dan faktor eksternal, faktor internal yaitu
Wirausaha merupakan salah satu hak kepemilikan, kemampuan/kompetensi dan
pendukung yang menentukan maju mundurnya insentif, sedangkan faktor eksternal meliputi
perekonomian, karena bidang kewirausahaan lingkungan, dimana faktor yang berasal dari
mempunyai kebebasan untuk berkarya dan lingkungan di antaranya adalah kebijakan
mandiri. Jika seseorang mempunyai kemauan pemerintah, model peran, peluang, pesaing,
dan keinginan untuk berwirausaha, berarti sumber daya, selain itu dipengaruhi juga oleh
776
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
aktivitas. Dengan demikian dari beberapa teori human action in pursuit of the generation of value,
yang ada peneliti ingin mengetahui variabel yang through the creation or expansion of economic activity,
dapat mempengaruhi minat wirausaha, dan by identifying and exploiting new products, processes or
variabel yang dipilih oleh peneliti adalah markets”. Aktivitas wirausaha tidak hanya
pendidikan kewirausahaan dan aktivitas memberikan landasan teoritis mengenai konsep
berwirausaha. kewirausahaan tetapi membentuk sikap,
Salah satu upaya perguruan tinggi untuk perilaku, dan pola pikir (mindset) seorang
mempersiapkan lulusan mahasiswa adalah wirausahawan (entrepreneur). Hal ini merupakan
membekali dengan pendidikan kewirausahaan. investasi modal manusia untuk mempersiapkan
Pendidikan kewirausahaan biasannya para mahasiswa dalam memulai bisnis baru
dimasukkan ke dalam kurikulum perkuliahan melalui integrasi pengalaman, keterampilan, dan
yang membahas mengenai ilmu-ilmu tentang pengetahuan penting untuk mengembangkan dan
kewirausahaan yang sifatnya teoritis. Pendidikan memperluas sebuah bisnis. Hal ini sesuai dengan
kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun pendapat Sardiman (2011:97) “Di dalam belajar
perilaku, sifat, ciri dan watak seseorang yang perlu ada aktivitas, subjek didik/siswa harus aktif
memiliki kemampuan dalam mewujudkan berbuat, tanpa aktivitas proses belajar tidak
gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara mungkin berlangsung dengan baik”. Jadi, tidak
kreatif (Kristanto, 2009:2). Menurut pendapat ada belajar jika tidak ada aktivitas.
Cheung dan Chan (2011) “Entrepreneurship Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Education can make a contribution to both promoting merupakan salah satu perguruan tinggi negeri
students entrepreneurial spirit and enriching students yang telah membekali para mahasiswanya untuk
entrepreneurial skills and other work related skills”. menjadi wirausaha melalui pendidikan
Dalam hal ini pendidikan kewirausahaan tidak kewirausahaan. Selain itu, UNNES juga
hanya didapat dari mata kuliah kewirausahaan memberikan wadah untuk menerapkan
saja, melainkan pengetahuan dari lingkungan pendidikan wirausaha yang diperoleh mahasiswa
keluarga maupun dari pelatihan-pelatihan melalui praktik kewirausaan yang sebenarnya
kewirausahaan. Menurut Suherman (2008:21) dengan memanfaatkan ide dan kreativitasnya.
menjelaskan bahwa pendidikan kewirausahaan Sehingga melatih mahasiswa memiliki mental
bertujuan mencetak wirausaha yang kreatif berwirausaha dan mendorong untuk
dalam artian individu yang memiliki kreatifitas berwirausaha setelah mereka lulus nanti.
yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan Hal ini terbukti dengan diberikannya
hidupnya kelak, khususnya di dunia usaha atau layanan jasa program pendanaan atau berupa
profesi lainnya, sehingga bisa terbentuk jiwa bantuan modal bagi mahasiswa yang ingin
wirausaha pada diri seseorang dengan segala berwirausaha, seperti Program Kreativitas
kompetensinya. Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), Program
Melalui pendidikan kewirausahaan, Mahasiswa Wirausaha (PMW), Program
mahasiswa diajak dan diarahkan agar mereka Cooperative Academic Education (Co-op),
mampu membuka wawasan bahwa betapa Wirausaha Mandiri Muda. Salah satu tujuan
berartinya kewirausahaan karena dapat dijadikan program tersebut adalah untuk mengembangkan
potensi untuk dapat memberikan kehidupan yang minat mahasiswa untuk menjadi seorang
baik pada kondisi dunia pekerjaan sekarang entrepreneur yang bersifat kreatif dan mandiri.
ini.Selain itu untuk menunjang pendidikan Dari data yang diperoleh melalui UNSEC
kewirausahaan perlu adanya suatu aktivitas (2014),jumlah pendaftar Program Mahasiswa
wirausaha, dimana aktivitas ini memberikan Wirausaha (PMW) pada tahun 2014 sebesar 87
pengalaman yang sebenarnya dalam kelompok yang terdiri dari semua fakultas yang
mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya ada di UNNES, dimana sekitar 79% atau sebesar
di dunia usaha. Menurut Ahmad dan Seymour 69 pendaftar lolos dalam program ini. Selain itu,
(2008) “Entrepreneurial activity is the enterprising di tahun 2015 jumlah penerima dana hibah dari
777
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
778
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
termasuk dalam kriteriar sangat tinggi dan 30 rata sebesar 77 responden yang termasuk dalam
responden (45%) yang termasuk dalam kriteria kriteria sangat tinggi.
tinggi. Jadi secara keseluruhan didapatkan hasil Hasil yang diperoleh dalam analisis
bahwa minat berwirausaha mahasiswa deskriptif pada variabel pendidikan
Universitas Negeri Semarang dalam kriteria kewirausahaan adalah sebagai berikut:
sangat tinggi. Hal ini dapat terlihat dari hasil rata-
779
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
pada deskripsi variabel pendidikan benar atau tidak. Dasar pengambilan keputusan
kewirausahaan dalam tabel 7 berikut: dari uji ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
pada linierity <0,05. Untuk variabel pendidikan
Tabel 7. Deskriptif Aktivitas Wirausaha kewirausahaan (X1) nilai signifikansi sebesar
0,000 <0,05 dan untuk variabel aktivitas
No Interval F Persentase Kriteria wirausaha (X2) nilai signifikansi sebesar 0,000
<0,05. Sehingga dapat disimpulkan terdapat
Sangat
1 60 – 73 47 70% hubungan yang linier antara variabel independen
Tinggi
terhadap variabel dependen.
2 46 – 59 20 30% Tinggi
3 32 – 45 0 0% Rendah
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk
Sangat menguji apakah model regresi ditemukan adanya
4 18 – 31 0 0% korelasi antar variabel bebas (independen).
Rendah
Jumlah 67 100% - Multikoliniearitas dapat dilihat dari variance
Rata-rata 63 inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum
Sangat dipakai untuk menunjukkan adanya
Kriteria
Tinggi multikolinieritas adalah nilai tolerance<0,10 atau
Sumber: Data primer yang diolah, 2015 sama dengan nilai VIF>10. Jika nilai
tolerance>0,10 dan VIF<10 maka dapat dikatakan
Berdasarkan tabel 7 mengenai analisis bahwa tidak terdapat multikoliniearitas antara
deskriptif pada variabel aktivitas wirausaha variabel bebas dalam model regresi. Pada
terhadap 67 responden yang terdiri dari 18 variabel pendidikan kewirausahaan (X1) dan
pertanyaan, terdapat 47 responden (70%) yang aktivitas wirausaha (X2) diketahui nilai tolerance
termasuk dalam kriteriar sangat tinggi dan 20 sebesar 0.644 >0,10 sedangkan nilai VIF sebesar
responden (30%) yang termasuk dalam kriteria 1,554 <10. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam
tinggi. Jadi secara keseluruhan didapatkan hasil model regresi tidak terjadi multikoliniearitas
bahwa aktivitas wirausaha mahasiswa di antar variabel independen sehingga analisis data
Universitas Negeri dalam kriteria sangat tinggi. dapat dilanjutkan.
Hal ini dapat terlihat dari hasil rata-rata sebesar Uji heterokedastisitas digunakan untuk
63 responden yang termasuk dalam kriteria menguji apakah dalam model regresi terjadi
sangat tinggi. ketidaksamaan variance dari residual satu
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik heterokedastisitas dapat menggunakan uji glejser,
meliputi uji liniearitas, normalitas, jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka
multikoliniearitas dan heteroskedastisitas. Hasil dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
uji asumsi klasik disajikan sebagai berikut: mengandung adanya heterokedastisitas. uji
Uji normalitas ini bertujuan untuk Glejser dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
menguji apakah dalam model regresi, residual untuk variabel pendidikan kewirausahaan (X 1)
memiliki distribusi normal. Model regresi yang sebesar 0,853 dan variabel aktivitas wirausaha
baik adalah memiliki distribusi data normal atau (X2) sebesar 0,668. Karena nilai signifikansi lebih
mendekati normal. Pengujian normalitas dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa model
menggunakan uji One-Sample Kolmogorof-Smirnov regresi tidak terjadi adanya heteroskedastisitas.
Test dengan menggunakan nilai signifikansi Untuk mengetahui bagaimana hubungan
sebagai dasarnya. Nilai Kolmogorof-SmirnovZ liniear yang terjadi antara variabel pendidikan
adalah 0,654 dengan probalitas signifikansi 0,785 kewirausahaan dan aktivitas wirausaha terhadap
yang nilainya di atas α =0,05. Sehingga dapat minat berwirausaha mahasiswa, maka perlu
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. mengetahui persamaan garis regresi. Persamaan
Uji liniearitas digunakan untuk melihat garis regresi dapat dilihat berdasar tabel 8 sebagai
apakah spesifikasi model yang digunakan sudah berikut:
780
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
Dari data di atas diperoleh model regresi 3. Jika variabel pendidikan kewirausahaan (X1)
sebagi berikut: nilainya tetap serta variabel aktivitas
Y = 19,912 + 0,339 X1 + 0,675 X2 wirausaha (X2) naik satu satuan, maka minat
Persamaan tersebut mengandung arti berwirausaha mahasiswa Universitas Negeri
bahwa: Semarang (Y) akan meningkat sebesar 0,675.
1. Konstanta sebesar 19,912. Jika variabel Pengujian hipotesis secara simultan (uji F)
pendidikan kewirausahaan (X1), dan aktivitas dimaksudkan untuk menguji keberartian
wirausaha (X2) memiliki nilai 0, maka minat pengaruh secara bersama-sama atau simultan
berwirausaha mahasiswa Universitas Negeri dari variabel independen terhadap variabel
Semarang (Y) bernilai 19,912. dependen, yaitu pendidikan kewirausahaan dan
2. Jika variabel aktivitas wirausaha (X2) nilainya aktivitas wirausaha terhadap minat berwirausaha
tetap serta variabel pendidikan mahasiswa Universitas Negeri Semarang,
kewirausahaan (X1) naik satu satuan, maka melalui bantuan program SPSS dengan taraf
minat berwirausaha mahasiswa Universitas signifikansi <0,05. Berikut ini hasil uji hipotesis
Negeri Semarang (Y) akan meningkat sebesar secara simultan (uji F) yang dapat dilihat pada
0,339. tabel 9 di bawah ini:
781
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
mempunyai pengaruh secara parsial terhadap artinya variabel independen berpengaruh secara
variabel dependen (minat berwirausaha parsial terhadap variabel dependen.
mahasiswa) yaitu melalui bantuan program IBM Berikut hasil uji hipotesis penelitian secara
SPSS Statistics 19, dengan cara membandingkan parsial (uji t) yang dapat dilihat pada tabel 10 di
probabilitas dengan taraf signifikansi 5%. Jika bawah ini:
probabilitas <0,05 maka H2 dan H3 diterima
782
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Correlations
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta Zero-order Partial Part
Error
1 (Constant) 19.912 5.655 3.5 .001
21
PendidikanKewirausa .339 .101 .316 3.3 .001 .654 .387 .253
haan 53
AktivitasWirausaha .675 .112 .567 6.0 .000 .755 .601 .455
14
a. Dependent Variable: MinatBerwirausaha
783
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
kedua variabel tersebut yang didasarkan pada ini persaingan untuk mencari pekerjaan
ketersediaan teori yang dirasa mampu untuk sangatlah ketat, dan menjadi wirausaha adalah
menjelaskan minat berwirausaha mahasiswa karir yang masih terbuka lebar untuk ditekuni.
Universitas Negeri Semarang. Selain itu tidak menutup kemungkinan bagi
Berdasarkan hasil perhitungan analisis seorang mahasiswa yang mengambil jurusan
deskriptif menunjukkan variabel minat pendidikan untuk menekuni dunia usaha secara
berwirausaha mahasiswa dalam kategori sangat penuh ataupun hanya sebagai pekerjaan
tinggi, terlihat dari rata-rata diperoleh hasil sampingan saja. Karena dengan menjadi
sebesar 77 atau sebesar 55% mahasiswa dalam wirausaha selain membuka peluang kerja untuk
kriteria sangat tinggi. Hal ini menunjukan diri sendiri juga dapat membuka peluang kerja
sebagian besar mahasiswa Universitas Negeri untuk orang lain. Sehingga dapat membantu
Semarang memiliki minat yang tinggi untuk pemerintah dalam memajukan perekonomian
menjadi wirausahawan. Minat adalah dorongan negara dan mengurangi jumlah pengangguran di
yang kuat dalam diri seseorang untuk melakukan Indonesia.
suatu hal. Seseorang yang berminat pada suatu
hal pasti akan berusaha untuk mewujudkan Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan
minatnya tersebut. Dengan demikian diharapkan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
kelak lulusan tidak akan menjadi penyumbang Universitas Negeri Semarang
pengangguran apabila tidak mendapatkan Pendidikan kewirausahaan merupakan
pekerjaan yang sesuai dengan bidang pengetahuan atau pemahaman dasar tentang
pendidikannya dan memilih karir sebagai kewirausahaan yang dapat dijadikan sebagai
wirausaha sebagai alternatif. bekal penting bagi seseorang untuk memulai
Secara lebih rinci, pembahasan diruntut suatu usaha. Dalam hal ini pendidikan
dari tiap-tiap indikator pada variabel minat kewirausahaan tidak hanya yang diperoleh
berwirausaha mahasiswa Universitas Negeri mahasiswa saat perkuliahan saja, melainkan
Semarang. Pada indikator percaya diri terlihat pengetahuan dari keluarga dan lingkungan serta
dari hasil analisis deskriptif yang menunjukan pelatihan-pelatihan kewirausahaaan yang dapat
skor rata-rata untuk indikator sebesar 13 dan dijadikan sebagai modal untuk memilih karir
diperoleh kriteria tinggi. Hasil analisis deskriptif sebagai wirausahawan. Dalam penelitian ini
pada indikator berorientasi pada tugas dan hasil hasil uji parsial (uji t) menunjukkan nilai
diperoleh skor rata-rata sebesar 18 dan diperoleh signifikansi 0,000 <0,05 yang berarti bahwa H2
kriteria sangat tinggi. Hasil analisis deskriptif diterima dan signifikan. Hasil tersebut
pada indikator berani mengambil resiko menjelaskan bahwa adanya pengaruh antara
diperoleh hasil skor rata-rata untuk indikator pendidikan kewirausahaan terhadap minat
sebesar 16 dan diperoleh kriteria tinggi. Hasil berwirausaha mahasiswa Universitas Negeri
analisis deskriptif pada indikator berorientasi ke Semarang. Besarnya pengaruh secara parsial
masa depan menunjukkan skor rata-rata untuk sebesar 14,98% yang dlihat dari perhitungan
indikator sebesar 13 dan diperoleh kriteria tinggi. koefisien determinasi parsial (r2). Dengan hasil
Hasil analisis deskriptif pada indikator mandiri penelitian ini, maka dapat dijelaskan bahwa
diperoleh skor rata-rata sebesar 17 dan diperoleh semakin baik pendidikan kewirausahaan yang
kriteria sangat tinggi diterima mahasiswa maka semakin baik pula
Sehingga disimpulkan dari perhitungan minat berwirausaha mahasiswa Universitas
analisis deskriptif bahwa minat berwirausaha Negeri Semarang.
mahasiswa Universitas Negeri Semarang sangat Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lestari
menggambarkan keadaan yang sesungguhnya dan Wijaya (2012), ditemukan bahwa pendidikan
pada responden penelitian, yakni mahasiswa kewirausahaan berpengaruh secara signifikan
Universitas Negeri Semarang. Karena pada saat terhadap minat berwirausaha dan minat
784
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
785
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
Dalam penelitian ini hasil uji parsial (uji t) praktik bisnis yang dijalankan sesuai dengan
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 <0,05 yang bakat yang memang dikuasainya.
berarti bahwa H3 diterima dan signifikan. Hasil Terdapat beberapa indikator yang
tersebut menjelaskan bahwa adanya pengaruh digunakan dalam penelitian ini, pada variabel
antara aktivitas wirausaha terhadap minat aktivitas wirausaha. Dalam analisis deskriptif
berwirausaha mahasiswa Universitas Negeri indikator paham terhadap konsep kewirausahaan
Semarang. Besarnya pengaruh secara parsial menunjukan skor rata-rata untuk indikator
sebesar 36,12% yang dlihat dari perhitungan sebesar 14 dan diperoleh kriteria tinggi. Pada
koefisien determinasi parsial (r2). Dengan hasil indikator membentuk jiwa wirausaha terlihat dari
penelitian ini, maka dapat dijelaskan bahwa hasil analisis deskriptif yang menunjukan skor
semakin tinggi aktivitas wirausaha yang rata-rata untuk indikator sebesar 17 dan diperoleh
dilakukan mahasiswa maka semakin tinggi pula kriteria sangat tinggi. Hasil analisis deskriptif
minat berwirausaha mahasiswa Universitas pada indikator kreatif dan inovatif diperoleh skor
Negeri Semarang. rata-rata sebesar 18 dan diperoleh kriteria sangat
Berdasarkan hasil perhitungan analisis tinggi. Serta pada indikator disiplin dan kerja
deskriptif menunjukkan aktivitas wirausaha yang keras terlihat dari hasil analisis deskriptif yang
dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri menunjukan skor rata-rata untuk indikator
Semarang termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebesar 14 dan diperoleh kriteria tinggi.
terlihat dari rata-rata diperoleh hasil sebesar 63 Pembahasan dari indikator-indikator yang ada
atau sebesar 70% mahasiswa dalam kriteria pada variabel aktivitas wirausaha memperkuat
sangat tinggi. Hal ini menunjukan bahwa asumsi bahwa aktivitas wirausaha yang
aktivitas wirausaha yang dilakukan atau dilakukan mahasiswa berpengaruh pada minat
dimanfaatkan oleh mahasiswa memberikan berwirausaha mahasiswa Universitas Negeri
pengaruh yang sangat tinggi terhadap minat Semarang. Sehingga berdasarkan perhitungan
berwirausaha mahasiswa Universitas Negeri analisis deskriptif yang menunjukkan bahwa
Semarang. Hasil penelitian ini sejalan dengan aktivitas wirausaha dalam kriteria sangat tinggi,
hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh diharapkan aktivitas wirausaha mahasiswa bisa
Raposo dan Paco (2011) yang hasilnya lebih dikembangkan lagi. Dengan demikian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman
antara pendidikan kewirausahaan dan aktivitas praktik berwirausaha dengan memanfaatkan
wirausaha dalam proses penciptaan bisnis untuk sebaik mungkin layanan atau program kreativitas
menjadi pengusaha. mahasiswa terutama di bidang kewirausahaan
Aktivitas wirausaha dilakukan guna yang ada di Universitas Negeri Semarang.
menerapkan teori-teori yang selama ini diperoleh Sehingga bisa membuat mental wirausaha
dari lingkungan maupun dari bangku mahasiswa semakin baik dan lebih berminat
perkuliahan. Karena pada dasarnya wirausaha untuk memilih karir sebagai wirausahawan
tidak cukup hanya mengandalkan pengetahuan setelah lulus kelak.
saja, melainkan harus berani malakukan praktik
wirausaha. Karena hal ini dapat membentuk
mental, meningkatkan skill dan pengalaman yang SIMPULAN
dapat digunakan sebagai modal awal dalam
berwirausaha. Hal ini sesuai dengan pendapat Berdasarkan hasil penelitian dapat
yang dikemukakan oleh Ciputra (dalam Harefa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
dan Siadari, 2010:66) bahwa belajar wirausaha pendidikan kewirausahaan dan aktivitas
itu yang utama adalah praktik yang disertai wirausaha terhadap minat berwirausaha
tindakan yang konkret. Karena calon entrepreneur mahasiswa Universitas Negeri Semarang baik
harus membiasakan diri tertarik dengan praktik- secara simultan maupun parsial. Oleh karena itu
saran yang dapat diberikan yaitu diharapkan
786
Ahmad Tri Atmaja /Economic Education Analysis Journal 5 (3) (2016)
787