Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Kejuruan (ISSN 2221-2590)

Vol. 6, No. 4, hlm.31-37, Desember 2015

Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha terhadap
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Muhammad Rakib
Universitas Negeri Makassar, Indonesia
rakib_feunm@yahoo.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh praktik kerja industri dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha di SMK Negeri 1 Parepare. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Negeri 1 Parepare tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 232 siswa. Jumlah sampel 30% atau sebanyak 70 siswa. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah angket, observasi, wawancara, dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan

Statistik Product and Service Solutions (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) praktik kerja industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada siswa SMK

Negeri 1 Parepare sebesar 58,40%, (2) lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Parepare sebesar 55,70%, dan (3) pengaruh

praktik kerja industri dan lingkungan keluarga secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peserta didik. SMK Negeri 1 Parepare sebesar 65,30%. Hasil penelitian

merekomendasikan agar kepala sekolah lebih memperhatikan pelaksanaan praktik kerja industri, sehingga minat wirausaha siswa dapat ditingkatkan muara dalam peningkatan mutu pendidikan.

dan (3) pengaruh praktik kerja industri dan lingkungan keluarga secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap siswa SMK Negeri 1 Parepare sebesar 65,30%. Hasil penelitian

merekomendasikan agar kepala sekolah lebih memperhatikan pelaksanaan praktik kerja industri, sehingga minat wirausaha siswa dapat ditingkatkan muara dalam peningkatan mutu pendidikan.

dan (3) pengaruh praktik kerja industri dan lingkungan keluarga secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap siswa SMK Negeri 1 Parepare sebesar 65,30%. Hasil penelitian

merekomendasikan agar kepala sekolah lebih memperhatikan pelaksanaan praktik kerja industri, sehingga minat wirausaha siswa dapat ditingkatkan muara dalam peningkatan mutu pendidikan.

Kata kunci: Praktek Kerja Industri, Lingkungan Keluarga, Minat Wirausaha

1. Perkenalan

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 15 dijelaskan bahwa “Pendidikan
vokasi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja di bidang tertentu”. Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
1990 pada pasal 3 ayat (2) menyatakan bahwa “Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja
dan mengembangkan sikap profesional”. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat menumbuhkan minat berwirausaha siswa dan
setelah lulus SMK tidak hanya mencari pekerjaan tetapi mampu mandiri dan dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Oleh karena itu, salah satu
program yang dilaksanakan SMK untuk mencapai hal tersebut adalah melalui praktik kerja industri. Pelaksanaan praktik kerja industri secara tidak
langsung akan memberikan pengalaman dan pengetahuan serta keterampilan yang cukup kepada mahasiswa dalam bekerja karena selain belajar
cara mendapatkan pekerjaan, juga diajarkan bagaimana cara memiliki pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan bekerja. mandiri.
Dengan demikian, pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa yang telah mengikuti praktik ketenagakerjaan industri
diharapkan dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berwirausaha. Selain untuk praktik kerja industri, lingkungan keluarga juga sangat penting
dalam menumbuhkan minat berwirausaha bagi mahasiswa. Lingkungan keluarga merupakan pangkalan bagi kehidupan setiap manusia. Pendidikan
keluarga merupakan bagian dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan
kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya. Kedua orang tua memiliki peran yang sangat
penting dalam mewujudkan kepribadian anak.

Mengingat pendidikan kewirausahaan adalah seumur hidup, maka merupakan masa pendidikan orang tua bagi anak tanpa memandang usia,
orang tua tidak hanya bertugas mengasuh anak tetapi juga mempunyai tugas meletakkan dasar-dasar pendidikan, rasa religius, kemauan,
kemauan, rasa kegembiraan dalam keindahan, kecakapan dalam ekonomi, pengetahuan, gagasan, dan sikap sosial lainnya. Oleh karena itu,
dukungan maksimal dari orang tua akan membentuk jiwa kewirausahaan bagi anak. Sekolah Menengah Kejuruan selain menyelenggarakan
program pembelajaran yang mendukung minat berwirausaha juga berupaya melibatkan orang tua dengan harapan dapat mendorong siswa untuk
menumbuhkan minat berwirausaha. Hal ini dilakukan melalui komite sekolah yang selalu bekerjasama dengan pihak sekolah untuk membahas
perkembangan dan sosialisasi sekolah dan program kerja siswa yang melibatkan

31
siswa sekolah atau anak-anak. Dengan demikian, orang tua akan memahami orientasi sekolah yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan
dorongan kepada anak-anaknya untuk mengembangkan minat berwirausaha. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta dorongan orang tua
untuk menumbuhkan minat berwirausaha bagi siswa. Minat berwirausaha akan membuat seseorang menjadi lebih aktif mencari dan
memanfaatkan peluang usaha untuk mengoptimalkan potensinya. Minat yang tidak dilahirkan tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu menghasilkan output yang siap menghadapi dunia
kerja. Sekolah Menengah Kejuruan harus mampu melakukan manajemen yang baik terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang dapat
menunjang minat berwirausaha bagi siswa. Selain itu juga harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dalam bentuk program
pembelajaran praktis yang mendukung minat kerja industri dalam berwirausaha bagi mahasiswa, serta diharapkan kontribusi keluarga dengan
melibatkan orang tua dalam mendukung proses pembelajaran yang mendukung. minat mahasiswa dalam berwirausaha. Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, maka dapat dikemukakan rumusan masalah adalah: “Apakah praktik ketenagakerjaan industri dan lingkungan
keluarga berpengaruh terhadap siswa? minat berwirausaha di SMK Negeri 1 Parepare? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
praktik kerja industri dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 1 Parepare. Hilgard dan Bowers (2004: 22)
mendefinisikan minat sebagai "kecenderungan yang terus-menerus untuk memperhatikan dan menikmati beberapa aktivitas atau konten, terutama
minat vokasional". Minat berwirausaha tidak sejak lahir tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk berkembangnya kewirausahaan merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor yaitu karakter
kepribadian dan lingkungan seseorang (Bygrave, 2003). Sebagai Lambing dan Kuehl (2007), lingkungan budaya, kondisi sosial, dan kombinasi
ketiganya. Sedangkan menurut Hisrich (2005: 18) dan Alma (2011: 12), Faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah lingkungan
pendidikan, kepribadian seseorang dan lingkungan keluarga.

Jadi minat berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain diri sendiri, budaya lingkungan, kondisi sosial, dan lain-lain. Praktik kerja industri merupakan salah satu bentuk pembekalan

pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program eksploitasi yang diperoleh melalui bekerja secara langsung di

dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional seperti itu hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu, teknik dan tip. Ilmu dan teknik bisa

dipelajari dan dikuasai kapan dan dimanapun kita berada, sedangkan persoalannya tidak bisa diajarkan tapi bisa dikendalikan melalui proses melakukan pekerjaan langsung pada bidang profesi itu

sendiri. Praktik kerja industri dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional di bidangnya. Melalui praktik ketenagakerjaan industri diharapkan tercipta tenaga kerja yang profesional.

Dimana siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya praktik kerja industri ini

mahasiswa tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena mahasiswa belum mengetahui situasi dan kondisi kerja. Selain itu, perusahaan tidak dapat mengetahui dimana tenaga kerja

profesional dimana tenaga kerja tidak profesional. Pendidikan sistem ganda terpaksa dilaksanakan karena dapat bermanfaat bagi semua pihak yang menyelenggarakannya. Dimana siswa yang

melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya praktik kerja industri ini mahasiswa tidak dapat

langsung terjun ke dunia industri karena mahasiswa belum mengetahui situasi dan kondisi kerja. Selain itu, perusahaan tidak dapat mengetahui dimana tenaga kerja profesional dimana tenaga

kerja tidak profesional. Pendidikan sistem ganda terpaksa dilaksanakan karena dapat bermanfaat bagi semua pihak yang menyelenggarakannya. Dimana siswa yang melaksanakan pendidikan

tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya praktik kerja industri ini mahasiswa tidak dapat langsung terjun ke dunia

industri karena mahasiswa belum mengetahui situasi dan kondisi kerja. Selain itu, perusahaan tidak dapat mengetahui dimana tenaga kerja profesional dimana tenaga kerja tidak profesional.

Pendidikan sistem ganda terpaksa dilaksanakan karena dapat bermanfaat bagi semua pihak yang menyelenggarakannya. perusahaan tidak dapat mengetahui dimana tenaga kerja profesional

dimana tenaga kerja tidak profesional. Pendidikan sistem ganda terpaksa dilaksanakan karena dapat bermanfaat bagi semua pihak yang menyelenggarakannya. perusahaan tidak dapat mengetahui dimana tenaga kerja profesi

Pelaksanaan kerja praktek industri bertujuan untuk: menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional (dengan tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja), memperkuat “link and match” antara sekolah dan dunia kerja,
meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional serta memberikan pengakuan dan apresiasi
terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. Kegiatan praktek kerja industri merupakan program wajib yang dilaksanakan
oleh pihak sekolah khususnya SMK dan diikuti oleh peserta didik. Keputusan Menteri Pendidikan No. 086 / U / 1993 / bab IV klausul C1. Tujuan
dari kegiatan pemujaan pada pekerjaan industri itu sendiri menurut Direktorat Pendidikan Teknik dan Kejuruan (Dikmenjur,

2008) adalah: (1) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, tenaga kerja memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan bidang pekerjaan. (2) Meningkatkan dan memperkuat keterkaitan dan kesetaraan (link and match) antara
lembaga pendidikan pelatihan kejuruan dan dunia kerja. (3) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan
profesional

32
tenaga kerja. (4) Memberi pengakuan dan penghargaan atas pengalaman kerja sebagai proses pengajaran. Adapun Uya itu, tujuan Praktek Kerja
Lapangan adalah: (1) Agar mahasiswa menambah wawasan untuk menempuh studi di luar negeri dalam dunia industri, (2) agar mahasiswa
mengetahui cara bekerja di dunia industri. yang mengedepankan kedisiplinan, keamanan dan mutu produk, (3) melengkapi kurikulum pengajaran
SMK, (4) Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan kerja lapangan, (5) Memperkuat link and match antara kejuruan dan dunia kerja, dan (6) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.

Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha seseorang. Adapun faktor-faktor
yang terdapat dalam keluarga menurut Slameto (2003: 60-64) lingkungan keluarga terdiri dari: (1) Cara mendidik orang tua, (2) Hubungan antar
anggota keluarga, (3) Suasana rumah, (4) Keluarga situasi ekonomi (5) Pengertian Orang Tua, (6) Latar Belakang Kebudayaan. Sebagaimana
Supartono (2004: 50) mengatakan bahwa cara orang tua dalam mencapai kesuksesan dalam suatu pekerjaan merupakan modal yang baik untuk
melatih minat, keterampilan dan kemampuan nilai-nilai tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan yang diinginkan anak. Faktor keluarga sebagai
penentu keberhasilan siswa terdiri dari: (1) Kondisi ekonomi keluarga dan (2) hubungan emosional orang tua dan anak, (3) Cara mendidik orang
tua (Sobur, 2003: 248-249). penelitian Putra (2009), Bertajuk “Pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha Kelas XII Program Studi
Teknik Otomotif SMK Texmaco Pemalang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara praktik kerja dengan
minat industri berwirausaha pada siswa SMK Texmaco. Dengan adanya program praktik kerja industri, akan memberikan dorongan bagi minat
mahasiswa dalam berwirausaha. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianto (2013) dengan judul “Pengaruh Prestasi Praktek Kerja Industri Terhadap
Minat Mahasiswa Berwirausaha” menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif praktek kerja industri terhadap variabel minat berwirausaha.
Penelitian Yulianto menyimpulkan bahwa hipotesis "

Sebagaimana Ditya (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lingkungan keluarga, sikap mental mahasiswa berwirausaha, dan persepsi
mahasiswa terhadap berwirausaha memiliki berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa berwirausaha di Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam penelitiannya Guntoro (1997) menyebutkan adanya minat yang tinggi juga tidak lepas dari aktivitas praktek kerja industri. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa ada hubungan antara prestasi belajar praktik kerja industri dengan minat berwirausaha siswa kelas II SMK Yapin Bekasi
tahun pelajaran 2006/2007. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai praktik kerja industri diikuti dengan tingginya minat mahasiswa
untuk berwirausaha. Selanjutnya penelitian dilakukan oleh Yanti dkk. (2014) dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat
Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat
berwirausaha siswa kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga siswa sangat tinggi dengan skor
total 5998, minat berwirausaha siswa sangat tinggi dengan skor total 7808, dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat berwirausaha siswa dengan persentase 18,3% dan 81,7% dipengaruhi faktor lain. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
praktik kerja industri dan lingkungan keluarga merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha.

2. Metodologi

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi yang ditunjukan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Negeri 1
Parepare tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 232 siswa. Jumlah sampel 30% atau sebanyak 70 responden. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah angket, observasi, wawancara, dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda dengan menggunakan Statistik Product and Service Solutions (SPSS).

33
3. Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Praktik Kerja Industri untuk Kepentingan Berwirausaha.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,764 dan R Square sebesar 0,584. Artinya, Industri Praktek Kerja Lapangan mempunyai
pengaruh positif terhadap minat berwirausaha, dengan kategori kuat dan kontribusi Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK
Negeri 1 Parepare sebesar 58,40% atau 41,60% sedangkan sisanya adalah ditentukan oleh faktor lain. Dalam penelitian ini juga diperoleh nilai
Sig.000 Sebuah, Hal ini berarti pengaruh Minat Mahasiswa Industri Kerja Praktek dalam Berwirausaha pada SMK Negeri 1 Parepare sangat signifikan,
dimana nilai batasan signifikan yang diperoleh lebih kecil dari nilai batas signifikansi 0,05. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan
bahwa “terdapat pengaruh yang signifikan Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha pada siswa SMK Negeri 1 Parepare diterima.”
Adapun pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha ditentukan dengan persamaan linier. Y = 14,296 + 1,134X1. Artinya setiap
kenaikan satu pada variabel Praktik Kerja Industri akan meningkat sebesar 1.134 pada variabel Minat Kewirausahaan siswa SMK Negeri 1
Parepare. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Guntoro (1997) dan Yulianto (2013) bahwa terdapat pengaruh positif praktik kerja industri
terhadap variabel minat berwirausaha. Kepala sekolah merupakan pimpinan pendidikan yang memiliki peran penting dalam mengembangkan
lembaga pendidikannya. Pendidikan iptek dewasa ini memiliki pengaruh yang sangat besar, karena pendidikan selalu berubah sesuai dengan
tuntutan masyarakat dan kehidupan Negara yang bersangkutan. Untuk menghadapi hal tersebut, kepala sekolah dituntut untuk meningkatkan
kinerja guru agar kepercayaan masyarakat tidak berubah, sehingga dapat menghasilkan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk
mencapai kualitas pendidikan yang baik, salah satu cara yang ditempuh kepala sekolah adalah melalui peningkatan minat berwirausaha, karena
guru akan menjadi elemen terpenting dalam menentukan berhasil tidaknya suatu pendidikan. Kepala sekolah sebagai pimpinan dan otoritas
pendidikan mempunyai tugas penting dalam mencetak guru yang profesional maka dalam hal ini kepala sekolah harus mempunyai visi, misi dan
strategi dalam membawa peserta didik menuju prestasi yang lebih optimal serta mampu membawa peserta didik dalam berprestasi. kinerja yang
lebih baik.

Minat berwirausaha yang diharapkan dapat mendongkrak mutu dan relevansi pendidikan, dalam pelaksanaannya bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhi dan saling terkait, seperti

faktor praktek kerja industri. Praktek Kerja Industri untuk menentukan kualitas, tanpa praktek industri yang baik proses perbaikan kualitas tidak dapat dilakukan dan direalisasikan (Sallis, 2006:

170). Efek keutamaan Praktik Kerja Industri bukan hanya sekedar bentuk penyuluhan, melainkan motivasi atau pemicu yang dapat memberikan inspirasi kepada siswa, sehingga inisiatif dan

kreativitas berkembang secara optimal untuk meningkatkan minat berwirausaha. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Praktik Kerja Industri berpengaruh terhadap minat berwirausaha

dalam konteks penelitian yang dilakukan untuk menunjukkan kebenaran secara ilmiah. Praktik Kerja Industri sangat besar pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan sekolah terutama tujuan

meningkatkan mutu dan minat berwirausaha, kerjasama sekolah dan dunia usaha atau industri dalam rangka peningkatan mutu akan mendapatkan keberhasilan yang baik apabila Program

tersebut dapat membangkitkan dan meningkatkan minat berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pribadi serta tujuan dan sasaran sekolah. Berdasarkan uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Minat Kewirausahaan Siswa di SMK Negeri 1 Parepare. Dengan kata lain semakin baik Praktik Kerja Industri semakin baik

pula kepentingan Kewirausahaan. Khususnya tujuan meningkatkan mutu dan minat berwirausaha, kerjasama sekolah dan dunia usaha atau industri dalam rangka meningkatkan mutu akan

mendapat keberhasilan yang baik apabila program dapat membangkitkan dan meningkatkan minat berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pribadi sekaligus sebagai tujuan dan

sasaran sekolah. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Minat Kewirausahaan Siswa di SMK Negeri 1 Parepare. Dengan kata

lain semakin baik Praktik Kerja Industri semakin baik pula kepentingan Wirausaha. Khususnya tujuan meningkatkan mutu dan minat berwirausaha, kerjasama sekolah dan dunia usaha atau

industri dalam rangka meningkatkan mutu akan mendapat keberhasilan yang baik apabila program dapat membangkitkan dan meningkatkan minat berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan dan

kepuasan pribadi sekaligus sebagai tujuan dan sasaran sekolah. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Minat Kewirausahaan

Siswa di SMK Negeri 1 Parepare. Dengan kata lain semakin baik Praktik Kerja Industri semakin baik pula kepentingan Wirausaha. Kerjasama sekolah dan dunia usaha atau industri dalam rangka peningkatan mutu akan menda

Pengaruh Lingkungan Keluarga untuk Minat Berwirausaha: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai R sebesar
0,746 dan R Square 0,557. Hal ini berarti bahwa lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang positif terhadap kuatnya minat berwirausaha
menurut kategori dan besarnya kontribusi Minat Lingkungan Keluarga terhadap Mahasiswa Berwirausaha SMK Negeri 1 Parepare sebesar 55,70%
atau 44,30% sedangkan sisanya adalah ditentukan oleh faktor lain. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai Sig.L000 Sebuah kurang
dari batas signifikansi 0,05. Artinya pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada siswa SMK Negeri 1 Parepare sangat
signifikan. Kewirausahaan siswa. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “ada pengaruh lingkungan keluarga secara
positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 1 Parepare diterima. Sedangkan untuk besarnya kontribusi variabel
Lingkungan Keluarga minat berwirausaha yang ditunjukkan melalui garis tersebut adalah persamaan linier Y = 29,175 + 0,884X2, Ini

34
Artinya setiap kenaikan satu pada variabel Lingkungan Keluarga, akan meningkat sebesar 0,884 pada variabel Minat Berwirausaha. Lingkungan
keluarga berperan penting dalam meningkatkan minat berwirausaha. Lingkungan keluarga merupakan hal penting yang harus ditingkatkan bagi
sebuah keluarga karena akan mempengaruhi minat berwirausaha. Sebab, semakin baik Lingkungan keluarga seorang siswa maka semakin tinggi
pula minatnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ditya (2011) dan Yanti, dkk. (2014), lingkungan keluarga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa. Oleh karena itu, seorang siswa perlu menjaga dan melestarikan lingkungan keluarga
agar dapat terjalin komunikasi yang baik dan harmonis dengan seluruh komponen masyarakat.

Minat berwirausaha mengacu pada situasi dimana siswa di suatu sekolah dengan ikhlas melakukan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran di sekolah. Keseriusan belajar terbukti dalam berusaha menyelesaikan semua tugas dan tugas pada setiap mata pelajaran dengan
baik, teratur, disiplin masuk kelas mengikuti materi pelajaran dan bimbingan kegiatan pembelajaran, ujian tertib / teratur dan setia serta patuh
menjalankan atau menyelesaikan sekolah lain kegiatan waktu yang tepat. Dengan demikian minat berwirausaha merupakan hasil yang dipelajari
dan dicapai oleh seorang guru di suatu lembaga pendidikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan yang
telah digariskan. Penyelenggaraan pendidikan secara tidak langsung meningkatkan kesadaran pendidikan dalam memperbaiki lingkungan
keluarga yang diwujudkan dalam dimensi Lingkungan Keluarga, yaitu bagaimana cara orang tua mendidik, hubungan orang tua, suasana rumah,
dan keadaan ekonomi. Kondisi lingkungan keluarga juga akan berdampak pada keberhasilan siswa dalam mengelola interaksi antara siswa
dengan siswa atau antara siswa dengan lingkungan lain, sehingga siswa dapat menjaga ketertiban dan penguasaan kelas, mengikuti kegiatan
belajar, dan meningkatkan prestasi akademik. .

Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha:
Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,808 dan R Square sebesar 0,653. Artinya Praktik Kerja Industri dan Lingkungan Keluarga
secara simultan berpengaruh positif terhadap Minat Berwirausaha dengan kategori sangat kuat, dan kontribusi Praktik Kerja Industri dan Minat
Keluarga Lingkungan secara simultan terhadap berwirausaha sebesar 65,30% atau 44,70% sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain. Selain
itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan nilai Sig.000 Sebuah lebih kecil dari nilai batas signifikan yaitu 0,05, artinya pengaruh Praktik Kerja Industri
dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat secara simultan terhadap Kewirausahaan pada siswa SMK Negeri 1 Parepare sangat signifikan. Dengan
demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “terdapat pengaruh Praktik Kerja Industri dan Lingkungan Keluarga secara simultan positif
dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Parepare diterima”. Adapun kontribusi Praktik Kerja Industri dan Lingkungan
Keluarga terhadap Minat secara simultan terhadap Kewirausahaan pada siswa SMK Negeri 1 Parepare ditentukan dalam bentuk persamaan garis
yaitu Y =

9,592 + 0,694X1 + 0,470X2. Artinya setiap kenaikan satu pada variabel Praktik Kerja Industri dan Lingkungan Keluarga akan meningkat sebesar
1.164 pada variabel Minat Berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Parepare. Secara umum Minat Berwirausaha dilihat dari keinginan, motivasi, dan
peluang usaha yang baik.

Banyak faktor yang biasa mempengaruhi Minat Berwirausaha baik faktor mahasiswa maupun faktor luar mahasiswa atau mungkin karena kedua faktor tersebut
secara bersamaan. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yang menjadi fokus penelitian penulis adalah faktor Praktik Kerja
Industri dan faktor Lingkungan Keluarga. Praktik Kerja Industri dapat mempengaruhi Minat berwirausaha. Pengetahuan, kedisiplinan, loyalitas, dan keberanian
siswa dapat di tingkatkan melalui program praktik kerja industri yang akan meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa, apabila pelaksanaan program praktik
industri berjalan dengan baik sesuai program yang telah dirumuskan dalam kurikulum maka akan berdampak pada minat mahasiswa dalam berwirausaha.
Tambahan, Lingkungan Keluarga juga merupakan suatu hal yang mempengaruhi minat berwirausaha yang mempunyai skor tinggi, rangking pertama belum
tentu berhasil dalam pekerjaan tersebut, sedangkan orang yang berprestasi dalam kinerja bahkan lebih luar biasa keberhasilan dalam pekerjaan hal ini
disebabkan oleh faktor emosional yang didapat. Dari lingkungan keluarga seperti cara orang tua mendidik, hubungan orang tua, suasana rumah, dan keadaan
ekonomi. Jika seorang siswa mampu mengendalikan emosi maka ia akan mampu dan keadaan ekonomi. Jika seorang siswa mampu mengendalikan emosi
maka ia akan mampu dan keadaan ekonomi. Jika seorang siswa mampu mengendalikan emosi maka ia akan mampu

35
untuk menanggapi apa yang ditugaskan kepadanya oleh pimpinan dengan baik dan dia akan berusaha untuk fokus pada pekerjaan yang ditugaskan kepadanya secepat
mungkin agar pekerjaan mereka menjadi baik.

4. Kesimpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dikemukakan beberapa kesimpulan yaitu:


• Praktik Kerja Industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Parepare sebesar 58,40%
dengan persamaan linier Y =
14.296 + 1.134 X1 bahwa setiap peningkatan variabel praktik industri, akan meningkat sebesar 1.134 pada variabel minat berwirausaha
siswa SMK Negeri 1 Parepare. Lingkungan Keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK
• Negeri 1 Parepare sebesar 55,70% dengan garis persamaan Y = 29195 + 0,884 X2 yaitu setiap peningkatan satu variabel dalam
lingkungan keluarga, akan meningkat sebesar 0,884 pada variabel Minat Berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Parepare.

• Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Lingkungan Keluarga secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha pada siswa SMK 1 Parepare sebesar 65,30% dengan persamaan garis Y = 9,592 + 0,694 X1 + 0,470 X2 bahwa setiap
peningkatan satu pada variabel Pekerjaan Industri Praktek dan Lingkungan Keluarga, akan meningkat sebesar 1.164 pada variabel
minat berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Parepare.

Saran: Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
• Kepada kepala sekolah, hendaknya lebih memperhatikan pelaksanaan praktik kerja industri yang bertumpu pada minat berwirausaha
agar siswa dapat lebih meningkatkan muara dalam peningkatan mutu pendidikan khususnya SMK Negeri 1 Parepare.

• Kepada mahasiswa hendaknya mengikuti program dengan praktek industri yang baik dan meningkatkan minat berwirausaha yang
dapat mandiri atau menciptakan lapangan kerja setelah menyelesaikan program pendidikannya.

• Peneliti hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan guna menilai bidang manajemen pendidikan yang relevan, khususnya
mengenai praktik kerja industri, lingkungan keluarga, dan minat berwirausaha.

Referensi

Alma, B. (2011). Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta. Bygrave, WD (2003).
Kewirausahaan MBA Portabel. Jakarta: Binarupa Aksara. Dikmenjur. (2008). Kurikulum SMK. Jakarta: Dikmenjur.

Ditya, G. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa Universitas Pendidikan
Indonesia. Portal Jurnal, 6 (1).
Guntoro, H. (1997). Hubungan Prestasi Kerja Praktik Industri Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas II
Teknik Otomotif SMK Yapin Bekasi Tahun Ajaran 2006/2007. Semarang: UNES.
Hilgard, ER & Bowers, G. (2004). Teori Pembelajaran: Seri Century Psychology. New York: Buku Nasional
Dasar.
Hisrich, RD (2008). Entrepreneurship, Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat. Lambing, P. & Kuehl, CR (2007). Kewiraswastaan. Edisi
ke-4. Upper Saddle River: Prentice Hall.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Putra, IA (2009). Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa
Kelas XII Program Keahlian Teknik Mesin Otomotif SMK Texmaco Pemalang. Jurnal PTM (Online).
9 (1). (http://smapeunaron.pas.sch.id/, diakses 22 Januari 2015. Sallis, E. (2006). Total
Quality Management in Education. Jogjakarta: IRCiSoD.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sobur, A. (2003). Psikologi
Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Supartono. (2004). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.

36
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV.
Eko Jaya.
Yanti, PED, I Made, N. & I Ketut, D. (2014). Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Berwirausaha Siswa
Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja. Vol: 4 N0: 1 Tahun: 2014. Portalgaruda.org/ article.php? Article = 138903 & val = 1355. Diakses
tanggal 22 Januari 2015.
Yulianto, A. (2013). Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Siswa. Gardan,
Jurnal Ilmiah IKIP Veteran Semarang. Prodi Pendidikan Teknik Mesin, 3 (2) Tahun 2013.

37

Anda mungkin juga menyukai