Anda di halaman 1dari 63

Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://118.98.214.

163/file/modul/MODUL-
PK_PENJUALAN/Modul%20Penjualan%20&Kewirausahaan/Modul%20Penjualan
%20&Kewirausahaan/MODUL%20KWUB2(peta%20kedudukan).doc.
G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri
web.

PETA  KEDUDUKAN MODUL


 
 
 

A 2 

A 3 

A 1 

                                               


 
 
 

A 4 
 
 
 
 
 

B1 
 

B 3 

B 2 


 
 
 
 
 

C 3 

C 2 

C 1 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 GLOSARIUM 
 
 
 RISK BEARING ABALITY  : Kemampuan koperasi untruk
mengembalikan

                                        kredit berikut bunganya dengan kekayaan

                                       sendiri.

 RETURN    :  Keberhasilan Koperasi mengembalikan kredit

                                       beserta bunganya

 LIFO ( Last In First Out ) : Barang yang masuk yang lebih dulu          
dikeluarkan.
 FIFO ( First In First Out ) : Barang yang pertama masuk yang lebih
dahulu         dikeluarkan.
 Storage     : Gudang penyimpanan.
 COD ( Cash On Delivery )   : Pembayaran yang dilakukan setelah barang
diterima.
 FOB (Free On Board )  : Penyerahan barang dengan biaya angkut yang
menjadi tanggungan pembeli.
 Down payment   : Uang muka.

      FOR (Free On Reil )  : Penyerahan barang dengan ongkos sampai


naik         kereta yang   menjadi tanggungan penjual.

 Posting    : Pemindah bukuan


 General journal      : Jurnal umum
 Outgoing letter   : Surat keluar
 Devidend ( deviden )  : Bagian yang diperoleh oleh pemegang saham
karena  kegiatan usahanya mendapat           keuntungan.

BAB. I
PENDAHULUAN 
A. Deskripsi Modul
    Modul semester tiga ini bertujuan membuka wawasan peserta  diklat/siswa
untuk memahami bagaimana merencanakan pengelolaan usaha kecil dengan
benar, adapun ruang lingkup yang akan dibahas yaitu :

- Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha

    Dengan mengetahui bagaimana cara mengelola usaha yang benar diharapkan


peserta diklat/siswa dapat menerapkan prinsipnya dan gagasan serta
realisasinya dalam mengelola usaha. Dengan memahami materi modul ini
peserta diklat/siswa sudah mempunyai pengetahuan dasar dalam mengelola
usaha sehingga suatu saat dapat menjadi pengusaha yang mandiri, profesional
dan dapat meraih kesuksesan dalam dunia usaha.

B. Prasyarat.

    Berkaitan dengan usaha menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha , maka


diperlukan pemahaman serta latihan yang berkaitan dengan bidang usaha,
untuk itu agar proses pemelajaran dapat berjalan dengan baik peserta
diklat/siswa harus lebih dahulu mempelajari bagaimana menganalisis peluang
usaha dan aktif mencari informasi yang berkaitan dengan dunia usaha.

C. Petunjuk penggunaan Modul.

1. Penjelasan bagi siswa.

a. Baca dan resapi terlebih dahulu materi modul ini secara utuh.
b. Fokuskan pada materi khusus pada masing-masing kegiatan
belajar secara cermat.
c. Lakukan latihan sesuai penugasan dan test untuk mengukur
tingkat penguasaan pada masing-masing kegiatan belajar.
d. Setelah menyelesaikan semua kegiatan pada modul ini peserta
diklat/siswa dapat mengajukan evaluasi akhir, hasil belajar pada
guru.

2. Peran Guru

a. Merancang dan melakukan kegiatan pemelajaran sesuai urutan


kegiatan belajar.
b. Memberikan informasi awal tentang arah dan tujuan materi.
c. Membimbing dalam proses pemelajaran.
d. Mengevaluasi dan mencatat hasil belajar siswa.

D. Tujuan.

1. Tujuan akhir.
Setelah mempelajari modul ini peserta diklat/siswa diharapkan memilih
bidang usaha sesuai dengan minat dan kemampuan, hingga dapat
mengelola usaha dengan baik dan benar.

2. Tujuan antara.

Setelah mengikuti kegiatan belajar ini peserta diklat/siswa diharapkan


dapat :

a. Merumuskan tujuan dan sasaran usaha.


b. Menetapkan bentuk badan usaha.
c. Menyusun struktur organisasi sederhana
d. Menentukan jenis dan kualitas produk / jasa.
e. Menghitung kebutuhan dan persediaan bahan baku.
f. Merancang proses produksi
g. Penyimpanan hasil produksi 

E. Kompetensi.

Kode Kompetensi  : B

Kompetensi         : Merencanakan pengelolaan usaha kecil.

Sub Kompetensi    : 2.  Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha 

Lingkup Belajar   :

1. Organisasi usaha sederhana: tujuan, sasaran, badan usaha dan


bentuk organisasi
2. Persediaan
3. Proses produksi
4. Penyimpanan hasil produksi   

Pengetahuan        :    

1.   Tujuan dan sasaran usaha

2.   Bentuk-bentuk badan usaha

3. Struktur organisasi sederhana

4.   Produk dan jasa

5.   Pengelolaan persediaan


6.   Proses produksi

7.   Penyimpanan produk

Keterampilan : 

1. Merumuskan tujuan dan sasaran usaha.


2. Menetapkan bentuk badan usaha.
3. Menyusun struktur organisasi sederhana
4. Menentukan jenis dan kualitas produk / jasa.
5. Menghitung kebutuhan dan persediaan bahan baku.
6. Merancang proses produksi

Sikap  : 

1.    Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif

2.     Cermat dan taat azas  

Cek Kemampuan 

1. Apakah Anda dapat merumuskan tujuan usaha, serta sasaran usaha


yang sesuai ?

2. Apakah Anda menganalisis pengelolaan usaha berdasarkan aspek


organisasi usaha?

3. Dapatkah Anda memilih bentuk badan usaha yang sesuai dengan


bidang yang anda geluti ?

4. Dapatkah Anda memilih struktur organisasi yang paling sederhana dan


anda dapat menerapkannya, sesuai dengan jenis usaha anda ?

5. Dapatkah Anda mengetahuai cara pengelolaan persediaan bahan


baku ? 

    Jika jawabannya tidak, maka Anda dapat melanjutkan membaca/mempelajari


modul ini 
 
 
 

BAB. II
PEMELAJARAN
A.  Rencana Belajar Peserta Diklat

Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Pembuatan Tanda Tangan

Belajar Guru
           

    Kompetensi  :  Merencanakan Pengelolaan Usaha Kecil

Sub Kompetensi :  2.  Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha

B. Kegiatan Belajar 1

a.  Tujuan Kegiatan Belajar 1.

 Memahami dan merumuskan tujuan dan sasaran usaha.

b. Uraian Materi :  

I.  Tujuan dan sasaran usaha

A. Tujuan usaha

    Tujuan usaha merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Tujuan usaha adalah target yang bersifat
kuantitatif dan pencapaian target tersebut merupakan ukuran keberhasilan
kinerja perusahaan. Tujuan usaha pada dasarnya untuk jangka panjang, dengan
tugas yang harus diselesaikan selama waktu itu, dan akan mengarahkan kinerja
perusahaan.

    Karena pentingnya konsistensi terhadap tujuan, maka perumusan visi dan


misi perusahaan harus dilakukan dengan serius. Visi dan misi perusahaan harus
dirumuskan sependek mungkin dengan spesifikasi yang jelas, sehingga setiap
orang akan selalu mengingatnya.

    Karena selalu ingat terhadap perusahaannya, maka segala kegiatan selalu


terorientasi kepada tujuan. Seorang wirausahawan harus dapat memecah tujuan
utama perusahaannya, menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil yang disebut
sasaran. Seorang wirausahawan harus dapat mewujudkan tujuan
perusahaannya, sedikit demi sedikit, dan tetap mempunyai fokus pada tujuan
utama.
    Secara lebih rinci, seorang wirausahawan menetapkan tujuan perusahaan di
dalam perencanaan usahanya sebagai berikut ;

 Untuk mencapai keberhasilan di dalam usaha


 Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan lain.
 Berguna untuk melakukan merger dengan perusahaan lain.
 Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk jerja sama.
 Menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada di dalam
perusahaan.

Kesimpulannya, tujuan perusahaan merupakan penjabaran visi misi, dan tujuan


perusahaan yang tidak realistis, sangat sulit atau bahkan tidak mungkin dapat
dicapai.

B. Sasaran Usaha.

    Untuk merealisasikan ide usaha atau perencanaan perusahaan, diperlukan


konsep usaha dan sasaran-sasaran usaha yang akan dicapai. Penentuan sasaran
dan strategi yang dilakukan seorang wirausahawan selalu memperhatikan
kebutuhan fungsional, kemampuan, kesempatan, dan sebagainya. Secara
konvensional, sasaran perusahaan harus didahului oleh adanya analisis
mengenai kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang  (opportunity),
dan ancaman (threat) yang dihadapinya.

    Sedangkan yang dimaksud dengan sasaran perusahaan adalah penjabaran


dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka
waktu tertentu. Agar sasaran dapat dicapai dengan efektif dan efesien maka
sasaran perusahaan harus dibuat secara spesifik, terukur, jelas kriterianya, dan
disertai indikator-indikator yang lebih rinci. Sasaran perusahaan mungkin dapat
dirumuskan untuk mencapai pertumbuhan pelan-pelan ataukah pertumbuhan
yang cepat untuk keuntungan sesaat.

    Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha, sebaiknya perusahaan


memilih hal-hal sebagai berikut :

 Kemampuan menghasilkan laba

 Laba bersih yang akan dicapai setelah biaya-biaya dan pajak, harus
tumbuh melebihi indeks biaya hidup. Kalau tidak demikian, maka
wirausahawan akan ketinggalan dalam usahanya.

  Kedudukan pasar

  Apa yang diinginkan perusahaan mengenai kedudukan dipasar ? Apa


perusahaan 
  ingin menjadi salah satu perusahaan yang besar ? Apa perusahaan ingin
menjadi

  pengikut saja dengan pangsa pasar minoritas ?

 Sumber daya manusia

 Apakah sikap pengetahuan dan keterampilan wirausahawan akan


ditingkatkan sesuai tuntutan zaman ?

 Pengembangan usaha

 Seorang wirausahawan yang mengelola usahanya, perlu meningkatkan  ;

 Penjualan
 Penetrasi pasar
 Laba
 Aset
 Unit usaha
 Organisasi kerja

 Sumber daya keuangan

 Tingkat efesiensi mana yang akan dicapai ? Margin bersih berapa yang
diinginkan? Laba investasi berapa yang diharapkan / Berapa dana yang
dibutuhkan dalam investasi ? Berapa dana yang dibutuhkan dalam
operasi usaha ?

 Sarana kerja

 Sarana kerja, semakin lama dipakai akan semakin rusak dan usang.
Dalam hal ini, apakah sarana harus diganti ? apakah sarana perlu
diperbaiki ?

 Tanggung jawab sosial

 Apakah berwirausaha itu semata-mata demi mencari keuntungan ?


Apakah seorang wirausahawan ingin diterima oleh masyarakat
sekitarnya ?

 Selanjutnya seorang wirausahawan di dalam merencanakan usaha yang


akan dibuatnya harus didahului oleh analisis SWOT, yaitu mengenai
kekutan ( strenght ), kelemahan ( weakness ),peluang ( opportunity ), dan
ancaman atau bahayanya (threat), yang akan dihadapi oleh perusahaan.   
 Analisis SWOT adalah salah satu cara untuk menguji gagasan usaha,
seperti hal berikut ini :

 Kekuatan adalah hal-hal yang mempunyai pengaruh positif


terhadap usaha. Misalnya, Kita mempunyai produk yang
lebih baik dari produk pesaing, lokasi kita lebih baik atau
karyawannya lebih terampil.
 Kelemahan (weakness) adalah hal-hal yang tidak baik
didalam usaha. Misalnya, harga produk kita lebih mahal
dari harga produk pesaing, kita tidak mempunyai cukup
uang untuk memasang iklan sebanyak yang kita inginkan
ataui kita tidak dapat menawarkan pelbagai pelayanan yang
sama dengan para pesaing.
 Kesempatan ( opportunity ) adalah hal-hal yang ada di
masyarakat sekitar kita,yang mempunyai pengaruh yang
positif terhadap usaha kita. Misalnya, produkanda menjadi
lebih terkenal, tidak ada toko yang lebih baik di sekitar
usaha kita, atau jumlah pelanggan yang potensial akan
meningkat karena banyak usaha baru yang pindah yang
pindah ke daerah kita.
 Ancaman ( threat ) adalah hal-hal yang ada di masyarakat di
sekitar kita, yang mempunyai pengaruh negatif terhadap
usaha kita. Misalnya, adanya perusahaan lain di sekitar kita
yang membut produk yang sama dengan produk kita, pajak
penjualan naik sehingga mengkibatkan harga produk kita akan
naik atau kita tidak tahu berapa lama produk kita akan tetap
terkenal di pasaran.

  Apabila kita telah mengerjakan analisa SWOT maka kita akan mampu
mengevaluasi gagasan usaha dan memutuskan untuk memulai usaha   

C. PERENCANAAN USAHA

I. Prinsip-prinsip Perencanaan Usaha Secara Umum

    Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses tentang hal-hal yang akan


dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Dengan perkataan lainnya perencanaan usaha tu adalah
merupakan suatu proses yang mempunyai batas-batas yang tegas dan mantap
untuk pencapaian suatu tujuan. Dalam hal ini sangat penting sekali, karena
rencana usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang pengelola usaha.

    Seorang pengelola usaha yang sudah menyusun rencana usaha, berartia ia


sudah menjalankan suatu proses dalam merencanakan kegiatan usaha. Proses
perencanaan usaha tersebut dimulai dari membuat suatu gambaran
merencanakan kegiatan usaha apa yang akan dikerjakan oleh seorang pengelola
usaha. Perencanaan usaha yang berdasarkan suatu prinsip sangat penting sekali
bagi perusahaan.

    Pada umumnya perencanaan itu mengatur tentang proses kegiatan usaaha,


perluasan usaha, keuangan usaha, produksi, pemasaran, penjualan, tenaga kerja,
peralatannya dan lain sebagainya. Perencanaan usaha yang baik adalah
perencanaan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip manajemen usaha. Adapun
prinsip-prinsip perencanaan usaha secara umum itu adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak atau umum.
b. Perencanaan usaha itu harus fleksibel dan realitas.
c. Perencanaan usaha itu harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
d. Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif.

    Kegiatan usaha apapun yang akan dijalankan sudah barang tentu


membutuhkan sarana untuk mendapatkan tujuan tertentu. Di dalam kegiatan
usaha, sarana kegiatan usaha itu sering disebut sumber-sumber
ekonomi.sumber-sumber ekonomi tersebut selalu berhubungan dengan prinsip-
prinsip perencanaan usaha secara umum di antaranya alam, manusia, modal
dan manajemen. Sumber-sumber ekonomi tersebut diproses oleh perusahaan
untuk menjadi barang atau jasa. Barang dan jasa tersebut ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan para konsumen.

    Untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan sangat perlu


merencanakan suatu prinsip secara umum yaitu berusaha melaksanakan
pengorbanan dengan sedikit atau sekecil mungkin dan diharapakan hasil atau
keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan perkataan lainnya secara lebih
terperinci prinsip-prinsip perencanaan usaha secara umum itu adalah sebagai
berikut :

1.  Contributeir

 Perencanaan usaha yang baik harus dapat membantu tercapainya tujuan


manajemen usaha.

2.  Primacy aktivity

 Perencanaan usaha harus merupakan kegiatan pertama dari seluruh


kegiatan manajemen.

3. Fleksibilitas usaha
 Di sini perencanaan usaha harus mudah diperbaiki, disempurnakan
untuk dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah-
ubah.

4.  Pervasivitas usaha.

 Perencanaan di sini harus mencakup dan memasuki seluruh kegiatan


manajemen.

5. Limiting faktor usaha.

 Di sini, perencanaan usaha harus melihat faktor-faktor urgen saja.


Perencanaan haruslah jelas, singkat, terang dan tidak bertele-tele.

6.  Effeciency usaha

 Perencanaan usaha di sini harus mempunyai nilai-nilai efisisen yaitu


adanya penghematan dan kerapian dalam kegiatan usaha. 

    Seperti kita ketahui bahwa prinsip-prinsip perencanaan secara umum itu pada
dasarnya menyangkut masalah aspek umum, di antaranya :

1. dukungan masyarakat
2. dukungan pemerintah
3. adanya manfaat ekonomi
4. adanya manfaat sosial budaya

    Aspek-aspek lainnya yang berhubungan dengan prinsip-prinsip perencanaan


secara umum menyangkut juga masalah :

1. keuntungan usaha
2. proses produksi
3. pelaksanaan pemasaran
4. keuangan usaha
5. lokasi usaha

    Berbagai faktor yang perlu diperhatikan yang Anda ketahui di dalam


melaksanakan prinsip-prinsip perencanaan usaha secara umum adalah :

1. kondisi perekonomian secara umumnya.


2. kondisi industri secara umumnya.
3. strategi pesaing secara umumnya.
4. peraturan pemerintah dan segala bantuannya.
 

    Dengan dibuatnya prinsip-prinsip perencanaan secara umum atau garis


besarnya, maka seorang pengelola usaha akan dapat :

a. menstabilitasi kesempatan kerja dalam usaha

b. menyusun anggaran operasional usaha

c. menggunakan kapasitas produksi

    Setelah Anda mempelajari prinsip-prinsip perencanaan secara umum tersebut,


maka langkah selanjutnya adalah mengadakan evaluasinya setahap demi
setahap. Agar perencanaan usaha berhasil, maka tindakan Anda adalah
menyusun proposal usaha. Adapun petunjuk di dalam penyusunan proposal
usaha adalah sebagai berikut :

1. Anda harus menetapkan jenis usaha yang diinginkan.


2. Anda harus menetapkan produk yang akan dibuat.
3. Anda harus menetapkan aspek pemasaran produk.
4. Anda harus menetapkan aspek teknis penyaluran produk
5. Anda harus menetapkan aspek organisasi usaha dan manajemennya.
6. Anda harus mengetahui aspek yuridisnya.
7. Anda harus melaksanakan administrasinya
8. Anda harus mengetahui sumber keuangan.
9. Anda harus mempelajari aspek kebijakan pemerintah setempat.
10. Anda harus mempelajari aspek Amdal (Analisis Mengenai Dsampak
Lingkungan).

    Adapun langkah-langkah selanjutnya di dalam perencanaan usaha dengan


berdasarkan pada prinsip-prinsip secara umum adalah sebagai berikut :

a. Seorang calon pengelola usaha harus mempunyai sebuah


gambaran tentang hasil produksinya yang akan dijual nanti.
b. Seorang calon pengelola usaha harus merencanakan penyaluran
distribusi yang tepat, agar hasil produk perusahaan dapat sampai
ke tangan konsumen.
c. Seorang calon pengelola usaha harus merencanakan bagaimana
cara memproduksi barang yang tepat waktu.
d. Seorang calon pengelola usaha harus merencanakan cara
melaksanakan pengawasan/pengendalian kegiatan usahanya.
e. Seorang calon pengelola usaha harus merencanakan bagaimana
cara memelihara peralatan usaha.
    Adapun tindakan-tindakan di dalam membuat prinsip-prinsip perencanaan
secara umum adalah sebagai berikut :

a. Tindakan pertama harus menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh


pengelola usaha.
b. Tindakan kedua adalah mengadakan observasi dan penelitian
perencanaan.
c. Tindakan ketiga menetapkan metode membuat perencanaan.
d. Tindakan keempat adalah menetapkan alternatif penyelesaian
perencanaan.
e. Tindakan kelima adalah mengadakan evaluasi berdasarkan pengalaman.
f. Tindakan keenam adalah menetapkan pelaksanaan perencanaan.

    Adapun keuntungan-keuntungan dari prinsip-prinsip perencanaan usaha


secara umum adalah sebagai berikut :

1. dapat memberikan sesuatu pedoman untuk mengadakan


pengawasan.
2. adanya kegiatan-kegiatan yang teratur dengan tujuan tertentu.
3. menyebabkan sesuatu pekerjaan menjadi produktif.
4. memberikan gambaran yang jelas dan lengkap mengenai seluruh
kegiatan usaha yang akan dikerjakan.
5. penggunaan fasilitas-fasilitas dan alat-alat dapat menjadi efektif
dan efisien.

II. Merencanakan Jenis Usaha

    Merencanakan jenis usaha adalah merencanakan kegiatan yang dijalankan


oleh setiap perusahaan, baik besar maupun kecil untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam merencanakan jenis usaha harus ditentukan tujuan
jangka pendek dan jangka panjang untuk masa depan perusahaan.
Merencanakan jenis usaha, yang diperkirakan akan berhasil, sering kali dalam
prakteknya seperti memilih buah durian. Artinya sukar untuk ditebak, sehingga
tidak jarang seorang pengelola usaha yang baru terjebak ke dalam kegagalan.

    Semula kita akan mengira merencanakan jenis usaha itu akan berhasil, akan
tetapi dalam prakteknya begitu alot, bahkan mandeg ditengah jalan. Dalam hal
ini, pada dasarnya kegagalan merencanakan jenis usaha itu disebabkan :

a. kurangnya pengalaman di dalam bidang usaha.


b. Tidak ada perencanaan yang tepat
c. Kurangnya dana untuk modal kerja usaha
d. Tidak cocoknya minat atau interes terhadap bidang usaha.
    Oleh karena itu seorang pengelola usaha baru, perlu memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi dalam perkembangan usahanya, seperti situasi
pasar, saingan, keperluan pabrik, kebijakan pemerintah, permintaandan lain
sebagainya. Perencanaan jenis usaha itu adalah perencanaan dan
pengorganisasian sebelum menetapkan orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin,
serta modal yang diperlukan dan dijalankan oleh seorang pengelola usaha.

    Sebetulnya untuk memulai berwirausaha sangat mudah sekali, akan tetapi


untuk menetapkan jenis usaha yang paling cocok dan menguntungkan sangat
sulit sekali. Kadang-kadang ada pengelola usaha yang baru, menderita suatu
kerugian karena tidak tepatnya di dalam menetapkan perencanaan jenis usaha.
Oleh karena itu sebelum menetapkan jenis usaha yang akan digelutinya, kita
perlu bertanya-tanya terlebih dahulu kepada teman-teman, kenalan, famili yang
berpengalaman dalam usaha, kira-kira jenis usaha apa yang cocok dan banyak
menguntungkan

    Kita perlu mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan yang berhubungan


dengan macam-macam jenis usaha, mengikuti ceramah-ceramah kegiatan usaha,
seminar-seminar tentang bisnis, dan lain sebagainya. Masalah ini adalah
merupakan bahan pertimbangan di dalam merencanakan dan menetapkan jenis
usaha yang diharapkan. Selanjutnya seorang pengelola usaha baru, perlu
mengadakan evaluasi dengan berbagai pilihan rencana jenis usaha yang paling
sesuai dengan minat atau bakat. Jika kita tidak mengadakan evaluasi dengan
baik ada kemungkinan perencanaan jenis usaha tersebut akan mengalami
kegagalan.

    Karena itu untuk memudahkan di dalam merencanakan memilih jenis usaha


yang paling sesuai di bawah ini diberikan contoh bermacam-macam jenis usaha,
diantaranya :

1. Jenis usaha perbengkelan


2. Jenis usaha perteknikan
3. Jenis usaha perindustrian
4. Jenis usaha perniagaan
5. Jenis usaha perhotelan
6. Jenis usaha perjalanan wisata
7. Jenis usaha hiburan
8. Jenis usaha kesehatan
9. Jenis usaha perasuiransian
10. Jenis usaha pertokoan
11. Jenis usaha restoran
12. Jenis usaha kerajinan tangan
13. Jenis usaha pertamanan
14. Jenis usaha pertanian, perikanan, perkebunan
15. Jenis usaha kendaraan, dan
16. Lain sebagainya

    Jika anda sudah menetapkan jenis usaha yang diinginkan, maka tugas
selanjutnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan adalah :

1. Jenis usaha yang sesuai dengan hasrat dan minat


2. Jenis usaha yangbenar-benar akan membawa suatu keuntungan
3. Jenis usaha yang mudah mengurus dan mengerjakannya
4. Jenis usaha yang mudah pemeliharaannya
5. Jenis usaha yang mudah memasarkan hasil produksinya
6. Jenis usaha yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen
7. Jenis usaha yang bahan bakunya mudah didapat
8. Jenis usaha yang mendapat dukungan dan perlindungan pemerintah.

    Adapun faktor-faktor di dalam merencanakan jenis usaha yang Anda pilih,


diantaranya menyangkut masalah :

a. Daerah pemasaran hasil produksinya


b. Saluran distribusinya
c. Mencari bahan bakunya
d. Tenaga kerjanya
e. Fasilitas dan peralatannya
f. Keuangan atau permodalannya
g. Transportasinya
h. Para pesaingnya, dan lain sebagainya.

    Adapun langkah-langkah dalam penyusunan rencana jenis usaha yang tepat,


adalah sebagai berikut :

1.  Forcasting

 Forcasting adalah suatu ramalan atau fakta-fakta yang objektif


kebenarannya mengenai keadaan yang akan dihadapi oleh seorang
pengelola usaha, di masa yang akan datang.

2.  Menetapkan tujuan

 Menetapkan tujuan di dalam merencanakan jenis usaha yang akan


digelutinya, adalah sangat penting sekali. Di sini seorang pengelola usaha
baru, harus merumuskan konsep usaha secara singkat, jelas dan
tepattentang apa yang ingin dicapainya.

3.  Menetapkan standar

 Standar adalah ukuran yang akan ditetapkan sebelum hasil produksi


dipasarkan. Di sini seorang pengelola usaha baru harus membuat rencana
secara rinci mengenai sasaran yang ingin dicapaidalam jenis usaha yang
sudah ditetapkan.

4.  Menetapkan kebijaksanaan

 Di sini seorang pengelola usaha baru, harus dapat merumuskan cara-cara
kerja terhadap jenis usaha yang sudah dipilihnya, agar tercapai
usahayang lebih efektif dan efisien.

5.  Menyusun program

 Seorang pengelola usaha baru harus menetapkan dan menyusun


program jenis usaha yang baikdengan berdasarkan pada target sasaran
yang diharapkan.

6.  Menetapkan jadwal waktu

 Menetapkan jadwal waktu untuk merencanakan jenis usaha perlu


diprogramkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

7.  Menyusun prosedur kerja

 Seorang pengelola usaha baru yang ingin berhasil harus dapat


menetapkan prosedur kerja yang sesuai dengan rencana yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Di sini seorang pengelola usaha harus dapat
menetapkan sistem kerjadan melaksanakan kegiatan jenis usaha.

8.  Menyusun angaran

 Seorang pengelola usaha baru harus dapat menyusun anggaran untuk


kepentingan usahanya. Agar perencanaan dalam jenis usaha yang akan
dipilihnya berhasil dengan baik, maka seorang pengelola usaha harus
pandai mencari dan menghimpun dana, baik dari dalam perusahaan
sendiri, maupun dari luar perusahaan. 

    Cara terbaik untuk dapat menentukan dengan tepat jenis usaha yang akan
Anda tetapkan adalah dengan melakukan evaluasi pribadi. Di sini dilakukan
evaluasi, setahap demi setahap terhadap diri Anda daam kaitannya dengan
merencanakan jenis usaha yang akan digarapnya.

    Secara praktisnya perencanaan dalam penetapan jenis usahaada beberapa


variabel, di antaranya :

1.  Pendapatan

Pertimbangan pertama yang harus direncanakan di dalam menetapkan


jenis usaha adalah pendapatan. Jika sebuah jenis usaha ternyata hanya
mendatangkan pendapatan uang sebanyak kebutuhan saja, anda pasti
tidak akan puas. Sesudah menentukan berapa banyak pendapatan uang
yang diinginkan, mulailah Anda menyeleksi pilihan-pilihan dalam jenis
usaha yang dapat memberikan keuntungan besar.

2.  Jual menjual

 Aapkah Anda menyukai memilih jenis usaha dalam kegiatan jual


menjual ? Apakah Anda termasuk ke dalam kelompok usaha jenis ini,
terlebih dahulu perlu dites dahulu yaitu dengan jalanmelakukan kerja
sambilan sebagai salesman dari perusahaan milik orang lain. Dalam
tempo singkat Anda akan dapat merasakan apakah menyenangi kerja
sambilan itu. Bila senang, berarti Anda memiliki minat terhadap jenis
usaha jual menjual.

3.  Manusia pagi atau manusia malam

 Senangkah Anda bangun pagi hari dan penuh semangat sampai siang
hari? Bila Anda termasuk malas bangun pagi, maka jangan coba-coba
memilih jenis usaha yang mengharuskan bangun pagi-pagi, seperti
membuka pabrik roti, pabrik tahu tempe, aagen susu dan lain sebagainya.
Jenis usaha yang cocokbagi orang yang biasa bangun siang hari,
sebaiknya menetapkan jenis usaha yang cocok yaitu membuka bar atau
klab malam.

4.  Perjalanan

 Sukakah Anda melakukan perjalanan jauh? Ataukah Anda termasuk


orang yang selalu betah di rumah saja? Masalah ini perludirencanakan
denganmantap, sebab usaha yang banyak memerlukan perjalanan jauh,
tidak akan berhasil apabila dikelola oleh orang yang lebih senang tinggal
di rumah terus. Jika Anda termasuk orang yang suka
melakukanperjalanan jauh, maka jenis usaha yang cocok adalah
membuka jenis usaha perjalanan wisata.
5.  Hari libur

Jika Anda termasuk orang yang biasa menghabiskan hari-harilibur


bersama keluarga atau teman-teman, maka jenis usaha yang cocok adalah
membuka  restorant, taman hiburan, bengkel mobil, atau sarana rekreasi
lainnya. Tetapi coba pertimbangkan dahulu, cocokkah Anda memilih
jenis usaha semacam ini?

6.  Status

 Jika Anda beranggapan bahwa status itu sangat penting, kira-kira jenis
usaha apa yang dapat menunjang? Jika Anda membuka restoran, apakah
pantas? Jika dianggap akan menjatuhkan gengsi, maka sebaiknya Anda
memilih jenis usaha dalam bidang Biro Konsultasi Manajemen.

7.  Berhubungan dengan orang lain

   Sebagian besar usaha penjualan eceran memerlukan kontak setiap


haridengan banyak orang. Jika Anda tidak suka berhubungan dengan
orang banyak, itu tandanya Anda tidak cocok memilih jenis usaha dalam
bidang penjualan eceran. Di sini sebaiknya Anda merencanakan
menetapkan jenis usaha dalam  bidang usaha grosiran atau agen besar.
Seperti kita ketahui bahwa jenis usaha grosiran atau agen besar, hanya
akankontak dengan pengusaha eceran dan bukan dengan masyarakat
pada umumnya.

8.  Mengatur jam kerja

 Apakah Anda bisa mengikuti jadwak waktu kerja yang dibuat orang
lain? Jika suka, berarti Anda dapat merencanakan jenis usaha dagang  di
suatu kompleks pertokoan, karena pemilik kompleks pertokoan biasanya
memiliki jadwal, buka dan tutup yang harus dipatuhi oleh pemilik atau
penyewa toko-toko di kompleks tersebut. 

c. Rangkuman

 Tujuan usaha adalah target yang bersifat kuantitatif


dan pencapaian target tersebut merupakan ukuran
keberhasilan kinerja perusahaan.
 Sasaran perusahaan adalah penjabaran dari tujuan,
yaitu sesuatu yang akan dihasilkan oleh perusahaan
dalam jangka waktu tertentu.
 Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses
tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan

d. Test Formatif 1

I. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda
silang (x) pada huruf : a, b, c, d, atau e !

1. Sesuatu yang akan dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka waktu


tertentu disebut....

a.  misi perusahaan d.  prediksi perusahaan.

b.  visi perusahaan  e.  sasaran perusahaan

c.  tujuan perusahaan

2. Target yang sifatnya kuantitatif dan pencapaian target merupakan


ukuran keberhasilan perusahaan dinamakan ....

 a.  misi perusahaan d.  prediksi perusahaan.

 b.  visi perusahaan  e.  sasaran perusahaan

 c.  tujuan perusahaan

3. Pandangan jauh kedepan kemana perusahaan tersebut akan dibawa


disebut dengan...

 a.  visi perusahaan d.  sasaran perusahaan.

 b.  misi perusahaan  e.  reputasi perusahaan

 c.  tujuan perusahaan

4. Seseorang dalam menjalankan usahanya untuk menghilangkan rasa


cemas dan sagu-ragu dengan cara ....

 a.  menghindari resiko d.  percaya diri sendiri

 b.  menghindari persaingan e.  memperbanyak modal usaha

 c.  percaya pada orang lain


5. Dalam mencapai sasaran di dalam menyusun rencana kerja usaha
menyangkut tentang ....

 a.  kelangsungan hidup perusahaan 

 b.  meningkatkan taraf hidup 

 c.  penyerapan tenaga kerja

d.  mengurus izin usaha

e.  memperkuat dan mengembangkan usaha  

6. Peningkatan sumber daya manusia termasuk di dalam ....

 a.  tujuan perusahaan d.  pengembangan perusahaan

 b.  visi perusahaan  e.  perluasan perusahaan

 c.  sasaran perusahaan

7. Adanya dana atau modal yang cukup termasuk dalam ....

 a.  faktor keberhasilan usaha. d.  faktor keberuntungan

 b.  faktor pengembangan usaha e.  faktor keyakinan

 c.  faktor eksitensi

8. Pada dasarnya prinsip-prinsip perusahaan harus ....

 a.  praktis dan realistis d.  tepat dan idealis

 b.  tepat dan dipercaya e.  baik dan berguna

 c.  fleksibel dan realistis

9. Ancaman bagi suatu perusahaan, kecuali ....

 a.  pemalsuan merek d.  perebutan manajer perusahaan

 b.  pemalsuan produk e.  perebutan wilayah perusahaan

 c.  persaingan usaha


10. Pemerintah menganjurkan adanya pemakaian helm bagi pengedara
kendaraan bermotor, ini merupakan ....

 a.  strenght d.  threat

 b.  weakness e.  policy

 c.  opportunity 

II. Jawablah soal-soal dibawah ini dengan jelas dan benar !

1. Tujuan usaha adalah ....

 _________________________________________________________________
__________________________________________________________________
___________________

2. Perancanaan usaha pada umumnya mengatur tentang proses kegiatan


usaha di antaranya adala ....

 _________________________________________________________________
__________

3. Prinsip-prinsip perencanaa usaha secara umum adalah ....

 _________________________________________________________________
__________________________________________________________________
___________________

4. Merencanakan jenis usaha adalah ....

 _________________________________________________________________
__________________________________________________________________
___________________

5. Variabel penetapan jenis usaha adalah ....

 _________________________________________________________________
__________________________________________________________________
___________________ 

e. Tugas / Praktek

  Buatlah kliping pengusaha sukses yang diidentifikasikan dengan


keberhasilan usaha !
Kunci jawaban

I. Pilihan ganda

1.  3.  5.  7.  9. 

2.  4.  6.  8.  10. 

II. Essay

1. Target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian target tersebut


merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan.

2. Perluasan usaha, keuangan, produksi, pemesanan, penjualan, tenaga


kerja, dan peralatan

3. Contributeur, primacy aktivity, fleksibilitas usaha, pervasivitas usaha,


limiting faktor usaha, efficiency usaha.

4. Kegiatan yang dijalankan oleh setiap perusahaan.

5. Pendapatan, jual menjual, perjalanan, mengatur jam kerja 


 
 
 
 

2.   Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan Kegiatan Belajar

 Menetapkan bentuk-bentuk badan usaha

b. Uraian Materi :       

I. Bentuk Badan Usahanya

    Bentuk usaha adalah badan hukum yang dimiliki oleh kegiatan usaha.
Kegunaan badan hukum bagi pengelola usaha untuk menciptakan suasana
tenang dalam berusaha karena kegiatan usaha secara resmi diakui oleh
pemerintah dan masyarakat.

    Bentuk usaha akan menentukan :

 status kepemilikan
 pembagian keuntungan
 tanggung jawab jika terjadi resiko usaha, dan
 tanggung jawab pengelola usaha di depan hukum

    Menurut bentuk hukumnya badan usaha dapat digolongkan menjadi :

a. Bentuk usaha perseorangan.

Adalah bentuk usaha yang didirikan dengan modal usaha sendiri dan
dimiliki seseorang langsung dan tanggung jawabnya tidak terbatas jika
terjadi resiko usaha, kekayaan pribadi dan perusahaan menjadi jaminan
yang tidak terpisahkan.

Kelebihan dari bentuk usaha perseorangan adalah :

 Modal usaha milik sendiri sehingga tidak ada orang lain yang ikut
mengatur dan modal yang digunakan relatif kecilatau sesuai dengan
kemampuannya.
 Laba yang diperoleh dinikmati dan diatur sendiri, sehingga dapat
mendorong kegiatan usaha atau kerja.
 Pekerjaan administrasi relatif sederhana.
 Memiliki keleluasan dalam mengelola usaha karena tidak tergantung
pada orang lain.
 Pengambilan keputusan tidak rumit dan birokrasi.

Kelemahan dari bentuk usaha perseorangan adalah:

 Perkembangan dan keberhasilan usaha akan tergantung kepada keahlian


dan      keterampilan seseorang.
 Tanggung jawab tidak terbatas jika terjadi resiko usaha. Kekayaan pribadi
turut   menjadi jaminan dan tidak dalam menanggung resiko.
 Kontinuitas dan rutinitas usaha akan terganggu jika pemilik berhalangan
atau meninggal dunia.
 Modal relatif kecil akan mempersulit untuk memperluas usaha.
 Pemilik akan menanggung segala kerugian.

b. Persekutuan berbentuk Firma (Vennootschap Onder Een Firma)

Firma adalah persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan
perusahaan dengan memakai nama bersama. Sedangkan menurut KUHD,
pengertian firma  adalah tiap-tiap perserikatan yang didirikan untuk
menjalankan sesuatu perusahaan  di bawah satu nama bersama.
Jika persekutuan berbentuk Firma maka tanggung jawab anggota bersifat
solider, artinya jika firma jatuh pailit maka semua anggota bertanggung
jawab sampai dengan kekayaan miliknya secara solider.

Kelebihan persekutuan Firma

 Adanya pembagian jabatan sesuai dengan keahliannya.


 Modal relatif besar karena merupakan gabungan dari beberapa orang
 Resiko ditanggung bersama.
 Kepercayaan untuk memperoleh pinjaman lebih mudah karena tanggung
jawabnya ditanggung bersama-sama.
 Bentuk usaha biasanya satu cabang usaha dan bersifat umum.

    Kelemahan persekutuan Firma

 Perbuatan atau tindakan satu orang anggota menjadi tanggung jawab


bersama.
 tanggung jawab tidak terbatas sebab tidak ada pemisahan antara hak
usaha dengan hak milik anggota firma.
 Perbedaan pendapat akan mempersulit dalam pengambilan keputusan.
 Memelihara kebersamaan dan kesamaan pendapat

    Sistem pembagian keuntungan ataupun kerugian dalam bentuk firma dibagi


berdasarkan modal yang ditanamkan. Bagi anggota yang menyerahkan berupa
keahlian/tenaga, maka dibagi sama dengan anggota yang menanamkan modal
terkecil.

Contoh :

Bapak Indra, Bapak Budi dan Bapak Cecep bersepakat mendirikan usaha, dan
masing-masing menyerahkan modal, sebagai berikut :

Bapak Indra  : Rp 15.000.000,00

Bapak Budi  : Rp 10.000.000,00

Bapak Cecep menyerahkan keahliannya.

Dari usaha yang dijalankannya mereka mendapat keuntungan Rp 5.000.000,00.

Maka pembagian atas keuntungan tersebut, sebagai berikut :

Bapak Indra = 15  x Rp 5.000.000,00 = Rp 2.142.857,14

       35
Bapak Budi = 10  x Rp 5.000.000,00 = Rp 1.428.571.43

                  35

Bapak Cecep = 10  x Rp 5.000.000,00 = Rp 1.428.571.43

            35

    Demikian pula jika terjadi kerugian, maka resiko dibagi berdasarkan yang
sama dengan diatas.

c. Persekutuan berbentuk Komanditer ( CV = Commanditaire


veenootschap )

 Persekutuan Komanditer merupakan bentuk kerja sama untuk


melakukan usaha

dengan menyerahkan modal atau tenaga.

    Dengan perkataan lainnya Persekutuan Komanditer (CV) itu adalah suatu


persekutuan yang didirikanoleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan
dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota
persekutuan menyerahkan uangnya tidak perlu sama besarnya. Uang yang
disetorkannya itu adalah merupakan bukti keikutsertaannya di dalam
persekutuan komanditer.   

Anggota persekutuan komanditer, terdiri dari :

1. Anggota aktif, yaitu anggota yang mengelola usaha dan


bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan.
2. Anggota pasif ( Diam ), anggota yang hanya menyerahkan modal
dan bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan.

    Anggota persekutuan pasif hanya bertanggung jawab terbatas hanya sebesar


modal yang diserahkannya, sedangkan anggota persekutuan aktif bertanggung
jawab tidak terbatas. Di dalam persekutuan komanditer kita mengenal tiga
macam persekutuan yaitu :

1. Persekutuan Komanditer asli, adalah persekutuan yang semula dipimpin


oleh badan usaha perseorangan. Karena ingin memperluas usahanya,
maka ia memasukkan orang lain supaya ikut serta di dalam usaha
memasukkan atau menyerahkan modalnya pada persekutuan.
2. Persekutuan komanditer campuran, adalah apabila persekutuan Firma
ingin mengadakan penambahan modal baru dengan tidak usah ikut
campur dalam pimpinan perusahaan. Anggota baru persekutan disini,
hanya menyerahkan modalnya sdaja dengan mendapatkan hak-haknya,
sedangkan pimpinan perusahaan dipegang oleh anggota lama.
3. Persekutuan komanditer dengan saham, adalah di mana modal yang
dibutuhkan begitu besar dan dibagi-bagi menjadi beberapa saham. Modal
usaha dapat dikumpulkan dari beberapa orang yang ikut serta dengan
tanggung jawab terbatas dan anggota baru tidak dapat menjadi pimpinan
perusahaan.

    Kebaikan dan keburukan persekutuan komanditer hampir sama dengan


Firma, hanya permodalan CV lebih besar dari pada Firma. Adapaun kebaikan-
kebaikan dari Persekutuan Komanditer (CV), diantaranya :

1. Pendiriannya relatif agak mudah


2. Modal yang dikumpulkan lebih banyak
3. Manajemen perusahaan dapat dideversifikasikan
4. Kesempatan untuk berkembang lebih besar
5. Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar

Sedangkan keburukan-keburukan dari Persekutuan Komanditer,


diantaranya :

1. Sukar untuk menarik kembali investasinya


2. Tanggung jawabnya tidak terbatas
3. Kelangsungan hidup perusahaan tidak tentu
4. Harus membayar bunga modal kepada sekutu diam

    Agar lebih jelas dibawah ini dimuat contoh proses pendirian CV berikut
permodalan dan pembagian keuntungannya, sebagai berikut :

Firma “Tilude” milik Darmawan, Dhinda Ryanda, Dhea Rizeva,


bermaksud ingin memperluas usahanya dengan cara memperbesar
modalnya. Diputuskan oleh bersama bahwa Firma “Tilude” diubah
menjadi Persekutuan Komanditer. Kebetulan sekali ada Sdr. Jajang
Setiawan, bersedia mau menyetorkan modalnya Rp 5.000.000,00,- dan ia
bertindak menjadi sekutu diam (pasif). Akhirnya permodalan CV “
Tilude” akan terkumpul menjadi :

1. Modal dari Darmawan  = Rp  6.000.000,00


2. Modal dari Dhinda Ryanda  = Rp  4.000.000,00
3. Modal dari Dhea Rizeva  = Rp  5.000.000,00
4. Modal dari Jajang Setiawan = Rp  5.000.000,00
 

    Modal keseluruhan CV Tilude akan berjumlah Rp  20.000.000,00 (Dua puluh


juta rupiah). Mengenai keuntungan perusahaan, terlebih dahulu sekutu kerja
(aktif) mendapat 5 %, sedangkan sekutu diam (pasif) mendapatkan bunga modal
sebesar 10 %. Sisa keuntungan perusahaan dibagikan kepada sekutu kerja (aktif).
Akan tetapi, jika perusahaan menderita kerugian, maka kerugaian tersebut
dipikul oleh sekutu kerja (aktif) dan sekutu diam (pasif) tidak akan memperoleh
bunga modal karena menderita kerugian.

    Andaikata pada tahun 2000 CV “Tilude” memperoleh keuntungan dari


kegiatan usahanya sebesar Rp 3.950.000,00 (Tiga juta sembilan ratus lima puluh
ribu rupiah), maka pembagian keuntungannya adalah sebagaio berikut :

Jumlah keuntungan seluruhnya ............................................Rp 3.950.000,00

Bunga modal :

1. Darmawan   5 % x Rp 6.000.000,00 = Rp    300.000,00

2. Modal Dhinda Ryanda 5 % x Rp 4.000.000,00 = Rp    200.000,00

3. Modal Dhea Rizeva  5 % x Rp 5.000.000,00 = Rp    250.000,00

4. Modal Jajang Setiawan, 10 % x Rp  5.000.000,00  = Rp    500.000,00

             Jumlah bunga modal    = Rp 1.250.000.00

             Sisa keuntungan CV “Tilude”  thn 2000 = Rp 2.700.000,00

    Sedangkan sisa keuntungan tersebut dibagikan kepada sekutu kerja, sebagai


berikut:

Sisa keuntungan CV “Tilude” pada tahun 2000       .........= Rp 2.700.000,00

Dibagikan kepada :

1. Darmawan  60  x Rp 2.700.000,00     = Rp 1.080.000,00

       150

2. Dhinda Ryanda 40 x Rp 2.700.000,00        = Rp    720.000,00

                        150
3. Dhea Rizeva  50 x Rp 2.700.000,00       =   Rp   900.000,00

                         150

                                                       = Rp 2.700.000,00

Maka keuntungan masing-masing sekutu CV “Tilude” itu adalah sebagai


berikut :

1. Darmawan Rp 300.000,00 + Rp 1.080.000,00  = Rp 1.380.000,00

2. Dhinda Ryanda Rp 200.000,00 + Rp   720.000,00  = Rp    920.000,00

3. Dhea Rizeva Rp 250.000,00 + Rp    900.000,00  = Rp  1.150.000,00

4. Jajang Setiawan     =  Rp     500.000,00   

d. Perseroan Terbatas (PT) atau Naamloze Veenootschap (NV).

    Perseroan Teratas adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan


dengan modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, di mana setiap sekutu
dapat mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham. Modal Perseroan
Terbatas terdiri atas saham-saham yang jumlahnya telah ditentukan dalam
Anggaran Dasarnya. Tanggung jawab persero terbatas pada modal yang
diikutsertakan dalam Perseroan Terbatas tersebut.

    Perseroan Terbatas adalah badan hukum, jadi memiliki harta kekayaan


sendiri. Segala tagihan utang piutang pada Perseroan Terbatas ditanggung oleh
harta kekayaannya, dan tidak dapat ditagih dari harta kekayaan persero. Persero
hanya turut menanggung sebatas modal yang disetorkannya saja.

    Tanda keikutsertaan seseorang sebagai pemilik adalah adanya saham yang


dimiliki. Artinya, makin besar jumlah saham yang dimilikinya, maka makin
besar pula andil dan kedudukannya sebagai pemilik perusahaan. Aadapun
tanggung jawab seorang pemegang terhadap pihak ketiga terbatas pada modal
sahamnya.

    Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang berbadan hukum dan


terdapat pemisahan antara kekayaan perusahaan dan kekayaan pribadi
pemiliknya. Mendirikan Perseroan Terbatas (PT) harus dengan akta Notaris dan
hrus ada izin Menteri Kehakiman dan harus diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara. Dalam akta pendiriannya, PT harus memuat tentang :

1. Nama perseroan dan tujuannya


2. Nama-nama pendiri perseroan serta alamatnya
3. Tempat kedudukan perseroan
4. Jumlah modal perseroan
5. Anggaran dasar perseroan

    Adapun kelebihan-kelebihan dari Perseroan Terbatas, diantaranya :

1. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin atau lebih lama


2. Tanggung jawabnya terbatas
3. Pengelolaan usahanya lebih efisien
4. Kebutuhan modal lebih besar dan mudah terpenuhi
5. Saham dapat diperjual belikan

    Sedangkan kekurangan-kekurangan dari Perseroan Terbatas, diantaranya :

1. Biaya pendiriannya relatifd lebih mahal


2. Kurangnya komunikasi antara pemegang saham
3. Tidak ada rahasia mengenai penjualan saham

    Agar lebih jelas di bawah ini dimuat contoh proses pembagian keuntungan
Perseroan Terbatas (PT), sebagai berikut :

PT “Rizeva” pada tahun 1999, memperoleh keuntungan  Rp  20.000.000,00


(Dua puluh juta rupiah). Sedangkan modal saham seluruhnya Rp 
100.000.000,00 (Seratus juta rupiah) dan baru disetor 80 %. Adapun
pembagian keuntungannya atau labanya ditentukan sebagai berikut :

1. Dibayarkan dahulu bunga modal 5 % dari modal yang sudah disetor


2. Sisanya dibagikan 60 % untuk para pemegang saham
3. Diperuntukkan untuk cadangan sebesar 10 %
4. Dipergunakan untuk dana soaial sebesar 5 %
5. Bagian untuk Direksi sebesar 20 %
6. Dibagikan untuk bonus para karyawan sebesar 5 %

    Di sini pembagian keuntungan / laba perusahaan akan nampak sebagai


berikut :

Jumlah laba keseluruhannya adalah  ...........................  Rp 20.000.000,00

Bunga modal 5 % x Rp 80.000.000,00  ..........................  Rp    4.000.000,00


            Sisa keuntungan/laba  ...........................   Rp  16.000.000,00 

Pembagiannya adalah :

Direksi  20 % x Rp 16.000.000,00 = Rp   3.200.000,00

Cadangan  10 % x Rp 16.000.000,00 = Rp   1.600.000,00

Pemegang saham 60 % x Rp 16.000.000,00 = Rp   9.600.000,00

Dana sosial   5 %  x Rp 16.000.000,00 = Rp      800.000,00

Bonus karyawan  5 %  x Rp 16.000.000,00 = Rp      800.000,00   

                                                      Rp   16.000.000,00

                                                            0

Di sini pemegang saham akan memperoleh Rp  4.000.000,00, ditambah sebesar 

Rp  9.600.000,00 = Rp 13.600.000,00.

Dengan demikian dividen untuk tiap lembar saham tersebut adalah :

                  13.600.000,00 x 100 = 17 %

                  80.000.000,00

e. Yayasan

    Yayasan adalah suatu bentuk usaha yang didirikan oleh orang-orang dengan
cara memisahkan harta kekayaannya dengan tujuan untuk membantu
kepentingan-kepentingan masyarakat. Pada umumnya yayasan bergerak dalam
bidang sosial ( pendidikan, kesejahteraan, pelayanan, dan sebagainya ). Yayasan
ada yang menarik pembayaran dan ada pula yang menyalurkan bantuan-
bantuan. Yang menarik pembayaran misalnya yang bergerak dalam lapangan
pendidikan, rumah sakit dan sebagainya. Sedangkan yang menyalurkan bantuan
misalnya pemeliharaan orang-orang  jompo, panti asuhan, dan sebagainya.

    Yayasan merupakan badan hukum, berdasarkan pengesahan dari notaris.


Dana yayasan dapat diperoleh dari sumbangan-sumbangan serta usaha-usaha
lain yang halal. Contoh dari yayasan adalah Yayasan Pendidikan Islam, Yayasan
Yatim Piatu, Yayasan Rumah sakit, Yayasan Pendidikan Anak Cacat, dan
sebagainya
f. Koperasi

    Koperasi adalah bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang ekonomi
dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Koperasi merupakan
penggabungan anggota, bukan penggabungan modal. Karenanya, koperasi
mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakan dengan kegiatan usaha lainnya.

Ciri-ciri khusus koperasi dibandingkan dengan kegiatan usaha lain


diantaranya :

 yang diutamakan bukan pemasukkan modal, tetapi


keanggotaan.
 anggota koperasi bebas keluar masuk.
 tujuan pendiriannya adalah untuk mensejahterakan
anggotanya.
 tanggung jawab kegiatan operasional di tangan pengurus
yang dipilih oleh anggota koperasi.
 kekuasaan tertinggi berada di tangan rapat anggota.

    Kedudukan koperasi di Indonesia sangat penting sekali, karena dari pasal 33


UUD 1945, berbunyi sebagai berikut :

1. Perekonomiah disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan


2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat sebesar-besarnya.

    Sedangkan yang menjdi landasan kerja Koperasi Indonesia adalah :

 Landasan ideal  : Pancasila
 Landasan mental  : Setiakawan dan kesadaran berpribadi
 Landasan struktural  : UUD 1945 dengan landasangeraknya adalah

      pasal 33 beserta penjelasannya.

Sumber permodalan koperasi

    Memperoleh dana akan menyangkut persoalan sumber-sumber dana yang


akan diperoleh oleh Koperasi. Adapun sumber-sumber modal Koperasi dapat
diperoleh dari :

1. Dari simpan pinjam para anggota


2. Dari kredit Bank Pemerintah dan Non Bank
3. Dari Sisa Hasil Usaha.
4. Dari lembaga-lembaga ekonomi dan non ekonomi swasta

    Peminjaman modal kepada pihak Bank belum tentu diperoleh, karena harus
memenuhi berbagai syarat, diantaranya :

 Character, adalah sifat-sifat para pengurus Koperasi yang akan


menanggung hutang.
 Capital, adalah kekayaan dari Koperasi sendiri.
 Colleteral, adalah jaminan atas kredit yang akan diberikan kepada
Koperasi.
 Capacity, adalah kemampuan untuk membayar kembali kredit
yang diterima berikut bunganya.
 Condition, adalah kondisi perekonomian yang terjadi di dalam
masyarakat dan negara.

Kebutuhan akan modal dan penggunaannya

    Modal Koperasi sangat dibutuhkan sekali untuk :

1. pengorganisasian
2. fasilitas-fasilitas fisik
3. pelaksanaan kegiatan usaha
4. membelanjai para anggota untuk berproduksi

    Berapa besar modal kerja yang dibutuhkan dan harus dipinjam dari Bank ?
Dalam hal ini tergantung pada beberapa faktor diantaranya :

1. sifat hasil produksi para anggota sendiri.


2. tingkat naik turunnya volume usaha.
3. pengalaman dalam manajemen usaha koperasi
4. permintaan dari para anggota sendiri

    Di dalam memilih sumber permodalan, Koperasi harus memperhatikan segi


biaya maupun kemampuan pengembaliannya, yaitu :

1. Risk bearing abality, adalah kemampuan Koperasi untuk mengembalikan


kredit berikut bunganya dengan kekayaan Koperasi sendiri.
2. Return, adalah keberhasilan Koperasi untuk mengembalikan kredit
beserta bunganya
3. Repayment capacity, adalah kemampuan mengembalikan kredit dan
bunganya dari pendapatan Koperasi yang diperoleh dari usaha lainnya.
 

    Di samping harus memperhatikan tiga faktor tersebut di dalam memilih


sumber modal atau dana usaha untuk mengambil kredit, juga Koperasi perlu
memperhatikan faktor-faktor lainnya, diantaranya :

1. Likuiditas, adalah kemampuan Koperasi untuk memenuhi kewajiban-


kewajibannya yang telah sampai pada waktunya.
2. Solvabilitas, adalah kemampuan Koperasi untuk membayar utangnya
dari aktivitas yang dimilikinya.
3. Rentabilitas, adalah kemampuan Koperasi untuk mencapai keuntungan
atau laba.

Lapangan usaha Koperasi

    Lapangan usaha Koperasi dapat bergerak dalam segala bidang ekonomi,


diantaranya sebagai berikut :

1. Lapangan produksi

 Kegiatan usaha dalam lapangan produksi, yaitu :

 Penyediaan kebutuhan untuk menghasilkan produksi


 Menghasilkan barang secara bersama
 Memproses hasil produksi

2. Pemasaran

 Kegiatan usaha dalam pemasaran yaitu :

 Memasarkan hasil produksi anggota


 Membeli hasil produksi anggota
 Menyediakan sarana pemasaran produksi

3. Konsumsi

 Kegiatan usaha dalam konsumsi yaitu :

 Memproduksi barang untuk keperluan anggota


 Membeli barang-barang untuk keperluan anggota
 Menyediakan keperluan anggota dan masyarakat

4. Jasa

 Kegiatan usaha dalam bidang jasa yaitu :


 Menyediakan/menyewakan angkutan
 Memberikan kredit uang dan barang
 Jasa pelistrikan untuk anggota
 Jasa asuransi untuk anggota

5. Usaha-usaha lainnya

 Usaha-usaha lainnya di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan,


perkebunan dan lain sebagainya. 

Penyusunan rencana kerja usaha Koperasi

    Penyusunan rencana kerja Koperasi adalah sebagai berikut :

1.  Penyusunan rencana kerja usaha

 Di dalam penyusunan rencana kerja Koperasi harus memperhatikan


tujuannya. Untuk dapat melaksanakannya adanya persyaratan, yaitu :

a. Adanya organisasi yang baik


b. Adanya sistem administrasi yang baik
c. Tersedianya data-data yang tepat dan benar
d. Tersedianya tenaga kerja yang cakap dan terampil

2.  Penyusunan anggaran Koperasi

 Tujuan penyusunan anggaran Koperasi adalah untuk mengetahui jumlah


dana atau modal usaha yang dibutuhkan atau yang akan digunakan di
dalam kegiatan Koperasi. Penyusunan anggaran Koperasi meliputi :

a. Biaya produksi
b. Biaya fisik
c. Biaya penjualan
d. Biaya pemasaran
e. Biaya umum dan administrasi

3.  Manajemen modal kerja Koperasi

 Manajemen modal kerja Koperasi meliputi :

a) Manajemen kas
 Di dalam kas ini termasuk uang simpanan di Bank yang setiap saat dapat
dipergunakan untuk kegiatan usaha Koperasi. Tujuan dari manajemen
kas adalah untuk menentukan kas maksimum yang selalu harus tersedia,
agar sewaktu-waktu dapat memenuhi kewajiban melaksanakan
pembayaran uang yang sudah sampai waktunya. 

b).  Manajemen piutang

 Di dalam manajemen piutang perlu diperhatikan perputaran piutang.


Makin tinggi perputarannya semakin baik, karena makin kecil modal
yang diperlukan untuk melayani penjualan kredit volumenya sama 

c). Manajemen persediaan barang

 Persediaan bareang sangat banyak kaitannya dengan kegaiatan


penjualan,likuiditas dan produksi. Dengan demikian mempunyia
pengaruh langsung terhadap rentabilitas usaha Koperasi. 

d). Laporan keuangan

 laporan keuangan sangat berguna untuk kepentingan pengawasan untuk


pelaksanaan kegiatan usaha Koperasi. Laporan keuangan Koperasi dapat
dibedakan menjadi :

1. Laporan keuangan harian.

Lporan keuangan harian berisi situasi uang kas dan Bank.

2. Laporan keuangan bulanan

Laporan keuangan bulanan berisi laporan penjualan barang dan jasa,


laporan pembelian bahan baku, laporan produksi, laporan biaya
produksi, laporan saldo uang di bank dan lain sebagainya.

3. laporan keuangan triwulan

Laporan keuangan triwulan meliputi :

a. Laporan penjualan barang dan jasa


b. Laporan pembelian bahan-bahan
c. Laporan biaya produksi
d. Laporan pemasaran

4. Laporan keuangan tahunan


  Laporan keuangan tahunan merupakan neraca dan perhitungan
rugi/laba untuk priode hasil usaha Koperasi yang bersangkutan.

II. Pemilihan Bentuk Usaha

    Ada empat faktor utam yang bisa dipertimbangkan dalam memilih usaha,
yaitu (1) resiko, (2) sukar atau mudahnya mendapatkan pinjaman tambahan
modal, (3) mudah atau sukarnya mendapatkan bantuan teknis, dan (4) apa
konsekuensinya jika usaha dihentikan.

    Faktor-faktor lain yang menjadi bahan pertimbangan adalah pengumpulan


modalnya, kelangsungan hidup, tanggung jawab anggota-anggotanya, besarnya
pajak dan kemudahan mendirikannya.

    Langkah-langkah yang dilalui untuk menentukan bentuk usaha adalah


sebagai berikut :

a. Mengetahui bentuk-bentuk usaha yang ada berikut kelemahan dan


kebaikannya serta mengetahui syarat-syarat pendiriannya.

b. Menyeleksi dengan seksama bentuk usaha yang cocok. Untuk itu dapat
dibuat daftar pemilihan dengan menggunakan faktor-faktor tersebut
diatas

    Setelah langkah itu dilalui, maka dapat ditentukan, bentuk usaha yang akan
dipilih sesuai penghasilan yang diinginkan, latar belakang pribadi pengusaha
yang menyangkut keterampilan, kemampuan dan kesehatan. Jika keadaan
tersebut baik semua dan modal cukup besar mungkin bentuk perorangan cukup
sesuai.

    Tetapi jika prospek usaha cukup cerah dan ada harapan menjadi besar
sehingga butuh tambahan modal yang tidak kecil maka PT mungkin lebih tepat.
Jika merasa perlu mempunyai rekan yang trampil atau dukunga keuangan, dan
juga sanggup menerima kemungkinan adanya perselisihan antar rekan
makabentuk CV atau Firma dapat dipertimbangkan lebih serius.

    Jadi, untuk menentukan bentuk usaha yang akan dipilih, pandangan jauh ke
depan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keputusan yang
diambil.

Membuat Studi Kelayakan

    Seorang investor yang baik tidak akan tergesa-gesa melaksanakan gagasannya


sebelum yakin tentang untung ruginya usaha yang direncanakannya. Tindakan
yang dilakukannya adalah mengadakan studi kelayakan untuk meneliti apakah
usaha yang direncanakan secara teknis, skonomi, dan komersial cukup
menguntungkan untuk dilaksanakan. Hal ini sering dilupakan dalam
mendirikan perusahaankecil sehingga banyak perusahaan kecil yang tidak
berkembang dan bahkan gulung tikar.

Tahapan untuk membuat studi kelayakan dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Pembuatan tim kerja

 Kita menyadari sulit untuk mendapatkan orang yang serba bisa, oleh
karena itu diperlukan sebuah tim kerja yang relatif lengkap untuk
mengkaji aspek-aspek tersebut. Tim kerja yang diperlukan paling
sedikit terdiri dari 2 (dua) tim, yaitu Tim Kerja Teknis dan Tim Kerja
Ekonomi. Tim kerja teknis harus menguasai berbagai keahlian berkenaan
dengan aspek teknis, misalnya harus menguasai teknis mesin untuk
produksi.

 Dan jnika usaha berkaitan dengan perikanan maka tim ini harus
memahami mengenai teknik budidaya ikan, cara pembibitan dan jenis
ikan, demikian selanjutnya sesuai usaha yang akan dijalankan.

 Sedangkan tim kerja ekonomi, perlu menguasai aspek hukum, organisasi


dan manajemen, pemasaran, keuangan, dan mengetahui kondisi ekonomi.

 Semakin lengkap suatu tim semakin sempurna hasil yang didapat.


Namun perlu diperhatikan efektifitas dan efisiensi kerja, untuk itu perlu
mendapat perhatian dalam pembagian tim terdiri dari :

1. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas.


2. Kelengkapan tim
3. Keseimbangan anggota antar tim.
4. Pertimbangkan jumlah biaya yang dikeluarkan.

b. Pengumpulan data dan informasi.

 Setelah tim kerja terbentuk, langkah selanjutnya adalah pengumpulan


data dan informasi. Tahapan merupakan tahapan yang sangat penting
karena berhasil tidaknya pengumpulan data dan informasi adalah :

1. Kelengkapan data dan informasi yang akan dikaji.


2. Relevansi data dan informasi dengan aspek yang akan dikaji.
3. Validitas data dan informasi, hal ini dipengaruhi oleh pemilihan data dan
informasi, metode pengumpulan data atau informasi, metode
pengambilan sample data.
c. Analisis data dan informasi.

 Setelah data dan informasi memadai, langkah selanjutnya adalah


mengolah dan menganalisis data dan informasi tersebut untuk
mengetahui kelayakan usaha dari aspek-aspek.

d. Pembuatan laporan/membuat kesimpulan.

 Dalam membuat studi kelayakan perlu pula mencantukan data teknik


pengumpulan informasi seperti membuat kuesioner, daftar kebutuhan
informasi, sumber informasi dan sebagainya. Perlu diingat, yang penting
bukan banyaknya informasi yang berhasil dikumpulkan tetapi diinginkan
informasi benar-benar dibutuhkan.

 Ada lima aspek yang diteliti, yaitu aspek-aspek (1) pasar dan pemasaran,
(2) teknis dan teknologis, (3) manajemen operasional, (4) ekonomi dan
keuangan, dan (5) yuridis. Uraian masing-masing aspek seperti di bawah
ini:

1. Aspek Pasar dan Pemasaran.

    Dari aspek ini pada prinsipnya diinginkan informasi tentang kondisi dan
permintaan pasar. Kemudian dari data itu dapat ditentukan besarnya
permintaan yang akan dipenuhi.

    Untuk itu perlu diketahui dulu siapa konsumennya, dimana dan berapa
banyaknya. Ada banyak dijajaki pasar yang kecil dahulu sebagai pemula dan
dicoba untuk memasarkan hasil usaha, misalnya di tingkat kecamatan,
kabupaten, dan sebagainya. Kemudian di daerah pemula ini dilakukan survey
untuk memperkirakan jumlah calon konsumen membeli, untuk apa konsumen
memakai hasil usaha ini dan apa yang mendorong mereka membelinyaserta apa
yang diinginkan konsumen.

    Lebih jauh, untuk menduga seberapa banyak permintaan yang dapat diambil,
perlu diketahui sitausi persaingan yang akan terjadi. Kemungkinan adanya
perusahaan lain yang sejenis, kelemahan dan kekuatannya, daerah
pemasarannya, kemampuan merebut pasar,  pengaruh terhadap konsumen,
identitas pesaing dan hasil usahanya merupakan informasi berharga. Perlu pula
diketahuiapakah rencana pesaing untuk memperluas usaha dan berapa
kekuatan modalnya.

    Dalam aspek ini diteliti pula harga dan mutu yang diinginkan serta keinginan
lain dari konsumen. Perlu pula ditentukan bagaimana sistem distribusi ke
konsumen. Apakah akan melalui agen, menitipkan pada pedagang atau toko
yang sudah ada, atau membuka toko sendiri ? untuk itu perlu diteliti keadaan
saluran penjualan yang dipilih, jumlah penyalur yang ada, kesanggupan mereka
untuk menyalurkan, bagaimana sistem pembayaran dan bagaimana pemberian
komisinya. Jangan dilupakan bagaimana cara promosi yang cocok.

    Secara singkat, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam aspek pasar dan
pemasaran ini adalah sebagai berikut :

a. Kedudukan produk/jasa yang direncanakan di pasar.


b. Faktor konsumen : meliputi identitas, jumlah, status, kesukaan,
keinginan,

tujuan membeli, kegunaan bagi konsumen dan daerah konsumen


(wilayah pasar).

c. Kecenderungan dan perkembangan serta perkiraan permintaan


pasar pada masa mendatang.
d. Situasi persaingan yang bakal terjadi, kekuatan dan kelemahan
pesaing serta identitas dan keistimewaannya.
e. Sistem distribusi, komisi, penjualan, dan transaksi yang berlaku
dan kemungkinan yang cocok bagi produk/jasa yang
direncanakan.
f. Cara-cara promosi yang efektif dan efisien
g. Faktor-faktor lain seperti peraturan, fasilitas dan kemudahan yang
mungkin menunjang usaha yang diberikan pemerintah.

    Perlu diingat bahwa tidak setiap wilayah pasar selalu mempunyai informasi
dan kedudukan yang sama. Misalnya mie kering siap makan, mutu ekspor
ternyata lebih disukai di jawa. Hal semacam ini perlu diperhitungkan dalam
penelitian.

    Aspek pasar dan pemasaran menempati urutan pertama sama studi kelayakan
dan merupakan ujung tombak bagi rencana pendirian perusahaan. Tanpa
gambaran Yang cukup cerah, sulit untuk diharapkan bahwa usaha yang
direncanakan akan berjalan lancar. Karena itu, penelitian terhadap aspek ini
perlu mendapatkan perhatian lebih serius.

2. Aspek Teknis dan Teknologis

    Jika hasil penelitian aspek pasar dan pemasaran menunjukkan prospek cukup
cerah, selanjutnya dapat dilakukan penelitian aspek teknis dan teknologisnya.

    Mula-mula dibuat rencana jangka pendek (1 tahun), menengah (2-3 tahun),


dan jangka panjang (lebih 3 tahun). Kemudian ditentukan bagaimana sistem
produksi yang paling cocok dengan keadaanpemasaran dan dana yang tersedia
baik sekarang maupun yang akan datang. Ada tiga sistem produksi yang perlu
dipertimbangkan yaitu ; (1) sistem padat karya, semua pekerjaan dilakukan
manusia, (2) sistem padat modal, semua pekerjaan dikerjakan oleh mesin, dan (3)
sistem mekanisasi, pekerjaan ringan dikerjakan manusia dan yang berat oleh
mesin.

    Kemudian diteliti dan ditentukan cara atau metode produksi yang mana yang
akan digunakan. Misalnya untuk menguliti kedelai dalam pembuatan tempe
dapat digunakan dengan tangan atau menggunakan mesin giling atau
dengan cara lain. Setelah semuanya diteliti dibuat urutan proses produksinya
dalam sebuah bagan. Dalam tahap ini ditentukan pula bahan baku, bahan
pembantu, proporsinya, urutan kerja dan peralatannya, pemeriksaan mutu, dan
pembuangan dan perlakuannya terhadap limbahnya. Juga tidak lupa ditentukan
waktu proses pada tiap-tiap tahapan kerja. Namun demikian dapat pula
dilakukan perubahan-perubahan baik pada metode, proses, maupun teknologi
yang digunakan sesuai dengan tuntutan keadaan.

    Dari tapah tersebut selanjutnya dapat ditentukan mesin peralatan yang akan
digunakan, tenaga kerja yang mengoperasikannya, tata ruang dan bangunan
yang cocok, serta tata letak mesin peralatan sehingga menunjang kelancaran
proses produksi. 

Ringkasan, tahapan penelitian aspek ini adalah sebagai berikut :

a. Membuat rencana jangka pendek, menengah ataupun panjang


b. Meneliti dan menentukan sistem produksi, metode produksi,
urutan produksi, bahan-bahan dan mesin peralatanyang akan
digunakan sesuai dana yang tersedia.
c. Menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan, persyaratan
minimumnya, jumlah dan keahliannya, serta kemungkinan latihan-
latihan yang akan diberikan.
d. Perencanaan gedung/bangunan dengan tata ruang dan tata letak
mesin peralatan serta perabot kantor lainnya.
e. Meneliti dan menentukan lokasi yang paling menguntungkan
untuk mendirikan perusahaan.
f. Pemilihan sistem dan alat transportasi.
g. Menyusun perkiraan dana yang diperlukan.

    Suatu ahl yang tidak boleh dilupakan adalah perlu tidaknya dilakukan
produksi percobaan dan penanganan limbah hasil samping produksi. Produksi
percobaan disamping untuk mencoba mesin peralatannya juga untuk memeriksa
mutu yang dihasilkan dan waktu yang diperlukan untuk tiap tahap proses
produksi. Gambar-gambar dari bagan sebaiknya dicantumklan pula dalam
aspek ini. 
3. Aspek Manajemen Operasional.

    Untuk menjawab tenaga manajemen apa dan berapa yang diperlukan


hendaknya disusun tugas-tugas pokok yang harus dilakukan. Kemudian
membaginya dalam jabatan tertentu, dan menangani perusahaan. Hal ini akan
mempermudah penentuan jumlah tenaga dan persyaratan minimum yang harus
dipenuhi calon. Perlu diketahui juga darimana tenaga itu diperoleh dan
bagaimana caranya serta balas jasa dan perangsang apa yang akan disediakan.

    Sistem prosedur dalam aturan kerja organisasiperlu pula dibibicarakan.


Contohnya aturan dalam membayar/meminta tagihan, membeli barang,
mengeluarkan atau mengirimkan barang dari gudang, penerimaan pegawai
baru, dan sebagainya. Faktor penting lainnya adalah rencana pembangunan dan
jadwalnya.

Dari uraian di atas maka yang perlu diteliti dan dilakukan adalah sebagai
berikut :  

a. Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usaha dan


membaginya dalam jabatan-jabatan tertentu.
b. Menyusun struktur organisasi berikut jabatan dan diskripsi tugas-
tugasnya baik yang utama, rutin, maupun insidental serta
wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Memperkirakan kebutuhan tenaga kerja baik dalam macam jabatan
yang diperlukan, jumlah dan persyaratan minimum yang harus
dipenuhi.
d. Menetapkan balas jasa dan perangsang yang dapat disediakan.
e. Membuat rincian rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan.

 
 

4. Aspek Ekonomi dan Keuangan

    Dalam mengkaji aspek ini diperhitungkan jumlah dana yang dibutuhkan


untuk membangun dan untuk mengoperasikan perusahaan. Dana untuk
membangun disebut modal tetap, yaitu untuk membiayai kegiatan pra investasi,
pengadaan tanah, gedung, mesin peralatan dan biaya lain yang bersangkutan
dengan pengadaan modal tetap itu sendiri misalnya bunga pinjaman selama
pembangunan.

    Dana yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan setelah selesai


pembangunan disebut modal kerja. Dalam perhitungan dana keseluruhan,
jumlah modal kerja dihitung secara netto yaitu tidak termasuk utang jangka
pendek yang diharapkan dapat diperoleh dari pihak ketiga (bank misalnya).
    Setelah diketahui jumlah dana yang dibutuhkan, dipelajari kemungkinan
sumber dana itu. Jika dana sendiri atau dari investor tidak mencukupi maka
perlu dipelajari sumber-sumber dan persyaratan pinjaman dana dan
perhitungan kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman dana itu
pada masa mendatang. Kemudian dihitung apakah hasil yang akan diperoleh
selama perusahaan dijalankan memberikan keuntungan yang memadai.

Secara ringkas, faktor-faktor yang dipelajari dalam aspek ini adalah sebagai
berikut :

a. Perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk modal tetap dan


modal kerja awal serta sumber modal yang dibutuhkan.
b. Struktur pembiayaan yang menguntungkan.
c. Kemungkinan pemenuhan dana dari pinjaman, sumber pinjaman,
persyaratan, jumlah pinjaman yang dibutuhkan dan kemampuan
perusahaann untuk mengembalikan nantinya
d. Penghitungan biaya, harga, laba yang diinginkan, BEP, kelayakan
keuntungan, dan jangka waktu balik modal.

5. Aspek Yuridis.

    Kerapkali studi kelayakan tidak mencantumkan masalah yuridis, tetapi ada


baiknya untuk memasukkan aspek yuridis ini dalam pembahasan sehingga dari
segi hukum diperoleh jaminan keamanan dan pelaksanaan gagasan mendirikan
perusahaan. Masalah-masalah yang perlu dipelajari dalam aspek yuridis
diataranya adalah sebagai berikut :

 Masalah yuridis badan usaha yang dipilih (telah dibahas dimuka).


 Masalah perizinan yang harus dimiliki seperti izin gangguan, izin usaha
perdagangan, izin dari departemen lain sesuai bidang usaha yang
direncanakan.
 Masalah yuridis penggunaan tenaga kerja.
 Masalah yuridis yang menyangkut perkreditan.
 Masalah pajak-pajak yang harus dipenuhi, dan lain-lain.

c. Rangkuman

 Bentuk usaha adalah badan hukum yang dimiliki oleh kegiatan


usaha.
 Bentuk badan usaha yang ada di Indonesia : Perusahaan
Perseorangan, Firma, CV, PT, Yayasan dan Koperasi.
 

d. Test Formatif. 2

I. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda
silang (x) pada huruf : a, b, c, d, atau e !

1. Langkah dasar untuk berusaha adalah mengerti tentang ....

a.  bakat d.  bakat dan minat

b.  profesi e.  keberuntungan

c.  pengetahuan

2. Perusahaan merupakan satuan organisasi yang dengan menggunakan


faktor-faktor produksi bertujuan untuk ....

a  mencari laba d.  menghasilkan barang dan jasa

b.  menghasilkan barang e.  menjual barang dan jasa

 c. menghasilkan jasa

3. Dalam persekutuan komand tertanggung jawab atas hutang piutang


perusahaan di pegang sepenuhnya oleh ....

a.  sekutu komplementer d.  semua pesero

b.  sekutu komanditer e.  pemilik

c.  para pemegang saham

4. PT Telkom (persero)  merupakan salah satu bentuk badan usaha


milik ....

a.  swasta d.  campuran

b.  perseorangan  e.  negara dan swasta

c.  negara

5. Persekutuan komanditer campuran adalah persekutuan komanditer


yang memiliki....
a.  seorang sekutu pengusaha dengan beberapa sekutu komanditer

b.  seorang sekutu komanditer dengan beberapa sekutu pengusaha

c.  beberapa sekutu pengusaha dengan beberapa sekutu komanditer

d.  seorang sekutu pengusaha dengan seorang sekutu komanditer

e.  beberapa orang sekutu komanditer saja.

6. Jika seseorang mempunyai modal yang kecil, maka bentuk badan usaha
yang cocok untuk didirikan adalah badan usaha ....

a.  firma   d.  perseroan

b.  persekutuan komanditer e.  PT

c.  yayasan

7. Berikut adalah ciri-ciri badan usaha perseorangan, kecuali ....

a.  pemilik adalah perseorangan

b.  jalannya badan usaha ditentukan oleh perseorangan

c.  keuntungan dibagi merata

d.  modal kecil

e.  tanggung jawab tidak terbatas

8. Beberapa badan usaha di bawah ini tidak berbadan hukum, kecuali ....

a.  perusahaan perseorangan d.  PT

b.  firma e.  semuanya benar

c.  persekutuan komanditer

9. Persekutuan antar dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan


dengan memakai nama bersama, disebut ....

a.  firma d.  yayasan

b.  CV e.  koperasi
c.  PT

10. Badan usaha yang modalnya terdiri dari saham-saham adalah ....

a.  firma d.  yayasan

b.  CV e.  koperasi

c.  PT 

II. Jawablah soal-soal dibawah ini dengan jelas dan benar !

1. Sebutkan beberapa macam atau bentuk perusahaan/badan usaha yang


anda ketahui!

__________________________________________________________________
_______

__________________________________________________________________
_______

2. Jelaskan apa yang  anda ketahui dengan perusahaan perseorangan.

__________________________________________________________________
_______

__________________________________________________________________
_______

3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Firma. Sebutkan pula kebaikan
dan kelemahannya  !

__________________________________________________________________
________

__________________________________________________________________
________

4. Sebut dan berikan penjelasan ringkasan mengenai badan usaha


koperasi dan perusahaan milik negara di Indonesia. Berikan juga
contohnya !

__________________________________________________________________
_______
__________________________________________________________________
_______

5. Coba sebut dan jelaskan macam-macam perusahaan/badan usaha


berdasarkan luas usahanya dan jenis usahanya !

__________________________________________________________________
_______

__________________________________________________________________
_______ 
 
 

 Tugas / Praktek. 2 

 Buatlah rangkuman bentuk perusahaan yang ada di Indonesia ! 

Kunci jawaban

I. Pilihan ganda

1. D 3. A 5. A 7. C 9. A

2. D 4. C 6. A 8. A 10. C 

II. Essay

1.  Perseorangan, Firma,  CV, PT, Koperasi, dan Yayasan.

2. Kegiatan usaha yang didirikan, dikelola dan diawasi oleh orang  yang
mendirikan, keuntungan dan resiko kerugian ditanggung sendiri.

3. Kegiatan usaha yang dimiliki dan dikelola oleh dua orang atau lebih. Laba dan
resiko kerugian ditanggung bersama

Kelebihan persekutuan Firma

 Adanya pembagian jabatan sesuai dengan keahliannya.


 Modal relatif besar karena merupakan gabungan dari beberapa
orang
 Resiko ditanggung bersama.
 Kepercayaan untuk memperoleh pinjaman lebih mudah karena
tanggung jawabnya ditanggung bersama-sama.
 Bentuk usaha biasanya satu cabang usaha dan bersifat umum.
Kelemahan persekutuan Firma

 Perbuatan atau tindakan satu orang anggota menjadi tanggung


jawab bersama.
 tanggung jawab tidak terbatas sebab tidak ada pemisahan antara
hak usaha dengan hak milik anggota firma.
 Perbedaan pendapat akan mempersulit dalam pengambilan
keputusan.
 Memelihara kebersamaan dan kesamaan pendapat

4. - Koperasi adalah bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang ekonomi
dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya, contoh ; Koperasi simpan
pinjam, KUD, koperasi karyawan dan sebagainya.

- Perusahaan milik negara dikelola dan diawasi oleh negara dan keberadaannya
diatur oleh undang-undang. Contoh ; PT Telkom (Persero), PT PLN (Persero), PT
KAI, Perum DAMRI dan sebagainya.

5. Perdagangan / Distribusi, Produksi / Industri, Jasa komersial 


 
 
 

3. Kegiatan Belajar 3.

a. Tujuan Kegiatan Belajar 3

 Menyusun struktur organisasi sederhana

b. Uraian Materi :

I. Struktur organisasi sederhana

    Organisasi yang tepat dan benar merupakan tulang punggung bagi suksesnya
perusahaan. Sedangkan arti organisasi adalah suatu struktur hubungan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Struktur organisasi yang telah dikembangkan harus
membantu perusahaan mencapai sasaran, baik sasaran jangka pendek maupun
sasaran jangka panjang.

    Dalam menentukan struktur organisasi, biasanya dilandaskan kepada


penggunaan dan pengembangan kewenangan-kewenangan sebagai berikut ;

 kewenangan line ( line authority ),


 kewenangan staf ( staf authority ),
 kewenangan fungsional ( functional authority )
    Selanjutnya berdasarkan jenis kewenangan tersebut, maka bentuk atau jenis
organisasi perusahaan dapat berupa :

 organisasi lini;
 organisasi lini dan staf;
 organisasi fungsional;
 organisasi lini, staf dan fungsional.

Organisasi Lini

      Dalam organisasi lini atau garis  ( line organization ), kekuasaan berjalan


secara langsung dari atasan ke bawahan, sehingga perintah datang dari atasan
kepada bawahan secara langsung.

      Bentuk organisasi lini lebih tepat jika digunakan dalam perusahaan kecil
yang jumlah pegawainya sedikit, yang tingkat spesialisasinya belum terlalu
tinggi.

Keuntungan dari organisasi lini antara lain ;

 kesatuan pimpinan terjamin karena ada dalam satu


komando;
 koordinasi relatif mudah dilaksanakan;
 proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi akan
berjalan cepat dan tidak bertele-tele;    
 pengendalian relatif mudah dilaksanakan;
 rasa solidaritas pegawai pada umumnya tinggi.

Kelemahan dari organisai lini antaara lain adalah :

 tujuan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan


tujuan organissasi.
 pimpinan seringkali menjadi otoriter
 kesempatan pegawai untuk berkembang terbatas sebab
kewenangan untuk merencanakan, mengomando, dan
melaksanakan pengendalian sepenuhnya ada pada
pimpinan.
 organisasi perusahaan terlalu tergantung kepada pimpinan

Bentuk struktur organisasi lini :

 
Direktur

    Manajer

Pembelian 

Manajer

Penjualan 
 

Manajer

Keuangan 
 
 Pekerja

Pekerja


 

Pekerja

Pekerja

Pekerja

Pekerja


 
 

Organisasi Lini dan Staf

          Dalam sistem ini pemusatan kekuasaan dari atas ke bawah tetap ada, tapi
untuk melancarkan tugas yang di perintahkan dari atasan ke bawah dibantu
oleh staf. Peran staf disini berupa saran-saran, pertimbangan dalam mengambil
kebijaksanaan, atau membuat keputusan. Sistem ini dipakai orang untuk
perusahaan besar yang karyawannya banyak.  
 

Manajer

Produksi 
 
Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

 
 

Organisasi fungsional

    Dalam sistem ini terdapat pembagian kerja berdasarkan spesialisasi.

Pimpinan melimpahkan wewenangnya kepada manajer, kemudian manajer


menugaskan kepada tenaga ahli fungsional masing-masing. Dengan demikian
para pekerja bertanggung jawab kepada manajer, sedangkan manajer
bertanggung jawab kepada pimpinan. 

Presiden

Direktur 
 
 Direktur

Umum 

Direktur

Keuangan 

Direktur

Produksi 

Direktur

Pegawai / Karyawan 
 

Organisasi lini, staf dan fungsional

    Sistem organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam sistem


organisasi.

Dengan memakai sistem gabungan dimungkinkan memilih yang


menguntungkan dipakai, sedangkan yang merugikan ditinggalkan.  

Direktur 
 
 
 
Staf 
 
 Manajer

Penjualan 

Manajer

Produksi 

Manajer

Umum 

Manajer

Keuangan 
 
 Pegawai / Karyawan 
 
 

Dibawah ini adalah contoh bentuk struktur organisasi sederhana dalam kegiatan
bisnis  

Kedudukan bagian penjualan dalam sebuah kegiatan bisnis dapat


digambarkan dalam bagan

sebagai berikut : 

Direktur
Divisi

Keuangan 

Divisi

Penjualan 

Divisi

Produksi 

Divisi
Personalia 
 
 
 
 

    Dari bagan tersebut dapat dilihat, bahwa bagian penjualan mempunyai


kedudukan yang sejajar dengan bagian-bagian lainnya seperti, produksi,
distribusi, keuangan dan sebagainya. Hal tersebut menandakan betapa
pentingnya posisi penjualan dalam sebuah organisasi bisnis.

    Dari struktur organisasi tersebut dapat dikembangkan lagi struktur organisasi


bagian/divisi/ departement penjualan. Secara umum struktur organisasi divisi
penjualan dibagi menjadi tiga, bila dilihat pada cara pembagian kelompok
kerjanya, yaitu : berdasarkan permasalahan (Subyek), jenis konsumen, dan
daerah penjualan (geografis). 

Divisi penjualan berdasarkan produk

     Divisi penjualan berdasarkan produk membagi organisasi penjualan


berdasarkan produknya. Contoh, PT Rizeva bergerak dalam bidang penjualan
sabun membagi divisi penjualan menjadi sabun mandi, deterjen, dan sabun
batangan. Setiap divisi bertanggung jawab terhadap produk yang menjadi
tanggung jawabnya.

     Divisi sabun mandi bertanggung jawab terhadap penjualan sabun mandi,


divisi deterjen bertanggung jawab terhadap penjualan deterjen, dan seterusnya. 

Divisi Penjualan 
 
 
Bagian

Promosi 

Bagian

Litbang 
Bagian

Administrasi 
 
 
 

Sabun Mandi 

Sabun Batangan 

Deterjen 
 
 
 Tugas setiap divisi dalam struktur organisasi tersebut adalah :

a Bagian Promosi bertugas :

 merencanakan promosi penjualan,


 memperkenalkan produk kepada masyarakat,
 menentukan strategi penjualan,
 melihat perkembangan minat dan selera masyarakat,
 melayani tuntutan (claim) konsumen,
 melihat perkembangan produk pesaing,
 melihat perkembangan produk pengganti (substitusi),
 mengevaluasi promosi penjualan.

b. Penelitian dan Pengembangan bertugas :

 menciptakan inovasi produk,


 meneliti keunggulan dan kekurangan produk pesaing,
 meneliti keunggulan dan kekurangan produk pengganti,
 mengevaluasi produk yang telah dihasilkan.

c. Bagian administrasi bertugas :

 mencatat transaksi penjualan,


 membuat laporan penjualan secara berkala,
 mempersiapkan dokumen-dokumen penjualan,
 membuat dokumen-dokumen penjualan,
 mengarsip dokumen-dokumen penjualan,
 membuat grafik perkembangan penjualan.

d. Bagian setiap produk bertugas :


 merencanakan penjualan sesuai dengan produknya,
 membandingkan dan menilai dengan produk sejenis dari  pesaing,
 memberi masukan inovasi produk,
 bekerja sama dengan bagian promosi memberikan informasi keunggulan
produk.

Divisi penjualan berdasarkan jenis konsumen

    Perbedaan antara divisi berdasarkan produk dengan konsumen adalah


mengenai tanggung jawab bagian konsumen. Bagian konsumen bertanggung
jawab terhadap apapun produk yang dihasilkan, sesuai dengan jenis
konsumennya.

    Untuk lebih jelasnya pembagian divisi penjualan berdasarkan jenis konsumen


dapat dilihat pada bagan berikut ini. 
 
 
 

Divisi Penjualan 
 
 Bagian

Administrasi 

Bagian

Litbang 

Bagian

Promosi 
 
 Konsumen

Peg Pemerintah 

Konsumen

Peg Swasta 

Konsumen

Pelajar 
     

Divisi Penjualan berdasarkan wilayah

    Divisi penjualan berdasarkan wilayah membagi tanggung jawab berdasarkan


wilayah kerja tertentu. Wilayah dapat berupa wilayah administrasi negara,
pulau, atau wilayah tertentu sesuai kebijaksanaan kegiatan bisnis.

    Setiap wilayah bertanggung jawab terhadap penjualan secara menyeluruh


baik mengenai produk maupun jenis konsumen. Pembagian divisi ini
memberikan kewenangan lebih luas kepada bagian penjualan setiap wilayah.
Pembagian divisi berdasarkan wilayah dapat digambarkan dengan bagan
berikut ini : 
 

Divisi Penjualan 
 
 Bagian

Administrasi 

Bagian

Litbang 

Bagian

Promosi 
 
 Konsumen

Daerah C 

Konsumen

Daerah A 

Konsumen

Daerah B 

     

c. Rangkuman
 Organisasi adalah suatu struktur hubungan
untuk menyelesaikan pekerjaan. Struktur
organisasi yang telah dikembangkan harus
membantu perusahaan mencapai sasaran, baik
sasaran jangka pendek maupun sasaran jangka
panjang.
 Bentuk atau jenis organisasi perusahaan :
organisasi lini, organisasi lini dan staf,
organisasi fungsional dan organisasi lini, staf
dan fungsional.

d. Test formatif. 3

I. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda
silang (x) pada huruf : a, b, c, d, atau e !

1. Struktur organisasi garis lini merupakan struktur organisasi paling


sederhana, yang wewenang tanggung jawabnya ....

 a.  mengikuti garis/jalur d. mengikuti garis jalur diagonal

 b. mengikuti garis horisontal e.  mengikuti garis jalur/garis vertikal

 c.  mengalir dari atas ke samping

2. Bentuk organisasi lini disebut ....

 a.  organisasi sipil d.  organisasi bebas

 b.  organisasi militer e.  organisasi prinsip

 c.  organisasi instruksi

3. Keburukan organisasi garis dan staf ....

 a.  garis kekuasaan otoritas  d.  azas specialisasi dapat berjalan

 b.  garis kekuasaan tegas e.  koordinasi mudah berubah

 c.  bawahan kurang inisiatif

4. Ciri organisasi fungsional ....


 a.  pekerja menerima perintah langsung

 b. setiap atasan ahli dibidangnya

 c.  tiap-tiap atasan tidak mempunyai bawahan yang tegas

 d.  pemborosan biaya

 e.  b dan c benar 

5. Dibawah ini adalah kebaikan dari struktur orgasnisasi lini adalah ....

 a. Strukturnya sangat sederhana 

 b. disiplin mudah dipertahankan

 c. koordinasi sering berbenturan.

 d. kekuasaan dan tanggung jawab secara positif

 e. keputusan diambil secara cepat

6. Kebaikan struktur organisasi lini dan staf adalah ....

 a. otoritas cukup jelas d. usaha pimpinan diperkuat

 b. sering terjadi pertentangan e. pimpinan bertindak otoriter

 c. koordinasi sering berbenturan

7. Di bawah ini ciri-ciri organisasi fungsional, kecuali ....

 a. tiap-tiap atasan tidak mempunyai bawahan yang tegas

 b. lalu lintas kekuasaan tidak langsung

 c. setiap atasan ahli dalam bidangnya.

 d. garis kekuasaan otoritas tidak jelas

 e. petugas bertanggung jawab kepada atasannya

8. Keburukan dari organisasi fungsional adalah ....

a. pekerja menerima perintah dari beberapa atasan.


b. Terjadi perselisihan antara taf dengan staf
c. Pimpinan bertindak otoriter
d. Keputusan dibuat sepihak
e. Kurangnya kreatifitas bawahan

9. Struktur organisasi ayng paling sederhana dan paling tua adalah


contohnya ....

a. struktur organisasi fungsional d. struktur organisasi


diagonal
b. struktur organisasi vertikal e. struktur organisasi staf
c. struktur organisasi lini

10. Organisasi adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas, pendapat ini


dikemukakan oleh ....

a. GR Teri d. Mohammad Hatta
b. James D Nooney e. Philip Kotler
c. William H Newman

II. Jawablah soal-soal dibawah ini dengan jelas dan benar !

1. Berdasarkan ketiga kewenangan


tersebut, maka organisasi dapat
berbentuk apa saja?

    _________________________________________________________________

    _________________________________________________________________

    _________________________________________________________________

2. Bagaimanakah jalannya kekuasaan atau


perintah dalam tipe organisasi lini?

__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
___________________________

3. Dalam perusahaan yang bagaimanakah


tipe organisasi ini cocok digunakan?
    _________________________________________________________________

    _________________________________________________________________

    _________________________________________________________________

4. Sebutkan keuntungan-keuntungan dan


kelemahan dari suatu organisasi lini.

    _________________________________________________________________

    _________________________________________________________________

    _________________________________________________________________

5. perusahaan bagaimanakah yang cocok


untuk menggunakan struktur organisasi
berbentuk lini dan staf?

    _________________________________________________________________

    _________________________________________________________________

    _________________________________________________________________ 

e. Tugas / prektek

 Gambarkan tentang struktur organisasi sederhana yang diterapkan di perusahaan-


perusahaan kecil !

Kunci jawaban

I. Pilihan ganda

1. E 3. C 5. D 7. D 9. C

2. C 4. B 6. A 8. A 10. C

II. Essay

1. Organisasi lini, organisasi lini dan staf, organisasi fungsional, organisasi lini,
staf dan fungsional
2. Kekuasaan berjalan langsung dari atasan ke bawahan, sehingga perintah datang
dari atasan langsung ke bawahan. Bentuk organisasi ini lebih tepat digunakan
dalam perusahaan kecil.

3. Kesatuan pimpinan terjamin karena ada dalam suatu komando, koordinasi


relatif mudah dilaksanakan. Kelemahannya pimpinan seringkali otoriter

4. Bentuk struktur organisasi lini :

Direktur

         Manajer

Keuangan 

Manajer

Pembelian 

Manajer

Penjualan 
 
 Pekerja

Pekerja

Pekerja

Pekerja

Pekerja

Pekerja

 
 
 
 5. Perusahaan besar dengan pegawai yang banyak dan daerah kerjanya luas 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai