Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
hidayahnya, kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen, khususnya Program Keahlian Penjualan. Modul yang disusun
ini menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi
Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul, baik
modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional
(SKN) atau standarisasi pada dunia kerja dan industri. Dengan modul ini, diharapkan
digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta didik untuk mencapai
kompetensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja dan industri.
Modul ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni mulai dari
penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, kemudian disetting
dengan bantuan alat-alat komputer, serta divalidasi dan diujicobakan empirik secara
terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sementara
ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta didik SMK. Harapannya, modul
yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang berbobot untuk
membekali peserta diklat kompetensi kerja yang diharapkan. Namun demikian, karena
dinamika perubahan di dunia industri begitu cepat terjadi, maka modul ini masih
akan selalu dimintakan masukan untuk bahan perbaikan atau direvisi agar supaya
selalu relevan dengan kondisi lapangan.
Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima
kasih. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan
rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak,
terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputerisasi modul, tenaga
ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
menyelesaikan penyusunan modul ini.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi,
praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk melakukan
peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada azas
keterlaksanaan, kesesuaian dan fleksibilitas, dengan mengacu pada perkembangan
IPTEK pada dunia usaha dan industri dan potensi SMK dan dukungan dunia usaha
industri dalam rangka membekali kompetensi yang terstandar pada peserta didik.
2
Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
peserta diklat SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, atau praktisi yang
sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
PETA KONSEP
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN LAPORAN
KEUANGAN……………………………………………………………….9
B. TUJUAN LAPORAN
KEUANGAN……………………………………………………………………10
C. MACAM-MACAM LAPORAN
KEUANGAN………………………………………………………11
D. BENTUK LAPORAN
KEUANGAN…………………………………………………………………….15
E. EVALUASI…………………………………………………………………….22
DAFTAR PUSTAKA
4
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
TUJUAN AKHIR
5
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Bacalah petunjuk penggunaan modul ini dan pahamilah isinya, untuk memudahkan
anda dan guru/instruktur dalam pemelajaran dengan menggunakan modul ini dalam
proses pemelajaran.
1. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang
memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang
diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai
melalui modul ini.
2. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “cek
kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul
ini. Lakukan ini pada awal dan akhir mempelajari modul untuk meyakinkan
penguasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar anda.
3. Diskusikan dengan sesama peserta diklat apa yang telah anda cermati
untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan
kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka
tanyakanlah pada guru/instruktur sampai paham.
6
5. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan
belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan
dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai
hasil belajar yang diharapkan.
9. Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari
maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.
b) Peranan Guru/Instruktur
1. Pastikan bahwa peserta diklat yang akan mempelajari modul ini telah
mempelajari modul-modul prasyarat secara tuntas.
7
PETA KONSEP
LAPORAN KEUANGAN
RANGKUMAN
EVALUASI
8
PEMBELAJARAN
9
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
• Neraca
• Laporan laba rugi komprehensif
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan
berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
• Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan
10
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
(bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah
dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka
dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya,
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
11
dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun sudah atau
belum mengeluarkan uang tunai. Metode ini sangat tepat untuk
perusahaan yang melakukan transaksi secara kredit, karena laporan
laba-rugi akan mencerminkan kondisi yang benar selama satu periode
tertentu.
• Laporan Neraca
Aset Lancar (current assets), adalah uang tunai dan saldo rekening giro di
bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi
uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam
operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi
normal perusahaan).
Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca),
Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka
pendek, Piutang, Persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, di
produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar dimuka.
12
Investasi jangka panjang (long-term investments), terdiri dari aset
berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang)
yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan.
Aset Tetap (Fixed assets), aset berwujud yang digunakan untuk operasi
normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu
siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang
dagangan.
Aset lain-lain (Other assets), untuk menampung aset yang tidak bisa
digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset
tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang
diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
13
Kewajiban jangka panjang (long-term debts), kewajiban jangka panjang
adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih
dari satu tahun.
Ekuitas, menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur
atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.
14
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingannya sendiri
diluar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan mngurangi modal
pemilik.
Jika perusahaan perseorangan atau firma maka penarikan disebut prive dan
jika berbentuk perseroan (PT) disebut deviden.
Apabila laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada kenaikan
modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari penarikan maka akan terjadi
penurunan modal.
d. Modal akhir, modal akhir adalah saldo modal awal ditambah laba rugi
dikurangi penarikan.
• Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama satu
periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca, laporan arus kas
membutuhkan data/informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode
yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.
Laporan arus kas memberikan informasi mengenai arus kas dari aktivitas
operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pembiayaan.
- Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
• Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu:
a. Betuk multiple step
Laporan laba rugi disusun bertahap, sehingga dikenal
beberapa jenis laba seperti laba kotor, laba bersih operasi, laba bersih
sebelum pajak dan laba bersih setelah pajak.
b. Betuk single step
Hanya dikenal laba bersih karena dalam bentuk ini semua
penhasilan dikurangi beban-beban termasuk pajak dilaporkan
sekaligus tanpa dipisah-pisah seprti dalam multiple step.
15
• Laporan Neraca
Merupakan laporan keuangan yang menyajikan aset, kewajiban dan
ekuitas suatu perusahaan pada satu saat tertentu. Dalam menyusun neraca
perlu diperhatikan untuk selalu mencantumkan:nama perusahaan, judul neraca
dan tanggal neraca.
Neraca dapat disajikan dalam:
a. Bentuk perkiraan / skontro (akun)
Dalam bentuk perkiraan, neraca dibagi dau sisi yaitu sisi sebelah
kiri (untuk aset) dan sisi sebelah kanan (untuk kewajiban dan modal).
16
- Peralatan Yang Dibutuhkan Untuk Menyusun Laporan Keuangan
Untuk menyusun laporan keuangan, dibutuhkan:
• Bukti transaksi
• Jurnal transaksi
• Kolom (form untuk laporan)
Bukti Transaksi - Apakah bukti transaksi itu? Setiap saat Anda berbelanja
ke supermarket atau grand mall, Anda pasti akan memperoleh bukti penerimaan
barang yang sekaligus berfungsi sebagai bukti pembayaran. Bukti ini biasa kita
namakan struk belanja. Bagi pihak akuntan perusahaan, bukti transaksi ini
bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan.
Oleh karena itu, seperti telah disebutkan di muka bahwa setiap transaksi
yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dapat
dipertanggungjawabkan artinya setiap transaksi keuangan yang terjadi, harus
dicatat dalam bukti transaksi secara benar. Mengapa demikian? Karena bukti
transaksi merupakan sumber pencatatan akuntansi.
Jenis bukti transaksi dapat dibedakan sebagai berikut.
17
1. Bukti intern
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam
perusahaan itu sendiri. Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bagian
pembukuan.
2. Bukti ekstern,
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan
dan pihak lain di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti
penerimaan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian.
Contoh bukti transaksi ekstern adalah kuitansi, faktur, nota debit, nota
kredit, nota kontan, dan bukti memorial.
a. Kuitansi adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran
sejumlah uang.
18
c. Nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli
(retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembelian.
19
e. Nota kontan adalah bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang
secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli.
f. Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang
kepada pemegang cek. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank
tersebut.
20
Staf bagian akuntansi dalam suatu perusahaan harus mencatat setiap
transaksi yang terjadi di perusahaan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang
diterimanya. Setelah dicatat, bukti-bukti transaksi tersebut harus disimpan secara
rapi dan tidak boleh dimusnahkan selama periode waktu tertentu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Bukti-bukti transaksi akan dipergunakan sebagai
bahan terakhir dalam proses pemeriksaan (auditing) terhadap laporan keuangan.
a. Rangkuman
21