Anda di halaman 1dari 21

MODUL PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

MATERI LAPORAN KEUANGAN


https://www.scribd.com/document/391019707/MODUL-KD-3-20-docx

MEYYUNA ANJANI, S.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
hidayahnya, kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen, khususnya Program Keahlian Penjualan. Modul yang disusun
ini menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi

Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul, baik
modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional
(SKN) atau standarisasi pada dunia kerja dan industri. Dengan modul ini, diharapkan
digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta didik untuk mencapai
kompetensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja dan industri.

Modul ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni mulai dari
penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, kemudian disetting
dengan bantuan alat-alat komputer, serta divalidasi dan diujicobakan empirik secara
terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sementara
ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta didik SMK. Harapannya, modul
yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang berbobot untuk
membekali peserta diklat kompetensi kerja yang diharapkan. Namun demikian, karena
dinamika perubahan di dunia industri begitu cepat terjadi, maka modul ini masih
akan selalu dimintakan masukan untuk bahan perbaikan atau direvisi agar supaya
selalu relevan dengan kondisi lapangan.

Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima
kasih. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan
rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak,
terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputerisasi modul, tenaga
ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
menyelesaikan penyusunan modul ini.

Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi,
praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk melakukan
peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada azas
keterlaksanaan, kesesuaian dan fleksibilitas, dengan mengacu pada perkembangan
IPTEK pada dunia usaha dan industri dan potensi SMK dan dukungan dunia usaha
industri dalam rangka membekali kompetensi yang terstandar pada peserta didik.

2
Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
peserta diklat SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, atau praktisi yang
sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.

Penyusun

3
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
PETA KONSEP

KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN LAPORAN
KEUANGAN……………………………………………………………….9
B. TUJUAN LAPORAN
KEUANGAN……………………………………………………………………10
C. MACAM-MACAM LAPORAN
KEUANGAN………………………………………………………11
D. BENTUK LAPORAN
KEUANGAN…………………………………………………………………….15
E. EVALUASI…………………………………………………………………….22

DAFTAR PUSTAKA

4
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.20.1 Menjelaskan definisi laporan keuangan


3.20 Menentukan standard laporan
3.20.2 Menentukan jenis dan bentuk laporan
keuangan
keuangan
3.20.3 Menguraikan tujuan laporan keuangan
3.20.4 Menganalisis ratio keuangan
3.20.5 Menyusun laporan keuangan
4.20 Membuat laporan keuangan 4.20.1 Membuat pencatatatan transaksi
keuangan
4.20.2 Membuat neraca, laporan laba-rugi, dan
perubahan modal

TUJUAN AKHIR

1. Peserta didik mampu menganalisis ratio keuangan


2. Peserta didik mampu menyusun laporan keuangan
3. Peserta didik mampu membuat pencatatatn transaski keuangan
4. Peserta didik mampu membuat neraca, laporan laba-rugi, dan perubahan modal

5
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Bacalah petunjuk penggunaan modul ini dan pahamilah isinya, untuk memudahkan
anda dan guru/instruktur dalam pemelajaran dengan menggunakan modul ini dalam
proses pemelajaran.

a) Langkah-langkah yang harus anda tempuh

1. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang
memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang
diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai
melalui modul ini.

2. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “cek
kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul
ini. Lakukan ini pada awal dan akhir mempelajari modul untuk meyakinkan
penguasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar anda.

3. Diskusikan dengan sesama peserta diklat apa yang telah anda cermati
untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan
kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka
tanyakanlah pada guru/instruktur sampai paham.

4. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian


dari istilah-istilah sulit dan penting dalam modul.

6
5. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan
belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan
dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai
hasil belajar yang diharapkan.

6. Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka


diskusikan dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan
guru/instruktur.

8. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kepada kegiatan belajar berikutnya,


bila belum menguasai benar materi pada kegiatan belajar sebelumnya.

9. Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari
maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.

b) Peranan Guru/Instruktur

1. Pastikan bahwa peserta diklat yang akan mempelajari modul ini telah
mempelajari modul-modul prasyarat secara tuntas.

2. Bantulah peserta diklat dalam menyusun rencana kegiatan belajar dalam


rangka mempelajari modul ini. Berikan perhatian khusus pada perencanaan jenis
kegiatan, tempat kegiatan belajar dan waktu penyelesaian akhir pemelajaran,
agar mereka dapat belajar efektif dan efisien untuk mencapai sub-kompetensi
standar.

3. Mengidentifikasi dan menganalisis sarana-prasarana kegiatan belajar yang ada


di SMK dan industri untuk mengoptimalkan kegiatan pemelajaran.

4. Berikan motivasi, bimbingan dan pendampingan pada peserta diklat agar


semangat belajarnya meningkat.

7
PETA KONSEP

LAPORAN KEUANGAN

PENGERTIAN TUJUAN LAPORAN MACAM LAPORAN BENTUK LAPORAN


LAPORAN KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN

RANGKUMAN

EVALUASI

8
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Didik


Berikut ini merupakan sistematis pembelajaran untuk peserta didik dalam
mempelajari modul ini pada setiap kegiatan pembelajaran.
1. Siswa diharapkan membaca dan mempelajari materi sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung.
2. Siswa mendengarkan dan mengikuti arahan dan petunjuk dari guru dalam
setiap kegiatan pembelajaran.
3. Siswa mengerjakan latihan soal yang terdapat disetiap materi pembelajaran.
4. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sungguh-sungguh.
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan kegiatan Pembelajaran
(1) Siswa dapat menyebutkan macam-macam laopran keuangan
(2) Siswa dapat menguraikan bentuk-bentuk laporan keuangan
(3) Siswa dapat menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk menyusun
laporan keuangan
b. Uraian Materi

- Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan


pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut.

9
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

• Neraca
• Laporan laba rugi komprehensif
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan
berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
• Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan


adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan
pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.
Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba
rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

- Tujuan laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan


Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.

Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan


bersama sebagian besar pemakai. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil
keputusan ekonomikarena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan
kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi
nonkeuangan.

10
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
(bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah
dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka
dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya,
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

- Macam-macam Laporan Keuangan


• Laporan Laba Rugi

Laporan laba-rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan mengenai


aktifitas operasional perusahaan dengan menghitung pendapatan dan beban-beban
selama satu periode yang kemudian dapat ditentukan laporan laba-ruginya.

Ada dua pendekatan sebagai dasar dalam dan menggolongkan, serta


mengikhtisarkan transaksi transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Kedua pendekatan itu adalah:

a. Dasar Tunai (cash basis), yaitu;

Suatu sistem yang mengakui penghasilan pada saat uang tunai


diterima dan mengakui beban pada saat mengeluarkan uang tunai.
Metode ini cocok untuk perusahaan dengan skala kecil, karena mentode
ini kurang tepat untuk mengakui laba atau rgi laba pada period tertentu.

b. Dasar Waktu (akrual basis)

Yaitu suatu sistem yang mengakui pendapatan pada saat


terjadinya transaksi, walaupun sudah atau belum menerima uang tunai

11
dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun sudah atau
belum mengeluarkan uang tunai. Metode ini sangat tepat untuk
perusahaan yang melakukan transaksi secara kredit, karena laporan
laba-rugi akan mencerminkan kondisi yang benar selama satu periode
tertentu.

• Laporan Neraca

Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi aset, kewajiban dan


ekuitas pada periode tertentu. Data untuk menyusun laporan neraca diambil dari
neraca lajur.

Isi neraca secara garis besar adalah sebagai berikut:

Aset, adalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki


perusahaan dandiharapkan akan memberi manfaat di masa yang akan datang.

Aset terdiri dari:

Aset Lancar (current assets), adalah uang tunai dan saldo rekening giro di
bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi
uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam
operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi
normal perusahaan).

Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca),
Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka
pendek, Piutang, Persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, di
produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar dimuka.

12
Investasi jangka panjang (long-term investments), terdiri dari aset
berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang)
yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan.

Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau


surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang
jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.

Aset Tetap (Fixed assets), aset berwujud yang digunakan untuk operasi
normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu
siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang
dagangan.

Misalnya: tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan


produksi, peralatan kantor, kendaraan.

Aset Tak Berwujud (Intangible assets), terdiri hak-hak istimewa atau


posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal:
hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.

Aset lain-lain (Other assets), untuk menampung aset yang tidak bisa
digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset
tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.

Kewajiban dapat digolongkan menjadi:

Kewajiban lancar (current liabilities), kewajiban lancara meliputi


kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun
atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan.

Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang
diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.

13
Kewajiban jangka panjang (long-term debts), kewajiban jangka panjang
adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih
dari satu tahun.

Misalnya: utang hipotik, utang obligasi

Kewajiban lain-lain (other liabilities), adalah kewajiban yang tidak bisa


digolongkan ke kewajiban lancara dan kewajiban jangka panjang.

Ekuitas, menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur
atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.

Jenis ekuitas berdasarkan bentuk perusahaan.:

- Perusahaan perorangan modal pemilik

- Perusahaan persekutuan modal sekutu

- Perusahaan perseroan modal saham

• Laporan Perubahan Ekuitas

Yaitu laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama satu


periode. Laporan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah
disesuaikan ditambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan
pengambilan prive.

Komponen laporan perubahan ekuitas adalah:

a. Modal awal, diperoleh dari investasi awal ataupun penambahan investasi.


b. Laba atau Rugi, laba perusahaan akan menambah modal perusahaan,
sedangkan rugi akan mengurangi modal perusahaan.
c. Penarikan (prive)

14
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingannya sendiri
diluar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan mngurangi modal
pemilik.
Jika perusahaan perseorangan atau firma maka penarikan disebut prive dan
jika berbentuk perseroan (PT) disebut deviden.
Apabila laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada kenaikan
modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari penarikan maka akan terjadi
penurunan modal.
d. Modal akhir, modal akhir adalah saldo modal awal ditambah laba rugi
dikurangi penarikan.
• Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama satu
periode sehingga saldo kas nampak seperti di neraca, laporan arus kas
membutuhkan data/informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode
yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.
Laporan arus kas memberikan informasi mengenai arus kas dari aktivitas
operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pembiayaan.
- Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
• Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu:
a. Betuk multiple step
Laporan laba rugi disusun bertahap, sehingga dikenal
beberapa jenis laba seperti laba kotor, laba bersih operasi, laba bersih
sebelum pajak dan laba bersih setelah pajak.
b. Betuk single step
Hanya dikenal laba bersih karena dalam bentuk ini semua
penhasilan dikurangi beban-beban termasuk pajak dilaporkan
sekaligus tanpa dipisah-pisah seprti dalam multiple step.

15
• Laporan Neraca
Merupakan laporan keuangan yang menyajikan aset, kewajiban dan
ekuitas suatu perusahaan pada satu saat tertentu. Dalam menyusun neraca
perlu diperhatikan untuk selalu mencantumkan:nama perusahaan, judul neraca
dan tanggal neraca.
Neraca dapat disajikan dalam:
a. Bentuk perkiraan / skontro (akun)
Dalam bentuk perkiraan, neraca dibagi dau sisi yaitu sisi sebelah
kiri (untuk aset) dan sisi sebelah kanan (untuk kewajiban dan modal).

b. Bentuk laporan / stafel (report form)

Dalam bentuk laporan semua akun/rekening dalam neraca


disusun berurutan kebawah. Urutan pertama kelompok aset, kewajiban,
modal.

16
- Peralatan Yang Dibutuhkan Untuk Menyusun Laporan Keuangan
Untuk menyusun laporan keuangan, dibutuhkan:
• Bukti transaksi
• Jurnal transaksi
• Kolom (form untuk laporan)

Bukti Transaksi - Apakah bukti transaksi itu? Setiap saat Anda berbelanja
ke supermarket atau grand mall, Anda pasti akan memperoleh bukti penerimaan
barang yang sekaligus berfungsi sebagai bukti pembayaran. Bukti ini biasa kita
namakan struk belanja. Bagi pihak akuntan perusahaan, bukti transaksi ini
bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan.
Oleh karena itu, seperti telah disebutkan di muka bahwa setiap transaksi
yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dapat
dipertanggungjawabkan artinya setiap transaksi keuangan yang terjadi, harus
dicatat dalam bukti transaksi secara benar. Mengapa demikian? Karena bukti
transaksi merupakan sumber pencatatan akuntansi.
Jenis bukti transaksi dapat dibedakan sebagai berikut.

17
1. Bukti intern
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam
perusahaan itu sendiri. Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bagian
pembukuan.
2. Bukti ekstern,
merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan
dan pihak lain di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti
penerimaan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian.
Contoh bukti transaksi ekstern adalah kuitansi, faktur, nota debit, nota
kredit, nota kontan, dan bukti memorial.
a. Kuitansi adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran
sejumlah uang.

b. Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagangan


(secara kredit).
Contoh bentuk faktur:

18
c. Nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli
(retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembelian.

d. Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang


sudah dijual (retur penjualan). Nota kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang
dijual dikembalikan oleh pembeli.

19
e. Nota kontan adalah bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang
secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli.

f. Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang
kepada pemegang cek. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank
tersebut.

g. Bukti memorial merupakan bukti transaksi intern dalam bentuk memo


dari pejabat dalam perusahaan kepada bagian akuntansi, untuk mencatat suatu
peristiwa atau keadaan yang sifatnya intern.
Contoh bukti memorial

20
Staf bagian akuntansi dalam suatu perusahaan harus mencatat setiap
transaksi yang terjadi di perusahaan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang
diterimanya. Setelah dicatat, bukti-bukti transaksi tersebut harus disimpan secara
rapi dan tidak boleh dimusnahkan selama periode waktu tertentu sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Bukti-bukti transaksi akan dipergunakan sebagai
bahan terakhir dalam proses pemeriksaan (auditing) terhadap laporan keuangan.
a. Rangkuman

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan


pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal dan laporan arus kas.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan


Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.

Perlatan yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan meliputi


jurnal umum, buku besar, buku besar pembantu, jurnal penyesuian.

21

Anda mungkin juga menyukai