Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, umur
panjang dan karunia-Nya sehingga disusunlah proposal skripsi yang berjudul
“Pengaruh Minat menjadi Guru, Citra Diri dan Status Finansial terhadap
Kepercayaan Diri dalam Berprofesi Sebagai Pengajar pada Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi” dapat diselesaikan.
Tabel. 1 Data Jumlah Pengangguran yang didasari Tingkat Pendidikan yang Ditempuh
(%).
Tahun Tidak/b Tidak/ SD SLTP SLTA SMK/K Akade Unive
elum belum Umum/ ejuruan mi/Dipl rsitas
pernah tamat SMU oma
sekolah SD
2010 1.89 7.21 16.86 19.97 25.83 14.37 5.33 8.54
2011 2.37 8.50 14.31 24.64 27.37 13.38 3.19 6.26
2012 1.16 6.97 19.77 23.35 25.43 14.53 2.72 6.07
2013 1.10 6.60 18.18 22.80 25.98 16.98 2.50 5.86
2014 1.03 5.38 16.97 21.63 27.09 18.39 2.67 6.83
2015 0.73 4.91 13.29 18.17 30.16 20.76 3.33 8.64
2016 0.84 5.46 14.73 18.41 27.74 21.62 3.12 8.07
2017 1.32 7.81 18.45 18.29 22.17 19.74 3.56 8.66
Sumber: bps.co.id (2017)
Jika dilihat dari informasi tersebut, dilihat dari semua hal, jumlah
lulusan dari program keguruan lebih menonjol dibandingkan dengan lulusan
dari program prodi lainnya. Dengan asumsi semua alumni keguruan dapat
dikonsumsi oleh angkatan kerja, kondisi ini tidak akan menjadi masalah
besar, namun jika kondisi sebaliknya terjadi, tingkat pengangguran alumni
prodi berkonsentrasi pada keguruan akan terus meningkat.
Alumni program keguruan dan ilmu pendidikan yang diakui dunia kerja
tak lepas dari kemampuan yang dimilikinya. Lulusannya harus memenuhi
kaidah-kaidah kemampuan yang dipersyaratkan dari dunia pekerjaan guru,
khususnya untuk menjadi tenaga pengajar (pendidik). Untuk melahirkan
guru-guru yang berkualitas, pemerintah membangun Lembaga Tenaga
Kependidikan Sekolah (LPTK) sebagai instruktur ahli.
B. Rumusan Masalah
Mengingat bukti masalah yang dapat dikenali dan batas masalah, perincian masalah
dalam ulasan ini adalah:
1. Bagaimana minat menjadi pendidik mempengaruhi rasa percaya diri akan
panggilan sebagai pengajar bagi mahasiswa Pendidikan Ekonomi USK?
2. Bagaimana konsep diri mempengaruhi kepercayaan diri dalam berprofesi sebagai
pengajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi USK?
3. Bagaimana pengaruh status keuangan terhadap kepercayaan diri dalam
berprofesi sebagai pengajar pada mahasiswa fakultas keguruan USK?
4. Bagaimana minat menjadi pengajar, citra diri dan status finansial berdampak
pada kepastian panggilan sebagai pendidik bagi mahasiswa Pendidikan Ekonomi
USK?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari balik tinjauan ini tergantung pada definisi masalah yaitu untuk
menemukan:
1. Pengaruh minat menjadi tenaga pendidik terhadap kepercayaan diri ketika
memiliki panggilan sebagai guru di mahasiswa
2. Pengaruh citra diri terhadap kepercayaan diri memiliki panggilan sebagai
pengajar di mahasiswa mahasiswa Pendidikan Ekonomi USK?
3. Pengaruh status finansial terhadap kepercayaan diri memiliki panggilan
pengajar di mahasiswa Pendidikan Ekonomi USK?
4. Pengaruh minat menjadi pendidik, citra diri, dan status finansial terhadap
keyakinan diri dalam berprofesi sebagai pengajar di mahasiswa Pendidikan
Ekonomi USK?
7
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diandalkan untuk memberikan keuntungan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis: Eksplorasi ini diandalkan untuk menyumbangkan
informasi tentang komponen-komponen yang mempengaruhi kepastian profesi
sebagai tenaga pendidik/guru.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk analis: Hasil Observasi dari tinjauan ini diharapkan dapat
menambah informasi dan pemahaman bagi para analis yang akan dibuat
dalam eksplorasi tambahan sebagai metode untuk menciptakan daya pikir
dan menerapkan ilmu pengetahuan.
b. Untuk wilayah lokal ilmiah: dari tinjauan ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk melengkapi pertimbangan pada tenaga kependidikan.
c. Untuk pemerintahan.: Sebagai usulan untuk menggarap kodrat
pendidik di Indonesia untuk menjadi instruktur yang cakap melalui
strategi dan proyek penting untuk mewujudkan kepastian vokasi sebagai
tenaga pendidik.
d. Untuk daerah setempat: Hasil review ini diharapkan dapat
membuat masyarakat secara umum memahami unsur-unsur yang
mempengaruhi keberanian dalam panggilan sebagai guru, sehingga dapat
membantu dalam menciptakan pengganti-pengganti pendidik yang
handal.
8
• Paradigma Penelitian
X1 X2 X3
Analisis minat menjadi guru, citra diri, status finansial terhadap keyakinan diri
berprofesi sebagai guru
10
• HipotesisPenelitian
Dalam tinjauan ini ada beberapa teori yang disusun berdasarkan sistem
penalaran dan pandangan penelitian, yaitu:
4. Ada pengaruh minat menjadi pendidik, ide diri, dan status finansial
terhadap kemandirian dalam berprofesi sebagai pengajar pada mahasiswa
Pendidikan Ekonomi USK.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Teori
• Keyakinan Diri Berprofesi Sebagai Pendidik
Menurut Anthony (Ghufron dan Risnawita, 2014: 34) kepercayaan diri adalah
sikap dalam diri individu yang dapat menerima situasi tentang dirinya sendiri,
menumbuhkan kesadaran, berpikir empatik, memiliki keberanian dan dapat
melakukan semua yang dia butuhkan. Keakraban dengan kapasitas diri sendiri
sangat penting dalam membangun keberanian seseorang, demikian juga
digarisbawahi, penting untuk berpikir jernih dan berani meningkatkan rasa percaya
diri. Kepastian (Falsehood, 2003: 4) menyiratkan kepastian kapasitasnya untuk
mengurus suatu usaha dan masalah. Dengan keberanian, seorang individu akan
merasa dirinya terpuji dan dapat melanjutkan hidup, memikirkan berbagai pilihan
dan memutuskannya. Mengingat sebagian dari anggapan di atas, keberanian dapat
diartikan sebagai keyakinan individu dalam kapasitasnya dalam cara yang positif
dan otonom untuk menghadapi atau mencapai sesuatu.
• Ciri-ciri Keyakinan Diri
Sesuai Maslow (Rahayu, 2013: 69) mengacu pada kualitas orang tertentu,
khususnya bagi mereka yang memiliki keyakinan diri, yang menyiratkan
kesempatan untuk mengoordinasikan renungan dan mendedikasikan energi
tergantung pada kapasitas mereka, untuk melakukan hal-hal yang berguna, seperti
pertemuan baru, wajah ceria. kesulitan baru, bekerja secara memadai dan memiliki
rasa kewajiban dengan tugas yang diberikan.
Sesuai Lauster dalam Ghufron dan Risnawita (2014: 34) mengemukakan atribut-
atribut keyakinan diri individu, khususnya:
11
Percaya pada kapasitas Anda sendiri. Ini menyiratkan bahwa keyakinan yang kuat
dalam diri sendiri terhadap keanehan diidentifikasi dengan kapasitas tunggal untuk
menilai dan mengalahkan keanehan yang terjadi.
1. Bertindak secara mandiri atau tidak mengikutsertakan orang lain dalam
memutuskan.
2. Memiliki apresiasi diri yang positif. Pandangan dan penilaian yang baik
terhadap diri sendiri menjadi hal yang penting dalam melakukan suatu tindakan.
3. Cobalah untuk menawarkan sudut pandang. Perspektif dan praktik yang muncul
secara normal untuk mengomunikasikan keinginan dalam dirinya kepada orang
lain tanpa tekanan
4.
• Variabel yang mempengaruhi keyakinan diri
Variabel yang mempengaruhi rasa percaya diri (Ghufron dan
Risnawita, 2014: 37-38):
1. Citra diri
Menurut Anthony dalam Ghufron dan Risnawita (2014) penataan
rasa percaya diri dalam diri seorang individu dimulai dengan
peningkatan self-ide yang didapat dalam hubungannya dalam sebuah
perkumpulan. Efek samping dari kerjasama yang terjadi akan
melahirkan ide ini.
2. Keyakinan
Ide diri yang positif akan membingkai kepercayaan diri yang
positif juga. Keyakinan adalah penilaian yang dibuat dari diri sendiri.
Santoso (Ghufron dan Risnawati, 2014) berpendapat bahwa tingkat
kepercayaan diri seseorang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan
diri seseorang.
3. Pengalaman
Pengalaman bisa menjadi faktor munculnya rasa percaya diri.
Lagi pula, pengalaman juga bisa menjadi faktor dalam mengurangi
keberanian seseorang. Anthony (Ghufron dan Risnawita, 2014)
merekomendasikan bahwa pertemuan sebelumnya adalah hal utama
untuk menumbuhkan karakter ini.
4. Intruksi
Tingkat instruksi individu akan mempengaruhi tingkat keyakinan
diri seseorang. Tingkat instruksi yang rendah akan
membuat individu bergantung dan di bawah kekuatan seseorang
yang lebih cerdas darinya. Individu dengan pendidikan lanjutan akan
memiliki tingkat keberanian yang lebih tinggi daripada mereka dengan
instruksi yang lebih rendahBerdasarkan pendapat diatas kepercayaan
diri dapat disimpulkan menjadi sesuatu yang berhubungan dengan
psikologi seseorang di mana ia yakin atau tidak pada dirinya sendiri
untuk mampu menghadapi atau melakukan sesuatu, yang dapat di
pengaruhi kemampuan diri, pengalaman, optimis (berifkiran positif),
dan penampilan fisik.
• Ukuran kekuatan, semakin tinggi dan semakin besar kekuatan yang dimiliki
seseorang di mata publik, semakin tinggi tingkat status keuangan individu tersebut.
• Proporsi sains, sains sebagai tindakan yang dimanfaatkan oleh individu yang
menghargai sains.
METODE PENELITIAN
A. Desain Observasi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam
Moleong, 2006) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Kirk dan Miller (dalam Moleong, 2006) mendefinisikan bahwa penelitian
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam
peristilahnya.
Sedangkan Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa metode kualitatif ialah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik penelitian trianggulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi.
Selain definisi-definisi diatas, ada definisi penelitian kualitatif lainnya seperti yang
dikemukakan oleh David Williams (dalam Moleong, 2006) bahwa penelitian kualitatif adalah
pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan
dilakukan oleh peneliti yang tertarik secara alamiah. Jelas definisi ini menggambarkan bahwa
penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, agar hasilnya dapat digunakan untuk
menafsirkan fenomena, dan metode yang biasanya digunakan adalah wawancara, pengamatan,
dan pemanfaatan dokumen Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena peneliti
menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga data yang
diperoleh dari para narasumber tersebut dijaring dengan metode yang lebih alamiah yakni
interview langsung dengan para narasumber sehingga didapatkan jawaban yang alamiah. Selain
itu, peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola,
hipotesis, dan teori yang sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan.
Penelitian kualitatif tidak pernah terlepas dari istilah analisis fenomenologi. Peneliti dalam
pandangan fenomenologis berusaha memahami peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang
yang berada dalam situasi tertentu (Moleong, 2006). Seperti yang dilakukan pada penelitian ini,
peneliti melakukan kajian di bidang sosiologi dan antropologi selain kajian di bidang
manajemen sumber daya manusia dan psikologi industri untuk membantu peneliti dalam
mengintrepretasikan fenomena atau situasi sosial yang diteliti.
• Fokus Penelitian
Menurut Moleong (2006), pada dasarnya penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang
kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya masalah. Masalah
dalam penelitian kualitatif bertumpu pada sesuatu fokus. Penetapan fokus dapat membatasi studi
dan berfungsi untuk memenuhi kriteria masuk-keluar (inclusion-exlusion criteria) suatu
informasi yang diperoleh di lapangan, jadi fokus dalam penelitian kualitatif berasal dari masalah
itu sendiri dan fokus dapat menjadi bahan penelitian. Penelitian kualitatf menghendaki
ditetapkan adanya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam
penelitan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, batas menentukan kenyataan
jamak yang kemudian mempertajam fokus. Kedua, penetapan fokus dapat lebih dekat
dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus. Dengan kata lain, bagaimanapun
penetapan fokus sebagai pokok masalah penelitian penting artinya dalam menentukan usaha
menemukan batas penelitian. Dengan hal itu, peneliti dapat menemukan lokasi penelitian. Fokus
penelitian pada penelitian ini adalah Minat menjadi Guru, Citra Diri dan Status Finansial
16
terhadap Kepercayaan Diri dalam Berprofesi Sebagai Pengajar pada Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi. berikut faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Penelitian ini difokuskan di kalangan
mahasiswa pendidikan ekonomi khususnya angkatan 2019. dapat dijadikan gambaran
bagaimana situasi minat, Citra diri dan status sosial terhadap kepercayaan diri mahasiswa
pendidikan ekonomi.
C. Tempat dan Waktu Observasi
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Syiah
Kuala beralamat di Jl. Tgk Hasan Krueng Kaleee, Kopelma Darussalam, kec. Syiah Kuala, Kota
Banda Aceh, Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada 29 Oktober 2021 dan berakhir pada 2
November 2021.
D. Variabel Observasi
Dalam ulasan ini ada beberapa variabel, khususnya:
1. Keyakinan diri berprofesi sebagai Guru Mahasiswa Pendidika Ekonomi USK
2. Minat Menjadi Seorang Pengajar dari Mahasiswa Pendidikan Ekonomi USK (X1)
3. Citra diri Mahasiswa Pendidikan Ekonomi USK (X2)
4. Status Finansial Mahasiswa Pendidikan Ekonomi USK (X3)
4. .Metode Analisis
o Teknik analisis kualitatif adalah telaah yang memanfaatkan informasi teks, wawasan, dan
bahan kerja lainnya untuk menemukan hal-hal yang tidak dapat diukur dengan kepastian
(elusive). Penyelidikan informasi subjektif adalah konsekuensi dari penemuan luar dan dalam
melalui metodologi non-angka atau non-faktual (Istijanto, 2008). Dengan cara ini, pemeriksaan
subjektif tidak memiliki persamaan atau pedoman langsung untuk menangani dan membedah
informasi.
o Penelitian kualitatif menggunakan penyelidikan informasi induktif untuk beberapa waktu.
Pertama, siklus induktif dapat lebih siap untuk melacak realitas jamak yang terkandung dalam
informasi. Kedua, pemeriksaan induktif lebih siap untuk membuat hubungan jurnalis analis
tegas, mencolok, dan bertanggung jawab. Ketiga, penelitian semacam itu dapat lebih
menggambarkan latar secara lebih lengkap dan dapat menentukan pilihan mengenai apakah
akan pindah ke latar lain. Keempat, pemeriksaan induktif lebih siap untuk menemukan dampak
normal yang mengasah koneksi. Kelima, pemeriksaan semacam itu dapat mempertimbangkan
nilai secara eksplisit sebagai komponen konstruksi logis.
o Dalam Penelitian Kualitatif, teknik penyelidikan informasi lebih banyak dilakukan terkait
dengan bermacam-macam informasi. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008),
penyelidikan informasi subjektif dilakukan secara intuitif melalui proses penurunan informasi,
penyajian informasi, dan konfirmasi.
J. Validasi data
Untuk mendapatkan tingkat kepercayaan atau kepercayaan yang tidak dapat
disangkal sesuai kenyataan saat ini di lapangan, persetujuan orang dalam atas
informasi pemeriksaan dibantu melalui strategi pengecekan oleh responden setelah
spesialis menyusun hasil pertemuan ke dalam klasifikasi informasi. Menurut
Sugiyono (2008), pengecekan adalah metode yang terlibat dengan benar-benar
melihat informasi oleh spesialis kepada pemasok informasi. Alasan untuk melihat
adalah untuk mengetahui sejauh mana informasi yang diperoleh sesuai dengan apa
yang diberikan oleh penyedia informasi. Metode membercheck juga digunakan untuk
menguji legitimasi luar untuk menguji tingkat kemampuan beradaptasi. Jika pembaca
mendapatkan gambaran yang jelas dan pemahaman tentang pengaturan pengujian,
penjelajahan dikatakan memiliki harapan adaptasi yang lebih tinggi. Legitimasi luar
menunjukkan tingkat presisi atau materialitas hasil eksplorasi kepada masyarakat di
mana contoh itu diambil.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang diarahkan oleh Ardyani dan Latifah43 ada
tujuh pertemuan baru yang berdampak pada minat menjadi seorang pendidik, antara lain:
“Pengajaran pemahaman tentang pengajar, bantuan pemerintah pengajar, prestasi belajar,
pengalaman PPL, pendampingan, iklim keluarga dan karakter”. Dari penilaian di atas dapat
disimpulkan bahwa minat dapat berubah bergantung pada variabel yang memengaruhinya.
Komponen-komponen yang dapat mempengaruhi minat menjadi seorang pengajar adalah
sesuatu yang berasal dari dalam sebagai persyaratan, kearifan tentang panggilan,
pertimbangan, inspirasi dan minat yang ditampilkan dan dari luar yang dapat berubah
sesuai dengan kondisi ekologi, terhadap unsur-unsur luar, khususnya lingkungan. iklim
keluarga, teman, kondisi alam, dan cara kerja.
Minat tidak muncul begitu saja, namun melalui interaksi. Seseorang yang memiliki
minat yang tidak muncul karena faktor intrinsik kemudian, pada saat itu, cukup menonjol
untuk diperhatikan dan terhubung dengan keadaannya saat ini. Minat diisolasi menjadi dua
variabel, yaitu:
1) Minat mentah, khususnya Minat yang bergantung pada kebutuhan alam, khususnya
sebagai makanan, minuman, dan kebutuhan pembanding.
2) Minat sosial, khususnya minat yang dihasilkan oleh demonstrasi wawasan dan iklim.
Dari penilaian ini,
maka, pada saat itu, minat tidak akan memiliki arti penting. Minat mengandung
komponen persepsi, menyiratkan bahwa minat telah hilang sebelumnya oleh informasi
dan data tentang item yang diharapkan minat. Minat mengandung unsur perasaan karena
investasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan
senang). Informasi dan data tentang panggilan yang ditampilkan merupakan salah satu
komponen keunggulan seseorang untuk menjadi seorang pendidik. Jika seseorang saat
ini memiliki informasi dan data yang akurat tentang panggilan yang ditampilkan, dapat
dibayangkan bahwa individu tersebut akan tertarik untuk menjadi seorang pengajar,
sedangkan komponen konasi merupakan kelanjutan dari komponen intelektual dan
komponen antusias yang merupakan ditunjukkan sebagai kemampuan dan keinginan
untuk bidang atau objek yang diminati. Kehendak tersebut kemudian diakui sehingga
memiliki pengertian ke dalam suatu bidang atau objek yang diminati.
Berdasarkan anggapan tersebut, dapat diduga bahwa minat untuk menjadi seorang
pendidik dapat muncul mengingat informasi dan data tentang panggilan pertunjukan
yang diikuti oleh sensasi kegembiraan dan minat dalam panggilan pertunjukan sehingga
keinginan dan keinginan. untuk menyelesaikan suatu tindakan muncul, untuk situasi ini
kesiapan dan keinginan untuk menjadi instruktur. Dengan cara ini, minat untuk menjadi
seorang pengajar dapat diperkirakan melalui bagian-bagian yang meliputi informasi dan
data yang memuaskan, sensasi kegembiraan dan minat, pertimbangan yang lebih
penting, dan kemampuan serta keinginan untuk menjadi seorang pendidik.
4. Faktor Citra diri mempengaruhi minat menjadi guru
Citra diri adalah pemikiran tentang diri sendiri yang menggabungkan keyakinan,
perspektif, dan keputusan di sekitar diri sendiri. Potret diri mental merupakan salah satu
unsur yang mempengaruhi mahasiswa ekonomi untuk menjadi seorang pendidik. Potret
diri mental dipisahkan menjadi dua, yaitu gagasan diri pasti dan gagasan diri negatif.
Dengan asumsi siswa memiliki ide diri yang positif, mereka akan benar-benar ingin
memperluas inspirasi mereka, membuatnya lebih membumi. Kemudian lagi, jika siswa
memiliki ide diri yang negatif, mereka tidak akan memiliki inspirasi untuk melakukan
hal itu. Penanda ide diri adalah:
1) Information/Mental self portrait, khususnya apa yang diketahui orang tentang
dirinya;
2) Penilaian diri adalah cara pandang terhadap diri kita sendiri.
Citra diri atau mental self view, biasa disebut mental self portrait, adalah perilaku aktual
seseorang terhadap dirinya sendiri, baik secara sengaja maupun tidak sadar. Bagian potret
diri mental menggabungkan wawasan atau reaksi, selama rentang waktu yang luas,
diidentifikasi dengan ukuran dan bentuk tubuh dan kapasitas dalam diri mereka (fisik).
Ada beberapa atribut mahasiswa yang memiliki citradiri yang buruk, antara lain:
1. Merasa sinis setiap kali menghadapi persaingan dengan orang lain
2. Memiliki sifat halus atau sensitif ketika ditegur orang lain
3. Memiliki mentalitas yang responsif ketika mendapat pujian dari orang lain
4. Secara umum akan memiliki sikap yang suka mencermati, bahkan untuk hal-hal
kecil
5. Memiliki kecenderungan bahwa dia tidak dinikmati oleh orang lain
6. Tidak mampu menghargai dan mengenali kelebihan orang lain.
Komponen yang dapat mempengaruhi tingkat status keuangan secara lokal mencakup tingkat
pengajaran, jenis pekerjaan, dan gaji. Sekolah.
a.Pendidikan
Pelatihan adalah suatu tindakan dan usaha untuk lebih mengembangkan karakter dengan
mendorong potensi individu, khususnya dunia lain (pikiran, imajinasi, rasa dan hati) dan fisik
(lima fakultas dan kemampuan. Pelatihan diselenggarakan melalui pengajaran di sekolah
(pelatihan formal) dan di luar instruksi sekolah (instruksi formal) pelatihan non-formal.)
Instruksi sekolah atau pelatihan formal memiliki tingkat instruksi sekolah, tingkat instruksi
sekolah pada dasarnya terdiri dari sekolah pra-sekolah, pelatihan penting, sekolah opsional dan
pendidikan lanjutan.
b. Pekerjaan
Pekerjaan seorang individu akan mempengaruhi hidupnya sendiri, pekerjaan yang dilakukan
oleh setiap orang adalah unik, perbedaan akan membuat perbedaan dalam tingkat gaji rendah
tingkat gaji liga utama, bergantung pada pekerjaan yang ditekuninya (Santrock, 2007)
C. Pendapatan
Sumardi (dalam Jericho, 2007) mengemukakan bahwa gaji, status keuangan dan kekuatan
korespondensi keluarga dengan ibu rumah tangga yang didapat oleh penduduk akan dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan yang mereka miliki. Bayaran adalah jumlah semua pembayaran anggota
keluarga dan individu lain yang disebut uang dan barang. Berdasarkan aturan tersebut, Badan
Pusat Penerangan (BPS) membagi gaji masyarakat menjadi 4 golongan, yaitu:
1.) Kelompok gaji yang sangat tinggi, jika gaji normal lebih dari Rp. 3.500.000,00 setiap bulan,
2.) Kelompok gaji liga besar, jika gaji normal antara Rp. 2.500.000,00 sampai dengan Rp.
3.500.000,00 setiap bulan,
3.) Gaji menengah, jika gaji normal di bawah antara Rp. 1.500.000,00 sampai dengan Rp.
2.500.000.00 setiap bulan,
4.) Kelompok gaji rendah, jika gaji normal di bawah Rp. 1.500.000.00 setiap bulan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa mahasiswa fkip ekonomi angkatan
2019 dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi pada keluarga mahasiswa berkorelasi
positif mempengaruhi kepercayaan diri mahasiswa pendidika ekonomi dalam berprofesi sebagai
guru. Status finansial juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi kepercayaan diri
mahasiswa fkip ekonomi, mahasisw yang pendapatan orang tuanya tinggi yaitu dengan
pendapatan rata-rata lebih dari 3.500.00 perbulan akan lebih percaya diri baik dari segi
penampilan saat tampil didepan teman-temannya. Profesi guru juga merupakan profesi yang
sudah tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat maupun pemerintah karena mahasiswa
ekonomi nantinya juga akan mendapatkan gaji yang layak karena pemerintah juga sudah
membuat aturan dan kebijak yang memperhatikan kesejahteraan guru. Guru akan mendapatkan
gaji yang layak sehingga pastinya hal tersebut akan mensejahterakan guru. Hal ini juga
dilakukan tak lain dan tak bukan agar guru bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan
professional. Sehingga hal itu akan meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa pendidikan
ekonomi.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari dari percakapan dan pertemuan yang dipimpin analis dengan
beberapa mahasiswa pendidikan ekonomi, ditemukan bahwa minat, citra diri, dan status
finansial secara signifikan mempengaruhi keyakinan diri mahasiswa pendidikan ekonomi
dalam panggilan mereka sebagai pendidik. Hal ini ditunjukkan saat responden memiliki minat
yang lebih tinggi untuk menjadi pengajar, semakin tinggi tingkat keyakinan diri dalam
panggilan sebagai pendidik, hal ini juga terlihat jika ada mahasiswa pendidikan ekonomi yang
tidak memiliki minat yang terlalu tinggi, kepastian mereka. dan kepercayaan untuk menjadi
guru akan semakin rendah. . Sehingga jika minat menjadi pendidik rendah, maka rasa takut
akan panggilan sebagai pengajar akan berkurang. Kemudian, pada saat itu, dari pertemuan-
pertemuan tersebut, para ahli juga memandang bahwa ada pengaruh yang sangat besar dari
konsep diri terhadap kepercayaan diri dalam profesi sebagai instruktur. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi derajat self-ide maka semakin tinggi pula kepercayaan terhadap panggilan
sebagai pendidik, berlaku sebaliknya, khususnya jika citra diri rendah, maka derajat
kepercayaan diri dalam berprofesi sebagai seorang pendidik. instruktur juga rendah. Hal ini juga
dapat menjadi alasan bahwa semakin tinggi derajat status keuangan, semakin tinggi tingkat
keberanian dalam panggilan sebagai instruktur.
Saran
Berdasarkan kesimpulan maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebelum memasuki masa pendaftaran sekolah, calon mahasiswa yang
berminat belajar FKIP EKONOMI USK sebaiknya mencari lebih banyak data
tentang jurusan Pendidikan ekonomi USK. Karena mahasiswa pendidikan
ekonomi harus memiliki minat dan pilihan yang kokoh yang telah dipikirkan
matang-matang sebelumnya, untuk memiliki kepastian yang tinggi untuk
memilih pekerjaan sebagai pendidik setelah lulus.
2. Selain minat untuk menjadi seorang pendidik, pemikiran diri mahasiswa
adalah faktor terbesar dalam ulasan ini yang mempengaruhi tingkat kepastian
mahasiswa untuk memiliki panggilan sebagai pengajar. Citra diri harus baik,
bahwa ia harus merasa dirinya cocok untuk menjadi guru yang layak dan merasa
bahwa orang lain memiliki penilaian yang sama. Pada saat citra diri positif,
tingkat kepercayaan diri akan meningkat.
3. Selain faktor internal, ada juga komponen eksternal, khususnya status
finansial yang mempengaruhi tingkat keberanian dalam berprofesi sebagai
pendidik. Status keuangan diperoleh melalui status sosial dan moneter wali.
Ketika kondisi keuangan sedang rendah, 2 faktor internal, yaitu minat dan ide
diri, harus ditingkatkan agar siswa dapat tetap positif memilih pekerjaan sebagai
pengajar.
4. Hasil penelitian keyakinan diri responden, sebagai mahasiswa pendidikan ekonomi
USK memiliki tiga faktor otonom yaitu minat menjadi guru, ide diri, dan status
finansial. Untuk tambahan peneliti, diyakini bahwa mereka benar-benar ingin berkreasi
dengan memasukkan berbagai faktor yang belum terdapat pada penelitian ini, sehingga
penelitian selanjutnya dapat lebih dikembangkan dan memperoleh hasil yang lebihbaik.
28
DAFTAR PUSTAKA
Ilmawati, 2018. “Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Negeri Makassar”.
Skripsi. Makassar : Universitas Negeri Makassar
Kurniawati, Titik. 2011. “Pengaruh Minat Menjadi Guru dan Intelegensi Terhadap Prestasi
Belajar Mata Kuliah Akuntansi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2007 dan 2008 Universitas Negeri Semarang”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang
Permadi, Dadi & Arifin, Daeng. (2013). Panduan Menjadi Guru Profesional. Bandung: Nuansa
Aulia.
Slameto. (2013). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
29
LAMPIRAN 1
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
Responden Yth, Saya Rika Rahimi Syahwal, mahasiswi Universitas Syiah Kuala Jurusan
Pendidikan Ekonomi, sedang melakukan penelitian dengan judu l Pengaruh Minat menjadi
Guru, Citra Diri dan Status Finansial terhadap Kepercayaan Diri dalam Berprofesi
Sebagai Pengajar pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi.. Untuk itu, saya meminta
responden yang terhormat agar responden membantu memberikan jawaban atas pertanyaan
yang ada. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Data Responden :
Nama : ______________________________________
Usia : ______________________________________
Nim :______________________________________
Angkatan :______________________________________
Jenis Kelamin :______________________________________
LAMPIRAN 2
DATA RESPONDEN
LAMPIRAN 3
DATA HASIL PENELITIAN
Jawaban responden:
Responden 1 :
• Tenang dan menganggap saya mampu
• Sudah
• Mencari dari masalah tersebut
• Dengan mencari tau letak permasalahan, diskusi, kerjasama, dan mengumpulkan
informasi.
• Tidak kurus, Tidak gemuk.
• Ya, percaya diri itu penting.
Responden 2 :
• Dengan melihat hal-hal yang sudah saya capai
• Sudah
• Berusaha mencari jalan keluarnya dan berdoa
• Menyelesaikan dengan kemampuan saya
• Tubuh yang proporsional tubuh yang sesuai antara tinggi dan berat badan
• Saya merasa diri saya cantik tanpa membandingkan diri saya dengan orang lain.
Responden 3:
31
• Saya yakin karena saya berusaha untuk bisa dan untuk memantapkan kemampuan diri
saya
• Insyaallah dikarena saya sudah mengambil tanggung jawab untuk melanjut kuliah jadi
saya harus siapa kapan saja perkuliahan dimulai
• Bertanya kpd yang menurut saya bisa memecahkan masaalah
• Tidak
Responden 3:
• Biasa Saja
• Memakai pakaian yang tidak terlalu heboh
• emperkenalkan diri, senyum,
• Mendamaikan permasalahan
• Saya mencoba lagi
Responden 1 :
• SMA
• Serabutan
• 1.500.000-2.000.000
• -
• 400 rb saat kuliah tatap muka.
Responden 2 :
• SMA
• Honorer
• 1.200.000/bulan
• Tidak Bekerja
• 600
Responden 3:
• SMA
33
• Pengangguran
• -
• 500.000
• 500.000