Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI PROGRAM KETARUNAAN SEBAGAI

SARANA PEMBENTUKAN KARAKTER DI SMK


NEGERI 3 YOGYAKARTA

Disusun Oleh :
Khayun Prasojo 23050830105
Nur Didik Priyono 23050830119
Rozin Aminuddin 23050830092
Agung Faizal Rahman 23050830097
Ahmada Daofa Akbar Al Musthafa 23050830099

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
1

ABSTRAK

Personality education plays an important role in forming a child's personality.


Even though formal institutions such as schools have responsibility in this process, the
role of parents as informal agents in character education cannot be ignored. This
research focuses on the processes, strategies and experiences of parents in developing
children's character through daily interactions. The research results show that the role of
parents in informal character education includes several aspects. First, effective
communication is the main basis for explaining and integrating values and norms into
everyday life. Additionally, this research highlights the challenges and obstacles parents
face in fulfilling their role as informal character educators. Factors such as work
pressure, social changes and time constraints are the main challenges. Therefore, there
needs to be a joint effort from many parties, including the government, schools and
society, to create an environment that supports the role of parents in developing
children's personalities.

PENDAHULUAN
SMK adalah sekolah adalah bentuk satuan pendidikan yang orientasinya
memberi bekal siswa untuk memasuki lapangan kerja tingkat menengah dan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang sesuai dengan kekhususannya
(kejuruannya). Sekolah Menengah Kejuruan disamping memberi bekal siswa
untuk memasuki lapangan kerja, siswa juga dapat melanjutkan pendidikan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya. Tantangan
yang dihadapi SMK ini sangatlah beragam dan kompleks. Tidak hanya
menyiapkan siswa yang handal dan siap kerja sesuai dengan kompetensi
keahliannya melainkan juga bertanggung jawab menanamkan pendidikan
karakter. Adapun Pendidikan karakter di SMK Negeri 3 Yogyakarta diberikan
melalui program Pendidikan ketarunaan
Seiring dengan implementasi kurikulum Merdeka belajar, diharapkan
adanya perubahan paradigma pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Guru
sebagai ujung tombak perubahan dapat mengubah pola pikir dan strategi
pembelajaran yang pada awalnya berpusat pada guru (teacher centered) berubah
menjadi berpusat pada siswa (student centered). Guru diharapkan lebih kreatif
dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran. Terciptanya manusia Indonesia
yang produktif, kreatif dan inovatif dapat terwujud melalui pelaksanaan
pembelajaran yang dapat dilaksanakan di berbagai lingkup dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Banyaknya fenomena yang muncul
disekitar lingkungan siswa seperti perkelahian antar siswa, sikap egois dan
individualis siswa yang tidak peduli terhadap sesama, ataupun kurangnya minat
belajar siswa dengan berfikir kiritis dan tidak mudah berputus asa perlu dilakukan
suatu reformasi dalam pendidikan di sekolah. Salah satunya adalah penerapan
pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran. Selama ini, guru dalam
menyusun RPP hanya mengukur aspek kognitifnya saja. Sehingga aspek sikap,
kurang dikembangkan pada diri siswa. Sikap siswa dalam bekerjasana dan
berkolaborasi kurang ditekankan, sehingga muncul sikap yang dapat
menimbulkan persaingan diantara siswa yang kurang baik.
Pembelajaran selama ini dilakukan dikelas hanya berfokus pada hafalan
untuk mengukur kognitif saja. Dan guru selama ini kurang membiasakan siswa
bekerja sama sehingga kurang memiliki rasa empati terhadap sesama kawan.
Akibatnya minat belajar siswa dalam mengembangkan diri tidak maksimal. Jika
hal ini terus menerus dibiarkan, akan menghasilkan karakter siswa yang tidak
memiliki rasa empati, tidak lagi saling menghormati sesama, kurang dapat berfikir
kritis dan mudah berputus asa. Untuk itu perlu mengintegrasikan pendidikan
karakter melalui program ketarunaan di kelas, untuk mengembangkan
pembentukan karakter dan nilai-nilai kebaikan pada siswa melalui
pembelajaran yang berorientasi pada perubahan sikap dan perilaku siswa menjadi
lebih baik.
Penelitian pendidikan karakter yang telah dilakukan Andrew Milson
(2000), bahwa program pendidikan karakter terbukti membawa pengaruh
positip terhadap persepsi perilaku siswa, staf sekolah, dan masyarakat yang hidup
dalam masyarakat dengan budaya tertentu, bahkan cenderung memperkuat
peningkatan prestasi belajar siswa. Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan
Darmiyati Zuchdi, dkk (2010), menunjukkan bahwa model pendidikan
karakter dengan pendekatan komprehensif, yang dipadukan dengan
pembelajaran bidang studi dan dilandasi pengembangan kultur sekolah, dapat
meningkatkan hasil studi, kualitas karakter peserta didik, suasana sekolah yang
kondusif, serta kualitas kepemimpinan kepala sekolah.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan pembahasan
bagaimana implementasi pelaksanaan program ketarunaan sebagai sarana
Pendidikan karakter pada siswa di SMK Negeri 3 Yogyakarta

METODE
Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti
ingin mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di lapangan dengan lebih
spesifik, transparan, dan mendalam. Adapun variabel yang akan diteliti adalah
bagaimana implementasi program ketarunaan terhadap pendidikan karakter siswa
di SMK Negeri 3 Yogyakarta.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pendidikan adalah merupakan upaya yang terencana dalam
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga peserta didik memiliki system
berfikir, nilai moral dan keyakinan yang diwariskan masyarakatnya untuk
dikembangkan kearah yang sesuai kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Untuk mengembangkan potensi peserta didik kearah karakter yang bernilai
budaya dan karakter prinsipnya tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan
melainkan terintegrasi ke dalam setiap mata pelajaran, pengembangan diri dan
budaya sekolah.
SMK Negeri 3 Yogyakarta memiliki program unggulan yaitu ketarunaan.
Ketarunaan merupakan sistem pendidikan berbasis militer yang diusung oleh
sekolah dengan tujuan untuk membentuk karakter dari peserta didik. Program ini
bermanfaat untuk membentuk mental, kepribadian, dan kedisiplinan dari setiap
individu peserta didik. Ketarunaan di SMK Negeri 3 Yogyakarta ini telah berjalan
memasuki tahun kedua yang dimulai dari awal tahun pelajaran 2022/2023. Dalam
satu minggu, setiap kelas mendapat giliran satu kali latihan. Tentunya hal tersebut
sudah dijadwalkan oleh pihak sekolah. Sekolah ini mengusung program
ketarunaan yang melibatkan siswa siswi kelas X dan kelas XI dalam berbagai
kegiatan seperti kegiatan baris berbaris, latihan kepemimpinan, hafalan doa, dan
kegiatan fisik lainnya. Adapun pelatih dari kegiatan ketarunaan adalah guru
khusus ketarunaan yang telah diseleksi melalui rekruitmen sekolah.Tujuannya
untuk memenuhi standar dunia industri, karena siswa dibina agama sesuai yang
dianut, dibina fisiknya dengan kesemaptaan, mental hingga kedisiplinan serta
tanggung jawab. Selain itu siswa juga diajari dewasa dalam berpikir, menjaga
sopan santun dalam bersikap dan bertindak serta rasa cinta tanah air.
Melalui program taruna ini para siswa mulai terbiasa dengan kedisiplinan,
berbadan sehat, kemampuan akademik memadai serta diimbangi dengan sikap dan
karakter yang baik. Mengingat syarat tersebut sangat dibutuhkan ketika terjun ke
dunia industri maupun saat siswa akan melanjutkan pendidikan seperti kedinasan.
Dalam menjalankan konsep Pendidikan ini, sekolah bekerja sama dengan
instruktur Paskibra, TNI dan Polri. Proses Pendidikan ini telah berjalan setahun
terakhir dan berhasil melantik taruna angkatan pertama sebanyak 617 pelajar kelas
X pada Rabu (21/6/2023). Selama proses latihan ada beberapa calon taruna
mengundurkan diri. Dari 664 siswa calon taruna/taruni yang tidak memenuhi
syarat sebanyak 20 siswa. Tidak memenuhi syarat untuk dilantik sebanyak 34
siswa, namun tetap menjadi taruna dengan konsekuensi mengikuti Gladi
ketarunaan pada 17 - 21 Juli 2023.

A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil evaluasi maka dapat disimpulkan bahwa
implementasi program ketarunaan di SMK Negeri 3 Yogyakarta berhasil
menanamkan pendidikan karakter pada siswa. Hal ini tercermin pada perubahan
sikap dan perilaku siswa kea rah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,


Taktik, dan Model Pembelajaran. Availble at: http://psb-
psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-
metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran. Diakses
tanggal 6 Desember 2010.

Anonim. Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran.


Availble at: (http://smacepiring.wordpress.com/).

https://smkn3jogja.sch.id/2023/03/program-ketarunaan-smk-n-3-yogyakarta/

Suharsimi Arikunto. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan pendekataan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : AlfaBeta

Suwardi. (2007). Manajemen Pembelajaran. Surabaya: PT


Temprina Media

Wina Senjaya. (2008). Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses


Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai