E-mail : d3kebidanan.sk@gmail.com
Penanggung jawab
Dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional
bidang pendidikan, yaitu memberdayakan semua warga Negara agar berkembang menjadi manusia yang
berkualitas yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Dosen sebagai tenaga pendidik memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Sehingga seorang dosen memiliki peran sentral dan strategis untuk menentukan
tinggi-rendahnya kualitas suatu perguruan tinggi.
Sejalan dengan perkembangan di era global ini, seluruh perguruan tinggi nasional harus siap bersaing
dengan perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara, Asia dan bahkan dunia. Sehingga setiap perguruan
tinggi dituntut untuk dapat mengelola SDM dosen dengan baik. Namun pada kenyataannya system
perencanaan dan pengembangan dosen yang berbasis bidang studi saat ini masih belum sesuai dengan
yang diharapkan, baik dari segi jumlah, bidang, kualifikasi, dan mutu.
Dalam mendukung peningkatan kualitas dosen program studi DIII Kebidanan STIK Siti Khadijah,
maka disusunlah Rencana Pengembangan Dosen untuk jangka 5 tahun periode 2018-2020, yang
mencakup tridharma perguruan tinggi dengan memperhatikan aspek kebutuhan untuk menjamin
perkembangan kualitas penyelenggaraan pendidikan bidang keilmuan pada suatu jurusan dan proses
belajar yang efektif dan efisian.
Ucapan terima kasih kepada tim kerja yang telah menyusun Rencana Pengembangan Dosen Prodi
DIII Kebidanan ini.
Penanggung jawab
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
3.1 Kebijakan
Rencana Strategi (RENSTRA) prodi DIII Kebidanan STIK Siti Khadijah telah disusun oleh tim yang
berlaku tahun 2016 – 2020. Oleh karena adanya perubahan yang cepat, mendasar dan signifikan, dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, maka dunia pendidikan tinggi harus
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan tersebut. Sehubungan dengan itu, maka prodi DIII
Kebidanan membagi menambahkan Rencana Pengembang dosen prodi DIII Kebidanan sebagai berikut:
1.1 Visi
Menghasilkan lulusan bidan yang islami dan unggul dalam pengelolahan kelas ibu serta mampu
bersaing di tingkat nasional pada tahun 2022
1.2 Misi
5. Menyelenggarakan tata kelola dan kerja sama yang baik dengan institusi / organisasi
profesi secara regional dan nasional.
Pertama kali berdiri adalah institusi Akademi Keperawatan (Akper) Siti Khadijah
Palembang yang pelaksanaannya dikukuhkan dengan surat Ketua Keputusan Badan Pekerja
Yayasan Islam Siti Khadijah Palembang No. 1043/XI/KPTS/BP/1994 dan izin dari Depkes RI
dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.00.06.1.1.2410 tertanggal 6 Juni 1994
dengan direktur pertama kali adalah dr. Hasani Rachim
Seiring dengan perkembangan dunia kesehatan, maka Akper Siti Khadijah berubah
menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Siti Khadijah dengan 2( dua) Program Studi
yaitu S1 Keperawatan dan DIII Keperawatan berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional
Indonesia Nomor. 164/D/O/2004, tanggal 8 Oktober 2004. Kemudian terbit berurut-urut izin
penyelenggaraan dari Departemen Pendidikan Nasional Program Studi DIII Kebidanan Nomor
1776/D/T/2009 pada tanggal 5 oktober 2009.
Pada awal berdirinya Program Studi DIII Kebidanan menggunakan kurikulum inti dan
Institusi dengan pendekatan berbasis kompetensi mengacu pada kurikulum pusdiknakes 2002.
Pada tahun 2012 dilakukan peninjauan kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum
Pusdiknakes 2011. Sesuai dengan Permendikbud no. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Permendikbud no.73 tahun 2013 tentang penerapan KKNI.
Kerjasama dan kemitraan pengabdian masyarakat telah terjalin dengan beberapa instansi pemerintah,
diantaranya Puskesmas 1 Ulu dan Puskesmas Tegal Binangun. Dokumentasi dari pengabdian masyarakat
pelaksanaannya sudah menyatu dengan kepentingan kompetensi akademis mahasiswa, sedangkan
pengabdian masyarakat masih rendah dilaksanakan oleh dosen, karena pelaksaannya membutuhkan waktu
dan tenaga yang tidak sedikit sehingga kesediaan dosen untuk itu masih minimal. Penelitian dan
pengabdian masyarakat yang mendapat dana hibah internal dan beberapa dosen mendapat hibah dikti.
Animo dosen mendapat hibah eksternal masih rendah.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
belum pernah membuat jadwal bagi dosen untuk melaksanakan pengabdian masyarakat, kegiatan hanya
ditawarkan bagi dosen yang bersedia, sehingga banyak dosen yang lebih memilih kegiatan lain, kurang
adanya benang merah antara pengabdian masyarakat dengan kompetensi secara sistemik membuat dosen
merasa tugasnya di pengajaran kurikuler kurang terdukung dengan kegiatan yang dilakukan.
Alternatif solusi yang diyakini dapat memecahkan masalah adalah: (1) Meningkatkan motivasi dan
kemampuan dosen untuk melakukan kegiatan penelitian dengan menyelenggarakan pelatihan, (2)
Mengkaitkan kegiatan pengabdian masyarakat dengan kompetensi akademis, (3) meningkatkan kulaitas
pengelolaan pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, (4) Memberikan pemahaman kepada
dosen tentang target dan kemanfaatan hibah eksternal dalam penelitian dan pengabdia kepada masyarakat.
2.6. Kondisi Ideal.
Setiap perencanaan, perlu adanya tolak ukur keberhasilan pelaksanaan program yang dapat digunakan
untuk menyimpulkan kinerja / kualitas atau tingkat keberhasilan dari sasaran yang direncanakan. Tolak
ukur seperti itu disebut indikator keberhasilan. Indikator Keberhasilan yang dimaksud adalah suatu data
atau informasi empiris, yang dapat bersifat kuantitatif ataupun kualitatif, yang mengungkapkan
terlaksananya program-program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Indikator Keberhasilan yang digunakan adalah keterkaitan antara unsur efisiensi dan efektifitas serta
hal-hal lain yang berkaitan dengan tingkat kesehatan organisasi seperti akuntabilitas, kemampuan inovasi
dan suasana akademik.
Dalam hal ini, indikator keberhasilan yang diharapkan terealisir pada tahun 2015 pada tiga hal pokok
yaitu : Rata-rata pertumbuhan jumlah mahasiswa, jumlah dosen S1, S2, S3, dan jumlah program studi.
2.6.1. Jumlah Mahasiswa
Untuk mencapai sasaran program perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan tinggi, STIK merencanakan akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan
jumlah mahasiswa dengan rata-rata dimana saat ini fenomena nasional terjadi penurunan
peminat DIII Kebidanan. Animo masyarakat masih cukup baik terhadap Prodi DIII Kebidanan
dilihat dari jumlah mahasiswa baru yang dibandingkan dengan mahasiswa bidan di institusi
wilayah Palembang.
2.6.2 Jumlah Dosen
Dosen sebagai sumberdaya utama terselenggaranya pembelajaran, penelitian dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat harus memiliki kompotensi sesuai tanggung jawab pada
bidang masing-masing.
Berdasarkan peraturan perundangan yang mewajibkan setiap dosen (baik PTS maupun
PTN) pada program Diploma, Akademi hingga Pascasarjana untuk memiliki pendidikan
formal sekurang-kurangnya S2 pada akhir tahun 2015. Semua dosen yang ada pada STIK Siti
Khadijah khususnya prodi DIII Kebidanan 100% berpendidikan S2 dan 1 orang berpendidikan
S3.
Dalam rangka perencanaan pembukaan program sarjana dan profesi bidan maka STIK
membuka loker dosen S2 Kebidanan dan pada tahun 2018 ada 1 orang dosen tambahan.
Rencana penambahan SDM bakal calon dosen Pendidikan profesi bidan menjadi target pada
2019.
BAB III
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DOSEN
Dosen sebagai tenaga pendidik memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Sehingga seorang dosen memiliki peran sentral dan strategis untuk menentukan
tinggi-rendahnya kualitas suatu perguruan tinggi. Untuk tercapainya tujuan itu, maka kebijakan dan
strategi pengembangan dosen patutlah dijadikan sebagai salah satu agenda utama perguruan tinggi.
5.1 Kesimpulan
Dosen memiliki peran sentral dan strategis untuk menentukan tinggi-rendahnya kualitas suatu
perguruan tinggi. Untuk tercapainya tujuan itu, maka kebijakan dan strategi pengembangan dosen
patutlah dijadikan sebagai salah satu agenda utama perguruan tinggi di dalam menghadapi perubahan
lingkungan organisasi perguruan tinggi yang cepat dan kompetatif, menuntut perubahan paradigma dan
sistem manajemen pendidikan tinggi. Oleh karena itu STIK Siti Khadijah dituntut bergerak lebih dinamis,
proaktif, dan menjadikan dosen sebagai sentral pelayanan yang berkualitas prima. Dalam rangka inilah
maka kebijakan dan strategi pengembangan dosen perlu dirancang dengan baik untuk menanggapi
dinamika perubahan lingkungan nasional dan global.