Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PENGEMBANGAN DOSEN

PRODI DIII KEBIDANAN TAHUN 2018-2020

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SITI


KHADIJAH PALEMBANG
HALAMAN IDENTIFIKASI

Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Khadijah Palembang

Program Studi : DIII Kebidanan

Penanggung Jawab : Meta Rosdiana, S.ST., M.Kes

Alamat : Jl. Demang Lebar Daun Lorok Pakjo

Telepon Kantor : (0711) 314562

E-mail : d3kebidanan.sk@gmail.com

Palembang, September 2018

Penanggung jawab

Meta Rosdiana, S.ST.,M.Kes


NIP. 107650
KATA PENGANTAR

Dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional
bidang pendidikan, yaitu memberdayakan semua warga Negara agar berkembang menjadi manusia yang
berkualitas yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Dosen sebagai tenaga pendidik memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Sehingga seorang dosen memiliki peran sentral dan strategis untuk menentukan
tinggi-rendahnya kualitas suatu perguruan tinggi.

Sejalan dengan perkembangan di era global ini, seluruh perguruan tinggi nasional harus siap bersaing
dengan perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara, Asia dan bahkan dunia. Sehingga setiap perguruan
tinggi dituntut untuk dapat mengelola SDM dosen dengan baik. Namun pada kenyataannya system
perencanaan dan pengembangan dosen yang berbasis bidang studi saat ini masih belum sesuai dengan
yang diharapkan, baik dari segi jumlah, bidang, kualifikasi, dan mutu.

Dalam mendukung peningkatan kualitas dosen program studi DIII Kebidanan STIK Siti Khadijah,
maka disusunlah Rencana Pengembangan Dosen untuk jangka 5 tahun periode 2018-2020, yang
mencakup tridharma perguruan tinggi dengan memperhatikan aspek kebutuhan untuk menjamin
perkembangan kualitas penyelenggaraan pendidikan bidang keilmuan pada suatu jurusan dan proses
belajar yang efektif dan efisian.

Ucapan terima kasih kepada tim kerja yang telah menyusun Rencana Pengembangan Dosen Prodi
DIII Kebidanan ini.

Palembang, September 2018

Penanggung jawab

Meta Rosdiana, S.ST.,M.Kes


NIP. 107650
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan

Bab II. Profil Perguruan Tinggi

2.1 Profil Program Studi

2.3 Profil Dosen

2.4 Profil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

2.5 Kondisi Ideal

Bab III. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Dosen di Perguruan Tinggi

3.1 Kebijakan

3.1.1 Beban Kerja Dosen

3.1.2 Perekrutan Dosen

3.1.3 Studi Lanjut

Bab IV. Program dan Implementasi Pengembangan Dosen

Bab V. Rekomendasi untuk Pengembangan Kebijakan Ketenagaan Nasional


BAB I
PENDAHULUAN

Rencana Strategi (RENSTRA) prodi DIII Kebidanan STIK Siti Khadijah telah disusun oleh tim yang
berlaku tahun 2016 – 2020. Oleh karena adanya perubahan yang cepat, mendasar dan signifikan, dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, maka dunia pendidikan tinggi harus
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan tersebut. Sehubungan dengan itu, maka prodi DIII
Kebidanan membagi menambahkan Rencana Pengembang dosen prodi DIII Kebidanan sebagai berikut:

1.1 Visi

Menghasilkan lulusan bidan yang islami dan unggul dalam pengelolahan kelas ibu serta mampu
bersaing di tingkat nasional pada tahun 2022

1.2 Misi

1. Menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran yang islami sesuai kurikulum


yang berlaku dengan menambahkan kompetensi di bidang pengelolahan kelas ibu;

2. Melaksanakan pengembangan pendidikan ilmu kebidanan melalui karya ilmiah ;

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat khususnya pengelolahan kelas ibu;

4. Menerapkan Evidence Based Midwifery dalam Pelayanan Kebidanan;

5. Menyelenggarakan tata kelola dan kerja sama yang baik dengan institusi / organisasi
profesi secara regional dan nasional.

1.3 Analisis Lingkungan (Environmental setting).


Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan lapangan pekerjaan atau dalam menciptakan lapangan kerja,
setiap dosen harus mampu memenuhi kualitas dalam mengembangkan dan meningkatkan institusi
melalui mutu para lulusannya. Masalah yang dihadapi dengan lingkungan eksternal adalah (1)
Tingginya persaingan antara institusi pendidikan tinggi khususnya di Maluku, (2) User menerapkan
standart yang tinggi bagi inputnya, (3) Rata-rata permintaan lebih kecil dari tenaga kerja yang
tersedia, (4) Kemampuan berbahasa asing yang rendah yang menjadi kendala tersendiri dalam bidang
tertentu.
Persaingan yang tinggi dipicu oleh maraknya perguruan tinggi di Kopertis Wilayah II, dimana
terdapat 3 Universitas yang letaknya berdekatan, belum termasuk PTS dan PTN lain yang memiliki
prodi yang sama, selain itu animo masyarakat untuk melanjutkan study di Kabupaten Namlea pada
umumnya mengalami trend penurunan karena banyak PT yang lenih bonafit di daerah lain. Situasi ini
lebih diperkeruhkan dengan menurunnya daya beli masyarakat karena meningkatnya harga kebutuhan
pokok dan kenyataan bahwa pendidikan tidaklah murah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
akar masalah dan tantangan yang sedang dihadapi adalah rendahnya kualitas dosen dan tingginya
tingkat persaingan.
Alternative solusi yang diyakini dapat memecahkan masalah tersebut adalah (1) Meningkatkan
kualitas pengelolaan perguruan tinggi dan dosen agar dapat memenangkan persaingan hibah eksternal
penelitian dan pengabdian masyarakat.
BAB II
PROFIL PROGRAM STUDI

Pertama kali berdiri adalah institusi Akademi Keperawatan (Akper) Siti Khadijah
Palembang yang pelaksanaannya dikukuhkan dengan surat Ketua Keputusan Badan Pekerja
Yayasan Islam Siti Khadijah Palembang No. 1043/XI/KPTS/BP/1994 dan izin dari Depkes RI
dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.00.06.1.1.2410 tertanggal 6 Juni 1994
dengan direktur pertama kali adalah dr. Hasani Rachim
Seiring dengan perkembangan dunia kesehatan, maka Akper Siti Khadijah berubah
menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Siti Khadijah dengan 2( dua) Program Studi
yaitu S1 Keperawatan dan DIII Keperawatan berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional
Indonesia Nomor. 164/D/O/2004, tanggal 8 Oktober 2004. Kemudian terbit berurut-urut izin
penyelenggaraan dari Departemen Pendidikan Nasional Program Studi DIII Kebidanan Nomor
1776/D/T/2009 pada tanggal 5 oktober 2009.
Pada awal berdirinya Program Studi DIII Kebidanan menggunakan kurikulum inti dan
Institusi dengan pendekatan berbasis kompetensi mengacu pada kurikulum pusdiknakes 2002.
Pada tahun 2012 dilakukan peninjauan kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum
Pusdiknakes 2011. Sesuai dengan Permendikbud no. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Permendikbud no.73 tahun 2013 tentang penerapan KKNI.

2.3. Profil Mahasiswa.


ini jumlah mahasiswa tahun 2018-2019 berjumlah 108 orang, tahun 2019-2020 berjumlah
51 orang dan tahun 2020-2021 berjumlah 49 orang dan sampai dengan sekarang sudah ada 12
angkatan mahasiswa di Prodi DIII Kebidanan.

2.4. Profil Dosen.


Jumlah dosen Tahun 2018 sudah sesuai antara rasio dosen dan mahasiswa. 1: 16.
Seluruh jumlah dosen tetap ada 15 orang dengan pendidikan terakhir minimal S2 kesehatan 10
orang dan S2 Kebidanan 3 orang, dan 1 orang dosen tetap S3 Biomedik, 1 orang S2 non
Kesehatan. Jumlah dosen tidak tetap dengan pendidikan S2 Kesehatan berjumlah 2 orang dan
non kesehatan 6 orang dalam satu tahun terakhir.
Masalah yang dihadapi kaitannya dengan SDM adalah: 1. Kurang termotivasinya dosen dalam
mendapat hibah eksternal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta hingga saat ini masih
banyak dosen yang belum mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya. Dari analisis di
atas disimpulkan bahwa akar masalahnya adalah kualitas system pengelolaan SDM masih rendah.
Alternative solusi yang diyakini dapat menyelesaikan masalah adalah (1) meningkatkan jenjang
pendidikan (2) Menyusun SOP tentang reward dan punishment, (3) Mengadakan evaluasi kerja secara
komprehensif dan berkelanjutan, (4) Memperbaiki system pengembangan dosen.

2.5. Profil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.


Pada tahun 2010 STIK telah mempunyai jurnal “Multi Science” yang terbit setiap semester yang
berisi tentang karya-karya ilmiah dari dosen. Sampai sekarang dosen aktif melaksanakan kegiatan
penelitian. Hal tersebut sejalan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dibuat oleh organisasi
sangat dinamis dengan kegiatan yang beragam dengan target peningkatan fungsi institusi pendidikan bagi
masyarakat luas. Pengabdian masyarakat mengacuh pada visi misi prodi.

Tabel 5. Profil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


Tahun 2017 2018 2019
Jumlah dosen yang
melakukan penelitian
13 15 16
dan Pengabdian
Masyarakat
Estimasi rata-rata
alokasi waktu
melakukan penelitian &
Pengabdian Masy. Per
tahun
Estimasi rata-rata SKS
kegiatan penelitian & 65 75 80
pengabdian Masy.

Kerjasama dan kemitraan pengabdian masyarakat telah terjalin dengan beberapa instansi pemerintah,
diantaranya Puskesmas 1 Ulu dan Puskesmas Tegal Binangun. Dokumentasi dari pengabdian masyarakat
pelaksanaannya sudah menyatu dengan kepentingan kompetensi akademis mahasiswa, sedangkan
pengabdian masyarakat masih rendah dilaksanakan oleh dosen, karena pelaksaannya membutuhkan waktu
dan tenaga yang tidak sedikit sehingga kesediaan dosen untuk itu masih minimal. Penelitian dan
pengabdian masyarakat yang mendapat dana hibah internal dan beberapa dosen mendapat hibah dikti.
Animo dosen mendapat hibah eksternal masih rendah.
Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
belum pernah membuat jadwal bagi dosen untuk melaksanakan pengabdian masyarakat, kegiatan hanya
ditawarkan bagi dosen yang bersedia, sehingga banyak dosen yang lebih memilih kegiatan lain, kurang
adanya benang merah antara pengabdian masyarakat dengan kompetensi secara sistemik membuat dosen
merasa tugasnya di pengajaran kurikuler kurang terdukung dengan kegiatan yang dilakukan.
Alternatif solusi yang diyakini dapat memecahkan masalah adalah: (1) Meningkatkan motivasi dan
kemampuan dosen untuk melakukan kegiatan penelitian dengan menyelenggarakan pelatihan, (2)
Mengkaitkan kegiatan pengabdian masyarakat dengan kompetensi akademis, (3) meningkatkan kulaitas
pengelolaan pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, (4) Memberikan pemahaman kepada
dosen tentang target dan kemanfaatan hibah eksternal dalam penelitian dan pengabdia kepada masyarakat.
2.6. Kondisi Ideal.
Setiap perencanaan, perlu adanya tolak ukur keberhasilan pelaksanaan program yang dapat digunakan
untuk menyimpulkan kinerja / kualitas atau tingkat keberhasilan dari sasaran yang direncanakan. Tolak
ukur seperti itu disebut indikator keberhasilan. Indikator Keberhasilan yang dimaksud adalah suatu data
atau informasi empiris, yang dapat bersifat kuantitatif ataupun kualitatif, yang mengungkapkan
terlaksananya program-program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Indikator Keberhasilan yang digunakan adalah keterkaitan antara unsur efisiensi dan efektifitas serta
hal-hal lain yang berkaitan dengan tingkat kesehatan organisasi seperti akuntabilitas, kemampuan inovasi
dan suasana akademik.
Dalam hal ini, indikator keberhasilan yang diharapkan terealisir pada tahun 2015 pada tiga hal pokok
yaitu : Rata-rata pertumbuhan jumlah mahasiswa, jumlah dosen S1, S2, S3, dan jumlah program studi.
2.6.1. Jumlah Mahasiswa
Untuk mencapai sasaran program perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan tinggi, STIK merencanakan akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan
jumlah mahasiswa dengan rata-rata dimana saat ini fenomena nasional terjadi penurunan
peminat DIII Kebidanan. Animo masyarakat masih cukup baik terhadap Prodi DIII Kebidanan
dilihat dari jumlah mahasiswa baru yang dibandingkan dengan mahasiswa bidan di institusi
wilayah Palembang.
2.6.2 Jumlah Dosen
Dosen sebagai sumberdaya utama terselenggaranya pembelajaran, penelitian dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat harus memiliki kompotensi sesuai tanggung jawab pada
bidang masing-masing.
Berdasarkan peraturan perundangan yang mewajibkan setiap dosen (baik PTS maupun
PTN) pada program Diploma, Akademi hingga Pascasarjana untuk memiliki pendidikan
formal sekurang-kurangnya S2 pada akhir tahun 2015. Semua dosen yang ada pada STIK Siti
Khadijah khususnya prodi DIII Kebidanan 100% berpendidikan S2 dan 1 orang berpendidikan
S3.
Dalam rangka perencanaan pembukaan program sarjana dan profesi bidan maka STIK
membuka loker dosen S2 Kebidanan dan pada tahun 2018 ada 1 orang dosen tambahan.
Rencana penambahan SDM bakal calon dosen Pendidikan profesi bidan menjadi target pada
2019.
BAB III
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DOSEN

Dosen sebagai tenaga pendidik memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Sehingga seorang dosen memiliki peran sentral dan strategis untuk menentukan
tinggi-rendahnya kualitas suatu perguruan tinggi. Untuk tercapainya tujuan itu, maka kebijakan dan
strategi pengembangan dosen patutlah dijadikan sebagai salah satu agenda utama perguruan tinggi.

3.1 Kebijakan dan Strategi


Penataan sistem pendidikan tinggi merupakan langkah strategis yang berfungsi untuk memperbaiki
kinerja perguruan tinggi disatu sisi dan mengantisipasi semakin ketatnya persaingan antara perguruan
tinggi akibat globalisasi dan otonomi daerah pada sisi lain. perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan serta peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi merupakan strategi
yang akan dilaksanakan STIK Siti Khadijah khususnya Prodi DIII Kebidanan kedepan melalui berbagai
kebijakan dan program starategis sebagai berikut :
3.1.1 Beban Kerja Dosen
Mengacu pada pasal 27 UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yaitu beban
kerja dosen diatur sekurang-kurangnya setara dengan 12 SKS dan sebanyak-banyaknya 16
SKS, atau setara dengan 24 SKS dan sebanyak-banyaknya 32 SKS dalam satu tahun, maka
Universitas Iqra Buru mewajibkan beban mengajar bagi dosen tetap sebanyak 12 SKS per
semester. Adapun proses pembelajaran rencana perkuliahan dan praktikum dirapatkan oleh
prodi dan bagian pengajaran yang hasilnya meliputi daftar mata kuliah yang ditawarkan,
jumlah kelas parallel, jadwal kuliah, beban kerja dosen dan pengaturan ruang kuliah. Hasil
rapat kemudian dibawa ketingkat fakultas untuk dimintakan persetujuan dan surat tugas bagi
setiap dosen. Sebelum mengajar, setiap dosen diminta membuat SAP (Satuan Acara
Pengajaran) yang kemudian diteliti oleh bagian penjaminan mutu untuk disetujui. Daftar hadir
mahasiswa dipegang oleh masing-masing dosen setiap mengajar, kegiatan mengajar ditulis
setiap mengajar di LKD (Lembar Kontrol Dosen) untuk mengontrol kehadiran dan juga
dipergunakan oleh bagian keuangan setiap bulannya untuk menghitung honorarium.
Kebijakan prodi DIII Kebidanan dalam meningkatkan Peningkatan Kualitas Penelitian
dan Pengabdian Pada Masyarakat adalah : Meningkatkan jumlah serta mutu pelatihan di
bidang penilitian yang berkesinambungan. Dan meningkatkan penyebarluasan hasil penilitian
melalui jurnal ilmiah, baik tingkat nasional maupun di tingkat internasional. Meningkatkan
pelayanan pada masyarakat dalam berbagai bidang ilmu untuk meningkatkan kemampuan dan
peran serta masyarakat dalam pembangunan. Mengembangkan dan meningkatkan kerja sama
dengan industri kerakyatan. Melaksanakan pelatihan yang mendukung visi misi prodi serta
memfasilitasi para dosen melakukan penelitian dan pengabdian msyarakat.

3.1.2 Studi Lanjut


Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik sesuai dengan UU No. 14 tentang Guru dan
Dosen Pasal 46 ayat 1 dan 2 yakni kualifikasi akademik dosen diperoleh melalui
pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian.
Kualifikasi akademik minimum yaitu lulusan program magister untuk program diploma atau
program sarjana, dan lulusan program doctor untuk program pascasarjana. Hal ini dipertegas
oleh Permen Nomor 42 tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen dimana dosen harus memiliki
strata pendidikan minimal satu tingkat lebih tinggi dari para mahasiswa yang diajarnya.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan memenuhi tuntutan perundang-


undangan, maka Universitas Iqra Buru mengambil kebijakan dalam meningkatkan kualitas
pendidik yaitu : Peningkatan proporsi dosen yang berpendidikan S1 untuk melanjutkan S2.
Peningkatan jumlah penerimaan dosen baru sesuai dengan bidang studi diprioritaskan pada S2.
Meningkatkan kepekaan tenaga akademik terhadap perkembangan mutakhir dari bidang ilmu
masing-masing dan melakukan penyesuaian terhadap tuntutan kebutuhan di bidang ilmunya.
Penataan program rekrutment tenaga akademik dan administrasi, yang berdasarkan
profesionalisme. Meningkatkan kesejahteraan tenaga akademik dan administrasi.
Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi mutakhir dan kegiatan pembelajaran.
Rencana prodi DIII Kebidanan pada tahun 2018-2020 dosen yang mendapat serdik naik
50% dari yang ada saat ini.
BAB IV
PROGRAM DAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN DOSEN

4.1 Tahapan Kegiatan Pengembangan Dosen


Berdasarkan kebijakan operasional yang akan dilaksanakan dalam rangka penataan sistem
pendidikan tinggi, maka strategi yang akan dilaksanakan:
1. Meningkatkan proporsi dosen yang berpendidikan S3 pada tahun 2018 -2020
2. Melaksanakan pelatihan dan kuliah pakar yang mendukung visi misi prodi
3. Memfasilitasi setiap dosen mendapat pelatihan sesuai dengan bidang peminatan atau pengajaran.
BAB V
REKOMENDASI UNTUK PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KETENAGAAN NASIONAL

5.1 Kesimpulan
Dosen memiliki peran sentral dan strategis untuk menentukan tinggi-rendahnya kualitas suatu
perguruan tinggi. Untuk tercapainya tujuan itu, maka kebijakan dan strategi pengembangan dosen
patutlah dijadikan sebagai salah satu agenda utama perguruan tinggi di dalam menghadapi perubahan
lingkungan organisasi perguruan tinggi yang cepat dan kompetatif, menuntut perubahan paradigma dan
sistem manajemen pendidikan tinggi. Oleh karena itu STIK Siti Khadijah dituntut bergerak lebih dinamis,
proaktif, dan menjadikan dosen sebagai sentral pelayanan yang berkualitas prima. Dalam rangka inilah
maka kebijakan dan strategi pengembangan dosen perlu dirancang dengan baik untuk menanggapi
dinamika perubahan lingkungan nasional dan global.

Anda mungkin juga menyukai