PENDAHULUAN
Manusia selalu berupaya untuk keduanya membutuhkan peran penting dari
mengembangkan serta membimbing pendidikan. Teori human capital
pribadinya sehingga memiliki pola berpikir, mengganggap bahwa tenaga kerja
pola bertindak maupun berperilaku yang merupakan pemegang kapital (capital
baik dalam suatu lingkungan sosial, holder) yang tercermin dalam keterampilan,
biasanya mereka melakukan suatu upaya pengetahuan atau pendidikan, dan
yang sengaja dipilih untuk mencapai tujuan produktivitas kerjanya. Jika tenaga kerja
tersebut. Upaya yang dilakukan salah merupakan pemegang kapital, orang dapat
satunya dengan menempuh suatu jenjang melakukan investasi untuk dirinya melalui
pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk pendidikan dalam rangka memilih profesi
meningkatkan ilmu pengetahuan dan atau pekerjaan yang dapat meningkatkan
pemahaman seseorang mengenai suatu kesejahteraan hidupnya. Undang-Undang
objek tertentu secara spesifik, sehingga Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
pengetahuan serta pemahaman tersebut Pendidikan Nasional Pasal 13 ayat 1
dapat mengantarkan seseorang kepada menyebutkan bahwa jalur pendidikan
tujuan maupun cita-cita yang akan terdiri atas pendidikan formal, nonformal
dicapainya. Pendidikan diharapkan dapat dan informal. Penyelenggaran pendidikan
memberikan manfaat yang baik bagi tinggi ditujukan untuk mempersiapkan
seseorang dalam lingkupan pribadinya peserta didiknya menjadi anggota
sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan masyarakat yang memiliki kemampuan
juga agamanya. akademik dan profesional di mana
Pendidikan kini telah menjadi sebuah pendidikan yang telah didapat diharapkan
kebutuhan serta memiliki peranan penting memberikan manfaat yang baik serta dapat
dalam meningkatkan taraf hidup manusia. diterapkan, dikembangkan serta bisa
Kaum perempuan maupun laki-laki menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi
32
33
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
tinggi swasta maupun negeri keduanya Sumber: Data Badan Pusat Statistik (Survei
mempunyai peranan penting bagi Angkatan Kerja Nasional/ SAKERNAS
perkembangan pendidikan di Indonesia, Tahun 2016-2017)
perkembangan dan prestasi bagi suatu Masalah di atas harus dapat diberikan
perguruan tinggi dapat kita lihat dari sejauh solusi oleh perguruan tinggi maka Institut
mana perguruan negeri tersebut dapat Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) hadir
menghasilkan lulusan-lulusannya yang menjadi salah satu perguruan tinggi yang
berkualitas. Perguruan tinggi sudah banyak ikut serta dalam upaya mengatasi masalah
berdiri di Indonesia, tidak terkecuali di kota pengangguran khususnya di Sukabumi.
kecil seperti Sukabumi. Perguruan- IMWI memiki program pendidikan yang
perguruan tinggi tersebut diharapkan dapat berbeda dengan program pendidikan yang
membantu Indonesia dalam membentuk umumnya ada di Sukabumi, dengan adanya
dan meningkatkan kualitas manusia yang fasilitas akses kerja yang diberikan oleh
ada di Indonesia, juga dapat menjalankan pihak kampus kepada mahasiswanya
fungsi nya sebagai perguruan tinggi dengan sebelum mahasiswa tersebut lulus sebagai
baik dan sesuai dengan peraturan- sarjana. Sebagai kampus yang baru berdiri,
peraturan serta ketentuan-ketentuan yang IMWI tentunya tidak luput dari masalah-
telah ditetapkan oleh pemerintah. masalah yang ada. Hadirnya IMWI sebagai
Perguruan tinggi harus bisa kampus yang memiliki program-program
memberikan solusi bagi pemerintah dan unggulan seperti Active Learning,
negara dalam mengatasi berbagai masalah Communication Skill Improvement, Team
yang ada di masyarakat serta sumber daya Work Skill Improvement, Leadership Skill
manusia di Indonesia. Salah satu masalah Improvement, Entrepreneur Skill
yang sangat kompleks di Indonesia tidak Improvement, dan Thinking Skill
terkecuali di Sukabumi merupakan tingkat Improvement dirasa sangat berbeda dengan
pengangguran. Berikut merupakan data kebanyakan kampus. Hal ini juga membuat
pengangguran menurut pendidikan masyarakat Sukabumi harus bisa
tertinggi yang ditamatkan tahun 2016- menyesuaikan diri dengan budaya belajar
2017. dan memasuki lingkungan pendidikan
tersebut. Masyarakat Sukabumi biasa
Tabel. 1 disuguhkan dengan segala sesuatu yang
34
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
serba instant, tidak terkecuali dalam hal berkurang. Banyak mahasiswa yang
pendidikan. Masyarakat umumnya memilih untuk mengundurkan diri (resign)
cenderung lebih tertarik kepada suatu ataupun terpaksa dikeluarkan oleh pihak
budaya belajar yang mudah dan juga cepat kampus karena tidak mengikuti sistem
tetapi hasilnya kurang berkualitas. Hal ini perkuliahan yang telah ditetapkan. Berikut
dapat terjadi karena adanya suatu merupakan data rekapitulasi jumlah
pergeseran nilai dalam masyarakat yang mahasiswa aktif tahun ajaran 2014 sampai
cenderung menginginkan segala sesuatu dengan tahun ajaran 2017 per Oktober
yang serba instant, di mana mahasiswa 2017:
menginginkan kuliah dengan mudah, cepat Tabel. 2
lulus namun tidak memperhatikan proses. Data rekapitulasi jumlah mahasiswa
Program di atas yang diterapkan oleh IMWI aktif TA. 2014 s.d TA. 2017 Per Oktober
dinilai oleh sebagian masyarakat sebagai 2017
sesuatu yang tidak biasa diterapkan dalam
suatu perguruan tinggi pada umumnya. Hal
Keterangan Jumlah
ini disebabkan karena adanya perbedaan
budaya atau nilai yang menjadi kebiasaan
dalam lingkungan perguruan tinggi pada Total 440
umumnya dengan nilai dan budaya belajar Aktif 309
yang ada di IMWI. Berikut merupakan
jumlah mahasiswa IMWI kelas unggulan resign/DO 131
tahun angkatan 2014-2017: Persentase
30%
penurunan
Sumber: Daftar Mahasiswa Registrasi. 2017.
WR1/1/1. FC/1. Akademik. Institut
Manajemen Wiyata Indonesia
Berdasarkan fenonema dan latar
belakang di atas mengenai budaya
masyarakat dalam pendidikan dan
kepercayaan, maka perlu dilakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Budaya
Grafik. 1 dan Kepercayaan Merek Terhadap
Data mahasiswa kelas unggulan Pengambilan Keputusan Mahasiswa
awal masuk TA. 2014 s.d TA. 2017 Memilih Kuliah di Institut Manajemen
Sumber: Daftar Mahasiswa Registrasi. 2017. Wiyata Indonesia”.
WR1/1/1. FC/1. Akademik. Institut
Manajemen Wiyata Indonesia TINJAUAN PUSTAKA
Jumlah mahasiswa kelas unggulan awal KONSEP MARKETING
masuk tahun ajaran 2014 sampai tahun Philip Kotler mengemukakan bahwa
ajaran 2017 menunjukan penurunan yang (Marketing) pemasaran adalah kegiatan
sangat drastis. Persentase dari tahun 2014 manusia yang diarahkan untuk memenuhi
ke tahun 2015 yaitu sebesar 27% dan dari kebutuhan dan keinginan melalui proses
tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar 40% dan pertukaran. Philip Kotler dan Amstrong juga
dari tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar menambahkan bawa pemasaran adalah
14%. sebagai suatu proses sosial dan manajerial
Jumlah mahasiswa dari tahun ajaran yang membuat individu dan kelompok
2014 sampai dengan tahun ajaran 2017 memperoleh apa yang mereka butuhkan
yang sudah terdaftar resmi sebagai dan inginkan lewat penciptaan dan
mahasiswa juga setiap tahunnya terus
35
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
pertukaran timbal balik produk dan nilai sense, culture meanings include common
dengan orang lain. affective reactions, typical cognitions
(beliefs), and characteristic patterns of
PERILAKU KONSUMEN behavior. Philip Kotler, dalam bukunya
Peter dan Olson (2010) dalam Manajemen Pemasaran (1995: 203)
Sumarwan “perilaku konsumen (2011:5)” memperkuatnya dengan menyatakan
juga menambahkan bahwa: “Consumer bahwa faktor budaya mempunyai pengaruh
Behavior involves the processes selecting, yang paling meluas dan mendalam terhadap
purchasing, using, evaluating, and disposing perilaku konsumen.
of products and services. Consumer behavior Engel, Blackwell, dan Miniard (1995)
is the process of exchanging something of dalam Sumarwan (2011:228) menyebutkan
value for a product or service that is 10 sikap dan perilaku yang sangat
satisfying. dipengaruhi oleh budaya, yaitu sebagai
Perilaku dan mengenal konsumen berikut:
bukanlah merupakan masalah yang 1. Kesadaran diri dan ruang
sederhana, hal tersebut tidaklah mudah 2. Komunikasi dan Bahasa
karena tingkah laku atau perilaku 3. Pakaian dan penampilan
konsumen sangat beragam. Perbedaan usia, 4. Makanan dan kebiasaan makan
pendapatan, tingkat pendidikan, gaya hidup 5. Waktu dan kesadaran akan waktu
ataupun selera menentukan perilaku dari 6. Hubungan keluarga, organisasi, dan
konsumen tersebut. Mempelajari perilaku lembaga pemerintah
konsumen diperlukan pengetahuan serta 7. Nilai dan norma
analisa yang mendalam mengenai 8. Kepercayaan
pemahaman tentang apa yang menjadi 9. Proses mental dan belajar
keinginan dan kebutuhan para konsumen. 10. Kebiasaan kerja
Studi mengenai perilaku konsumen faktor pembentuk suatu budaya di suatu
merupakan suatu studi mengenai lingkungan sosial adalah sebagai berikut:
bagaimana seseorang dapat membuat a) Budaya
keputusan untuk mengalokasikan sumber Budaya adalah suatu susunan nilai-nilai
daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan dasar, persepsi, keinginan dan perilaku
energi). yang dipelajari dari anggota suatu
Definisi perilaku konsumen di atas masyarakat, keluarga, serta institusi
menekankan bahwa ada dua elemen penting lainnya. Yang termasuk dalam
penting dari perilaku konsumen yaitu budaya ini adalah pergeseran budaya dan
proses pengambilan keputusan dan nilai-nilai dalam keluarga (Kotler dan
kegiatan fisik, di mana semua ini melibatkan Armstrong, 2010: 197).
individu dalam menilai, mendapatkan serta b) Sub budaya
menggunakan barang-barang dan jasa-jasa Sub budaya merupakan pola-pola
ekonomis. Perilaku pembelian konsumen kultural yang menonjol, dan merupakan
dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial dan bagian atau segmen dari populasi
pribadi. Faktor budaya memberikan masyarakat yang lebih luas dan lebih
pengaruh paling luas dan mendalam. kompleks.
c) Kelas sosial
BUDAYA Kelas sosial dapat diartikan sebagai
Peter dan Olson (2010) dalam susunan yang relatif permanen dan teratur
Sumarwan “perilaku konsumen dalam suatu masyarakat yang anggotanya
(2011:227)” menyebutkan bahwa: “We mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang
treat culture as the meanings that are shared sama. Kelas sosial diukur sebagai kombinasi
by (most) people in a social group. In a broad pekerjaan, pendapatan, pendidikan,
36
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Kepercayaan Merek) terhadap variabel ini dapat meningkatkan mutu dan pola
terikat/dependen (Y Pengambilan pikir masyarakat menjadi lebih baik.
keputusan) adalah sebesar 33.2%, 2. Institut Manajemen Wiyata Indonesia
sedangkan 66.8% lainnya disumbangkan maupun para peneliti disarankan dapat
oleh variabel-variabel lain yang tidak melakukan penelitian lebih lanjut
dimasukkan dalam penelitian ini. mengenai pengambilan keputusan
mahasiswa memilih kuliah di Institut
SIMPULAN DAN SARAN Manajemen Wiyata Indonesia,
Simpulan selanjutnya terdapat 66.8% faktor yang
Simpulan tentang penelitian pengaruh belum diketahui selain faktor budaya
budaya dan kepercayaan merek terhadap dan kepercayaan merek.
pengambilan keputusan mahasiswa
memilih kuliah di Institut Manajemen ▪ Saran Praktis
Wiyata Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Institut Manajemen Wiyata Indonesia
1. Budaya berpengaruh secara positif dan disarankan dapat mempertimbangkan
signifikan terhadap pengambilan faktor budaya yang ada di suatu
keputusan mahasiswa memilih kuliah lingkungan sosial dalam pengambilan
di Institut Manajemen Wiyata suatu keputusan dalam merumuskan
Indonesia. strategi pemasaran pihak rektorat,
2. Kepercayaan merek berpengaruh sehingga diharapkan dapat membantu
secara positif dan signifikan terhadap Institut Manajemen Wiyata Indonesia
pengambilan keputusan mahasiswa dalam memecahkan masalah-masalah
memilih kuliah di Institut Manajemen yang ada.
Wiyata Indonesia. 2. Institut Manajemen Wiyata Indonesia
3. secara simultan budaya dan disarankan untuk mempertahankan
kepercayaan merek berpengaruh serta meningkatkan kepercayaan
signifikan terhadap pengambilan masyarakat dengan memberikan
keputusan mahasiswa memilih kuliah pelayanan yang maksimal kepada
di Institut Manajemen Wiyata mahasiswanya dengan menjaga mutu
Indonesia. Besar sumbangan / belajar yang baik sehingga dapat
kontribusi variabel budaya dan menghasilkan lulusan yang berkualitas
kepercayaan merek terhadap variabel serta hal ini dapat menjadi nilai baik di
pengambilan keputusan adalah sebesar masyarakat.
33.2%.
Saran
Saran penelitian mengenai pengaruh DAFTAR PUSTAKA
budaya dan kepercayaan merek terhadap Arifuddin, Azwita. 2012. Faktor-Faktor Yang
pengambilan keputusan mahasiswa Mempengaruhi Perilaku Konsumen
memilih kuliah di Institut Manajemen Dalam Keputusan Pembelian Komputer
Wiyata Indonesia adalah sebagai berikut: di Lingkungan Mahasiswa Fakultas
▪ Saran Teoritis Ekonomi dan Bisnis Universitas
1. Institut Manajemen Wiyata Indonesia Hasanuddin. Skripsi. Jurusan
disarankan untuk terus Manajemen. Fakultas Ekonomi dan
mempertahankan serta menanamkan Bisnis. Universitas Hasanuddin
budaya baik di Masyarakat yaitu meliputi Makasar.
budaya belajar sehingga budaya belajar
45
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Kotler, Philip. 1995. Manajemen Pemasaran.
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Analisis, Perencanaan, Implementasi,
Cipta. dan Pengendalian. Edisi ke-8. Jakarta.
Daftar Mahasiswa Registrasi. 2017. Salemba Empat.
WR1/1/1. FC/1. Akademik. Institut Kuswara, Erik. 2013. Analisis Perilaku dan
Manajemen Wiyata Indonesia. Kepuasan Konsumen Dalam Proses
Dewanti. Retno. Etc. 2010. Analysis Of Keputusan Pembelian Lapis Bogor
Influence Brand Trust And Brand Image Sangkuriang. Skripsi. Departemen
Towards Purchase Decision The Private Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan
Label Product And Their Impact On Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Brand Loyalty. Management Lou, Yan. 2009. Analysis of Culture and Buyer
Department. Faculty Of Business % Behavior in Chinese Market, School Of
Economics. Universitas Surabaya. Management. Internasional Journal.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis School Of Management. Tianjin
Multivariate dengan Program SPSS. University. China.
Semarang: Badan Penelitian Universitas Mangkunegara. A.A. Anwar Prabu. 2002.
Diponegoro. Perilaku Konsumen. Bandung: PT. Refika
Gunawan, Ce. 2018. Mahir Menguasai SPSS Aditama.
(Mudah Mengolah Data dengan IBM Pedoman Skripsi IMWI 01. Oktober 2017.
SPSS Statistic 25 edisi 1 Cetakan 1. Institut Manajemen Wiyata Indonesia.
Yogyakarta: Deepublish Proyatno, D. 2013. Analisis Korelasi, Regresi,
Herlambang, E. Srivishnu. 2009. Kajian dan Multivariate dengan SPSS.
Perilaku Konsumen terhadap Strategi Yogyakarta: Gava Media.
Pemasaran Teh Herbal di Kota Bogor. Putra, Erwinsyah. Yunus, Mukhlis. dan
Skripsi. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Sulaiman. 2015. Pengaruh Bauran
Pertanian Bogor. Pemasaran Jasa Terhadap Kepercayaan
Imtiaz Hussain, Rai. Husain Sarki, Irshad. Merek (Brand Trust) Dan Dampaknya
Etc. 2013. Impact of Cultural Values and Pada Keputusan Mahasiswa Memilih
Life Style on Impulse Buying Behavior: A Kuliah di Politeknik Aceh. Jurnal.
case study of Pakistan. International Fakultas ekonomi. Magister Manajemen
Review of Management and Business program pasca sarjana. Universitas
Research. Syiah Kuala Banda Aceh.
John W. Lounsbury, Lucy W. Gibson, Richard Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian.
A. Saurdagras, “Scale Development” Bandung: ALFABETA
dalam Frederick T.L Leong and James T. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Austin, The Psychology Research Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Handbook: A Guide for Graduate Bandung: ALFABETA
Students and Research Assistants Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
(Thousand Oaks: Sage Publications, Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Inc., 2006) p. 144 Bandung: ALFABETA
Koesoemaningsih, Rachmawati. 2013. Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian.
Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi Dan Bandung: ALFABETA.
Psikologi Terhadap Keputusan Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen.
Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan Teori dan Penerapannya Dalam
Pada Prodi Manajemen Fakultas Pemasaran. Jakarta: PT. Ghalia
Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi. Indonesia.
Jurnal. Fakultas Ekonomi. Universitas Tomasoa, Agnes Lilian Mariane. 2016.
Soerjo Ngawi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Mahasiswa Memilih
46
CAKRAWALA – Repository IMWI | Volume 2, Nomor 1, April 2019
p-ISSN: 2620-8490; e-ISSN: 2620-8814