Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Teori Dinamika Kepribadian
Oleh:
Adi Syafaul Amin
201610230311196
Kelas F
Asisten:
Hana Humaira Mukhtar
Frida Tia Rahma
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JUNI
2017
BIOGRAFI CRISTIANO RONALDO
Sinopsis
Cristiano Ronaldo lahir pada 5 Februari 1985, di Funchal, Madeira,
Portugal. Manchester United membayarnya 12 juta poundsterling untuk
mendapatkan tanda tangannya pada 2003—sebuah rekor transfer untuk pemain
seusianya. Di final FA Cup 2004, dia mencetak 3 gol pertamanya dan membantu
tim nya meraih juara. Di tahun 2008, dia mencetak rekor untuk jumlah golnya.
Pada tahun 2009, Real Madrid menggajinya dengan rekor pembelian 131 juta
dollar untuk mendapatkan jasanya.
Masa Kecil
Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro pada 5 Februari 1985, di Funchal,
Madeira, sebuah pulau kecil di sebelah barat negara Portugal. Ronaldo adalah
anak termuda dari 4 bersaudara yang merupakan anak dari pasangan Maria
Dolores dos Santos dan Jose Dinis Aveiro. Dia diberi nama Ronaldo karena aktor
kesukaan ayahnya yang bernama Ronald Reagan.
Ronaldo tumbuh di daerah kelas para pekerja, ia tinggal di rumah kecil
dengan atap seng yang menghadap ke pantai. Kehidupan awalnya dibentuk
dengan kerja keras; ayahnya adalah seorang tukang kebun yang sering mabuk dan
meninggal karena penyakit ginjal pada tahun 2005. Untuk tetap memberi makan
anaknya dan menjaga finansial keluarga, ibu Ronaldo bekerja sebagai tukang
masak dan tukang bersih – bersih
Ronaldo diperkenalkan dengan sepakbola ketika ia berusia 10 tahun saat
ayahnya bekerja sebagai manajer peralatan di klub sepakbola anak – anak. Dia
dikenal sebagai anak yang pekerja keras
“A kid who ate, slept, and drank the game. All he wanted to do as a boy was
playing football” -Ronaldo’s Godfather, Fernao Sousa.
Seorang reporter berkebangsaan Inggris juga menambahkan bahwa dia
sangat menyukai pertandingan sepakbola hingga ia lupa makan atau dia kabur
lewat jendela dengan membawa bola saat ia seharusnya belajar untuk
mengerjakan tugas rumahnya.
Pada saat usia remaja, bakat Ronaldo telah tumbuh dengan pesat. Setelah
bermain dengan bagus dengan klub junior Nacional da liha da Madeira, dia mulai
menanjak pada klub professional Sporting Portugal di tahun 2001. Pada usia yang
sama, saat masih berusia 16 tahun, Ronaldo bermain mengesankan saat mencetak
gol dan membawa timnya menang melawan tim raksasa Inggris pada saat waktu
itu, Manchester United. Para pemain Manchester United merasa terkesan dan
meminta pada manajer untuk mengontraknya. Tidak lama setelah itu Ronaldo
dibeli dengan harga 12 juta poundsterling untuk mendapatkan jasanya –sebuah
rekor pembelian untuk pemain seusianya.
Masa Remaja
Penampilan Ronaldo di klub barunya tidak mengecewakan, Di final FA
Cup 2004, dia mencetak 3 gol pertamanya dan membantu tim nya meraih juara.
Pada tahun 2008, 5 tahun setelah menandatangani kontrak pertamanya, harga
kontraknya meningkat menjadi 31 juta poundsterling dan menjadikan dia sebagai
pemain dengan bayaran termahal di klubnya saat itu hingga ia mencetak rekor
sebagai pencetak gol terbanyak selama satu musim dan mendapat gelar FIFA
World Player of The Year honor. Ronaldo membantu Manchester United
mendapatkan 3 gelar juara liga.
Tetapi kehidupan Ronaldo di Inggris tidaklah mudah, karena ia khawatir
dengan ibunya yang pada tahun 2007 mengidap kanker payudara dan juga
kematian ayahnya pada tahun 2005 karena kelebihan konsumsi alcohol yang
menyebabkan kerusakan ginjal. Itu adalah masa sulit bagi Ronaldo karena dia
memang dekat dengan kedua orang tuanya. Ronaldo juga pernah meminta
ayahnya untuk masuk ke rehabilitasi karena kebiasaan mabuknya, namun ayahnya
menolak.
Masa Dewasa
Karena penampilannya yang gemilang di Manchester United, Ronaldo menjadi
bahan spekulasi yang hangat diperbincangkan untuk bermain di klub yang lebih
besar. Dan pada tahun 2009, klub sepakbola asal Spanyol, Real Madrid, membeli
jasa Ronaldo dengan menyerahkan mahar 131 juta dollar kepada Manchester
United.
“Aku tahu mereka akan menawarkan suatu kesuksesan padaku dan aku tahu
kalau aku memiliki banyak tekanan daripada saat bermain di Manchester United,
karena aku sudah bermain disana sangat lama. Tapi itu berarti sebuah tantangan
baru yang dapat membantuku menjadi pemain sepakbola terbaik”
-Cristiano Ronaldo, about his move to Real Madrid
“Ini adalah salah satu moment yang paling membahagiakan selama karirku
sebagai pesepakbola. Aku selalu ingin memenangkan trofi dengan tim nasional
dan membuat sejarah. Dan aku dapat melakukannya. Terimakasih Tuhan,
semuanya berjalan dengan untuk kita”
-Cristiano Ronaldo, about his first European Championship title for Portugal
Satu tahun setelah itu, pada tahun 2017, Ronaldo memenangkan FIFA’s 2016
Best Player of The Year keempat kalinya, mengalahkan rival abadinya, Lionel
Messi. Gelar Ronaldo pada tahun 2016 seperti ; European Championship,
Champions League, dan Club World Cup, ditambah dengan penghargaan dari
UEFA dan majalah France Football membantunya memenangkan gelar FIFA’s
2016 Best Player of The Year. Ia juga mengatakan pada majalah USA Today
dalam pidato penerimaan gelar bahwa tahun 2016 adalah tahun terbaik sepanjang
karirnya.
Flow Theory
“Flow experience refers to an optimal and pleasurable experience, linked to
intrinsically rewarding and high enjoyable feelings (Csikszentmihalyi and
Csikszentmihalyi, 1988; Jackson and Csikszentmihalyi, 1999).”
Dalam konteks olahraga, sang atlet akan mengalami flow saat tujuan mereka
benar – benar telah ditetapkan dan terasa jelas. (Jackson and Csikszentmihalyi,
1999). Ini dapat membuat atlet berkonsentrasi penuh dan terhanyut dalam
aktivitas dan menerima tugas sebagai sebuah penghargaan untuk diri sendiri,
dapat dikontrol, dan menyenangkan. Dengan meniadakan kecemasan tentang
bagaimana hasil selanjutnya dan pengalaman yang tanpa usaha, disitulah akan
sangat mungkin terjadi pengalaman flow pada sang atlet (Csikszentmihalyi, 1988;
Jackson, 1995; Jackson and Csikszentmihalyi, 1999).
Flow menggambarkan sebuah ciri – ciri pengalaman sadar. Hal ini secara
spesifik mengacu pada keadaan positif kesadaran dengan karakteristik berikut;
kesesuaian persepsi antara kemampuan personal dan tantangan lingkungan, fokus
perhatian tinggi, dan kehilangan temporer dari kesadaran diri, sehingga diri tidak
menyadari fungsi atau regulasi aktivitas
Dalam biografi ini, Cristiano Ronaldo digambarkan sebagai anak yang
hidup untuk sepakbola, dimana dia lebih sering menghabiskan waktunya untuk
bermain sepakbola bersama teman – temannya tanpa memikirkan waktu istirahat
atau apa yang akan terjadi setelahnya daripada berdiam diri dirumah untuk
mengerjakan tugas sekolahnya. Apa yang dia lakukan telah masuk kedalam
kategori flow karena tindakannya sudah mencakup tentang definisi flow secara
umum yaitu karena fokus perhatiannya yang tinggi, menyebabkan dia kehilangan
temporer dari kesadaran dirinya.
Social Interest
“The concept of human nature that empahasize the potential and inclination
toward social interest and the goal was to promote the ascending development
and welfare of all mankind”
Adler menunjukkan kehidupan masa kecil sebagai sebuah tempat latihan
untuk melatih dan mengembangkan minat sosialnya. Seseorang dikatakan cukup
dalam memenuhi esensi minat social apabila ia telah menemui tiga tugas dalam
sebuah kehidupan; pekerjaan, hubungan sosial, dan cinta. Adler juga percaya
bahwa kekurangan pada minat sosial dapat menyebabkan kurangnya perasaan
superior, neurosis, psikosis, dan bunuh diri. Itu adalah bukti bahwa perkembangan
dari minat sosial berhubungan dengan kesehatan mental yang positif dan interaksi
sosial yang membangun.
Dalam kasus ini Ronaldo memiliki sebuah minat sosial yang tinggi
terhadap sesamanya, dimana ia menyempatkan diri untuk mengunjungi korban
bencana tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam dan memberikan bantuan pada
korban. Ronaldo juga mengangkat seorang anak menjadi anak asuhnya yang
bernama Martunis. Martunis adalah korban yang selamat dari bencana tsunami di
Aceh pada tahun 2004. Pada saat itu Martunis berdiri ditengah puing – puing
bangunan dengan mengenakan jersey Portugal dengan nama Ronaldo di
punggungnya. Itulah yang membuat Ronaldo merasa iba dan membangkitkan
minat sosialnya untuk mengangkatnya sebagai anak asuh.
DAFTAR PUSTAKA
Schustack, M.W, & Friedman, H.S. 2006. Kepribadian Teori Klasik dan Riset
Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga
Cervone, Daniel, & Pervin, L.A. 2011. Kepribadian Teori dan Penelitian. Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika
Barlow, P.J, dkk. 2009. Social Interest and Positive Psychology; Positively
Aligned. Journal of Individual Psychology
Boeree. George.C. 2006. Personality Theories; Alfred Adler.
Stavrou, Nektarios.A.M, dkk. 2015. Flow Theory – Goal Orientation Theory:
Positive Experience Is Related To Athelete’s Goal Orientation. Frontiers Journal: