Bintang sepakbola satu ini sangat terkenal didunia, gayanya yang khas serta tekniknya di
lapangan sepakbola membuat decak kagum para penggila bola disamping wajahnya yang
juga tampan. Dialah Christiano Ronaldo terlahir dengan nama lengkap Cristiano Ronaldo dos
Santos Aveiro, lahir pada tanggal 5 Februari 1985 di Funchal adalah seorang pemain
sepakbola berkebangsaan Portugal. anak dari Maria Dolores dos Santos Aveiro dan José
Dinis Aveiro. Dia memiliki kakak laki-laki bernama Hugo, dan dua kakak perempuan, Elma
dan Liliana Cátia. Liliana Bekerja sebagai penyanyi dengan nama panggung “Ronalda” di
Portugal. Nama kedua yang diberikan kepada Cristiano (”Ronaldo”) relatif langka di
Portugal. Saat ini ia bemain di klub Real Madrid di posisi sayap kiri.
Ia memulai karir internasionalnya dengan membela tim nasional Portugal sejak tahun 2003.
Cristiano Ronaldo mulai bermain sepakbola pada saat usianya tiga tahun. Tim favoritnya
ketika masih muda adalah SL Benfica. Ia bermain untuk pertama kalinya dengan tim amatir,
Andorinha, ketika usianya 8 tahun. Tahun 1995, reputasi Cristiano Ronaldo sudah
berkembang di Portugal.
Dua tim sepakbola terkenal, CS Marítimo dan CD Nacional tertarik dengan Cristiano
Ronaldo. Marítimo, tim terbesar tertinggal mengadakan rapat dengan manajer Andorinha,
hasilnya Ronaldo masuk ke CD Nacional. Setelah mendapatkan juara di Nacional, Ronaldo
pindah ke Sporting CP. Dua tim sepakbola terkenal, CS Marítimo dan CD Nacional tertarik
dengan Cristiano Ronaldo. Marítimo, tim terbesar tertinggal mengadakan rapat dengan
manajer Andorinha, hasilnya Ronaldo masuk ke CD Nacional. Setelah mendapatkan juara di
Nacional, Ronaldo pindah ke Sporting CP.
Ronaldo memulai debut pertamanya bersama Sporting saat melawan Moreirense dan
menghasilkan skor dua gol. Ia juga menjadi fitur Portugal dalam kejuaraan UEFA Under 17.
Penampilannya di kejuaraan UEFA Under 17 membawa perhatian sepakbola dunia. Yang
pertama kali melihat penampilan Ronaldo adalah manajer Liverpool F.C, Gérard Houllier.
Tetapi Liverpool menolaknya karena Ronaldo masih terlalu muda dan memerlukan waktu
untuk berkembang menjadi pemain sepakbola yang terkenal.
Dari itu saja level kehidupan Ronaldo sudah meningkat dratis, padahal secara karir ia baru
lahir ke dunia sepakbola selama tiga setengah tahun. Kalau tidak digaet MU pada musim
panas 2003, mungkin saja nasib pria setinggi 184 cm ini tidak seperti sekarang. Ronaldo
muda adalah seorang pelari yang sangat cepat, pemilik kaki nan gesit, yang mampu
mengaduk-aduk bola sampai bikin pusing lawan-lawannya. Tapi Ronaldo muda juga begitu
narcis, serakah, dan egois. Kalau sudah keasyikan, ia suka lupa pada rekan-rekan setimnya.
Namun Ronaldo juga bisa belajar, baik dari bertambahnya usia, pengalaman, dan didikan
Fergie. Ronaldo yang sekarang adalah Ronaldo yang sudah lebih tahu bagaimana bermain
untuk tim. Yang tidak berbeda adalah Ronaldo yang sekarang tetaplah pelari yang sangat
cepat, pemilik kaki nan gesit, empunya gocekan-gocekan hebat.
Pesona kehebatan Ronaldo di MU kemudian diminati oleh Real Madrid, dan akhirnya pada
tahun 2009, Ronaldo benar-benar pindah ke Real Madrid dengan memecahkan rekor
transfer saat itu senilai lebih dari 1 Trilyun Rupiah. Dan saat ini Ronaldo bisa dikatakan
sebagai pembelian terhebat dari Real MAdrid meskipun ditebus dengan angka yang
fantastis namun Ronaldo benar-benar membuktikan kualitasnya dengan menjadi mesin gol
Real Madrid sejak bergabung dengan tim tersebut dan banyak membuat rekor-rekor baru
mengalahkan pendahulunya.
Suksesnya di dalam stadion juga telah merambah ke luar lapangan. Dengan wajah ganteng
dan bodi yang seksi, lelaki bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro itu mulai
digila-gilai orang di seluruh dunia — lebih-lebih kaum hawa. Karena sudah jadi milik publik,
kerap mengikuti acara-acara publik, dan sering dipublikasikan media, maka status selebritis
sudah disandang Ronaldo.
Teman-teman dan ruang lingkup pergaulannya pun makin dekat dengan dunia
entertainment. Gosip kedekatan Ronaldo dengan beberapa aktris terus jadi santapan empuk
tabloid-tabloid kuning. Ia pernah menjalin hubungan khusus dengan presenter TV Spanyol
Merche Romero, lalu model bernama Jordana Jardel. Belakangan ia sedang diisukan dekat
dengan bintang TV Inggris Gemma Atkinson, serta “mengincar” artis-artis “bening” lain
seperti Roxanne McKee, Bryony Seth, Georgina Walkter, dan Ali Bastian.
Begitulah. Kehidupan Ronaldo, namanya diambil dari eks Presiden AS Ronald Reagen,
karena sang ayah mengidolakannya sebagai aktor, bukan politisi — terus bergulir seiring
dengan waktu, yang akan membawanya entah ke mana suatu hari nanti. Lebih hebat lagi
seperti ramalan Alex Ferguson, bahwa Ronaldo bisa menjadi pemain terbaik dunia. Dan
sesuai denganramalan Sir Alex Ferguson bahwa Memang ronaldo menjadi pemain terbaik
dunia dengan menyabet dua gelar pemainterbaik 2 tahun berturut yaitu tahun 2013 dan
2014 serta banyak membuat rekor-rekor baru dengan catatan gol yang impresif ditiap laga.
Karir :
Klub Andorinha
Penghargaan :
Dewa Budjana (I Dewa Gede Budjana; lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30
Agustus1963; umur 47 tahun) adalah anggota grup musik Gigi.
Ketertarikan dan bakat Dewa Budjana pada musik, khususnya gitar, sudah sangat dominan
terlihat sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar di Klungkung Bali. Sampai-sampai,
Budjana kecil pernah mencuri uang kakeknya untuk sekedar memenuhi keinginannya
membeli gitar pertamanya seharga 10.000 rupiah.
Sejak memiliki gitar pertama inilah yang membuat Budjana tidak lagi memiliki semangat
untuk bersekolah, baginya gitar adalah nomor 1. Pada saat itu Budjana mempelajari sendiri
teknik bermain gitar, dan dia mampu dengan cepat mahir mempelajari lagu Deddy
Dores berjudul Hilangnya Seorang Gadis dan lagunya The Rollies berjudul Setangkai Bunga,
itupun disaat ia sama sekali belum tersentuh literatur-literatur musik/gitar yang formal..
Dewa Budjana, guru AOS pertama adalah seorang pekerja konstruksi tinggal dekat
rumahnya di Kabupaten Klungkung, Bali. gairah itu semakin kuat, dan dipelihara ketika anak
itu pindah ke kota besar Surabaya, di mana ia mengambil kursus musik klasik, dilakukan
dengan sebuah band, dan larut dalam puluhan pertunjukan musik.
Awalnya ke pop dan rock, Budjana, gaya berat AO berbelok ke jazz saat ia berkenalan
dengan orang seperti John Mc Laughlin, Pat Metheny, Jeff Beck, John Abercrombie, Chick
Corea, Weather Report, Dia juga mendirikan jazz band bernama Squirrel , yang cukup
populer di scene lokal. Budjana, AOS lagu Nusa Damai (Pulau yang damai) memenangkan
penghargaan di Light Music Contest bergengsi pada tahun 1984.
Setelah lulus, tidak ia pergi ke Jakarta untuk mengejar karir sebagai musisi profesional. Dia
datang di maestro jazz, almarhum Jack Lesmana - ayah dari anak mantan jagoan jazz Indra
Lesmana, yang mengajar Budjana filosofi jazz.
Setelah periode pertunjukan klub, Bud Jana, AOS keterampilan kemudian menarik banyak
seniman untuk berkolaborasi dengan. Dia bergabung dengan beberapa band, termasuk Roh
dan Java Jazz, serta bekerja untuk dicatat musisi seperti Erwin Gutawa, Elfa Secioria dan
Addie MS, membuatnya cukup nama rumah tangga.
Meskipun reputasi tumbuh sebagai gitaris top-notch, Budjana, rasa AOS pribadi sebenarnya
cukup eklektik, yang membawanya untuk mendirikan GIGI grup pop pada tahun 1994,
bersama dengan gitaris Baron Arafat, bassist Thomas Ramdhan, drummer Ronald dan
vokalis Armand Maulana. Kelompok ini bertahan sampai sekarang, masih dianggap sebagai
salah satu band pop terbesar di negara ini.
Budjana, AOS pengaruh arus dari pianis Keith Jarret, Alex de Grassi dan Bill Evans, Bill Frissell
serta mereka dari pemain saksofon Jan Garbarek, juga tercermin dalam album terbaru.
Dia juga berhasil merilis album solo empat yang musik adalah sebuah penggabungan dari
jazz, pop dan musik tradisional. Debutnya pada tahun 1997, Nusa Damai, yang merupakan
koleksi komposisi ia tulis sejak ia mengetahui bagaimana bermain instrument. Dengan judul
yang diambil dari buku oleh Bali mencatat penulis Badan Ktut Tantri Revolt in Paradise, ada
lagu yang disebut Ruang dialisis (dialisis Room), yang berisi Budjana, nenek AOS, AOS
bernyanyi.
Upaya sophomore Gitarku (My Guitar) telah dirilis 2000, sebuah album instrumental murni
dengan suara terapi dan meditasi. Samsara diikuti tiga tahun kemudian, album disorot
dengan seruling Kalimantan tradisional dan Shamisen Jepang, misalnya. Album ini
merupakan cerminan dari perjalanan dan pengalaman bekerja dengan musisi internasional,
seperti
sebagai Peter Erskine dari grup legendaris jazz-fusion Weather Report, dan bassist Dave
Carpenter.
Itu adalah Erskine lagi yang mendesak Budjana untuk merilis album lain ketika mereka
melintasi jalan mereka lagi di awal tahun 2005. Hasilnya adalah Home, sebuah tribute album
Budjana dedicates bagi korban bencana tsunami, yang dijadwalkan untuk rilis pada
Desember 2005.
Saudara : I Dewa Gede Sarjana (kakak laki-laki), I Dewa Gede Surdjana (kakak laki-laki), I
Dewa Gede Widjana (kakak laki-laki), I Dewa Gede Ardjana (kakak laki-laki), I Dewa Ayu
Irjani (kakak perempuan), I Dewa Ayu Dewijani (adik perempuan), I Dewa Gede Sadjana
(adik laki-laki), I Dewa Gede Wirajana (adik laki-laki)
Anak-anak : I Dewa Gede Mahavishnu Devananda (laki-laki), I Dewa Shakti Dawai Nanda
(laki-laki, L. 19-Jun-08)
Karier
Dalam perjalanan kariernya, Dewa Budjana pernah bergabung dengan kelompok-kelompok
musik diindonesia, diantaranya adalah :
Squirrell (1980 - 1985)
Spirit (1989 - 1992)
GIGI (1994 - Sekarang)
Selain itu Budjana juga menjalani karier solonya sendiri dan telah menghasilkan album :
Album Solo Gitarku (2000)
Album Solo Samsara (2003)
Ia merupakan sulung dari dua bersaudara anak dari Dr. Ir. Hakam S. Modjo Msc.(alm.),
seorang dosen bidang penyakit tanaman di UGM yang berasal dari Sulawesi Tengah. Dari sisi
ayahnya, ia adalah keturunan Kyai Mojo, yang dapat dibuktikan dari marganya.
Duta ikut berkontribusi dalam "Tribute to Ian Antono", menyanyikan lagu Rumah Kita
bersama dengan Indonesian Voices.
Pada tahun 2004, Duta ikut serta dalam album milik Erwin Gutawa bertajuk "Salute to Koes
Plus/Koes Bersaudara". Dia menyanyikan satu lagu dalam album tersebut, aransemen ulang
hits berjudul "Bunga di tepi Jalan".
Pada awal tahun 2005, Duta ikut menyanyikan lagu "Kita untuk Mereka", yang didedikasikan
untuk korban Tsunami di Aceh. Lagu tersebut diciptakan oleh Glenn Fredly.
Pada tahun 2008, Duta sempat menjadi juri di ajang pencarian penyanyi cilik Idola Cilik yang
ditayangkan RCTI untuk musim pertama hingga musim ketiga (2008-2010) .
Biografi R.A Kartini.
Tokoh wanita satu ini sangat terkenal di Indonesia. Dialah Raden Ajeng Kartini atau dikenal
sebagai R.A Kartini, beliau dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional yang dikenal gigih
memperjuangkan emansipasi wanita kala ia hidup. Mengenai Biografi dan Profil R.A Kartini,
beliau lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara, Hari kelahirannya itu kemudian
diperingati sebagai Hari Kartini untuk menghormati jasa-jasanya pada bangsa Indonesia.
Kartini lahir di tengah-tengah keluarga bangsawan oleh sebab itu ia memperoleh gelar R.A
(Raden Ajeng) di depan namanya, gelar itu sendiri (Raden Ajeng) dipergunakan oleh Kartini
sebelum ia menikah, jika sudah menikah maka gelar kebangsawanan yang dipergunakan
adalah R.A (Raden Ayu) menurut tradisi Jawa.
Ayahnya bernama R.M. Sosroningrat, putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV,
seorang bangsawan yang menjabat sebagai bupati jepara, beliau ini merupakan kakek dari
R.A Kartini. Ayahnya R.M. Sosroningrat merupakan orang yang terpandang sebab posisinya
kala itu sebagai bupati Jepara kala Kartini dilahirkan.
Ibu kartini yang bernama M.A. Ngasirah, beliau ini merupakan anak seorang kiai atau
guru agama di Telukawur, Kota Jepara. Menurut sejarah, Kartini merupakan keturunan dari
Sri Sultan Hamengkubuwono VI, bahkan ada yang mengatakan bahwa garis keturunan
ayahnya berasal dari kerajaan Majapahit.
Ibu R.A Kartini yaitu M.A. Ngasirah sendiri bukan keturunan bangsawan, melainkan
hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan kolonial Belanda ketika itu mengharuskan
seorang Bupati harus menikah dengan bangsawan juga, hingga akhirnya ayah Kartini
kemudian mempersunting seorang wanita bernama Raden Adjeng Woerjan yang
merupakan seorang bangsawan keturunan langsung dari Raja Madura ketika itu.
R.A Kartini sendiri memiliki saudara berjumlah 11 orang yang terdiri dari saudara
kandung dan saudara tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima, namun ia merupakan anak
perempuan tertua dari 11 bersaudara. Sebagai seorang bangsawan, R.A Kartini juga berhak
memperoleh pendidikan.
R.A Kartini banyak membaca surat kabar atau majalah-majalah kebudayaan eropa
yang menjadi langganannya yang berbahasa belanda, di usiannya yang ke 20, ia bahkan
banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van
Eeden, Augusta de Witt serta berbagai roman-roman beraliran feminis yang kesemuanya
berbahasa belanda, selain itu ia juga membaca buku karya Multatuli yang berjudul Max
Havelaar dan Surat-Surat Cinta.
...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa
diperbuat orang atas nama agama itu - (R.A Kartini)."
Selain itu ia juga menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi menurutnya,
seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan
hukum.
Surat-surat yang kartini tulis lebih banyak berupa keluhan-keluhan mengenai kondisi
wanita pribumi dimana ia melihat contoh kebudayaan jawa yang ketika itu lebih banyak
menghambat kemajuan dari perempuan pribumi ketika itu. Ia juga mengungkapkan dalam
tulisannya bahwa ada banyak kendala yang dihadapi perempuan pribumi khususnya di Jawa
agar bisa lebih maju.
Cita-cita luhur R.A Kartini adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat
menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini. Gagasan-gagasan baru mengenai
emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi olah Kartini, dianggap sebagai hal baru yang
dapat merubah pandangan masyarakat. Selain itu, tulisan-tulisan Kartini juga berisi tentang
yaitu makna Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan, peri kemanusiaan dan juga
Nasionalisme.
Teman wanita Belanda nya Rosa Abendanon, dan Estelle "Stella" Zeehandelaar juga
mendukung pemikiran-pemikiran yang diungkapkan oleh R.A Kartini. Sejarah mengatakan
bahwa Kartini diizinkan oleh ayahnya untuk menjadi seorang guru sesuai dengan cita-cita
namun ia dilarang untuk melanjutkan studinya untuk belajar di Batavia ataupun ke Negeri
Belanda.
Hingga pada akhirnya, ia tidak dapat melanjutanya cita-citanya baik belajar menjadi
guru di Batavia ataupun kuliah di negeri Belanda meskipun ketika itu ia menerima beasiswa
untuk belajar kesana sebab pada tahun 1903 pada saat R.A Kartini berusia sekitar 24 tahun,
ia dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan seorang
bangsawan dan juga bupati di Rembang yang telah memiliki tiga orang istri.
Meskipun begitu, suami R.A Kartini memahami apa yang menjadi keinginan R.A
KArtini sehingga ia kemudian diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah wanita pertama
yang kemudian berdiri di sebelah kantor pemerintahan Kabupaten Rembang yang kemudian
sekarang dikenal sebagai Gedung Pramuka.
Dari pernikahannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, R.A Kartini
kemudian melahirkan anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13
September 1904, Namun miris, beberapa hari kemudian setelah melahirkan anaknya yang
pertama, R.A Kartini kemudian wafat pada tanggal 17 September 1904 di usianya yang
masih sangat muda yaitu 24 tahun. Beliau kemudian dikebumikan di Desa Bulu, Kabupaten
Rembang.
Berkat perjuangannya kemudian pada tahun 1912, berdirilah Sekolah Wanita oleh
Yayasan Kartini di Semarang kemudian meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun,
Cirebon serta daerah lainnya. Sekolah tersebut kemudian diberi nama "Sekolah Kartini"
untuk menghormati jasa-jasanya. Yayasan Kartini ini keluarga Van Deventer, seorang tokoh
Politik Etis di era kolonial Belanda.
Terbitnya Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'
Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar
1899-1903.
Seperti diketahui sebelum wafat R.A Kartini mempunyai seorang anak bernama R.M Soesalit
Djojoadhiningrat hasil pernikahannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
Anak Kartini yakni Soesalit Djojoadhiningrat sempat menjabat sebagai Mayor Jenderal pada
masa kependudukan Jepang. Ia kemudian mempunyai anak bernama RM. Boedi Setiyo
Soesalit (cucu R.A Kartini) yang kemudian menikah dengan seorang wanita bernama Ray. Sri
Biatini Boedi Setio Soesalit.