Anda di halaman 1dari 109

362.

198 2
Ind
r
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
362. 198 2
Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
r Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang
Ibu dan Bayi (RSSIB).
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2013

ISBN 978-602-235-301-0

1. Judul I. MATERNAL HEALTH SERVICES


II. MOTHER AND CHILD RELATIONS
III. NEONATAL NURSING IV. PERINATAL CARE
V. HEALTH CARE DELIVERY VI. BREAST FEEDING
PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Rumah Sakit
Sayang Ibu dan
Bayi (RSSIB)
A
BA

AD

TI
H US
K

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR

D
engan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa
atas rahmat dan karunia-NYA akhirnya revisi buku pedoman ini dapat
diterbitkan. Seperti kita ketahui bahwa program Rumah Sakit Sayang Ibu dan
Bayi (RSSIB) telah berjalan sejak tahun 2001. Diharapkan dengan adanya program ini
dapat mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) yang masih tinggi di Indonesia yaitu AKI : 228/100.000 KH (SDKI 2007) dan
AKB : 34/1000 KH (SDKI 2007). Sedangkan Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs)
2015 telah menetapkan target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 408/100.000
(SDKI dan SKRT 1990) menjadi 102/100.000 pada tahun 2015 dan Angka Kematian
Bayi (AKB) dari 68/1000 kelahiran hidup (SDKI dan SKRT 1990) menjadi 23/1000
kelahiran hidup pada tahun 2015.

Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemberdayaan


Perempuan menyelenggarakan lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) setiap
tanggal 22 Desember dalam rangka peringatan hari Ibu (PHI). Selain kegiatan lomba
juga telah dilakukan upaya pembinaan dalam bentuk lain seperti pemantauan, evaluasi,
workshop dll. Dari Rifaskes 2011 menunjukkan hanya sekitar 8% RSU Publik yang
benar-benar menjalankan 10 Langkah Keberhasilan Menyusui. Dari data ini terlihat
bahwa pelaksanaan program RSSIB belum optimal sehingga perlu dilakukan revitalisasi
program RSSIB, salah satunya adalah dengan revisi buku pedoman.

Pedoman ini merupakan revisi buku Pedoman Pelaksanaan dan Penilaian Perlindungan
Ibu dan Bayi secara terpadu dan paripurna menuju RS Sayang Ibu dan Bayi yang telah
diterbitkan pada tahun 2001. Untuk mengantisipasi perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi khususnya di bidang kesehatan maka perlu diadakan tinjau ulang/revisi
buku pedoman yang direvisi tahun 2007, di revisi ulang pada tahun 2012 ini. Pedoman ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai pegangan dan acuan bagi rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi sehingga didapatkan
kesamaan pola pikir/persepsi dalam melaksanaan perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu paripurna menuju RSSIB.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga revisi buku pedoman ini dapat disusun.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi i

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi i


Kami menyadari pula bahwa masih banyak keterbatasan keterbatasan dan kendala serta
permasalahan yang perlu diantisipasi dalam upaya untuk mewujudkan perlindungan ibu
dan bayi secara terpadu paripurna di rumah sakit, oleh karena itu kami mengharapkan
saran perbaikan sumbangan pemikiran, masukan serta kritikan.

Akhir kata kami mengharapkan mudah mudahan revisi buku pedoman ini dapat
bermanfaat

Jakarta, November 2012

Penyusun

ii Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

ii Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


KATA SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

A
ngka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih
tinggi. Data terakhir dari SDKI 2007 tercatat 228 ibu meninggal tiap 100.000
kelahiran hidup. Bahkan dalam estimasi Litbangkes 2012 ditemukan AKI
278 per 100.000 kelahiran hidup. AKB dalam preliminary report SDKI 2012 adalah 32
per 1.000 kelahiran hidup. Memang lompatan angka ini sangat besar jika dibandingkan
pada tahun 1990, namun masih jauh dari target MDGs yang harus tercapai pada tahun
2015 yakni 102 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dan 23 kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan sektor terkait lainnya telah


mempunyai komitmen untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat Indonesia
terutama Ibu dan bayi. Berbagai inisiatif dan program telah dijalankan sebagai upaya
memperbaiki kualitas hidup atau mengatasi masalah kesehatan ibu, bayi, dan anak seperti
Jampersal, PONED, PONEK, dan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.

Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) adalah program pemerintah yang ditujukan
bagi rumah sakit publik maupun privat untuk memastikan berjalannya pelayanan ibu dan
bayi yang terpadu dan paripurna dalam rangka menurunkan AKI dan AKB. Setiap rumah
sakit didorong untuk mengikuti 10 langkah perlindungan ibu dan bayi. Untuk menciptakan
suasana kompetisi yang sehat dan meningkatkan motivasi rumah sakit dalam menjalankan
program ini, setiap tahunnya diadakan lomba RSSIB yang memilih tiga rumah sakit terbaik
se-Indonesia dalam menjalankan program perlindungan ibu dan bayi. Program ini telah
berjalan sejak tahun 2001 dengan harapan dapat mengakselerasi penurunan AKI dan AKB
sehingga target MDGs dapat tercapai sesuai rencana.

Pedoman ini merupakan revisi dari pedoman tahun 2008 dengan penyempurnaan
di berbagai aspek. Semoga revisi ini dapat membawa Indonesia menuju hidup yang lebih
sehat dan sejahtera.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi iii

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi iii


Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan buku ini.

Jakarta, November 2012

DIREKTUR JENDERAL
BINA UPAYA KESEHATAN

dr. Supriyantoro Sp P. MARS

iv Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


TIM PENYUSUN
PEDOMAN PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI

dr. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, FACP, M.Kes


(Kementerian Kesehatan RI Bina Upaya Kesehatan Rujukan)

dr. Diar Wahyu Indriarti, MARS


(Kementerian Kesehatan RI Bina Upaya Kesehatan Rujukan)

Prof. Dr. dr. Rulina Suradi, Sp. A (K), IBCLC


(IDAI)

Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp. OG (K)


(PB - POGI)

Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp. A (K)


(IDAI)

dr. Arietta Pusponegoro, Sp. OG


(PB- POGI / HOGSI)

dr. Vivi Medina Ginting


(UKK Neonatologi RSCM)

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi v


KONTRIBUTOR
PEDOMAN PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan buku ini.

dr. Utami Roesli, Sp.A (K)


Jakarta, November 2012
(IDAI)
DIREKTUR JENDERAL
Dr. dr. Budi Iman Santoso, Sp.OG(K)
BINA UPAYA KESEHATAN
(JNPK-KR)

dr. J. M. Seno Adjie, SpOG (K)


(PB- POGI)
dr. Supriyantoro Sp P. MARS
dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K)
(HOGSI)

Laurensia Lawintoro, M.Sc


(PP - IBI)
Atik Hodikon, M.Kep, Sp.Mat
(PPNI)

dr. Rusmiyati, MQIH


(Kementerian Kesehatan RI Bina Kesehatan Ibu)

dr. Erna Mulati, M.Sc.CMFM


(Kementerian Kesehatan RI Bina Kesehatan Anak)

dr. Ady Iswadi Thomas


(Kementerian Kesehatan RI Bina Upaya Kesehatan Rujukan)

dr. Asral Hasan, MPH


(Kementerian Kesehatan RI Bina Upaya Kesehatan Rujukan)

dr. Andriani Vita Hutapea


(Kementerian Kesehatan RI Bina Upaya Kesehatan Rujukan)

dr. Vika Wahyudi Anggiri


(Kementerian Kesehatan RI Bina Upaya Kesehatan Rujukan)

dr. Eva Tambunan


(Kementerian Kesehatan RI Bina Upaya Kesehatan Rujukan)

Deni Sri Wahyuni, SKM


(HOGSI)

vi Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Kata Sambutan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia iii

Tim Penyusun Pedoman Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi v


Kontributor Pedoman Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi vi

Daftar Isi vii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan buku pedoman 3
1.3 Pengertian 3

BAB II RUMAH SAKIT SAYANG IBU BAYI 5


5
2.2 Tujuan 5
2.3 10 Langkah Perlindungan Ibu dan Bayi Secara Terpadu dan Paripurna 6
2.4 Sasaran 7
2.5 Tahapan Pelaksanaan 7

BAB III SISTEM DAN PROSEDUR PROGRAM RSSIB 39


3.1 Umum 39
3.2 Pelaksanaan di rumah sakit 39
3.3 Mekanisme rujukan 41

BAB IV PERAN PUSAT DAN DAERAH 47


4.1 Kementerian Kesehatan 47
4.2 Dinas Kesehatan Provinsi 47
4.3 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 48

BAB V PEMETAAN PELAKSANAAN PROGRAM RSSIB 49


5.1 Sumber daya manusia 49
5.2 Fasilitas dan sarana 49

BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN RSSIB 53


6.1 Pengertian dan Azas 53
6.2 Mekanisme 53
6.3 Tujuan 53

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi vii


PENUTUP
PENUTUP 55 55

Daftar
Daftar
Kepustakaan
Kepustakaan 63 63

LAMPIRAN
LAMPIRAN
: FORMAT
: FORMAT
PENCATATAN
PENCATATAN
DAN DAN
PELAPORAN
PELAPORAN
RSSIB
RSSIB 65 65

vi viPedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

viii Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi indikator
kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara, ternyata masih tergolong tinggi di
Indonesia, yaitu AKI : 228/100.000 KH (SDKI 2007) dan AKB : 34/1000 KH
(SDKI 2007). Sedangkan target Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) 2015,
AKI 102/100.000 KH dan AKB : 23/1000 KH. Untuk mencapai target tersebut
diperlukan suatu strategi yang handal dan peran serta seluruh lapisan masyarakat.

Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (27%), eklampsia


(23%), infeksi (11%), dan abortus (5%) (SKRT 2001). Sedangkan penyebab utama
kematian neonatus 0-6 hari adalah gangguan atau kelainan pernafasan (35,9%),
prematuritas (32,4%), dan sepsis (12%) serta neonatus 7-28 hari adalah sepsis
(20,5 %), malformasi kongenital (18,1%), pneumonia (15,4%) (Riskesdas 2007).

Berbagai program telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB
di Indonesia, seperti Safe Motherhood, Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan
Bayi, Making Pregnancy Safer, dll. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi merupakan
pelayanan yang berkesinambungan dan saling terkait. Kesehatan bayi ditentukan
sejak bayi dalam kandungan. Di sisi lain kesehatan ibu dapat berpengaruh terhadap
kesehatan bayi yang dikandungnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka upaya
penurunan AKI dan AKB merupakan kegiatan yang saling terkait. Oleh karena
itu program Rumah Sakit Sayang Bayi tidak dapat dipisahkan dengan Program
Rumah Sakit Sayang Ibu, menjadi satu program yaitu Rumah Sakit Sayang Ibu
dan Bayi (RSSIB).

Program RSSIB telah dicanangkan sejak tahun 2001, sebagai bagian dari program
Safe Motherhood. Dari laporan Dinkes 33 propinsi pada tahun 2006 didapatkan
data bahwa hanya 149 RS yang melaksanakan program RSSIB (11,53% dari 1292
RS), dan menurut Rifaskes 2011 baru 8% RSU publik yang menjalankan 10
Langkah Keberhasilan Menyusui. Oleh karena itu perlu dilakukan revitalisasi
program RSSIB, salah satunya dengan merevisi pedoman pelaksanaannya.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 1

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 1


Adanya
Adanya
perkembangan
perkembangan
Ilmu Ilmu
Pengetahuan
Pengetahuan
dan teknologi
dan teknologi
khususnya
khususnya
di bidang
di bidang
kesehatan
kesehatan
juga mendasari
juga mendasari
mengapa
mengapa
pedoman
pedoman
ini perlu
ini perlu
direvisi,
direvisi,
diantaranya
diantaranya
masalah
masalah
HIV, Kode
HIV, pemasaran
Kode pemasaran
PASI,PASI,
Inisiasi
Inisiasi
Menyusu
Menyusu
Dini (IMD)
Dini (IMD)
dan Perawatan
dan Perawatan
Metode
Metode
Kanguru
Kanguru
(PMK).
(PMK).

Salah Salah
satu faktor
satu faktor
yang berpengaruh
yang berpengaruh
terhadap
terhadap
tingginya
tingginya
AKI dan
AKI
AKB
danadalah
AKB adalah
prosesproses
rujukan
rujukan
yang masih
yang masih
belumbelum
mantap,
mantap,
antaraantara
lain karena
lain karena
rujukan
rujukan
yang terlambat
yang terlambat
dan dan
ketidaksiapan
ketidaksiapan
fasilitas
fasilitas
kesehatan
kesehatan
terutama
terutama
di tingkat
di tingkat
rujukan
rujukan
primer
primer
(Puskesmas)
(Puskesmas)
untukuntuk
melakukan
melakukan
Pelayanan
Pelayanan
Obstetrik
Obstetrik
Neonatal
Neonatal
Esensial
Esensial
DasarDasar
(PONED)
(PONED)
dan dan
ditingkat
ditingkat
rujukan
rujukan
sekunder
sekunder
(RS kabupaten/kota)
(RS kabupaten/kota)
untukuntuk
melakukan
melakukan
Pelayanan
Pelayanan
Obstetrik
Obstetrik
Neonatus
Neonatus
Emergensi
Emergensi
Komprehensif
Komprehensif
(PONEK).
(PONEK).
Keadaan
Keadaan
ini antara
ini antara
lain lain
disebabkan
disebabkan
kurangkurang
jelasnya
jelasnya
tugas tugas
dan wewenang
dan wewenang
masing-masing
masing-masing
pihakpihak
yang yang
terkaitterkait
di perbagai
di perbagai
tingkat
tingkat
pelayanan,
pelayanan,
serta tidak
serta tidak
meratanya
meratanya
kemampuan
kemampuan
teknisteknis
untukuntuk
melakukan
melakukan
fungsifungsi
kedaruratan
kedaruratan
obstetrik
obstetrik
dan neonatal.
dan neonatal.
Padahal
Padahal
kalau kalau
ditinjau
ditinjau
dari segi
dari penyediaan
segi penyediaan
fasilitas
fasilitas
kesehatan,
kesehatan,
Indonesia
Indonesia
sebenarnya
sebenarnya
telah telah
mengalami
mengalami
peningkatan,
peningkatan,
misalnya
misalnya
cakupancakupan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan
umumumum
telah telah
mencakup
mencakup
rata-rata
rata-rata
sekitarsekitar
70%. Akan
70%. Akan
tetapitetapi
cakupan
cakupan
pelayanan
pelayanan
yang berkualitas
yang berkualitas
bagi ibu
bagihamil,
ibu hamil,
begitubegitu
juga cakupan
juga cakupan
pertolongan
pertolongan
persalinan
persalinan
yang aman
yang aman
masihmasih
belumbelum
mencapai
mencapai
50%. 50%.
Data Data
di atasdi didukung
atas didukung
oleh penemuan
oleh penemuan
bahwabahwa
sebagian
sebagian
besar besar
(80%)(80%)
kematian
kematian
ibu terjadi
ibu terjadi
di RSdirujukan
RS rujukan
(Alisyahbana
(Alisyahbana
1990, 1990,
UNICEF
UNICEF
1991),1991),
demikian
demikian
pula Angka
pula Angka
Kematian
Kematian
Bayi. Bayi.

BPS melakukan
BPS melakukan
SensusSensus
Penduduk
Penduduk
2010 2010
periode
periode
17 bulan17 bulan
(Januari
(Januari
2009 2009
- Mei - Mei
 
 
KDVLOQ\D
KDVLOQ\D
GLSHUROHK
GLSHUROHK


NHPDWLDQ
NHPDWLDQ
LEX %36
LEX PHODNXNDQ
%36 PHODNXNDQ
YHULNDVL
YHULNDVL
63 63
2010 2010
dan diperoleh
dan diperoleh
8.4648.464
kasus kasus
kematian
kematian
ibu dari
ibu hasil
dari hasil
tersebut
tersebut
didapatkan
didapatkan
Maternal
7.524 7.524 Maternal
Death.Death.
Litbangkes
Litbangkes
melakukan
melakukan
studi studi
tindaktindak
lanjutlanjut
terhadap
terhadap
SP SP
2010 dengan
2010 dengan
jumlahjumlah
data sebesar
data sebesar
50% dari
50%8.464
dari 8.464
= 4.167= 4.167
kasus,kasus,
dimana 206 Late
dimana 206 Late
Maternal
Maternal
DeathDeath dan Maternal
dan 3377 3377 Maternal
Death.Death.

Penelitian
Penelitian
yang dilakukan
yang dilakukan
oleh Edmund
oleh Edmund
et al 2006
et al menyebutkan
2006 menyebutkan
bahwabahwa
pemberian
pemberian
ASI yang
ASIterlambat
yang terlambat
juga dapat
juga dapat
meningkatkan
meningkatkan
risikorisiko
kematian
kematian
bayi. Bila
bayi.mengawali
Bila mengawali
ASI lebih
ASI lebih
dari 60
dari
menit
60 menit
dalamdalam
24 jam24pertama
jam pertamamaka maka
akan meningkatkan
akan meningkatkan
risikorisiko
kematian
kematian
bayi 1,5
bayikali
1,5 (Edmond
kali (Edmond
et al, etPediatrics.
al, Pediatrics.
2006 2006
Mar;117(3):e380-6).
Mar;117(3):e380-6).
Pemberian
Pemberian
ASI eksklusif
ASI eksklusif
secarasecara
keseluruhan
keseluruhan
pada umur
pada umur
0-1 bulan,
0-1 bulan,
2-3 bulan
2-3 bulan
dan dan
4-5 bulan
4-5 bulan
berturut-turut
berturut-turut
adalahadalah
45,4%,45,4%,
38,3%38,3%
dan 31%
dan(Riskesdas
31% (Riskesdas
2010).2010).

Diharapkan
Diharapkan
bahwabahwa
dengan dengan
diterapkannya
diterapkannya
program
program
RSSIBRSSIB
maka maka
upayaupaya
penurunan
penurunan
AKI dan
AKI AKB
dan khususnya
AKB khususnya
AngkaAngka
Kematian
Kematian
Perinatal
Perinatal
dapatdapat
dipercepat
dipercepat
melalui
melalui
kesiapan
kesiapan
rumahrumah
sakit terutama
sakit terutama
RS Kabupaten/Kota.
RS Kabupaten/Kota.

2 2Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

2 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


1.2 Tujuan Buku Pedoman

Umum

Sebagai acuan bagi pimpinan dan pengelola program kesehatan ibu dan bayi untuk
menerapkan 10 langkah perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna
sebagai upaya penurunan jumlah kesakitan dan kematian ibu dan bayi.

Khusus

1. Didapatkan kesamaan pola pikir/persepsi dalam melaksanakan perlindungan ibu


dan bayi secara terpadu paripurna menuju RSSIB
2. Mendapatkan pedoman pelaksanaan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi yang
sesuai dengan perkembangan IPTEK saat ini.

1.3 Pengertian

a. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu akibat proses kehamilan,
persalinan dan pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu.

b. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi di bawah umur 1 tahun
per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun.

c. Pelayanan antenatal (Antenatal care) adalah Pelayanan kesehatan yang diberikan


oleh tenaga profesional kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan
standar pelayanan antenatal.

d. Rumah Sakit MAMPU PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit yang MAMPU
menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara
komprehensif dan terintegrasi 24 jam. Hal ini harus dapat terukur melalui
Penilaian Kinerja Manajemen dan Penilaian Kinerja Klinis (berpedoman pada
buku Protokol Asuhan Neonatal Essensial dan buku Paket pelatihan PONEK:
Protokol Bagi Tenaga Pelaksana). Standar kinerja tersebut harus terpenuhi.

e. ASI Eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa makanan atau
minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan.

f. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah segera meletakkan bayi di dada ibunya,
kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) segera setelah lahir setidaknya
satu jam atau lebih sampai bayi menyusu sendiri.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 3

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 3


g. Angka
g. Angka
Menyusui
Menyusui
Eksklusif
Eksklusif
adalahadalah
proporsi
proporsi
bayi dibayi
bawah
di bawah
6 bulan
6 bulan
yang menyusui
yang menyusui
secarasecara
eksklusif.
eksklusif.

h. Audit
h. Audit
Maternal
Maternal
Perinatal
Perinatal
(AMP)(AMP)
adalahadalah
suatu suatu
kegiatan
kegiatan
untukuntuk
menelusuri
menelusuri
sebabsebab
kesakitan
kesakitan
dan kematian
dan kematian
ibu dan
ibuperinatal
dan perinatal
dengan
dengan
maksud
maksud
mencegah
mencegah
kematian
kematian
dan kesakitan
dan kesakitan
di masa
di masa
yang akan
yang datang.
akan datang.

i. Perawatan
i. Perawatan
Metode
Metode
Kanguru
Kanguru
(PMK)(PMK)
adalahadalah
Perawatan
Perawatan
untukuntuk
bayi baru
bayi lahir
baru yang
lahir yang
menggunakan
menggunakan ibu (skin
badanbadan ibu (skin
to skin
to contact)
skin contact)
untukuntuk
menghangatkan
menghangatkan
bayinya
bayinya
terutama
terutama
untukuntuk
Bayi Berat
Bayi Berat
Lahir Lahir
RendahRendah
(BBLR).
(BBLR).

j. Bayi
j. Berat
Bayi Berat
Lahir Lahir
RendahRendah
(BBLR)
(BBLR)
adalahadalah
bayi dengan
bayi dengan
berat berat
lahir kurang
lahir kurang
dari 2500
dari 2500
gram,gram,
yang ditimbang
yang ditimbang
pada saat
padalahir
saatsampai
lahir sampai
dengan
dengan
24 jam24pertama
jam pertama
setelah
setelah
lahir. lahir.

k. Kelompok
k. Kelompok
pendukung
pendukung
ASI (KP
ASIASI)
(KPadalah
ASI) adalah
kelompok
kelompok
binaan
binaan
RS untuk
RS untuk
ibu hamil
ibu hamil
dan ibu
dan
baru
ibu melahirkan
baru melahirkan
dimanadimana
ibu bisa
ibuberkumpul
bisa berkumpul
bersama-sama
bersama-sama
untukuntuk
salingsaling
memberi
memberi
informasi
informasi
dan saling
dan saling
membantu
membantu
seputar
seputar
masalah
masalah
hamilhamil
dan menyusui.
dan menyusui.

4 4Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

4 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


BAB II
RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI (RSSIB)

2.1 DEFINISI

Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) adalah rumah sakit publik maupun
privat, umum maupun khusus yang telah melaksanakan 10 Langkah Menuju
Perlindungan Ibu dan Bayi Secara Terpadu dan Paripurna.

2.2 TUJUAN

UMUM

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu dalam
upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

KHUSUS
1. Melaksanakan dan mengembangkan standar pelayanan perlindungan ibu dan
bayi secara terpadu dan paripurna
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian
terhadap ibu dan bayi
3. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan
obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawatdaruratan (PONEK 24 jam)
4. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu
dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya
5. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam
pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini, Rawat Gabung dan pemberian ASI Eksklusif
6. Meningkatkan fungsi RS dalam Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada BBLR
7. Melaksanakan sistem monitoring & Evaluasi pelaksanaan program RSSIB

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 5

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 5


2.3
2.3 2.3
SEPULUH
SEPULUH
SEPULUH
LANGKAH
LANGKAH
LANGKAH
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN
PERLINDUNGAN
IBU
IBUIBU
DAN
DANDAN
BAYI
BAYI
BAYI
SECARA
SECARA
SECARA
TERPADU
TERPADU
TERPADU
DAN
DAN
DAN
PARIPURNA
PARIPURNA
PARIPURNA
MENUJU
MENUJU
MENUJU
RUMAH
RUMAH
RUMAH
SAKIT
SAKIT
SAKIT
SAYANG
SAYANG
SAYANG
IBU
IBUIBU
DAN
DANDAN
BAYI
BAYI
BAYI

1. 1. ADA
1.
ADAKEBIJAKAN
ADA
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
TERTULIS
TERTULIS
TERTULIS
MANAJEMEN
MANAJEMEN
MANAJEMEN
YANG
YANG
YANG
MENDUKUNG
MENDUKUNG
MENDUKUNG
PELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN
IBU
IBU
DAN
IBU
DAN BAYI
DAN
BAYI
TERMASUK
BAYI
TERMASUK
TERMASUK
INISIASI
INISIASI
INISIASI
MENYUSU
MENYUSU
MENYUSU
DINI
DINI(IMD),
DINI
(IMD),
(IMD),
PEMBERIAN
PEMBERIAN
PEMBERIAN
ASI
ASI
EKSKLUSIF
EKSKLUSIF
ASI EKSKLUSIF
DAN
DANINDIKASI
DAN
INDIKASI
INDIKASI
YANG
YANGYANG
TEPAT
TEPAT
TEPAT
UNTUK
UNTUK
UNTUK
PEMBERIAN
PEMBERIAN
PEMBERIAN
SUSU
SUSUSUSU
FORMULA
FORMULA
FORMULA
SERTA
SERTA
SERTA
PERAWATAN
PERAWATAN
PERAWATAN
METODE
METODE
METODE
KANGGURU
KANGGURU
KANGGURU
UNTUK
UNTUK
UNTUK
BAYI
BAYIBERAT
BAYI
BERAT
BERAT
LAHIR
LAHIR
LAHIR
RENDAH
RENDAH
RENDAH

2.2. MENYELENGGARAKAN
2.
MENYELENGGARAKAN
MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANAN
ANTENATAL
ANTENATAL
ANTENATAL
TERMASUK
TERMASUK
TERMASUK
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
DAN
DANKONSELING
DAN
KONSELING
KONSELING
KESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN
MATERNAL
MATERNAL
MATERNAL
DAN
DAN
NEONATAL,
DAN
NEONATAL,
NEONATAL,
SERTA
SERTA
SERTA
KONSELING
KONSELING
KONSELING
PEMBERIAN
PEMBERIAN
PEMBERIAN
ASI
ASI ASI

3.3. MENYELENGGARAKAN
3.
MENYELENGGARAKAN
MENYELENGGARAKANPERSALINAN
PERSALINAN
PERSALINAN
BERSIH
BERSIH
BERSIH
DAN
DAN
AMAN
DAN
AMAN
AMAN
SERTA
SERTA
SERTA
PENANGANAN
PENANGANAN
PENANGANAN
PADA
PADA
PADA
BAYI
BAYI
BARU
BAYI
BARUBARU
LAHIR
LAHIR
LAHIR
DENGAN
DENGAN
DENGAN
INISIASI
INISIASI
INISIASI
MENYUSU
MENYUSU
MENYUSU
DINI
DINIDINI
DAN
DANKONTAK
DAN
KONTAK
KONTAK
KULIT
KULIT
KULIT
IBU-BAYI
IBU-BAYI
IBU-BAYI

4.4. MENYELENGGARAKAN
4.
MENYELENGGARAKAN
MENYELENGGARAKANPELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANANOBSTETRIK
OBSTETRIK
OBSTETRIKDANDANDAN
NEONATAL
NEONATAL
NEONATAL
EMERGENSI
EMERGENSI
EMERGENSI
KOMPREHENSIF
KOMPREHENSIF
KOMPREHENSIF
(PONEK)
(PONEK)
(PONEK)
SELAMA
SELAMA
SELAMA
2424JAM
JAM
24 SESUAI
JAM
SESUAI
SESUAI
STANDAR
STANDAR
STANDAR
MINIMAL
MINIMAL
MINIMAL
BERDASARKAN
BERDASARKAN
BERDASARKAN
TIPE
TIPERS
TIPE
RS
MASING-MASING
MASING-MASING
RS MASING-MASING

5.5. MENYELENGGARAKAN
5.
MENYELENGGARAKAN
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANANADEKUAT
ADEKUAT
ADEKUAT
UNTUK
UNTUK
UNTUK
NIFAS,
NIFAS,
NIFAS,
RAWAT
RAWAT
RAWAT
GABUNG,
GABUNG,
GABUNG,
MEMBANTU
MEMBANTU
MEMBANTU IBU
IBUMENYUSUI
IBU
MENYUSUI
MENYUSUI
YANG
YANGYANG
BENAR
BENAR
BENAR
DENGAN
DENGAN
DENGAN
CARA
CARACARA
MENGAJARKAN
MENGAJARKAN
MENGAJARKAN
CARA
CARA CARA
POSISI
POSISI
POSISI
DAN
DAN PELEKATAN
DAN
PELEKATAN
PELEKATAN
YANG
YANG
YANG
BENAR.
BENAR.
BENAR.
MENGAJARKAN
MENGAJARKAN
MENGAJARKAN
IBU
IBU
CARA
IBU
CARA CARA
MEMERAH
MEMERAH
MEMERAHASI
ASI
BAGI
BAGI
ASI BAYI
BAGI
BAYIYANG
BAYI
YANG
YANG
TIDAK
TIDAKTIDAK
BISA
BISABISA
MENYUSU
MENYUSU
MENYUSU
LANGSUNG
LANGSUNG
LANGSUNG
DARI
DARIDARI
IBU
IBUDAN
IBU
DAN TIDAK
DAN
TIDAKTIDAK
MEMBERIKAN
MEMBERIKAN
MEMBERIKANASI
ASI
PERAH
PERAH
ASI PERAH
MELALUI
MELALUI
MELALUI
BOTOL
BOTOL
BOTOL
SERTA
SERTA
SERTA
PELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANANNEONATUS
NEONATUS
NEONATUS
SAKIT
SAKIT
SAKIT

6.6. MENYELENGGARAKAN
6.
MENYELENGGARAKAN
MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANAN
RUJUKAN
RUJUKAN
RUJUKAN
DUA
DUAARAH
DUA
ARAH
ARAH
DAN
DANMEMBINA
DAN
MEMBINA
MEMBINA
JEJARING
JEJARING
JEJARING
RUJUKAN
RUJUKAN
RUJUKAN
PELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANAN
IBU
IBU
DAN
IBU
DANBAYI
DAN
BAYI
DENGAN
BAYI
DENGAN
DENGAN
SARANA
SARANA
SARANA
KESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN
LAIN
LAIN
LAIN

7. 7. MENYELENGGARAKAN
7.
MENYELENGGARAKAN
MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANAN
IMUNISASI
IMUNISASI
IMUNISASI
BAYI
BAYIDAN
BAYI
DANTUMBUH
DAN
TUMBUH
TUMBUH
KEMBANG
KEMBANG
KEMBANG

8.8. MENYELENGGARAKAN
8.
MENYELENGGARAKAN
MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN
PELAYANAN
PELAYANAN
KESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN
KELUARGA
KELUARGA
KELUARGA
BERENCANA
BERENCANA
BERENCANA
TERMASUK
TERMASUK
TERMASUK
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
DAN
DANPENANGANAN
DAN
PENANGANAN
PENANGANAN
KEHAMILAN
KEHAMILAN
KEHAMILAN
YANG
YANG
YANG
TIDAK
TIDAK
TIDAK
DIINGINKAN
DIINGINKAN
DIINGINKAN
SERTA
SERTA
SERTA
KESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN
REPRODUKSI
REPRODUKSI
REPRODUKSI
LAINNYA
LAINNYA
LAINNYA

9.9. MENYELENGGARAKAN
9.
MENYELENGGARAKAN
MENYELENGGARAKAN
AUDIT
AUDIT
AUDIT
MEDIK
MEDIK
MEDIK
DIDI
RSRS
DI
DAN
DAN
RSAUDIT
DAN
AUDIT
AUDIT
MATERNAL
MATERNAL
MATERNAL
DAN
DANDAN
PERINATAL
PERINATAL
PERINATAL
KABUPATEN/KOTA.
KABUPATEN/KOTA.
KABUPATEN/KOTA.

10.10.MEMBERDAYAKAN
10.
MEMBERDAYAKAN
MEMBERDAYAKAN
KELOMPOK
KELOMPOK
KELOMPOK
PENDUKUNG
PENDUKUNG
PENDUKUNG
ASI
ASIDALAM
DALAM
ASI DALAM
MENINDAKLANJUTI
MENINDAKLANJUTI
MENINDAKLANJUTI
PEMBERIAN
PEMBERIAN
PEMBERIAN
ASI
ASIEKSKLUSIF
EKSKLUSIF
ASI EKSKLUSIF
DAN
DANPMK
DAN
PMKPMK

66 6Pedoman
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
Rumah
Sakit
Sakit
Sakit
Sayang
Sayang
Sayang
Ibu
Ibudan
Ibu
danBayi
dan
BayiBayi

6 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


2.4 SASARAN

 Rumah sakit umum publik dan privat


 Rumah sakit khusus yang menangani ibu dan anak (RS Bersalin dan RS Ibu Anak)
publik dan privat

2.5 TAHAPAN PELAKSANAAN

LANGKAH 1

Ada kebijaksanaan tertulis manajemen yang mendukung


pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk Inisiasi Menyusu
Dini (IMD), Pemberian ASI eksklusif dan indikasi yang tepat
untuk pemberian susu formula serta Perawatan Metode
Kanguru (PMK) untuk Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

PELAKSANAAN

A. Direktur rumah sakit membuat kebijakan tertulis tentang :


1. Pelaksanaan program RSSIB dengan penerapan 10 langkah perlindungan ibu
dan bayi secara terpadu dan paripurna.
2. Penetapan Pokja/Komite di rumah sakit yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan dan evaluasi program RSSIB.
3. Pemberian ASI termasuk IMD yang secara rutin dikomunikasikan kepada
petugas kesehatan.
4. Pelaksanaan PMK bagi BBLR.
5. Ada pemberian keringanan/pembebasan atas biaya perawatan/tindakan/
rujukan kasus risiko tinggi dan kasus gawat darurat obstetrik dan neonatal
bagi penderita yang tidak mampu
6. Sistem rujukan pelayanan ibu dan bayi dengan sistem regionalisasi
7. Kerjasama dengan kelompok pendukung ASI dan Posyandu di wilayahnya
tentang proses rujukan pasca persalinan dalam rangka monev ASI eksklusif
dan PMK pada BBLR.
8. Semua kebijakan di atas harus dikomunikasikan kepada seluruh petugas RS.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 7

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 7


B. Direktur
B. Direktur
rumahrumah
sakit membuat
sakit membuat
SK tentang
SK tentang
pemberian
pemberian
ASI dan
ASIpenerapan
dan penerapan
kode kode
pemasaran
pemasaran
PASI PASI
yang secara
yang secara
rutin rutin
dikomunikasikan
dikomunikasikan
kepadakepada
seluruh
seluruh
petugas
petugas
RS RS
dan dipampangkan.
dan dipampangkan.

C. Direktur
C. Direktur
rumahrumah
sakit sakit
menanda
menanda
tangani
tangani
protap-protap
protap-protap
pelaksanaan
pelaksanaan
program
program
RSSIBRSSIB
terpadu
terpadu
yang telah
yang dibuat
telah dibuat
oleh Pokja/komite
oleh Pokja/komite
dan cara
dan/cara
format
/ format
pelaporan,
pelaporan,
seperti
seperti
: :
1. Kegawatdarurat
1. Kegawatdarurat
kebidanan
kebidanan
2. Kegawatdaruratan
2. Kegawatdaruratan
neonatal
neonatal
3. Pelayanan
3. Pelayanan
antenatal
antenatal
4. Persalinan
4. Persalinan
bersihbersih
dan aman
dan aman
(APN)(APN)
termasuk
termasuk
persalinan
persalinan
yang ditunggu
yang ditunggu
oleh oleh
suamisuami
dan keluarga
dan keluarga
5. Perawatan
5. Perawatan
bayi baru
bayilahir
baru (perinatologi)
lahir (perinatologi)
termasuk
termasuk
pemberian
pemberian
vitamin
vitamin
K1 K1
injeksiinjeksi
(untuk(untuk
bayi normal
bayi normal
setelah
setelah
IMD, IMD,
bayi sakit
bayi setelah
sakit setelah
resusitasi)
resusitasi)
dan dan
salep/tetes
salep/tetes
mata mata
6. Perawatan
6. Perawatan
nifas dan
nifasrawat
dan rawat
gabunggabung
7. Perawatan
7. Perawatan
PMK untuk
PMK untukbayi BBLR
bayi BBLR
dan prematur
dan prematur
8. Pencegahan
8. Pencegahaninfeksiinfeksi
nosokomial
nosokomial
9. Pelaksanaan
9. Pelaksanaan10 langkah
10 langkah
keberhasilan
keberhasilan
menyusui
menyusui
(termasuk
(termasuk
IMD, IMD,
membantu
membantu
ibu dalam
ibu dalam
masalah
masalah
pelekatan
pelekatan
dan cara
danmenyusui
cara menyusui
yang benar,
yang benar,
pemberian
pemberian
ASI ASI
tanpatanpa
jadwal,
jadwal,
ASI Eksklusif)
ASI Eksklusif)
10. Tindakan
10. Tindakan
medismedis
dan operasi
dan operasi
sesar sesar
11. Hygiene
11. Hygiene
perineum
perineum
12. Pengaturan
12. Pengaturan
jadwaljadwal
dokter,dokter,
perawat
perawat
dan bidan
dan bidan
sehingga
sehingga
pelayanan
pelayanan
siap 24
siap
jam
24 jam
13. Pelayanan
13. Pelayanan
kebutuhan
kebutuhan
darah,darah,
obat dan
obatcairan
dan cairan
untukuntuk
pasienpasien
14. Pelayanan
14. Pelayanan
penunjang
penunjang
laboratorium
laboratorium
dan radiologi
dan radiologi
15. Keluarga
15. Keluarga
berencana
berencana
16. Imunisasi
16. Imunisasi
17. Audit
17. Audit
Maternal
Maternal
Perinatal
Perinatal

D. Adanya
D. Adanya
pertemuan
pertemuan
berkala
berkala
untukuntuk
melakukan
melakukan
evaluasi
evaluasi
program
program
RSSIB.
RSSIB.

RS DAPAT
RS DAPAT
MENGEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PROGRAM
PROGRAM
BERUPA:
BERUPA:

1. Kebijakan
1. Kebijakan
yang kemungkinan
yang kemungkinan
belumbelum
tercakup
tercakup
tentang
tentang
perlindungan
perlindungan
ibu dan
ibubayi
dan bayi
sesuaisesuai
standar
standar
yang ideal
yang ideal
2. Pengembangan
2. Pengembanganpenelitian
penelitian
yang berdampak
yang berdampak
terhadap
terhadap
perlindungan
perlindungan
kesehatan
kesehatan
ibu ibu
dan bayi
dan bayi

8 8Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

8 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


3. Publikasi dan dokumentasi hasil-hasil penelitian
4. Setiap RS mempunyai ruang dan klinik laktasi dengan konselor menyusui yang
berada di tempat pada waktu kerja dan di luar jam kerja dapat dihubungi selama
24 jam

LANGKAH 2

Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk edukasi


konseling kesehatan maternal dan neonatal, serta konseling
pemberian ASI.

PELAKSANAAN

A. Adanya pelayanan antenatal sesuai standar pelayanan kebidanan pada ibu hamil
B. Melakukan penapisan dan pengenalan dini kehamilan risiko tinggi dan komplikasi
kehamilan
C. Mengadakan kegiatan senam ibu hamil
D. Memberikan informasi kepada ibu hamil mengenai keuntungan pemberian ASI
baik bagi bayi maupun ibu, manajemen laktasi termasuk IMD dan rawat gabung,
penyuluhan gizi dan penyuluhan perubahan pada ibu dan janin serta kebutuhan
setiap trimester kehamilan, persiapan persalinan, tanda-tanda bahaya
E. Mempertimbangkan tindakan-tindakan yang dilakukan ibu berlatarbelakang
kepercayaan/agama dan tradisi/adat setempat
F. Diterapkannya upaya pencegahan infeksi dalam pelayanan antenatal
G. Melibatkan suami saat pemeriksaan dan konseling
H. Memberikan konseling kepada ibu hamil yang terinfeksi HIV
I. Semua petugas di bagian kebidanan dan anak dapat memberikan informasi kepada
ibu-ibu pasca persalinan mengenai cara menyusui yang benar dan pentingnya
ASI.

RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA:

1. Upayakan membuat sendiri bahan materi yang baik dan benar


2. 0HQJJXQDNDQPXOWLPHGLDVHFDUDEHUWDKDS FHWDNDQNDVHWYLGHROP
3. Upayakan membuat sound system di semua unit RS untuk penyuluhan masal
melalui PKMRS
4. Upayakan setiap pegawai RS mengetahui tentang RS Sayang Ibu dan Bayi dan kita
mengharapkan mereka sebagai key person di lingkungan dimana mereka tinggal

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 9

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 9


UntukUntuk
keberhasilan
keberhasilan
menyusui,
menyusui,
perluperlu
7 kontak
7 kontak
antara
antara
Ibu dengan
Ibu dengan
Petugas
Petugas
Kesehatan
Kesehatan
yaitu:yaitu:

- - saat
1 Kali 1 KaliAntenatal
saat Antenatal
Care pada
Careusia
padakehamilan
usia kehamilan
Trimester
Trimester
II II
- - saat
1 Kali 1 KaliAntenatal
saat Antenatal
Care pada
Careusia
padakehamilan
usia kehamilan
Trimester
Trimester
III III
- - saat
1 Kali 1 KaliPersalinan
saat Persalinan
- - pada
1 Kali 1 Kali2-3
pada
hari
2-3post
haripartum
post partum
- - pada
1 Kali 1 Kali7pada
hari 7post
haripartum
post partum
- - pada
1 Kali 1 Kali14
pada
hari14post
haripartum
post partum
- - pada
1 Kali 1 Kali28
pada
hari28post
haripartum
post partum

LANGKAH
LANGKAH
3 3
Menyelenggarakan
Menyelenggarakan persalinan
persalinanbersih
bersih
dan dan
amanamansertaserta
penanganan
penanganan
padapada
bayibayi
barubaru
lahirlahir
dengan
dengan
Inisiasi
Inisiasi
Menyusu
Menyusu
DiniDini
dan dan
kontak
kontak
kulitkulit
ibu-bayi
ibu-bayi

PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
A. A. Melakukan
Melakukan penapisan
penapisan
risikorisiko
persalinan
persalinan
dan pemantauan
dan pemantauan
persalinan
persalinan
B. B. Diterapkannya
Diterapkannya standarstandar
pelayanan
pelayanan
kebidanankebidanan
pada persalinan
pada persalinan
C. C. Adanya
Adanya fasilitas
fasilitas
kamarkamar
bersalin
bersalin
sesuaisesuai
standarstandar
D. D. Adanya
Adanya fasilitas
fasilitas
pencegahan
pencegahan
infeksiinfeksi
sesuaisesuai
standarstandar
E. E. Adanya
Adanya fasilitas
fasilitas
peralatan
peralatan
resusitasi
resusitasi
dan perawatan
dan perawatan
bayi baru
bayilahir
baru lahir
F. F. Adanya
Adanya fasilitas
fasilitas
kamarkamar
operasioperasi
sesuaisesuai
standarstandar
G. G. Inisiasi
Inisiasi MenyusuMenyusu skin :toskin
Dini :Dini skintocontact,
skin contact,
biarkan
biarkan
bayi mencari
bayi mencari
putingputing
ibu dan
ibu dan
biarkan
biarkan
di dadadi ibunya
dada ibunya
minimal minimal
1 jam.1 jam.
H. H. Perawatan
Perawatan bayi baru
bayi lahir
baru termasuk
lahir termasuk pemberian
pemberian
vitaminvitamin
K1 injeksi
K1 injeksi
& tetes/salep
& tetes/salep
mata (tetrasiklin/eritromisin)
mata (tetrasiklin/eritromisin) setelah setelah
selesaiselesai
IMD IMD
I. I. Adanya
Adanya pelatihan
pelatihan
berkala berkala
bagi dokter,
bagi dokter,
bidanbidan
dan perawat (in house
dan perawat (in house
training)
training)
dalamdalam
penanganan
penanganan
persalinan
persalinan
aman amandan penanganan
dan penangananpada bayi
padabaru
bayilahir.
baru lahir.
J. J. Adanya
Adanya pelatihan
pelatihan
IMD neonatus
IMD neonatus
K. K. Adanya
Adanya pelatihan
pelatihan
Manajemen
Manajemen laktasilaktasi
L. L. Penanggung
Penanggung jawabjawab
program programperinatal
perinatal
risikorisiko
tinggitinggi
dan program
dan program RSSIBRSSIB
berkoordinasi
berkoordinasi
melalui
melalui
pertemuan
pertemuanlintas lintas
sektorsektor
maupun maupun
lintas lintas
programprogram
secarasecara
rutin rutin

10 10
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

10 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA:

1. 0HQDPEDKVDUDQDGDQSUDVDUDQDVLNXQWXNVHWLDSUXPDKVDNLWKDUXVPHPSXQ\DL
dua buah OK dan VK dan peralatan 3 set
2. Pengembangan unit perawatan neonatus risiko tinggi

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


 'HQLVL
Sesegera mungkin meletakkan bayi di dada ibunya, kontak kulit dengan kulit (skin
to skin contact) setelah lahir setidaknya selama satu jam atau lebih sampai bayi
menyusu sendiri.
Apabila bayi sehat segera setelah tali pusat dipotong bayi diletakkan pada perut
dan dada ibu dalam posisi tengkurap untuk kontak kulit ibu dan kulit bayi. Bayi
memperlihatkan kemampuan yang menakjubkan. Bayi siaga. Bayi dapat merangkak,
dirangsang oleh sentuhan ibu yang lembut, melintasi perut ibu mencapai payudara.
Bayi mulai menyentuh dan menekan payudara. Sentuhan awal yang lembut oleh
tangan atau kepala bayi pada payudara merangsang produksi oksitosin ibu, sehingga
mulailah ASI mengalir dan juga meningkatkan rasa cinta kasih pada bayi. Kemudian
bayi mencium, menyentuh dengan mulut dan menjilat puting ibu. Akhirnya bayi
melekat pada payudara dan mengisap minum ASI.

i Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini secara umum


1. Sebelum melahirkan ibu dan keluarganya diberikan penyuluhan mengenai
keuntungan melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini
2. Pada saat ibu melahirkan anjurkan suami , keluarga atau perawat mendampingi ibu
3. Segera setelah lahir bayi diletakkan diatas perut ibunya
4. Keringkan bayi secepatnya, kecuali kedua tangannya, karena bau cairan amnion pada
tangan akan membantunya mencari puting ibu yang mempunyai bau yang sama.
Pertahankan lemak putih alami (vernix) yang melindungi kulit baru bayi.
5. Apabila bayi sudah menangis tidak perlu menghisap lendir menggunakan alat
penghisap lendir, cukup dengan membersihkan cairan dari mulut kalau ada dengan
kain kasa.
6. Setelah 2 menit jepit dan potong tali pusat kurang lebih 3 cm dari pangkal
7. Setelah tali pusat dipotong tengkurapkan bayi dalam keadaan telanjang diatas
perut ibu dengan kulit bayi bayi melekat pada kulit ibu, kepala kearah kepala ibu.
Apabila ruang bersalin dingin selimuti keduanya dan bayi diberi topi.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 11

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 11


8. Biarkan
8. Biarkan bayi mencari
bayi mencari
putingputing
ibu sendiri.
ibu sendiri.
JanganJangan
memaksakan
memaksakan
bayi kebayi
puting
ke puting
susu. susu.
Bayi akan
Bayimerangkak
akan merangkak
dengan
dengan
mendorong
mendorong
kakinya
kakinya
dan membentur
dan membentur
benturbentur
kepalanya
kepalanya
untuk untuk
mencari
mencari
putingputing
9. Bantu
9. Bantu
ibu mengenali
ibu mengenali
perilaku
perilaku
menyusu.
menyusu.
UntukUntuk
20-3020-30
menit menit
pertama
pertama
bayi akan
bayidiam
akan diam
saja, hanya
saja, hanya
mata yang
matamembuka.
yang membuka.
Setelah
Setelah
itu bayi
ituakan
bayi bergerak
akan bergerak
keatas.keatas.
Kalau Kalau
bayi bayi
sudah sudah
siap menyusu
siap menyusu
ia akan
ia mengeluarkan
akan mengeluarkan
air liurairdan
liurmembuka
dan membuka
mulut.mulut.
Ia akan
Ia akan
terus mencari
terus mencari
putingputing
sampaisampai
dapat,dapat,
kemudian
kemudian
menghisapnya.
menghisapnya.
WaktuWaktu
untuk untuk
mencapai
mencapai
putingputing
sekitarsekitar
60 menit.
60 menit.
BiarkanBiarkan
bayi dalam
bayi dalam
posisi posisi
kulit bersentuh
kulit bersentuh
kulit ibu
kulit
sampai
ibu sampai
prosesproses
menyusu
menyusu
pertama
pertama
selesaiselesai
(kurang(kurang
lebih 15
lebih
menit).
15 menit).
10. Ibu10.
melahirkan
Ibu melahirkan
dengandengan
tindakan
tindakan
sepertiseperti
operasioperasi
atau persalinan
atau persalinan
dengandengan
ekstraksi
ekstraksi
vakum:
vakum:
berikan
berikan
kesempatan skin toskin
kesempatan skintocontact
skin contact
11. Bayi
11.baru
Bayidipisahkan
baru dipisahkan
dari ibu
dari
untuk
ibu untuk
ditimbang,
ditimbang,
diukur,diukur,
diberi diberi
tanda pengenal,
tanda pengenal,
suntikan
suntikan
vit K1 vit
danK1
tetesan
dan tetesan
mata bayi;
matasetelah
bayi; setelah
menyusumenyusu
awal selesai.
awal selesai.
12. Dianjurkan
12. Dianjurkan
apabilaapabila
memungkinkan
memungkinkan
ibu-bayi
ibu-bayi
tetap tidak
tetap dipisahkan
tidak dipisahkan
selamaselama
di ruang
di ruang
pulih dan
pulih
kemudian
dan kemudian
rawat rawat
gabunggabung
13. Rawat
13. Rawat
gabunggabung
- ibu dan
- ibu
bayi
dandirawat
bayi dirawat
satu kamar
satu kamar
selamaselama
24 jam24
- bayi
jam tetap
- bayitidak
tetap tidak
dipisahkan
dipisahkan
dan bayi
danselalu
bayi selalu
dalamdalam
jangkauan
jangkauan
ibu. Pemberian
ibu. Pemberian
minuman
minuman
prelaktal
prelaktal
(cairan(cairan
yang diberikan
yang diberikan
sebelum
sebelum
ASI keluar)
ASI keluar)
dihindarkan.
dihindarkan.

Gambar 1. Inisiasi
Gambar Menyusu
1. Inisiasi Dini Dini
Menyusu

 Tata
 Laksana Inisiasi
Tata Laksana Menyusu
Inisiasi Dini pada
Menyusu operasi
Dini pada sesarsesar
operasi
1. Tenaga dan pelayanan
1. Tenaga kesehatan
dan pelayanan yang suportif.
kesehatan yang suportif.
2. Jika
2. mungkin diusahakan
Jika mungkin suhu ruangan
diusahakan 20-25 20-25
suhu ruangan C. Disediakan selimut
C. Disediakan untuk untuk
selimut menutupi
menutupi
punggung bayi untuk
punggung mengurangi
bayi untuk hilangnya
mengurangi panas panas
hilangnya dari kepala bayi. bayi.
dari kepala
3. Usahakan pembiusan
3. Usahakan ibu bukan
pembiusan pembiusan
ibu bukan umumumum
pembiusan tetapi tetapi
epidural.
epidural.
4. Tatalaksana selanjutnya
4. Tatalaksana sama dengan
selanjutnya tatalaksana
sama dengan umumumum
tatalaksana di atas.di atas.
5. Jika
5. inisiasi dini belum
Jika inisiasi terjaditerjadi
dini belum di kamar bersalin,
di kamar kamarkamar
bersalin, operasi, atau bayi
operasi, atauharus
bayi harus
dipindah sebelum
dipindah satu jam
sebelum maka
satu jam bayi
maka tetap
bayidiletakkan di dadadiibu
tetap diletakkan ketika
dada dipindahkan
ibu ketika dipindahkan
ke kamar perawatan
ke kamar atau pemulihan.
perawatan Menyusu
atau pemulihan. dini dilanjutkan
Menyusu di kamar
dini dilanjutkan perawatan
di kamar perawatan
ibu atau
ibukamar pulih. pulih.
atau kamar

12 12
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

12 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


LANGKAH 4

Menyelenggarakan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal


Emergensi Komprehensif (PONEK) selama 24 jam sesuai
dengan standar minimal berdasarkan tipe RS masing-
masing.

Ruang lingkup pelayanan PONEK di RS seyogya nya dimulai dari garis depan/
UGD dilanjutkan ke kamar operasi/ruang tindakan sampai ke ruang perawatan.
Secara singkat dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. 6WDELOLVDVLGL8*'GDQSHUVLDSDQXQWXNSHQJREDWDQGHQLWLI
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan.
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio saesaria.
4. Perawatan intermediate dan intensif ibu dan bayi.
5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi.

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa di Indonesia terdapat beberapa kelas


RS. Oleh karena itu, maka penilaian Kinerja Klinis disesuaikan dengan kelas
RS tersebut. Syarat minimal pelayanan yang harus disediakan oleh RS PONEK
adalah:
a. Mampu memberikan Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis dan Risiko Tinggi
pada masa antenatal, intranatal dan post natal.
b. Mampu memberikan Pelayanan Neonatal Fisiologis dan Risiko Tinggi pada level
IIB (Asuhan Neonatal dengan Ketergantungan Tinggi).

RS kelas A seyogyanya mampu memberikan Pelayanan Kesehatan Maternal


Risiko tinggi dan Neonatal Risiko tinggi pada level IIIA, sehingga dapat disebut
juga RS MAMPU PONEK PLUS. Untuk RS tipe D, C, B dan A yang belum
mencapai standar minimal kriteria RS PONEK berdasarkan Standar Kinerja
Klinis, maka RS tersebut menyandang kriteria RS BELUM MAMPU PONEK
yang memerlukan perhatian khusus dan bimbingan serta didorong untuk
segera memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di RS nya sehingga mampu
memperoleh kriteria RS MAMPU PONEK.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 13

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 13


PELAYANAN
PELAYANAN
OBSTETRIK
OBSTETRIK
DAN NEONATAL
DAN NEONATAL
EMERGENSI
EMERGENSI
KOMPREHENSIF
KOMPREHENSIF
(PONEK)
(PONEK)

I. PONEK
I. PONEK
RUMAH
RUMAH
SAKIT
SAKIT
KELAS
KELAS
D danDCdan C
1. Pelayanan
1. Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Maternal
Maternal
Fisiologis
Fisiologis
- - Pelayanan
Pelayanan Kehamilan
Kehamilan
- - Pelayanan
Pelayanan Persalinan
Persalinan
- - Pelayanan
Pelayanan Nifas Nifas
2. Pelayanan
2. Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Neonatal
Neonatal
Fisiologis
Fisiologis
3. Pelayanan
3. Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Maternal
Maternal
Risiko
Risiko
Tinggi.
Tinggi.
4. Pelayanan
4. Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Neonatal
Neonatal
dengan
dengan
Risiko
Risiko
TinggiTinggi
(minimal
(minimal
level II
level
B) II B)
- Asuhan
- Asuhan
bayi baru
bayilahir
baru lahir
Level II:
Level
Asuhan
II: Asuhan
Neonatal
Neonatal
dengandengan
Ketergantungan
Ketergantungan
TinggiTinggi
(Ruang(Ruang
RawatRawat
Neonatus
Neonatus
Asuhan
Asuhan
Khusus)
Khusus)
x Level
x Level
II A: Pelayanan
II A: Pelayanan
obstetri
obstetri
dan neonatal
dan neonatal
emergensi
emergensi
dasar (sesuai
dasar (sesuai
dengandengan
kemampuan
kemampuan
pelayanan
pelayanan
puskesmas/PONED).
puskesmas/PONED).
x Level
x Level
II B: Pelayanan
II B: Pelayanan
obstetri
obstetri
dan neonatal
dan neonatal
emergensi
emergensi
komprehensif
komprehensif
(sesuai(sesuai
dengan
dengan
kemampuan
kemampuan
standar
standar
PONEK).
PONEK).
5. Pelayanan
5. Pelayanan
Ginekologis
Ginekologis
6. Perawatan
6. Perawatan
Khusus
Khusus
/ High
/ High
Care Unit
Care dan
Unit dan
7. Pelayanan
7. Pelayanan
Penunjang
Penunjang
MedikMedik
a) Pencitraan
a) Pencitraan
b) Laboratorium
b) Laboratorium
bekerja
bekerja
sama dengan
sama dengan
Laboratorium
Laboratorium
Pusat Pusat
c) TPNM
c) TPNM Parenteral
(Total(Total Parenteral
Nutrition
Nutrition
and Medication)
and Medication)
d) Ruang
d) Ruang
BMHPBMHP
(Bahan(Bahan
Medis Medis
Habis Habis
Pakai)Pakai)
e) Ruang
e) Ruang
Pencucian
Pencucian
dan Penyimpanan
dan Penyimpanan
alat steril
alatyang
sterilsudah
yang sudah
dibersihkan
dibersihkan
f) Ruang
f) Ruang
Menyusui
Menyusui
bagi ibu
bagi
yang
ibu bayinya
yang bayinya
masih masih
dirawat
dirawat
dan tempat
dan tempat
penyimpanan
penyimpanan
ASI perah.
ASI perah.
g) Klinik
g) Klinik
Laktasi.
Laktasi.
h) Ruang
h) Ruang
Susu Susu

II. PONEK
II. PONEK
RUMAH
RUMAH
SAKIT
SAKIT
KELAS
KELAS
B B
1. Pelayanan
1. Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Maternal
Maternal
Fisiologis
Fisiologis
2. Pelayanan
2. Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Neonatal
Neonatal
Fisiologi
Fisiologi
(lihat(lihat
RS kelas
RS kelas
C) C)
3. Pelayanan
3. Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Maternal
Maternal
Risiko
Risiko
TinggiTinggi
4. Pelayanan
4. Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Neonatal
Neonatal
dengan
dengan
Risiko
Risiko
TinggiTinggi
(minimal
(minimal
level II
level
B) II B)

14 14
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

14 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


a. Level II: Asuhan Neonatal dengan Ketergantungan Tinggi
(Ruang Rawat Neonatus Asuhan Khusus)
x Level II B: Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (sesuai
dengan kemampuan standar PONEK) (lihat RS kelas C)
b. Level III: Perawatan Neonatal Intensif
x Level III A
5. Pelayanan Ginekologis
6. Pelayanan Penunjang Medik
a) Pelayanan Darah
b) Perawatan Intermediate / Intensif
c) Pencitraan
d) Laboratorium bekerja sama dengan Laboratorium Pusat (lihat RS kelas C)
e) TPNM (Total Parenteral Nutrition and Medication) (lihat RS kelas C)
f) Ruang BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) (lihat RS kelas C)
g) Ruang Pencucian dan Penyimpanan alat steril yang sudah dibersihkan
(lihat RS kelas C)
h) Ruang Menyusui dan tempat penyimpanan ASI perah baik dari ibunya sendiri atau
dari donor.
i) Klinik Laktasi (lihat RS kelas C)
j) Ruang Susu (Lihat RS kelas C)

III. PONEK PLUS di RUMAH SAKIT PENDIDIKAN/ RUMAH SAKIT TIPE A


1. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis
2. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
3. Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
Masa antenatal
 Perdarahan pada kehamilan muda / abortus.
 Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut / kehamilan ektopik.
 Kehamilan Ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
 Hipertensi, Preeklamsi / Eklamsi.
 Perdarahan pada masa Kehamilan
 Kehamilan Metabolik
 Kelainan Vaskular / Jantung
 Pasien dengan Multi Organ Failure
 Ibu hamil, ibu bersalin, ibu pascasalin dengan Gagal Jantung New York Heart
Assosciation (NYHA) Class III-IV atau CHF kelas 3-4 karena sebab apapun.
 Aneurisma Malformasi Arteriovena (Aneurisma Arterio Venous Malformation)

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 15

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 15


besar dan
besar
pecah
dan pecah
dengan midline
dengan midline
shift tanpa
shift tanpa
dilakukan
dilakukan
tindakan
tindakan
 Miastenia
 Miastenia
GravisGravis
stadiumstadium
lanjut lanjut
yang mengenai
yang mengenai
otot pernapasan
otot pernapasan
dan bulbar
dan bulbar
 Multiple
 Multiple
sclerosis
sclerosis
(ALS) (ALS)
yang mengenai
yang mengenai
otot pernapasan
otot pernapasan
dan bulbar
dan bulbar
 Epilepsi
 Epilepsi
intractable,
intractable,
polifarmasi,
polifarmasi,
status status
konvulsivus
konvulsivus
 Penyakit
 Penyakit
ginjal kronik
ginjal kronik
(Chronic KidneyKidney
(Chronic Disease)
Disease)
stage V
stage V
 Sindrom
 Sindrom
Eisenmenger
Eisenmenger
 Hipertensi
 Hipertensi
Paru Paru
 Penyakit
 Penyakit
Jantung
Jantung
Kongenital
Kongenital
Sianotik
Sianotik
(Tetralogi of Fallot
(Tetralogi of Fallot
[TOF],[TOF],
Ebsteins
Ebsteins
Anomaly,
Anomaly,
Transposition
Transposition
of Great
of Great
Arteries
Arteries Tricuspid
[TGA],[TGA], Tricuspid
Atresia
Atresia
[TA]) [TA])
 Sindrom
 Sindrom
Marfan
Marfan
dengan
dengan
keterlibatan
keterlibatan
aorta atau
aortakatup
atau katup
 Stenosis
 Stenosis
Aorta dengan
Aorta dengan
atau tanpa
atau tanpa
gejala gejala
 Penyakit
 Penyakit
Katup Katup
Aorta atau
AortaMitral
atau Mitral
dengan Left Ventricle
dengan Left Ventricle
Ejection
Ejection
Fraction
Fraction
<40% <40%
 Riwayat Peripartum
 Riwayat Peripartum
Cardiomyopathy
Cardiomyopathy
(PPCM)
(PPCM)
sebelumnya
sebelumnya
 Karsinoma
 Karsinoma
Rekti Sebelum
Rekti Sebelum
Usia Kehamilan
Usia Kehamilan
20 Minggu
20 Minggu

Masa intranatal
Masa intranatal
Masa Post
MasaNatal
Post Natal

4. Pelayanan
4. Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Neonatal
Neonatal
dengan
dengan
Risiko
Risiko
TinggiTinggi
(minimal
(minimal
level III
level
A)III A)
- Asuhan
- Asuhan
bayi baru
bayilahir
baru lahir
Level III:
LevelPerawatan
III: Perawatan
Neonatal
Neonatal
Intensif
Intensif
x Level
x III
Level
A (lihat
III A PONEK
(lihat PONEK
RS kelas
RSB)
kelas B)
x Level
x III
Level
B III B
x Level
x III
Level
C III C
5. Pelayanan
5. Pelayanan
Ginekologis
Ginekologis
6. Pelayanan
6. Pelayanan
Penunjang
Penunjang
Medik
Medik
a) a)
Pelayanan
Pelayanan
DarahDarah
(lihat RS
(lihat
kelas
RSB)
kelas B)
b) b)
Perawatan
Perawatan
Intensif
Intensif
(lihat RS
(lihat
kelas
RSB)
kelas B)
c) c)
Pencitraan
Pencitraan
d) d)
Laboratorium
Laboratorium
bekerja
bekerja
sama dengan
sama dengan
Laboratorium
Laboratorium
Pusat Pusat
(lihat RS
(lihat
kelas
RSC)
kelas C)
e) e)
TPNMTPNM Parenteral
(Total(Total Parenteral
Nutrition
Nutrition
and Medication)
and Medication)
(lihat RS
(lihat
kelas
RSC)
kelas C)
f) f)
RuangRuang
BMHPBMHP
(Bahan(Bahan
Medis Medis
Habis Habis
Pakai)Pakai)
(lihat RS
(lihat
kelas
RSC)
kelas C)
g) g)
RuangRuang
Pencucian
Pencucian
dan Penyimpanan
dan Penyimpanan
alat steril
alatyang
sterilsudah
yang sudah
dibersihkan
dibersihkan
(lihat RS
(lihat
kelas
RSC)
kelas C)
h) h)
RuangRuang
menyusui
menyusui
dan tempat
dan tempat
penyimpanan
penyimpanan
ASI perah
ASI perah
(lihat RS
(lihat
kelas
RSB)
kelas B)
i) i)
Klinik Klinik
LaktasiLaktasi
(lihat RS
(lihat
kelas
RSC)
kelas C)
j) j)
RuangRuang
Susu (Lihat
Susu (Lihat
RS kelas
RSC)
kelas C)

16 16
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

16 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


LANGKAH 5

Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat


gabung, membantu ibu menyusui yang benar dengan
cara mengajarkan cara posisi dan perlekatan yang benar.
Mengajarkan ibu cara memerah ASI bagi bayi yang tidak
bisa menyusu langsung dari ibu dan tidak memberikan ASI
perah melalui botol serta pelayanan neonatus sakit.

PELAKSANAAN

a. Praktekkan rawat gabung-ibu dan bayi bersama 24 jam sehari


b. Membantu ibu menyusui yang benar
c. Melaksanakan pemberian ASI sesuai kebutuhan bayi atau sesering semau bayi
(tidak dijadwal)
d. Tetap mempertahankan laktasi walaupun harus terpisah dari bayinya dengan
mengajarkan ibu cara memerah ASI, menyimpan ASI perah dan memberikan ASI
perah tanpa menggunakan botol/dot. ASI perah dapat diberikan dengan cara lain
seperti dengan cangkir, pipet, sonde lambung.
e. Tidak memberikan minuman dan makanan kepada bayi baru lahir selain ASI
kecuali ada indikasi medis
f. Memberitahu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dengan mengajarkan
posisi dan perlekatan yang baik.
g. Adanya larangan promosi susu formula di RS dan lingkungannya
h. Melaksanakan Perawatan Metode Kanguru untuk bayi kurang bulan/BBLR
(Kangaroo Mother Care)
i. Adanya tata tertib/jam kunjungan ibu dan bayi
j. Adanya fasilitas ruang nifas sesuai standar
k. Melakukan Perawatan nifas
l. Melakukan Hygiene perineum
m. Pencegahan dan pemantauan infeksi nosokomial pada ibu dan bayi yang dirawat
gabung.

RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA :

1. Meningkatkan kualitas bahan dan alat peraga untuk demonstrasi


2. Pelaporan keberhasilan menyusui
3. Adanya pelayanan perinatal lanjutan (pelayanan follow up diluar rumah sakit

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 17

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 17


atau kunjungan
atau kunjungan rumah)rumah)
4. Pemberian
4. Pemberian susu formula
susu formula hanyahanya atas indikasi
atas indikasi medismedis dan keadaan-keadaan
dan keadaan-keadaan khusus
khusus
5. Persediaan
5. Persediaan susu formula
susu formula hanyahanya atas indikasi
atas indikasi medismedis dan diberikan
dan tidak tidak diberikan
gratisgratis
6. Pengembangan
6. Pengembangan penelitian
penelitian tentang
tentang keberhasilan
keberhasilan menyusui(ASI)
menyusui(ASI)

RAWAT
RAWAT
GABUNG
GABUNG

'HQLVL
'HQLVL
RawatRawat
gabunggabung
adalahadalah
satu cara
satuperawatan
cara perawatan
dimanadimana
ibu dan
ibubayi
danyang
bayibaru
yangdilahirkan
baru dilahirkan
tidak dipisahkan,
tidak dipisahkan,
melainkan
melainkan
ditempatkan
ditempatkan
bersama
bersama
dalamdalam
sebuahsebuah
ruang ruang
selamaselama
24 jam24 jam
penuh.penuh.
IstilahIstilah
rawat rawat
gabung
gabung
parsialparsial
yang dulu
yangbanyak
dulu banyak
dianutdianut
sepertiseperti
hanya hanya
dilakukan
dilakukan
pada siang
pada hari
siangsedangkan
hari sedangkan
pada malam
pada malam
harinya
harinya
bayi dirawat
bayi dirawat
di kamar
di kamar
bayi, sudah
bayi, sudah
tidak dibenarkan
tidak dibenarkan
lagi. lagi.

Syarat
Syarat
RawatRawat
Gabung
Gabung
Tidak Tidak
semuasemua
bayi atau
bayiibu
atau
dapat
ibu dirawat
dapat dirawat
gabung.
gabung.
Syaratnya
Syaratnya
adalah:
adalah:
1. 8VLDNHKDPLODQ!PLQJJXGDQEHUDWODKLU!JUDPEHUDUWLUHHNVPHQHODQ
1. 8VLDNHKDPLODQ!PLQJJXGDQEHUDWODKLU!JUDPEHUDUWLUHHNVPHQHODQ
dan menghisapnya
dan menghisapnya
sudah sudah
baik baik
2. 1LODL$SJDUSDGDOLPDPHQLW
2. 1LODL$SJDUSDGDOLPDPHQLW
3. Tidak
3. Tidak
ada kelainan
ada kelainan
kongenital
kongenital
yang memerlukan
yang memerlukan
perawatan
perawatan
khususkhusus
4. Tidak
4. Tidak
ada trauma
ada trauma
lahir atau
lahirmorbiditas
atau morbiditas
lain yang
lainberat
yang berat
5. Bayi
5. yang
Bayilahir
yangdengan
lahir dengan
seksioseksio
sesariasesaria
yang menggunakan
yang menggunakan
pembiusan
pembiusan
umum,umum,
rawat rawat
gabung
gabung
dilakukan
dilakukan
setelahsetelah
ibu danibu
bayi
dansadar,
bayi sadar,
misalnya
misalnya
4-6 jam
4-6
setelah
jam setelah
operasioperasi
selesai.selesai.
Apabila
Apabila
pembiusan
pembiusan
secarasecara
spinal,spinal,
bayi dapat
bayi dapat
segerasegera
disusukan.
disusukan.
Apabila
Apabila
ibu masih
ibu masih
mendapat
mendapat
infus, bayi
infus,tetap
bayidisusukan
tetap disusukan
dengandengan
bantuan
bantuan
petugas.
petugas.
6. Ibu6.dalam
Ibu dalam
keadaan
keadaan
sehat sehat

Manfaat
Manfaat
KontakKontak
dini antara
dini antara
ibu dan
ibu bayi
dan yang
bayi telah
yang telah
dibinadibina
sejak sejak
dari kamar
dari kamar
bersalin
bersalin
seharusnya
seharusnya
tetap tetap
dipertahankan
dipertahankan
dengan
dengan
merawat
merawat
bayi bersama
bayi bersama
ibunyaibunya
(rawat(rawat
gabung).
gabung).
Keuntungan
Keuntungan
rawat rawat
gabung:
gabung:

 Aspek
 Aspek
Psikologis
Psikologis
Dengan
Dengan
rawat rawat
gabunggabung
antaraantara
ibu dan
ibubayi
danakan
bayiterjalin
akan terjalin
prosesproses
lekat (bonding).
lekat (bonding).
Hal ini
Halsangat
ini sangat
mempengaruhi
mempengaruhi
perkembangan
perkembangan
psikologis
psikologis
bayi selanjutnya.
bayi selanjutnya.
Kehangatan
Kehangatan
tubuh tubuh
ibu merupakan
ibu merupakan
stimulasi
stimulasi
mentalmental
yang mutlak
yang mutlak
diperlukan
diperlukan
oleh oleh
bayi. Rasa
bayi.aman,
Rasa aman,
terlindung,
terlindung,
dan percaya
dan percaya
pada orang
pada lain
orang(basic trust) merupakan
lain (basic trust) merupakan
dasar terbentuknya
dasar terbentuknya
rasa percaya
rasa percaya
diri pada
diribayi.
padaIbu
bayi.
akan
Ibumerasa
akan merasa
banggabangga
karenakarena

18 18
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

18 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


dapat memberikan yang terbaik bagi bayinya.

 Aspek Fisik
Dengan rawat gabung, ibu dengan mudah menyusui kapan saja bayi
menginginkannya. Dengan demikian, ASI juga akan cepat keluar.

 Aspek Fisiologis
Dengan rawat gabung, bayi dapat disusui dengan frekuensi yang lebih sering dan
PHQLPEXONDQ UHHNV SURODNWLQ \DQJ PHPDFX SURVHV SURGXNVL $6, GDQ UHHNV
oksitosin yang membantu pengeluaran ASI dan mempercepat involusi rahim.
Pemberian ASI eksklusif dapat juga dipergunakan sebagai metode keluarga
berencana (metode amenorea laktasi) asal memenuhi syarat yaitu usia bayi belum
berusia 6 bulan, ibu belum haid lagi, dan bayi masih diberikan ASI secara eksklusif.

 Aspek Edukatif
Dengan rawat gabung ibu, terutama yang primipara, akan mempunyai pengalaman
menyusui dan merawat bayinya. Juga memberi kesempatan bagi perawat untuk
tugas penyuluhan, antara lain posisi dan perlekatan bayi untuk menyusui dan
WDQGDWDQGDEDKD\DSDGDED\L,EXMXJDVHJHUDGDSDWPHQJHQDOLSHUXEDKDQVLN
atau perilaku bayi dan menanyakan pada petugas hal-hal yang dianggap tidak
wajar. Sarana ini dapat juga dipakai sebagai sarana pendidikan bagi keluarga.

 Aspek Medis
Dengan rawat gabung, ibu merawat bayinya sendiri. Bayi juga tidak terpapar
dengan banyak petugas sehingga infeksi nosokomial dapat dicegah. Di samping
itu, kolostrum yang banyak mengandung berbagai zat protektif akan cepat keluar
dan memberikan daya tahan bagi bayi.

 Aspek Ekonomi
Dengan rawat gabung, pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin sehingga
anggaran pengeluaran untuk membeli susu formula dan peralatan untuk
membuatnya dapat dihemat. Ruang bayi tidak perlu ada dan ruang dapat digunakan
untuk hal yang lain. Lama rawat juga bisa dikurangi sehingga pergantian pasien
bisa lebih cepat.

Kontraindikasi
Kontraindikasi rawat gabung bagi ibu adalah:
 Ibu dengan kelainan jantung yang ditakutkan menjadi gagal jantung
 Ibu dengan eklampsia atau preeklampsia berat
 Ibu dengan penyakit akut yang berat
 Ibu dengan karsinoma payudara
 Ibu dengan psikosis

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 19

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 19


Kontraindikasi
Kontraindikasi
rawat rawat
gabunggabung
bagi bayi:
bagi bayi:
 Bayi
 dengan
Bayi dengan
berat lahir
beratsangat
lahir sangat
rendahrendah
 Bayi
 dengan
Bayi dengan
kelainan
kelainan
kongenital
kongenital
yang berat
yang berat
 Bayi
 yang
Bayimemerlukan
yang memerlukan
observasi
observasi
atau terapi
atau terapi
khususkhusus
(bayi kejang,
(bayi kejang,
sakit berat)
sakit berat)

Apabila
Apabila
rawat gabung
rawat gabung
tidak dapat
tidak dilaksanakan,
dapat dilaksanakan,
maka air
maka
susu
airibu
susu
harus
ibu diperah
harus diperah
dan dan
diberikan
diberikan
pada bayi
padadengan
bayi dengan
cara lain,
caramisalnya
lain, misalnya
dengandengan
sendok,
sendok,
cangkir,
cangkir,
pipet, pipet,
atau atau
dengan
dengan
sonde sonde
lambung
lambung
sesuaisesuai
dengandengan
kemampuan
kemampuan
bayi. bayi.

POSISI
POSISI
DAN PELEKATAN
DAN PELEKATAN
YANGYANG
BENAR
BENAR

UntukUntuk
keberhasilan
keberhasilan
menyusui,
menyusui,
sangatsangat
penting
penting
untuk untuk
memposisikan
memposisikan
dan melekatkan
dan melekatkan
bayi yang
bayibenar
yang benar
pada ibunya. PosisiPosisi
pada ibunya. yang benar
yang benar
adalah:
adalah:
1. Perut
1. bayi
Perutmenyentuh
bayi menyentuh
perut ibu
perut ibu
2. Mensuport
2. Mensuport
seluruh
seluruh
tubuh tubuh
bayi bayi
3. Seluruh
3. Seluruh
tubuh tubuh
depandepan
bayi menghadap
bayi menghadap
ibu ibu
4. Pastikan
4. Pastikan
kepala,leher
kepala,leher
dan daerah
dan daerah
belakang
belakang
tubuh tubuh
bayi sejajar.
bayi sejajar.
5. Telinga
5. Telinga
dan lengan
dan lengan
atas merupakan
atas merupakan
1 garis1lurus.
garis lurus.

Gambar
Gambar
2. Posisi
2. Posisi
menyusui
menyusui

20 20
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

20 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


1. Dagu bayi menempel pada payudara,
bukan hidung bayi.
2. Mulut terbuka lebar
3. Bibir melengkung keluar
4. Aerola lebih banyak terlihat di atas
mulut daripada di bawah mulut
5. Ibu merasa nyaman dan tidak merasa
sakit
6. Hanya terdengar suara menelan
Gambar 3. Pelekatan yang benar

CARA MEMERAH ASI

 Prosedur: memerah ASI dengan tangan


 Cuci tangan anda sampai bersih.
 Jika mungkin, perah ASI di tempat yang tenang dan santai. Bayangkan Anda
sedang berada di tempat yang menyenangkan. Pikirkan hal menyenangkan
mengenai bayi Anda. Kemampuan Anda untuk merasa santai akan membantu
UHHNVSHQJHOXDUDQ$6,\DQJOHELKEDLN
 Berikan rasa hangat dan lembab pada payudara Anda selama 3-5 menit sebelum
mengeluarkan ASI.
 Pijat payudara Anda dengan gerakan melingkar, ikuti dengan pijatan lembut
pada payudara dari sisi luar ke arah puting.
 Stimulasi puting Anda dengan lembut dan tarik sedikit ke arah luar atau
memutarnya dengan jari anda.
 Keluar dan buang 2-3 kali ASI yang keluar dari setiap payudara.
 Peras ASI ke dalam wadah yang bersih (plastik keras atau gelas).
 Tempatkan ibu jari Anda di bagian atas payudara pada tepi areola dan empat jari
Anda di bawah payudara Anda pada tepi areola.
 Tekan ke arah tulang iga Anda kemudian dekatkan ibu jari dan jari-jari Anda
dengan lembut tepat di belakang areola.
 Ulang dengan pola berirama, putar posisi jari-jari Anda di sekeliling payudara

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 21

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 21


Anda untuk
Anda untuk
mengosongkan
mengosongkan
semuasemua
daerahdaerah
payudara.
payudara.
 Lakukan
 Lakukan
berselang-seling
berselang-seling
pada kedua
pada kedua
payudara
payudara
setiap setiap
lima (5)
lima
menit
(5) menit
atau ketika
atau ketika
ASI mengalir
ASI mengalir
dengan
dengan
lambat,
lambat,
ingatlah
ingatlah
untuk untuk
mengulang
mengulang
siklus siklus
pijat pijat
usap- usap -
tekan
tekan
keluarkan
keluarkan
beberapa
beberapa
kali pada
kalisetiap
pada setiap
payudara.
payudara.
 Jumlah
 Jumlah
ASI yang
ASIdiperoleh
yang diperoleh
setiap setiap
kali dikeluarkan
kali dikeluarkan
mungkin
mungkin
berbeda
berbeda
dan hal
dan
inihal ini
biasa terjadi.
biasa terjadi.
 Ketika
 Ketika
sudah sudah
selesai,selesai,
oleskanoleskan
beberapa
beberapa
tetes ASI
tetes
pada
ASIsetiap
pada setiap
putingputing
dan biarkan
dan biarkan
keringkering
oleh udara.
oleh udara.

Gambar 4. Cara
Gambar 4. memerah ASI ASI
Cara memerah

CARACARA
MENYIMPAN ASI ASI
MENYIMPAN

- - perah
ASI dapat disimpan
ASI perah pada suhu
dapat disimpan padakamar selamaselama
suhu kamar 6-8 jam.
6-8 jam.

- - Apabila
Apabila disimpan di dalam
disimpan lemarilemari
di dalam es pendingin, tahan tahan
es pendingin, 48-72 48-72
jam. jam.

- - Apabila
Apabila disimpan di dalam
disimpan lemarilemari
di dalam es pembeku (freezer),
es pembeku tahan tahan
(freezer), berbulan.
berbulan.

22 22
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

22 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


CARA PEMBERIAN ASI PERAH

- ASI perah yang beku, harus dipindahkan dahulu agar mencair ke lemari pendingin
agar mencair, kadang kala memerlukan 12 jam. Setelah mencair, hanya bertahan
24 jam.
- ASI di lemari pendingin, jika hendak diberikan, dihangatkan secara bertahap yaitu
di suhu kamar, kemudian masukkan ke air hangat, kemudian diberikan kepada bayi.
- ASI yang sudah dihangatkan harus dihabiskan, dan jika bersisa tidak boleh
didinginkan kembali. Oleh karena itu, disarankan untuk mengambil sejumlah ASI
yang habis untuk sekali minum sesuai dengan kebutuhan bayi untuk dihangatkan.
- Pemberian ASI perah jangan menggunakan botol, berikan dengan cangkir, pipet
atau sonde lambung.

Gambar 5. Pemberian ASI perah dengan spuit dan sonde

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 23

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 23


ASI DONOR
ASI DONOR

i Dalam
i Dalam
hal ibuhal
kandung
ibu kandung
tidak dapat
tidak memberikan
dapat memberikan
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
bagi bayinya,
bagi bayinya,
pemberian
pemberian
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
dapat dilakukan
dapat dilakukan
oleh pendonor
oleh pendonor
ASI. Apabila
ASI. Apabila
pengganti
pengganti
ASI ASI
adalahadalah
ASI donor,
ASI donor,
maka harus
maka harus
mempertimbangkan
mempertimbangkan
kesehatan
kesehatan
dan kebiasaan
dan kebiasaan
donor,donor,
berdasarkan
berdasarkan
normanorma
agamaagama
dan mempertimbangkan
dan mempertimbangkan
aspek aspek
sosial budaya,
sosial budaya,
mutu, mutu,
dan dan
keamanan
keamanan
ASI. ASI.

i Pemberian
i Pemberian
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
oleh pendonor
oleh pendonor
ASI dilakukan
ASI dilakukan
dengandengan
persyaratan:
persyaratan:
a. a.Permintaan
Permintaan
ibu kandung
ibu kandung
atau Keluarga
atau Keluarga
Bayi yang
Bayibersangkutan;
yang bersangkutan;
b. b.Identitas,
Identitas,
agama,agama,
dan alamat
dan alamat
pendonor
pendonor
ASI diketahui
ASI diketahui
dengandengan
jelas oleh
jelasibu
oleh ibu
atau Keluarga
atau Keluarga
dari Bayi
daripenerima
Bayi penerima
ASI; ASI;
c. c.Persetujuan
Persetujuan
pendonor
pendonor
ASI setelah
ASI setelah
mengetahui
mengetahui
identitas
identitas
Bayi yang
Bayidiberi
yang diberi
ASI; ASI;
d. d.Pendonor
Pendonor
ASI dalam
ASI dalam
kondisi
kondisi
kesehatan
kesehatan
baik dan
baik
tidak
danmempunyai
tidak mempunyai
indikasi
indikasi
medis medis
e. e.ASI tidak
ASIdiperjualbelikan.
tidak diperjualbelikan.

i Sebelum
i Sebelum
diberikan
diberikan
ASI donor
ASI donor
pada bayi,
pada perlu
bayi, perlu
dipasteurisasi
dipasteurisasi
dengandengan
suhu 56
suhu
0
C 560C
selamaselama
30 menit.
30 menit.
Apabila
Apabila
alat pasteurisasi
alat pasteurisasi
tidak tidak
punya,punya,
maka maka
dapat dapat
digunakan
digunakan
cara PRETORIA
cara PRETORIA
yaitu: yaitu:
Memanaskan
Memanaskan
air sampai
air sampai
mendidih
mendidih
--> mematikan
--> mematikan
api -->api -->
menunggu
menunggu
sampaisampai
gelembung-gelembungnya
gelembung-gelembungnya
hilanghilang
--> memasukkan
--> memasukkan
ASI perah
ASI perah
dalamdalam
wadahwadah
ke dalam
ke dalam
air yang
air selesai
yang selesai
mendidih
mendidih
tersebut
tersebut
selamaselama
30 menit.
30 menit.
WadahWadah
untuk untuk
memanaskan
memanaskan
ASI sebaiknya
ASI sebaiknya
terbuatterbuat
dari kaca
dariatau
kacaplastik
atau plastik
tipe 5/PP.
tipe 5/PP.

Indikasi
Indikasi
MedisMedis
Pemberian
Pemberian
Susu Susu
Formula
Formula
(Sesuai
(Sesuai
Kebijakan
Kebijakan
WHO) WHO)

Kondisi
Kondisi
Bayi Bayi
Bayi yang
Bayiseharusnya
yang seharusnya
tidak menerima
tidak menerima
ASI atau
ASIsusu
ataulainnya
susu lainnya
kecualikecuali
formulaformula
khusus:
khusus:
- - dengan
Bayi Bayi dengan
galaktosemia
galaktosemia
klasik:klasik:
diperlukan
diperlukan
formula
formula
khususkhusus
bebas bebas
galaktosa.
galaktosa.
- - dengan
Bayi Bayi dengan
penyakit
penyakit
kemihkemih
beraroma
beraroma
sirup mapel/ maplemaple
sirup mapel/ syrup syrup
urine disease:
urine disease:
diperlukan
diperlukan
formula
formula
khususkhusus
bebas bebas
leusin,leusin,
isoleusin
isoleusin
dan valin.
dan valin.
- - dengan
Bayi Bayi dengan
fenilketonuria:
fenilketonuria:
dibutuhkan
dibutuhkan
formula
formula
khususkhusus
bebas bebas
fenilalanin
fenilalanin
(dimungkinkan
(dimungkinkan
beberap
beberap
kali menyusui,
kali menyusui,
di bawah
di bawah
pengawasan
pengawasan
ketat).ketat).

24 24
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

24 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


Bayi-bayi dimana ASI tetap merupakan pilihan makanan terbaik tetapi mungkin
membutuhkan makanan lain selain ASI untuk jangka waktu terbatas.
- Bayi dengan berat badan kurang dari 1500 gr (berat lahir sangan rendah)
- Bayi lahir kurang dari 32 minggu dari usia kehamilan (amat prematur)
- Bayi baru lahir yang beresiko hipoglikemia berdasarkan gangguan adaptasi metabolism
atau peningkatan kebutuhan glukosa (seperti pada bayi premature, kecil untuk umur
NHKDPLODQDWDX\DQJPHQJDODPLVWUHVVLVNHPLNLQWUDSDUWXPKLSRNVL\DQJVLJQLNDQ
bayi-bayi yang sakit dan bayi yang memiliki ibu pengidap diabetes) jika gula darahnya
gagal merespon pemberian ASI baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kondisi Ibu
Ibu- ibu yang memiliki salah satu dari kondisi yang disebutkan dibawah ini harus
mendapat pengobatan sesuai dengan standar pedoman.

Kondisi ibu yang dapat membenarkan alasan penghindaran menyusui


secara permanen:
- Infeksi HIV: jika pengganti menyusui dapat diterima, layak, terjangkau,
berkelanjutan dan aman (AFASS)

* Pemilihan pemberian makan yang paling sesuai pada bayi untuk ibu yang terinfeksi
HIV tergantung pada keadaan individual ibu dan bayinya, termasuk status
kesehatannya, tetapi harus mempertimbangkan layanan kesehatan yang tersedia
dan konseling dan dukungan yang mungkin akan dia terima. ASI eksklusif
dianjurkan untuk enam bulan pertama kehidupan bayi kecuali pengganti menyusui
adalah AFASS. Jika penggantian pemberian makan adalah AFASS, maka dianjurkan
penghentian semua kegiatan menyusui oleh ibu terinfeksi HIV. Penggabungan pola
makan di 6 bulan pertam kehidupan (yaitu, menyusui dan juga member cairan, susu
formula atau makanan lain) harus selalu dihindari oleh ibu yang terinfeksi HIV.

Kondisi ibu yang dapat membenarkan alasan penghentian menyusui untuk


sementara waktu:
- Penyakit parah yang menghalangi seorang ibu merawat bayi, misalnya sepsis.
- Virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1): kontak langsung antara luka pada payudara
ibu dan mulut bayi sebaiknya dihindarkan sampai semua lesi aktif telah diterapi
hingga tuntas.
- Pengobatan Ibu:
 Obat-obatan psikoterapi jenis penenang, obat anti-epilepsi dan opioid dan
kombinasinya dapat menyebabkan efek samping seperti mengantuk dan depresi

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 25

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 25


pernapasan
pernapasan
dan lebih
danbaik
lebihdihindari
baik dihindari
jika alternative
jika alternative
yang lebih
yangaman
lebih tersedia.
aman tersedia.
 Radioaktif
 Radioaktif
iodine-131
iodine-131
lebih baik
lebihdihindari
baik dihindari
mengingat
mengingat
bahwabahwa
alternative
alternative
yang yang
lebih aman
lebih tersedia
aman tersedia
seorang
seorang
ibu dapat
ibu melanjutkan
dapat melanjutkan
menyusui
menyusui
sekitarsekitar
dua dua
bulan bulan
setelahsetelah
menerima
menerima
zat ini;zat ini;
 Penggunaan
 Penggunaan
yodium
yodium
atau yodofor
atau yodofor
topicaltopical
(misalnya
(misalnya
povidone-iodine)
povidone-iodine)
secarasecara
berlebihan,
berlebihan,
terutama
terutama
pada luka
padaterbuka
luka terbuka
dan membran
dan membran
mukosa,
mukosa,
dapat dapat
menyebabkan
menyebabkan
penekanan
penekanan
hormone
hormone
tiroid atau
tiroidkelainan
atau kelainan
elektrolit
elektrolit
pada bayi
padayang
bayi yang
mendapat
mendapat
ASI dan
ASI
harus
dan harus
dihindari;
dihindari;
 Sitotoksik
 Sitotoksik
kemoterapi
kemoterapi
mensyaratkan
mensyaratkan
bahwabahwa
seorang
seorang
ibu harus
ibu harus
berhenti
berhenti
menyusui
menyusui
selamaselama
terapi.terapi.

Kondisi
Kondisi
ibu yang
ibu masih
yang masih
dapatdapat
melanjutkan
melanjutkan
menyusui,
menyusui,
walaupun
walaupun
mungkin
mungkin
terdapat
terdapat
masalah
masalah
kesehatan
kesehatan
yang menjadi
yang menjadi
perhatian:
perhatian:
- - Abses
Abses payudara:
payudara:
menyusui
menyusui
harus harus
dilanjutkan
dilanjutkan
pada payudara
pada payudara
yang tidak
yangterkena
tidak terkena
abses;abses;
menyusui
menyusui
dari payudara
dari payudara
yang terkena
yang terkena
dapat dilanjutkan
dapat dilanjutkan
setelahsetelah
perawatan
perawatan
mulai.mulai.
- - Hepatitis
Hepatitis B: bayiB:harus
bayi harus
diberi diberi
vaksinvaksin
hepatitis
hepatitis
B, dalam
B, dalam
waktu waktu
48 jam48
pertama
jam pertama
atau atau
sesegera
sesegera
mungkin
mungkin
sesudahnya.
sesudahnya.
- - Hepatitis
Hepatitis C C
- - Mastitis:
Mastitis: bila menyusui
bila menyusui
sangatsangat
menyakitkan,
menyakitkan,
susu harus
susu harus
dikeluarkan
dikeluarkan
untuk untuk
mencegah
mencegah
progresivitas
progresivitas
penyakit.
penyakit.
- - Tuberkulosis:
Tuberkulosis: ibu dan
ibu
bayi
danharus
bayi harus
diterapi
diterapi
sesuaisesuai
dengandengan
pedoman
pedoman
tuberculosis
tuberculosis
nasional.
nasional.
- - Penggunaan
Penggunaan zat: zat:
 Penggunaan
 Penggunaan
nikotin,
nikotin,
alkohol,
alkohol,
ekstasi,
ekstasi,
amfetamin,
amfetamin,
kokain,
kokain,
dan stimulan
dan stimulan
sejenissejenis
oleh oleh
ibu telah
ibuterbukti
telah terbukti
memiliki
memiliki
efek berbahaya
efek berbahaya
pada bayi
padayang
bayidisusui;
yang disusui;
 Alkohol,
 Alkohol,
opioid,opioid,
benzodiazepin
benzodiazepin
dan ganja
dan dapat
ganja menyebabkan
dapat menyebabkan
sedasisedasi
pada ibu
pada
dan
ibu dan
bayi. bayi.
Ibu harus
Ibu harus
didorong
didorong
untuk untuk
tidak menggunakan
tidak menggunakan
zat-zatzat-zat
tersebut
tersebut
dan diberi
dan diberi
kesempatan
kesempatan
dan dukungan
dan dukungan
untuk untuk
tidak lagi
tidak
terlibat
lagi terlibat
di dalamnya.
di dalamnya.

* Ibu* yang
Ibumemilih
yang memilih
untuk untuk
tidak menghentikan
tidak menghentikan
penggunaan
penggunaan
zat-zatzat-zat
ini atau
ini
yang
atautidak
yang tidak
mampu
mampu
melakukannya
melakukannya
harus harus
meminta
meminta
saran saran
secarasecara
individual
individual
mengenai
mengenai
risiko risiko
dan manfaat
dan manfaat
menyusui
menyusui
tergantung
tergantung
pada keadaan
pada keadaan
individual
individual
mereka.
mereka.
UntukUntuk
Ibu Ibu
yang menggunakan
yang menggunakan
bahan-bahan
bahan-bahan
ini dalam
ini dalam
jangkajangka
waktu waktu
pendek,
pendek,
pertimbangan
pertimbangan
dapat dapat
diberikan
diberikan
untuk untuk
penghentian
penghentian
menyusui
menyusui
sementara
sementara
selamaselama
waktu waktu
ini. ini.

26 26
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

26 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


LANGKAH 6
Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan
membina jejaring rujukan pelayanan ibu dan bayi dengan
sarana lain.

DEFINISI

Sistem rujukan pelayanan kesehatan perseorangan merupakan penyelenggaraan


pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab
pelayanan kesehatan secara timbal balik, baik vertikal maupun horizontal (pasal
3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012).

Rujukan diartikan sebagai proses yang bermula dan timbal balik pada saat seorang
petugas kesehatan pada salah satu tingkat pelayanan mengalami kekurangan
sumber daya (sarana, prasarana, alat, tenaga, anggaran/uang) dan kompetensi,
untuk mengatasi sesuatu kondisi, sehingga harus meminta bantuan kepada sarana
pelayanan kesehatan lain baik yang setingkat (horizontal) maupun berbeda tingkat
(vertikal). Rujukan vertikal dapat dilakukan dari tingkatan pelayanan yang lebih
rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya (pasal 7 ayat 4,
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012).

Rujukan medik yang berkaitan dengan pengobatan dan pemulihan, dapat


dilaksanakan selain pengiriman langsung pasien (kasus), spesimen, pemeriksaan
penunjang medik, dan pengetahuan tentang penyakit, juga pengiriman secara
tidak langsung melalui bantuan teknologi komunikasi informasi (ICT), berupa
tele-medicine/e-health/u-health, yang terbatas berupa gambar, tulisan dan suara
(Audio-visual), sedangkan rujukan pemeriksaan specimen/bahan tidak dapat
dilakukan melalui cara rujukan ini, demikian pula untuk beberapa jenis rujukan
penunjang medik lainnya.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 27

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 27


Gambar
Gambar
6. Sistem
6. Sistem
Rujukan
Rujukan
padapada
banyak
banyak
Fasyankes
Fasyankes

Fasilitas Pelayanan
Fasilitas PelayananMonitoring dan dan
Monitoring
Jenjang Rujukan
Jenjang Rujukan W
W Kesehatan
Kesehatan Evaluasi oleh oleh
Evaluasi
Fasyankes
Fasyankes
TingkatTingkat
MampuMampumemberikan
memberikan
pelaya-pelaya-
1. Klinik
1. Puskes
Klinik Puskes
(di Pus(di Pus
1. Ka. Dinkes
1. Ka. Dinkes
Kab/ Kab/
PertamaPertama
(Ayat 2,(Ayatyanan
2, yanan
Kesehatan
Kesehatan
Perseora-
Perseora-kesmaskesmas
& Pusk.&TT)Pusk. TT) kota kota
Ps 2 dan
Ps3)
2 dan 3) ngan/Medik ngan/Medik
Tk. Pertama
Tk. Pertama
di- 2.di-Klinik
2. Pratama
Klinik Pratama
(Pe (Pe2. Organisasi
2. Organisasi
ProfesiProfesi
laksankan
laksankan
oleh dokter/
oleh dokter/
dok- dok-merintah merintah
& Swasta)
& Swasta) CabangCabang
Kab/ kota
Kab/ kota
ter gigiter
dangigi
khusus
dan khusus
untuk pe-
untuk3.pe-
Praktek
3. Praktek
Perseorang-
Perseorang-
layananlayanan
maternalmaternal
& neonatal
& neonatalan Dr/Drgan Dr/Drg
phisiologis
phisiologis
dan kondisi
dan kondisi
ter- 4.ter-
RS Sakit
4. RSPratama
Sakit Pratama
tentu ditolong
tentu ditolong
Bidan Bidan
Fasyankes
Fasyankes
Tkt duaTkt Mampu
dua Mampu memberikan
memberikan 1. RS Kelas
layan- layan- 1. RSDKelas
atau DKelas
atauCKelas
1. Kadinkes
C 1. Kadinkes
Prop. Prop.
(Ayat 2,(Ayat
Pasal2,4)Pasal 4)
an kesehatan
an kesehatan
perseorangan
perseorangan
2. RS Kelas
2. RSBKelas
Non B Non 2. Organisasi
2. Organisasi
profesiprofesi

Pendidikan,
Pendidikan,
(Milik (Milik cabangcabang
provinsiprovinsi
Pemerintah
Pemerintah
ABRI/ ABRI/
POLRI/BUMN,
POLRI/BUMN,
SwastaSwasta
Fasyankes
Fasyankes
Tkt duaTkt Mampu
dua Mampu memberikan
memberikan
la- 1.la-RS kelas
1. RSBkelas
Pendi-B Pendi- 1. Dir. 1.
BUKR
Dir. BUKR
(Ayat 2,(Ayat
Pasal2,5)Pasal 5)
yanan yanan kesehatan
kesehatan
per perdikan/A, dikan/A,
di Provinsi,
di Provinsi,
2. Dirjen
2. BUK,
Dirjen BUK,
^
^2. RS A2.Rujukan Uta- Uta-3. Organisasi
RS A Rujukan 3. Organisasi
pro- pro-
ma Umum/ KhususKhusus fesi, fesi,
ma Umum/
Nasional,
Nasional,
di Pusatdi Pusat4. /W
4. /W

7DEHO.ODVLNDVLIDVLOLWDVSHOD\DQDQNHVHKDWDQGDODPVLVWHPUXMXNDQ
7DEHO.ODVLNDVLIDVLOLWDVSHOD\DQDQNHVHKDWDQGDODPVLVWHPUXMXNDQ

28 28
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

28 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA:

1. Membentuk keterpaduan dalam sistem rujukan di Kabupaten/Kota


2. Mengevaluasi pelaksanaan rujukan
3. Pengembangan penelitian tentang sistem rujukan
4. Dokumentasikan hasil-hasil evaluasi

LANGKAH 7
Menyelenggarakan pelayanan Imunisasi bayi dan tumbuh
kembang

PELAKSANAAN

a. Menyelenggarakan konseling dan pelayanan imunisasi bayi di RS sesuai dengan


usia
b. Memantau tumbuh kembang bayi sejak lahir (stimulasi, deteksi dan intervensi
dini tumbuh kembang)
c. Memantau dan mengusahakan pemberian ASI eksklusif pada bayi
d. Penanganan penyakit bayi sesuai standar

RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA:

1. Pengembangan penelitian tentang imunisasi


2. Publikasi dan dokumentasikan hasil-hasil penelitian
3. Mengembangkan klinik tumbuh kembang anak

LANGKAH 8
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Keluarga Berencana
termasuk pencegahan dan penanganan kehamilan yang tidak
diinginkan serta kesehatan reproduksi lainnya.

PELAKSANAAN

a. Menyelenggarakan konseling mengenai KB dan kontrasepsi termasuk Metode


Amenorhea Laktasi (LAM) untuk pasien dan suami sebelum meninggalkan RS.
b. Menyelenggarakan pelayanan KB paripurna termasuk kontrasepsi baik untuk

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 29

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 29


perempuan
perempuan
maupun
maupun
pria. pria.
c. Menyelenggarakan
c. Menyelenggarakan
konseling
konseling
mengenai
mengenai
kesehatan
kesehatan
reproduksi
reproduksi
termasuk
termasuk
konseling
konseling
pranikah.
pranikah.

RS DAPAT
RS DAPAT
MENGEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PROGRAM
PROGRAM
BERUPA:
BERUPA:

1. Pengembangan
1. Pengembangan
penelitian
penelitian
tentang
tentang
Keluarga
Keluarga
Berencana
Berencana
2. Pengembangan
2. Pengembangan
metode
metode
baru kontrasepsi
baru kontrasepsi
pria pria
3. Publikasi
3. Publikasi
dan dokumentasi
dan dokumentasi
hasil-hasil
hasil-hasil
penelitian
penelitian

Metode
Metode
Amenorhea
Amenorhea
Laktasi
Laktasi

SyaratSyarat
untukuntuk
menggunakan
menggunakan
metode
metode
amenorhea
amenorhea
laktasilaktasi
sebagaisebagai
cara kontrasepsi:
cara kontrasepsi:
1. Bayi1.belum
Bayi belum
berusia
berusia
6 bulan
6 bulan
2. Ibu2.belum
Ibu belum
haid kembali
haid kembali
3. Bayi3.hanya
Bayi hanya
diberikan
diberikan
ASI eksklusif
ASI eksklusif

LANGKAH
LANGKAH
9 9
Melaksanakan
Melaksanakan
Audit
Audit
Medik
Medik
di RS
di dan
RS dan
Audit
Audit
Maternal
Maternal
dan dan
Perinatal
Perinatal
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota

PELAKSANAAN
PELAKSANAAN

a. Komite
a. Komite
medikmedik
agar dapat
agar dapat
bertindak
bertindak
sebagai
sebagai
tim AMPtim AMP
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
maupunmaupun
tim audit
tim audit
medikmedik
yang yang
mengadakan
mengadakan
pertemuan
pertemuansecarasecara
rutin rutin
yang yang
berfungsi
berfungsi
melaksanakan
melaksanakan
audit,audit,
tidak tidak
mencari
mencari
kesalahan
kesalahan
tetapitetapi
membantu
membantu
mencari
mencari
solusisolusi
serta kehilangan
serta kehilangan
hambatan
hambatan
medikmedik
dan non
danmedik
non medik
b. RSb.dapat
RS dapat
ikut aktif
ikut aktif
dalamdalam
pelaksanaan
pelaksanaan
AMP AMPtingkattingkat
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
dalamdalam
permasalahan
permasalahan
kasus kasus
maternal
maternal
dan perinatal
dan perinatal
c. Menyelenggarakan
c. Menyelenggarakanprogramprogram
surveilance
surveilance
untukuntuk
pemantauan
pemantauan
dan evaluasi
dan evaluasi
kasus kasus
maternal/perinatal
maternal/perinatal
d. Melakukan
d. Melakukan
intervensi
intervensi
dan tindak
dan tindak
lanjutlanjut
dalamdalam
menurunkan
menurunkan
AngkaAngka
Kematian
Kematian
Ibu Ibu
dan Angka
dan Angka
Kematian
Kematian
Bayi Bayi
e. Menyebarluaskan
e. Menyebarluaskan
laporanlaporan
hasil kajian
hasil kajian
AMP dan
AMPtindak
dan tindak
lanjutnya
lanjutnya
secarasecara
rutin.rutin.

30 30
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

30 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


RS DAPAT MENGEMBANGKAN PELAKSANAAN PROGRAM BERUPA:

1. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen(SIM)/ Data Kesakitan/ Data


Kematian Ibu dan Bayi dapat diperoleh secara cepat dan mudah serta akurat
melalui komputerisasi
2. Pengembangan penelitian tentang rumah sakit yang mampu secara proaktif
melakukan AMP di Kabupaten/Kota

Audit Maternal Perinatal (AMP)

x 'HQLVL
Audit maternal perinatal adalah serangkaian kegiatan untuk menyelusuri sebab
kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kematian dan
kesakitan di masa yang akan datang.

x Langkah dan Kegiatan


Rumah sakit merupakan bagian dari pelaksanaan AMP tingkat Kabupaten/Kota.
Adapun berbagai langkah pelaksanaan AMP adalah sebagai berikut:

 ,GHQWLNDVL.DVXV.HPDWLDQGDQ3HODSRUDQ'DWD.HPDWLDQ
Setiap ada kasus kematian maternal dan perinatal yang terjadi di RS baik
publik maupun privat, pihak RS melaporkan ke Dinas Kesehatan setempat
dalam waktu 3 hari, kemudian dilakukan pengisian formulir Rekam Medis
Maternal/Perinatal yang harus dilengkapi oleh dokter penanggung jawab di
institusi pelayanan kesehatan dimana kasus meninggal. Formulir yang sudah
dilengkapi dikirim ke Sekretariat AMP Kabupaten/Kota setempat.

2. Registrasi dan Anonimasi


Semua kasus kematian maternal/perinatal dilakukan anonimasi oleh tim
Sekretariat AMP Kabupaten/Kota yang berkedudukan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

3. Pemilihan Kasus dan Pengkajiannya, serta Penjadwalan Pengkajian


Tim sekretariat Kab/Kota menetapkan kasus-kasus kematian yang akan
dikaji, kemudian melakukan penjadwalan waktu pengkajian.

4. Penggandaan dan Pengiriman Bahan Kajian.


Sebelum dilakukan pengkajian kasus, tim Sekretariat AMP melakukan
penggandaan bahan yang akan dikaji kemudian mengirimkannya kepada tim

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 31

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 31


pengkaji. Tim pengkaji terdiri dari para pakar di kabupaten/kota setempat
yang terkait dengan proses pemberian pelayanan ibu dan anak serta berbagai
aspek yang terkait morbiditas dan mortalitasnya; seperti dokter spesialis
kandungan, dokter spesialis anak, bidan senior dan pengelola program KIA.
Apabila diperlukan dapat melibatkan dokter spesialis lain seperti anestesi,
penyakit dalam dan lain-lain.

5. Pertemuan Pengkajian Kasus


Pengkajian kasus difasilitasi oleh Tim Sekretariat dan dilakukan oleh tim
SHQJNDML 7LP SHQJNDML DNDQ PHQJDQDOLVLV NDVXV NHPDWLDQ NODULNDVL
penyebab kematian dan menyusun rekomendasi. Proses pengkajian kasus
dan penyusunan rekomendasi harus dilakukan dengan azaz profesionalisme
dan mengedepankan etika.

6. Pendataan dan Pengolahan Hasil Kajian

7. Pemanfaatan Hasil Kajian


Hasil kajian dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran/pembinaan,
pelaporan dan perencanaan. Pembelajaran/pembinaan ditujukan kepada
seluruh komponen komunitas pelayanan salah satunya adalah rumah sakit.
Rumah sakit dapat memanfaatkan hasil kajian untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dan pengelolaan program KIA, secara berkelanjutan.

Audit Medik di Rumah Sakit

Selain melaksanakan AMP tingkat Kabupaten/Kota, rumah sakit juga melakukan audit
medik internal untuk kasus kematian maternal perinatal yang terjadi di rumah sakit.
Rincian kegiatan audit medik yang dilakukan di RS adalah sebagai berikut:
1. Menyusun tim di RS yang susunannya dilakukan dengan situasi dan kondisi
setempat. Secara umum susunan tim disarankan sebagai berikut:

Pelindung : Direktur RS
Ketua : Ketua Komite Medik
Wakil Ketua : Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Dokter Spesialis Anak
Sekretaris : Dokter ahli lainnya
Tim Ahli : Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Dokter Spesialis Anak
Dokter ahli lainnya

32 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

32 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


Anggota :
 Kabid dan Kasie di RS yang menangani program KIA
 Kabid dan Kasie di RS yang menangani yankes dasar dan rujukan
 Dokter Umum di bagian Kebidanan dan bagian Anak RS
 Wakil dari Unit Pelayanan KIA lainnya yang berpotensi dalam
memberikan masukan atau sumbangan pemikiran (bidan/perawat, ahli
gizi)

Tim ini juga berfungsi untuk menghimpun sumber daya yang dapat dimanfaatkan
 GDQPHQJLGHQWLNDVLVLDSDPHQJHUMDNDQDSD

2. Melaksanakan audit medik secara berkala dengan melibatkan:


 Dewan direksi RS dan managemennya
 Para kepala SMF di RS dan jajarannya
 Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan serta dokter Spesialis Anak/dokter
ahli, dan staf yang terkait
 Pihak lain yang terkait, sesuai kebutuhan, misalnya bidan, perawat dan lain-
lain.
Pada awal kegiatan, pihak yang mutlak perlu dilibatkan adalah pelaksana program KIA
di RS Kabupaten/Kota.
3. Melakukan pencatatan kasus kematian maternal dan neonatal yang terjadi di RS
dan melaporkan ke Dinkes Kabupaten/Kota
4. Mengisi rekam Medis Maternal/Perinatal untuk kasus kematian di RS
5. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut yang telah disepakati dalam pertemuan tim
audit medik.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan audit serta tindak lanjutnya
dan melaporkan hasil kegiatan ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk dikaji
dalam AMP Kabupaten/Kota
7. Memanfaatkan hasil kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
pengelolaan program KIA, secara berkelanjutan.
8. Mengikuti/melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KIA, sebagai
tindak lanjut dari temuan kegiatan audit
9. Merintis kerjasama dengan sektor lain untuk kelancaran pelaksanaan tindak
lanjut temuan dari kegiatan audit, yang berkaitan dengan di luar kesehatan
10. Dalam tiap pertemuan dibuat daftar hadir, notulen hasil pertemuan dan rencana
tindak lanjut, yang akan dibahas dalam pertemuan tim audit medik yang akan
datang.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 33

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 33


LANGKAH
LANGKAH
10 10
Memberdayakan
Memberdayakan
kelompok
kelompok
pendukung
pendukung
ASI ASI
dalam
dalam
menindaklanjuti
menindaklanjuti
pemberian
pemberian
ASI eksklusif
ASI eksklusif
dan dan
PMKPMK

PELAKSANAAN
PELAKSANAAN

1. Adanya
1. Adanya
kelompok
kelompok
binaan
binaan
rumahrumah
sakit sebagai
sakit sebagai
pendukung
pendukung
ASI dan
ASIPMK,
dan PMK,
dimana
dimana
angotaangota
kelompok
kelompok
ini akan
ini akan
salingsaling
membantu
membantu
dan mendukung
dan mendukung
pemberian
pemberian
ASI ASI
eksklusif
eksklusif
termasuk
termasuk
pelaksanaan
pelaksanaan
PMK PMK
2. Adanya
2. Adanya
fasilitas
fasilitas
tempat tempat
penitipan
penitipan
anak dan
anak
bayi
danbagi
bayipegawai
bagi pegawai
RS danRS
lingkungannya
dan lingkungannya
3. Adanya
3. Adanya
ruangruang
menyusui
menyusui
4. Mendokumentasikan
4. Mendokumentasikan
kegiatan
kegiatan
kelompok
kelompok
pendukung
pendukung
ASI ASI

RS DAPAT
RS DAPAT
MENGEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PROGRAM
PROGRAM
BERUPA:
BERUPA:

1. Melatih
1. Melatih
anggota
anggota
pendukung
pendukung
ASI yang
ASI diluar
yang diluar
RS (Posyandu,
RS (Posyandu,
ibu-ibuibu-ibu
yang pernah
yang pernah
melahirkan
melahirkan
di RS)disehingga
RS) sehingga
mampu mampu
berperan
berperan
dalamdalam
kelompok
kelompok
pendukung
pendukung
ASI ASI
2. Melakukan
2. Melakukan
pemantauan
pemantauan
dan evaluasi
dan evaluasi
terhadap
terhadap
semuasemua
kelompok
kelompok
ASI yang
ASI dibina
yang dibina
dan menjadi
dan menjadi
tanggung
tanggung
jawabjawab
RS RS
3. Mengupayakan
3. Mengupayakanadanya
adanya
peningkatan
peningkatan
jumlah jumlah
kelompok
kelompok
pendukung
pendukung
ASI yang
ASIdibina
yang dibina
oleh RS
oleh
berkoordinasi
RS berkoordinasi
dengan dengan
dinas dinas
kesehatan
kesehatan
Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota.
4. Mengupayakan
4. Mengupayakan merujuk
merujuk
ibu yang
ibu yang
baru baru
melahirkan
melahirkan
setelah
setelah
pulangpulang
ke rumah
ke rumah
kepadakepada
kelopok
kelopok
pendukung
pendukung
ASI terdekat
ASI terdekat
dengan dengan
menggunakan
menggunakan
formulir
formulir
rujukan
rujukan
5. Mendata
5. Mendata
jumlahjumlah
kelompok
kelompok
pendukung
pendukung
ASI ASI
6. Mendokumentasikan
6. Mendokumentasikan permasalahan
permasalahandan danpemecahan
pemecahanmasalahmasalah
kelompok
kelompok
pendukung
pendukung
ASI ASI
7. Adanya
7. Adanya
kelompok
kelompok
pendukung
pendukung
ibu-bayinya.
ibu-bayinya.

ASI EKSKLUSIF
ASI EKSKLUSIF

'HQLVL
'HQLVL
0HQXUXW:+2  GHQLVL$6,HNVNOXVLIDGDODKEDKZDED\LKDQ\DPHQHULPD$6,
0HQXUXW:+2  GHQLVL$6,HNVNOXVLIDGDODKEDKZDED\LKDQ\DPHQHULPD$6,
dari ibu,
dariatau
ibu,pengasuh
atau pengasuh
yang diminta
yang diminta
memberikan
memberikan
ASI dari
ASIibu,
daritanpa
ibu, tanpa
penambahan
penambahan
cairancairan
atau makanan
atau makanan
padat padat
lain, kecuali
lain, kecuali
sirup yang
sirupberisi
yang vitamin,
berisi vitamin,
suplemen
suplemen
mineral
mineral
atau obat.
atau obat.

34 34
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

34 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


Pemberian ASI eksklusif pada bayi meliputi hal-hal berikut :
 Memberikan ASI kepada Bayi segera dalam waktu 1 (satu) jam setelah lahir ,
memberikan kolostrum (ASI yang keluar pada hari-hari pertama),
 Tidak memberikan makanan atau minuman ( seperti air kelapa, air tajin, air teh, madu,
pisang ) kepada bayi.
 ASI diberikan sesuai kemauan bayi tanpa perlu dibatasi waktu dan frekuensinya ( pagi,
siang dan malam hari ) dan memberikan ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan.

Manfaat pemberian ASI eksklusif pada bayi


1. ASI sebagai makanan yang bergizi bagi bayi.
.RPSRVLVL$6,SDGDVDWXLEXDNDQEHUEHGDGHQJDQNRPSRVLVL$6,SDGDLEX 
yang lain, karena disesuaikan dengan kebutuhan bayinya sendiri.
.RPSRVLVL$6,EHUEHGDEHGDGDULKDULNHKDUL
$6,PHUXSDNDQPDNDQDQED\L\DQJSDOLQJVHPSXUQDEDLNNXDOLWDVPDXSXQ 
kuantitasnya.
2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
$6,GDSDWPHQLJNDWNDQNHNHEDODQWXEXKED\L\DQJEDUXODKLUNDUHQD 
mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi dan alergi.
Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak
daripada susu mature
+DVLOSHQHOLWLDQGL%UD]LO%D\L\DQJWLGDNGLEHUL$6,PHPSXQ\DLNHPXQJNLQDQ
meninggal karena diare 14,2 kali lebih besar daripada bayi ASI eksklusif.
%D\L$6,HNVNOXVLIDNDQOHELKVHKDWGDQMDUDQJVDNLWGLEDQGLQJNDQGHQJDQED\L
yang tidak mendapat ASI eksklusif Penelitian yang dilakukan oleh Arifeen et al
(2001), menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI tidak eksklusif mempunyai
risiko 2.4 kali mengalami kematian apabila menderita ISPA dan 3.9 kali saat
menderita diare.
3. ASI eksklusif dapat meningkatkan kecerdasan
3HULRGHDZDONHKDPLODQVGED\LEHUXVLDEXODQPHUXSDNDQSHULRGH 
pertumbuhan otak yang cepat. Gizi yang diberikan merupakan faktor terpenting
dalam proses pertumbuhan otak
$6,HNVNOXVLIGDSDWPHQMDPLQWHUFDSDLQ\DSHQJHPEDQJDQSRWHQVLNHFHUGDVDQ
anak secara optimal
=DWJL]L\DQJGLSHUOXNDQXQWXNSHUWXPEXKDQRWDNED\L\DQJWHUGDSDWGDODP$6,
namun sangat sedikit pada susu sapi, yaitu taurin, laktosa dan asam lemak ikatan
panjang (DHA, AA, omega 3, omega 6)
4. ASI eksklusif dapat meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 35

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 35


Perawatan
Perawatan
Metode
Metode
Kangguru
Kangguru
(PMK)
(PMK)

A. PENGERTIAN
A. PENGERTIAN
PMK adalah
PMK adalah
perawatan
perawatan
bayi baru
bayilahir
barudengan cara skin
lahir dengan caratoskin
skintocontact/
skin contact/
perlekatan
perlekatan
kulit seluas-luasnya
kulit seluas-luasnya
antaraantara
ibu dan
ibu
bayi,
dansehingga
bayi, sehingga
tubuh tubuh
ibu dapat
ibu menghangatkan
dapat menghangatkan
bayinya.
bayinya.
Perawatan
Perawatan
ini bermanfaat
ini bermanfaat
terutama
terutama
bagi BBLR.
bagi BBLR.
PMK terdiri
PMK terdiri
dari 4 dari 4
komponen
komponen
yaitu: yaitu:
posisi,posisi,
nutrisi,nutrisi,
pulangpulang
(discharge)
(discharge)
dengandengan
pemantauan
pemantauan
yang kuat,
yang kuat,
dan dukungan
dan dukungan
keluarga (support).
keluarga (support).

PMK mempunyai
PMK mempunyai
banyakbanyak
keuntungan
keuntungan
antaraantara
lain stabilitas
lain stabilitas
denyutdenyut
jantung,
jantung,
pola pola
pernapasan
pernapasan
yang stabil
yang disertai
stabil disertai
saturasi
saturasi
oksigenoksigen
yang stabil,
yang stabil,
stabilitas
stabilitas
suhu, waktu
suhu, waktu
tidur yang
tidurlebih
yanglama,
lebih mengurangi
lama, mengurangi
kebutuhan
kebutuhan
kalori,kalori,
lebih cepat
lebih meningkatkan
cepat meningkatkan
berat berat
badanbadan
dan perkembangan
dan perkembangan
otak, mengurangi
otak, mengurangi
tangisan,
tangisan,
meningkatkan
meningkatkan
keberhasilan
keberhasilan
dan memperlama
dan memperlama
durasidurasi
menyusui,
menyusui,
serta mempersingkat
serta mempersingkat
lama rawat
lama rawat
di rumah
di rumah
sakit. sakit.

B. TUJUAN
B. TUJUAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
1. Menurunkan
1. Menurunkan
angka angka
kematian
kematian
dan kesakitan
dan kesakitan
bayi baru
bayilahir.
baru lahir.
2. Memberikan
2. Memberikan
pelayanan
pelayanan
pada bayi
padaberat
bayi lahir
beratrendah
lahir rendah
(BBLR)(BBLR)
yang telah
yangstabil
telah stabil
tanda tanda
vitalnya
vitalnya
dan klinisnya
dan klinisnya
untuk untuk
mencegah
mencegah
stagnasi
stagnasi / overcrowding
pasienpasien / overcrowding
3. Untuk
3. Untuk
memfasilitasi
memfasilitasi
perubahan
perubahan
Perawatan
Perawatan
Metode
Metode
Kangguru
Kangguru
dari yang
dariintermiten
yang intermiten
menjadi
menjadi
kontinu.
kontinu.

C. PMK
C. PMK
Intermitten
Intermitten
Indikasi
Indikasi
PMK PMK
intermiten:
intermiten:
- - <2500
Lahir Lahir <2500
g g
- - stabil
Telah Telah keadaan
stabil keadaan
umumnya
umumnya
(frekuensi
(frekuensi
napas,napas,
nadi, tekanan
nadi, tekanan
darah,darah,
suhu) suhu)
minimal
minimal
3 hari 3berturut-turut
hari berturut-turut
- - masih
Bayi Bayi masih
mendapat
mendapat
cairancairan
dan obat
danintravena,
obat intravena,
oksigen
oksigen
nasal kanul,
nasal kanul,
minumminum
per per
NGT NGT
- - Toleransi
Toleransi minumminum
baik, residu
baik, residu
<15% jumlah
<15% jumlah
minumminum
total sebelum
total sebelum
di cek di
residu,
cek residu,
kembung
kembung
(-), Muntah
(-), Muntah
(-) (-)
- Ibu- bersedia
Ibu bersedia
melakukan
melakukan
PMK intermiten
PMK intermiten
dan telah
dandiedukasi
telah diedukasi
dan menandatangani
dan menandatangani
lembarlembar
persetujuan
persetujuan
(informed consent)
(informed consent)

Cara Perawatan
Cara Perawatan
PMK PMK
intermiten:
intermiten:
- - intermiten
PMK PMK intermiten
dilakukan
dilakukan
minimal
minimal
1-2 x/hari.
1-2 x/hari.
- - perlekatan
Lama Lama perlekatan
kulit lebih
kulitdari
lebih1 jam
dari 1 jam
- - dilekatkan
Bayi Bayi dilekatkan
ke ibu/pengganti
ke ibu/pengganti
ibu dengan
ibu dengan
menggunakan
menggunakan
kain. kain.
- - Waktu
Waktu dilakukan
dilakukan
PMK adalah
PMK adalah
waktu waktu
pemberian
pemberian
minumminum
(antara(antara
pk 9.00
pk-15.00)
9.00 -15.00)

36 36
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

36 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


- Tempat dilakukan PMK dapat di ruang rawat NICU / SCN (di sebelah inkubator)
- Tenaga yang mengawasi adalah dokter PPDS/fellow yang bertugas dan perawat.
- Observasi tanda vital (frekuensi napas, nadi, tekanan darah, suhu) dilakukan tiap
3 jam atau setiap pemberian minum.

D. PMK Kontinu
Indikasi PMK kontinu:
- Bayi berat lahir rendah (BBLR) yang telah stabil keadaan umumnya (frekuensi
napas, nadi, tekanan darah, suhu) dan tumbuh (berat badan, lingkar kepala dan
panjang badan)
- Tidak ada penyakit akut
- Telah minum penuh / full feeds sesuai umur secara oral atau dengan OGT.
- Sudah tidak menggunakan alat penunjang kesehatan seperti oksigen, antibiotika,
medikasi parenteral lainnya)
- Ibu telah menjalankan KMC intermiten di SCN selama minimal 3 hari berturut-
turut
- Ibu bersedia melakukan perawatan metode kanguru kontinu (selama 24 jam/hari,
terus-menerus, setiap hari)

Cara Perawatan PMK kontinu:


- Sangatlah penting ibu mengerti konsep dan keuntungan dari PMK dan bersedia
dengan senang hati melakukan PMK bersama bayinya. Dokter dan perawat harus
memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan metode ini.
- Keluarga menandatangani surat persetujuan (Informed consent)
- PMK kontinu harus dilakukan secepatnya setelah bayi sehat, stabil dan tidak
menggunakan terapi oksigen. Berat badan bukanlah faktor penentu tetapi yang
terpenting ibu harus melakukan posisi PMK (skin to skin contact ) selama 20-24
jam perhari.
- Bayi harus diletakkan pada dada ibu sesuai posisi PMK dengan hanya
menggunakan popok dan topi (kaos kaki sesuai kebutuhan).
- Perlekatan antara dada ibu dan kepala bayi harus dipertahankan dengan
menggunakan kain khusus (Kanga carrier) yang meliputi badan sampai kepala
bayi setinggi batas telinga sehingga kedua tangan ibu bebas dan jalan napas bayi
terjamin tetap terbuka.
- Ibu harus dimotivasi untuk memakai pakaian sehari-hari dan melakukan
aktivitasnya walaupun sedang menjalankan PMK. Posisi PMK hanya boleh
diberhentikan sementara saat ibu pergi ke kamar mandi.
- Bayi yang mendapat susu formula tidak dikeluarkan dari PMK
- Semua staf harus memperbaiki dengan segera bila posisi PMK tidak benar.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 37

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 37


- - Lembar
Lembar kemajuan/predischarge sheet harus
kemajuan/predischarge sheet harus
diisi setiap
diisi setiap
hari oleh
hariperawat.
oleh perawat.
- - ibu
Bila Bila
tidak
ibuada,
tidakbayi
ada,harus
bayi harus
diletakan
diletakan
di inkubator
di inkubator
atau orang
atau orang
pengganti
pengganti
(nenek(nenek
atau bapak)
atau bapak)

Pemantauan
Pemantauan
- - Pemantauan
Pemantauan semuasemua
bayi dalam
bayi dalam
PMK adalah
PMK adalah
sama dengan
sama dengan
pemantauan
pemantauan
pada bayi
pada bayi
yang telah
yangstabil
telah dalam
stabil dalam
inkubator.
inkubator.
- - badan
Berat Berat badan
harus harus
ditimbang
ditimbang
tiap hari
tiapdan
hari
pemberian
dan pemberian
asupanasupan
harus harus
disesuaikan
disesuaikan
setiap setiap
saat. saat.
- - Pengisian
Pengisian lembarlembar
monitoring
monitoring
setiap setiap
3 jam oleh
3 jamtenaga
oleh tenaga
perawat
perawat
dan lembar
dan lembar
pemantauan
pemantauan
oleh dokter
oleh dokter
yang bertugas.
yang bertugas.
- - Dokter
Dokter yang bertugas
yang bertugas
harus harus
memeriksa
memeriksa
bayi dibayi
Ruang
di Ruang
PMK setiap
PMK setiap
hari. hari.

Gambar
Gambar
7. Perawatan
7. Perawatan
Metode
Metode
Kangguru
Kangguru

Gambar
Gambar
8. Perawatan
8. Perawatan
Metode
Metode
Kangguru
Kangguru
pada pada
Bayi Kembar
Bayi Kembar

38 38
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

38 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


BAB III
SISTEM DAN PROSEDUR PROGRAM RSSIB

3.1. UMUM

RSSIB adalah program pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi yang merupakan
koordinasi berbagai unit kerja(multi sektor) dan didukung berbagai kegiatan
profesi (multi disiplin dan multi profesi) untuk menyelenggarakan perlindungan
Ibu dan Bayi secara terpadu dan paripurna.

3.2. PELAKSANAAN RUMAH SAKIT

 Pada pelayanan di rumah sakit diperlukan Sarana, Prasarana, UGD, Poliklinik


Kamar Bersalin, Ruang Nifas, Kamar operasi, Kamar rawat intensif (HCU/ICU/
NICU/PICU), unit-unit penunjang : Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Gizi,
Ruang Rawat Inap, dan lain-lain.
 Pelayanan di UGD adalah pelayanan pertama bagi kasus bagi kasus gawat darurat
obstetrik dan neonatal yang memerlukan organisasi yang baik (Tim PONEK 24
jam), pembiayaan termasuk sumber pembiayaan termasuk sumber pembiayaan,
SDM yang baik dan terlatih, mengikuti perkembangan teknologi pada pelayanan
medis.
 Poliklinik adalah pelayanan rawat jalan bagi ibu hamil dan menyusui. Di sini
tenaga kesehatan (Sp.OG, Bidan, perawat dan lain-lain) dapat memberikan
pelayanan dan konseling mengenai kesehatan kesehatan ibu dan bayi termasuk
KB, imunisasi, gizi dan tumbuh kembang. Tersedia juga pojok laktasi untuk
menyusui.
 Tersedia juga ruang senam hamil dan nifas
 Kamar bersalin adalah ruangan tempat ibu melakukan persalinan, dimana selalu
ada bidan jaga 24 jam, yang dilengkapi dengan peralatan (forseps, vakum dan
peralatan resusitasi bayi) dan depo obat-obatan gawat darurat kebidanan.
 Kamar operasi adalah ruangan tempat dilakukan operasi sesar, yang dilengkapi
dengan peralatan, obat-obatan dan unit transfusi darah.
 Ruang nifas merupakan ruang perawatan pasca persalinan yang meliputi
pengelolaan tentang menyusui, infeksi, perdarahan sisa plasenta dan episiotomi.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 39

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 39


Disini juga
Disini
baiknya
juga baiknya
tersediatersedia
ruanganruangan
dan aktivitas
dan aktivitas
senam nifas.
senam nifas.
 Penunjang
 Penunjang
diagnostik
diagnostik
dan penunjang
dan penunjang
dalam pengobatan
dalam pengobatan
merupakan
merupakan
pendukung
pendukung
dalam pelaksanaan
dalam pelaksanaan
program
program
RumahRumah
Sakit Sayang
Sakit Sayang
Ibu danIbu
Bayi.
dan Bayi.

ALURALUR
PELAYANAN
PELAYANAN
MATERNAL
MATERNAL
DAN PERINATAL
DAN PERINATAL

DI RUMAH
DI RUMAH
SAKIT
SAKIT

DOKTER OBSGIN/
LABORATORIUM
DOKTER/BIDAN

INSTALASI/ KAMAR TINDAKAN


IBU HAMIL DAN
UNIT GAWAT
NEONATAL DARURAT Prosedur tindakan
kasus rujukan sesuai
standar pelayanan
kesehatan maternal
dan neonatal

RAWAT
INAP/ NIFAS

KAMAR OPERASI

Prosedur operasi
pada kasus rujukan

BANGSAL/
PERINATOLOGI

KAMAR BERSALIN
ADMINISTRASI
KEUANGAN Prosedur persalinan
normal kasus
rujukan sesuai
INSTALASI standar pelayanan
FARMASI

BANK DARAH

40 40
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah Rumah
Sakit Sayang
Sakit Sayang
Ibu dan
Ibu
Bayi
dan Bayi

40 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


3.3. MEKANISME RUJUKAN

A. TATA LAKSANA SISTEM RUJUKAN PADA FASYANKES TINGKAT


PERTAMA
Proses rujukan dalam sistem rujukan di fasyankes tingkat dua terdiri atas proses
merujuk ke fasyankes tingkat dua ataupun fasyankes rujukan-antara ke puskesmas
perawatan, RS Kelas D Pratama dan RS Kelas D, serta menerima rujukan balik
vertikal dari fasyankes tingkat dua. Proses di fasyankes tingkat pertama tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
1. Rujukan Dari Fasyankes Tingkat Pertama ke Tingkat Dua.
Pasien dengan masalah kesehatan/penyakit yang tidak dapat dilayani pada
fasyankes tingkat pertama harus dirujuk ke fasyankes yang lebih mampu.
Proses rujukan kasus dari fasyankes tingkat pertama ke fasyankes rujukan dua
dan rujukan baliknya, digambarkan sebagai berikut:

a. Proses merujuk pasien

1) Syarat merujuk pasien


Pasien yang akan dirujuk sudah diperiksa, dan disimpulkan bahwa
kondisi pasien layak serta memenuhi syarat untuk dirujuk, tanda-tanda
vital (vital sign) berada dalam kondisi baik/stabil serta transportable.
Sebelum dirujuk, perlu ada informed concent dari keluarga berupa
penjelasan yang berkaitan dengan penyakit/ masalah kesehatan
pasien dan kondisi pasien saat ini, tujuan dan pentingnya pasien harus
dirujuk, kemana pasien akan dirujuk, akibat atau risiko yang mungkin
terjadi pada kondisi kesehatan pasien ataupun keluarga/lingkungannya
apabila rujukan tidak dilakukan, dan keuntungan apabila dilakukan
rujukan.
2) Prosedur standar merujuk pasien
a) Prosedur klinis:
(1) Pada kasus non emergensi, maka proses rujukan mengikuti
prosedur rutin yang ditetapkan.
(2) Pada kondisi emergensi dan membutuhkan pertolongan
kedaruratan medik, petugas yang berwenang segera melakukan
pertolongan segera (prosedur life saving) untuk menstabilkan
kondisi pasien di fasyankes, sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional (SPO).
(3) Menghubungi kembali unit pelayanan di fasyankes tujuan

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 41

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 41


rujukan,rujukan,
untuk memastikan
untuk memastikan
sekali lagi
sekali
bahwa
lagi bahwa
pasien pasien
dapat dapat
diterima
diterima
di fasyankes
di fasyankes
rujukanrujukan
atau harus
ataumenunggu
harus menunggu
sementara
sementara
ataupunataupun
mencarikan
mencarikan
fasyankes
fasyankes
rujukanrujukan
lainnyalainnya
sebagaisebagai
alternatif.
alternatif.
(4) Untuk
(4) Untuk
pasien pasien
gawat gawat
darurat,darurat,
dalam dalam
perjalanan
perjalanan
rujukanrujukan
ke fasyankes
ke fasyankes
yang dituju,
yang dituju,
harus didampingi
harus didampingi
provider
provider
yang yang
kompeten
kompeten
dibidangnya.
dibidangnya.
Bagi pasien
Bagi pasien
bukan bukan
gawat darurat,
gawat darurat,
perjalanan
perjalanan
rujukanrujukan
tidak perlu
tidakdidampingi
perlu didampingi
petugaspetugas
kesehatan
kesehatan
(5) Apabila
(5) Apabila
tersediatersedia
perangkat
perangkat
Teknologi
Teknologi
Komunikasi
Komunikasi
(Radio (Radio
medik) medik)
/ Teknologi
/ Teknologi
Informasi
Informasi
Komunikasi (Tele Medicine/
Komunikasi (Tele Medicine/
e-health/u-health)
e-health/u-health)
dalam dalam
suatu suatu
Sistem Sistem
Rujukan,
Rujukan,
dapat dapat
dimanfaatkan
dimanfaatkan
untuk kelancaran
untuk kelancaran
merujukmerujuk
pasien. pasien.
b) Prosedur
b) Prosedur
administratif
administratif
rujukan:
rujukan:
(1) Melengkapi
(1) Melengkapi
catatancatatan
rekam rekam
medis medis
pasien, pasien,
setelah setelah
tindakantindakan
untuk menstabilkan
untuk menstabilkan
kondisikondisi
pasien pra-rujukan,
pasien pra-rujukan,
(2) Menyiapkan informed
(2) Menyiapkan informed
concentconcent
baik bagi
baik
pasien/keluarga
bagi pasien/keluarga
yang yang
setuju dirujuk
setuju dirujuk
maupunmaupun
yang menolak
yang menolak
untuk dirujuk.
untuk dirujuk.
Selanjutnya
Selanjutnya
informed
format format informed
concentconcent
yang telah
yangditanda-tangani
telah ditanda-tangani
tersebuttersebut
disimpandisimpan
dalam rekam
dalam medik
rekampasien
medik bersangkutan.
pasien bersangkutan.
(3) Apabila
(3) Apabila
pasien/keluarga
pasien/keluarga
setuju untuk
setujudirujuk,
untuk dirujuk,
maka fasyankes
maka fasyankes
perujukperujuk
membuat membuat
surat rujukan
surat rujukan
pasien rangkap
pasien rangkap
2 2
(a) Lembar
(a) Lembar
pertamapertama
dikirimdikirim
ke fasyankes
ke fasyankes
rujukanrujukan
bersama bersama
pasien. pasien.
(b) Lembar
(b) Lembar
dua disimpan
dua disimpan
sebagaisebagai
arsip, bersama
arsip, bersama
rekam medik
rekam medik
pasien bersangkutan.
pasien bersangkutan.
(4) Mencatat
(4) Mencatat
identitas
identitas
pasien pada
pasien
buku
padaregister
buku register
rujukanrujukan
pasien, pasien,
(5) Administrasi
(5) Administrasi
pengiriman
pengiriman
pasien sudah
pasien harus
sudahselesai
harus selesai
sebelumsebelum
pasien dirujuk.
pasien dirujuk.
(6) Memastikan
(6) Memastikan
bahwa RSbahwa
rujukan
RS rujukan
siap menerima
siap menerima
pasien. pasien.
c) Prosedur
c) Prosedur
operasional
operasional
merujukmerujuk
pasien.pasien.
(1) Menyiapkan
(1) Menyiapkan
sarana transportasi
sarana transportasi
rujukan.rujukan.
(2) Setiba
(2) pasien
Setiba pasien
di fasyankes
di fasyankes
penerima
penerima
rujukan,rujukan,
maka provider
maka provider
pendamping
pendamping
rujukanrujukan
secara secara
formal formal
akan menyerahkan
akan menyerahkan
tanggung-jawab
tanggung-jawab
penanganan
penanganan
pasien pada
pasienprovider
pada provider
berwenang
berwenang
di fasyankes
di fasyankes
rujukan.rujukan.

2. Tindak
2. Tindak
LanjutLanjut
Atas Rujukan-Balik
Atas Rujukan-Balik
dari Fasyankes
dari Fasyankes
Tingkat
Tingkat
Dua. Dua.
1) Setiap
1) pasien
Setiap yang
pasien
dirujuk
yang dirujuk
ke fasyankes
ke fasyankes
yang lebih
yangmampu
lebih mampu
perlu dipantau
perlu dipantau

42 42
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah Rumah
Sakit Sayang
Sakit Sayang
Ibu dan
Ibu
Bayi
dan Bayi

42 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


kemajuan/penanganannya di fasyankes tujuan rujukan, sehingga fasyankes
tingkat pertama mengetahui kondisi pasien yang dirujuk dan berupaya
untuk tahu kapan akan dirujuk balik dari fasyankes tingkat dua, dalam
kondisi bagaimana, yang datanya dapat diperoleh dari fasyankes rujukan.
2) Dengan demikian fasyankes tingkat pertama siap menerima kembali
rujukan balik pasien yang dikirimkan sebelumnya. Fasyankes tingkat
pertama bersama fasyankes tingkat kedua memfasilitasi pasien dalam
proses rujukan balik pasien
3) Memfasilitasi berfungsinya sistem rujukan secara timbal balik
berkesinambungan melalui pemantauan penyelenggaraan rujukan pasien
dan rujukan baliknya

B. TATALAKSANA SISTEM RUJUKAN PADA FASYANKES TINGKAT


DUA.
a. Merujuk pasien ke fasyankes tingkat tiga yang lebih mampu,
1) Sejak kedatangan pasien (non emergensi atau emergensi) baik yang
diperiksa di Klinik/di IGD ataupun pasien rujukan rawat jalan dan rawat
inap, setelah dilakukan pengamatan (observasi) dan pemantauan serta
pertimbangan secara cermat, pasien perlu dirujuk ke fasyankes tingkat
ketiga yang lebih mampu.
2) Adapun tujuan merujuk ke fasyankes tingkat tiga adalah:
a) Mengalihkan pelayanan pasien ke fasyankes tingkat tiga, dan proses
rujukan akan mengikuti SPO yang berlaku disertai penjelasan tentang:
(1) Kondisi penyakitnya saat ini dan diagnosis yang ditegakkan,
(2) Pemeriksaan yang sudah dan sedang dilakukan, serta hasilnya
(3) Obat yang sudah diberikan dan tindakan yang sudah dilakukan
b) Merujuk pasien untuk pemeriksaan spesialis/sub-spesialis yang lebih
kompeten, dimana pasien masih tetap dirawat di fasyankes tingkat dua
dengan saran-saran dari spesialis/sub spesialis
c) Melengkapi pemeriksaan penunjang medik yang tidak dapat dilakukan
dan pasien tetap ditangani di di fasyankes tingkat dua,
d) Hanya mengirimkan specimen laboratorium untuk diperiksa dan
diperoleh hasilnya, atau merujuk pemeriksaan foto Rntgen untuk
ekspertisinya, mengirim pembacaan hasil EKG, dan lainnya.
3) Kepada pasien/keluarga perlu dijelaskan tentang penyakit pasien dan
kondisinya, perlunya pasien dirujuk ke fasyankes yang lebih mampu sesuai
kebutuhannya, antara lain perlu pemeriksaan penunjang medis sehingga
pasien, rancangan dan prosedur pengiriman pasien/ rujukan, persiapan

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 43

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 43


keluarga
keluarga
untuk memenuhi
untuk memenuhi
persyaratan
persyaratan
rujukan,rujukan,
dan lainnya
dan lainnya
sebagaimana
sebagaimana
prosedur informed
prosedur informed
concent,concent,
keputusan
keputusan
akhir akan
akhirditentukan
akan ditentukan
oleh pasien/
oleh pasien/
keluarga.
keluarga.

b. Merujuk
b. Merujuk
balik ke
balik
fasyankes
ke fasyankes
tingkattingkat
pertama
pertama
yang semula
yang semula
mengirim
mengirim
pasien:pasien:
1) Pasien
1) dapat
Pasiendikeluarkan
dapat dikeluarkan
dari perawatan,
dari perawatan,
setelah setelah
melaluimelalui
prosedur
prosedur
klinis klinis
dan menyelesaikan
dan menyelesaikan
prosedur
prosedur
administratif
administratif
2) Menginformasikan
2) Menginformasikan
kepada kepada
fasyenkes
fasyenkes
perujukperujuk
semula semula
di tingkat
di tingkat
pertama,
pertama,
bahwa bahwa
pasien pasien
sudah memungkinkan
sudah memungkinkan
untuk dikembalikan
untuk dikembalikan
ke fasyankes
ke fasyankes
perujukperujuk
semula semula
dengandengan
beberapa
beberapa
catatancatatan
untuk tindak
untuk lanjut,
tindak yang
lanjut,akan
yang akan
dituliskan
dituliskan
dalam jawaban
dalam jawaban
atas rujukan,
atas rujukan,
dan haldan
ini harus
hal inimasuk
harus kedalam
masuk kedalam
SPO dalam
SPOpelayanan
dalam pelayanan
pasien rujukan
pasien rujukan
di fasyankes
di fasyankes
tingkat tingkat
dua. dua.
a) Fasyankes
a) Fasyankes
rujukanrujukan
akan mempersiapkan
akan mempersiapkanproses proses
rujukanrujukan
balik pasien
balik pasien
beserta beserta
kelengkapannya,
kelengkapannya,
berupa:berupa:
(1) Kondisi
(1) Kondisi
pasien pasien
harus benar-benar
harus benar-benar
sudah siap
sudah secara
siap medik
secara untuk
medik untuk
dikirimdikirim
kembali.kembali.
(2) Pasien
(2) telah
Pasiendiberi
telahpenjelasan
diberi penjelasan
tentangtentang
kondisikondisi
kesehatannya
kesehatannya
saat ini,saat ini,
obat-obatan
obat-obatan
yang masih
yang harus
masih digunakan,
harus digunakan,
hal-hal hal-hal
yang boleh
yang dan
boleh dan
tidak boleh
tidak dilakukan
boleh dilakukan
pasien, pasien,
tindak tindak
lanjut pelayanan
lanjut pelayanan
yang masih
yang masih
diperlukannya,
diperlukannya,
baik dibaik
tingkat
di tingkat
fasyankes
fasyankes
tingkat tingkat
pertamapertama
ataupunataupun
untuk konsultasi/rujukan
untuk konsultasi/rujukan
ulangnyaulangnya
ke fasyankes
ke fasyankes
rujukan,rujukan,
dan lainnya
dan lainnya
yang perlu
yangdijelaskan.
perlu dijelaskan.

c. Tindak
c. Tindak
LanjutLanjut
Atas Rujukan-Balik
Atas Rujukan-Balik
dari Fasyankes
dari Fasyankes
Tingkat
Tingkat
Tiga. Tiga.
1) Menerima
1) Menerima
kembalikembali
rujukanrujukan
balik dibalik
fasyankes
di fasyankes
tingkat tingkat
dua, dari
dua,
fasyankes
dari fasyankes
tingkat tingkat
tiga, dapat
tiga,dilakukan
dapat dilakukan
sebagaisebagai
berikut:berikut:
a) Fasyankes
a) Fasyankes
tingkat tingkat
dua seharusnya
dua seharusnya
sudah menerima
sudah menerima
informasi
informasi
tentangtentang
rencanarencana
rujukanrujukan
balik pasien
balik dari
pasien
fasyankes
dari fasyankes
terujuk.terujuk.
b) Atasb) informasi
Atas informasi
yang didapat
yang didapat
dari surat
darirujukan
surat rujukan
balik yang
balikdiserahkan
yang diserahkan
pasien/keluarga,
pasien/keluarga,
fasyankes
fasyankes
tingkat tingkat
dua menyusun
dua menyusun
rencanarencana
tindak lanjut
tindak lanjut
pelayanan
pelayanan
pasien pasien
berdasarberdasar
saran-saran
saran-saran
dalam surat
dalamjawaban
surat jawaban
rujukanrujukan
balik balik
c) Dilakukannya
c) Dilakukannya
pelayanan
pelayanan
pasien rujukan
pasien rujukan
balik sesuai
balikrencana
sesuai rencana

C. TATALAKSANA
C. TATALAKSANA SISTEM SISTEM
RUJUKAN RUJUKAN PADA PADAFASYANKES
FASYANKESTINGKATTINGKAT
TIGA TIGA
RumahRumah
Sakit Kelas
SakitAKelas
(fasyankes
A (fasyankes
tingkat tingkat
tiga), RS
tiga),
Swasta
RS Swasta
setingkat
setingkat
dan fasilitas
dan fasilitas
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan
perseorangan
perseorangan
lainnyalainnya
setingkat,
setingkat,
yang menerima
yang menerima
rujukanrujukan

44 44
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah Rumah
Sakit Sayang
Sakit Sayang
Ibu dan
Ibu
Bayi
dan Bayi

44 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


pasien harus memberikan laporan informasi medis atau balasan rujukan, ketika
pasien keluar dari fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan antara
lain:
1. Secara umum proses penerimaan pasien maupun pengiriman rujukan balik
pasien dilaksanakan sama dengan di fasyankes tingkat dua. Yang berbeda
adalah tingkat kemampuan/kompetensi fasyankes dalam memberikan
pelayanan medik sub-spesialistik, termasuk kemampuan fasilitas penunjang
medik dan keperawatannya.
2. Selain sebagai tempat rujukan kasus yang memerlukan layanan sub-spesialistik,
fasyankes tingkat tiga juga menjadi tempat pendidikan tenaga-tenaga
kesehatan, khususnya calon spesialis dan sub-spesialis.
3. Untuk penyelenggaraan pelayanan medik kasus rujukan baik non emergensi
maupun emergensi ke fasyankes tingkat tiga tidak akan dibahas secara khusus,
kecuali sebagai tempat pendidikan ataupun perannya dalam bidang rujukan
SDM akan dibahas pada bagian lain.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 45

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 45


SKEMA
SKEMA
RUJUKAN
RUJUKAN
DAN JENJANG
DAN JENJANG
PELAYANAN
PELAYANAN

SKEMA RUJUKAN DAN JENJANG PELAYANAN

PelayananMaternaldan PelayananMaternaldan Perinatal


PerinataldiRSKelasA diRSKelasB
 RSKELASA 1. BayiNormal
1. BayiNormal 2. Bayidengankelainansedang
 2. Bayidengankelainanberat beratdankomplikasi
dankomplikasi RSKELASB 3. Antenatal
3. Antenatal 4. PartusNormal
 4. PartusNormal 5. PartusAbnormalsedangdan
5. PartusAbnormalsedang berat
 danberat 6. Postnatal
6. Postnatal 7. SC
 7. SC PemeriksaanPenunjangdiRS
8. PelayananSubspesialistik KelasB
 PemeriksaanpenunjangdiRS 1.Laboratorium
2.Radiologi
kelasA 3.USG

1. Laboratorium
 2. Radiologi
3. USG PelayananMaternaldanPerinatal
RSKELASC diRSKelasC
 1. BayiNormal
2. Bayidengankelainanringan
 sedangdengankomplikasi
3. Antenatal
 4. PartusNormal
5. PartusAbnormalringandan
sedang
 6. Postnatal
7. SC
 8. KB
PemeriksaanPenunjangbdiRS
 KelasC
1.Laboratorium
2.Radiologi

PUSKESMAS/
PUSKESMASdengan 1. PelayananKehamilan

2. Persalinannormal
PERAWATAN
3. Pengelolaankasusdengan

1. PelayananKehamilan
komplikasitertentusesuai
2.Persalinannormal
kewenangan

3.Pengelolaankasusdengan
4. Pelayanannifas&BBL
komplikasitertentusesuai BIDAN POSYANDU 5. Stabilisasipasiendengan
kewenangan 
kegawatdaruratanmaternal
4.Pelayanannifas&BBL
perinatal
5.Membinaposyandu 

MASYARAKAT/KADER/BUMIL


46 46
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah Rumah
Sakit Sayang
Sakit Sayang
Ibu dan
Ibu
Bayi
dan Bayi

46 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


BAB IV
PERAN PUSAT DAN DAERAH

4.1. KEMENTERIAN KESEHATAN

- Menyusun buku Pedoman Pelaksanaan Program RSSIB disahkan melalui


permenkes
- Menyusun instrumen Monev RSSIB
- Melakukan advokasi dan sosialisasi program kepada pemegang kebijakan di
tingkat nasional
- Melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan program RSSIB secara
berkala
- Melakukan kerja sama koordinasi lintas sektor dan lintas program dalam rangka
optimalisasi program RSSIB
- Mengadakan pelatihan program RSSIB
- Melakukan penilaian RSSIB tingkat nasional
- Melakukan pembinaan pelaksanaan program RSSIB di tingkat provinsi
- Melakukan promosi RSSIB melalui berbagai media

4.2. DINAS KESEHATAN PROVINSI

- Melakukan advokasi dan sosialisasi program RSSIB kepada pemegang kebijakan


di tingkat provinsi
- Menyusun PERDA provinsi tentang RSSIB
- Membentuk Tim dan penanggungjawab RS Sayang Ibu dan Bayi tingkat provinsi
- Melakukan kerjasama/koordinasi lintas sektor dan lintas program dalam rangka
optimalisasi program RSSIB di tingkat provinsi
- Melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program RSSIB se-provinsi
secara berkala
- Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program RSSIB se-provinsi
- Melakukan penilaian RSSIB tingkat propinsi

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 47

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 47


4.3. 4.3.
DINAS
DINAS
KESEHATAN
KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA

- - Melakukan
Melakukan advokasi
advokasi
dan sosialisasi
dan sosialisasi
program
program
RSSIBRSSIB
kepada
kepada
pemegang
pemegang
kebijakan
kebijakan
di tingkat
di tingkat
kabupaten/kota
kabupaten/kota
- - Menyusun
Menyusun PERDA
PERDA
kabupaten/kota
kabupaten/kota
tentang
tentang
RSSIBRSSIB
- - Membentuk
Membentuk Tim dan
Tim penanggungjawab
dan penanggungjawab
RS Sayang
RS Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi
tingkat
tingkat
kabupaten/kota
kabupaten/kota
- - Melakukan
Melakukan kerjasama/koordinasi
kerjasama/koordinasi
lintas lintas
sektorsektor
dan lintas
dan lintas
program
program
dalamdalam
rangka
rangka
optimalisasi
optimalisasi
program
program
RSSIBRSSIB
di tingkat
di tingkat
kabupaten/kota
kabupaten/kota
- - Bersama
Bersama DinkesDinkes
provinsi
provinsi
melakukan
melakukan
pembinaan
pembinaan
dan pengawasan
dan pengawasan
pelaksanaan
pelaksanaan
program
program
RSSIBRSSIB
se-wilayah
se-wilayah
kabupaten/kota
kabupaten/kota
secarasecara
berkala
berkala
- - Melakukan
Melakukan penilaian
penilaian
RSSIBRSSIB
tingkat
tingkat
kabupaten/kota
kabupaten/kota

48 48
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

48 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


BAB V
PEMETAAN PELAKSANAAN PROGRAM RSSIB

5.1 SUMBER DAYA MANUSIA

KRITERIA

MEDIS 1. Dokter ahli kebidanan dan kandungan


2. Dokter ahli Anak
3. Dokter Ahli Anestesi
4. Dokter ahli lain
5. Dokter Umum
KEPERAWATAN 1. Bidan
2. Perawat
3. Penata Anestesi
Tenaga Khusus Konselor laktasi
Tenaga Kesehatan Lainnya 1. Penata radiologi
2. Ahli gizi
3. Analis Laboratorium

5.2 FASILITAS DAN SARANA

Fasilitas Poliklinik UGD Kamar Kamar Ruang Ruang


& sarana Operasi Bersalin Nifas lainnya

Ruangan 1. Polikilinik Terdapat Jumlah Kamar -mempunyai Mempunyai


kebidanan. ruang kamar bersalin: ruangan ruang transisi
Kamar  operasi minimal 4 rawat perinatologi,
periksa: untuk minimal 2 buah tempat gabung, dan R.TPA, R.
 kegawatan  ruang isolasi laktasi, R.
kursi, tempat obstetri partus -ruang senam hamil,
cuci tangan neonatal normal penyuluhan Klinik laktasi
dengan air dan partus ASI,
mengalir, patologis konseling
perawatan
2. Poliklinik anak bayi
dan tumbuh
kembang

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 49

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 49


Alat Alat 1. Kebidanan:
1. Kebidanan: InstrumenInstrumen
InstrumenInstrumen - Forceps - - Gyn set - Gyn set
Forceps
- Dopler - Dopler   - Vakum
operasi 2 operasi 2 - Vakum- Breast - Breast
- USG - USG 2 set 2 set set set - Resusitasi
- Resusitasi
feeding feeding
- CTG - CTG (partus set,
(partus set, bayi bayi konseling konseling
- Resusitasi
- Resusitasi
- Alkes - Alkes  kit kit
ibu ibu
- lampu sorot
- lampu sorot
set, vakumset, vakum - Baby set - Baby set
- Transfuse- Transfuse
- kulkas - kulkas ekstraksi, ekstraksi, set set - Infuse pump
- Infuse pump
- Breast carset
- Breast carset
vena seksivena seksi - Disposable - kateter - kateter
- Disposable
- stetoskop- stetoskopset) set) syringe syringe
- tensimeter - USG
- tensimeter - USG - Urin - Urin
- Resusitasi
- Resusitasi catheter catheter
2. Poli anak
2. Poli anak
ibu dan bayi
ibu dan bayi - Termometer
- Termometer
  - Lampu - Lampu suhu rendahsuhu rendah
- Baby - Baby
- meteran- meteransorot sorot
Warmer Warmer
- stetoskop- stetoskop- inkubator
- inkubator
- kulkas - kulkas - transfusi- transfusi
- kateter - kateter set set
- disposable
- disposable
syringe syringe
- infuse - infuse
pump pump

Obat Obat

a. Vit K1 inj - inj


a. Vit K1 - + + + + + + - -
b. Adrenalin +
b. Adrenalin + + + + + + + + +
c. Dopamim -
c. Dopamim - + + + + + + - -
d. Sulfas d. Sulfas- - + + + + + + - -
atropin atropin
-
e. heparine. heparin - + + + + - - - -

f. Ca glukonas
f. Ca glukonas
- - + + + + + + - -
10% 10%

g. MgSO4g. MgSO4
- - + + + + + + - -



-Luminal inj
-Luminal inj

- - + + + + + + - -
-Diazepam-Diazepam
inj - inj - + + + + + + - -
- - + + + + + + - -



broad broad
spectrum spectrum
-ampisilin-ampisilin
- - + + + + + + - -
-gentamisin
-gentamisin
- - + + + + + + - -

50 50
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah Rumah
Sakit Sayang
Sakit Sayang
Ibu dan
Ibu
Bayi
dan Bayi

50 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


j. Cairan
-NaCl 0.9% - + + + -
-RL - + + + -
-NaCl 3% - + + + -
-KCl 3% - + + + -
-Bicnat - + + - -
-Dextrose 5% - + + - +
- Dextrose
10% - + + - +
-Larutan 1:4
-larutan KaEn - + - + +
4B
-Larutan - + + - +
KaEn 3 B
-Plasma - + + - +
expander
- + + - +

k. Tetes/
salep mata
(eritromisin/ - + + + -
tetrasiklin)

-Alkohol 70% + + + + +
-Alkohol qt + + + + +
-Betadin + + + + +
 - + + + -
 - + + + -
hipertensi
o. Vaksin
(BCG, + - - - -
,
Polio, DPT,
TT)
p. Uterotonika
(methergin, + + + + +
oksitosin,
prostaglandin)

q. Koagulansia
(tranexamid + + + + +
acid, dll)

r. ATS 20.000 + + - - -
iu
< + + + + -
steroid

d + + + + -

u. Oksigen + + + + +

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 51

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 51


52 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

52 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN RSSIB

6.1. PENGERTIAN DAN AZAZ

Pencatatan dan pelaporan RSSIB adalah keseluruhan proses pendataan


pelaksanaan kegiatan perlindungan ibu secara terpadu dan paripurna dimana
petugas pencatatan dan pelaporan serta jalur dan terapan telah ditetapkan secara
jelas.
Azasnya:
1. Jelas
2. Singkat
3. Bermanfaat

6.2. MEKANISME

Pencatatan dan pelaporan RSSIB menggunakan format laporan tersendiri yang


diambil dari sistem pelaporan rumah sakit yang ada yaitu RL 1-6. Rumah sakit
diminta untuk mengisi format laporan RSSIB dari data RL rumah sakit. Data
kemudian dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/kota untuk diteruskan ke dinas
kesehatan provinsi.

6.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan perlindungan ibu dan bayi secara
terpadu dan paripurna
2. ,GHQWLNDVLPDVDODKGDODPSHODNVDQDDQSHUOLQGXQJDQLEXGDQED\LVHFDUDWHUSDGX
dan paripurna
3. Sebagai dasar pembinaan RS tersebut menuju Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi
dan mempertahankan serta mengembangkannya

Keterangan: Format pencatatan dan pelaporan terlampir

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 53

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 53


54 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

54 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


PENUTUP

Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) dengan 10
Langkah Menuju Perlindungan Ibu Bayi Secara Terpadu dan Paripurna merupakan acuan
bagi rumah sakit dalam melaksanakan program RSSIB dalam rangka menurunkan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia.

Dua Indikator tersebut merupakan daya ungkit yang besar terhadap derajat kesehatan
secara menyeluruh. Sesuai dengan konsep dasar RSSIB yang bersifat dinamis maka
diharapkan setiap rumah sakit dapat melaksanakan terobosan baru sehingga tidak hanya
terbatas keberhasilan pelaksanaan 10 Langkah Menuju Perlindungan Ibu Bayi Secara
Terpadu dan Paripurna.

Diharapkan dengan diterapkannya buku Pedoman Pelaksanaan RSSIB ini dapat memacu
rumah sakit-rumah sakit di Indonesia agar semakin meningkatkan mutu pelayanannya
terutama pelayanan kesehatan ibu dan bayi.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 55

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 55


56 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

56 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


DATA DASAR RUMAH SAKIT
Keadaan 31 Desember 20....

1. Nomor kode RS :

2. Nama Rumah Sakit :


3. Jenis Rumah Sakit :

4. Kelas Rumah Sakit :

5. Nama Direktur RS :
6. Alamat/lokasi RS :
Kab/Kota :

Telepon/Fax/Email :
7. Surat ijin/penetapan :

a. Nomor :
b. Tanggal :
c. Oleh :
d. Sifat :

e. Masa berlaku :
8. Kepemilikan RS :

a. Nama :
b. Status :
9. Akreditasi RS :

Pentahapan :
I II III

5 Pelayanan 12 Pelayanan 16 Pelayanan

Status :
Penuh Bersyarat
Gagal Belum

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 57

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 57


10. Fasilitas
10. Fasilitas
tempat tempat
tidur rawat
tidurinap
rawat inap

No No Jenis Pelayanan/ruang rawat inap


Jenis Pelayanan/ruang rawat inap JumlahJumlah
TT TT
1 Kesehatan
1 Anak Anak
Kesehatan
2 Obstetrik
2 / Rawat/Gabung
Obstetrik Rawat Gabung
3 Ginekologi
3 Ginekologi
4 Pelayanan
4 Gawat Darurat
Pelayanan Gawat Darurat
5 NICU/PICU
5 NICU/PICU
6 Perinatologi/bayi
6 Perinatologi/bayi

11. Fasilitas unit rawat


11. Fasilitas unitjalan
rawat jalan
Isi dengan hari buka
Isi dengan klinik
hari bukadalam
klinikseminggu
dalam seminggu

Kesehatan anak anak :


Kesehatan :
ObsgynObsgyn : :
Keluarga Berencana
Keluarga :
Berencana :
Unit Darurat
Unit Darurat : :
Gizi Gizi : :

58 58
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah Rumah
Sakit Sayang
Sakit Sayang
Ibu dan
Ibu
Bayi
dan Bayi

58 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


DATA KEGIATAN RUMAH SAKIT

TRIWULAN.......

1. Pelayanan Rawat Inap


N Jenis Pasien Pasien Pasien Pasien Jumlah Pasien Jumlah
o Pelayanan awal masuk keluar keluar lama akhir hari
triwulan hidup mati dirawat triwulan perawatan

1 Kesehatan Anak

2 Obstetri

3 Ginekologi

4 NICU/PICU

5 Perinatologi

Total

2. Pengunjung Rumah Sakit

1 Pengunjung lama ..... orang

2 Pengunjung baru ..... orang

3. Kunjungan Rawat Jalan

No Jenis Pelayanan Rawat Jalan Kunjungan Baru Kunjungan Ulang

1 Kesehatan Anak
a. Neonatal
b. Lain-lain

2 Obstetri & Ginekologi


a. Ibu hamil
b. Lain-lain
3 Keluarga Berencana

4 Konsultasi Gizi

Total

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 59

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 59


4. Kegiatan Kebidanan dan Perinatologi

No Jenis Kegiatan Berat Bayi Rujukan Non rujukan Dirujuk ke atas

> 2500 < 2500 jml mati Jml mati

1 Persalinan (a+)
a. Persalinan normal
b. Pers. dg komplikasi
- Perd sbl persalinan
- Perd sdh persalinan
- Preeklampsi
- Infeksi
- Lain-lain
2 Operasi sesar
3 Abortus
4 Kematian Perinatal
- Kelahiran mati
- Mati neonatal < 7 hari
5 Sebab Kematian

- $VNVLD
- BBLR
- Tetanus neonatorum
- Kelainan Kongenital
- ISPA
- Diare
- Lain-lain
6 Imunisasi
- TT1
- TT2

5. Kegiatan Pembedahan

N Spesialisasi Total Khusus Besar Sedang Kecil


0 Kamar Unit Kamar Unit Kamar Unit Kamar Unit
bedah darurat bedah darurat bedah darurat bedah darurat
1 Obstetrik dan
Ginekologi

Total

60 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

60 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


6. Pelayanan Rawat Darurat

N Jenis Total Pasien Tindak lanjut pelayanan Mati


o Pelayanan Rujukan Non Dirawat Dirujuk Pulang sebelum dirawat
rujukan
1 Kebidanan
2 Anak
Total

7. Kunjungan Rumah

No Jenis Pelayanan Kunjungan


1 Kesehatan Anak
a. Neonatal (memantau pemberian ASI dan PMK)
b. Lain-lain
2 Obstetri dan Ginekologi
Total

8. Kegiatan Keluarga Berencana

N Metoda Peserta KB baru Kunjungan Keluhan Efek


o ulang Samping
Bukan Rujukan Rujukan Total Jumlah Dirujuk
rujukan R.Inap R.Jalan ke atas
1 IUD
2 Pil
3 Kondom
4 Obat vaginal
5 MO Pria
6 MO wanita
7 Suntikan
hormon 1/3 bulan
8 Suntikan Implant
Total

9. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

N Topik Pasang Putar Ceramah Demonstrasi Pameran Pelatihan Lain-


o Penyuluhan poster kaset (kali) (kali) (kali) (kali) lain
(ya/tidak) (kali) (kali)
1 KB
2 KIA
3 Gizi
4 Imunisasi
5 Laktasi

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 61

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 61


10. 10.
Latihan/kursus/penataran
Latihan/kursus/penataran
yang yang
terakhir
terakhir
dalamdalam
triwulan
triwulan
ini ini

N Kategori
N Kategori RS Sendiri
RS Sendiri RS lainnya
RS lainnya
o Pelatihan
o Pelatihan
Dokter
Dokter
NakesNakes Non- Non-
Dokter
Dokter
NakesNakes Non-Kes
Non-Kes
lainnya
lainnya
Kes Kes lainnyalainnya
1 Teknis
1 Teknis
2 Teknis
2 Teknis
Fungsional
Fungsional

11. 11.
Cara Cara
Pembayaran
Pembayaran

N Cara
N Pembayaran
Cara Pembayaran PasienPasien
RawatRawat
Inap Inap Jumlah
Jumlah
pasienpasien
rawat rawat
o o Jml pasien
Jml pasien Jml lama
Jml lama jalan jalan
keluarkeluar dirawat
dirawat
1 Membayar
1 Membayar
2 Asuransi
2 Asuransi
- Asuransi
- Asuransi
- Asuransi
- Asuransi
lainnyalainnya
- JPKM- JPKM
- Kontrak
- Kontrak
3 Keringanan
3 Keringanan
4 Gratis
4 Gratis
- Kartu- sehat
Kartu sehat
- Keterangan
- Keterangan
tidak mampu
tidak mampu
Total Total

12. 12.
Kegiatan
Kegiatan
Rujukan
Rujukan

N NJenis Jenis Kunjungan


Kunjungan
dokterdokter
ahli ahli Rujukan
Rujukan
pasienpasien
o o
Spesialisasi
Spesialisasiyang diterima
yang diterima
Total Total
Kunjungan
Kunjungan
Total Total
Diterima
Diterima
Dikembali-
Dikembali-
Psn PsnPsn dtgPsn
Diterima
dtg Diterima
kali kali
dokter dokterpsn yang
psn yang kan kanrujukanrujukan
sendiri sendiri
kembalikembali
asing asing dilayanidilayani
1 Kesehatan
1 Kesehatan
anak anak
2 Obstetri
2 Obstetri
& &
Ginekologi
Ginekologi
3 Keluarga
3 Keluarga
berencana
berencana
Total Total

62 62
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

62 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Pedoman Tekhnis audit maternal-perinatal ditingkat kabupaten/kota, Direktorat


jenderal Bina Pelayanan Medik dan Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat, Depkes R.I, 2007.

2. Pedoman pelaksanaan pekan ASI sedunia, World Alliances for Breastfeeding


Action (WABA), Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Departemen
Kesehatan RI, 2007.

3. Pedoman penyelenggaraan PONEK di rumah sakit, Direktorat jenderal Bina


Pelayanan Medik, Depkes R.I, 2007.

4. Pedoman rawat gabung, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, 2007.

5. Yang perlu diketahui petugas kesehatan tentang : Kesehatan Reproduksi,


Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes R.I, 2006.

6. Asuhan Persalinan Normal, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan masyarakat


Depkes R.I, 2006.

7. Pelatihan asuhan persalinan normal., Direktorat Jenderal Bina Kesehatan


Masyarakat Depkes R.I, 2006.

8. Pedoman nasional pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi, Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes R.I, 2005.

9. 0DQDMHPHQ DVNVLD ED\L EDUX ODKLU 'LUHNWRUDW -HQGHUDO %LQD .HVHKDWDQ


Masyarakat, Depkes R.I, 2005.

10. Buku panduan manajemen masalah bayi baru lahir untuk dokter, bidan dan
perawat di rumah sakit, kerjasama IDAI (UKK Perinatologi), MNH-JHPIEGO dan
Depkes R.I, 2003.

11. Standar pelayanan ICU, Direktorat jenderal Bina Pelayanan Medik, Depkes R.I,
2003.

12. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, kerjasama
POGI, IDAI, Perinasia, IBI, MNH-JHPIEO dan Depkes R.I, 2002.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 63

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 63


6464Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
Sakit
Sakit
Sayang
Sayang
Ibu Ibu
dandan
Bayi
Bayi

64 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


Lampiran

PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENILAIAN


RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI

I. PETUNJUK UMUM

1. Pertanyaan pada instrumen penilaian program RSSIB terdiri dari:


a. Data umum
b. Administrasi (wawancara dengan direktur)
c. Pelayanan (wawancara dengan SpOG, SpA, Bidan/Perawat, pengamatan)
d. Pasien
2. Data umum RS ditujukan untuk melihat kinerja/penampilan RS, tidak ada nilai/skor
untuk data ini.
3. Jumlah seluruh pertanyaan 92 pertanyaan dengan skala penilaian 1-3. Masing-masing
rumpun pertanyaan bobotnya:
a. Administrasi: 40%
b. Pelayanan: 50%
c. Pasien: 10%
4. Cara penilaian ada pada petunjuk khusus

II. PETUNJUK KHUSUS

1. Cara pengisian pertanyaan jawaban no 1-24:


x Untuk pertanyaan yang memerlukan jawaban baik berupa angka maupun pernyataan,
mohon dapat diisi pada tempat yang telah disediakan
x Untuk jawaban pilihan, mohon dipilih salah satu dengan memberi tanda silang (X)
x 3DGDEHEHUDSDSHUWDQ\DDQWHUGDSDW'HQLVL2SHUDVLRQDO '2 XQWXNPHPXGDKNDQ
RS memahami pertanyaan.
2. Untuk pertanyaan no.25-33 (N1):
x Berilah nilai sesuai skor: 0,1,2, atau 3 dengan cara mencocokkan antara standar
pelayanan yang ditetapkan (DO) dengan fakta yang ditemukan (CP)
x Nilai (N2) = Jumlah skor yang dicapai x 40
54
3. Untuk pertanyaan no.34-96 (N2):
x Berilah nilai sesuai skor: 0,1,2, atau 3 dengan cara mencocokkan antara standar

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 65

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 65


pelayanan
pelayanan
yang ditetapkan
yang ditetapkan
(DO) dengan
(DO) dengan
fakta yang
faktaditemukan
yang ditemukan
(CP) (CP)
x Nilai
x Nilai
(N2) =
(N2)
Jumlah
= Jumlah
skor yang
skor dicapai
yang dicapai
x 40 x 40
162 162
4. Untuk
4. Untuk
pertanyaan
pertanyaan
kepadakepada
pasienpasien
(N3): (N3):
x Berilah
x Berilah
nilai: nilai:
0 jika jawabannya
0 jika jawabannya
tidak tidak
3 jika jawabannya
3 jika jawabannya
ya ya
5. Total
5. Total
skor: skor:
N1+N2+N3
N1+N2+N3
=100 =100

DATADATA
RUMAH
RUMAH
SAKIT
SAKIT

1. Nama
1. Nama
RumahRumah
Sakit Sakit : :
2. Kode
2. Rumah
Kode Rumah
Sakit Sakit : :
3. Alamat
3. Alamat : :
4. Pemilik
4. Pemilik : Pemerintah/Swasta
: Pemerintah/Swasta
5. Nama
5. Nama
Direktur
Direktur
RS RS : :
6. Ijin6.penyelenggaraan
Ijin penyelenggaraan
RS RS : : ya ya tidak tidak
7. Akreditasi
7. Akreditasi
RS (ya/tidak),
RS (ya/tidak),
bila yabila ya
: : 5 Pelayanan
5 Pelayanan
12Pelayanan
12Pelayanan
16 Pelayanan
16 Pelayanan
8. .ODVLNDVLUXPDKVDNLW
8. .ODVLNDVLUXPDKVDNLW  $%&'
$%&'
9. Tenaga:
9. Tenaga:
- Spesialis
- Spesialis
Obstetri
Obstetri
& Ginekologi
& Ginekologi
: : orang orang
- Spesialis
- Spesialis
Anak Anak : : orang orang
- Spesialis
- Spesialis
Anestesi
Anestesi : : orang orang
- Dokter
- Dokter
UmumUmum : : orang orang
- Bidan
- Bidan : : orang orang
- Ahli- gizi
Ahli gizi : : orang orang
- Konselor
- Konselor
laktasilaktasi : : orang orang
- Konsultan
- Konsultan
laktasilaktasi : : orang orang
- Perawat
- Perawat
bagianbagian
anak/perawat
anak/perawat
spesialis
spesialis
anak anak
: :/ / orang orang
- Perawat
- Perawat
bagianbagian
kebidanan/
kebidanan/
perawat
perawat
maternitas
maternitas
: :/ / orang orang
- Penata
- Penata
Anestesi
Anestesi : : orang orang
- Penata
- Penata
rontgen
rontgen : : orang orang
- Analis
- Analis
laboratorium
laboratorium : : orang orang

66 66
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

66 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


10. Kapasitas Tempat Tidur
a. Bagian Kebidanan & Kandungan
- Ruang perawatan nipas : tempat tidur
- Ruang perawatan intensif : tempat tidur
(ICU/HCU/IMCU)
- Ventilator : buah
- Ruang perawatan Isolasi : tempat tidur
- Ruang bersalin : tempat tidur
b. Bagian Anak
- Ruang perawatan bayi sakit : tempat tidur
- Ruang perawatan isolasi bayi : tempat tidur
- Ruang perawatan intensif : tempat tidur
- Ventilator : buah

11. (VLHQVL5XDQJ3HUDZDWDQ
a. Jumlah tempat tidur : TT
DO: Jumlah tempat tidur keseluruhan
b. Jumlah tempat tidur rawat gabung : TT
DO: Jumlah TT di ruang rawat gabung
c. Angka hunian (BOR) : %
DO: Persentase pemakaian tempat tidur selama satu tahun
d. Rata-rata lama dirawat (LOS) : hari
DO: Rata-rata lama rawatan seorang pasien

12. Total Persalinan dalam satu tahun terakhir


a. Persalinan normal : orang
DO: Persalinan normal adalah persalinan yang berlangsung kurang dari 18 jam
dengan persalinan spontan.
Proses persalinan spontan ialah persalinan spontan presentasi belakang kepala
pada hamil aterm
b. Persalinan patologik : orang
DO: semua persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam dengan proses persalinan
tidak spontan, bukan presentasi belakang kepala, bukan hamil aterm (gemelli,
letak sungsang, letak lintang, prematur, dll)
c. Persalinan dengan tindakan : orang
DO: semua persalinan yang diselesaikan dengan tindakan tanpa operasi sesar

13. Case Fatality rate


a. Eklampsia : %
DO: Jumlah kematian pasien persalinan karena eklampsia dibagi jumlah pasien

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 67

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 67


persalinan
persalinan
dengandengan
eklampsia
eklampsia
b. Sepsis
b. Sepsis : :% %
DO: Jumlah
DO: Jumlah
kematian
kematian
pasienpasien
persalinan
persalinan
karenakarena
sepsis sepsis
dibagidibagi
jumlahjumlah
pasienpasien
persalinan
persalinan
dengandengan
sepsis sepsis
c. Perdarahan
c. Perdarahan : :% %
DO: Jumlah
DO: Jumlah
kematian
kematian
pasienpasien
persalinan
persalinan
karenakarena
perdarahan
perdarahan
dibagidibagi
jumlahjumlah
pasienpasien
persalinan
persalinan
dengandengan
perdarahan
perdarahan

14. Angka
14. Angka
operasioperasi
sesar sesar : < 20%
: < 20% > 20%> 20%
DO: Jumlah
DO: Jumlah
persalinan
persalinan
dengandengan
operasioperasi
sesar dalam
sesar dalam
satu bulan
satu bulan
dibagidibagi
jumlahjumlah
seluruh
seluruh
persalinan
persalinan
dalamdalam
satu bulan
satu bulan

15. A. 15.
Persentase
A. Persentase
Kematian
Kematian
Ibu Melahirkan
Ibu Melahirkan
: :% %
DO: Jumlah
DO: Jumlah
ibu yang
ibumati
yangkarena
mati karena
melahirkan
melahirkan
dibagidibagi
jumlahjumlah
seluruh
seluruh
persalinan
persalinan
dalamdalam
setahun
setahun
dikali 100
dikali 100

B. Persentase
B. Persentase
Kematian
Kematian
Perinatal
Perinatal : :% %
DO: Jumlah
DO: Jumlah
bayi lahir
bayimati
lahirditambah
mati ditambah
kematian
kematian
neonatal
neonatal
dini (0-7
dinihari)
(0-7 dibagi
hari) dibagi
jumlahjumlah
seluruh
seluruh
bayi yang
bayilahir
yanghidup
lahir hidup
dan mati
dandalam
mati dalam
setahun
setahun
dikali 100
dikali 100

16. Persentase
16. Persentase
ibu hamil
ibu hamil
ANC diANC
rumah
di rumah
sakit yang
sakitmengikuti
yang mengikuti
kelas ibu
kelas
hamil
ibu hamil
/ kursus
/ kursus
pra pra
persalinan
persalinan : :% %
DO: Jumlah
DO: Jumlah
ibu hamil
ibu hamil
ANC diANC
RS yang
di RSmengikuti
yang mengikuti
kelas ibu
kelas
hamil
ibu hamil
/ kursus
/ kursus
pra persalinan
pra persalinan
dibagidibagi
jumlahjumlah
seluruh
seluruh
ibu hamil
ibu hamil
yang ANC
yangdiANC
RS dikali
di RS 100
dikali 100

17. A. 17.
Kasus
A. Kasus
rujukan
rujukan
ibu (selama
ibu (selama
setahun)
setahun): :
- Dari
- Puskesmas
Dari Puskesmas
(Puskesmas
(Puskesmas
DTP / DTP
PONED)
/ PONED)
dan pelayanan
dan pelayanan
dasar (RB
dasar
/ praktek
(RB / praktek
bidan bidan
perorangan)
perorangan) : : orang orang
- Dari
- rumah
Dari rumah
sakit lain
sakit lain : : orang orang
- Yang
- dirujuk
Yang dirujuk
ke rumah
ke rumah
sakit lain
sakit lain : : orang orang

B. Kasus
B. Kasus
rujukan
rujukan
anak/bayi
anak/bayi
(selama
(selama
setahun)
setahun)
- Dari
- Puskesmas
Dari Puskesmas
(Puskesmas
(Puskesmas
DTP / DTP
PONED)
/ PONED)
dan pelayanan
dan pelayanan
dasar (RB
dasar
/ praktek
(RB / praktek
bidan bidan
perorangan)
perorangan) : : orang orang
- Dari
- rumah
Dari rumah
sakit lain
sakit lain : : orang orang
- Yang
- dirujuk
Yang dirujuk
ke rumah
ke rumah
sakit lain
sakit lain : : orang orang

18. Persentase
18. Persentase
bayi dengan
bayi dengan
InisiasiInisiasi
Menyusui
Menyusui
Dini (IMD)
Dini (IMD): :% %
DO: Jumlah
DO: Jumlah
bayi yang
bayi mendapat
yang mendapat
IMD dibagi
IMD dibagi
jumlahjumlah
seluruh
seluruh
kelahiran
kelahiran
dengandengan
bayi bayi
normalnormal
dikali 100
dikali 100

19. Persentase
19. Persentase
bayi normal
bayi normal
rawat rawat
gabunggabung : :% %
DO: Jumlah
DO: Jumlah
bayi yang
bayidirawat
yang dirawat
gabunggabung
dalamdalam
24 jam24
dibagi
jam dibagi
seluruh
seluruh
bayi yang
bayidilahirkan
yang dilahirkan
dikali 100
dikali 100

68 68
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

68 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


20. Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif selama dirawat : %
DO: Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif dibagi jumlah seluruh bayi normal yang
dilahirkan dikali 100

21. Persentase bayi yang meninggal karena:


a. $VNVLD         
'2-XPODKNHPDWLDQED\LNDUHQDDVNVLDGLEDJLMXPODKED\LGHQJDQDVNVLD
b. BBLR (bayi dengan berat lahir < 2500 gram) : %
c. Jumlah kematian bayi karena Berat Lahir Rendah dibagi jumlah bayi dengan BBLR:
d. Sepsis : %
DO: Jumlah kematian bayi karena sepsis dibagi jumlah bayi dengan sepsis

22. Apakah ada program yang mendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi di rumah sakit:
a. RSSIB : ya tidak
b. PONEK : ya tidak
c. Lain-lain sebutkan (misalnya: klinik laktasi, klinik gizi) :

23. Apakah ada dukungan dana khusus pelayanan kesehatan


a. Dinas Kesehatan : ya tidak
b. NGO (WHO,UNICEF, dll) : ya tidak

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 69

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 69


WAWANCARA
WAWANCARA
DENGAN
DENGAN
DIREKTUR
DIREKTUR

25. Apakah
25. Apakah
ada pokja
ada Sayang
pokja Sayang
Ibu Bayi
Ibu/ Bayi
Perinatal
/ Perinatal
risiko risiko
tinggi tinggi
? ?
Skor: Skor:
0 : tidak
0 :ada
tidak
pokja
ada pokja
1 : ada1pokja
: ada tetapi
pokja tetapi
belumbelum
ditetapkan
ditetapkan
dengandengan
SK direktur
SK direktur
rumahrumah
sakit sakit
2 : ada2pokja,
: ada pokja,
sudah sudah
ditetapkan
ditetapkan
dengandengan
Sk direktur
Sk direktur
rumahrumah
sakit, belum
sakit, belum
ada kegiatan
ada kegiatan
3 : ada3pokja,
: ada pokja,
sudah sudah
ditetapkan
ditetapkan
dengandengan
Sk direktur
Sk direktur
rumahrumah
sakit, sudah
sakit, sudah
ada kegiatan
ada kegiatan

DO: kelompok
DO: kelompok
kerja adalah
kerja adalah
tim yang
timterdiri
yang terdiri
dari SpOG,
dari SpOG,
SpA, bidan,
SpA, bidan,
perawat
perawat
dan tenaga
dan tenaga
medis medis
lainnya
lainnya
yang melaksanakan
yang melaksanakan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan
Ibu dan
Ibu
Bayi
dandiBayi
rumah
di rumah
sakit yang
sakit yang
dibentuk
dibentuk
dan ditetapkan
dan ditetapkan
dengandengan
surat keputusan
surat keputusan

CP: SKCP:
timSK
RSSIB,
tim RSSIB,
jadwaljadwal
kegiatan
kegiatan
& laporan
& laporan
kegiatan
kegiatan

26. Apakah
26. Apakah
ada kebijakan
ada kebijakan
Direktur
Direktur
yang mendukung
yang mendukung
program
program
RumahRumah
Sakit Sayang
Sakit Sayang
Ibu dan
Ibu dan
Bayi ? Bayi ?
Skor: Skor:
0 : tidak
0 :ada
tidak
kebijakan
ada kebijakan
1 : kebijakan
1 : kebijakan
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 : kebijakan
2 : kebijakan
tidak lengkap,
tidak lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan
3 : kebijakan
3 : kebijakan
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: Kebijakan-kebijakan
DO: Kebijakan-kebijakan
tertulistertulis
yang harus
yang harus
ada: ada:
1. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan
program
program
RSSIBRSSIB
dengan
dengan
penerapan
penerapan
10 langkah
10 langkah
perlindungan
perlindungan
ibu dan
ibubayi
dan bayi
secarasecara
terpadu
terpadu
dan paripurna
dan paripurna
2. Pelaksanaan
2. Pelaksanaan
Perawatan
Perawatan
Metode
Metode
Kangguru
Kangguru
(PMK)(PMK)
bagi BBLR
bagi BBLR
3. Pemberian
3. Pemberian
keringanan
keringanan
biaya dari
biayarumah
dari rumah
sakit untuk
sakit untuk
tindakan
tindakan
/ perawatan
/ perawatan
/ rujukan
/ rujukan
/ /
kasus risiko
kasus tinggi
risiko tinggi
/ gawat/ gawat
darurat
darurat
obstetrik
obstetrik
dan neonatal
dan neonatal
/ bagi /pasien
bagi pasien
yang tidak
yangmampu
tidak mampu
4. Kerjasama
4. Kerjasama
dengan
dengan
kelompok
kelompok
pendukung
pendukung
ASI dan
ASI
Posyandu
dan Posyandu
di wilayahnya
di wilayahnya
wilayahnya
wilayahnya
tentang
tentang
prosesproses
rujukan
rujukan
paska paska
persalinan
persalinan

CP: SKCP:
pimpinan
SK pimpinan
RS tentang
RS tentang
kebijakan
kebijakan

27. Apakah
27. Apakah
ada kebijakan
ada kebijakan
direktur
direktur
tentang
tentang
Pelayanan
Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan
Ibu dan
Ibu
bayi
dandibayi
rumah
di rumah
sakit? sakit?
Skor: Skor:
0 : tidak
0 :ada
tidak
kebijakan
ada kebijakan
1 : kebijakan
1 : kebijakan
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan

70 70
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

70 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


2 : kebijakan tidak lengkap, sudah dilaksanakan
3 : kebijakan lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Kebijakan / ketentuan tertulis tentang:


1. Pelayanan antenatal termasuk penyelenggaraan kelas ibu hamil
2. PONEK
3. Persalinan Aman
4. Perawatan Nifas dan Rawat Gabung
5. Peraawatan bayi baru lahir
6. Pencegahan Infeksi Nosokomial
7. Pengaturan jadwal dokter, perawat dan bidan sehingga pelayan siap 24 jam
8. Pelayanan penunjang laboratorium dan radiologi
9. Keluarga Berencana
10. Imunisasi
11. Pemantapan AMP
12. Pelatihan petugas
13. Pemanfaatan buku KIA

CP: SK/Ketentuan tertulis

28. Apakah ada kebijakan direktur yang berhubungan dengan 10 langkah menuju keberhasilan
menyusui:
Skor:
0 : tidak ada kebijakan
1 : kebijakan tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : kebijakan tidak lengkap, sudah dilaksanakan
3 : kebijakan lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Kebijakan / ketentuan tertulis tentang:


1. Keberhasilan menyusui yang secara rutin dikomunikasikan ke seluruh petugas kesehatan
2. Pelatihan petugas untuk melaksanakan kebijakan keberhasilan menyusui
3. Memberikan informasi kepada ibu hamil mengenai manfaat dan keuntungan menyusui
4. Membantu ibu menyusui sedini mungkin dalam setengah jam pertama
5. Mengajarkan ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan mempertahankan laktasi
walaupun saat harus terpisah dari bayinya
6. Tidak memberikan makanan / minuman kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis
7. Praktekkan rawat gabung biarkan ibu dan bayi bersama selama 24 jam
8. Mendorong pemberian ASI sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bayi
9. Larangan memberikan dot / kempeng kepada bayi yang masih menyusu

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 71

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 71


10. Membantu
10. Membantu
kelompok
kelompok
pendukung
pendukung
ASI dan
ASI menganjurkan
dan menganjurkan
kepada
kepada
ibu untuk
ibu untuk
berkonsultasi
berkonsultasi
dengan
dengan
kelompok
kelompok
ini ini
11. Kebijakan
11. Kebijakan
mengenai
mengenai
kode pemasaran
kode pemasaran
PASI PASI

CP: SK/Ketentuan
CP: SK/Ketentuan
tertulis
tertulis

29. Apakah
29. Apakah
ada upaya-upaya
ada upaya-upaya
ibu dan
ibu bayi
dan yang
bayi yang
telah telah
dilaksanakan
dilaksanakan
di rumah
di rumah
sakit sakit
dalamdalam
rangka
rangka
kesehatan
kesehatan
ibu yang
ibu diinformasikan
yang diinformasikan
kepada
kepada
masyarakat
masyarakat
khususnya
khususnya
dalamdalam
lingkungan
lingkungan
rumahrumah
sakit sakit
Skor: Skor:
0 : tidak
0 : tidak
ada upaya
ada upaya
1 : ada,
1 :tidak
ada, tidak
lengkap
lengkap
2 : ada,
2 :lengkap,
ada, lengkap,
tidak tidak
selaluselalu
tersedia
tersedia
3 : ada,
3 :lengkap,
ada, lengkap,
selaluselalu
tersedia
tersedia

DO: Terdapat
DO: Terdapat
mediamedia
informasi
informasi
tentang
tentang
upaya-upaya
upaya-upaya
rumahrumah
sakit dalam
sakit dalam
kesehatan
kesehatan
ibu dan
ibubayi,
dan berupa:
bayi, berupa:
a. Brosur
a. Brosur
b. /HDHW
b. /HDHW
c. Majalah
c. Majalah
d. 9LGHROP
d. 9LGHROP

CP: Pengamatan,
CP: Pengamatan,
wawancara
wawancara
petugas
petugas

30. Apakah
30. Apakah
pencatatan
pencatatan
dan pelaporan
dan pelaporan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan
ibu dan
ibubayi
danbaru
bayi lahir
baru lahir
selaluselalu
dikerjakan
dikerjakan
dan dilaporkan
dan dilaporkan
ke Dinas
ke Dinas
Kesehatan
Kesehatan
setempat
setempat
secarasecara
rutin:rutin:
Skor: Skor:
00 00: Tidak
: Tidak
ada ada
11 11: Ada,: pencatatan
Ada, pencatatan
& pelaporan
& pelaporan
belumbelum
lengkap
lengkap
22 22: Ada,: pencatatan
Ada, pencatatan
& pelaporan
& pelaporan
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaporkan
dilaporkan
Dinkes
Dinkes
33 33: Ada,: pencatatan
Ada, pencatatan
& pelaporan
& pelaporan
lengkap,
lengkap,
sudahsudah
dilaporkan
dilaporkan
ke Dinkes
ke Dinkes

DO: Formulir
DO: Formulir
pencatatan
pencatatan
pelaporan
pelaporan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan
ibu dan
ibubayi
dan bayi
CP: Lihat
CP: Lihat
laporan
laporan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan
ibu dan
ibubayi
dan bayi

31. Apakah
31. Apakah
ada pertemuan
ada pertemuan
berkala
berkala
dalamdalam
rangka
rangka
koordinasi
koordinasi
pelaksana
pelaksana
kegiatan
kegiatan
di di
rumah
rumah
sakit dan
sakitunit
danlain
unitdilain
luardirumah
luar rumah
sakit (Dinkes,
sakit (Dinkes,
Puskesmas,
Puskesmas,
dll) dll)
Skor: Skor:
0 0 : Tidak
: Tidak
ada ada

72 72Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
Sakit
Sakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu dan
BayiBayi

72 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


1 : Ada jadwal pertemuan, belum dilaksanakan
2 : Ada jadwal pertemuan, dilaksanakan bila ada kasus kematian
3 : Ada jadwal pertemuan, dilaksanakan sesuai jadwal, pelaporan lengkap

DO: Pertemuan yang diselenggarakan secara rutin oleh RS dengan stake


holder (Dinkes dll) untuk membahas permasalahan dalam pelaksanaan
pelayanan ibu dan bayi
CP: Jadwal, laporan kegiatan

32. Apakah ada kegiatan surveilans untuk pemantauan dan evaluasi kasus maternal / perinatal
(AMP)
Skor:
00 : Tidak ada
11 : Ada kegiatan, tidak ada tim khusus, data tidak lengkap
22 : Ada kegiatan, ada tim khusus, data tidak lengkap
33 : Ada kegiatan, ada tim khusus, data lengkap dan di tindak lanjut

DO: Program surveilans: ada tim khusus, formulir pemantauan kasus


kematian dan kesakitan ibu / perinatal dan tindak lanjut
CP: SK, S.O.P, Formulir pemantauan

33. Apakah ada tim AMP


Skor:
00 : Tidak ada
11 : Ada SK, jadwal pertemuan tidak rutin
22 : Ada SK, jadwal pertemuan rutin, pelaporan tidak lengkap
33 : Ada SK, jadwal pertemuan rutin, pelaporan lengkap dan tindak lanjut

DO: Kelompok AMP : Kelompok yang melaksanakan Audit kasus kasus


kematian dan kesakitan maternal perinatal secara rutin dan hasil pembahasan
ditindaklanjuti
CP: SK tim, Struktur organisasi, laporan pertemuan rutin dan dokumen
pertemuan

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 73

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 73


WAWANCARA
WAWANCARA
DENGAN
DENGAN
DOKTER
DOKTER
OBSTETRI
OBSTETRI
DAN GINEKOLOGI
DAN GINEKOLOGI

34. Apakah
34. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
PONEK PONEK
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Berisi Berisi
tentangtentang
penanganan:
penanganan:
perdarahan,
perdarahan,
preeklamsia
preeklamsia
/ eklamsia
/ eklamsia
dan infeksi
dan infeksi
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas.
petugas.

35. Apakah
35. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
pelayanan
pelayanan
pemeriksaan
pemeriksaan
ibu hamil
ibu hamil
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan
berat badan,
berat badan,
TinggiTinggi
fundusfundus
uteri, uteri,
Tetanus
Tetanus
toxoid,toxoid,
TabletTablet
besi, Temu
besi, Temu
Wicara,
Wicara,
Tes Infeksi
Tes Infeksi
Menular
Menular
Seksual/HIV-
Seksual/HIV-
AIDS)AIDS)
dan pengelolaan
dan pengelolaan
kehamilan
kehamilan
risiko risiko
tinggi,tinggi,
anemia,anemia,
diabetes
diabetes

CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas.
petugas.

36. Apakah
36. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
persalinan
persalinan
aman aman
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Berisi Berisi
protapprotap
persalinan
persalinan
normal,
normal,
rawat rawat
gabunggabung
termasuk
termasuk
IMD dan
IMD
persalinan
dan persalinan
sungsang.
sungsang.
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas.
petugas.

37. Apakah
37. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
perawatan
perawatan
nifas nifas
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur

74 74
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

74 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


1 : Ada prosedur tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : Ada prosedur lengkap, belum dilaksanakan
3 : Ada prosedur lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Berisi protap nifas normal, perawatan luka episiotomy, luka operasi sesar.
CP: Lihat protap, wawancara dengan petugas.

38. Apakah ada protap tentang rawat gabung


Skor:
0 : Tidak ada prosedur
1 : Ada prosedur tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : Ada prosedur lengkap, belum dilaksanakan
3 : Ada prosedur lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Berisi tentang hal-hal yg perlu dipenuhi dalam pelaksanaan rawat gabung (SC,
IMD, pemberian ASI, PMK)
CP: Lihat protap, wawancara dengan petugas.

39. Apakah ada protap tentang Hygiene Perineum


Skor:
0 : Tidak ada prosedur
1 : Ada prosedur tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : Ada prosedur lengkap, belum dilaksanakan
3 : Ada prosedur lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Berisi tahapan perawatan kebersihan perineum


CP: Lihat protap, wawancara dengan petugas.

40. Apakah ada protap tentang tindakan medis operasi sesar


Skor:
0 : Tidak ada prosedur
1 : Ada prosedur tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : Ada prosedur lengkap, belum dilaksanakan
3 : Ada prosedur lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Berisi tentang persyaratan dan tahapan dalam pelaksanaan operasi sesar
termasuk pelaksanaan IMD pada SC dengan bayi sehat dan ibu tanpa komplikasi
CP: Lihat protap di OK dan VK, wawancara dengan petugas.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 75

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 75


41. Apakah
41. Apakah
ada protap
adatentang
protap tentang
pelayanan
pelayanan
kebutuhan
kebutuhan
darah, obat
darah,
danobat
cairan
danuntuk
cairanpasien
untuk pasien
Skor: Skor:
0 :0Tidak :ada
Tidak
prosedur
ada prosedur
1 :1 Ada prosedur
: Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belum dilaksanakan
belum dilaksanakan
2 :2Ada prosedur
: Ada prosedur
lengkap,lengkap,
belum dilaksanakan
belum dilaksanakan
3 :3Ada prosedur
: Ada prosedur
lengkap,lengkap,
sudah dilaksanakan
sudah dilaksanakan

DO: Berisi
DO: tentang
Berisi tentang
penanganan
penanganan
persyaratan
persyaratan
dan tahapan
dan tahapan
dalam pelayanan
dalam pelayanan
darah, obat
darah,
danobat
cairan.
dan cairan.
CP: Lihat
CP: protap
Lihatdiprotap
OK, Ceklist
di OK,permintaan
Ceklist permintaan
kebutuhan
kebutuhan
obat & cairan,
obat & cairan,
wawancara
wawancara
dengan petugas
dengan petugas

42. Apakah
42. Apakah
ada protap
adatentang
protap tentang
pelayanan
pelayanan
kebutuhan
kebutuhan
penunjang
penunjang
laboratorium
laboratorium
& radiologi
& radiologi
Skor: Skor:
0 :0Tidak :ada
Tidak
prosedur
ada prosedur
1 :1 Ada prosedur
: Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belum dilaksanakan
belum dilaksanakan
2 :2Ada prosedur
: Ada prosedur
lengkap,lengkap,
belum dilaksanakan
belum dilaksanakan
3 :3Ada prosedur
: Ada prosedur
lengkap,lengkap,
sudah dilaksanakan
sudah dilaksanakan

DO: Berisi
DO: tentang
Berisi tentang
penanganan
penanganan
persyaratan
persyaratan
dan tahapan
dan tahapan
dalam pelayanan
dalam pelayanan
laboratorium
laboratorium
& radiologi.
& radiologi.
CP: Lihat
CP: protap,
Lihat wawancara
protap, wawancara
dengan petugas.
dengan petugas.

43. Apakah
43. Apakah
ada protap
adatentang
protap tentang
pengaturan
pengaturan
jadwal dokter,
jadwal perawat
dokter, perawat
dan bidan
dan
sehingga
bidan sehingga
pelayanan
pelayanan
24 jam 24 jam
Skor: Skor:
0 :0Tidak :ada
Tidak
prosedur
ada prosedur
1 :1 Ada prosedur
: Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belum dilaksanakan
belum dilaksanakan
2 :2Ada prosedur
: Ada prosedur
lengkap,lengkap,
belum dilaksanakan
belum dilaksanakan
3 :3Ada prosedur
: Ada prosedur
lengkap,lengkap,
sudah dilaksanakan
sudah dilaksanakan

DO: Berisi
DO: tata
Berisi
caratata
penyusunan
cara penyusunan
jadwal dokter,
jadwal perawat
dokter, perawat
dan bidan
dan
dalam
bidan24
dalam
jam. 24 jam.
CP: Lihat
CP: protap,
Lihat wawancara
protap, wawancara
dengan petugas.
dengan petugas.

44. Apakah
44. Apakah
ada protap
adatentang
protap tentang
KeluargaKeluarga
Berencana
Berencana
Skor: Skor:
0 :0Tidak :ada
Tidak
prosedur
ada prosedur

76 76
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah Rumah
Sakit Sayang
Sakit Sayang
Ibu dan
Ibu
Bayi
dan Bayi

76 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


1 : Ada prosedur tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : Ada prosedur lengkap, belum dilaksanakan
3 : Ada prosedur lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Berisi protap: konseling KB, Kesehatan Reproduksi, Pranikah dan


pemilihan kontrasepsi : LAM (Laktasi Amenorhe Metode), IUD kondom,
tubektomi, vasektomi, Implant, Pil, Suntikan hormon 1/3 bulan.
CP: Lihat protap wawancara dengan petugas.

45. Apakah ada pelatihan petugas untuk melaksanakan protap di Rumah Sakit
Skor:
0 : Tidak ada
1 : Ada pelatihan, tidak semua petugas, tidak terjadwal
2 : Ada pelatihan, semua petugas, tidak terjadwal
3 : Ada pelatihan, semua petugas, terjadwal

DO: Menunjukkan laporan kegiatan tahun ini/lalu. (pelatihan yang dimaksud


adalah pelatihan untuk melaksanakan) protap yankes ibu & bayi di RS seperti :
PONEK, KB dll)
CP: Lihat laporan pelatihan, wawancara dengan petugas.

46. Apakah ada pemberian informasi dan penjelasan tentang prosedur penanganan pasien
kepada pasien dan keluarganya (informed consent)
Skor:
0 : Tidak ada prosedur
1 : Ada formulir, belum dilaksanakan
2 : Ada formulir, sudah dilaksanakan, tidak ada penjelasan
3 : Ada formulir, sudah dilaksanakan, ada penjelasan

DO: Ada formulir izin operasi yang memuat kejelasan prosedur dan indikasi
tindakan serta komplikasi dengan bahasa awam
CP: Lihat formulir, wawancara petugas

47. Apakah pelayanan transfusi dan tindakan operasi dapat dilaksanakan setiap saat
Skor:
0 : Tidak dapat dilaksanakan
1 : Dapat dilaksanakan, aturan tidak tertulis
2 : Dapat dilaksanakan, aturan tertulis tidak lengkap

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 77

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 77


3 3: Dapat
: Dapat
dilaksanakan,
dilaksanakan,
aturanaturan
tertulistertulis
lengkaplengkap

DO: DO:
Jelas Jelas
CP: CP:
Laporan
Laporan
dan data
dan data

48. Apakah
48. Apakah
ada prosedur
ada prosedur
rujukan
rujukan
pasienpasien
kebidanan
kebidanan
secarasecara
timbaltimbal
balik balik
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada ada
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Ada formulir
Ada formulir
baku untuk
baku untuk
menjawab
menjawab
dan mengirim
dan mengirim
kembali
kembali
pasienpasien
kepadakepada
perujuk
perujuk
CP: CP:
Lihat formulir,
Lihat formulir,
wawancara
wawancara
petugas
petugas

49. Apakah
49. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
pencegahan
pencegahan
dan pengendalian
dan pengendalian
infeksiinfeksi
nosokomial
nosokomial
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Berisi Berisi
hal-halhal-hal
yang perlu
yang dipenuhi
perlu dipenuhi
dalamdalam
rangkarangka
pencegahan
pencegahan
dan pengendalian
dan pengendalian
infeksiinfeksi
nosokomial,
nosokomial,
a.l : isolasi
a.l : isolasi
pasien,pasien,
teknikteknik
aseptikaseptik
yang adekuat.
yang adekuat.
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas
petugas

50. Apakah
50. Apakah
ada kegiatan
ada kegiatan
surveilans
surveilans
untuk untuk
pemantauan
pemantauan
dan evaluasi
dan evaluasi
kasus maternal
kasus maternal
/ /
perinatal
perinatal
(AMP)(AMP)
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur
1 1 : Ada :kegiatan,
Ada kegiatan,
tidak ada
tidak
tim
ada
khusus,
tim khusus,
data tidak
datalengkap
tidak lengkap
2 2: Ada :kegiatan,
Ada kegiatan,
ada tim
ada
khusus,
tim khusus,
data tidak
datalengkap
tidak lengkap
3 3: Ada :kegiatan,
Ada kegiatan,
ada tim
ada
khusus,
tim khusus,
data lengkap
data lengkap
dan didan
tindak
di tindak
lanjutilanjuti

DO: DO:
Program
Program
surveilans
surveilans
: ada tim
: ada
khusus,
tim khusus,
formulir
formulir
pemantauan
pemantauan
kasus kematian
kasus kematian
dan dan
kesakitan
kesakitan
ibu/perinatal
ibu/perinatal
dan tindak
dan tindak
lanjut lanjut
CP: CP:
SK tim,
SKS.O.P,
tim, S.O.P,
Formulir
Formulir
pemantauan
pemantauan

78 78
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

78 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


51. Apakah ada tim AMP
Skor:
0 : Tidak ada
1 : Ada SK, jadwal pertemuan tidak rutin
2 : Ada SK, jadwal pertemuan rutin, pelaporan tidak lengkap
3 : Ada SK, jadwal pertemuan rutin, pelaporan lengkap dan tindak lanjut

DO: Kelompok AMP : Kelompok yang melaksanakan Audit kasus kasus kematian
dan kesakitan maternal perinatal secara rutin dan hasil pembahasan
ditindaklanjuti
CP: SK tim, Struktur organisasi, laporan pertemuan rutin dan dokumen pertemuan

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 79

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 79


WAWANCARA
WAWANCARA
DENGAN
DENGAN
DOKTER
DOKTER
SPESIALIS
SPESIALIS
ANAKANAK

52. Apakah
52. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
bayi baru
bayilahir?
baru lahir?
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Berisi Berisi
tentangtentang
tahapan
tahapan
perawatan
perawatan
bayi baru
bayilahir
baruyang
lahirnormal
yang normal
maupunmaupun
yang yang
  ODKLUGHQJDQNHODLQDQ DODVNVLDWHWDQXVQHRQDWRUXPVHSVLVWUDXPD
ODKLUGHQJDQNHODLQDQ DODVNVLDWHWDQXVQHRQDWRUXPVHSVLVWUDXPD
  
lahir, BBLR,
lahir, BBLR,
pernapasan)
pernapasan)
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas
petugas

53. Apakah
53. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
PONEK PONEK
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Berisi Berisi
tentangtentang
penanganan:
penanganan:
Sepsis,Sepsis,
BBLR BBLR
dan infeksi
dan infeksi
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas.
petugas.

54. Apakah
54. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
pencegahan
pencegahan
infeksiinfeksi
nosokomial
nosokomial
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada ada
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Berisi Berisi
hal-halhal-hal
yang perlu
yang dipenuhi
perlu dipenuhi
dalamdalam
rangkarangka
pencegahan
pencegahan
infeksiinfeksi
nosokomial,
nosokomial,
a.l : isolasi
a.l : isolasi
pasien,pasien,
teknikteknik
aseptikaseptik
yang adekuat
yang adekuat
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas
petugas

55. Apakah
55. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
rawat rawat
gabunggabung
Skor: Skor:

80 80
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

80 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


0 : Tidak ada prosedur
1 : Ada prosedur tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : Ada prosedur lengkap, belum dilaksanakan
3 : Ada prosedur lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Berisi tentang hal-hal yg perlu dipenuhi dalam pelaksanaan rawat gabung (SC,
IMD dll).
CP: Lihat protap, wawancara dengan petugas.

56. Apakah ada protap tentang 10 langkah menuju keberhasilan menyusui yang isinya
terdiri dari berbagai macam protap seperti dibawah ini:
Skor:
0 : Tidak ada Protap
1 : Protap tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : Protap tidak lengkap, sudah dilaksanakan
3 : Protap lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Kebijakan / ketentuan tertulis tentang:


1. Keberhasilan menyusui yang secara rutin dikomunikasikan keseluruh petugas
kesehatan
2. Pelatihan petugas untuk melaksanakan kebijakan keberhasilan menyusui
3. Memberikan informasi kepada ibu hamil mengenai manfaat dan keuntungan
menyusui
4. Membantu ibu menyusui sedini mungkin dalam setengah jam pertama
5. Mengajarkan ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan mempertahankan
laktasi walaupun saat harus terpisah dari bayinya
6. Tidak memberi makanan / minuman kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi
medis
7. Praktekkan rawat gabung biarkan ibu dan bayi bersama selama 24 jam
8. Mendorong pemberian ASI sesuai dengan kebutuhan dan keinginan bayi
9. Larangan memberikan dot / kempeng kepada bayi yang masih menyusui
10. Membantu Kelompok Pendukung ASI dan menganjurkan kepada ibu untuk
berkonsultasi dengan kelompok ini.
11. Kebijakan mengenai kode pemasaran PASI
CP: Lihat protap, wawancara dengan petugas

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 81

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 81


57. Apakah
57. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
Perawatan
Perawatan
MetodeMetode
Kanguru
Kanguru
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Berisi Berisi
tentangtentang
persyaratan,
persyaratan,
tata cara,
tatapemulangan
cara, pemulangan
PMK pada
PMKBBLR
pada BBLR
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas.
petugas.

58. Apakah
58. Apakah
ada protap
ada protap
tentang
tentang
imunisasi
imunisasi
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada prosedur
ada prosedur
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Berisi Berisi
jenis-jenis
jenis-jenis
imunisasi,
imunisasi,
tahapantahapan
pelaksanaan
pelaksanaan
dan persyaratan
dan persyaratan
imunisasi
imunisasi
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas.
petugas.

59. Apakah
59. Apakah
ada tempat
ada tempat
menyusui
menyusui
pada bayi
padayang
bayidirawat
yang dirawat
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada ada
1 1: - : -
2 2: - : -
3 3: Ada : Ada

DO: DO:
Jelas Jelas
CP: CP:
Pengamatan
Pengamatan
langsung
langsung

60. Berapa
60. Berapa
lama bayi
lamasetelah
bayi setelah
lahir diberikan
lahir diberikan
kepadakepada
ibunyaibunya
(IMD)(IMD)
Skor: Skor:
0 0: Diberikan
: Diberikan
setelahsetelah
2 jam 2 jam
1 1 : Diberikan
: Diberikan
setelahsetelah
1 - 2 jam
1 - 2 jam
2 2: Diberikan
: Diberikan
setelahsetelah
30 menit
30 menit
1 jam 1 jam
3 3: Langsung
: Langsung
diberikan
diberikan
segerasegera
setelahsetelah
lahir lahir

82 82
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

82 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


DO: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) : Segera meletakkan bayi di dada ibunya, kontak
dengan kulit (skin to skin contact) segera setelah lahir setidaknya satu jam atau
lebih sampai bayi menyusu sendiri.
CP: Lihat catatan rekam medis, wawancara petugas, wawancara ibu

61. Tenaga yang telah mendapat pelatihan manajemen laktasi


Skor:
0 : Tidak ada
1 : 25% tenaga terlatih manajemen laktasi
2 : 50% tenaga terlatih manajemen laktasi
3 : 75% tenaga terlatih manajemen laktasi

DO: Yang dimaksud adalah tenaga (dokter, perawat, bidan) yang ada di
perinatologi,kamar bersalin / VK dan ruang nifas
&3 %XNWLVHUWLNDWDWDXVXUDWNHWHUDQJDQGDULPDQDMHPHQUXPDKVDNLWWHODK 
mengikuti pelatihan manajemen laktasi/in house training

62. Tenaga yang sudah dilatih mengenai resusitasi neonatus


Skor:
0 : Tidak ada
1 : 25% tenaga terlatih resusitasi bayi
2 : 50% tenaga terlatih resusitasi bayi
3 : 75% tenaga terlatih resusitasi bayi

DO: Yang dimaksud adalah tenaga (dokter, perawat, bidan) yang ada di perinatologi
dan kamar bersalin / VK
&3 %XNWLVHUWLNDWDWDXVXUDWNHWHUDQJDQGDULPDQDMHPHQUXPDKVDNLWWHODK 
mengikuti pelatihan resusitasi neonatus/in house training

63. Tenaga yang sudah dilatih mengenai Perawatan Metode Kanguru


Skor:
0 : Tidak ada
1 : 25% tenaga terlatih PMK
2 : 50% tenaga terlatih PMK
3 : 75% tenaga terlatih PMK

DO: Yang dimaksud adalah tenaga (dokter, perawat, bidan) yang ada di perinatologi
dan rawat gabung

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 83

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 83


&3 &3
%XNWLVHUWLNDWDWDXVXUDWNHWHUDQJDQGDULPDQDMHPHQUXPDKVDNLWWHODK
%XNWLVHUWLNDWDWDXVXUDWNHWHUDQJDQGDULPDQDMHPHQUXPDKVDNLWWHODK
  
mengikuti
mengikuti
pelatihan
pelatihan
PMK /in
PMK
house
/in house
training
training

64. Apakah
64. Apakah
peralatan
peralatan
dan obat-obatan
dan obat-obatan
resusitasi
resusitasi
bayi baru
bayilahir
barutersedia
lahir tersedia
lengkaplengkap
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada ada
1 1 : Ada :peralatan,
Ada peralatan,
tidak lengkap
tidak lengkap
2 2: Ada :peralatan
Ada peralatan
lengkap
lengkap
tapi sebagian
tapi sebagian
dalamdalam
keadaan
keadaan
rusak rusak
3 3: Ada :peralatan
Ada peralatan
lengkap,
lengkap,
semuasemua
dalamdalam
keadaan
keadaan
baik dan
baik
berfungsi
dan berfungsi

DO: DO:
Peralatan
Peralatan
resusitasi
resusitasi
bayi : alat
bayipenghisap
: alat penghisap
lendir,lendir,
laringoskop,
laringoskop,
pompapompa
resusitasi
resusitasi
dan maskernya,
dan maskernya,
selangselang
endotrakeal, O2, radiant
endotrakeal, O2, radiant
warmerNDLQDQQHO
warmerNDLQDQQHO
  
NaCl, epinephrine,
NaCl, epinephrine,
bicarbonat
bicarbonat
CP: CP:
Pengamatan
Pengamatan
diruang
diruang
perinatologi
perinatologi

65. Apakah
65. Apakah
obat-obatan
obat-obatan
untuk untuk
bayi baru
bayilahir
barutersedia
lahir tersedia
lengkaplengkap
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada ada
1 1 : Ada :obat-obatan,
Ada obat-obatan,
tidak lengkap
tidak lengkap
2 2: Ada :obat-obatan,
Ada obat-obatan,
lengkap
lengkap
tapi sebagian
tapi sebagian
dalamdalam
keadaan
keadaan
rusak rusak
3 3: Ada :obat-obatan
Ada obat-obatan
lengkap,
lengkap,
semuasemua
dalamdalam
keadaan
keadaan
baik baik

DO: DO:
Obat-obatan
Obat-obatan
bayi baru
bayilahir
baru: lahir
vitamin
: vitamin
K1 injeksi,
K1 injeksi,
tetes /tetes
salep/mata,
salep mata,
Alkohol
Alkohol
CP: CP:
Pengamatan
Pengamatan
diruang
diruang
bersalin
bersalin

66. Apakah
66. Apakah
ada protap
ada protap
untuk untuk
pemulangan
pemulangan
bayi (discharge)
bayi (discharge)
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada ada
1 1 : Ada :prosedur
Ada prosedur
tidak lengkap,
tidak lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
3 3: Ada :prosedur
Ada prosedur
lengkap,
lengkap,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Berisi Berisi
ketentuan-ketentuan
ketentuan-ketentuan
pemulangan
pemulangan
bayi baik
bayibayi
baiksehat
bayi maupun
sehat maupun
bayi pasca
bayi pasca
perawatan
perawatan
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
wawancara
wawancara
petugas.
petugas.

67. Apakah
67. Apakah
ada formulir
ada formulir
evaluasi
evaluasi
/ kunjungan
/ kunjungan
rumahrumah
tentang
tentang
pemberian
pemberian
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Skor: Skor:

84 84
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

84 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


0 : Tidak ada formulir
1 : Ada formulir, belum dilaksanakan
2 : Ada formulir, sudah dilaksanakan

DO: Berisi hal-hal tentang kunjungan ke rumah pasien yang telah pulang untuk
pemantauan pemberian ASI Eksklusif
CP: Lihat formulir kunjungan rumah (visiting nurse care program) wawancara
dengan petugas

68. Apakah ada program surveilans untuk pemantauan dan evaluasi kasus maternal /
perinatal
Skor:
0 : Tidak ada
1 : Ada program, tidak ada tim khusus, data tidak lengkap
2 : Ada program, ada tim khusus, data tidak lengkap
3 : Ada program, ada tim khusus, data lengkap kasus kematian dan kesakitan ibu/
perinatal

CP: SK tim surveilans/audit, S.O.P, Formulir pemantauan

69. Apakah ada tim AMP


Skor:
0 : Tidak ada
1 : Ada SK, jadwal pertemuan tidak rutin
2 : Ada SK, jadwal pertemuan rutin, pelaporan tidak lengkap
3 : Ada SK, jadwal pertemuan rutin, pelaporan lengkap dan tindak lanjut

DO: Kelompok AMP : Kelompok yang melaksanakan Audit kasus kasus kematian dan
kesakitan maternal perinatal secara rutin dan hasil pembahasan ditindaklanjuti
CP: SK tim, Struktur organisasi, laporan pertemuan rutin dan dokumen pertemuan

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 85

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 85


WAWANCARA
WAWANCARA
DENGAN
DENGAN
BIDAN
BIDAN
DAN PERAWAT
DAN PERAWAT

A. POLIKLINIK
A. POLIKLINIK

70. Apakah
70. Apakah
kegiatan
kegiatan
asuhanasuhan
antenatal
antenatal
mencakup
mencakup
7T 7T
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada ada
1 1 : Ada,:5T
Ada, 5T
2 2: Ada,:7T
Ada,
tetapi
7T tetapi
belumbelum
memfasilitasi
memfasilitasi
perencanaan
perencanaan
persalinan
persalinan
3 3: Ada,:7T
Ada,
sudah
7T sudah
memfasilitasi
memfasilitasi
perencanaan
perencanaan
persalinan
persalinan

DO: DO:
Kegiatan
Kegiatan
antenatal
antenatal
7 T meliputi
7 T meliputi
pemeriksaan
pemeriksaan
Tensi, Tensi,
Timbangan
Timbangan
BB, Tinggi
BB, Tinggi
fundusfundus
uteri, Tetanus
uteri, Tetanus
toxoid,toxoid,
TabletTablet
besi, Temu
besi, Temu
wicarawicara
dan Tes
dan
infeksi
Tes infeksi
menular
menular
seksual/HIV-AIDS
seksual/HIV-AIDS
serta memfasilitasi
serta memfasilitasi
perencanaan
perencanaan
persalinan
persalinan
dan pencegahan
dan pencegahan
komplikasi
komplikasi
CP: CP:
Pengamatan
Pengamatan
langsung,
langsung,
wawancara
wawancara
dengandengan
petugas
petugas
dan pasien
dan pasien

71. Apakah
71. Apakah
selalu selalu
diberikan
diberikan
informasi
informasi
dan komunikasi
dan komunikasi
kepadakepada
pasienpasien
mengenai
mengenai
deteksideteksi
dan dan
pengenalan
pengenalan
dini tanda
dini tanda
bahayabahaya
/ komplikasi
/ komplikasi
kehamilan
kehamilan
dan persalinan
dan persalinan
resiko resiko
tinggi tinggi
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada ada
1 1 : Ada :protap,
Ada protap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
2 2: Ada :protap,
Ada protap,
belumbelum
dilaksanakan
dilaksanakan
semuasemua
3 3: Ada :protam,
Ada protam,
sudah sudah
dilaksanakan
dilaksanakan
semuasemua

DO: DO:
Jelas Jelas
CP: CP:
Lihat protap,
Lihat protap,
catatan
catatan
medis/Buku
medis/Buku
KIA, wawancara
KIA, wawancara
petugas,
petugas,
wawancara
wawancara
pasienpasien

72. Kegiatan
72. Kegiatan
penyuluhan
penyuluhan
Kesehatan
Kesehatan
Skor: Skor:
0 0: Tidak
: Tidak
ada ada
1 1 : Hanya
: Hanya
ada 2 dari
ada 27 dari
kegiatan
7 kegiatan
2 2: Hanya
: Hanya
ada 4 dari
ada 47 dari
kegiatan
7 kegiatan
3 3: Semua
: Semua
kegiatan
kegiatan
dilaksanakan
dilaksanakan

DO: DO:
Kegiatan
Kegiatan
meliputi:
meliputi:
1. Apakah
1. Apakah
ada jadwal
ada jadwal
penyuluhan
penyuluhan

86 86
Pedoman
Pedoman
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Rumah
Rumah
SakitSakit
Sayang
Sayang
Ibu dan
Ibu Bayi
dan Bayi

86 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


2. Apakah ada alat peraga untuk penyuluhan gizi bagi ibu hamil
3. Apakah ada penyuluhan KIA sejak kunjungan pertama ibu hamil
4. Apakah penyuluhan gizi dilakukan ahli gizi
5. Apakah ada kegiatan kelas ibu hamil / kursus pra persalinan
6. Apakah ada pojok laktasi di rumah sakit
7. Apakah ada penyuluhan untuk keluarga / pengunjung di poliklinik
CP: Pengamatan langsung, wawancara petugas, wawancara pasien

B. UNIT GAWAT DARURAT KEBIDANAN / KAMAR BERSALIN

73. Apakah ada pelatihan bidan untuk kegawatdaruratan kebidanan / PONEK


Skor:
0 : Tidak ada
1 : 25% tenaga telah mendapat pelatihan kegawatdaruratan kebidanan
2 : 50% tenaga telah mendapat pelatihan kegawatdaruratan kebidanan
3 : 75% tenaga telah mendapat pelatihan kagawatdaruratan kebidanan

DO: Yang dimaksud adalah tenaga yang ada di UGD Kebidanan/ kamar bersalin
&3 %XNWLVHUWLNDWDWDXVXUDWNHWHUDQJDQWHODKPHQJLNXWL

74. Apakah ada tenaga yang terlatih untuk meresusitasi bayi?


Skor:
0 : Tidak ada
1 : 25% tenaga terlatih resusitasi bayi
2 : 50% tenaga terlatih resusitasi bayi
3 : 75% tenaga terlatih resusitasi bayi

DO: Yang dimaksud adalah tenaga yang ada di UGD Kebidanan dan kamar bersalin.
&3 %XNWLVHUWLNDWDWDXVXUDWNHWHUDQJDQWHODKPHQJLNXWLNXUVXVPDQDMHPHQODNWDVL

75. Apakah bisa dipenuhi apabila penderita minta ditunggu suami atau keluarganya selama
melahirkan
Skor:
0 : Tidak bisa
1 : Ada kebijakan, belum dilaksanakan
2 : Ada kebijakan tidak lengkap, sudah dilaksanakan
3 : Ada kebijakan, sudah dilaksanakan

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 87

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 87


DO: Jelas
CP: Ketentuan tertulis, wawancara petugas, wawancara pasien

76. Apakah dilakukan IMD pada bayi segera setelah lahir (Inisiasi Menyusu Dini)
Skor:
0 : Tidak ada
1 : Ada protap tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : Ada protap lengkap, belum dilaksanakan
3 : Ada protap lengkap, sudah dilaksanakan

DO: Yang dimaksud dengan segera menyusu adalah segera menaruh bayi didada
ibunya, kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir setidaknya satu jam atau
lebih sampai bayi menyusu sendiri.
CP: protap, wawancara petugas, wawancara pasien

77. Apakah pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir selalu
dikerjakan sesuai dengan standar Asuhan Kebidanan
Skor:
0 : Tidak ada
1 : Ada ketentuan tertulis, belum dilaksanakan
2 : Ada ketentuan tertulis, pencatatan & pelaporan tidak lengkap
3 : Ada ketentuan tertulis, pencatatan & pelaporan lengkap

DO: Formulir pencatatan pelaporan pelayanan kesehatan ibu dan bayi


CP: Lihat laporan pelayanan kesehatan ibu dan bayi

C. RUANG PERAWATAN NIFAS

78. Kegiatan apa saja yang dilaksanakan diruang nifas


Skor:
0 : Tidak ada
1 : Hanya ada 3 dari 9 kegiatan
2 : Hanya ada 5 dari 9 kegiatan
3 : Semua kegiatan dilaksanakan

DO: Kegiatan antara lain:


1. Rawat gabung ibu-bayi 24 jam
2. Penjelasan tentang ASI eksklusif

88 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

88 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


3. Bimbingan teknik menyusui yang baik dan benar
4. Penyuluhan kepada pasien mengenai manajemen laktasi, merawat bayi dan
gizi.
5. Petunjuk kebersihan perineum/jalan lahir
6. Perawatan tali pusat bayi
7. Mengajar ibu memeras ASI bila bayi terpaksa dipisah dari ibu
8. Konseling Keluarga Berencana
9. Senam nifas
CP: Pengamatan ruang nifas, wawancara petugas, wawancara pasien

79. Sarana di ruang nifas


Skor:
0 : Tidak ada
1 : Hanya tersedia 2 dari 5 sarana
2 : Hanya tersedia 3 dari 5 sarana
3 : Tersedia sarana lengkap

DO: Yang dimaksud sarana adalah:


1. Ruangan dan fasilitas untuk penyuluhan
2. Instrument: ginekologi set, selimut (bed set)
3. Tersedia air mengalir
4. Ada ruang PPI (spoelhok)
5. Tempat menyusui bila bayi dirawat khusus
CP: Pengamatan di ruang nifas

80. Apakah ada protap penanganan & pencatatan infeksi nosokomial?


Skor:
0 : Tidak ada prosedur tertulis
1 : Ada prosedur tidak lengkap dan belum dilaksanakan
2 : Ada prosedur lengkap tetapi belum dilaksanakan
3 : Ada prosedur lengkap dan sudah dilaksanakan

DO: Jelas
CP: Protap, wawancara petugas

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 89

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 89


POLIKLINIK

81. Sarana dan peralatan yang ada di poliklinik?


Skor:
0 : Tidak ada sarana & peralatan
1 : Ada, sarana & peralatan kurang lengkap
2 : Ada, sarana lengkap, peralatan kurang lengkap
3 : Ada sarana & peralatan lengkap

DO: Yang dimaksud dengan sarana dan peralatan adalah:


1. Kamar periksa: tempat tidur periksa dan kursi, tempat cuci tangan dengan
air mengalir, cairan dekontaminasi untuk alat kotor, tempat sampah medis,
sampah tajam dan sampah plastik.
2. Penunjang diagnostik: tensimeter, stetoskop, terdapat Dopler, USG dan CTG
3. Ruangan penyuluhan ASI, kehamilan, persiapan persalinan dengan alat-alat
peraga
CP: Pengamatan area pelayanan & peralatan yang tersedia

82. Apakah ada kegiatan penyuluhan untuk ibu hamil?


Skor:
0 : Tidak ada kegiatan
1 : Ada kegiatan tidak lengkap, pencatatan tidak lengkap
2 : Ada kegiatan tidak lengkap, pencatatan lengkap
3 : Ada kegiatan lengkap, POA, Pencatatan & pelaporan lengkap

DO : Kegiatan penyuluhan meliputi


1. Ada Jadwal
2. Ada Materi penyuluhan yang mencakup ibu dan bayi seperti : KRT, Asi
Ekslusif dll
3. Penyuluhan dilakukan setiap hari
CP : Protap, notulen

83. Apakah ada protap tentang pelayanan pemeriksaan ibu hamil termasuk kasus
Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) dan komplikasi kehamilan.
Skor :
0 : Tidak ada protap
1 : Ada protap tidak lengkap, belum dilaksanakan

90 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

90 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


2 : Ada protap tidak lengkap, sudah dilaksanakan
3 : Ada protap lengkap, sudah dilaksanakan

DO : Pelayanan pemeriksaan ibu hamil meliputi pelayanan pemeriksaan tekanan


darah, timbangan berat badan, tinggi fundus uteri, tetanus toxoid, tablet besi, Temu
wicara, Tes IMS/HIV-AIDS dan pelayanan kehamilan resiko tinggi (KRT) & komplikasi
kehamilan
CP : Protap, melihat kartu pasien ANC/buku KIA

84. Apakah ada pelayanan keluarga berencana


Skor :
0 : Tidak ada pelayanan
1 : Ada pelayanan tidak lengkap, tidak setiap hari
2 : Ada pelayanan lengkap, tidak setiap hari
3 : Ada pelayanan lengkap, setiap hari

DO : Pelayanan Keluarga Berencana meliputi konseling mengenai KB & kontrasepsi,


Kespro dan pemilihan kontrasepsi : LAM (Laktasi Amenorhe Metode), IUD
kondom, tubektomi, vasektomi, Implant, Pil, Suntikan
CP : Jadwal, wawancara dengan petugas serta mengamati kegiatan pelayanan di
klinik KB.

85. Apakah ada pelayanan Imunisasi


Skor :
0 : Tidak ada pelayanan
1 : Ada pelayanan tidak lengkap, tidak setiap hari
2 : Ada pelayanan lengkap, tidak setiap hari
3 : Ada pelayanan lengkap, setiap hari

DO : Pelayanan Imunisasi meliputi konseling imunisasi dan tersedianya semua jenis


imunisasi dan tersedianya semua jenis imunisasi. Kegiatan dilakukan setiap
hari.
CP : Jadwal, wawancara dengan petugas serta mengamati kegiatan pelayanan
imunisasi.

86. Apakah ada klinik tumbuh kembang bayi


Skor :
0 : Tidak ada pelayanan

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 91

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 91


1 : Ada pelayanan tidak lengkap, tidak setiap hari
2 : Ada pelayanan lengkap, tidak setiap hari
3 : Ada pelayanan lengkap, setiap hari

DO : Pelayanan meliputi : stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang


bayi. Kegiatan dilakukan setiap hari
CP : Jadwal, wawancara dengan petugas serta mengamati kegiatan pelayanan klinik.

87. Apakah tenaga dikamar operasi siap 24 jam ?


Skor :
0 : Tidak ada tenaga
1 : Ada, tenaga hanya pada saat jam kerja
2 : Ada,tenaga diluar jam kerja tapi tidak lengkap (sebagian on call)
3 : Ada tenaga, lengkap (semuanya on site)

DO : Tenaga dikamar operasi lengkap terdiri dari : SpOG, SpA, SpAn, perawat
khusus kamar operasi, penata anastesi.
CP : Daftar tenaga, jadwal jaga

88. Sarana yang ada di kamar operasi ?


Skor :
0 : Tidak ada
1 : Ada, tidak lengkap (25%)
2 : Ada, tidak lengkap (50%)
3 : Ada, lengkap (50%)

DO : Yang dimaksud sarana adalah :


1. Kamar operasi
2. Instrumen operasi
3. Obat: terdapat depo paket/alat habis pakai
CP : Pengamatan di kamar operasi

89. Apakah ada Unit Tranfusi di rumah sakit?


Skor :
0 : Tidak ada, pasien yang butuh darh langsung ke PMI
1 : Tidak ada, tetapi ada MOU dengan PMI
2 : Ada bergabung dengan instalasi laboratorium, protap lengkap
3 : Ada terpisah berupa unit sendiri

92 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

92 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


DO : UTD adalah suatu unit pelayanan tersendiri di rumah sakit yang melayani
kebutuhan tranfusi darah di RS yang bersangkutan
CP : Ruangan UTD, peralatan lengkap a.l alat penyimpanan darah, reagensia,
freezer, SOP pelayanan darah.

90. Apakah ada ketentuan tertulis tindakan medis operasi sesar harus dapat dilakukan 30 menit
setelah diputuskan.
Skor :
0 : Tidak ada
1 : Ada ketentuan, belum dilaksanakan
2 : Ada ketentuan, belum dilaksanakan sepenuhnya
3 : Ada ketentuan, sudah dilaksanakan

DO : Ada dokumen tertulis


CP : Lihat protap, wawancara dengan petugas.

KAMAR BERSALIN

91. Apakah tenaga bidan jaga siap 24 jam?


Skor :
0 : Tidak ada tenaga
1 : Ada tenaga hanya pada saat jam kerja
2 : Ada tenaga diluar jam kerja (on call)
3 : Ada tenaga 24 jam, on site

DO : Ada Bidan jaga 24 jam on site dikamar bersalin


CP : Daftar tenaga, jadwal jaga

92. Sarana yang ada di kamar bersalin


Skor :
0 : Tidak ada
1 : Ada, tidak lengkap (25%)
2 : Ada, tidak lengkap (50%)
3 : Ada, lengkap (50%)

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 93

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 93


DO : Yang dimaksud sarana adalah :
1. Kamar : minimal terdapat 4 buah tempat tidur untuk partus normal dan
patologis
2. Instrumen : tersedia forcep, vakum, perlengkapan resusitasi bayi.
3. Obat: terdapat depo obat-obatan darurat kebidanan
4. Penggunaan partograf
5.Alat pelindung/pencegahan infeksi
CP : Pengamatan di kamar bersalin.

93. Apakah ada protap PONEK dan persalinan amn?


Skor :
0 : Tidak ada protap
1 : Ada protap, tidak lengkap, belum dilaksanakan
2 : Ada protap lengkap, belum dilaksanakan
3 : Ada protap lengkap, sudah dilaksanakan

DO : Jelas
CP : Lihat protap, wawancara dengan petugas.

94. Apakah tersedia pelaynan ambulan 24 jam


Skor :
0 : Tidak ada
1 : Ada ambulan, pelayanan tidak 24 jam
2 : Ada ambulan, siap 24 jam, peralatan tidak lengkap
3 : Ada ambulan, siap 24 jam, peralatan lengkap

DO : Jelas
CP : SK/Ketentuan tertulis, notulen

RUANG NIFAS

95. Sarana yang ada di ruang nifas?


Skor :
0 : Tidak tersedia sarana
1 : Hanya tersedia 2 sarana
2 : Tersedia 3 sarana
3 : Sarana lengkap

94 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

94 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


DO : Yang dimaksud sarana adalah:
1. Ruangan : mempunyai ruangan terpisah untuk rawat gabung, perawatan
bermasalah dan ruang isolasi.
2. Instrumen : terdapat gyn set, breast care set, baby set
3. Tersedia air mengalir
4. Ada spoelhok
CP : Pengamatan sarana yang ada di ruang nifas.

96. Apakah ada protap penanganan & pencatatan infeksi nosokomial?


Skor :
0 : Tidak prosedur tertulis
1 : Ada prosedur tidak lengkap dan belum dilaksanakan
2 : Ada prosedur lengkap tetapi belum dilaksanakan
3 : Ada prosedur lengkap dan sudah dilaksanakan

DO : Jelas
CP : SK/Ketentuan tertulis, notulen.

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 95

Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi 95


WAWANCARA DENGAN PASIEN

A. Poliklinik
Apakah ibu mendapat asuhan antenatal di RS ini?
Apabila tid1ak teruskan ke B1
1. Apakah mendapat pelayanan 7 T Ya Tidak
2. Apakah mendapat penjelasan tentang Ya Tidak
Pengenalan dini tanda bahaya dan komplikasi kehamilan
3. Apakah mendapat penjelasan tentang Ya Tidak
Gizi diwaktu hamil
4. Apakah mendapat penjelasan tentang manfaat ASI Ya Tidak
5. Apakah mendapat penjelasan tentang rawat gabung Ya Tidak

B. UNIT GAWAT DARURAT KEBIDANAN/KAMAR BERSALIN


1. Apakah ibu dilayani dengan cepat Ya Tidak
2. Apakah ibu diminta uang muka perawatan Ya Tidak
3. Apakah ibu mendapat perhatian dari petugas Ya Tidak
secara ramah dan baik
4. Apakah ibu mendapat penjelasan Ya Tidak
Mengenai lama dan proses persalinan
5. Apakah suami ibu boleh mendampingi Ya Tidak
Selama ibu melahirkan
6. Apakah ibu selama masa kehamilan melakukan Ya Tidak
senam hamil dengan bimbingan petugas RS

C. RUANG NIFAS
1. Apakah petugas mengizinkan menengok ibu dan bayi Ya Tidak
2. Apakah ada bimbingan mengenai menyusui yang benar Ya Tidak
Merawat bayi, tentang kesehatan ibu dan anak
3. Apakah bayi dirawat bersama ibu selama 24 jam Ya Tidak
4. Apakah ibu mendapat penyuluhan KB dan pemilihan Ya Tidak
Kontrasepsi sebelum meninggalkan TS
5. Apakah ibu mendapat penjelasan tentang ASI eksklusif Ya Tidak
6. Apakah ibu sesudah lahir langsung memberikan ASI Ya Tidak
7. Apakah ibu diberi makanan tambahan untuk bayi Ya Tidak
Pada saat di RS
8. Apakah bayi ibu diberi dot/kempeng pada saat di RS Ya Tidak
9. Apakah ibu diberi contoh susu formula Ya TIdak

96 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi

96 Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


ISBN 978-602-235-301-0

Anda mungkin juga menyukai